Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota Kelompok :

1. R. Arya Benadi (117)


2. Komang Ayu Trista Handayani (111)
3. I Ketut Gede Hary Sugihada (112)
4. Ni Made Tami Astari (113)
5. Nurul Hanifah (114)
6. Ardita Dia Utami (115)
7. Septiana Rotua Lumbatoruan (116)

Gugus/Kelompok : 14/16

JUDUL

COVID-19 merupakan jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari
golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang kita kenal dengan virus Corona. Virus ini
pertama kali mewabah di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. COVID-19 awalnya
ditularkan dari hewan ke manusia. Namun ternyata, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa
menular dari manusia ke manusia. COVID-19 menular ke tubuh manusia dengan sangat
cepat,dan mewabah di berbagai negara lainnya,termasuk Indonesia.

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, beberapa negara memerlakukan kebijakan


physical distancing dan lockdown. Di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-
kebijakan sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Corona. Salah satu kebijakan
tersebut adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB).

Dengan adanya kebijakan ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap
kehidupan masyarakat Indonesia. Terutama dalam dunia pendidikan. Salah satu kebijakan
dari PSBB sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 tentang pedoman
PSBB dalam rangka Percepatan Peangananan Covid-19 yang ditetapkan pada 3 April 2020
yaitu peliburansekolah dan tempat kerja. Seteleh diberlakukannya kebijakkanini, beberapa
bulan aktifitas belajar mengajar diliburkan.

Namun, banyak kekhawatiran muncul karena tidak adanya aktifitas belajar mengajar
ini. Maka dari itu pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait aktivitas belajar mengajar,
berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.
A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka
pencegahan pencemaran Covid-19, bahwa untuk mengoptimalkan instruksi pemerintah yang
berkaitan dengan physicaldistancing maka kegiatan belajar mengajar diubah ke sistem daring.

Dengan diberlakukannya sistem daring bukan berarti masalah kegiatan belajar


Mengajar bisa selesai. Banyak kendala yang dirasakan siswa dan guru. Salah satu masalah
terbesar adalah terkait teknologi. Dengan kebijakan ini para siswa dan guru dituntut agar bisa
memanfaat teknologi untuk menjalani kegiatan belajar mengajar. Masalah teknologi ini
terkait dengan pengetahuan penggunaan teknologi yang rendah, jaringan untuk mengakses
internet, sarana dan prasarana yang terbatas, dan lain sebagainya. Tak hanya masalah
teknologi,belajar daring juga dapat berpengaruh terhadap perilaku siswa, diantaranya adalah
sifat individualis akan semakin kental serta berkurang nya rasa empati dan simpati terhadap
sesama.

Memang banyak masalah yang berdatangan saat kita sedang menjalani sistem
pembelajaran online ini. Namun, hendaklah kita senantiasa menjaga motivasi untuk belajar.
Banyak saudara kita yang kurang mampu dalam hal ekonomi, tidak mempunyai peralatan
sebagai mana mestinya, bahkan sampai ada yang rela bekerja paruh waktu demi mendapat
penghasilan untuk membeli kuota. Melihat hal tersebut, hati kita pasti akan bergetar melihat
semangat juang, dan pengorbanan mereka untuk memperoleh pendidikan yang layak. Maka
dari itu, kita yang merasa sudah mampu dan terpenuhi ini tidak boleh kalah juga
semangatnya. Karena semangat dan motivasi adalah hal mendasar yang mampu membawa
kita menuju kesuksesan

Dari uraian yang telah dibahas sebelumnya, dapat diketahui bahwa pembelajaran
secara online ini memiliki kelebihan serta kekurangnnya sendiri. Kita harus mengakui
bahwasanya sekolah atau kuliah online memberikan dampak positif seperti para pelajar jadi
lebih mengenal teknologi, mengenal sistem pembelajaran jarak jauh, sedikit mengurangi
eksploitasi asal dalam penggunaan kertas, dan sebagainya. Selain itu, ada juga dampak
negatif yang ditimbulak seperti tugas menumpuk yang berkedok sekolah atau kuliah online
dan boros paket data. Namun apa boleh buat, sistem pembelajaran online ini mau tidak mau
harus dilaksanakan agar kita dapat menempuh pendidikan walau ditengah pandemi ini.
Pemerintah juga pada akhirnya sudah berupaya untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang
timbul akibat kurangnya efisiensi dalam pelaksanaan program ini. Berbagai jenis bantuan
juga sudah diberikan, misalnya pembagian paket data untuk para pelajar, pembagian sembako
maupun uang tunai yang dibagikan secara bertahap dan masih banyak lagi. Semoga musibah
yang menimpa tanah air kita ini lekas membaik dan semoga kita dapat mengambil
pembelajaran atas semua yang sedang terjadi saat ini.

“Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan”

“Anonymous”
REFERENSI

Cipta, Alvandre Hadi. 2020. Problematika Pendidikan Pada Masa Pandemi COVID-19.
Bengkulu News. https://www.bengkulunews.co.id/problematika-pendidikan-pada-
masa-pandemi-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai