Anda di halaman 1dari 14

TEKNOLOGI

Isu:
Pesatnya kemajuan teknologi di era globalisasi ini sudah mendunia, baik dalam bidang teknologi hingga
ilmu kesehatan dan pendidikan.
Kemajuan teknologi ini digunakan oleh sebagian orang untuk menciptakan atau menghasilkan karya.
Dengan berbagai cara dan media yang mereka gunakan akhirnya di zaman modern ini sudah banyak
berkembang pembuatan film dan pengunggahan video melalui media sosial atau sering kita sebut
YouTube.
Argumentasi mendukung:
Masyarakat tentu sudah mengetahui berbagai film serta media sosial yang digunakan untuk melihat
atau mengunggah video. Memang, banyak orang yang sangat menyukai film dan YouTube, tetapi banyak
juga yang tidak menyukai kedua hal tersebut.
Mereka berdalih dengan melihat film, mereka bisa mempermudah belajar bahasa asing, menambah
wawasan, menambah motivasi. Selain itu film juga merupakan satu di antara media massa.
Argumen menentang:
Di sisi lain, juga banyak orang yang kurang menyukai keberadaan industri perfilman dan YouTube.
Mereka beranggapan bahwa kedua hal tersebut banyak yang mengandung unsur pornografi atau unsur
yang negatif bagi generasi muda. Selain itu. kedua hal tersebut bisa menjerumuskan dan menghabiskan
waktu generasi muda dengan sia-sia, serta karakter asli generasi muda Indonesia juga akan makin
tergerus dengan adanya pengaruh dari media sosial tersebut.
Kesimpulan:
Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus kita bina dan kita perbaiki agar menghasilkan generasi
yang lebih unggul di masa depan. Agar keinginan itu terwujud peran orang tua serta guru di sekolah
menjadi satu di antara banyak kunci kemajuan generasi muda.
CORONA

Isu:
Covid-19 merupakan satu di antara jenis penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus Corona, yang
dapat membuat pengidapnya merasa sakit di tenggorokan, sesak napas, sakit kepala, dan parahnya bisa
membuat pengidapnya meninggal dunia. Virus ini mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Argumen mendukung:
Contoh bahaya yang disebabkan oleh Covid-19 ini dan sudah banyak buktinya, antara lain:
- Membuat tenggorokan terasa kering.
- Gangguan pernapasan sehingga sesak untuk bernapas.
- Gangguan fungsi pada paru-paru.
- Dan gejala lainnya.
Argumen menentang:
Tetapi, Covid-19 ini tidak akan bisa menyerang apabila kita mau menjaga pola hidup kita, seperti
menjaga kebersihan badan, tempat, pakaian, lingkungan dan makanan. Serta mematuhi seruan dari
pemerintah.
Kesimpulan:
Jika sudah diketahui beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh virus Corona, sebaiknya kita menghindari
penularannya dan bersama untuk mencegahnya dengan melaksanakan pola hidup bersih serta
mematuhi aturan pemerintah demi kebaikan bersama.
SAMPAH

Isu:
Sampah menjadi satu hal yang dianggap sangat meresahkan sebab memberikan
dampak buruk pada lingkungan. Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan
berbagai penyakit bahkan bisa menyebabkan banjir.
Cara menanggulangi sampah dianggap menjadi permasalahan yang penting di
beberapa daerah. Sebenarnya pemecahan masalah mengenai sampah ini sudah
menjadi perdebatan sejak dulu.
Argumen mendukung:
Sebagian orang beranggapan sampah menjadi sesuatu yang tidak dibutuhkan lagi,
maka dari itu sampah harusnya dimusnahkan dengan cara dibakar. Namun, bagi
mereka yang mencintai alam, cara tersebut dianggap bukan sebagai solusi melainkan
menjadi sebuah bencana baru.
Sampah yang dibakar akan menghasilakan polusi udara berupa bau yang tidak sedap
bahkan asap pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran itu dapat menipiskan
lapisan ozon.
Argumen menentang:
Orang yang mencintai lingkungan lebih memilih penyelesaian berupa dekomposting
dan daur ulang sampah. Contohnya seperti sampah organik, misalnya daun kering,
batang pohon, dan sebagainya bisa dijadikan sebagai pupuk kompos melalui proses
dekomposting. Sedangkan sampah non-organik yang memang tidak bisa mengalami
pembusukan, bisa dilakukan daur ulang.
Kesimpulan:
Pada dasarnya sampah bisa diolah dan dimanfaatkan kembali. Pengolahan dan
penanganan sampah yang ramah lingkungan merupakan cara paling tepat untuk
menyelesaikan permasalahan sampah yang ada.

PENDIDIKAN

Isu:
Sektor pendidikan di Indonesia selalu menjadi topik yang paling menarik untuk dibahas. Semua
tahu bahwa wilayah Indonesia terdiri dari banyak pulau.
Kondisi ini tentu berpengaruh pada tingkat SDM masing-masing penduduknya. Ada yang
menganggap bahwa pendidikan di Indonesia sudah sangat baik, namun ada juga yang berkata
kualitas pendidikan di Indonesia masih buruk.
Argumentasi mendukung:
Bagi mereka yang pro, hal ini memang sudah bisa dibuktikan. Lihat saja Jakarta dan sekitarnya,
sudah banyak sekolah-sekolah yang bermutu tinggi, mulai tingkat PAUD hingga universitas.
Di sana juga banyak orang-orang cerdas dan berprestasi. Benar, semua kondisi ini memang
nyata adanya. Sekali lagi, itu baru di Jakarta dan sekitarnya.
Argumen menentang:
Sebagian orang justru berpendapat sebaliknya. Pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata
layak.
Dari sudut pandang mereka, masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan
sebagaimana mestinya. Mereka adalah anak-anak dari keluarga miskin. Jangankan untuk
sekolah, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan.
Kesimpulan:
Kenyataan pahit ini masih bisa ditemukan secara merata di wilayah Indonesia. Hal ini menjadi
bukti bahwa pendidikan di Indonesia masih belum merata.
Kualitas terbaiknya hanya ada di kota besar saja, namun bagi mereka yang 'di bawah', rasanya
masih harus diberi jempol terbalik. Pemerintah harus lebih serius menangani hal ini agar
kualitas pendidikan bisa dirasakan secara merata di seluruh penjuru Indonesia.

NARKOBA

Isu:
Narkoba adalah zat dan obat berbahaya yang bersifat adiktif serta memberikan banyak dampak
buruk terhadap kesehatan penggunanya. Dampak buruk tersebut pun bisa semakin parah jika
dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang.
Argumen mendukung:
Narkoba memberikan banyak dampak buruk terhadap kesehatan:
- Kerusakan saraf dan otak.
- Kerusakan paru-paru.
- Mengalami mual dan muntah.
- Menurunkan nafsu makan dan berat badan.
- Disfungsi organ reproduksi.
- Dan masih banyak lagi.
Argumen menentang:
Obat-obatan tidak akan berdampak buruk apabila digunakan dengan benar. Zat-zat
psikotropika ini sebenarnya pun digunakan dalam pengobatan.
Kesimpulan:
Saat kamu sudah menyadari bahaya yang diakibatkan oleh narkoba, lebih baik menjauh dari
obat-obatan terlarang itu, dan tetap hati-hati terhadap pergaulan bebas.
PROGRAM SEKOLAH

Isu:
Full day school adalah program sekolah yang meminta siswa mengikuti proses belajar mengajar secara
penuh sepanjang hari. Full day School diselenggarakan mulai pukul 07.00 pagi hingga 16.00 sore.
Namun, karena sistem ini mengharuskan siswa berada di sekolah selama sehari penuh maka banyak pro
dan kontra yang menyertai program ini.
Argumen mendukung:
Dengan memasukkan anak-anak di program full day school, orang tua meminta anak-anaknya lebih
banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah daripada di rumah. Dengan demikian, kondisi
anak didik diharapkan lebih matang baik dari segi materi akademik maupun non akademik. Sebagai
orang tua ayo tanamkan semangat pada anaknya untuk mengikuti full day school karena full day school
dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengantisipasi dampak buruk globalisasi.
Full day school dianggap memberikan pelajaran, pembiasaan yang baik, pendidikan dan pelatihan yang
cukup agar siswa dapat mencapai dan memenuhi program jaminan mutu sekolah.
Argumen menentang:
Tetapi, pihak yang tidak setuju beragumen bahwa tingkat konsentrasi anak berbeda-beda. Bisa
dikatakan jenjang SD masih tergolong anak-anak yang mudah bosan dan jenuh. Selain itu, jika dilihat
dari segi fisik hal ini juga tidak baik atau buruk bagi kesehatan.
Siswa juga butuh istirahat yang cukup agar konsentrasinya tetap terjaga dan maksimal untuk mampu
mencerna pelajaran yang diberikan. Lalu, dari segi sosial dan geografis daerah pelosok dianggap belum
cocok untuk diterapkan program full day school. Kebanyakan orang tua siswa yang berada di pelosok
bermata pencaharian sebagai petani, buruh, nelayan, dan sebagainya. Orang tua pun membutuhkan
anaknya sepulang sekolah untuk membantu mereka seperti memasak dan bersih-bersih.
Kesimpulan:
Sebenarnya, diadakannya program tergantung sarana dan prasarana yang disediakan sekolah. Jika
prasarana sekolah memadai dan kegiatan yang diselenggarakan di sekolah dibuat menarik, maka full day
school akan berjalan menyenangkan. Sebaliknya, jika prasarana sekolah kurang memadai dan kegiatan
di sekolah full pelajaran formal maka kegiatan full day school akan sangat membosankan.
Hal seperti inilah yang membuat siswa mudah bosan dan pelajaran tidak akan efektif. Jadi sebaiknya,
mari menjadikan kegiatan full day school dapat diseimbangkan dengan sarana dan prasarana yang
memadai dan kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

OLAHRAGA

Isu:
Berlari atau jogging secara rutin dan konsisten merupakan wujud olahraga/latihan yang sedang digemari
saat ini. Seperti setiap wujud olahraga lainnya, jogging juga menjanjikan keunggulan dan risikonya
sendiri.
Argumen mendukung:
Lari atau jogging merupakan wujud olahraga yang sangat sederhana untuk dilakukan secara konsisten
dan rutin. Jogging pun tidak memerlukan banyak perlengkapan/peralatan. Selama kamu punya sepasang
sepatu dan waktu kosong, kamu bisa berlari/jogging.
Di samping itu, tidak seperti wujud olahraga lainnya yang memerlukan lapangan/tempat khusus, jogging
bisa dilakukan di mana saja, walaupun memang ada tempat khusus untuk itu (taman jogging). Dengan
begitu, akan semakin mudah bagi kamu untuk menekuni olahraga ini.
Argumen menentang:
Banyak orang menekuni lari/jogging untuk melangsingkan badan. Padahal, ini bukanlah wujud olahraga
yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut. Memang terasa sebagai sarana refreshing yang
menyegarkan, tapi bila tujuanmu melangsingkan badan, lari/jogging bukanlah pilihan yang tepat.
Jogging secara konsisten dan rutin memang akan menurunkan berat badan di permulaan. Namun, hal ini
dibarengi penyusutan massa otot, yang justru memicu penimbunan lemak dan kenaikan berat badan.
Kesimpulan:
Lari dan jogging merupakan salah satu olahraga yang mudah dilakukan saat ini. Namun, olahraga
tersebut jika dilakukan terlalu sering maka akan mengganggu kesehatanmu. Untuk itu olahraga lari atau
jogging dilakukan seminggu 2-3 kali saja. Jangan melakukan jogging atau lari setiap hari, karena akan
memengaruhi kesehatan.

Gadget

Isu:
Gadget adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mempermudah manusia
dalam urusan komunikasi. Tidak hanya komunikasi saja, smartphone juga digunakan
untuk membantu keperluan manusia lainnya. Hampir setiap orang memiliki HP,
termasuk anak kecil sekalipun.
Argumen mendukung:
Pihak yang mendukung atau pihak yang pro terhadap pemberian HP kepada anak-
anak menganggap bahwa dengan adanya alat komunikasi ini, orang tua menjadi
lebih mudah dalam memantau dan mengawasi kondisi anaknya kapan pun dan di
mana pun. Selain itu juga, dengan adanya HP atau smartphone membuat anak lebih
mudah mengakses informasi-informasi yang mereka butuhkan dalam menunjang
proses pembelajaran di sekolah.
Argumen menentang:
Sedangkan pihak yang kontra atau pihak yang menentang pemberian HP untuk anak-
anak beralasan bahwa anak-anak belum saatnya untuk diberikan teknologi yang
canggih ini. Hal ini disebabkan karena tidak semua informasi di internet itu baik,
banyak pula konten berbahaya yang tidak boleh diakses oleh anak-anak. Selain itu,
dengan memberikan HP kepada anak-anak membuat ia menjadi pribadi yang pasif
dan susah bergaul dengan lingkungan sekitar karena ia lebih asyik bermain game di
HP-nya.
Kesimpulan:
Pemberian HP untuk anak-anak sebenarnya tidak wajib. Namun, jika memang sangat
diperlukan, orang tua harus memberikan pengawasan ketat kepada anaknya. Orang
tua harus mengetahui apa saja yang diakses oleh anaknya dan selalu mengingatkan
akan hal baik yang boleh diakses dan hal buruk yang tidak boleh diakses agar tidak
terjerumus ke hal-hal yang negatif.
PENGHAPUSAN SERAGAM SEKOLAH

Isu:
Mantan Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) terdahulu, Bambang Sudibyo punya rencana
menghapus seragam sekolah. Artinya, tidak ada lagi kewajiban bagi siswa dari jenjang SD hingga SMA
untuk menggunakan seragam. Kita masih menunggu, apakah rencana tersebut akan menjadi kenyataan
dan ditaati sekolah-sekolah, mengingat seragam sekolah adalah sebuah identitas, baik dari sisi jenjang
pendidikan maupun identitas sekolah. Siswa SD menggunakan seragam baju putih dan bawahan merah,
siswa SMP menggunakan bawahan berwarna biru dan baju putih, sedang siswa SMA menggunakan
bawahan abu-abu dan baju putih. Seperti diketahui pula, masing-masing sekolah bebas menentukan
seragam sekolahnya, misalnya, warna sepatu harus hitam dan bertali, menggunakan kaos kaki putih dan
ikat pinggang hitam. Motif seragam merupakan identitas sekaligus kebanggaan sekolah.
Argumen mendukung:
Rencana kebijakan Mendiknas menghapus seragam sekolah patut dipertimbangkan. Kita tidak perlu
khawatir penghapusan seragam sekolah, yang mungkin akan menimbulkan efek negatif terhadap siswa,
misalnya akan terjadi perang pamer kekayaan yang berujung pada timbulnya kecemburuan sosial.
Argumen menentang:
Seragam sekolah dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan antar siswa yang satu dengan yang lain.
Seorang siswa tidak bisa bergaya dan memamerkan baju-baju mewahnya di sekolah. Seorang siswa
harus berpenampilan seperti siswa lainnya. Di dalam kebijakan seragam ini, ada pula pengajaran disiplin
terhadap siswa. Pada sekolah tertentu, siswa dikenai hukuman apabila melanggar ketentuan seragam
sekolahnya.
Kesimpulan:
Penggunaan seragam sekolah berkaitan dengan disiplin. Disiplin di sekolah diajarkan tidak secara formal
seperti di dalam pendidikan militer, tetapi ditempatkan pada kerangka pola dan perilaku masyarakat
secara lebih luas. Disiplin haruslah dimulai dari tingkat paling dasar, yakni rumah tangga. Artinya, orang
tua dan anggota keluarga harus menjadi garda terdepan keteladanan bagi siswa untuk bersikap disiplin
bagi diri sendiri dan orang lain. Disiplin harus dilakukan sebagai tanggung jawab bukan sebagai
indoktrinasi. Disiplin bukanlah sekadar formalitas melalui seragam sekolah, karena seragam sekolah
bukanlah unsur elementer dalam sistem pendidikan nasional.

KENAKALAN REMAJA

Isu:
Anak adalah satu anugerah yang tidak ternilai harganya yang diberikan Tuhan untuk pasangan yang
telah menikah. Jadi, sudah seharusnya kita menjaga anak-anak agar dapat memiliki kesempatan tumbuh
dan berkembang. Namun, pergaulan yang semakin bebas membuat tidak sedikit anak yang menjadi
salah dalam memilih teman. Jika ditelisik lebih dalam, haruskah anak diizinkan mengendarai sepeda
motor dalam kondisi apa pun? Banyak pendapat yang berbeda di masyarakat mengenai anak-anak yang
mengendarai sepeda motor baik yang telah memiliki SIM maupun yang belum memiliki.
Argumen mendukung:
Sebagian masyarakat memiliki banyak alasan dalam pemberian izin kepada anak-anak mereka untuk
mengendarai kendaraan di usia dini. Alasan pertama, mereka memberikan izin kepada anak-anak
mereka untuk melatih si anak menjadi lebih mandiri. Kedua membantu orang tua, seperti pergi ke
sekolah sendirian, mengantarkan orang tua atau saudara ke suatu tempat, dan membuat orang tua
tenang karena tidak perlu menggunakan ojek (orang lain) atau kendaraan umum (menghindari
kriminalitas dalam kendaraan umum). Dengan pengarahan yang baik oleh orangtua, tidak ada salahnya
seorang anak mengendarai kendaraan bermotor.
Argumen menentang:
Sebagian lagi masyarakat menganggap anak atau pelajar belum layak mengendarai sepeda motor.
Banyak alasan yang menyertainya. Seperti, belum cukup umur untuk mendapatkan Surat Ijin
Mengemudi (SMI), belum paham akan peraturan-peraturan lalu lintas yang ada di jalan, dan yang pasti
kesiapan mental anak belum cukup untuk mengendarai kendaraan di jalanan. Aksi kebut-kebutan di
jalan jelas mengancam keselamatan mereka. Apalagi kurangnya pengetahuan mereka tentang
berkendara yang baik, akan menambah kekawatiran masyarakat saat melihat akhir tersebut.
Kesimpulan:
Pada prinsipnya, sanksi yang diberikan kepada anak yang melakukan pelanggaran berlalu-lintas dan aksi
kebut-kebutan di jalan dapat diberikan untuk membuat jera pelakunya. Namun, pemberian sanksi yang
salah juga dapat menyebabkan anak menjadi lebih berani dan nakal. Sebenarnya, yang paling penting
adalah peranan orang tua dan masyarakat dalam mengawasi setiap tindakan anak. Pemberian izin
mengendarai kendaraan dengan alasan yang tepat juga dapat menjadikan anak belajar bertanggung
jawab.

INTERNET

Isu:
Internet telah banyak membantu manusia dalam segala unsur kehidupan sehingga internet mempunyai
andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet, apa pun dapat kita lakukan baik hal positif
maupun hal negatif. Sebagai media komunikasi, internet dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan
pengguna lainnya di seluruh dunia.
Argumen mendukung:
Banyak siswa yang mendapatkan ilmu dengan bantuan internet. Bahkan, tugas-tugas sekolah pun kini
terasa lebih mudah dengan mencarinya di internet. Tidak bisa dimungkiri adanya internet memberikan
pengaruh kepada pelajar. Ada pengaruh positif, tetapi ada juga pengaruh negatif internet, bagaikan
mata uang dengan dua sisi, bergantung pada bagaimana kita menghadapinya.
Argumen menentang:
Tidak sedikit pula pengaruh negatif yang ditimbulkan internet. Berikut ini beberapa pengaruh negatif
dari internet. Beberapa berita, baik televisi maupun koran melansir adanya penculikan anak atau kasus
pelarian anak di bawah umur yang berawal dari situs pertemanan atau jejaring sosial di internet. Sifat
anak yang mudah percaya pada siapa pun memungkinkan terjadinya hal tersebut.
Kesimpulan:
Diharapkan semua pihak, baik orang tua, guru, pemerintah maupun siswa untuk bersama-sama
mencegah dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari internet. Pemerintah diharapkan dapat
memblokir situs-situs yang tidak baik. Orang tua juga diharapkan dapat lebih memperhatikan anaknya
agar anak dapat terus terpantau dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik.
KESEHATAN

ISU
Jajan merupakan makanan ringan yang sekarang ini banyak dinikmati banyak orang khususnya para
remaja. Dalam kehidupan sehari-hari, para remaja tidak lepas dari uang jajan. Meskipun orang tua sudah
menyiapkan sarapan pagi, jajan merupakan kebiasaan sehari-hari para remaja. Apalagi di luar sekolah
banyak penjual jajanan yang menjual beraneka ragam jajanan.
Argumen mendukung:
Jajanan di luar sekolah membuat perut kenyang dan menambah energi. Jajanan juga bermanfaat,
karena dapat mengenalkan keanekaragaman jenis makanan. Melalui makanan jajanan, kita bisa
mengenal berbagai makanan yang ada sehingga dapat meningkatkan selera makan yang beragam,
apabila saat dewasa nanti kita dapat menikmati beraneka ragam makanan tersebut.
Harganya juga terjangkau, sangat cocok bagi para remaja (pelajar) yang mendapat uang saku. Apabila
kita tidak membawa bekal dan sarapan dari rumah, jajanan dapat menjadi pilihan tepat agar tidak
kelaparan di sekolah. Terdapat beberapa macam warna dan rasa yang membuat pembeli semakin
tertarik untuk membelinya.
Argumen menentang:
Jajanan yang berada di luar sekolah dapat tercemar oleh asap kendaraan bermotor, yang menyebabkan
jajanan itu tidak bersih. Jajanan yang tidak bersih dan tidak higienis dapat tercemar bakteri E-coli yang
dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan gangguan pencernaan lainnya. Terkadang ada pedagang
yang curang, yaitu memberi zat berbahaya seperti formalin dan borak untuk campuran jajanannya.
Kesimpulan:
Para pelajar sekolah harus berhati-hati dalam memilih makanan di sekolah. Karena tidak semua
makanan itu aman dikonsumsi. Pastikan makanan tersebut terjaga kebersihannya dan gizi yang cukup.
Para orang tua harus membekali anaknya makanan dari rumah yang terjamin kualitasnya dan aman
dikonsumsi

GAME ONLINE

Isu:
Game online merupakan salah satu permainan yang dikombinasikan dengan teknologi, biasanya
dimainkan dengan gadged berupa komputer, laptop, tablet, atau bahkan handphone dengan
menggunakan koneksi internet full. Karena menggunakan koneksi internet, maka permainan ini disebut
game online.
Argumen mendukung:
Adanya game online yang terus berkembang saat ini, banyak kalangan yang mendukung adanya game
online untuk dikonsumsi. Terutama para gamers yang ada di negeri ini. Mereka beranggapan, "Apa
salahnya bermain game? tujuannya hanya untuk kesenangan semata". Dan lagipula anak–anak juga
butuh hiburan. Jadi, wajar saja jika anak di Indonesia senang sekali dengan adanya game online.
Beberapa game online ada yang bersifat edukatif, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi
perkembangan kecerdasan anak, perkembangan otak dan melatih konsentrasi.
Argumen menentang:
Adanya game online akan memberikan dampak negatif. Oleh karena itu orang tua pasti melarang
anaknya mengonsumsi game online di gadget-nya. Hal ini dengan alasan, adanya game online akan
mengganggu waktu anak, karena terlalu fokus pada gadget-nya sehingga anak menjadi malas. Bahkan
seperti kecanduan, akibatnya waktu belajar tersisa dan malas sekolah.
Kesimpulan:
Menanggapi kedua hal itu, kita harus menjadi remaja yang bijak dan berkarakter, sehingga bisa melihat
hal ini sebagai hal yang positif. Bisa memprioritaskan yang penting dan menjadikan kewajiban. Bisa
memilih dan memilah hal hal baik yang hendak dilakukan. Mungkin boleh–boleh saja bermain game
online, asalkan jangan terlalu sering atau bahkan sampai lupa dengan kewajiban kita.

Anda mungkin juga menyukai