Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

“Tes jenis pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan. Sebagai
seorang guru tentunya Anda sudah terbiasa dalam mengembangkan tes tersebut. Diskusikan
2 contoh soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yang pernah Anda kembangkan,
berikan penjelasan apakah soal tersebut merupakan soal yang baik!”

Assalammualaikum wr wb. Perkenalakan Saya Putri Andini Agustin, NIM 856271878 dari
UPBJJ Padang. Izin menanggapi diskusi kali ini ya Bapak/Ibu.

1. Salah satu manfaat fotosintesis bagi makhluk hidup adalah dapat menjadi pembersih udara
dari polusi. Hal ini disebabkan karena…
a. fotosintesis menghasilkan oksigen yang dibutuhkan makhuk hidup bernapas
b. fotosintesis menghasilkan karbohidrat yang disimpan di bagian tubuh tumbuhan.
c. fotosintesis dapat mengambil gas co2 dan merubahnya menjadi oksigen.
d. fotosintesis membuat tumbuhan dapat mengahsilkan makanannya sendiri dan menjadi
produsen dalam rantai makanan

Soal pertama menurut saya adalah soal yang baik. Hal ini dikarenakan soal tersebut sudah
termasuk salah satu di antara ragam tes pilihan ganda yaitu, soal pilihan ganda antar hal. Antara
soal dan pilihan jawaban harus menunjukan keterkaitan/hubungan. Pada pilihan jawaban juga
sudah disiapkan pengecoh. Berdasarkan soal yang saya buat, fotosintesis dapat membersihkan
udara karena tumbuhan bisa mengambil CO2 dan mengubahnya menjadi oksigen. Pilihan
jawaban A, merupakan pengecoh. Oksigen memang dapat membersihkan udara, namun alasan
pada pihan jawaban A kurang tepat jika dikaitkan dengan kemampuan perbersih udara. Begitu
juga dengan pilihan jawaban B dan D, yang keterkaitannya dengan hal lain. Soal ini juga tidak
bermakna ganda, tidak menggunakan pernyataan negatif, dan mampu mengukur hasil belajar
yang lebih tinggi, tidak hanya sekedar hafalan saja
2. Ciri-ciri perkembangbiakan vegetatif alami yang terdpat pada tumbuhan jahe, kunyit, dan
lengkuas adalah ….
a. tumbuhan baru tumbuh di samping tumbuhan induk.
b. batang beruas dan tumbuh secara mendatar dan memanjang di dalam tanah.
c. tumbuhan baru tumbuh di tepi daun atau tepi akar tumbuhan induk.
d. batang tumbuh memanjang di permukaan tanah.

Soal kedua menurut saya, jug termasuk ke dalam kategori soal yang baik. Namun, terdapat
beberapa komponen yang belum terpenuhi dengan maksimal. Salah satunya yaitu, panjang
pendek kalimat pada pernyataan yang benar dan pernyataan yang salah, belum begitu seimbang.
Pilihan jawaban B dan C, memiliki kalimat yang panjang. Sedangkan pilihan A dan D memiliki
kalimat yang lebih pendek. Namun, secara keseluruhan soal diatas sudah sudah termasuk salah
satu di antara ragam tes pilihan ganda yaitu melengkapi pilihan dengan kombinasi analisis kasus.
Pada pilihan jawaban juga sudah disiapkan pengecoh, meski kalimat belum sepenuhnya
seimbang. Soal ini juga tidak bermakna ganda, tidak menggunakan pernyataan negatif, dan
mampu mengukur hasil belajar yang lebih tinggi, tidak hanya sekedar hafalan saja

PEMBARUAN DALAM PEMBELAJARAN SD


Suatu inovasi yang dapat dicoba, akan mudah diterima di masyarakat dari pada inovasi yang
tidak dapat dicoba terlebih dahulu. Hal tersebut sesuai dengan katakteristik inovasi dalam
aspek triabilitas. Jelaskan makna dari pernyataan tersebut!
Assalammualaikum wr wb. Perkenalakan Saya Putri Andini Agustin, NIM 856271878 dari
UPBJJ Padang. Izin menanggapi diskusi kali ini ya Bapak/Ibu.

Menurut saya, makna dari pernyataan tersebut adalah sebuah inovasi akan lebih mudah diterima
jika sudah dibuktikan dan dirasaan manafaat, kemudahan, dan pembaharuannya oleh masyarakat.
Dengan dicobanya sebuah inovasi secara langsung oleh masyarakat, inovasi tersebut akan lebih
mudah untuk dipelajari. Masyarakat menjadi lebih paham tentang karakteristik inovasi dan
bagaimana menggunakannya. Setelah masyarakat memahami cara penggunaannya, masyarakat
akan merasa terbantu, masyarakat juga akan merasakan manfaatnya secara langsung, sehingga
inovasi tersebut menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat. Dengan demikian, secara tidak
langsung masyarakat sudah merasa butuh terhadap inovasi yang datang.

Sebagai contoh, dahulu masyarakat merasa asing dengan adanya pertemuan secara daring. Skype
sebagai media pertemuan virtual terasa sangat asing dan aneh. Apalagi videocall. Kita dahulu
juga tidak pernah terpikirkan untuk membuat seminar secara daring dengan memanfaatkan
teknologi dan jaringan internet. Saat pandemic, semua orang tidak bisa keluar dari rumah. Tetapi
kehidupan harus tetap berjalan. Munculah inovasi dan platform pertemuan daring seperti Zoom,
G-Meet, dll. Semua orang belajar untuk menggunakannya dari berbagai kalangan. Dari bidang
pendidikan, bisnis, social, ekonomi, dll. Butuh waktu untuk dapat beradaptasi dengan pembaruan
yang ada, dan tentu pasti akan ada hambatan dalam pelaksanaannya. Lambat laun, kita semua
sudah akrab dengan pertemuan virtual. Kita mulai merasakan manfaatnya, seperti pertemuan
tidak lagi terbatas ruang dan waktu, hemat biaya, hemat waktu, efektif dan efesien. Sehingga,
sekarang kita banyak melihat banyak sekali platform-paltform digital yang muncul, seiring
dengan adanya teknologi dan inovasi yang “terpaksa” kita coba dahulu, namun sekarang kita
tidak bisa memisahkan keberadaannya dengan kehidupan kita sehrai-hari.

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Bentuk dan jenis layanan untuk Anak Berkebutuhan Khusus terbagi menjadi Pelayanan
Segresi (Terpisah) dan Pelayanan Integrasi (Terpadu / Inklusi). Menurut Saudara dari kedua
pelayanan ini, mana yang lebih baik diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus?

Assalammualaikum wr wb. Perkenalakan Saya Putri Andini Agustin, NIM 856271878 dari
UPBJJ Padang. Izin menanggapi diskusi kali ini ya Bapak/Ibu.

Menurut saya, pemberian layanan kepada ABK harus didasarkan kepada kebutuhan yang
diperlukan oleh ABK tersebut. Pendapat saya pribadi, saya barangkali akan memilih pelayan
integrasi (terpadu/inklusi) dengan alasan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama dalam
segala hal. ABK berhak untuk mendapatkan apa yang didapatkan oleh anak-anak normal.
Dengan adanya pelayanan integrasi, ABK akan belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan
normal yang beragam, sehingga mampu membuat mereka untuk lebih termotivasi dalam
menjalankan kehidupan. Anak-anak normal juga akan belajar untuk memahami bahwa semua
orang di dunia diciptakan oleh Tuhan dengan bentuk dan kemampuan yang berbeda. Bahwa
setiap orang itu unik dan memiliki kelebihan masing-masing, sehingga mereka mampu menerima
perbedaan dan memunculkan sifat saling menghargai dan menerima.

Namun, pelayanan integrasi baru bisa diterapkan jika ABK tidak memerlukan pelayan yang berat
dan sudah bisa mengikuti perkembangan anak-anak normal. Sehingga, ABK tidak merasa
terasingkan dan tidak menerima pandangan yang tidak mengenakkkan dari teman-temannya,
akibat keterbatasan yang ia miliki. Meski tidak secepat teman-temannya, ABK setidaknya
mampu untuk mengikuti perkembangan teman-temannya tanpa perlu ketinggalan. Begitu juga
dengan lingkungan yang akan menerapkan pelayanan integrasi. Diharapkan lingkungan sekiatr
sudah memiliki pengetahuan dengan dasar-dasar layanan yang dapat diberikan kepada ABK yang
berada di sekitar mereka. Contoh, jika sebuah sekolah memutuskan untuk menjadi sekolah
inklusi dan menerima ABK tunarungu/tulis, diharapkan pada lingkungan tersebut sudah memiliki
guru yang memahami kebutuhan ABK, dan lingkungan sekiatr sudah bisa menggunakan bahasa
insyrat dasar untuk mengimbangi kebutuhan ABK.

Jika, kebutuhan ABK masih sangat memerlukan pelayanan khusus, dan belum bisa diimbangi
dengan kebutuhan anak-anak normal, sebaiknya pelayanan yan diberikan adalah pelayanan
segregasi, atau pelayanan terpisah. Tujuannya agar ABK mendapat pelayanan yang tepat dan
tidak terhambat oleh banyak hal. Dan agar abak-anak normal juga tidak terdistraksi dengan
kebutuhan ABK yang teralalu banyak berbeda. Pelayanan pun akan lebih focus dan tidak
terdistraksi oleh anak-anak lain. Dan jika ABK sudah mampu mengikuti pelajaran pada sekolah
umum dan kemampuan social dan belajar mereka sudah tidak begitu memerlukan palayanan
yang terlalu spesifik, barangkali siswa tersebut dapat dipindahkan ke sekolah inklusi yang
menerapkan pelayanan ABK.

PEMANATAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR


Prosedur kegiatan pembelajaran dan tugas pokok seorang pendidik supaya kegiatan belajar
mengajar berjalan dengan lancar dan baik

STATISTIKA PENDIDIKAN
Tonton video, lalu tuliskan topiknya

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH


"Mengapa bagian metodologi (Methodology) dianggap sebagai tulang punggung dari
sebuah penelitian? "
Assalammualaikum wr wb. Perkenalakan Saya Putri Andini Agustin, NIM 856271878 dari
UPBJJ Padang. Izin menanggapi diskusi kali ini ya Bapak/Ibu.
Menurut saya, ada beberapa alasan yang menyebabkan metodologi dianggap sebagai
tulang punggung sebuah penelitian. Metodologi memuat unsur-unsur penting dalam sebuah
penelitian, yaitu jenis penelitian yang digunakan, alat dan bahan, skema yag menggambarkan
terlaksananya penelitian, prosedur penelitian, teknis analisis data, populasi dan sampel
penelitian, serta instrument yang digunakan dalam melaksanakan penelitian (Seipah Kardipah,
2021). Unsur-unsur yang termuat dalam metodologi, sangat menentukan bagaimana penelitian
tersebut dilaksanakan dan dapat menggambarkan hasil penelitian tersebut. Metodologi juga dapat
menggambar kefektivitasan dan urgensi sebuah penelitian. Apakah penelitian tersebut cocok?
Apakah penelitian tersebut relevan? Apakah penelitian yang dilakukan dapat menjawab pokok
permasalahan yang akan diteliti? Pertanyaan-pertanyaan esensial tersebut dapat terjawab melalui
metodologi.
Di samping itu, metodologi juga akan menentukan kevalidan dan reliabilitas hasil
penelitian (Purwana & Wibowo, 2017). Hal ini didasari pada bagian metodologi menekankan
dan mendeskripsikan dengan jelas prosedur dan instrument yang dilakukan, sehingga data yang
didapatkan pada sebuah penelitian akan bersifat valid. Instrumen yang digunakan juga harus
terstandarisasi serta harus dijelaskan spesifikasinya. Metodologi juga akan menggambarkan
kredibilitas hasil penelitian melalui proses penelitian itu dilaksanakan. Dengan adanya
metodologi yang jelas, penelitian yang dilakukan akan memiliki kebermanfaatan bagi orang
bayak, di antaranya; mempertajam hasil penelitian, alur penelitian yang jelas, penelitian dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan oleh orang banyak, dan dapat mengatasi
keterbatasan dalam proses penelitian baik dari segi waktu, biaya, ruang, tenaga, dsb (Wiratna
Sujarweni, 2018)
Penelitian yang tajam dan mendalam membutuhkan metodologi penelitian, karena
peneliti akan lebih mudah untuk mengetahui hal-hal dasar dalam melakukan penelitian. Tanpa
adanya metodologi penelitian, maka peneliti akan sulit untuk melakukan atau memulai riset,
analisis, dan mengambil kesimpulan. Sehingga dapat menyebabkan penelitian yang dilakukan
menjadi kurang maksimal. Alur penelitian yang jelas akan menajdikan penelitian terfokus dan
tidak melenceng kemana-mana. Pembaca pun akan lebih mudah dalam memahami dan tidak
menutup kemungkinan, penelitian yang kita lakukan dapat dilanjutkan dan dikembangkan.
Sebagai contoh, saya akan melaksanakan penelitian tentang “Efektivitas Penggunaan
Media Educandy terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPAS Kelas
IV”. Hal yang paling dasar yang harus saya pikirkan sebelum saya melakukan penelitian ini
adlaah saya harus memikirkan bagaiaman penelitian ini akan saya laksanakan, kepada siapa akan
saya uji cobakan, apa yang saya butuhkan, lalu seperti apa cara saya menyampaikannya.
Sekalipu saya sudah mempersiapkan latar belakang, tujuan, dan teori yang sangat relevan, jika
saya tidak tahu cara mengeksekusi penelitian ini, penelitian saya akan sia-sia dan tidak berguna.
Dan selurh hal krusial dalam suksesnya penelitian terdapat dalam bagian metodologi penelitian.
Barangkali, itulah alasan mengapa metodologi disebut sebagai tulang punggung penelitian,
karena metodologi menopang kesuksesan sebuah penelitian.
Sumber:
Dimyati, Johni. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Prenada Media
Kardipah, Seipah. 2021. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas
Terbuka
Sujarweni, Y. Wiratna. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta: Pustaka Baru Press
https://www.gramedia.com/literasi/metodologi-penelitian/#Manfaat_Metodologi_Penelitian
(diakses Minggu, 15 Oktober 2023)

Anda mungkin juga menyukai