Anda di halaman 1dari 11

AKSI NYATA MODUL 3.

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID


(APOTEK HIDUP)

ARIANCE HEO DIMA,S.Pd

SMPK KRISTEN TUNAS GLORIA


A. LATAR BELAKANG

Sebagai seorang guru, kita selalu mengajarkan kepada murid untuk cinta
lingkungan, namun terkadang belum semua dilakukan dengan tindakan nyata.
Sehingga sekolah perlu mengajak siswa untuk melakukan hal-hal Nyata terkait cinta
lingkungan. Salah satu tindakan nyata yaitu dengan membuat apotek hidup
dilingkungan sekolah. Murid tidak cukup diberi pengetahuan tentang mencintai
lingkungan khususnya tentang berbagai jeni tanaman obat herbal, namun perlu di latih
melakukan tindakan nyata baik secara individu maupun kelompok.
Dengan memanfaatkan asset lahan kosong yang ada di lingkungan SMPK
Kristen Tunas Gloria murid dapat menanam berbagai jenis tanaman untuk apotek
hidup. Walaupun lahan kosong yang ada tidak begitu besar karena membuat apotek
hidup tidak mengharuskan memiliki lahan yang luas, namun dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah guru beserta murid dapat memilih area yang cocok untuk di tanam
tanaman obat. Lahan yang di tanami tanaman yang berkhasiat untuk obat herbal itulah
yang dinamakan apotek hidup. Dengan adanya tanaman apotek hidup bisa menjadi
media pembelajaran di sekolah. Karena lahan kosong yang digunakan sangat strategis
untuk menjadi tempat dan media pembelajaran bagi anak.
Tanaman obat herbal sudah di kenal mempunyai sejuta manfaat dan sudah
digunakan sejak dahulu. Kemudian,, bagaimana dengan kaum pelajar masa kini???
Apakah mereka juga antusias untuk memanfaatkan tanaman obat atau gerakan apotek
hidup? Ada pepatah mengatakan "Tak kenal maka tak di sayang". Agar peserta didik
menjadi sayang dan peduli tentang apotek hidup maka hal ini sangat perlu untuk
diperkenalkan kepada mereka. Dalam implementasi pola pembelajaran yang kreatif
dan inovatif, peserta didik tidak hanya belajar teori tetapi dapat belajar dengan media
objek yang nyata. Tindakan kerja nyata juga akan menjadi pembelajaran yang sangat
bermakna dan tidak akan terlupakan bagi peserta didik. Semuanya dapat dimulai
dengan langkah sederhana. Peserta didik distimulus oleh guru agar mencari tahu
mengenai berbagai jenis tanaman obat, khasiat, dan bagian dari tanaman yang bisa
digunakan untuk mendapat khasiat tersebut. Tindakan praktek sebagai langkah
terakhir yang sangat berdampak adalah menanam berbagai tanaman obat di sebuah
lahan kosong yang sudah dibersihkan sebelumnya. Pada akhirnya, jadilah sebuah
apotek hidup yang akan sangat bermanfaat. Manfaatnya dapat dinikmati di
lingkungan sekolah.
B. PROSES JALANNYA AKSI

Proses jalannya aksi nyata program apotek hidup antara lain:


1) Penyampaian rencana Program kepada kepala sekolah

Ketika proses penyampaian kepada kepala sekolah tentang program


apotek hidup di lingkungan sekolah, kepala sekolah sangat
mendukung dan siap untuk menyampaikan rencana ini kepada rekan
sejawat dalam rapat bersama dewan guru.
2) Rapat Dewan guru untuk membahas dan menyepakati program

Pada saat menyampaikan rencana program kepada rekan sejawat


berjalan dengan baik dan rekan guru siap membantu dan bekerja
sama dalam melaksanakan program apotek hidup. Tidak ketinggalan
wali kelas 7 yang merupakan kelas yang menjadi sasaran pelaksanaan
program ini.

3) Penyampaian program kepada murid

Ketika program yang berdampak pada murid ini di beritahukan


kepada murid khususnya kelas 7 mereka siap untuk melaksanakan.
Murid di beri kebebasan menulis dan memilih tanaman obat apa yang
nantinya mereka bawa. Murid di beri waktu selama kurang lebih 2
Minggu untuk mempersiapkan atau menanam tanaman yang mereka
pilih untuk di tanam.
4) Persiapan Lahan

Ketika menyiapkan lahan kami guru-guru SMPK Kristen Tunas


Gloria bekerja sama membersihkan lahan yang akan menjadi area
penanaman apotek hidup. Luar biasa, ketika bekerja sama pekerjaan
yang berat akan menjadi ringan. Saya teringat dengan pepatah kuno
berat sama di pikul ringan sama di jinjing.
5) Sebelum tanaman di tanam masing-masing murid mempresentasikan tanaman
yang mereka pilih meliputi nama tanaman, fungsi atau khasiat, cara memelihara
serta waktu mereka mulai menanam atau mempersiapkan bibit tanaman di rumah.
Anak-anak mempresentasikan di depan semua guru SMPK Kristen Tunas Gloria.
6) Penanaman tanaman apotek hidup

Akhirnya sampai pada saat penanaman.... Semua murid kelas 7


sangat antusias dalam menanam.... Dan tidak ketinggalan ada
beberapa orang tua murid yang datang untuk membantu tanpa kami
guru-guru memintanya. Di sini terbukti bahwa orang tua murid
adalah mitra aktif sekolah kami. Ada beberapa jenis tanaman obat
yang di bawa oleh murid di antaranya adalah sereh, kunyit biasa,
kunyit putih, jahe biasa, jahe merah, binahong, lidah buaya, kencur
dan jeruk nipis. Tanaman yang di tanam ini memang memiliki sejuta
manfaat yang pastinya bermanfaat untuk semua warga sekolah.
7) Pemasangan papan tanda atau nama anak dan tanaman

Pemasangan nama siswa dan nama tanaman pada setiap tanaman


menandakan lokasi taman apotek hidup dan memberi pengingat bagi
setiap siswa untuk terus menjaga dan memelihara tanaman yang
sudah di tanam.
8) Penyiraman dan perawatan

Untuk kelancaran proses penyiraman dan perawatan maka semua


murid kelas 7 di bagi jadwal atau piket harian untuk menyiram
ataupun perawatan. Murid di bagi menjadi 6 kelompok yakni hari
Senin sampai dengan jumad.
C. DAMPAK YANG DIDAPATKAN SETELAH PROGRAM DIJALANKAN

Ketika melakukan program apotek hidup ini pasti di lakukan agar mempunyai
dampak positif bagi peserta didik dan sekolah. Adapun dampak atau hasil dari aksi
nyata ini yaitu:
a) Sikap mencintai lingkungan yang membudaya pada murid serta mempunyai sikap
bersahabat dengan alam
b) Belajar bekerja sama untuk menanam dan merawat tanaman
c) Menambah pengetahuan murid tentang manfaat tanaman obat herbal
d) Murid memiliki sikap tanggung jawab
e) Lingkungan sekolah menjadi asri

D. REFLEKSI
a) Perasaan
 Perasaan saya sebelum melakukan aksi nyata ini merasa bersemangat
untuk melakukan aksi nyata yang berdampak pada murid. Tetap tidak bisa
di pungkiri pasti ada perasaan takut gagal, keraguan apakah program ini
mendapat dukungan dari pihak yang ada di sekolah atau tidak. Tetapi
ketika semua keraguan yang ada bisa di kalahkan dengan rasa semangat
dan optimis.
 Perasaan yang saya rasakan setelah dan sementara melakukan aksi nyata
ini adalah merasa bangga, senang dan bahagia. Ketika ada kerja sama dan
dukungan dari semua rekan guru, murid serta orang tua. Harapannya
program ini menjadi program yang berkelanjutan dan menjadi nilai positif
dari pembelajaran di SMPK Kristen Tunas Gloria.
b) Pembelajaran Yang Diperoleh
Setelah melalui tahapan demi tahapan ataupun proses demi proses... Ada
banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan. Hingga aksi nyata ini boleh
berjalan dengan baik dan berdampak pada murid. Pembelajaran positif
tersebut yaitu antusias dan semangat dari murid kelas 7, melihat tanggung
jawab mereka, serta proses berkolaborasi dengan rekan sejawat. Aksi nyata ini
akan saya imbaskan atau lakukan juga dengan kelas 8 dan 9.
c) Perencanaan Untuk Memperbaiki Pembelajaran
Dalam pelaksanaan program ini pasti masih ada kekurangan sehingga perlu
melakukan rencana perbaikan ke depannya. Rencana perbaikan yang saya
lakukan adalah terus belajar dan mengevaluasi diri, terus memberi semangat
kepada murid, berencana agar aksi nyata ini, ke depannya bisa di laksanakan
di semua kelas agar semua murid yang ada di SMPK Kristen Tunas Gloria
mempunyai karakter cinta lingkungan serta mampu bersahabat dengan
lingkungan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

SALAM & BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai