3
Pengelolaan Program
yang Berdampak pada Murid
CGP : SAMAN, S.S.I., M.Si
PP : SOLVY AIR HATI S.Pd
Fasilitator : NURLENI, M.Pd
FACTS (PAKTA)
1. Latar Belakang Aksi
Kebersihan pangkal kesehatan, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang dikemukaan oleh KHD, yaitu
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselaatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat, seorang anak harus sehat dan
kesehatan diciptakan oleh kebiasaan hidup bersih.
Salah satu upaya upaya untuk menanamkan kebiasaan hidup bersih dalam diri
anak yang nantinya akan menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab dan
kreatif adalah dengan melakukan program Bersih Itu Nyaman.
Buat Pertanyaan
Bagaimana cara meningkatkan kepemimpinan siswa di sekolah?
Jawaban : Melalui kegiatan pembiasaan hidup bersih
Ambil Pelajaran
Berdasarkan pengalaman saya menjadi guru, dan membimbing
kegiatan oprasi bersih lingkungan sekolah maka saya yakin mampu
meningkatkan kebiasaan murid hidup bersih.
Program piket kelas dan piket kantor juga sangat mendukung
rencana program "Bersih Itu Nyaman"
Selama ini kepala sekolah mengembor-gemborkan kebersihan
Gali Mimpi
Murid yang memiliki kebiasaan hidup bersih akan memiliki sikap
disiplin, tanggung jawab dan kreatif.
Setelah kebiasaan hidup bersih ini berjalan dengan baik maka
akan nampak murid yang rajin, aktif dan bersemangat dalam
belajar.
Guru lebih bersemangat dalam melaksanakan KBM
Kepala sekolah memfasilitasi program dengan memberikan
kepercayaan pada guru dan murid untuk bekerja sama
menjalankan program ini
Program ini akan diimplementasikan di SMA Negeri 1 Pangkalan Lampam,
sekolah yang memiliki sumber daya yang akan mendukung terlaksananya
program Bersih Itu Nyaman.
Adapun sumber daya / modal yang dimiliki SMA Negeri 1 Pangkalan Lampam adalah :
Dalam aksi nyata program "Bersih Itu Nyaman" dengan menerapkan buang satu ambil lima, sangat
bermanfaat untuk pengalaman bagaimana kita mengidentifikasi kebutuhan murid, merencakan
program yang berdampak pada murid, dan mengelola program dengan mempertimbangkan
resiko yang mungkin terjadi. Adapun tahapan ialah :
Identifikasi jenis resiko : ada beberapa yang mungkin muncul dari program ini seperti kurangnya
dukungan dari warga sekolah dan anggaran dana untuk memfasilitasi pembelajaran.
Pengukuran resiko : resiko yang terjadi tidak terlalu besar tapi tetap harus diperhatikan dan
diukur dalam pelaksanaan program sekolah.
Strategi pengendalian resiko : ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan beberapa resiko diantaranya dengan mengkomunikasikan program dengan
kepala sekolah dan rekan guru lainnya. Kemudian melakukan perencaan program yang tidak
terlalu membebankan dengan memperhatikan asset yang dimiliki sekolah.
Melakukan evaluasi secara terus menerus atau berkelanjutan : semua warga sekolah melakukan
evaluasi secara berkala dan berkelanjutan untuk mensukseskan program ini.
FUTURE (PENERAPAN KE DEPAN)