Anda di halaman 1dari 6

SMP NEGERI 44 JAKARTA

PROFIL SEKOLAH

SEMESTER GANJIL 2023/2024

Keterangan :

 Data Rekap Per Tanggal 10 Juli 2023


 Penghitungan PTK adalah yang sudah mendapat penugasan, berstatus aktif dan terdaftar
di sekolah induk.
 Singkatan :
1. PTK = Guru ditambah Tendik
2. PD = Peserta Didik
SMP NEGERI 44 Jakarta sebagai salah satu calon sekolah adiwiyata di Kecamatan
Pulogadung berupaya melakukan berbagai inovasi untuk mewujudkan lingkungan madrasah
yang indah, bersih, dan sehat. Guna mewujudkan tujuan sekolah adiwiyata, seluruh warga
sekolah harus ikut serta dalam menjaga dan menciptakan lingkungan yang indah, bersih, dan
sehat. Pada tahun pelajaran 2023/2024, SPMN 44 telah menetapkan sebanyak 155 kader
adiwiyata sekolah ( terdiri dari siswa kelas VII, VIII, dan IX) dari total siswa yang berjumlah
858 orang pada Senin, 31 Juli 2023.

Kader adiwiyata yang telah ditetapkan berperan aktif dalam menggerakkan seluruh warga
madrasah dan warga di lingkungan sekolah untuk berperilaku ramah lingkungan hidup. Kader
adiwiyata SPMN 44 juga menyatakan dukungan dan kesiapannya untuk melaksanakan Gerakan
Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Program GPBLHS merupakan
upaya untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup di madrasah. Siswa yang tergabung
sebagai kader adiwiyata merupakan role model bagi seluruh siswa SPMN 44 untuk
melaksanakan perilaku ramah lingkungan.

Siswa yang bergabung di kader adiwiyata SPMN 44 berkomitmen untuk mendukung dan
melaksanakan perilaku ramah lingkungan dimulai dari hal kecil. Jika sedang jajan di kantin
siswa kader Adiwiyata selalu membawa piring dan gelas sendiri untuk mengurangi sampah
bungkus makanan di madrasah. Jika kipas angin, LCD, dan lampu kelas selesai digunakan, maka
segera kami matikan. Saat di kamar mandi, selesai menggunakan keran dan lampu, kami juga
langsung matikan. Langkah kecil seperti itu dilakukan oleh siswa kader adiwiyata untuk
mendukung GPBLHS di SPMN 44 .

Dukungan dan aksi nyata kader adiwiyata di SPMN 44 dapat menjadi contoh baik bagi
siswa lain untuk melaksanakan perilaku ramah lingkungan. “Siswa yang tergabung dalam kader
adiwiyata SPMN 44 telah berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan perilaku ramah
lingkungan. Kami berharap berawal dari 155 siswa ini, selanjutnya seluruh siswa SPMN 44
dapat mendukung dan melaksanakan perilaku ramah lingkungan. GPBLHS di SPMN 44 tidak
hanya dilaksanakan oleh kader adiwiyata dan siswa namun juga dilaksanakan semua warga
sekolah termasuk guru dan pegawai.
Berikut ini beberapa program kerja yang dilaksanakan kader Adiwiyata diantaranya :

1. Memelihara, Menanam dan Menata Taman Sekolah

Program kerja ini bertujuan agar anak memiliki sikap rasa sayang terhadap tanaman, memahami
pentingnya keberadaan tanaman untuk kehidupan manusia, membantu agar Indonesia tetap hijau.
Program kerja ini juga menata kembali taman sekolah dengan maksud agar taman selalu tumbuh
dengan baik dan terpelihara. Program kerja kegiatan ini diantaranya sebagai berikut:

a. Melakukan penanaman pohon


b. Menambah tanaman penghijauan baik yang di depan kelas maupun yang ada dibelakang
kelas.
c. Memonitoring kemajuan dari tumbuh kembang pohon – pohon yang baru ditanam.
d. Menyiram dan memberi pupuk
e. Menata kembali tanaman di taman sekolah
f. Membersihkan taman dari sampah dan rumput liar yang mengganggu

Penanaman pohon akan menjadi sia-sia jika tidak ada pemeliharaan sesudahnya. Lingkungan
sekolah akan menjadi asri dan nyaman ditempati jika para penghuninya sadar akan pentingnya
pohon dan tumbuhan yang hidup di lingkungan sekolah. Ketika semua guru dan siswa saling
bersinergi untuk selalu menjaga lingkungan khususnya pohon dan tumbuhan maka akan tercipta
lingkungan belajar yang nyaman.

2. Membuat Apotek Hidup (TOGA)

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mengetahui jenis tanaman obat-obatan, tahu manfaat dari
tanaman obat-obatan, dan dapat menanam tanaman obat-obatan sendiri.Dalam kegiatan ini
sekolah menyiapkan area untuk ditanami oleh tanaman obat-obatan dengan menggunakan lahan
yang ada di sekolah.ataupun vas bunga, begitu pula pada green house.

3. Memamfaatkan Bahan Bekas/Daur Ulang

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi keberadaan sampah, baik di sekolah maupun di rumah
atau dilingkungan sekitar, dimana anak bisa kreatif dalam dirinya untuk berusaha memamfaatkan
barang bekas dapat berguna kembali dengan tetap selalu menjaga kebersihannya.Dimana bentuk
contohnya adalah dengan guru mengajak siswa membuat keterampilan dari barang-barang bekas,
membuat alat-alat dari barang bekas dan sebagainya.Hasilnya digunakan/ dimamfaatkan oleh
anak atau menjadi hiasandi kelas masing-masing.

4. Bank Sampah

Yaitu kegiatan sekolah mengumpulkan sampah melalui siswa secara bertahap dan dicatat oleh
koordinator 3R, di masing-masing kelas dengan jumnlah tertentu melalui penimbangan sampah
sampai dengan jumlah yang cukup untuk dijual kepada pengumpul.Dalam kegiatan ini guru
memotivasi dan menilai hasil kerjasama siswa.Dana hasil penjualan dilaporkan dan
dimamfaatkan untuk kegiatan peduli lingkungan.

5. Membuat Lubang Resapan Biopori (LRB)

Pembuatan lubang biopori dilakukan oleh sekolah bersama-sama dengan siswa, dengan lokasi
yang telah ditentukan sesuai ketentuan syarat lubang biopori seperti pada taman sekolah. Fungsi
biopori selain untuk penyerapan air juga membantu dalam pembusukan sampah organik yang
dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk.

6. Kebersihan Sanitasi-Drainase.

Program kerja Kebersihan Sanitasi-Drainase dengan cara ikut aktif membersihakan wilayah
kamar mandi, mengalirkan saluran parit yang tersumbat, membersihkan kran dan westafel di area
sekolah yang lama sudah tidak terpakai supaya terhindar dari penyakit dan tentunya menciptakan
lingkungan yang bersih dan nyaman. Pihak yang terlibat bukan hanya pendidik dan pegawai
kebersihan, tetapi peserta didik juga ikut terlibat semisal dengan adanya jadwal piket harian kelas
dan lomba kebersihan kelas untuk memotivasi peserta didik untuk semangat dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai