Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Mereka yang berfikiran hebat membicarakan ide-ide.


Mereka yang berfikiran sedang membicarakan
peristiwa-peristiwa. Mereka yang berfikiran sempit
membicarakan orang lain (Eleanor
Roosevelt, 1884 – 1962, mantan first lady AS)

PROGRAM INOVASI DAN


KREASI SEKOLAH
SMPN 4 JEROWARU
PROGRAM INOVASI DAN KREASI SEKOLAH

Kita sekarang akan mencoba menjadi orang yang berfikiran hebat. Kita sedang
membicarakan ide-ide atau gagasan-gagasan, bukan membicarakan fakta-fakta saja,
apalagi membicarakan orang lain. Gagasan apa saja itu? Tentang program inovatif
sekolah.

Gagasan-gagasan yang akan ditulis ini mungkin saja memang bukan benar-benar baru
bagi sekolah tertentu. Namun sekolah yang lain mungkin dapat menjadi sesuatu yang
sangat berharga. Memang, gagasan baru juga harus semua komponennya harus baru.
Gagasan baru itu bisa jadi dari gagasan yang sudah lama, yang kemudian diperbaiki,
disempurnakan dengan memperbaiki satu atau beberapa elemennya, sehingga menjadi
lebih baik dan bermanfaat. Itu pun sudah dapat disebut sebagai apa yang dikenal
dengan inovasi. Innovation is the creation of the new or the re-arranging of the old in a
new way (Michael Vance)

Dibawah ini kami adalah program-program inovasi yang akan kami laksanakan dalam
kurun waktu 1 tahun pelajaran :.

1. Pemberdayaan Kelompok Guru Mata Pelajaran sejenis atau serumpun

Sungguh, kita harus malu dengan peringkat ke empat di Pesta Olahraga Asia
Tenggara. Kita telah jauh ketinggalan dari negara Thailand. Bahkan juga ketinggalan
dari Vietnam. Kondisi ini juga tampak dari Human Development Index (HDI) Indonesia
yang berada di bawah Vietnam. Padalah dahulu, dalam acara olahraga yang bergengsi
ini kita selalu unggul. Boleh dikatakan bahwa negara yang lain berebut pada urutan
kedua. Boleh jadi semua itu terjadi memang karena dampak negatif dari krisis
multidimensional yang masih belum sepenuhnya usai. Namun, banyak orang yang
meneropongnya dari faktor kemunduran dunia pendidikan kita. Dengan demikian, maka
sumber masalahnya adalah lembaga pendidikan sekolah. Program peningkatan
kompetensi SDM secara terencana dan berkelanjutan memang harus dimulai di
lembaga pendidikan sekolah. Setelah lembaga pendidikan keluarga, maka lembaga
pendidikan sekolah harus menjadi tempat yang strategis untuk dapat meningkatkan
kompetensi SDM yang handal. Untuk dapat membangun SDM yang handal, kita tidak
bisa hanya melakukan yang biasa-biasa saja. Juga tidak hanya dengan program-
program yang biasa. Kita harus melakukan hal yang luar biasa. Dengan kata lain, kita
harus melakukan hal-hal yang inovatif. Lembaga pendidikan sekolah harus merancang
berbagai program yang inovatif. Pemberdayaan Kelompok guru mata pelajaran sejenis
atau serumpun harus dapat digunakan sebagai wahana yang efektif untuk dapat
meningkatkan kompetensi guru di sekolah. Strategi pelaksanaan program ini adalah
dengan mendisain tempat duduk guru saling berdekatan menurut mata pelajaran yang
diampu.

2. Penciptaan Lingkungan Sekolah Yang Sehat

Program ini sangat terkait dengan program sebelumnya. Pertama, program yang harus
dibenahi adalah kantin sekolah. Ciptakan kantin sekolah yang hiegenis dengan jenis
makanan yang bergizi. Kedua, ciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rindang, dan
indah. Program 7K perlu digalakkan lagi, bukan hanya secara seremonial belaka, tetapi
harus menyentuh perubahan kebiasaan para penghuninya. Memasang papan
bertuliskan ”LINGKUNGAN BEBAS ROKOK” merupakan satu gebrakan yang dapat
dilakukan. Tulisan-tulisan lain, seperti ”TARUH SAMPAH PADA TEMPATNYA”, atau
”CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN”, atau ”KESEHATAN SEBAGIAN DARI IMAN”
dapat diharapkan dapat mengisi nurani anak-anak kita yang masih putih itu. Lomba
kebersihan dan keindahan kelas dapat diadakan pada saat momen-momen tertentu,
misalnya peringatan hari besar nasional dan agama, atau peringatan hari lahir
sekolah.  

3. Talent Scouting Bibit Olahraga dan Seni

Pembinaan olahraga memang menjadi tugas utama guru olahraga dan keshatan.
Tetapi, program pembinaan olahraga secara teroganisasi di sekolah sudah barang
tentu menjadi tanggung jawab semua komponen sekolah. Di samping olahgara
rekreasi, pencatatan secara rutin rekor olahraga prestasi harus tersedia di sekolah.
Sekolah harus memiliki catatan, nama-nama siswa dengan rekor tertingginya dalam
cabang olahraga tertentu. Dengan catatan ini, jika ada kegiatan pertandingan olahraga,
maka sekolah tinggal memilih mereka untuk dapat mengikuti ajang pertandingan
olahraga yang akan diikuti. Pencatatan prestasi olahraga ini dapat dilakukan pada awal
tahun pelajaran atau pada saat usai ulangan semester pertama menjelang libur
sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi tempat pembibitan olahraga dan
seni yang pertama dan utama.

4. Science-Tech Club
Sama dengan talent scouting dalam bidang olahraga, sekolah juga harus
melakukannya untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebenarnya para guru
telah memiliki pengetahuan dan keterampilan praktis dalam penelitian sederhana.
Namun banyak di antaranya kurang begitu yakin bahwa anak-anak mampu
melakukannya. Padahal obyek penelitian sederhana bagi anak-anak terbentang luas di
sekolah dan lingkungannya. Sayur apakah yang menjadi kegemaran siswa, sebagai
contoh, adalah pertanyaan penelitian sederhara yang dapat dilakukan di SMP. Topik-
topik lainnya misalnya: (1) rata-rata jumlah anak dalam satu keluarga, (2) rata-rata
tinggi dan berat badan anak-anak kelas VII, (3) jarak tempuh anak-anak ke sekolah,
dan masih banyak yang lain.

5. Kebun Sekolah dan Sekolah Hijau

Jika secara internasional isu pemanasan global telah melahirkan Bali Roadmap untuk
memecahkan isu tersebut, maka apa yang dapat dilakukan di tingkat sekolah? Tentu
saja pendidikan lingkungan hidup harus menjadi tanggung jawab sekolah. Untuk
sekolah yang tidak memiliki lahan yang luas, setiap kelas dapat diminta untuk membikin
taman di depan kelasnya masing-masing. Atau dapat meminta kepada para siswa untuk
masing-masing dapat memiliki tanaman kesayangan yang harus dipelihara setiap hari
dengan sepenuh hati. Disiram, dipupuk, dan disiangi kalau ada rumput yang
menggangunya. Jika ada sedikit lahan di depan sekolah, maka sekolah juga dapat
membuat taman sederhana untuk menanam tanaman hias atau tanaman bunga, agar
sekolah tidak terasa gersang. Jika di lingkungan sekolah ada lahan tidur yang tidak
dimanfaatkan oleh yang empunya, sekolah dapat meminjamnya untuk dijadikan kebun
sekolah tempat praktik anak-anak menanam berbagai jenis tanaman. Selain itu, sekolah
juga dapat membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan program penanaman
satu juta pohon.  

6. The First Day Festival

Pelibatan peran serta orangtua dalam penyelenggaraan pendidikan masih menjadi


sesuatu yang langka. Oeh karena itu strategi untuk membangkitkan peran serta orang
tua dan masyarakat terhadap sekolah dapat dilakukan dengan strategi program festival
hari pertama sekolah itu, Bentuk festival dapat berupa lomba masak orang tua, lomba
bernyanyi orang tua bersama putra/putrinya dan sebagainya. Kegiatan semacam ini
diharapkan orangtua siswa dan masyarakat merasakan adanya peningkatan keakraban
dan kekeluargaan antara sekolah dan orangtua siswa secara luar biasa. Orangtua dan
masyarakat tidak lagi merasa sebagai klien, tetapi sebagai pemangku kepentingan yang
memiliki tanggung jawab yang sama besar dengan pihak kepala sekolah dan para guru
di sekolah. Program seperti ini dapat berupa program lain yang tidak kalah inovatifnya.
Acara tutup tahun sekolah, sebagai contoh, dapat menjadi media untuk
menyatupadukan sekolah dengan orangtua dan masyarakat. Dalam acara tersebut,
para siswa dapat menunjukkan kebolehannya, baik dalam bidang akademis maupun
nonakademis, di hadapan orangtua dan masyarakat. Dampaknya, orangtua dan
masyarakat menjadi lebih memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap upaya sekolah
dalam meningkatkan kompetensi siswa. Dampak pengiringnya, orangtua dan
masyarakat menjadi lebih antusias dalam ikut serta memberikan dukungan dan bantuan
terhadap pelaksanaan program-program inovatif sekolah. 

PELAKSANAAN PROGRAM

No Progam Inovatif dan Kreatif Bulan Pelaksanaan


7 8 9 10 1 12 1 2 3 4 5 6
1
1 Pemberdayaan Kelompok Guru Mata
Pelajaran sejenis atau serumpun

2 Penciptaan Lingkungan Sekolah Yang


Sehat

3 Talent Scouting Bibit Olahraga dan Seni

4 Science-Tech Club

5 Kebun Sekolah dan Penanaman Sekolah


Hijau

6 The First Day Festival


AKHIR KATA

Masih sangat banyak program inovatif lain yang dapat dilaksanakan oleh sekolah.
Tentu saja berdasarkan kondisi sekolahnya masing-masing. Sebagai contoh, program
sekolah berwawasan imtaq, program sekolah yang aman dan nyaman, program
sekolah ramah anak, kegiatan outbond, dan masih banyak yang lainnya. Penerapan
pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) dan contextual
teaching and learning (CTL) kini menjadi program inovatif di sekolah yang menjadi
primadona.

Pendek kata, dengan program inovatif, semua warga sekolah dan pemangku
kepentingan ingin mencoba sesuatu yang tidak biasa. Ingin mencoba sesuatu yang
baru, yang kalau bisa yang luar biasa. Itu semua dapat dimulai dengan program inovatif
yang sederhana, dan sudah barang tentu yang tidak memberatkan keuangan orangtua
siswa. Yang penting, semua warga sekolah ingin melakukan sesuatu yang baru, atau
sesuatu yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian. Tentu saja, semua itu harus
dirancang adalam rencana yang matang, yang dikenal dengan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS), yang disusun oleh sekolah bersama dengan pemangku
kepentingan. Dengan kata lain, RPS yang disusun hendaknya memuat program-
program inovatif, baik yang terkait dengan aspek akademis maupun nonakademis di
sekolah. 

Sulitkah semua itu kita lakukan? Semua itu memang sulit untuk pertama kalinya. All
beginning is difficult. Semua permulaan itu memang sulit. Tetapi, yakinlah bahwa
semua itu dapat dilakukan jika kita memiliki kemauan. Dimana ada kemauan di situ ada
jalan. Mudah-mudahan.

Jerowaru, 14 Juli 2018


Kepala Sekolah,
SAHMAN, S.Pd.
NIP. 19731231 200801 1 085

Anda mungkin juga menyukai