Anda di halaman 1dari 5

FEBI MUHAMMAD RIZKI

NPM – 202214501598 Kelas XE-Non Reguler

TUGAS MK AGAMA – PERTEMUAN KE-V

Hari : Sabtu, 15 Okt 2022

Jam : 12:30:00

Latihan Merumuskan Hukum Berdasarkan Kemaslahatan


Pokok pembahasan

A. Identifikasi kemaslahatan dan kemafsadatan pembelajaran system


daring

Kasus penyebaran pandemic Covid-19 yang mulai terdengar beritanya dari daerah Wuhan
(Lee, 2020) menjadi awal menyebarnya kekhawatiran seluruh dunia atas penyebaran virus
Corona. Berbagai kasus di seluruh dunia menjadi sorotan berbagai negara, termasuk
Indonesia. Berbagai dampak yang ditimbulkan pandemic tersebut muncul di berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk di bidang Pendidikan. Menurut UNESCO sekitar
1,3 miliar pelajar dan mahasiswa di seluruh dunia tidak dapat bersekolah atau kuliah
sebagaimana biasanya akibat penyebaran COVID-19. Hal tersebut menjadi salah satu bahan
kajian yang dilakukan oleh para pakar Pendidikan di seluruh dunia, mengenai bagaimana
agar pembelajaran tetap berjalan dan kualitas pembelajaran tidak menurun, walaupun
terdapat tantangan yang begitu besar, termasuk menjawab apa dan bagaimana strategi yang
dapat dilakukan (Luthra, 2020). Situasi yang muncul akibat pandemic Covid-19 menuntut
dosen untuk menggunakan semua media yang ada dalam mendukung pembelajaran secara
daring. El Azar (2020) mengatakan, saat kita para pendidik bergumul dengan cara-cara baru
untuk berkomunikasi dengan siswa dan mahasiswa yang jauh dari ruang kelas dan ruang
kuliah. Berbagai aplikasi dengan beragam fitur dapat menjadi pilihan para dosen dalam
melaksanakan pembelajaran secara daring (Abidah, et.al. 2020; Zhou, et.al. 2020). Namun
dibalik berbagai kemudahan media dan fitur yang tersedia selama proses pembelajaran
online, terdapat pula banyak kendala yang dihadapi oleh dosen maupun mahasiswa dalam
masa berjalannya kuliah online.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berbasis teknologi yang
menggunakan aplikasi layanan berupa media online yang memang dirancang dan dibuat
untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran di dunia Pendidikan. Pelaksanaan
pembelajaran daring atau E-Learning berbeda dengan pembelajaran klasikal atau kelas.
Dikutip dari tulisan Dr. Cepi Riyana, M.Pd ada beberapa kompetensi yang dibutuhkan oleh
seorang fasilitator dalam memfasilitasi pembelajaran daring. Pertama menguasai dan
update terhadap perkembangan internet, kedua lebih menguasai ilmu pengetahuan pokok dan
pendamping, ketiga kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi, keempat mampu
memotivasi peserta pembelajaran. Berikutnya kemampuan dalam desain pembelajaran
online, kemampuan mengelola sistem pembelajaran online dan ketepatan dalam pemilihan
bahan ajar online learning serta yang terakhir kemampuan dalam mengontrol proses
pembelajaran. (Mengenal Aplikasi Online Dalam Pembelajaran Daring
FEBI MUHAMMAD RIZKI
NPM – 202214501598 Kelas XE-Non Reguler

Adapun kemaslahatan dan kemafsadatan dalam sistem pembelajaran daring adalah


sebagai berikut:
A. Kemaslahatan
1. Hemat biaya trasportasi
2. Hemat waktu dan tenaga
3. Lebih santai dan terhindar dari bising
4. e-learning merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel
untuk menyampaikan materi dari seorang pakar
5. Mencakup area yang luas.
6. Peserta memperoleh visualisasi lengkap pembicarannya
7. Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global
8. Tidak ada batasan waktu dan tempat dengan karakteristik kelas tradisonal
dengan menggunakan mode komunikasi asynchronous seperti email, diskusi
online, mahasiswa dapat mengakses 24 jam setiap hari
9. Lebih fleksibel, lebih efisien dalam manajemen waktu dan mendukung
pembelajaran mandiri
10. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time maupun non-real time.
Mengakomodasi keseluruhan proses belajar dan juga transaksi.
11. Materi dapat dirancang secara multimedia dan dinamis
12. Peserta belajar dapat terhubung ke berbagai perpustakaan maya di seluruh
dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian dalam meningkatkan
pemahaman pada bahan ajar
13. Dosen dapat secara cepat menambahkan referensi bahan ajar yang bersifat
studi kasus, trend industri dan proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai
sumber untuk menambah wawasan peserta terhadap bahan ajarnya
B. Kemafsadatan
1. Wajib akses internet
2. Penyampaian dan penerimaan materi tidak maksimal
3. Keterbatasan dalam praktek dan tanya jawab
4. kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
6. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri.
7. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar mengajar
FEBI MUHAMMAD RIZKI
NPM – 202214501598 Kelas XE-Non Reguler

B. Tentukan status hukumnya beserta argumentasinya !

Agama islam adalah agama rahmatan lil’alamin ( rahmat untuk seluruh alam ) dan setiap sesuatu
yang terjadi pada seorang manusia akan terdapat padanya hikmah untuk diri seorang manusia
tersebut ada kaidah fiqih yang menerangkan tentang setiap sesuatu pasti ada hikmah nya

‫ُيْؤ ِتي اْلِحْك َم َة َم ْن َي َش اُء َو َم ْن ُيْؤ َت اْلِحْك َم َة َفَقْد ُأوِتَي َخ ْيًر ا َك ِثيًر ا َو َم ا َي َّذ َّك ُر ِإاَّل ُأوُلو اَأْلْلَباِب‬

“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang
yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al-Baqarah [2]: 269).

Bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke berbagai
belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau yang
disebut juga dengan COVID-19. Tentunya, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh dan dibiarkan
begitu saja. World Health Organization (WHO) pun juga sudah menetapkan pandemi COVID-19 sejak
11 Maret 2020 yang lalu di sanalah semua kehidupan berubah mulai dari sosial,pola hidup sampai
dengan dunia Pendidikan yang tadinya dilarangnya siswa untuk banyak memainkan ponsel pada
masa ini di haruskan semuanya untuk meamikan ponsel bahkan di fasilitasi untuk hal ada kaidah
fiqih tentang mengambil yang lebih maslahat dari yang maslahat

‫ِإَذ ا َتَز اَح َمِت اْلَمَص اِلُح ُقِّد َم ْاَألْع َلى ِم ْن َه ا َو ِإَذ ا َتَز اَح َمِت اْلَم َفاِس ُد ُقِّد َم ْاَألَخ ُّف ِم ْن َه ا‬

Artinya : Jika ada beberapa kemaslahatan bertabrakan, maka maslahat yang lebih besar (lebih tinggi)
harus didahulukan. Dan jika ada beberapa mafsadah (bahaya, kerusakan) bertabrakan, maka yang
dipilih adalah mafsadah yang paling ringan

Terkait dalil diatas menunjukan bahwasanya segala sesuatu pasti ada hikmahnya dan
jika didalamnya terdapat kemaslahatan maka itu din perbolehkan bahkan menjadi
keharusan untuk melaksakan nya tapi jika didalam nya terdapat lebih banyak kemafsadatan
maka sebaiknya kita untuk meninggalkan hal tersebut demi tidak terjadinya keburukan
terhadap diri kita .
FEBI MUHAMMAD RIZKI
NPM – 202214501598 Kelas XE-Non Reguler

c. Jika Ada Perbedaan Pandangan Mengenai Status


Hukumnya, Bagaimana Cara Menyikapinya !

‫ِإَذ ا َتَز اَح َمِت اْلَمَص اِلُح ُقِّد َم ْاَألْع َلى ِم ْن َه ا َو ِإَذ ا َتَز اَح َمِت اْلَم َفاِس ُد ُقِّد َم ْاَألَخ ُّف ِم ْن َه ا‬

Artinya : Jika ada beberapa kemaslahatan bertabrakan, maka maslahat yang lebih besar (lebih tinggi)
harus didahulukan. Dan jika ada beberapa mafsadah (bahaya, kerusakan) bertabrakan, maka yang
dipilih adalah mafsadah yang paling ringan

MAKNA KAIDAH

Kaidah ini menjelaskan, apabila ada beberapa kemaslahatan yang tidak mungkin digabungkan
(diraih ataupun dikerjakan sekaligus, red), maka kemaslahatan yang lebih besar yang didahulukan.
Karena pada (urusan yang mengandung) kemaslahatan lebih besar itu ada tambahan kebaikan dan
lebih dicintai oleh Allâh Azza wa Jalla . Adapun jika beberapa maslahat tersebut bisa dikumpulkan
dan bisa didapatkan semuanya maka itulah yang lebih diutamakan lagi.

Sebaliknya, apabila berkumpul beberapa masfsadat (keburukan) yang terpaksa harus


ditempuh salah satu darinya, maka dipilih yang paling ringan mafsadatnya. Adapun jika mafsadat-
mafsadat tersebut bisa dihindari semuanya, maka itulah yang diharapkan.[1]

DALIL YANG MENDASARINYA

Dalil yang mendasari kaidah ini di antaranya adalah firman Allâh Azza wa Jalla.

‫َف اْس َت ِبُقوا اْلَخ ْي َر اِت‬


“Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. [al-Baqarah/2:148]
FEBI MUHAMMAD RIZKI
NPM – 202214501598 Kelas XE-Non Reguler

DAFTAR PUSAKA
1) https://almanhaj.or.id/4072-kaidah-ke-33-jika-ada-kemaslahatan-bertabrakan-maka-
maslahat-yang-lebih-besar-harus-didahulukan.html

2) (Penulis : Beni Adri Yassin, S.Kom Last modified on Selasa, 14 Desember 2021
14:34)
3) Nani Fitriani, S.Pd, MPH (Widyaiswara Bapelkes Provinsi NTB 2021)

Anda mungkin juga menyukai