Pengertian Bioremediasi
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu Bio (hidup) dan Remediation (Perbaikan
kembali) yang artinya pengembalian daerah atau lokasi yang terkena atau terpapar limbah
atau enzim mikroba atau enzim tanaman. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang
struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada
terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi bahan yang
2. Jenis-Jenis Bioremediasi
a) Biostimulasi
Biostimulasi adalah proses penambahan suatu nutrisi dan oksigen ke dalam suatu
situs atau tempat yang tercemar yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan
b) Bioaugmentasi
tercemar yang berfungsi sebagai pembersih kontaminan yang ada di daerah tersebut.
Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu
tempat. Namun ada beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan.
Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat
berkembang dengan optimal. Para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh
3. Prinsip-Prinsip Bioremediasi
adalah bakteri, jamur, atau tanaman. Mikroorganisme yang digunakan dapat berupa
indigenus mikroorganisme yang berasal dari daerah yang terkontaminasi yang kemudian
pada polutan dan merubahnya menjadi bahan yang didak berbahaya. Efektifitas
mikroba.
organik terklorinasi dan hidrokarbon aromatik dalam jumlah tinggi. Namun, pemanfaatan
bioremediasi ini lebih murah dari pada jika menggunakan penanganan secara fisik dan
product
mikrobial, temperatur, nutrien, tipe tanah, pH, kadar air/kelembaban, dan potensial
Nutrien tersebut meliputi nitrogen, karbon dan fosfor. Penambahan senyawa tertentu
seperti penambahan reseptor elektron (nitrat, oksigen), nutrien (nitrogen, fosfor) dan
sumber energi (karbon). Karbon umumnya berperan sebagai faktor pembatas bagi
mikroorganisme tersebut diisolasi dari daerah dengan kondisi ekstrim, tetapi mikroba
dikelompokkan menjadi:
a. Aerobik
Misal: Pseudomonas, Alcaligenes, Sphingomonas, Rhodococcus, dan Mycobacterium.
poliaromatik.
b. Anaerobik
c. Jamur Ligninolitik
Umumnya digunakan untuk meremediasi polutan yang bersifat toksik dan presisten.
Misalnya: Phanaerochaete chrysosporium
d. Metilotrop
Merupakan bakteri aerobik yang mengunakan metan sebagai sumber karbon dengan
6. Penerapan Bioremediasi
Mikroba yang hidup di tanah dan air tanah memakan senyawa hidrokarbon atau
minyak mentah. Setelah senyawa minyak dimakan, proses pencernaan pada mikroba
tersebut secara alami mengubah senyawa minyak menjadi air dan gas yang tidak
untuk digunakan di berbagai jenis lingkungan bauk untuk kegiatan pertnian, perkebunan,
REFERENSI
Bricker, T.J., J. Pichtel, H.J. Brown dan M. Simmons. 2001. Phytoextraction of Pb and Cd from
a superfund soil: Effects of amendments and croppings. J. Environ. Sci. Health, 36:
1597–1610.
Bess, R., Dasmadji, Nasrun, D., Bioremediation Methodology of Oil Waste in CPI Sumatran
Operation, IPA Paper – 23rd annual convention, October 1994.
Dasmadji, Simatupang, R. Zulfan, Dikri, A., Bioremediation Process For Crude Oil
Contaminated Soil – a field scale application, IPA Paper – 6th annual convention, May
1998.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi diakses pada tanggal 14 September 2020 pukul 20.04
wit
http://biotechnologyadvance.blogspot.com/2010/08/bioremediasi.html diakses padatanggal 15 Se
ptember Pukul 07.08 wit
Jasmiati, Sofia, A., Thamrin, 2012, Bioremediasi Limbah Cair Industri TahuMenggunakan Efekt
if Mikroorganisme (Em4), Riau.
Kepmen Lingkungan Hidup 128/2003.
Mc Millen, Sara, A Summary of the DOE/PERF, Bioremediation Workshop in Houston, Texas,
May 30, 2002.
Rumbiyanti, E., Hermiani, F., Aji, BS., Nugraha Sapta., COCS Clean Up with Bioremediation: A
Case Study and Implementation in Minas Field, Indonesia, SPE Kuala Lumpur, 2005.
Mc Graw, Rene, McMillen, Sara, Bioremediation & Environmentally Acceptable Endpoints For
PT Caltex Pacific Indonesia Crude Oils in Soil At Upstream Exploration and Production
Sites, 2000.
Nuraida. 1985. Analisis Kebutuhan Air Pada Industri Pengolahan Tahu dan Kedelai. Thesis
Master, Program Pascasarjana USU, Medan.
Nusa. I.S dan Heru, D.W. 1999. Teknologi Pengolahan Air dan Limbah Tahu dengan Proses
Biofilter Anaerob dan Aerob. Kelompok Teknologi Pegolahan Air Bersih dan Limbah
Cair. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.