Tujuan :
¾ mengetahui potensi bahan galian yang masih dapat
dimanfaatkan sisa kegiatan pertambangan yang telah
ditinggalkan dan/atau wilayah PETI agar dapat
dimanfaatkan secara optimal.
¾ sebagai data/acuan untuk Rencana Umum Tata Ruang
Daerah (RUTR) dan diharapkan dapat dikembangkan
menjadi usaha pertambangan untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Peta Geologi Regional Sebaran Aluvial di
Kabupaten Bengkayang dan Sekitarnya
Cadangan Emas Aluvial
PT. Monterado Mas Mining
S. R A Y A
Pertambangan
PT. Monterado Mas Mining dalam kegiatan
penambangannya menggunakan kapal keruk
(Bucket Wheel Suction Dregde). Sesuai
dengan besaran perusahaan dan alat yang
digunakan PT. Monterado Mas Mining hanya
menambang pada main steam S. Raya.
Sistim penambangan PETI emas di daerah
kegiatan hampir sama dengan penambangan
emas aluvial di daerah lain di Kalimantan
Barat, yaitu dengan cara tambang semprot.
Sistim Penambangan Rakyat
(pada saat ini)
Tambang Semprot
Paritan
Sistim Pengolahan Rakyat
ENDAPAN
ALUVIAL
DICANGKUL DAN
DISEMPROT proses pencucian
DIPOMPA KE
SLUCE BOX
SLUICE BOX+
proses pengendapan konsentrat
KARPET
PENCUCIAN
KARPET
PENDULANGAN
TAILING
PENYARINGAN
PENCEMARAN
SUNGAI
AMALGAM Hg+Au AIR RAKSA BEBAS
PEMBAKARAN
UAP
BULLION AIR RAKSA
PENCEMARAN
UDARA
EVALUASI
Hasil Evaluasi
136 mg/m3
Endapan Tailing
51 mg/m3
Hasil Evaluasi
¾ Luas sebaran aluvial 3.084 Ha.
¾ 90 % berupa tailing dan hanya 10% aluvial masih utuh
¾ Ketebalan endapan aluvial di main steam S. Raya
bervariasi antara 1 - 5 m, dan di hulu-hulu sungai antara
1 – 2 m,
¾ Sumberdaya di tailing :42,4 ton; 51 mg/m3
¾ Sumberdaya di aluvial : 6,29 ton; 136 mg/m3
¾ TOTAL : 48,69 ton
¾ Recovery penambangan & pengolahan rakyat < 30%
Mineral Ikutan
Zirkon :
Pada endapan aluvial antara 0,008-0,16
% dan pada konsentrat (setelah
pendulangan) antara 3,87-31,8 %.
Dibanding pertambangan zirkon relatif
rendah (<50%), tapi karena sifatnya by
product menjadi ekonomis.
Contoh zirkon-by product
Emas
Zirkon
Bahan Galian Lain
Tanah Urug :
Batuan volkanik Di bukit-bukit sekitar
Monterado (G. Hang Muisan, G. Ibu
dll)
KESIMPULAN
1. Endapan aluvial di daerah penyelidikan 90%
berupa endapan tailing dan hanya 10 % masih
berupa endapan aluvial utuh, terletak di hulu-
hulu sungai
2. Sumberdaya tereka endapan tailing di main
stream S. Raya sebesar 42,4 ton.(51 mg/m3)
3. Sumberdaya tereka emas aluvial yang masih
tersisa di hulu-hulu S. Raya sebesar 6,29
ton.(136 mg/m3)
4. Dengan kadar emas dalam tailing relatif rendah
(51mg/m3), kecil kemungkinan untuk
pertambangan sekala besar, masih mungkin bisa
dimanfaatkan dengan penambangan sekala kecil
dengan penataan dan pembinaan yang baik
KESIMPULAN
5. Mineral zirkon yang terdapat bersama-sama
dengan endapan emas aluvial, merupakan mineral
ikutan yang cukup ekonomis untuk dikembangkan.