Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Lampu

 Sambungan lampu pada dasarnya ada 2 cara yaitu :

1. Lampu-lampu sambungan seri, lihat gambar 1.a.

P N Arus yang mengalir pada setiap


(masing-masing) lampu besarnya sama.
P
220V 1 /4 Tegangan masing-masing lampu
1 /4 1 /4
N ( Lihat gambar 1.a ) besarnya
1 /4
220V
Gambar :
Jenis, besar dan data teknis semua lampu sama U = 4 = 55 volt

220V 220V
60W 15W
806  3224  Dari gambar 1.b.
P N tahanan pada lampu 15 watt sebesar
4 x tahanan lampu 60 watt.
1 /5 sehingga tegangan pada tiap lampunya
P menjadi :
220V a. Lampu 60 W = 1/5 x 220 V = 44 V
4 /5
N
b. Lampu 15 W = 4/5 x 220 V = 196 V
Gambar
Dua lampu daya berbeda disambung seri

2. Lampu-lampu sambungan paralel

3 2 Besar tegangan masing - masing lampu


adalah : sama.
Jumlah arus :  +  +  = 3 
220V
220V

Gambar
Sambungan paralel 3 lampu

Rangkaian lampu secara seri & paralel biasanya dilengkapi dengan suatu saklar untuk
operasinya.
Yang dimaksud saklar adalah : Alat untuk menghubungkan, memutuskan dan pengubah
rangkaian listrik dalam keadaan berbeban atau tak
berbeban.

Sedangkan pemisah adalah : Alat untuk memisahkan atau menghubungkan


rangkaian dalam keadaan tidak berbeban atau hampir
tidak
berbeban.

Perbedaan antara saklar dan pemisah yaitu : Saklar mempunyai pemutusan


sesaat, sedangkan pemisah
tidak.
Jenis-jenis operasi sakelar dibedakan menjadi :
1. Sakelar putar
2. Sakelar jungkir (pasak)
3. Sakelar tarik
4. Sakelar jungkir (tuas) dan
5. Sakelar tekan

Macam-macam sakelar dan penggunaanya :

1.a. Sakelar satu kutub ( satu arah ) atau saklar tunggal simbol

Pengawatan sakelar :
A. Jenis putar
B. Jenis tuas

Diagram rangkaian pengawatan lampu pijar


Adakalanya sakelar dan kotak-kontak dikopel satu dengan lainnya, keadaan seperti berikut :

a). Keduanya sekamar (dalam ruangan kecil)


Kabel fase sakelar disambungkan dengan
kontak fase kotak kontak, kabel nol di -
sambung langsung melalui dus sambung

Penyambungan seperti cara gambar 4 b.


disamping ini dilarang, karena :
 Terminal lampu bukan terminal sambung.
 Penyambungan kabel nol salah posisi.

b). Penyambungan seperti cara disamping dipakai


pada : Kedua komponen yang berhimpitan

Gambar 4c.

1.b. Sakelar dua kutub, simbol


Instalasi ruang rawan ledakan cocok memakai sakelar ini, karena :
Hantaran fase dan nol dapat diputuskan secara bersamaan.

Gambar 5.
1.c. Sakelar tiga kutub :

 Kedudukan kontak-kontak terbuka

Gambar 6.

2. Sakelar seri atau sakelar bertingkat, simbol skema 1


Sambungan sakelar seri pada kelompok lampu, misal posisi : 0 ; A ; A + B atau B

Gambar Gambar .
Sakelar seri putar Sakelar seri tuas

3. Sakelar ganti dengan posisi 0, simbol skema 2


Sakelar ganti dapat melayani dengan posisi kontak 0 ; A atau B.

Gambar
Sakelar ganti jenis putar

Sakelar ganti ini kutubnya dapat bervareasi, khusus untuk gambar 8 ini adalah :
Sakelar ganti jenis tumpuk ( dua elemen kontak ).

Cara kerja sakelar tumpuk ( dua elemen kontak )


B
terminal

A C

As

keadaan kontak A, B & C.


keadaan elemen kontak sakelar tumpuk

Jika as ( cincin perobah ) bergerak ke kanan, maka keadaan kontak A tertutup,


B terbuka dan C tetap tertutup demikian seterusnya.
Bentuk sakelar tumpuk ( elemen kontak ganda ) dengan jelas dapat dilihat pada gambar 11.

Sakelar ganti kontak posisi 1 ; 0 ; 2 Sakelar putar satu arah kontak 0,1
4. Sakelar tukar atau sakelar dua arah, simbol , skema 3
Sakelar ini untuk melayani satu atau kelompok lampu dari sua arah
4
5. Sakelar kelompok ( bertingkat ), simbol , skema 4
Sakelar jenis ini merupakan pengembangan sakelar seri , dengan kontak 0 ; A ; A + B ; A + B +
C

Gambar 13 :
a. Prinsip sakelar b. Kontak sakelar tumpuk
5
6. Sakelar pilih, simbol , skema 5
sakelar pilih merupakan pengembangan sakelar ganti.

Pemakaian sakelar ini biasanya pada pintu panel sebagai selektor (tegangan) switch.

7. Sakelar silang, simbol , skema 6

Pemakaian sakelar ini umumnya berhubungan dengan sakelar tukar,


dapat dimodifisir untuk melayani lampu dari empat tempat pelayanan atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai