Anda di halaman 1dari 31

BAHAN AJAR

(LARI ESTAFET)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan 3.3 Memahami kombinasi gerak
(faktual, konseptual, dan prosedural) spesifik jalan, lari, lompat
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dan lempar dalam berbagai
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya permainan sederhana dan atau
terkait fenomena dan kejadian tampak tradisional
mata

KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam 4.3 Mempraktikkan kombinasi


ranah konkret (menggunakan, mengurai, gerak spesifik jalan, lari,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) lompat dan lempar dalam
dan ranah abstrak (menulis, membaca, berbagai permainan
menghitung, menggambar, dan sederhana dan atau tradisional
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

A. Perngertian Permainan Sepak Bola


Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau
meyepak dapat di artikan menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu
alat permainan yang berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam
permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian kemari.
Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan
dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan
sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan keterampilan
gerak permainan Sepak bola. Keterampilan gerak Permainan sepak bola dapat
diartikan gerak yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak  bola. Jika seseorang
ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus tahu dan mampu melakukan
keterampilan gerak permainan tersebut. Apa sajakah keterampilan gerak permainan
sepak bola yang harus dikuasai?    

B. Keterampilan gerak dalam permainan sepak bola


1. Keterampilan gerak menendang bola (mengumpan dan menembak)
Yaitu keterampilan gerak menyentuh atau mendorong bola menggunakan
kaki. Keterampilan gerak ini merupakan faktor yang dominan dalam permainan
sepak bola. Keterampilan gerak menendang bola dapat di bagi menjadi beberapa
bagian :
a. Keterampilan gerak menendang bola menggunakan kaki bagian dalam
b. Keterampilan gerak menendang bola menggunakan kaki bagian luar.
c. Keterampilan gerak menendang bola menggunakan punggung kaki
2. Keterampilan gerak Menghentikan Bola
Yaitu sikap dan gerakan untuk menahan atau menghentikan bola yang datang
ke arah kita. Keterampilan gerak menghentikan bola ada beberapa macam yaitu:
a. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan kaki bagian dalam.
b. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan kaki bagian luar.
c. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan kaki bagian punggung
d. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan kaki bagian telapak/sol
sepatu
e. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan kaki bagian paha
f. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan dada dan perut.
g. Keterampilan gerak menghentikan bola menggunakan kepala.
3. Keterampilan gerak Menggiring Bola
Menggiring bola yaitu, mendorong bola atau menentang bola ke depan secara
pelan dengan variasi ke samping sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah
dan tetap dalam penguasaan pemain.
Keterampilan gerak menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian punggung baik menggunakan kaki
kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri secara bergantian.
4. Keterampilan gerak Menyundul Bola
Menyundul bola adalah gerakan mendorong bola menggunakan kepala
khususnya bagian dahi, gerakan ini dilakukan jika bola berada di udara atau
melayang.

C. Langkah-langkah Pembelajaran
 Keterampilan gerak menendang bola
1. Menendang bola menggunakan kaki bagian dalam
a. Berdiri sikap tegak menghadap arah
gerakan dan melangkah dengan rileks
b. Kaki tumpu berada di depan dan kaki
ayun berada dibelakang
c. Letakkan bola di samping bagian dalam
kaki tumpu
d. Pandangan ke arah bola
e. Pergelangan kaki ayun diputar ke luar
dan ayunkan kaki ke arah bola,
perkenaan bola dengan sisi dalam kaki
2. Menendang bola menggunakan kaki bagian luar
a. Berdiri sikap tegak menghadap arah
gerakan dan melangkah dengan rileks
b. Kaki tumpu berada di depan dan kaki
ayun berada dibelakang
c. Letakkan bola di samping bagian dalam
kaki tumpu
d. Pandangan ke arah bola
e. Pergelangan kaki ayun diputar ke dalam
dan ayunkan kaki ke arah bola,
perkenaan bola dengan sisi luar kaki
3. Menendang bola menggunakan punggung kaki
a. Berdiri sikap tegak menghadap arah
gerakan dan melangkah dengan rileks
b. Kaki tumpu berada di depan dan kaki
ayun berada dibelakang
c. Letakkan bola di samping bagian dalam
kaki tumpu
d. Pandangan ke arah bola
e. Pergelangan kaki ayun ditarik
kebelakang dan ayunkan kaki ke arah
bola, perkenaan bola dengan punggung
kaki

 Pola-pola pengembangan
1. Menendang bola dengan arah lambung menggunakan kaki bagian dalam, kaki
luar dan punggung kaki
Pelaksanaanya sebagai berikut :
a. Lakukan secara berkelompok
b. Satu siswa berada didepan menghadap ke teman yang lainnya, tugasnya
melempar/melambungkan bola
c. Bola dilambungkan/dilempar ke arah teman berdiri di hadapannya
d. Siswa yang berdiri paling depan
mengembalikan bola dengan cara
menendang bola kearah teman yang
melempar bola
e. Siswa yang menendang bola kemudian
berpindah ke tempat siswa yang melempar
bola
f. Siswa yang melempar bola berpindah ke
barisan paling belakang untuk menunggu
giliran
g. Latihan ini dilakukan ditempat,
dilanjutkan dengan bergerak maju mundur
dan bergerak ke kanan dan kiri
h. Lakukan berulang-ulang dan bergantian
untuk menanamkan nilai-nilai kerjasma,
keberanian, sportivitas dan kompetitif
i. Pola ini digunakan untuk keterampilan
menendang menggunakan kaki bagian
dalam, kaki luar dan punggung kaki

2. Menendang bola menggunakan kaki bagian dalam, kaki luar dan punggung
kaki dengan arah datar
Pelaksanaanya sebagai berikut :
a. Lakukan secara berkelompok
b. Satu siswa berada didepan menghadap ke teman yang lainnya, tugasnya
melempar bola
c. Bola dilempar ke arah teman berdiri di hadapannya
d. Siswa yang berdiri paling depan mengembalikan bola dengan cara menendang
bola kearah teman yang melempar bola
e. Siswa yang menendang bola kemudian berpindah ke tempat siswa yang
melempar bola
f. Siswa yang melempar bola berpindah ke barisan paling belakang untuk
menunggu giliran
g. Latihan ini dilakukan ditempat, dilanjutkan dengan bergerak maju mundur
dan bergerak ke kanan dan kiri
h. Lakukan berulang-ulang dan bergantian untuk menanamkan nilai-nilai
kerjasma, keberanian, sportivitas dan kompetitif
i. Pola ini digunakan untuk keterampilan menendang menggunakan kaki bagian
dalam, kaki luar dan punggung kaki
3. Menendang bola melambung menggunakan kaki bagian dalam, kaki luar dan
punggung kaki dengan arah datar
Pelaksanaanya sebagai berikut :
a. Lakukan secara
berpasangan atau kelompok
b. Berdiri saling behadapan
diantara gawang
c. Bola ditendang kearah
teman dengan melewati
atas gawang
d. Latihan ini dilakukan
ditempat, dilanjutkan
dengan bergerak maju
mundur dan bergerak ke
kanan dan kiri
e. Lakukan berulang-ulang
dan bergantian untuk
menanamkan nilai-nilai
kerjasma, keberanian,
sportivitas dan kompetitif
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
SMA/MA/SMK/MAK Kurikulum 2013 edisi revisi 2017, Jakarta : Kemendikbud RI, 2017

http://assta1x.blogspot.com/p/1-sepak-bola.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik
yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung
terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada
nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain,
yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari
berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter=400 meter
dan nomor 4 x 400 meter (1.600 meter). Dalam melakukan lari sambung bukan teknik
saja yang diperlukan tetapi pemberian dan kemahiran dalam menerima tongkat dengan
cepat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap
pelari.

Teknik
Latihan Teknik Lari Sambung No Latihan Teknik Penerimaan Tongkat
 Dengan cara melihat (visual) Pelari yang menerima tongkat melakukannya
dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan
oleh pelari sebelumnya.
 Dengan cara tidak melihat (non visual) Pelari yang menerima tongkat berlari
sambil mengulurkan tangan kebelakang. Selanjutnya pelari sebelumnya menaruh
tongkat ke tangan si pelari setelahnya.
Teknik Pemberian Tongkat
 Dari Bawah Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kanan maka
penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat
dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima telah siap di
belakang dengan telapak tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar,
sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah
pinggang.
 Dari atas Jika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima
juga menggunakan tangan kanan. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat
dari depan melalui atas.
Teknik menerima tongkat estafet:
 Visual: Dengan menoleh atau melihat ke belakang dan ini hanya digunakan untuk
lari Estafet yang berjarak 4×400 meter.
 Non Visual: Cara ini digunakan dengan tidak menoleh ataupun melihat ke
belakang,karena jarak yang digunakan terlalu pendek yaitu 4×100 meter.
Daerah Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari
 Pelari ke 1 Di daerah start pertama dengan lintasan tikungan
 Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan lintasan lurus
 Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan
 Pelari ke 4 Di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis
finish
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet
 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat
pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada
tangan kiri.
 Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-
masing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam
tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti
pada waktu latihan.
 Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.
Peraturan Perlombaan
1.) Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2 meter dan bagi
pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah
dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi
penggantian tongkat.
2.) Lari Estafet(Lari Beranting). Lari Estafet atau sering disebut dengan lari beranting
merupakan salah satu dari cabang atletik. Lari Estafet hanya membutuhkan empat (4)
orang pemain untuk melakukan olahraga tersebut. Jarak Tempuh Lari estafet: 4×400 M
(Putra/Putri) Dan 4×100 M. Start yang sering digunakan dalam Lari Estafet: Start
Jongkok sering digunakan pada pelari pertama (1), Sedangkan Start Berlari sering
digunakan pada pelari ke-Dua,ke-Tiga,dan ke-Empat (2,3,4).
Ketentuan perlombaan:
 Diperbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada saat
pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter dengan risiko
team tersebut bisa kalah dalam lomba tersebut.
 Di perbolehkan mengambil tongkat estafet apabila tongkat tersebut jatuh pada
saat pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter dengan
risiko team tersebut dapat langsung di diskualifikasi dalam pertandingan.
https://gurupenjaskes.com/teknik-dan-aturan-dasar-dalam-lari-estafet
Teknik dan Aturan Dasar dalam Lari Estafet
Estafet adalah kompetisi balap dimana anggota tim bergiliran menyelesaikan bagian dari
arena balap melaui serangkaian kegiatan tertentu. Balapan dapat diikuti oleh peserta
profesional maupun pemain amatir. Jenis olahraga yang dilakukan pada balap estafet pun
beragam, bisa berupa olahraga lari, renang, ski, hingga ice skating dengan maksut untuk
mentransfer tongkat di kepalan tangan kepada tim anggota seregu untuk mencapai garis
finisih.
Definisi Lari Estafet
Tujuan yang mendasar dari lari estafet sebenarnya adalah setiap pelari harus
menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya dalam zona tertentu, biasanya ditandai dengan
segitiga di dalam trek. Dalam lari jarak pendek, pelari biasanya menggunakan “blind
handoff”, di mana pelari kedua berdiri di tempat yang telah ditentukan sebelumnya di
dalam latihan dan mulai berjalan saat pelari pertama menyentuh tanda visual di trek
(umumnya berbentuk segitiga yang lebih kecil). Pelari kedua kemudian akan membuka
tangan mereka di belakang setelah mencapai beberapa langkah, saat di mana pelari
pertama harus mengangkat dan melepaskan tongkatnya. Biasanya pelari pertama akan
memberikan teriakan, seperti “Tongkat!” atau “Yak!!” yang diulang beberapa kali hingga
pelari kedua mengulurkan tangannya untuk menerima tongkat. Dalam lari jarak
menengah atau lebih, pelari kedua akan memulai dengan joging sambil melihat ke arah
pelari pertama yang masuk dan mengulurkan tangan memberikan tongkatnya.
Salah satu dari jenis estafet yang paling populer adalah estafet atletik atau lari estafet.
Pada lari estafet, terdapat dua standar ukuran lintasan, di antaranya adalah lari 4 × 100
meter dan lari 4 × 400 meter. Sebenarnya ada juga trek lari estafet untuk ukuran  4 × 200
meter, 4 × 800 meter, dan 4 × 1600 meter, hanya saja jarang sekali dikompetisikan. Lari
estafet dengan tim yang bercampur gender sepanjang   4 × 400 meter mulai
diperkenalkan pada kompetisi IAAF World Relay 2017. Berikut teknik dan aturan dasar
dalam lari estafet.
Aturan Dasar Lari Estafet
Balapan estafet (4 x 100 dan 4 x 400 meter) memiliki aturan tambahan mengenai
penggunaan tongkat dan peraturan tersebut adalah sama untuk pria maupun wanita.
Berikut adalah beberapa peraturan dasar yang diterapkan di dalam kompetisi resmi lari
estafet.
 Peralatan – Tongkat yang digunakan untuk lari estafet berbentuk tabung satu
potong yang mulus dan berongga. Tongkat tersebut terbuat dari kayu, logam atau
material berbahan dasar kaku lainnya. Ukuran panjangnya adalah antara 28-30 cm
dengan diameter tabung sepanjang 3,81 cm untuk dewasa dan 2,45 cm untuk
anak-anak . Sedangkan untuk beratnya minimal 50 gram.
 Penggunaan tongkat – Kehilangan tongkat (menjatuhkan tongkat) yang
dilakukan di lari estafet 4 x 100 meter. Namun pada lari estafet 4 x 400, kejatuhan
tongkat tidak didiskualifikasi karena jarak tempuhnya yang jauh.
Teknik Lari Estafet
Dalam sebuah olahraga, terlebih pada even perlombaan, serangkaian teknik memang
diperlukan untuk meraih kemenangan dan memperoleh hasil yang terbaik. Terlebih lagi
dalam rangkaian lari estafet, kemungkinan untuk pergantian tongkat terjadi kesalahan
seperti tongkat terjatuh sangat memungkinkan untuk terjadi. Sehingga diperlukan teknik
khusus untuk melakukannya. Pun juga dengan teknik ketika berlari. Berikut adalah
beberapa teknik yang perlu dilakukan oleh atlet yang melakukan lari estafet di dalam
sebuah tim.
1. Teknik permulaan (start)
Seperti di dalam ajan balap lari, posisi pelari pertama pada lari estafet di start adalah
jongkok. Dalam melakukan posisi ini, yang perlu diperhatikan adalah letak tangan yang
berada di belakang garis start dan tongkat yang sudah dipegang tidak diperbolehkan
untuk menyentuh garis start. Hal ini perlu dilakukan agar tidak mendapat diskualifikasi
yang akan merugikan tim.
2. Teknik memegang tongkat
Cara memegang tongkat yang benar adalah memegang di bagian ujung hingga setengah
bagian dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri (tangan yang sekiranya kuat
dan stabil). Dan pelari penerima tongkat memegang tongkat di bagian tengah pada estafet
berikutnya.
3. Teknik memberi atau menerima tongkat
Pada olahraga lari estafet terdapat sebuah area khusus untuk melakukan pergantian
tongkat estafet antar pemain. Daerah ini disebut dengan wissel dan di daerah ini semua
kegiatan memberi dan menerima tongkat dilakukan sambil berlari. Panjang daerah wissel
adalah 20 meter dan pergantian di luar daerah ini akan menyebabkan atlet dan tim
didiskualifikasi.
Secara khusus, memberi atau menerima tongkat terdapat teknik yang perlu diaplikasikan,
di antaranya :
 Downsweep – teknik ini digunakan apabila telapa tangan pelari penerima tongkat
estafet menghadap ke bawah. Ditempuh dengan tangan pelari penerima yang
terletak di belakang mereka pada tingkat pinggul, telapak tangan ke bawah dan
ibu jari terentang untuk membentuk bentuk V. Pelari pemberi mentransfer dengan
memasukkan tongkat ke atas di antara jempol dan jari.
 Upsweep – teknik ini mirip dengan downsweep, namun kondisi telapak tangan
pelari penerima tongkat estafet menghadap ke atas dan menerima tongkat dalam
keadaan di atas.
 Push pass – pelari penerima keluar memegang lengan mereka tinggi di belakang
mereka, dengan telapak ke samping dan ibu jari menunjuk ke bawah. Pelari
pemberi mentransfer tongkat dengan memegangnya secara vertikal dan
mendorongnya ke telapak tangan.
Masalah lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses transfer tongkat antara lain
adalah :
 Perbedaan ukuran tinggi pelari – jika satu pelari jauh lebih tinggi daripada yang
lain, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bertukar tongkat dengan lancar.
Usahakan untuk mengurutkan ketinggian mereka sesuai urutan trek yang harus
mereka jalani, sehingga mereka tidak perlu kesulitan melakukan pertukaran
tongkat.
 Jika sepasang atlet tidak berlatih dengan baik untuk alasan temperamental, dan
pelatih tidak dapat mengatasi masalah ini, pertimbangkan untuk mengatur ulang
agar tidak memiliki handoff sama.
 Jika satu atlet sangat minim keahliannya dalam menerima tongkat, maka
pertimbangkan untuk menempatkan mereka di leg keempat. Sebaliknya, jika
mereka tidak terlalu mampu untuk memberikan tongkat, maka pertimbangkan
untuk menempatkan mereka di trek pertama (posisi start).
4. Pelari pertama
Tempatkan starter terbaik Anda terlebih dahulu. Pelari pertama yang ideal memiliki titik
metode lepas landas yang baik dan tidak pernah didiskualifikasi karena melakukan
kesalahan. Posisi ini juga membutuhkan pelari yang mampu berlari cepat di tikungan
lintasan oval.

5. Pelari kedua
Pelari kedua harus memiliki kemampuan untuk menyempurnakan keterampilan
penerimaan tongkat, karena leg kedua melibatkan penerimaan dan pemindahan tongkat.
Leg kedua adalah trek yang lurus dan trek ini adalah tempat yang bagus untuk pelari
cepat yang tidak terlalu bagus jika lari di tingkungan.
Trek kedua adalah tempat yang bagus untuk pelari tercepat di dalam tim bila
dibandingkan dengan tiga pelari lainnya. Hal ini terutama berlaku juga jika pelari kedua
tersebut juga hebat dalam perpindahan tongkat.
6. Pelari ketiga
umum, pelari dengan tinggi badan yang lebih pendek paling baik berada di sekitar
lintasan yang menikung karena mereka bisa melaju lebih cepat daripada pelari yang lebih
tinggi. Posisi ini juga menguntungkan bagi pelari dengan kemampuan perpindahan
tongkat yang bagus dan dari kemampuan bersaing di bawah tekanan. Meski tidak umum
dilakukan, bisa menjadi strategi yang baik jika Anda menempatkan pelari tercepat Anda
trek ketiga ini jika mereka juga bagus di tikungan. Pelari spesialis 200 meter dapat
melakukan lari estafet dengan baik di leg ketiga ini.
7. Pelari keempat
Banyak tim yang menempatkan pelari tercepat mereka di bagian akhir leg untuk
mendapatkan finish terlebih dahulu daripada tim lain. Pada kenyataannya, tidak hanya
skill yang cepat namun juga kondisi psikologi mungkin berpengaruh besar. Pelari di trek
ini tidak boleh berkecil hati jika ketika bagian mereka memulai pertandingan leg keempat
berada di belakang tim lainnya. Oleh karena itu penting juga memilih pelari keempat
yang bersemangat dan mampu berlari di bawah tekanan.
Jika terdapat dua pelari yang lebih cepat dari pada dua lainnya di tim, maka letakkan
kedua pelari cepat tersebut di urutan kedua dan keempat. Hal ini memungkinkan Anda
memaksimalkan jarak yang mereka tempuh.
Pada tingkat persaingan yang tinggi, pilih pelari keempat dengan teknik finishing yang
baik. Ini termasuk “lifting”, sebuah bentuk lari ringan (minimal kontak dengan
permukaan tanah) dan kemampuan untuk mengangkat lutut yang cepat, menerjang jatuh
ke depan dengan hati-hati sehingga bagian depan tubuh mereka dapat melintasi garis
finish lebih cepat.
8. Lari pada jalur yang tepat
Ketika semuanya berjalan dengan baik dan pelari berada di lintasan yang tepat maka lari
estafet akan mengalami perpindahan tongkat yang mulus, tanpa ada kesalahan atau
sentakan di jalur yang dapat berakibat kemungkinan beralihnya tongkat dari tangan kiri
atlet ke kanan.  Latihan pola yang dapat ditempuh untuk pembiasaan ritme lari pada jalur
yang tepat antara lain adalah :
 Pelari pertama memegang tongkat di kanan dan berjalan di tepi bagian dalam
jalur.
 Pelari kedua memegang tongkat di tangan kiri dan tetap berada di luar.
 Pelari ketiga memegang tongkat di tangan kanan dan tetap berada di dalam.
 Pelari keempat memegang tongkat di tangan kiri dan menerima di luar.
9. Waktu peralihan tongkat
Setiap transfer tongkat harus terjadi di dalam zona tukar (changeover) sepanjang 20
meter yang berada di antara dua tanda kuning. Pelari penerima tongkat bisa berlari
sampai 10 meter di depan zona tukar. Beberapa trik untuk menemukan posisi tukar yang
memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transfer tongkat antara lain adalah :
 Idealnya, Anda bisa menukar tongkat itu sekitar 5 meter dari ujung zona. Ini
memberi pelari penerima lebih banyak waktu untuk mempercepat sebelum
menerima.
 Jika para atlet memiliki masalah dengan transfer tongkat yang cepat, atau jika
mereka merasa gugup dan melambat saat menunggu, tukar tongkatnya saat berada
di tengah zona.
 Jika satu atlet secara signifikan lebih cepat daripada yang lain, mereka dapat
menerima lebih awal di zona tersebut dan membawa tongkat itu lebih dari 100
meter.
10. Tetap berlari
Sebuah kesalahan besar dalam lari estafet adalah melambat sebelum pelari melepaskan
tongkat. Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan membentuk kebiasaan
“berlari melewati zona”. Terus berlari sampai hampir setengah jalan melalui kaki
berikutnya. Jika kedua pelari yang bertemu memposisikan diri dengan baik (di sisi
berlawanan dari jalur), pelari yang masuk harus bisa berlari jauh di belakang tanpa takut
akan terjadi tabrakan.

Beberapa contoh kesalahan yang umum terjadi pada estafet tongkat antara lain adalah :
 Pelari pertama melakukan start lari terlambat, dan menyebabkan pelari lain lebih
dulu mencapai kecepatan maksimum.
 Pada saat berlari, perlari penerima tongkat terlalu mengarah ke tengah sehingga
mengganggu lari pelari yang memberi tongkat.
 Pada waktu pelari penerima mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam
keadaan goyang, sehingga sukar menerima tongkat dari pelari pembawa tongkat.
 Kurang berhati-hati dalam memberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian
karena tongkat jauh.
 Saat memberikan tongkat, pelari pemberi berada di belakang penerima, tidak di
sisi sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima dan mengganggu irama
lari.
 Pelari pemberi tongkat tidak memberi isyarat (seperti mengeluarkan suara atau
berteriak) kepada pelari penerima tongkat, sehingga penerima tidak mengetahui.
 Pelari pemberi tongkat mengurangi kecepatan larinya pada saat akan mengayun
memberikan tongkat.
Strategi Tim untuk Lari Estafet
Strategi yang digunakan pada lari estafet, umumnya berdasarkan kecepatan dari masing-
masing pelari di dalam tim tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan semisal membedakan
tim estafet menjadi  4 golongan, yaitu tercepat kedua, tercepat ketiga, paling lambat,
kemudian yang paling cepat. Untuk tim di sekolah (SMP atau SMA) biasanya
menggunakan urutan tercepat kedua, paling lambat, tercepat ketiga dan yang dekat
dengan garis finish adalah pelari tercepat. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk
meletakkan pelari tercepat di urutan pertama untuk mengawali start agar jarak yang
ditempuh lebih jauh dari tim lawan.
Sebelum menjalankan reli, pastikan bahwa Anda dan rekan kerja Anda berpengalaman
dengan lari baik jarak pendek maupun jarak jauh dan telah berlatih dalam pertukaran
tongkat. Ini akan membantu Anda menentukan urutan tim Anda, dan memastikan bahwa
Anda memberikan yang terbaik di untuk perlombaan.
Diskualifikasi dalam Lari Estafet
Beberapa tindakan dari pelari juga dapat mempengaruhi keikutsertaan tim dalam sebuah
kompetisi, di mana tindakan yang salah dapat menyebabkan diskualifikasi. Kesalahan
tindakan tersebut antara lain adalah :
 Memberikan tongkat estafet di tempat yang bukan termasuk zona pertukaran
 Salah memulai (biasanya sekali atau dua kali)
 Tidak benar menyalip pesaing lain
 Mencegah pesaing lain lewat
 Dengan sengaja menghambat, meghalang-halangi, atau dengan cara lain
mengganggu pesaing lain
Jenis Kompetisi dalam Lari Estafet
Acara lari estafet terbesar di dunia adalah Holmenkollstafetten di Norwegia, 2.944 tim
yang beranggotakan 15 orang di setiap tim ikut berkompetisi di acara ini. Finish dari lari
estafet yang diikuti oleh total 44.160 orang dan diselenggarakan pada 10 Mei 2014
tersebut berakhir di Stadion Bislett di Oslo.
Kompetisi lari estafet lainnya adalah Penn Relay, yang diikuti oleh lebih dari 15.000
pelari di setiap tahunnya ini berasal dari berbagai macam jenis pelari. Mulai dari tingkat
sekolah menengah atas, perguruan tinggi dan profesional, di mana selama tiga hari
perhelatan, dapat menarik lebih dari 100.000 penonton.
Beberapa jenis lari estafet populer yang juga sering dikompetisikan di antaranya adalah :
1. Lari estafet jarak jauh
Lari estafet jarak jauh telah menjadi semakin populer di antara banyak pelari dari
berbagai tingkat, mulai amatir hingga profesional. Lari estafet ini biasanya memiliki 5
sampai 36 tahap (leg) di mana masing-masing memiliki jarak antar anggota sepanjang 5
dan 10 km. Namun ada juga, meskipun jarang, dengan jarak sepanjang 16 kilometer.
Sebuah Kejuaraan Jalan IAAF yang diselenggarakan pada tahun 1986 sampai 1998,
merupakan sebuah kejuaraan lari estafet marathon klasik yang diikuti oleh enam anggota
dengan menempuh jarak hingga 42.195 km.
Lari estafet dengan jarak di bawah 100 kilometer dikompetisikan dalam waktu sehari
(setengah hari), di mana masing-masing pelari menyelesaikan satu atau dua tahap (legs).
Sedangkan reli yang lebih panjang dapat menempuh waktu hingga sehari semalam,
dengan masing-masing pelari biasanya menyelesaikan tiga bagian (leg).
Balap lari estafet terpanjang di dunia adalah Japan’s Prince Takamatsu Cup Nishinippon
Round-Kyūshū Ekiden, sebuah perlombaan yang memperebutkan piala Pangeran Jepang.
Kompetisi ini dimulai di Nagasaki dan menempuh jarak sepanjang 1.064 kilometer.
2. Lari estafet lintas negara
Kompetisi ini dilakukan untuk Kejuaraan Lintas Dunia IAAF 2017, di mana perlombaan
estafet oleh tim dengan anggota campuran (pria dan wanita) dan menempuh jarak
sepanjang 4 x 2 km.
3. Medley relay
Merupakan lari estafet di mana pada satu tim terdiri dari empat pelari dengan jarak
tempuh yang bervariasi untuk setiap pelari. Jarak 4 leg pada lari estafet medley jarak jauh
terdiri dari  1200 m, 400 m, 800 m, dan 1.600 m. Sedangkan lari estafet medley jarak
dekat biasanya terdiri dari empat leg dengan jarak 400 m, 200 m, 200 m, dan 800 m atau
varian lain yang terdiri dari 200 m, 100 m, 100 m dan 400 m.
Itulah beberapa teknik dan aturan dasar dalam lari estafet berikut strategi dan macam
kompetisi yang diadakan. Dengan adanya beberapa teknik dan strategi, semoga dapat
membantu meningkatkan kemampuan tim lari estafet yang Anda miliki. Semoga
bermanfaat dan tetap semangat!
https://www.olahragakesehatanjasmani.com/2014/11/teknik-dasar-memberi-dan-
menerima.html
Teknik Dasar Memberi Dan Menerima Tongkat Lari Estafet
Pada lari estafet terdapat beberapa macam cara memberikan dan menerima tongkat
estafet dari pelari pertama ke pelari berikutnya. Secara garis besar cara memberikan
tongkat pada lari estfet ada 2 cara yaitu cara visual dan cara non visual. Berikut
penjelasan tentang menerima tongkat estafet dengan cara visual dan non visual:

1) Cara Visual

Pada cara visual, ketika tongkat diberikan, penerima melihat dengan cara menoleh
kepada pemberi tongkat estafet. Bentuk pelakanaanya dapat dibagi beberapa cara. Dari
berbagai macam cara, yang paling sering dipakai hanya 3 cara, yaitu:
 Sebelut tongkat diberikan dengan tangan kiri, penerima telah menoleh kea rah
pemberi. Sambil berlari tangan kanan penerima dijulurkan kea rah pemberi
dengan sikap telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari ke bawah rapat, Ibu
jari terbuka. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
 Seperti pada bagian a di atas, tetapi telapak tangan penerima menghadap ke
belakang pemberi, keempat jari terbuka kea rah dalam, tongkat diberikan dengan
ayunan dari bawah ke atas.
 Hampir sama dengan yang diatas, hanya saja disini lengan penerima dijulurkan
serong belakang bawah. Telapak tangan menghadap ke belakang serong ke atas.
Keempat jari rapat menuju keluar. Ibu jari terbuka menuju ke dalam. Tongkat
diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas. 
2) Cara Non Visual

Cara non visual pada saat tongkat diberikan, penerima tidk melihat kea rah pemberi. Cara
non visual ada dua macam:
 Seperti cara visual, tetapi penerima tidak melihat kebelakang kea rah pemberi.
 Hampir sama dengan di atas, hanya saja cara meluruskan tangan kanan benar-
benar menghadap ke atas. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.

Cara non visual banyak dipakai pada lomba lari estafet jarak 100 X 4 meter.
https://gurupenjaskes.com/macam-teknik-memberi-dan-menerima-tongkat-dalam-estafet
Macam Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet
Teknik memberi dan menerima tongkat dalam estafet merupakan informasi yang sangat
penting bagi para atlet untuk dapat menyelesaikan pertandingan dengan baik. Tahukah
anda apa itu lari estafet? Lari estafet seharusnya sudah cukup populer bagi masyarakat
Indonesia. Pasalnya, jenis lari estafet sebagai salah satu cabang olahraga atletik memang
sudah banyak diajarkan pada siswa siswa Indonesia bahkan sejak dari tingkat sekolah
dasar. Itulah mengapa banyak masyarakat Indonesia yang sering melakukan olahraga lari
estafet ini untuk perayaan hari hari besar seperti hari kemerdekaan dan banyak perayaan
lainnya. Sayangnya, walau sering dimainkan tidak banyak anggota masyarakat yang
mengetahui bagaimana sebenarnya teknik pada permainan estafet dapat dilakukan untuk
dapat memenangkan pertandingan. Khususnya mengenai teknik memberi dan menerima
tongkat dalam estafet. Mempertimbangkan hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini
akan dijelaskan mengenai apa saja macam macam teknik dalam permainan estafet
termasuk juga teknik untuk memberikan dan menerima tongkat tersebut.
Lari estafet dikenal juga sebagai lari sambung dalam macam macam lari dalam olah raga
atletik. Melakukan pertandingan lari sambung artinya pertandingan akan diikuti oleh tim
pelari. Setiap tim akan melakukan lari sambung menggunakan tongkat sebagai tanda start
pemain selanjutnya. Tongkat pada pemain harus dioper terus mulai dari pemain awal
hingga ke pemain mencapai garis finish. Operan tongkat yang tidak berhasil
menyebabkan tim akan didiskualifikasi. Artinya, dibutuhkan keseriusan dan fokus
mengenai operan tongkat ini. Jadi pastikanlah untuk mengetahui apa saja teknik yang
dapat anda lakukan untuk memberi dan menerima tongkat estafet dengan tepat.
Berbicara mengenai teknik memberi dan menerima tongkat dalam estafet, ternyata ada
banyak juga macamnya. Macam macam teknik ini dibagi dalam beberapa dasar
perbedaan. Setidaknya ada dua jenis besar teknik pemberian dan penerimaan tongkat
dalam estafet. Jika dibedakan dari posisi visualisasi, maka ada dua macam teknik yaitu
visual dan tidak visual. Sedangkan jika dibedakan dari posisi tangan saat menerima dan
memberi tongkat, maka teknik dibagi lagi menjadi dua yaitu tangan di atas dan tangan di
bawah. Penasarankah anda apa saja teknik teknik tersebut? Simak penjelasannya pada
bagian di bawah ini.
Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet Berdasarkan Visualisasi
Jika dibedakan berdasarkan visualisasi dari pemain, maka ada teknik dan aturan dasar
dalam lari estafet yaitu memberi dan menerima tongkat dalam pertandingan estafet yang
dibagi menjadi dua. Teknik pertama disebut teknik visual dan yang kedua teknik non
visual. Keduanya dibedakan dengan bagaimana pemain memberi dan menerima tongkat
dengan visualisasi atau tidak. Agar dapat memudahkan anda mengenai apa saja teknik
tersebut, maka berikut ini akan disampaikan beberapa di antaranya.
A. Teknik Memberi dan Menerima dengan Visualiasi
Teknik dalam memberi dan menerima dengan cara visualiasi dikelompokkan dalam 2
kategori, yaitu :
1. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet Visual:
Berbicara mengenai teknik operan visual, maka artinya ketika tongkat diberikan, pemain
yang menerima tongkat akan melihat ke pemain yang memberi dengan cara menoleh
kepada pemberi tongkat estafet tersebut. Bagaimana proses operan dan pelaksanaannya
dapat dilakukan, akan dijelaskan dalam urutan beberapa caranya. Berikut ini berbagai
macam cara yang paling sering digunakan oleh atlet lari estafet untuk mengoper tongkat,
yaitu:
 Proses operan diawali ketika sebelum tongkat diberikan, pemain yang memberi
memosisikan tongkat di tangan kirinya. Kemudian, pemain yang menerima telah
menoleh ke pemain yang memberi. Namun, tetap dilakukan sambil berlari.
Pemain yang menerima akan mengulurkan tangan kanannya mendekat ke tangan
kiri pemain yang memberi. Posisi tangan umumny adalah pada posisi yang
telapak tangan menghadap ke atas. Bagaimana dengan posisi jari? Keempat jari
pemain yang menerima ada dalam posisi rapat dan menghadap ke bawah dengan
bentuk ibu jari yang terbuka. Akhirnya, tongkat pun dapat diberikan dari atas ke
bawah pemain yang menerima.
 Seperti pada bagian yang sudah dijelaskan di atas, teknik visual dalam operan
tongkat esftafet juga dapat dilakukan dengan posisi sedikit berbeda, yaitu posisi
telapak tangan pemain yang menerima menghadap ke belakang pemain yang
memberi. Posisi jari keempatnya terbuka ke arah dalam dan kemudian pemain di
belakang dapat memberikan tongkat seperti mengayun ke atas dan menyenggol
tangan pemain yang menerima.
 Teknik terakhir kurang lebih sama dengan teknik teknik sebelumnya di atas yaitu
dilakukan dengan visualisasi antara pemain. Perbedaannya terjadi ketika lengan
penerima dijulurkan dengan posisi serong ke arah belakang dan bawah dari
pemain yang memberikan. Telapak tangan pemain yang menerima akan
menghadap ke belakang dan serong ke atas. Pemain akan melihat ke pemain di
belakangnya dan memosisikan jari jarinya rapat dan terbuka keluar. Sedangkan,
ibu jari terbuka menghadap ke dalam untuk siap menerima tongkat. Kali ini pun
tongkat akan diayun untuk lebih mudah ditangkan oleh penerima.
2. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet Non Visual:
Selanjutnya, teknik non visual pada permainan estafet juga dapat dilakukan dengan tanpa
adanya penglihatan antara pemain yang memberi dan menerima saat tongkat diberikan.
Artinya, pemain yang menerima tidak akan menengok ke belakang ke arah pemain yang
memberi. Bagaimana teknik non visual ini dilakukan? Berikut ini beberapa langkahnya:
 Seperti cara visual, tetapi penerima tidak melihat kebelakang kea rah pemberi.
 Hampir sama dengan di atas, hanya saja cara meluruskan tangan kanan benar-
benar menghadap ke atas. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.
 Cara non visual banyak dipakai pada lomba lari estafet jarak 100 X 4 meter.
B. Teknik Memberi dan Menerima dengan Posisi Tangan
Selain dibedakan dari teknik visualisasinya, ada juga teknik yang dibedakan dari posisi
tangannya. Perbedaan ini dihubungkan dengan prinsip pada lari estafet yaitu fokus untuk
dapat mengoper dan memindahkan tongkat dari pemain ke pemain lainnya dengan cepat
dan tanpat kesalahan. Jika dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat
menggunakan visualisasi atau non visualisasi sudah dijelaskan, maka berikut ini akan
dijelaskan jika dari satu pemain ke pemain lainnya dilakukan posisi tangan yang sudah
terlatih sebelumnya. Posisi tangan yang berbeda beda ini agar dapat dilakukan tekniknya
dengan baik, maka pemain lari estafet perlu untuk tahu dan menguasai keterampilan dari
gerak tangan sambil berlari ini. Belum lagi mengenai keterampilan dari bagaimana cara
memberi serta menerima tongkat dengan sangat tepat. Berdasarkan perbedaan tersebut
ada beberapa cara yang perlu diketahui, yaitu mengoper dari bawah dan mengoper dari
atas. Bagaimana keduanya dapat dilakukan? Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet dari Bawah:
Teknik yang pertama ini dilakukan pada salah satu nomor nomor yang diperlombakan
dalam olahraga lari, maka anda dapat melakukannya dengan cara pemain yang bertugas
memberi sedang berlari sambil membawa tongkat estafet dengan menggunakan tangan
kiri. Saat sedang berlari tersebut, pemain yang membawa tongkat akan berhati-hati
mencoba memberikan tongkat estafet tersebut ke pemain yang menerima dengan
menggunakan tangan kirinya. Selama melakukan upaya pemberian tongkat estafet ini
biasanya pemain akan mengayunkan tongkat estafet mulai dari belakang ke depan.
Pengoperan dilakukan melalui arah bawah. Sementara itu pemain yang bertugas untuk
menerima tongkat estafet harus selalu fokus dan siap mengarahkan tangannya ke
belakang. Hal ini dilakukan dengan memosisikan telapak tangan pemain supaya
menghadap ke bawah agar operan tongkat dapat diterima dari bawah.
2. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat dalam Estafet dari Atas:
Teknik yang kedua dalam melakukan operan tongkat estafet ini dilakukan dengan upaya
mengayunkan tongkat dengan tangan dari pemain yang di belakang ke pemain yang di
depannya. Selanjutnya, pemain dapat dengan hati-hati mencoba melakukan peletakan
tongkat estafet dari arah atas. Artinya, posisi telapak tangan menghadap ke atas dan
tongkat dapat langsung diterima. Diketahui bahwa untuk meminimalisir resiko tongkat
jauh selama pertandingan adalah dengan tidak mengganti tangan saat memberi dan
menerima. Artinya gunakanlah tangan yang sama saat menerima dan memberi agar anda
tidak perlu memindahkan tongkat pada kedua tangan yang berbeda.
Demikianlah tadi informasi mengenai apa saja teknik memberi dan menerima tongkat
dalam estafet yang perlu anda ketahui. Seperti dijelaskan sebelumnya, informasi ini
adalah informasi yang sangat penting untuk dikuasai oleh atlet. Jika tidak dikuasai
dengan baik, maka pertandingan lari estafet sebagai salah satu macam macam nomor lari
dalam atletik ini akan sulit untuk anda menangkan. Jadi pastikanlah untuk selalu
memiliki kemampuan yang baik dalam hal mengoper tongkat antar pemain, hingga
tongkat dapat mencapai garis finish. Selamat melatih diri untuk dapat menjadi pemenang
dalam pertandingan lari eftafet. Kunci dari permainan ini adalah kepercayaan antara
pemain dalam tim untuk dapat melakukan operan hingga finish dengan sukses.
https://www.berbagaireviews.com/2018/06/lari-estafet-pengertian-sejarah-teknik.html
Lari Estafet, Pengertian, Sejarah, Teknik Penyerahan dan Pemberian Tongkat Estafet
(Lengkap), Estafet.
berbagaireviews.com | 1 Juni 2018

Pengertian Lari Estafet.


Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat
empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari
sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Lari Estafet ( beranting ) atau lari sambung merupakan satu -satunya perlombaan beregu
dalam Atletik.Dalam satu tim,lari estafet terdiri dari empat orang.Lintasan lari estafet
dibagi menjadi empat bagian .Pelari pertama berlari dilintasan pertama,lalu segra
memberikan tongkat kepelari kedua ,selanjutnya pelari kedua memberikan tongkat estafet
kepada pelari ketiga,dan pelari ketiga memberikan tongkat kepada pelari terakhir yaitu
pelari keempat yang membawa tongkat hingga ke garis finish.Penyerahan tongkat estafet
dilakukan dalam jarak jangkau 20 m di zona serah- terima tongkat .

              Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama
menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang
keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan
dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter.
Selain itu terdapatr nomor perlombaan lari estafet yang jarang dipertandingkan dalam
Olimpiade meliputi 4 x 200 m ,4 x 800 m dan 4 x 1500 m.Ada pula lari estafet yang
meperlombakan 4 atlit yang berlari dalam jarak yang berbeda,yaitu lari cepat beranting
dengan pembagian lintasan 400 m-200m-200 m-800 m,dan lari jarak menengah beranting
dengan pembagian lintasan 800 m-400 m- 1200 m - 1600 m. Di negara Kanada terdapat
nomnor lari estafet jarak jauh yaitu shore to shore.Para pelari terdiri dari 6-12 orang dalm
satu tim,menempuh jarak hingga 305 km.Ada pula lari estafet Hood to Coast di Orego
A.S.Para pelari berlari dari puncak gunung Hood hingga pantai Samudra Pasipik yang
berjarak 317 km.
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.

Sejarah Lari Estafet.

Sejarah lari estafet dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk
meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor
diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api
keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani
tersebut.
Lari sambung atau lari estafet ini sebenarnya terinspirasi dari kisah tiga suku bangsa.
Ketiga bangsa tersebut antara lain adalah suku bangsa Aztek, suku bangsa Inka, dan yang
terakhir adalah suku bangsa Maya.
Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi dengan
menggunakan teknik lari secara bersambung atau yang kita kenal sebagai lari estafet ini.
Tujuan misi tersebut ialah menyampaikan sebuah kabar penting yang sudah lama
diketahui.
Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari estafet juga
pernah dilakukan oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno kala itu pernah
menggunakan obor sebagai benda yang diberikan secara bersambung-sambung.
Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani bukan
menjadikan estafet dalam menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno menggunakan
estafet dalam rangka melakukan pemujaan spiritual.
Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana estafet
mereka. Api keramat tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-jajahan baru
untuk melakukan pemujaan kepada para leluhur mereka.
Karena tradisi dan ritual tadi lah olahraga lari sambung atau lari estafet ini mulai menjadi
olahraga yang diolimpiadekan. Kala itu ketika estafet diolimpiadekan, olimpiade lari
estafet dinamakan tradisi api olimpiade.
Pada tahun 1992 silam di Stockholm, olimpiade lari estafet mulai diselenggarakan . Lari
estafet yang diolimpiadekan adalah kategori 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter yang
diperuntukan untuk pria dengan teknik yang sama seperti saat ini.
Teknik Penyerahan atau Pemberian  Tongkat Estafet.

Dari bawah, jika pemberi memberikan tongkat menggunakan tangan kanan, maka
penerima menerimanya dengan tangan kiri.
Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui
bagian bawah. Sementara tangan si penerima sudah siap di belakang dengan telapak
tangan menghadap bawah.

Kemudian Ibu jari terbuka lebar, sedangkan jari-jari yang lainnya dirapatkan. Dan perlu
diingat, tangan penerima berada di bawah pinggang. Dari atas, jika si pemberi
memberikan tongkat menggunakan tangan kiri maka penerima juga menggunakan tangan
kanan. Ketika akan memberi tongkat, maka ayunkan tongkat dari depan melalui bagian
atas.
Secara umum ada dua teknik yang biasa digunakan untuk menyerahkan tongkat kepada
rekan yaitu 

a. Teknik Upsweep yaitu teknik dorongan ke atas.

Teknik ini dilakukan dengan gerakan mendorong tongkat ke atas dan sejauh mungkin ke
tangan penerima,Pemberi tongkat menyerahkan tongkatnya kepada penerima dari bawah
tangan penerima.

Keuntungan dari teknik ini. Pelari tidak perlu memindahkan tongkat dari satu tangan ke
tangan lainnya sebelum disrahkan sehingga tidak menghambat larinya.

Kerugiannya
Pelari pembawa tongkat harus lebih dekat  dengan    penerima tongkat.
b.Teknik Downsweep yaitu mendorong ke depan bawah.
Teknik ini dilakukan dengan gerakan mendorong ke depan bawah pada telapak tangan
penerima,yang menggapai ke belakang untuk memegang 1/3 bagian tongkat.Pemberi
tongkat menyerahkan tongkat dari atas tangan penerima.
Keuntungannya :
Pelari dapat memberikan tongkat dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan
teknik Upsweet.
Kekuramgannya :
Pelari harus memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lainnya sebelum tongkat
diserahkan.

Teknik untuk para pelajar SD ataupun SMP, antara lain 


a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual).
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil melihat tongkat yang
diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya
dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.

b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual).


Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang
akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari
estafet 4 x 100 meter.
Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari
 Pelari ke 1 di area start pertama menggunakan lintasan tikungan.
 Pelari ke 2 di area start kedua menggunakan lintasan lurus.
 Pelari ke 3 di area ketiga dengan menggunakan tikungan.
 Pelari ke 4 di area start keempat menggunakan lintasan lurus dan berakhir di garis
finish.

Cara Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet.


Berikut ini cara memberikan tongkat estafet dan cara menerimanya akan kami jelaskan
secara terperinci untuk lebih mudah memahaminya yaitu

a.cara pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah.


  Pelari membawa tongkat dengan tangan kiri kemudian  memberikan tongkat tersebut
dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan
melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak
tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya
dirapatkan.

b. cara pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas.


Pelari mengayunkan tangan dari belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan
tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat
mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet.
 Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, maksudnya pelari 1 dan 3 memegang
tongkat dengan tangan kanan. Sedangkan pelari 2 dan 4 memegang atau
menerima tongkat dengan tangan kiri.
 Penempatan pelari sebaiknya disesuaikan dengan keunggulan dari masing-
masing pelari. Contohnya pelari 1 dan 3 dipilih yang unggul dalam tikungan.
Sedangkan pelari 2 dan 4 adalah pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus diukur dengan tepat seperti dalam waktu
latihan.
 Jika sudah memberikan tongkat estafet, maka jangan segera keluar dari lintasan
masing-masing.

Strategi Dalam Lari Estafet.


    Adapun Strategi yang dapat dilakukian dalam lari Estafet, sebagai berikut:
 Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang
tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang
tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya.
 Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-
masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam
tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang
baik. 
 Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
 Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai