Bab Ii Dan Bab 1 Metopel
Bab Ii Dan Bab 1 Metopel
TINJAUAN TEORITIS
A. Periklanan
1. Defenisi Iklan
Biasanya iklan dipasang di berbagai media agar terlihat oleh banyak orang, baik itu media offline
maupun media online. Beberapa media tersebut diantaranya Koran, Majalah, Tabloid, Televisi,
Situs Berita, Blog, Media Sosial, Mesin Pencari, dan tempat-tempat umum.
Pada umumnya iklan berbentuk informasi non personal mengenai sebuah produk atau jasa,
perusahaan, merek, dan lainnya, dengan kompensasi biaya tertentu. Semua komunikasi dalam
bentuk iklan ini bertunjuan untuk menarik perhatian atau membujuk orang lain untuk membeli
atau melakukan sesuatu yang menguntungkan si pembuat iklan.
2. Jenis Iklan
Jenis iklan ini bertujuan untuk menarik perhatian khalayak tertentu melalui sebuah informasi
atau pemberitahuan.
Iklan jenis ini bertujuan untuk menawarkan barang atau jasa kepada khalayak ramai. Contoh
iklan penawaran:
Iklan penawaran barang/ produk, misalnya tas, sepatu, smartphone, dan lain-lain.
Iklan penawaran jasa, misalnya jasa kurir, jasa pengobatan alternatif, dan lain-lain.
Iklan layanan masyarakat adalah jenis iklan yang mempunyai tujuan untuk memberikan
penerangan dan pencerahan mengenai sesuatu hal. Biasanya iklan jenis ini diterbitkan oleh
instansi atau lembaga pemerintah, dan organisasi non-profit seperti lembaga swadaya
masyarakat.
Iklan layanan masyarakat dirancang agar masyarakat memiliki kesadaran terhadap suatu hal
tertentu. Contohnya, pentingnya menghemat energi agar dapat disimpan untuk kepentingan masa
mendatang.
Iklan jenis ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat tentang
suatu isu atau hal tertentu. Iklan layanan masyarakat dibuat oleh lembaga atau instansi
pemerintah atau organisasi non-profit.
A. Iklan Cetak
Iklan cetak adalah iklan yang dibuat dan dipasang menggunakan teknik cetak. Teknik ini dapat
berupa letterpess, photolitography, sablon, inkjet, laser dan lain sebagainya.
B. Iklan elektronik.
iklan elektronik, adalah iklan yang menggunakan media berbasis elektronik. Secara spesifik,
iklan elektronik dapat berupa :
1. Iklan radio
Iklan radio memiliki karakteristik yang hanya bisa didengar melalui audio (suara). Suara itu bisa
berupa suara manusia yang teratur, musik, perpaduan suara-suara yang teratur menggunakan
ritme dan harmonis, sound effect serta suara-suara yang tidak beraturan atau efek suara alam.
2. Iklan Televisi
Iklan televisi memiliki karakteristik memiliki suara, gambar dan gerak. Karakteristik inilah yang
membuat pemirsa ingin membeli produk yang ditawarkan.
3. Iklan Film
Iklan film wujudnya produk film/cinema. Umumnya, jenis iklan yang muncul yaitu iklan
property endorsement dan live action yang tampil sebelum film utama diputar (dirilis). Seringnya
juga, suatu film ikut mempromosikan film - film lainnya sebelum film utamanya diputar (promo
ad).
Dalam iklan digital interaktif, dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, antara lain :
Website : iklan yang secara keseluruhan berwujud website di semua fitur dalam situs
tersebut, yaitu iklan. Terkadang suatu perusahaan juga membuat semua situs
perusahaannya menjadi ladang iklan.
Banner dan tombol : banner di sini berupa billboard mini yang tersebar di semua halaman
web. Sementara itu, button sering berwujud icon ukuran kecil. Keduanya jika diklik akan
membawa ke situs dari pengiklan atau halaman yang baru.
Sponsorship : iklan yang dibiayai pihak sponsor secara penuh di halam dari pembuat
situs.
Classified ads : iklan yang berwujud seperti iklan baris dalam koran dan umumnya gratis.
E-mail advertising : iklan yang dikirimkan melalui e-mail kepada para customer yang
memang meminta. Iklan ini harus dibedakan dengan SPAM. Apa itu SPAM ? SPAM
adalah iklan massal di dalam e-mail yang dikirimkan oleh entitas yang tidak diketahui.
Iklan yang termasuk dalam kategori ini adalah iklan yang medianya mencakup audiens yang
berada di luar rumah. Iklan ini muncul dan berpisah dari iklan media cetak, lalu
perkembangannya yang dramatis. Jenis iklan ini, antara lain yaitu :
1. Iklan komersial.
Iklan Komersial utawa bisnis memiliki tujuan untuk mencari keuntungan ekonomi, yang
utamanya meningkatkan penjualan. Iklan komersial ini bisa dibagi lagi menjadi :
Iklan konsumen : dimaksudkan untuk mencari keuntungan bisnis, di mana pesan atau
isinya iklan ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu yang memakai terakhir suatu
produk.
Iklan bisnis : iklan yang disampaikan dengan maksud mencari keuntungan ekonomi,
sasaran pesan yang dituju yaitu lembaga yang akan mengolah/menjual produk yang
sudah diiklankan kepada konsumen akhir.
Iklan professional : iklan yang disampaikan dengan maksud mencari keuntungan bisnis di
mana khalayak sasarannya yaitu segmen khusus (para professional).
Jenis iklan non-komersial umumnya dibuat untuk tujuan memberikan informasi, ajakan, dan
edukasi terhadap masyarakat. Iklan ini tidak untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, namun
untuk keuntungan sosial bagi semua masyarakat.
Keuntungan yang didapat dari iklan tersebut adalah adanya pengetahuan, kesadaran, sikap, dan
perubahan perilaku masyarakat terhadap isu yang diiklankan. Contoh iklan masyarkat misalnya
kampanye Keluarga Berencana, iklan pentingnya pendidikan, iklan bahaya rokok, iklan global
warming, iklan bahaya demam berdarah, dan lain-lain.
Iklan yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mendidik khalayak di mana
tujuan akhirnya bukan mencari keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial. Keuntungan
sosial di sini bisa diartikan sebagai tambahan ilmu, kesadaran masyarakat terhadap perkara yang
diiklankan, serta mencari citra bagus di mata masyarakat.
B. Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian Konsumen merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk
membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar konsumen
memutuskan untuk memberli produknya.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
pengertian proses pengambilan keputusan membeli Engel (1995) mengatakan bahwa proses
pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pengambilan
keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa
banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana
pembelian akan dilakukan (Loudon & Bitta, 1993). Berkowitz (2002) juga mengemukakan
bahwa proses keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam
menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang hendak dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa
pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan.
erdasarkan uraian diatas, maka proses pengambilan keputusan membeli yang dipakai dalam
penelitian ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses
pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Selanjutnya akan dibahas mengenai tahapan-tahapan
dalam membeli.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan yaitu :
PENDAHULUAN
iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuan mengingatkan, membujuk dan
memberi informasi (Kotler, 1993). Selain itu iklan sebagai sarana memperkenalkan produk baru
terutama kepada konsumen yang sesuai dengan sasaran. Dengan kata lain seperti awal mula
pemasaran produk baru tersebut. Periklanan dapat dilakukan dengan melalui beberapa media,
seperti media elektronik televisi. Dengan media ini pesan iklan dapat tersampaikan dalam bentuk
visual, audio, dan gerak (Widyatama, 2006). Melalui media televisi, iklan akan mudah
tersampaikan kepada konsumen. Untuk lingkup Indonesia, melalui media televisi sebesar 53,2%
- 61,1% selama kurun waktu 1996 sampai dengan 2003 proporsi biaya iklan yang dikeluarkan
oleh pelaku bisnis menunjukkan dominasi alokasi yang sangat signifikan (PPPI, 2005). Dominasi
ini yang menjadi jalan pintas akan besarnya daya pikat konsumen akan intensitas melihat
televisi. Karena televisi memiliki kelebihan tersendiri saat periklanan berlangsung. Televisi
mempunyai kemampuan mempengaruhi bahkan membangun pesepsi konsumen dengan kuat,
sehingga konsumen lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan di televisi dari pada
media lain (Mittal, 1994). 2 Dengan audio dan tekstur gambar, televisi seakan jalan mudah untuk
menyampaikan iklan produk baru kepada konsumen. Sehingga konsumen lebih nyaman
menyimak iklan yang disajikan oleh perusahaan produk baru tersebut. Iklan terbagi menurut
golongan dari usia, dari segi usia dewasa terdiri dari usia di atas 55 tahun, 35 – 45 tahun, dari
segi pendidikan terdiri dari universitas sampai sekolah dasar, dan sisanya tidak di kategorikan
yaitu anak - anak (Nielsen, 1985). Dari segi usia tersebut pengiklan produk harus menentukan
intensitas iklan terhadap sasaran yang dituju. Melihat akan pentingnya pemilahan usia akan
iklan, produsen benar-benar harus mempertimbangkan akan tepatnya iklan sesuai tepat sasaran.
Media informasi iklan diciptakan agar dapat menarik khalayak dan orisinil, serta mempunyai
karakteristik dan persuasif sehingga konsumen secara sukarela untuk melakukan tindakan seperti
tindakan yang ada pada iklan (Jefkins,1997). Dengan gaya meniru itu tadi secara tidak sengaja
konsumen akan terpikat ataupun tertarik untuk membeli serta memakai produk yang diiklankan
tersebut.