Anda di halaman 1dari 26

SISTEM WAKTU

Eko Yuli Handoko

TEKNIK GEOMATIKA – FTSP ITS


…..Sistem Waktu
• Terdapat 3 (tiga) kelompok waktu yang
penting dibicarakan dalam geodesi satelit.
Ketiganya tersebut adalah :
– Waktu bintang dan waktu matahari, yaitu sistem
waktu yang tergantung pada rotasi bumi.
– Waktu dinamik, sistem waktu yang berdasarkan
pergerakan bendabenda langit (celestial body)
pada sistem matahari
– Waktu atom, sistem waktu yang berdasarkan
osilasi suatu atom

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Proses Periodik Sistem Waktu Kategori

Rotasi Bumi Universal Time (UT) Sistem Waktu Matahari

Greenwich Sidereal Time (GST) Sistem Waktu Bintang

Revolusi Bumi Terrestrial Dynamic Time (TDT) Sistem Waktu Dinamik

Sistem Waktu Dinamik


Barycentric Dynamic Time (BDT)
Osilasi Atom International Atomic Time (IAT) Sistem Waktu Atom

UT Coordinated (UTC) Sistem Waktu Atom

GPS Time Sistem Waktu Atom

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Kesalahan waktu dalam
geodesi satelit mempengaruhi
kesalahan posisi. Sebagai
contoh untuk kesalahan posisi
sebesar 1 cm;
– 1 cm pergeseran suatu titik di
ekuator disebabkan oleh rotasi
bumi dapat disamakan dengan
besarnya 2 x 10 -5 s
– 1 cm pergeseran satelit pada
orbitnya dapat disamakan
dengan besarnya 1 x 10 -6 s
– 1 cm dalam jarak satelit yang
diturunkan dari perambatan
sinyal dapat disamakan dengan
1 x 10-10 s
Dari hal tersebut di atas, persyaratan yang dihubungkan dengan ketelitian dari
penentuan waktu dT sebagai berikut:
dT1[s] ≤ 2 x 10-5 untuk rotasi bumi
dT2[s] ≤ 1 x 10-6 untuk gerak orbit
dT3[s] ≤ 1 x 10-10 untuk waktu tempuh sinyal
GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
Sistem Waktu Bintang
• Sistem waktu bintang (sidereal time)
merupakan sistem waktu yang
berdasarkan rotasi harian bumi yang
diturunkan dari pengamatan bintang.
• Waktu bintang adalah sudut waktu dari
vernal equinox, dan tergantung pada bujur
suatu tempat pengamatan
• Titik Aries atau vernal equinox ini juga
disebut titik Semi dimana matahari mulai
memasuki belahan bumi langit bagian
utara dalam pergerakan tahunannya.

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
Sistem waktu bintang

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


• Jika sudut waktu (yang masih dipengaruhi
presesi dan nutasi) yaitu titik semi sejati, ke
meredian lokal, disebut Local Apparent Sidereal
Time (LAST).
• Sedangkan yang digunakan sebagai referensi
adalah meridian Greenwich, maka disebut
Greenwich Apparent Sidereal Time (GAST).
• Pengaruh nutasi dapat dihilangkan (tetapi masih
dipengaruhi presesi) dari pengamatan vernal
equinox menjadi Mean Vernal Equinox (titik
semi menengah).
• Sudut waktu dari titik semi menengah disebut
Local Mean Sidereal Time (LMST) jika
direferensikan pada meridian lokal pengamat.
Sedangkan Greenwich Mean Sidereal Time
(GMST) jika direferensikan pada meridian
Greenwich.

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


• Satu hari bintang adalah interval antara dua
kulminasi atas yang berurutan dari titik semi
menengah ke meredian tertentu. Karena titik
semi mengengah masih dipengaruhi presesi,
maka satu hari bintang akan lebih 0.0084 s
dari rotasi bumi sebenarnya.

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Sistem Waktu Matahari
• Sistem waktu matahari (universal timelsolar time)
merupakan sistem waktu yang berdasar rotasi
bumi dan revolusi bumi. Waktu matahari adalah
sudut waktu matahari.
• Sudut waktu matahari sejati tidak konstan, hal ini
dikarenakan perubahan deklinasi matahari dan
orbit sepanjang ekliptika. Sehingga, waktu
matahari sejati tidak dapat digunakan untuk
pendefinisian waktu.
• Oleh karena matahari sejati tidak cukup baik untuk
digunakan dalam pendefinisian waktu, maka
ditentukan matahari khayal atau matahari
menengah (Fictitious Mean Sun), yang mempunyai
karakteristik pergerakan dengan kecepatan yang
konstan pada bidang ekliptika.
GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
• Satu hari matahari mengengah adalah
interval antara dua. kulminasi bawah yang
berurutan dari titik matahari menengah ke
meredian tertentu. Jika meredian tersebut
adalah meredian Greenwich, maka sudut
waktu menengah matahari disebut Universal
Time (UT).
UT = 12h + Sudut waktu menengah matahari
• Terdapat beberapa jenis Universal Time
(UT) , yaitu (Abidin, 2001) :
– UT0 = UT dari hasil pengamatan
– UT1 = UT0 + koreksi gerakan kutub
– UT2 = UT1 + koreksi variasi musim
GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
• UT1 merupakan dasar dari skala waktu
dalam astronomi geodesi dan satelit geodesi,
karena sistem waktu ini digunakan untuk
menentukan orientasi aktual dari
Conventional Terrestrial System dalam
ruang. Selain itu UT1 juga merupakan kala
waktu dasar dalam navigasi.

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


• Hubungan antara UT1 dan GMST
diformulasikan oleh International Astronomical
Union (1AU) sebagai berikut : (Seeber, 2003)
GMST pada 0hUT1 = 6h4lm50.s54841 +
8640184.s812866 Tu +0093104 Tu2 - 6.s2 x
10-6 Tu3
• Dimana T, adalah waktu sejak epok standar
J2000.0, 1 Januari 2000, 12h UT1, dihitung
dalam abab Julian dimana satu tahunnya adalah
365.25 hari.
• Hubungan waktu menengah matahari (UT)
dengan waktu menengah bintang ditunjukkan
dalam persamaan berikut:
1 hari bintang menengah = 1 hari matahari
menengah – 3m55.s909

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Sistem Waktu Dinamik
• Sistem waktu dinamik merupakan sistem waktu yang
diturunkan dari pergerakan planet-planet dalam
sistem matahari (Hofmann-Wellenhof, 2001).
• Terdapat dua sistem dalam sistem waktu dinamik
yaitu Barycentric Dynamic Time (BDT) dan
Terrestrial Dynamic Time (TDT).
• Sistem waktu BDT adalah sistem waktu inersia
(berdasarkan hukum Newton) yang ditentukan dari
pergerakan planet-planet serta bulan dan mengacu
ke barycenter (pusat mass) dari sistem matahari ,
• Sistem waktu TDT mengacu ke pusat massa bumi
(geocentric) dan digunakan dalam pengintegrasian
persamaan deferensial dari pergerakan satelit dalam
mengorbit bumi.
GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
• Pada tahun 1991, International Astronomical
Union (IAU) memperkenalkan sistem Terrestrial
Time (TT) untuk menggantikan TDT.
• Secara konseptual, TT adalah skala waktu
uniform yang akan diukur oleh suatu jam yang
ideal di permukaan geoid.( Montenbruck &
Gill,2000 dalam Abidin,2001).
• Secara praktis, TT direalisasikan dengan waktu
atom international ( Time Atomic International
= IAT).
TT dinyatakan dalam hari, dimana satu harinya
sama dengan 86400 detik.
TT = IAT + 32.”184

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Sistem Waktu Atom
• Waktu atom secara internasional atomic time
scale IAT didasarkan osilasi elektromagnetik yang
dihasilkan oleh transisi kuantum suatu atom.
Definisi satu detik dalam sistem waktu atom
adalah seperti yang dihasilkan dalam 13th
Conference of the Committee of Weights and
Measurement di Paris pada tahun 1967, yaitu :
"The Second is duration Of 9 192 631 770 periods
of the radiation corresponding to the transition
between the two hyperfine level of the ground
state of the Cesium 133 atom
• Dan juga didefinisikan sebagai satu satuan waktu
dalam sistem internasional (International System
of Units = SI)

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Dalam satelit geodesi beberapa jenis osilator yang
digunakan, antara lain seperti yang ditunjukkan pada
table
Tipe Osilator Frekuensi Osilasi Stabilitas per hari Waktu untuk
(Hz) (dflf) kehilangan 1 detik
(tahun)

Kristal Quartz 5 000 000 (tipikal) 10. e-09 30

Rubidium 6 834 682 613 10. e-12 30 ribu

Cesium 9 192 631 770 10. e-13 300 ribu

Hidrogen Maser 1 420 405 751 10. e-15 30 juta

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


UTC (Universal Time Coordinated)
• UTC adalah skala waktu terkoordinasi yang dijaga oleh
the Bureau International des Poids et measures (BIPM).
• UTC berdasarkan bacaan rata-rata dari sekitar 70 jam
atom cesium dan beberapa Hidrogen Maser dari seluruh
dunia.
• Jam UTC punya kecepatan yang sama dengan jam atom
IAT, tetapi berbeda senilai bilangan integer detik (leap
seconds).
• Dalam hal ini "penunjukan" waktu UTC dibuat selalu
dekat dengan penunjukan waktu astronomis UT1, yaitu
dalam batas interval 0.9s . Seandainya perbedaan
keduanya melebihi 0.9s, maka leap second akan
ditambahkan atau dikurangi ke UTC, bergantung pada
kecepatan rotasi bumi (sampai saat ini semua leap
second adalah
GEOMATIKA bilangan
– INSTITUT TEKNOLOGIpositif).
SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
• Beberapa perbedaan (leap second) antara
IAT dan UTC (Seeber,2003)
• IAT–UTC
= +6.sl pada 1 Januari 1968
= + 16.s4 pada I Januari 1978
= +23.s6 pada 1 Januari 1988
= +30.s8 pada 1 Januari 1998
= +32.s3 pada 1 Januari 2003

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Penanggalan Julian (Julian Date)
• Julian Date (JD) didefinisikan sebagai
bilangan dari sistem matahari yang
dimulai pada 1 januari 4713 sebelum
masehi. Suatu hari Julian dimulai jam
12:00 UT (tengah hari).
• Modified Julian Date (MJD) diturunkan
dengan mengurahi 2 400 000.5 dari Julian
Date (JD).
MJD = JD — 2 400 000.5
• Hal ini untuk menghemat dijit bilangan
dan men'empatkan awal hari di tengah
malam sebagaimana sistem waktu sipil
GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
Konversi Waktu Sipil ke Waktu Julian
• Untuk menkonversi waktu sipil ke waktu
Julian, dijelaskan dalam Hoffmann Wellenhof
(2001) dan Abidin (2001) dengan persamaan
sebagai berikut :
Jika dalam waktu sipil, tahun dinyatakan
dengan bilangan bulat Y, bulan dinyatakan
dengan bilangan bulat M, hari dinyatakan
dengan bilangan bulat D, dan jam dinyatakan
dengan bilangan real UT, maka
JD = INT[365.25 y) + INT[30.6001 (m+1)] +
D + UT/24 + 1720981.5

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


• Dimana :
– INT(.) = bilangan bulat dari pecahan.
– Y=Y-1 dan m = M + 12, bila M≤ 2 dan
– Y=Y dan m = M, bila. M > 2
• Dalam sistem satelit navigasi GPS, minggu
GPS umumnya dinyatakan dengan parameter
WEEK dapat dihitung dari waktu Julian Date,
dengan persamaan berikut :
WEEK = INT[ (JD-2 444 244.5) / 7]

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Konversi Waktu Julian ke Waktu Sipil

• Inverse atau kebalikan dari konversi di


atas adalah konversi waktu Julian ke waktu
sipil. Jika diketahui JD, maka dapat dihitung
tahun Y, bulan M, dan hari D berdasarkan
persamaan-persamaan sebagai berikut ini
D = b - d - INT[30.6001 e] + FRAC[JD+0.5]
M = e - 1- 12.INT[e/14]
Y = c - 4715 - INT[(7+M)/10]

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


• Dimana,
a = INT[JD+0.5]
b =a+ 1537
c = INT[(b - 122.1)/365.25]
d = INT[365.25 c]
e = INT[(b-d)/30.6001]
FRAC[.] = nilai pecahan dari bilangan pecahan [.]
• Perlu dicatat, bahwa nama hari dalam satu minggu
dapat ditentukan dari waktu Julian Date (JD), melalui
parameter N, yang dihitung dengan rumus
N = modulo (IN'T[JD+0.5] x 7)
Dengan
N = 0 menunjukkan hari Senin; N = 1 hari selasa; N
= 2 hari rabu; N = 3 hari kamis; N = 4 hari jum’at; N
= 5 hari sabtu; dan N = 6 hari minggu.

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018


Contoh : GPS WEEK dan Day of Year 2010
GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018
TUGAS
• Hitung Julian Date dari tanggal lahir
• Hitungan dilengkapi dengan alur dan
penjelasan lengkap
• Tugas di tulis tangan, di kertas A4 ,
dengan garis batas sisi 2 cm

GEOMATIKA – INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ekoyh©2018

Anda mungkin juga menyukai