Anda di halaman 1dari 1

… Cari

Mari ikut WikiGalir dan bersama membuat Wikipedia


bahasa Indonesia lebih mudah diakses. Buat rekaman
artikel dan dapatkan hadiah! Baca syarat dan
ketentuan di sini.

Laju cahaya
laju di mana semua partikel tak bermassa dan medan
yang terkait bergerak dalam ruang hampa

… … …

Laju cahaya atau kecepatan cahaya disimbolkan


dengan c adalah sebuah konstanta fisika universal
yang penting dalam banyak bidang fisika. Nilai
presisinya adalah 299.792.458 meter per detik
(kira-kira 3,00 × 108 m/s), karena panjang meter
didefinisikan berdasarkan konstanta ini dan standar
internasional waktu.[1] Kelajuan ini merupakan
kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala
bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam
semesta. Kelajuan ini merupakan kelajuan segala
partikel tak bermassa dan medan fisika, termasuk
radiasi elektromagnetik dalam vakum. Kelajuan ini
pula menurut teori modern adalah kelajuan gravitasi
(kelajuan dari gelombang gravitasi). Partikel-partikel
maupun gelombang-gelombang ini bergerak pada
kelajuan c tanpa tergantung pada sumber gerak
maupun kerangka acuan inersial pengamat. Dalam
teori relativitas, c saling berkaitan dengan ruang
waktu. Konstanta ini muncul pula pada persamaan
fisika kesetaraan massa-energi E = mc2.[2]

Laju cahaya

Sinar matahari memerlukan sekitar 8 menit 17 detik


untuk melalui jarak rata-rata dari permukaan Matahari
ke Bumi.

Nilai eksak

meter per detik 299.792.458

panjang Planck per waktu 1


Planck
(yaitu, satuan Planck)

Nilai kira-kira (sampai tiga angka penting)

kilometer per jam 1,08 miliar (1,08 × 109)

mil per detik 186.000

mil per jam 671 juta (6,71 × 108)

satuan astronomi per hari 173[catatan 1]

parsec per tahun 0,307[catatan 2]

Perkiraan waktu tempuh cahaya

Jarak Waktu

satu kaki 1,0 nanodetik

satu meter 3,3 nanodetik

dari orbit geostasioner ke 119 milidetik


Bumi

panjang khatulistiwa 134 milidetik


Bumi

dari Bulan ke Bumi 1,3 detik

dari Matahari ke Bumi (1 8,3 menit


SA)

satu tahun cahaya 1,0 tahun

satu parsec 3,26 tahun

dari bintang terdekat ke 4,2 tahun


Matahari (1,3 parsec)

dari galaksi terdekat 25.000 tahun


(Canis Major) ke Bumi

menyeberangi Bima Sakti 100.000 tahun

dari Galaksi Andromeda 2,5 juta tahun


ke Bumi

dari Bumi ke batas alam 46,5 miliar tahun


semesta teramati

Kelajuan cahaya yang merambat melalui bahan-


bahan transparan seperti gelas ataupun udara lebih
lambat dari c. Rasio antara c dengan kelajuan v
(kelajuan rambat cahaya dalam suatu materi)
disebut sebagai indeks bias n material tersebut
(n = c / v). Sebagai contohnya, indeks refraksi gelas
umumnya berkisar sekitar 1,5, berarti bahwa cahaya
dalam gelas bergerak pada kelajuan
c / 1,5 ≈ 200.000 km/s; indeks refraksi udara untuk
cahaya tampak adalah sekitar 1,0003, sehingga
kelajuan cahaya dalam udara adalah sekitar
299.700 km/s (sekitar 90 km/s lebih lambat daripada
c).

Untuk berbagai tujuan praktis, cahaya dan


gelombang elektromagnetik lainnya akan tampak
untuk menyebar secara seketika, tetapi untuk jarak
jauh dan pengukuran yang sangat sensitif, kelajuan
terbatasnya memiliki efek yang nyata. Hal inilah yang
menimbulkan dilatasi waktu dalam pengamatan.
Seperti dalam berkomunikasi dengan wahana
antariksa yang jauh, dapat dibutuhkan bermenit-
menit sampai berjam-jam agar pesan dari Bumi
dapat mencapai pesawat ruang angkasa, atau
sebaliknya. Cahaya yang dilihat dari bintang, galaksi
dan benda - benda angkasa meninggalkan
sumbernya tersebut bertahun-tahun yang lalu,
bahkan untuk benda terjauh yang dapat kita lihat
dalam alam semesta teramati, apa yang kita lihat di
bumi sekarang adalah apa yang terjadi saat ledakan
dahsyat terjadi (13,8 miliar tahun yang lalu). Hal ini
yang memungkinkan studi tentang sejarah alam
semesta dengan melihat objek yang jauh. Kelajuan
terbatas cahaya juga membatasi kecepatan
maksimum teoretis komputer, karena informasi
harus dikirim dalam komputer dari chip ke chip.
Kecepatan cahaya dapat digunakan dengan
pengukuran waktu terbang untuk mengukur jarak
besar dengan presisi tinggi.

Ole Rømer pertama menunjukkan pada 1676 bahwa


cahaya berjalan pada kecepatan yang terbatas
(bukannya seketika) dengan mempelajari gerakan
yang tampak dari bulan Jupiter Io. Pada tahun 1865,
James Clerk Maxwell mengusulkan bahwa cahaya
adalah gelombang elektromagnetik, dan karena itu
bergerak dengan kecepatan c yang muncul dalam
teori elektromagnetismenya.[3] Pada tahun 1905,
Albert Einstein mendalilkan bahwa laju cahaya
sehubungan dengan kerangka inersia independen
dari gerakan sumber cahaya,[4] dan menjelajahi
konsekuensi postulat dengan menurunkan teori
relativitas khusus dan menunjukkan bahwa
parameter c memiliki relevansi di luar konteks cahaya
dan elektromagnetisme.

Setelah berabad-abad pengukuran semakin tepat,


pada tahun 1975 kecepatan cahaya diketahui
sebagai 299.792.458 m/s dengan ketidakpastian
pengukuran 4 bagian per miliar. Pada tahun 1983,
meter didefinisikan kembali dalam Sistem Satuan
Internasional (SI) sebagai jarak yang ditempuh oleh
cahaya dalam ruang hampa di 1/299.792.458 detik.
Akibatnya, nilai numerik dari c dalam meter per detik
sekarang tetap persis dengan definisi meter.[5]

Nilai numerik, notasi, dan


unit

Peran fundamental dalam


fisika

Pengamatan dan eksperimen


lebih-cepat-dari-cahaya

Perambatan cahaya

Efek praktis dari keterbatasan

Pengukuran

Sejarah

Lihat pula

Catatan

Referensi

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Terakhir disunting 4 hari yang lalu oleh Int…

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali


dinyatakan lain.
Ketentuan Penggunaan • Kebijakan privasi •
Tampilan komputer (PC)

Anda mungkin juga menyukai