F sentripetal=m
v
r
[3.1]
Pada
hakikatnya
setiap
partikel
bermassa
selain
mempunyai
sifat
lembam juga mempunyai sifat menarik
partikel bermassa yang lain. Gaya tarik
antara
partikel-partikel
bermassa
tersebut. Begitu juga, antara planet
dengan planet atau antara matahari
dengan planet terjadi gaya tarik-menarik
yang disebut dengan gaya gravitasi atau
disebut juga gaya gravitasi universal
yang dinyatakan dengan:
F gravitasi=G
mM
r2
[3.2]
[3.2]
Besarnya
gaya
sentripetal
bumi
mengelilingi
matahari
akan
sama
dengan
gaya
gravitasi
matahari
terhadap bumi. Maka, dari kedua gaya
tersebut didapatkan:
F Sentripetal=F gravitasi
[3.3]
v2
mM
=G 2
r
r
v2
M
=G 2
r
r
v2 r
M=
G
Kita ketahui bahwa dalam
melingkar kecepatan adalah:
v =r
[3.5]
gerak
[3.5]
Dimana :
2
T
[3.6]
M=
( r )2
G
2
r)
(
T
M=
2 3
M=
4 r
2
[3.7]
Dengan:
M = massa matahari (kg)
r = jarak bumimatahari = 1,496 x 10 11
m
G = tetapan umum gravitasi = 6,67 x
10-11 Nm2kg-2
T = periode bumi mengelilingi matahari
= 365 hari
= 3,1536 x 107 s
Dengan memasukkan nilai-nilai r, G, dan
T ke dalam persamaan tersebut maka
diperoleh massa matahari sebesar 1,922
x 1030 kg.
L=4 R T e
[3.8]
E=
L
42
[3.9]
1 R =6,955 10 m=0,004652 AU ( AU )
[3.10]
Radius Matahari sekitar 432.450 mil
(695.500 kilometer) atau sekitar 110 kali
radius Bumi, atau 10 kali radius rata-rata
Jupiter. Sedikit berbeda dari kutub ke
khatulistiwa karena rotasinya, yang
mendorong kepepatan 10 bagian per
juta.
7
10
11
12
dapatdibedakan
a. Magnitude Semu
Magnitude Semu adalah
tingkat
terang suatu bintang yang dilihat oleh
pengamat dibumi. Terangnya cahaya
ini merupakan fungsi dari luminositas
bintang, jarak dan bumi perubahan
cahayanya saat melintasi atmosfer
bumi.
13
Magnitude
Jumlah
Semu
Bintang
0
4
1
15
2
48
3
171
4
513
5
1.602
6
4.800
7
14.000
Tabel 3.1 jumlah Bintang Yang Lebih
Terang Dari Magnetudo
b. Magnitudo Mutlak
Magnitude bintang sesungguhnya
yang akan dimiliki oleh sebuah
bintang jika diletakkan pada jarak 10
parsek (32,6 tahun cahaya) dari bumi.
3.2.3 Magnitudo Mutlak Bintang
Magnitudo mutlak atau magnitudo
intrinsik adalah magnitudo semu sebuah
bintang jika jarak antara bumi dengan
bintang tersebut adalah 10 parsec
(32,6 tahun
cahaya),
sehingga
berhubungan
langsung
dengan
luminositas bintang dan menyatakan
kecerahan bintang yang sebenarnya.
Baik skala magnitudo semu maupun
magnitudo
mutlak
adalah
satuan
14
logaritmis
di
mana
selisih
satu
magnitudo sama dengan perbedaan
kecerahan sekitar 2,5 kali (akar pangkat
5 dari 100, atau mendekati 2,512). Hal
ini
berarti
bintang
dengan
nilai
magnitudo +1 kira-kira 2,5 kali lebih
terang daripada bintang dengan nilai
magnitudo +2, dan kira-kira 100 kali
lebih terang daripada bintang dengan
nilai magnitudo +6. Bintang teredup
yang dapat dilihat mata telanjang dalam
kondisi pengamatan yang baik adalah
bintang dengan nilai magnitudo kira-kira
+6.
Dalam skala magnitudo semu maupun
magnitudo tampak, semakin kecil nilai
magnitudonya, maka semakin terang
pula bintang tersebut; semakin besar
nilai magnitudonya, semakin redup.
Bintang-bintang paling terang pada
kedua skala tersebut memiliki nilai
magnitudo yang negatif. Perbedaan
terang cahaya (L) antara dua bintang
dihitung dengan mengurangkan nilai
magnitudo bintang yang lebih terang
(mb) dari nilai magnitudo bintang yang
lebih redup (mf), lalu menggunakan
selisihnya sebagai eksponen untuk
bilangan pokok 2,512. Dapat juga ditulis
dengan persamaan berikut:
m=mf mb
[3.11]
15
2.512 m = L
[3.12]
Walau
keduanya bergantung pada
luminositas dan jarak bintang dari bumi,
magnitudo mutlak sebuah bintang (M)
tidaklah
sama
dengan
magnitudo
semunya (m). Sebagai contoh, bintang
Sirius yang terang memiliki nilai
magnitudo semu 1,44, memiliki nilai
magnitudo mutlak +1,41.
Matahari memiliki nilai magnitudo semu
26,7, namun magnitudo mutlaknya
hanyalah +4,83. Sirius, bintang paling
cemerlang di langit malam, kira-kira 23
kali lebih terang dari matahari, sedang
Canopus, bintang paling cemerlang
kedua
di
langit
malam
dengan
magnitudo mutlak 5,53, kira-kira
14.000 kali lebih terang daripada
matahari. Walaupun Canopus jauh lebih
terang daripada Sirius, namun Sirius
tampak
lebih
cemerlang
daripada
Canopus. Hal ini disebabkan jarak Sirius
yang hanya 8,6 tahun cahaya dari bumi,
sementara Canopus jauh lebih jauh
dengan jarak 310 tahun cahaya.
Berdasarkan data tahun 2006, bintang
dengan magnitudo absolut paling tinggi
yang diketahui adalah LBV 1806-20,
dengan nilai magnitudo 14,2. Bintang
ini paling tidak 5.000.000 kali lebih
terang dari matahari. Sedang bintang-
16
17
18
19
20
2D
[3.13]
=0,41
[3.14]
Sehingga
21
0,41 =
2D
[3.15]
=1,22
2D
[3.16]
Atau
Bintang
Antares
Aldebara
n
Betelgeu
s
Arcturus
Diameter
Linier
(dalam 2
Diamet
er
Sudut
Jarak
(PC)
0,040
0,020
150
21
640
45
0,034
0,042
0,020
150
500
750
23
11
R )
22
23
25
Soal
1. Sebutkan ciri-ciri bintang secara garis
besar..
Jawab : Ciri-ciri suatu bintang secara
garis besar ditentukan oleh
massa awalnya: semakin besar
massanya, maka semakin tinggi
pula luminositasnya, dan
semakin cepat pula ia akan
menghabiskan bahan bakar
hidrogen pada inti.
2. Dalam astromi, jelaskan secara
singkat tentang radius Matahari
.
Jawab : Radius Matahari adalah
satuan panjang yang digunakan
untuk menggambarkan ukuran
bintang. Radius Matahari
sekitar 432.450 mil (695.500
kilometer) atau sekitar 110 kali
radius Bumi, atau 10 kali radius
rata-rata Jupiter.
3. Magnitudo mutlak sebuah bintang adalah M
= 5 dan magnitudo semunya adalah m =
10. Jika absorpsi oleh materi antar bintang
26
diabaikan,
berapakah
jarak
tersebut ?
Jawab: m = 10 dan M = 5
dari rumus Pogson :
bintang
mM =5+5 log d
105=5+5 log d
5 log d=10
log d=2
Jadi,d = 100 pc
4. Tiga bintang diamati magnitudo dalam
panjang gelombang visual (V) dan biru (B)
seperti yang diperlihatkan dalam tabel di
bawah.
No
1
2
3
B
8,52
7,45
7,45
V
8,82
7,25
6,35
27
8,25
8,82
2
3
7,45
7,45
7,25
6,35
BV
0,30
0,20
1,10
28
DAFTAR PUSTAKA
Astrolearningcenter.
Magnitudo
Bintang.
(online),
http://astrolearningcenter.blogspot.com/
2012/05/magnitudo-bintang.html
(diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
Bibit Supriadi,S.Pd.2004. Fisika Modern dan
Astronomi. Erlangga : Jakarta.
Dunia Astronomi. Luminositas.
http://duniaastronomi.com/
(online),
label/
29
30
31