2016310031
Kelas : B
2016
Materi yang saya dapatkan dalam 1 semester :
Bab 1
Terjadi rupa-rupa tindakan manusia yang mendatangkan persoalan dalam hidup manusia sendiri
dalam skala global, antar manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya. Persoalan
yang muncul dan yang paling menonjol adalah: ketidak-adilan sosial, Terorisme dan ancama
terhadap perdamaian dunia, ekologi dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development),
cloning manusia.
Muncul pula persoalan etis terkini, diantara sejumlah persoalan etis yang muncul dapat
disebutkan dua yang paling menonjol yakni tingginya tingkat kejahatan korupsi dan
ketidakadilan sosial sebagai kelanjutan dari kejahatan korupsi.
Etika merupakan salah satu disiplin filsafat yang menyelidiki kewajiban moral serta baik
buruknya tindakan manusia. Kewajiban moral dan baik buruknya tindakan atau tingkah laku
manusia selalu ditemukan dalam situasi konkret dimana manusia hidup. Situasi konkret hidup
kita saat ini ditandai oleh kemajuan ilmu dan teknologi dan arus globalisasi yang sangat dahsyat,
yang mengakibatkan perubahan besar-besaran di berbagai bidang kehidupan.
2) Paham-paham filsafat
Pemikiran filsafat muncul berbagai aliran dalam memahami sesuatu, termasuk manusia
dan segala tindakannya.khusus untuk manusia dan tindakannya terdapat dua manusia
kelomppok besar dalam melihat sebab terjadinya tindakan manusia dengan segala
perubahannya.
a. Paham-paham menyangkut manusia
Etika atau filsafat sangat brgantung pada pandangan tentang hakekat manusia sendiri.
dalam pembahasan antropologi metafisika atau filsafat manusia kita mengenal
bermacam-macam aliran. Seperti materialism yang melihat manusia semata-mata
sebagai benda, barang. Idealisme yang memandang manusia denan segala optimisme,
cita-cita dan harapannya. Dualism antrologis yang melihat manusia memiliki jiwa dan
badan seolah-olah sebagai dua benda yang berpisah satu sama yang lain.
eksistensialisme, dan strukturalisme yang memandang manusia sebagai yang muncul
dari dan dibesarkan oleh struktur.
b. Paham-paham dalam etika
Dalam bidang etika atau filsafat moral, kita menemukan banyak pemikiran dan
system nilai yang berbeda, malah bertentangan satu sama lain, misalnya, hedonism,
utilitarianisme, eudaimonisme, etika peraturan, etika situasi, dan lain-lain. dalam era
modernisasi dan globalisasi dewasa ini terjadi pertemuan dan perbenturan begitu
banyak paham dan system filsafat.
Secara etimologis etika berasal dari bahasa yunani ethos, yang berarti kebiasaan, adat istiadat.
Dalam bahasa inggris dikenal custom. Kata yunani ethos ini mempunyai sinonim dalam bahasa
latin yaitu mos (jamaknya mores). Mores berarti kebiasaan, adat istiadat. Pengertian etimologis
ini menunjukkan bahwa refleksi filsafat, dalam hal ini etika, tidak pernah mulai dari titk zero,
melainkan dari apa yang sudah ada dalam masyarakat. Etika bertolak dari situasi pra-refleksi,
dari kebiasaan, yaitu tindakan-tindakan manusia yang sudah terpola hingga menjadi semacam
norma bagi tingkah laku manusia yang hidup dalam satu masyarakat.
Metode etika
1) Metode umum
Dua metode yang dipakai dalam ilmu-ilmu pengetahuan yaitu metode deduksi dan
induksi. Metode deduksi bertolak dari prinsip-prinsip, postulat-postulat atau aksioma-
aksioma dan bergerak kepada penerapannya, atau kepada pertanyaan yang lebih konkret
dan rinci. Sedangkan metode induksi bertolak dari fakta yang konkret dan particular
kepada kesimpulan yang lebih umum dan abstrak, dari yang individual kepada yang
universal.
2) Metode khusus
a. Fenomenologis
Berusaha mendeskripsikan arti sesuatu bagaimana ia muncul dalam kesadaran.
Menurut Husserl, kesadaran manusia bersifat intensional, maka deskripsi
fenomenologi sekaligus memperhatikan aspek obyektif dan subyektif pengalaman
manusia.
b. Metode kritis
Metode ini leih sering dipakai ketika membicarakan norma-norma moral. Metode
kritis menyelidiki paham-paham filsafat moral. Meneliti sistem-sistem dan teori-teori
yang sudah ada. Misalnya akan memeriksa system-sistem moral seperti hedonism,
utilitarisme, eudaimonisme, deontologisme, teleology, dan lain-lain.
c. Metode metaetis
Metode ini merupakan aplikasi analitika bahasa dalam bidang etika. Metode ini hadir
dengan maksud agar pengertian-pengertian moral dapat diungkapkan dalam bahasa
yang tepat dan jelas. Metode ini uga membersihkan bahasa moral dari kerancuan dan
kekaburan arti.
Pembagian etika
Etika terbagi atas dua bagian besar yaitu etika dasar atau etika umum dan etika khusus atau etika
terapan. Etika dasar membahas masalah-masalah pokok filsafat moral seperti kesadaran moral
dan prinsip prinsip dasar yang berlaku bagi segenap tindakan manusia. Sedangkan etika khusus
membahas bagaimana prinsip-prinsip dasar moral itu diaplikasikan dalam pelbagai bidang
kehidupan.
Adanya pluralitas masyarakat dan sangat mungkin pluralitas kehidupan moral, dimana semuanya
mengajukan klaim terhadap kita. Kedua, dengan adanya gelombang modernism dan
postmodernisme, seolah-olah hidup dalam masa yang menuntut kita untuk melakukan
transformasi di hampir semua bidang kehidupan kita. Ketiga dengan arus globalisasi yang
hampir menggerogoti semua lini kehidupan kita, membuat kita kehilangan arah karena itu etika
memberikan sikap kritis dan obyektif terhadap arus globalisasi tersebut.
Bab II
KEBEBASAN
Secara negative kebebasan berarti tidak adanya paksaan ataupun tekanan yang secara sengaja
mendesak seorang untuk bertindak melawan kehendaknya sendiri. secara positif kebebasan
adalah kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri.
Kebebasan individual
Kebebasan individual adalah kemampuan setiap manusia untuk menentukan dirinya sendiri.
kebebasan individual ini lebih lanjut bisa dirinci menjadi kebebasan jasmani dan rohani.
1) Kebebasan jasmani
Kebebasan yang dimaksud adalah kemampuan manusia untuk bergerak dan melakukan
sesuatu secara fisik. Misalnya, tangan yang di borgol dan dia diseret ke penjara. Paksaan
berarti orang lain menggunakan kekuatanfisik yang lebih besar untuk menaklukan
seseorang.
2) Kebebasan rohani
Kebebasan ini adalah kemampuan untuk menentukan apa yang kita pikirkan dan
kehendaki. Misalnya, memberikan informasi politik yang tidak benar, dengan brain
wasing, sugesti, hipnotis, obat bius, narkotika, kesadaran seseorang dirusakan dan dengan
demikian juga kebeabasan rohaninya.
3) Hubungan kebebasan jasmani dan rohani
Kebebasan jasmani sebenarnya bersumber pada kebebasan rohani yaitu pada kemampuan
kita untuk berpikir dan berkehendak. Sebaliknya, pikiran dan kehendak manusia
menjelma dan menjadi nyata dalam tindakan kita.
Kebebasan sosial
Kebebasan sosial adalah keadaan dimana kemungkinan untuk bertindak tidak dibatasi dengan
sengaja oleh orang lain. atau secara positif, keadaan dimana orang – orang lain memungkinkan
saya untuk menentukan diri sendiri.
Kebebasan sosial merupakan lingkup hidup yang masih kosong yang harus diisi dengan sesuatu
yang positif. Yang mengisinya adalah kebebasan individual, yaitu kemampuan manusia untuk
menenruka dirinya sendiri
TANGGUNG JAWAB
Dalam hubungan dengan tanggung jawab ini terkansung pengertian adanya orang
bertanggungjawab atas sesuatu yang disebabkannya. Sebaliknya orang yang tidak menjadi
penyebab dari suatu akibat tidak bertanggung jawab. Tetapi adanya sarana yang digunakan yang
melahirkan akibat tertentu harus bertanggung jawab. Salam hal ini bisa penyebab itu yang
memilikinya, bisa juga orang lain (yang bukan penyebab itu sendiri).
Dalam hubungan denganaspeknhati nurani sebagai pusat otonomi manusia maka manusia dengan
itu memiliki kebebasan. Dengan kebebasan ini manusia bisa berkreasi, berpikir dan bertindak.
1) Retrospektif
Tanggung jawab atas perbuatan yang telah berlangsung dan segala konsekuensi atau
akibatnya. Misalnya, seorang apoteker salah memberi obat karena kurang teliti membaca
resep.
2) Prospektif
Tanggung jawab yang akan datang. Ini b berarti sebelum perbuatan dilakukan, pelaku
yang bersangkutan tentu sudah bertanggung jawab.
Bab III
SUARA HATI
Hidup manusia senantiasa dipengaruhi oleh tiga lembaga, yakni masyarakt, superego, dan
ideologi, sebagaimana yang dikemukakan Frans Magnis Suseno.
1) Masyarakat
Masyarakat adalah semua orang dan lembaga yang mempengaruhi hidup kita.yang
pertama dan terpenting adalah keluarga kita , terutama orang tua. Lalu ssekolah dengan
pak dan bu guru.
2) Superego
Superego adalah inernalisasi atau pembatinan nilai-nilai, harapan-harapan masyarakat
terhadap diri kita. Menurut Frans Magnis Suseno superego merupakan pesan moral
spontan, menyatakan diri dalam perasaan malu dan bersalah yang muncul secara otomatis
dalam diri kita apabila kita melanggar norma-norma yang sudah kita batinkan kita.
3) Ideologi
Ideologi adalah segala macam ajaran tentang makna kehidupan, tentang nilai-nilai dasar,
dan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Contoh, ideologi agama,
ideologi politik.
Suara hati adalah kesadaran moral kita dalam situasi kongkret, kesadaran yang paling pribadi dan
spontan dalam situasi kongkret mengenai nilai baik-buruknya perbuatan yang hendak saya
lakukan maupun yang sudah saya lakukan. Jadi, sebutan suara hati, hati nurani maupun suara
batin, menunjuk pada realitas kesadaran yang sama.
Suara hati atau kesadaran moral itu tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang seiring dengan
perkembangan kepribadiannya. Seseorang bertingkah laku sesuai dengan kemampuan dan
kematangan perkembangan moralnya. Seiring dengan perkembangan fisik, emosi, kemampuan
kognitif, dan dengan semakin dewasa dan matang, kemampuannya untuk mengerti tentang moral
juga ikut berkembang.
Shame culture seluruhnya ditandai rasa malu. Seperti, hormat, reputasi, nama baik, status, dan
gengsi. Dalam shame culture sanksinya datang dari luar, yaitu apa yang dipikirkan atau di
katakana orang lain. guilt culture adalah kebudayaan dimana pengertian-pengertian seperti
“dosa”, “kebersalahan”. Sanksinya tidak datang dari luar melainkan dari dalam, dari batin orang
yang bersangkutan.
Bab IV
Etika normatif
Dalam pemahaman dan penghayatan hidup etis, ada beberapa paham yang memberikan jawaban
yang sama sekali tidak memadai.
Pandangan ini mengklaim bahwa norma-norma yang baik adalah norma yang diterima dan
berlaku dalam masyarakat tertentu. Karena itu norma moral dasariahnya adalah “sesuaikanlah
dirimu dengan peraturan moral yang berlaku dalam masyarakat”. Jawaban atau nasihat ini tidak
memadai sebab ia membawa kita kepada suatu relativisme etis.
Pandangan ini bertumpu pada paham dasarnya yang hanya mengakui suara hati sebagai pusat
kebenaran tindakan manusia. Karena itu mereka mengatakan “ ikutilah suara hati mu sendiri”.
Norma obyektif umum tidak diperlukan. Memang suara hati adalah norma moral subyektif dan
dalam situasi konkrit manusia harus bertindak menurut suara hatinya.
Pandangan ini menganjurkan agar “tindakan manusia harus disesuaikan dengan wahyu Tuhan
yang eksplisit, pendasaran rasional tidak perlu”. Jawaban etika theonom ini tidak memadai
karena norma etis hanya berlaku untuk orang beragama, malahan untuk orang yang beragama
tertentu saja, dan bukan berlaku untuk semua manusia.
TETIKA TELEOLOGIS DAN DEONTOLOGIS
Etika teleologis
Etika teleologis adalah aliran yang berpendapat bahwa norma moral terutama ditentukan oleh
tujuan tindakan manusia.
Etika deontologist
Baik buruknya sebuah tindakan tidak bergantung pada tujuan yang hendak dicapai atau dari
akibat-akibatnya, melainkan dari ketaatan terhadap kewajiban itu sendiri atau ditentukan oleh
ketaatannya pada hukum atau peraturan yang ada.
1) Etika peraturan
Terdiri dari sekumpulan peraturan moral yang sangat rinci dan bagus, tetapi tiak disertai
suatu paham dasariah yang melandasinya.
2) Etika situasi
Mengajarkan keluhuran dan keunikan pribadi manusia, yang selalu berada dalam situasi
konkrit yang juga bersifat unik.
Bab V
Prinsip keadilan
Prinsip keadilan adalah keghendak kuat dan tetap untuk member kepada setiap orang apa yang
menjadi haknya (tribuere suum cuique).
Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa prinsip hormat pada diri sendiri memiliki dua arti, yang
pertama sebagai tuntutan agar kita tidak membiarkan diri diperas, dan diperbudak. Yang kedua
prinsip hormat pada diri sendiri juga merupakan tuntutan moral untuk tidak menelantarkan diri
sendiri.
Prinsip keadilan dan prinsip hormat pada diri sendiri merupakan dasar untuk bersikap baik
kepada orang lain. seseorang yang bersikap baik untuk menolong orang lain yang berkesusahan
tidak boleh menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip keadilan, misalnya dengan
cara mencuri.
Keutamaan adalah kehendak kuat dan tetap untuk mengarahkan diri pada apa yang baik.
Kejujuran
Kejujuran adalah landasan untuk membangun kepercayaan orang lain kepada kita.kejujuran ini
mutlak perlu untuk dihayati dan dihidupi.
Otentisitas
Otentisitas adalah keaslian, originalitas, kegenuinan. Lawan dari pribadi yang otentik adalah
pribadi yang opportunis, artinya menyesuaikan diri dengan situasi lingkungan sejauh
menguntungkan.
Kesediaan untuk bertanggung jawab
Semakin orang bertanggung jawab maka ia akan semakin bebas, semakin menjadi pribadi yang
jujur dan otentik ia akan menjadi pribadi yang sungguh bebas. Orang yang melakukan sesuatu
karena disorong oleh rasa tanggung jawab adalah tanda bahwa ia dewasa secara moral.
Kemandirian moral
Orang yang mandiri secara moral adalah orang yang berani membuat dan mengambil keputusan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan rasional atas suatu persoalan pada situasi konkret.
Keberanian moral
Keberanian moral adalah tekad dan kehendak untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan apa
yang dipikirkan dan dipertimbangkannya sebagai tugas dan tanggung jawabnya.
Kerendahan hati
Kerendahan hati membuat orang akan mampu merelatifkan apa yang dimiliki dan disandangnya.
Orang yang rendah hati akan mampu mendengarkan orang lain dan terbuka terhadap perubahan
kalau memang diperlukan.
Bonum commune
Orang yang memiliki moral adalah pribadi yang mampu bertindak bukan hanya demi
kepentingan diri sendiri tetapi juga mau berkorban demi kesejahteraan dan kebahagiaan orang
lain.
Bab VI
Gambaran umum
Etika secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu etika dasar dan etika khusus/terapan.
Ruang lingkup etika terapan
1) Etika individual
Lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
2) Etika sosial
Berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
3) Etika lingkungan
Secara khusus berbicara mengenai hubungan antara manusia dengan lingkungan alam
yang lebih luas dalam totalitasnya.
ETIKA PROFESI
Etikaprofesi merupakan satu bagian kecil dari etika sosial. Dan etika sosial merupakan salah satu
dari etika khusus/terapan.
Pengertian profesi
Etika profesi adalah keseluruhan tuntutan moral yang terkenal berlaku pada pelaksanaan profesi.
Macam-macam profesi
1) Profesi umum
Profesi yang muncul karena mengandalkan suatu keahlian, dan profesi yang muncul
karena pembiasaan dank arena alasan desakan ekonomi semata.
2) Profesi luhur
Lebih menekankan idealism mereka berupa pengabdian atau pelayanan kepada
masyarakat yang dalam keadaan kesulita atau kesusahan.
Kode etik adalah daftar kewajiban dalam menjalankan sebuah profesi yang disusun oleh para
anggota profesi itu sendiri dan mengikat mereka masing-masing dan bersama dalam
memraktikannya.