Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN SOP (Standar Operating Procedure)

PROSES PRODUKSI AMPLANG DI SENTRA INDUSTRI


KECIL HASIL PERTANIAN DAN KELAUTAN (SIKHPK)
TERITIP, BALIKPAPAN

Standar Operating Procedure (SOP) of Amplang Production in Center


of Small Fisheries and Marine Products Industry (SIKHPK) Teritip,
Balikpapan

Nia Ariani Putri1), Zulfatun Najah1), Zulmaneri2), Taufik Hidayat3)


Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
1)

Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2)

3)
Pusat Teknologi Agroindustri, Kedeputian TAB, Laptiab Puspiptek Serpong
Email: nia.ariani@untirta.ac.id

ABSTRAK
Dalam rangka menggerakkan roda perekonomian nasional, pemberdayaan Industri Kecil Menengah
(IKM) dinilai menjadi salah satu solusi yang tepat. Dengan adanya IKM mengakibatkan terjadinya
peningkatan penyerapan tenaga kerja sehingga mampu menekan angka pengangguran. Pendekatan
kelompok juga dinilai sebagai salah satu pilihan yang lebih baik dalam pengembangan IKM yaitu dalam
bentuk sentra IKM. Sentra Industri Kecil Hasil Pertanian Dan Kelautan (SIKHPK) Teritip merupakan
salah satu sentra IKM yang terletak di Kalimantan, tepatnya di Kota Balikpapan yang memanfaatkan hasil
pertanian dan hasil perikanan khususnya untuk diolah menjadi suatu produk, salah satu contohnya yaitu
amplang. Amplang merupakan makanan menyerupai kerupuk yang terbuat dari ikan. Proses produksi
amplang meliputi proses persiapan bahan baku, pencampuran bahan, pencetakan, penggorengan, penirisan,
dan pengemasan. Untuk menghasilkan produk amplang yang seragam dan dapat bersaing dengan produk
sejenis di pasar, maka dibutuhkan SOP proses prduksi amplang untuk menjamin mutu produk amplang yang
dihasilkan. SOP dirancang menggunakan swimlane flowchart. Dalam proses produksinya, dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu bagian penerimaan bahan, produksi, pengemasan dan pemasaran yang masing-masing
bagian mempunyai tugas masing-masing.

Kata kunci: Sentra IKM, hasil perikanan, amplang, SOP.

ABSTRACT
In order to drive the wheels of the national economy, empowerment of Small and Medium Enterprise
(SME) is considered to be one of the right solutions. With the existence of the SME resulting in an increase in
employment so that it can reduce unemployment. The group approach is also considered as one of the better
choices in the development of SME, namely in the form of SME centers. Teritip Agricultural and Marine Small-
Scale Industry Centers (SIKHPK) is one of the SEM centers located in Kalimantan, precisely in Balikpapan City
that uses agricultural products and fisheries products specifically to be processed into a product, one example
of which is amplang. Amplang is a food resembling crackers made from fish. The amplang production process
includes the process of raw material preparation, material mixing, printing, frying, slicing, and packaging.
To produce a same envelope product that can compete with similar products on the market, an SOP for the
amplang production process is needed to ensure the quality of the amplang products produced. SOP is designed
using swimlane flowchart. In the production process, it is divided into several parts, namely the acceptance of
materials, production, packaging and marketing, each of which has their respective duties.

Key words: SEM center, fisheries product, amplang, SOP.

Jurnal JITIPARI Vol. 4 No. 2 Th. 2019: 57–64


PENDAHULUAN berproduksi pada tempat yang sesuai dengan
Paradigma pembagunan sekarang telah standar Good Manufacturing Practice (GMP)
beralih yang awalnya berorientasi pada dan Sanitation Standard Operating Procedure
pertumbuhan ekonomi berskala besar menjadi (SSOP), sehingga akan menjadi lebih mudah
pembangunan ekonomi yang lebih ditekankan untuk menerapkan Hazard Analysis Critical
pada ekonomi kerakyatan yaitu Industri Kecil Control Point (HACCP) pada setiap proses
Menengah (IKM). Pemberdayaan Industri Kecil produksi. Dalam rangka percepatan penyebaran
Menengah (IKM) terbukti mampu menjadi dan pemerataan industri ke seluruh wilayah
roda penggerak perekonomian nasional. Hal Indonesia, hingga saat ini telah dibangun
tersebut dapat dilihat dari meningkatnya sebanyak 62 sentra IKM baru di Indonesia,
tingkat penyerapan tenaga kerja, sehingga salah satunya yaitu Sentra Industri Kecil
dapat menekan angka pengangguran dan Hasil Pertanian Dan Kelautan (SIKHPK)
kemiskinan. Hal tersebut sesuai dengan Teritip, Balikpapan. SIKHPK merupakan
penelitian yang dilakukan oleh Dongoran, F.R., salah satu sentra percontohan dari 4 sentra
Nisa, K., Sihombing, M., & Pueba, L.D., (2016), di wilayah Sumatra dan Kalimantan. SIKHPK
hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memproduksi dan mengembangkan produk
adanya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam sektor perikanan, pertanian dan kerjinan.
mampu menyerap tenaga kerja sehingga Produk amplang merupakan salah satu
mengurangi tingkat pengangguran terbuka di produk unggulan hasil perikanan yang banyak
kota Medan. Oleh karena itu, pemberdayaan diproduksi dan dijual.
dan pengembangan IKM sangat dibutuhkan Amplang merupakan kerupuk atau camilan
tidak hanya untuk meningkatkan kuantitas khas Kalimantan yang terbuat dari ikan. Sama
atau jumlahnya, melainkan juga dalam hal seperti kerupuk ikan lainnya, amplang memiliki
peningkatan kualitas dan daya saing produknya. rasa ikan kental dan gurih (Afifah, 2016).
Salah satu pendekatan dalam Menurut Alfisyahrica (2015), amplang dibuat
pengembangan IKM yang dinilai berhasil dengan mencampurkan ikan dengan tapioka,
yaitu dengan cara pendekatan kelompok. telur, dan bumbu-bumbu lainnya. Amplang
Pengembangan IKM dengan menggunakan sangat mudah ditemui di seluruh Kalimantan
pendekatan kelompok dinilai lebih baik, dengan berbagai macam nama seperti kerupuk
sebab pendekatan secara individual biasanya kuku macan di Balikpapan dan Samarinda.
tidak mampu menangkap peluang pasar. Pada saat ini, sentra IKM belum memiliki SOP
Selain itu, pendekatan kelompok dinilai dapat proses produksi sehingga dalam memproduksi
membentuk jaringan bisnis yang lebih efektif amplang hanya berdasarkan instruksi dan
meningkatkan daya saing usaha sebab dapat kebiasaan (tata cara pembuatan amplang) yang
saling bersinergi. Pengembangan IKM dalam digunakan sehari-hari. Menurut Tambunan
kelompok mampu meningkatkan kapasitas (2011), SOP adalah pedoman prosedur-prosedur
daya saing usaha IKM, mengoptimalkan operasional standar yang ada di dalam suatu
potensi sumber daya manusia dan sumber organisasi (perusahaan) maupun industri
daya alam setempat, memperluas kesempatan dan digunakan untuk memastikan bahwa
kerja, dan meningkatkan produktivitas serta segala aspek (keputusan, tindakan maupun
nilai tambah IKM. Berdasarkan Peraturan penggunaan fasilitas) dilakukan secara efisien,
Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. efektif, konsisten, standar dan sistematis.
09/M-IND/PER/2/2016, sentra IKM merupakan Selain itu, SOP juga dibutuhkan sebagai
kelompok IKM dalam satu lokasi atau tempat salah satu persyaratan pemenuhan dokumen
yang menggunakan bahan baku menghasilkan penerapan ISO 9000:2008. SOP juga berfungsi
produk sejenis dan atau melakukan proses untuk mengurangi cacat produk yang dihasilkan
produksi yang sama. serta sebagai pedoman untuk para pekerja atau
Pembentukan sentra IKM bertujuan untuk karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
memberikan edukasi kepada pelaku industri S e m u a nya d i l a k u k a n b e r t u j u a n u n t u k

58
menghasilkan produk dengan mutu baik dan Penelitian ini diawali dengan melakukan
seragam, dapat diterima konsumen, dan dapat observasi di SIKHPK. Pada tahap ini, peneliti
bersaing dengan produk yang lain. Berdasarkan melakukan observasi dan wawancara mengenai
hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian SIKHPK yang di dalamnya terdapat beberapa
mengenai perancangan SOP pada proses IKM meliputi proses produksi amplang.
produksi amplang. Tahap selanjutnya yaitu tahap kajian teori
dimana peneliti mempelajari teori-teori terkait
METODE PENELITIAN penelitian yang akan dilakukan serta hasil
a. Rancangan Penelitian penelitian terdahulu. Setelah itu, dilanjutkan
Penelitian dilaksanakan dengan cara dengan pengumpulan data menggunakan
survei pada beberapa IKM penghasil amplang tiga metode, yaitu: wawancara, dokumentasi,
di Kota Balikpapan selama satu bulan. Sebagai dan observasi. Terakhir, perancangan SOP
salah satu upaya penguatan IKM pengolahan menggunakan swimlane flowchart. Swimlane
hasil perikanan maka dibangun SIKHPK di menunjukkan diagram aktivitas untuk
Kota Balikpapan. Teknik pengumpulan data menunjukkan siapa melakukan apa (Hendini,
untuk objek penelitian dialkukan dengan 2016).
menggunakan purposive sampling yang bersifat
snowball (Irawati dan Hardiastuti, 2016). b. Teknik Pengumpulan Data (Irawati dan
Purposive sampling adalah teknik pengambilan Hardiastuti, 2016)
data yang didasarkan dengan pertimbangan • Observasi
tertentu, dan pengumpulan data dengan Obser vasi merupakan suatu teknik
intensive interview harus dilakukan melalui pengumpulan data-data dengan melakukan
wawancara mendalam dari satu responden pengamatan secara langsung ke lapangan.
bergulir ke responden lain yang memenuhi • Wawancara
kriteria sampai mengalami titik jenuh (snowball) Wa w a n c a r a m e r u p a k a n t e k n i k
(Sugiyono, 2014). Rancangan penelitian pengumpulan data yang diperoleh dengan cara
ditunjukkan pada Gambar 1. mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara
bertahap ke sumber informan dan dijawab
langsung oleh narasumber.
• Dokumentasi
Dokumentasi ini dilakukan untuk
memperoleh data melalui bahan-bahan tertulis
berupa segala hal yang berkaitan dengan proses
produksi amplang.
c. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan
dapat bersifat deskriptif kualitatif. Aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga didapatkan data jenuh
(Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2014).
Metode pengolahan data Miles & Huberman
ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Rancangan penelitian

59
tahun 2018sebanyak 20 unit yang terdiri dari 7
unit IKM pengolahan hasil pertanian dan 13 unit
IKM pengolahan hasil kelautan.

b. Proses Produksi Amplang


Selain proses produksi, bahan baku juga
menjadi aspek penting dalam penentuan
mutu produk akhir. Standarisasi bahan baku
perlu diperhatikan kususnya untuk bahan
baku industri olahan pangan. Standar bahan
Gambar 2. Metode pengolahan data Miles & baku ini meliputi spesifikasi dan persyaratan
Huberman (Sugiyono, 2014) atau penanganan khusus. Ikan segar yang
menjadi syarat bahan baku olahan pangan perlu
• Reduksi Data memiliki kriteria dasar seperti penampakan,
Proses reduksi data diartikan sebagai bau dan tekstur. Kriteria dasar ini mengacu
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada SNI 2729: 2013. Bahan baku ikan segar
atau penyederhanaan, pengabstrakan, dan memiliki karakteristik kenampakan mata cerah
transformasi data kasar yang muncul dari dan cemerlang, bau yang segar dan spesifik
catatan lapangan. tergantung dari jenis ikannya, tekstur yang
• Penyajian Data elastik, padat dan kompak. Begitupun, ikan
Pe n y a j i a n d a t a m e r u p a k a n u p a y a segar yang menjadi bahan baku industri olahan
penyusunan sekumpulan informasi ke pangan harus berasal dari perairan yang tidak
dalam suatu matrik atau konfigurasi yang tercemar.
mudah dipahami. Dalam penyajiannya, dapat Proses produksi amplang meliputi proses
menggunakan matrik, grafik, atau bagan yang persiapan bahan baku, pencampuran bahan,
dirancang untuk menggabungkan informasi. pencetakan, penggorengan, penirisan, dan
• Menarik Simpulan pengemasan (Alfisyahrica, 2015). Diagram alir
Data yang diperoleh kemudian proses produksi amplang ikan ditunjukkan pada
dihubungkan dan dibandingkan antara satu Gambar 3. Pada proses pengolahan amplang
dengan yang lainnya sehingga mudah ditarik ikan, ikan yang telah diterima dan telah sesuai
simpulan sebagai jawaban terhadap setiap dengan syarat mutu bahan baku kemudian
permasalahan yang ada. dilakukan penyiangan. Penyiangan dilakukan
dengan cara memisahkan bagian kepala dan
HASIL DAN PEMBAHASAN sirip ikan sehingga diperoleh fillet ikan. Fillet
a. Gambaran Umum SIKHPK kemudian dicuci menggunakan air bersih
Pembangunan Sentra Industri Kecil untuk menghindari kontaminasi dari bakteri
Hasil Pertanian Dan Kelautan (SIKHPK) pembusuk, serta kepala dan sirip ditempatkan
Teritip, Balikpapan berdasarkan Perwali pada wadah terpisah agar tidak tercampur
Kota Balikpapan No. 33 Tahun 2018 tentang dengan fillet ikan yang diperoleh sebab kepala
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian dan sirip juga merupakan sumber kontaminan
Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Daerah pada proses produksi amplang ikan. Setelah
Sentra Industri Kecil. SIKHPK berlokasi di Jalan fillet ikan bersih dari sumber kontaminan, ikan
Teritip Laut RT. 8 Kelurahan Teritip Kecamatan disimpan dalam freezer pada suhu 0-5⁰C dengan
Balikpapan Timur. Luas lahan SIKHPK seluas pemberian kode bahan yang mewakili waktu
6,4 hektar. Rumah produksi terbangun pada bahan dilakukan penyimpanan.

60
Gambar 3. Diagram alir proses produksi amplang ikan

Pengkodean bahan yang disimpan di selanjutnya yaitu penghalusan bahan baku


dalam freezer bertujuan untuk mengatur keluar (fillet ikan). Setelah dihaluskan, daging ikan
masuknya bahan sehingga menerapkan sistem dicampur dengan bahan tambahan seperti
first in first out. Yang dimaksud adalah pada bumbu dan tepung. Penambahan tepung
proses penyimpanan baku, diharapkan bahan dilakukan sedikit demi sedikit agar adonan
yang pertama kali masuk ke dalam freezer merata dan dicampur hingga adonan kalis.
akan digunakan sebagai bahan baku produksi Selanjutnya adonan tersebut dicetak sesuai yang
pertama kali (pertama kali keluar dari freezer) diinginkan dan kemudian digoreng pada wajan
sehingga tidak ada penumpukan bahan baku yang berisi minyak yang telah panas. Setelah
yang telah lama disimpan di freezer. Proses itu, amplang yang telah digoreng ditiriskan

61
menggunakan mesin peniris hingga minyak Hardiastuti (2016), pada dasarnya prosedur
goreng terpisah. Setelah minyak terpisah dari merupakan instruksi tertulis sebagai pedoman
amplang dan amplang dirasa cukup dingin, dalam menyelesaikan sebuah tugas rutin atau
selanjutnya amplang dilakukan pengemasan tugas yang berulang (repetitif ) dengan cara
dengan menggunakan kemasan PP dan labeling. yang efektif dan efisien, untuk menghindari
terjadinya variasi atau penyimpangan yang
c. SOP Proses Produksi Amplang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara
SOP atau prosedur merupakan keseluruhan. Untuk itu, SOP proses produksi
dokumen dibuat secara jelas dan rinci untuk amplang sirancang untuk menghasilkan amplang
menjelaskan metode yang digunakan dalam yang seragam baik mutu dan bentuknya, serta
mengimplementasikan dan melaksanakan sesuai dengan persyaratan mutu amplang yaitu
kebijakan dan aktivitas organisasi seperti SNI 7762: 2013. SOP proses produksi amplang
yang telah ditetapkan dalam pedoman. ikan ditunjukkan pada Gambar 4.
Menurut Soemohadiwidjojo dalam Irawati dan

62
Gambar 4. SOP proses produksi amplang ikan

63
Proses produksi pengolahan amplang Universitas Jember.
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu bagian Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2013a.
penerimaan bahan, bagian produksi, bagian Amplang Ikan: SNI 7762:2013. Jakarta,
pengemasan, dan bagian distribusi. Bagian Badan Standarisasi Nasional.
penerimaan bahan betugas di lokasi gudang Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2013b. Ikan
penyimpanan bahan baku, bagian produksi Segar: SNI 2729:2013. Jakarta, Badan
meliputi kepala produksi dan empat karyawan, Standarisasi Nasional.
bagian pengemasan sebanyak empat karyawan, Dongoran, F.R., Nisa, K., Sihombing, M.,
dan yang terakhir bagian pemasaran sebanyak & Purba, L.D. 2016. Analisis jumlah
satu karyawan. Kepala produksi mengatur dan pengangguran dan ketenagakerjaan
mengawasi proses produksi dan pengemasan terhadap keberadaan usaha mikro kecil
sehingga produk siap untuk dipasarkan. dan menengah di kota Medan. Jurnal
EduTech (2): 59-72
KESIMPULAN Hendini, A. 2016. Pemodelan UML sistem
Dari hasil dan pembahasan, dapat diambil informasi monitoring penjualan
kesimpulan bahwa rancangan SOP proses dan stok barang (studi kasus: distro
produksi amplang ikan telah tersusun dalam zhezha pontianak). Jurnal Khatulistiwa
bentuk swimlane flowchart dan naratif, dengan Informatika (4): 107-116
unit proses meliputi unit penerimaan bahan Irawati, R., & Hardiastuti, E.B.W. 2016.
baku, unit produksi, unit pengemasan, dan Perancangan standard operating
unit pemasaran. Pada unit produksi dan unit procedure (SOP) proses pembelian
pengemasan dipimpin oleh satu kepala dapur Bahan Baku, proses produksi dan
yang bertanggungjawab atas proses produksi pengemasan pada industri jasa boga
ampang ikan. (studi kasus pada PT. KSM catering
& bakery batam). Jurnal Akuntansi,
UCAPAN TERIMA KASIH Ekonomi dan Manajemen Bisnis (4):
Ucapan terima kasih ditujukan kepada 186-193
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Kementerian Perindustrian Republik Indonesia,
yang telah yang mendukung secara finansial 2016. Peraturan menteri perindustrian
terlaksananya penelitian yang berjudul republik indonesia nomor 09/M-IND/
Penyusunan Proses Bisnis Sentra Industri Kecil PER/2/2016 tentang petunjuk teknis
Hasil Pertanian dan Kelautan (SIKHPK) Teritip. penggunaan dana alokasi khusus bidang
pembangunan sarana industri tahun
DAFTAR PUSTAKA anggaran 2016. Jakarta, Kementerian
Afifah, C.A.N. 2016. Penggunaan jumlah Perindustrian Republik Indonesia.
Tapioka dan Soda Kue terhadap hasil Sugiyono. 2014. Metode penelitian manajemen.
jadi Amplang Ikan Lele (Clarias Sp.). Bandung, Alfabeta.
e-journal Boga (5): 265-273 Tambunan, R.M. 2011. Panduan penyusunan
Alfisyahrica. 2015. Variasi bagian Telur dan standard operating procedure (your
presentasenya dengan Daging Ikan pada best guidance to have effective standard
proses pengolahan Amplang Ikan Lele operating procesure). Jakarta, Maiestas
Dumbo (Clarias gariepinus) (Skripsi). Publishing.
Jember, Fakultas Teknologi Pertanian,

64

Anda mungkin juga menyukai