Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN


JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

SOP TEKNIK PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B

A. Pengertian
Vaksin hepatitis B-PID adalah vaksin virus recombinan yang telah
diinaktivasikan dan bersifat non-infecious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam
sel ragi (hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA recombinan.

B. Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi hepatitis B agar anak mempunyai daya
tahan terhadap penyakit hepatitis B.

C. Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B.

D. Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain,
vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

E. Kemasan
1. Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang berbentuk cairan.
2. 1 box vaksin hepatitis B PID terdiri dari 100 HB PID.

F. Cara Pemberian dan Dosis


1. Vaksin disuntikkan dengan 1 (buah) HB PID (Prefill Injection Device).
2. Pemberian sebanyak 1 dosis.
3. Dosis diberikan pada usia 0-7 hari.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

G. Persiapan Alat
1. Baki dan pengalas
2. Bak instrumen
a. Handscoon
b. Vaksin Hepatitis B-PID
c. Plester
d. Gunting perban
e. Kapas alkohol
3. Bengkok

H. Prosedur Pelaksanaan
1. Identifikasi kebutuhan klien
2. Persiapan alat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien
4. Dekatkan alat
5. Menutup sampiran (jika perlu)
6. Cuci tangan
7. Pastikan vaksin dalam keadaan baik
8. Atur klien pada posisi yang nyaman
9. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal
10. Pakai handscoon
11. Bersihkan area penusukkan dengan menggunakan kapas alcohol
12. Buka kantong alumunium / plastic dan keluarkan alat suntik PID
13. Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan memegang keduanya
diantara jari telunjuk dan jempol, dan dengan gerakkan cepat dorong tutup jarum
kea rah leher. Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum dan
leher
14. Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher dan tusukan jarum
pada anterolateral secara intramuscular, tidak perlu dilakukan aspirasi
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN

TELP : (021) 5522250 – (021) 55733740


JL. Dr. SITANALA - TANGERANG 15121 FAX : (021) 5522250

15. Pijit reservoir dengan kuat untuk menyunyik, setelah reservoir kempis cabut alat
suntik
16. Tutup area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol dan fiksasi dengan
plester
17. Kembalikan posisi klien
18. Rapihkan alat
19. Lepaskan handscoon
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

I. Efek Samping Pemberian Imunisasi


Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

J. SumberBacaan
Muhadir, Andi.Buku Acuan Imunisasi Dasar bagi Pelaksana Imunisasi/Bidan.2009
(Departemen Kesehtan RI)
Wahab, A. Samik dan Madarina Julia.Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit
Imun.2002.(Jakarta : Widya Medika)
http://diyahhalsyah.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tentang-imunisasi-dasar-
lengkap.html (Senin, 28 September 2015 : 16.15 WIB)

Anda mungkin juga menyukai