Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM IMUNISASI

No. Dokumen : KAK/PokjaII/IV/.......


No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbit : 13 Oktober 2015
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO Halaman : 1/3
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KANOR Dr. Vera Agustina
KECAMATAN KANOR NIP. 19790817 201001 2 003

KERANGKA ACUAN
PROGRAM IMUNISASI

I. PENDAHULUAN
Imunisasi adalah penemuan terbesar dalam dunia kedokteran. Berkat imunisasi
ratusan ribu jiwa terselamatkan dari menderita infeksi yang dapat mengakibatkan
kecacatan ataupun kematian.
Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah
penyakit dan dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, jika suatu
saat terkena penyakit maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut. Jadi yang
dimaksud dengan Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh kebal terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi manusia.

II. LATAR BELAKANG


Data The United National Children Fund ( UNICEF ) menyebutkan setiap tahun
diseluruh dunia, ratusan ibu, anak, dan dewasa meninggal karena penyakit yang
sebenarnya masih dapat dicegah. Di Indonesia masih tercatat 460 bayi meninggal setiap
hari. Pemberian imunisasi pada anak merupakan keharusan orang tua agar terhindar dari
berbagai penyakit anak yang mematikan seperti campak, polio,rejan, tetanus, tuberkolosis
dan hepatitis B. Berdasarkan data yang dihimpun UNICEF masih ada 1,3 juta anak setiap
tahunnya tidak mendapatkan imunisasi lengkap, akibatnya anak yang meninggal akibat
campak mencapai 30.000 setiap tahun dan hepatitis menyerang lebih dari 20% anak
Indonesia.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah sudah turun tangan dalam
mengupayakan program imunisasi dasar lengkap untuk menberikan kekebalan pada bayi
sehingga anak-anak penerus generasi bangsa dapat terhindar dari penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi.
PROGRAM IMUNISASI
No. Dokumen : KAK/PokjaII/IV/.......
No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbit : 13 Oktober 2015
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO Halaman : 2/3
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KANOR Dr. Vera Agustina
KECAMATAN KANOR NIP. 19790817 201001 2 003

III. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Turunnya angka kesakitan,kecacatan, dan kematian bayi akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
2. Tujuan khusus
a. Tercapainya target Universal Child Imunization yaitu cakupan imunisasi lengkap
minimal 80% merata pada bayi di 100% desa pada tahun 2010
b. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan neonatal ( insiden dibwh 1/1000
kelahiran hidup dalam satu tahun ) pada tahun 2005
c. ERAPO (Eradikasi Polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus polio di Indonesia
pada tahun 2014
d. Tercapainya reduksi campak ( RECAM ) dimana angka kesakitan campak turun
sampai 95% dibanding sebelum ada program imunisasi
e. Pemerataan pelayanan sampai ke desa- desa

IV. KEGIATAN
1. Melaksanakan pendataan sasaran imunisasi (bayi,balita,anak sekolah dan wus)
2. Menyiapkan logistik imunisasi
3. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dan efek samping
yang mungkin timbul setelah pemberian imunisasi
4. Melakukan pemberian Imunisasi sesuai dengan sasaran yang ada
5. Melakukan swiping imunisasi pada bayi yang tidak hadir
6. Melakukan pelacakan kasus kipi bila ada kasus sedang dan berat
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan imunisasi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penanggung jawab program meminta jumlah sasaran imunisasi ke pelaksana imunisasi
desa (bidan desa)
2. Penanggung jawab program menyusun jadwal imunisasi
3. Penanggung jawab program menyiapkan logistik untuk pelaksanaan imunisasi
4. Pelaksana imunisasi melaksanakan imunisasi sesuai jadwal
PROGRAM IMUNISASI
No. Dokumen : KAK/PokjaII/IV/.......
No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbit : 13 Oktober 2015
PEMERINTAH KABUPATEN
BOJONEGORO Halaman : 3/3
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KANOR Dr. Vera Agustina
KECAMATAN KANOR NIP. 19790817 201001 2 003

5. Pelaksana imunisasi mencatat dan melaporkan hasil imunisasi


6. Penanggung jawab program merekap hasil imunisasi dan melaporkan ke dinkes
7. Penanggung jawab program mengevaluasi hasil kegiatan dan membuat RTL dan TL
sesuai hasil kegiatan.

VI. SASARAN
Bayi, anak balita, anak sekolah dan wanita usia subur.

VII. JADWAL
1. Pelaksanaan imunisasi rutin, imunisasi lanjutan, imunisasi TT wus setiap bulan pada
saat kegiatan posyandu
2. Pelaksanaan imunisasi BIAS pada bulan september dan november

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan oleh penanggungjawab
program dengan merekap hasil laporan dari pelaksana kegiatan di desa.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung jawab program membuat laporan hasil kegiatan imunisasi dan disetor
paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya ke dinas kesehatan kabupaten Bojonegoro.
KERANGKA ACUAN
PENYIMPANAN VAKSIN

I. PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih tetap
menjadi penyebab kematian. Untuk mendapat dampak penurunan kematian dan
kesakitan, maka program imunisasi tidak hanya berbicara tentang cakupan tetapi
kualitas pelayanan harus terjamin. Salah satu kualitas pelayanan program imunisasi
adalah potensi vaksin yang cukup yaitu melalui rantai dingin vaksin dari pabrik ke
lapangan tetap dijaga dengan baik sesuai dengan ketentuan.
Upaya imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbuksi
cost effective. Dengan upaya imunisasi penyakit cacar terbukti terbasmi di indonesia
sehingga indonesia sudah bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 oleh WHO.
Pada tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi pengembangan program
imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhada penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ( P3DI ) yaitu tubercolosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus
dan Hepatitis B. Dalam penyenggaraan program imunisasi dibutuhkan vaksin, alat
suntk, rantai dingin agar kualitas vaksinasi sesuai dengan standar guna
menumbuhkan imunitas yang optimal bagi sasaran imunisasi.
Vaksin merupakan suatu roduk biologis yang terbutat dari kuman,
komponen kuman, racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikanyang berguna
merangsang kekebalan tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang,
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadapa penyakit tertentu.
Sebagai produk biologis vaksin memiliki karakteristik tertentu dan memerlukan
penanganan yang khusus sejak diproduksi di pabrik hingga dipakai di unit pelayanan.
Suhu yang baik untuk semua jenis vaksin adalah +2ºC s/d + 8ºC.
Sesuai dengan laporan KIPI oleh USA menyatakan sebagian besar
kejadian KIPI akibat kesalahan prosedur dan pelaksananaan. Oleh karena itu roses
pengiriman vaksin melalui transortasi darat atau udara, vaksin harus disiman pada
cold box. Di tingkat propinsi cold box berupa freezer atau lemari es, sedangkan di
tingkat puskesmas cold box sudah menggunakan termos anti panas.
Pemantauan suhu vaksin sangat enting dalam menetapkan secara cepat
apakah vaksin layak digunakan atau tidak.untuk memantau petugas dalam memantau
suhu vaksin ini, ada berbagai alat dan indikator yang sangat membantu seperti VVM,
freeze tag dan TTM.
Untuk meningkatkan pengolahan rantai dingin vaksin ditingkat
puskesmas, perlu ditingkatkan pengawasan oleh pimpinana puskesmas,terutama
dalam pemeriksaan vaksin yang akan dibawa kelapangan dan pentingnya pengolahan
rantai dingin vaksindalam mempertahankan potensi vaksin.
Belum diketaui data mengenai pengolahan rantai dingin vaksin di tingkat
puskesmas, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian utuk mengetahui bagaimana
cara pengolahan rantai dingin vaksin sehingga pengolahan rantai dingin vaksin
menjadi lebih baik dan mencegah ejadian ikutan pasca imunisasi.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu kualitas pelayanan dalam program imunisasi adalah potensi
vaksin yang cukup, yaitu melalui pengolahan rantai dingin vaksin dari pabrik sampai
kelapangan tetap dijaga dengan baik sesuai dengan ketentuan vaksin yaitu suatu
produk biologis yang dibuat dari komponen kuman, atau racun kuman yang telah
dilemahkan atau dimatikan yang berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan
tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang, akan menimbulkan
kekebalan spesifik secara aktif terhadapa penyakit tertentu. Sebagai produk biologis
vaksin memiliki karakteristik tertentu dan memerlukan penanganan yang khusus
sejak diproduksi di pabrik hingga dipakai di unit pelayanan. Suhu yang baik untuk
semua jenis vaksin adalah +2ºC s/d + 8ºC.
Penyimpangan dari ketentuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan
vaksin sehingga menurunkan atau menghilangkan potensi bahkan bila diberikan
kepada sasaran yang dapat menimbulkan kejadian ikutan aska imunisasi ( KIPI )
yang tidak diinginkan. Masih belum adanya data pengolahan rantai dingin vaksin,
maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui bagaimanakah cara
pengolahan rantai vaksin akan lebih baik dan mencegah terjadinya kejadian ikutan
pasca imunisasi ( KIPI ).

III. TUJUAN UMUM


Untuk memperoleh gambaran tentang pengolahan rantai dingin vaksin
vaksin di tingkat puskesmas

IV. TUJUAN KHUSUS


1. Mengetahui cara penyimpanan vaksin yang baik
2. Mengetahui cara pendistribusian vaksin yang benar
3. Mengetahui suhu yang dibutuhkan oleh cold box

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Memasukan vaksin kedalam lemari es disesuaikan tingkat reaksifitas terhadap
suhu lemari es
2. Menempatkan vaksin yang akan dibawa keluar gedung dengan menggunakan
termos dengan penataan sesuai reaksifitas vaksin dalam termos
3. Mencatat pada grafik pemantauan suhu setiap 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan
sore.

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum pelaksanaan pengolahan rantai dingin vaksin adalah didasarkan pada
prosedur tetap rantai dingin ( Cold Chain ) didasarkan pada kejadian PD3I.

VII. SASARAN
-

VIII. JADWAL
Setiap Hari pagi dan sore

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap hari oleh petugas
vaksin dengan melihat data vaksin dan pelaporan rutin dilakukan setiap bulan
X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan menguunakan form grafik pemantauan suhu, buku stok
vaksin, kohort ibu, hasil kegiatan skrining, laporan BIAS, laporan Desa UCI dan di
evaluasi setiap semester oleh dinas kabupaten bidang P2PL untuk menilai
kesenjangan pelayanan dan standart pelayanan.

BOJONEGORO,
Kepala Puskesmas Kanor Pemegang Program

Dr VERA AGUSTINA ENDANG KISWATIN


NIP. 19790817 201001 2 00 NIP. 19780625 200501 2 009
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEMPOL
Jl. Raya KawahIjen No 01 (Telp. 08113511431) Sempol
BONDOWOSO

KERANGKA ACUAN
PENCATATAN, PELAPORAN DAN VISUALISASI DATA IMUNISASI

I. PENDAHULUAN
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang
dilaksanakan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Output dari pencatatan dan pelaporan adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan berilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi data dan
informasi merupakan unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tetang keberhasilan atau perkembangan organisasi
tersebut.
Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya
bagi dinas kesehatan kota dan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
juga merupakan pondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya
informasi yang akurat yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data, data yang dihasilkan perlu
dicatat dan dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi
tentang pelaksanaan program dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat.
Pencatatan harian masing-masing program dikombinsi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disebut dengan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas ( SP2TP ).

II. LATAR BELAKANG


Program imunisasi yang berjalan di indonesia sangat besar
pengaruhnyabagi penurunan angka kesakitan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Program imunisasi ini harus didukung oleh pencatatan dan pelaporan yang
baik agar memperoleh informasi dan data yang akurat untuk membuat perencanaan
dan peningkatan program imunisasi ditingkat puskesmas dan kabupaten. Tetapi pada
kenyataannya masih banyak pencatatan dan pelaoran yang kurang lengkap dan
kualitasnya kurang baikyang disebabkan karena lemahnya sistem pencatatan dan
pelaporan prgram imunisasi di puskesmas.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang menghasilkan data
analisyang cepat dan akurat dan diharapkan pada progam imunisasi kedepannya
mampu menampilkan data yang cepat dan akurat serta sesuai dengan kebutuhan
untuk peningkatan program imunisasi.

III. TUJUAN UMUM


Meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan program imunisasi guna
menghasilkan informasi secara akurat dan cepat dalam mendukung pelaksanaan
program imunisasi di wilayah Puskesmas.

IV. TUJUAN KHUSUS


1. Mengetahui tujuan, manfaat dari pencatatan dan pelaporan
2. Mengetahui batasan pencatatan dan pelaporan dalam suatu kegiatan
3. Mengetahui ruang lingkup pencatatan dan pelaporan
4. Mengetahui dan memahami pengelolaan data dari pencatatan dan pelaporan

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Melakukan pencatatan vaksin masuk dan keluar
2. Melakukan pemantauan suhu vaksin
3. Melakukan pelaporan imunsasi setiap bulan
4. Melakukan pelaporan campak lanjutan
5. Melakukan pencatatan sasaran imunisasi
6. Membuat visualisasi data berupa grafik pencapaian program imunisasi

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Secara umum pelaksanaan pencatatan dan pelaporan disesuaikan dengan SP2TP

VII. SASARAN
Bayi , balita, anak SD, calon pengantin wanita

VIII. JADWAL
Setiap bulan

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pencatatan pelaporan dilaukan setiap bulan oleh petugas imunisasi dan bidan
desa dengan melihat kohort dan untuk pelaporan rutin dilaksanakan setiap bulan.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan mrnggunakan formulir yang sudah tersedia yaitu register imunisasi,
kohort ibu dan buku KIA, sedangkan pelaporan menggunakan PWS Imunisasi di
evaluasi setiap semester oleh dinas kabupaten bidang P2PL untuk menilai
kesenjangan pelayanan dan standart pelayanan

Bondowoso,
Kepala Puskesmas Sempol Pemegang Program
drg. Rudy Iswoyo, MM PARNO
NIP. 19700823 200501 1 006 NIP. 19630163 199102 1 002

Anda mungkin juga menyukai