KERANGKA ACUAN
PROGRAM IMUNISASI
I. PENDAHULUAN
Imunisasi adalah penemuan terbesar dalam dunia kedokteran. Berkat imunisasi
ratusan ribu jiwa terselamatkan dari menderita infeksi yang dapat mengakibatkan
kecacatan ataupun kematian.
Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah
penyakit dan dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, jika suatu
saat terkena penyakit maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut. Jadi yang
dimaksud dengan Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh kebal terhadap penyakit yang
sedang mewabah atau berbahaya bagi manusia.
III. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Turunnya angka kesakitan,kecacatan, dan kematian bayi akibat penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
2. Tujuan khusus
a. Tercapainya target Universal Child Imunization yaitu cakupan imunisasi lengkap
minimal 80% merata pada bayi di 100% desa pada tahun 2010
b. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan neonatal ( insiden dibwh 1/1000
kelahiran hidup dalam satu tahun ) pada tahun 2005
c. ERAPO (Eradikasi Polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus polio di Indonesia
pada tahun 2014
d. Tercapainya reduksi campak ( RECAM ) dimana angka kesakitan campak turun
sampai 95% dibanding sebelum ada program imunisasi
e. Pemerataan pelayanan sampai ke desa- desa
IV. KEGIATAN
1. Melaksanakan pendataan sasaran imunisasi (bayi,balita,anak sekolah dan wus)
2. Menyiapkan logistik imunisasi
3. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya imunisasi dan efek samping
yang mungkin timbul setelah pemberian imunisasi
4. Melakukan pemberian Imunisasi sesuai dengan sasaran yang ada
5. Melakukan swiping imunisasi pada bayi yang tidak hadir
6. Melakukan pelacakan kasus kipi bila ada kasus sedang dan berat
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan imunisasi
VI. SASARAN
Bayi, anak balita, anak sekolah dan wanita usia subur.
VII. JADWAL
1. Pelaksanaan imunisasi rutin, imunisasi lanjutan, imunisasi TT wus setiap bulan pada
saat kegiatan posyandu
2. Pelaksanaan imunisasi BIAS pada bulan september dan november
I. PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih tetap
menjadi penyebab kematian. Untuk mendapat dampak penurunan kematian dan
kesakitan, maka program imunisasi tidak hanya berbicara tentang cakupan tetapi
kualitas pelayanan harus terjamin. Salah satu kualitas pelayanan program imunisasi
adalah potensi vaksin yang cukup yaitu melalui rantai dingin vaksin dari pabrik ke
lapangan tetap dijaga dengan baik sesuai dengan ketentuan.
Upaya imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbuksi
cost effective. Dengan upaya imunisasi penyakit cacar terbukti terbasmi di indonesia
sehingga indonesia sudah bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 oleh WHO.
Pada tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi pengembangan program
imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhada penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ( P3DI ) yaitu tubercolosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus
dan Hepatitis B. Dalam penyenggaraan program imunisasi dibutuhkan vaksin, alat
suntk, rantai dingin agar kualitas vaksinasi sesuai dengan standar guna
menumbuhkan imunitas yang optimal bagi sasaran imunisasi.
Vaksin merupakan suatu roduk biologis yang terbutat dari kuman,
komponen kuman, racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikanyang berguna
merangsang kekebalan tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang,
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadapa penyakit tertentu.
Sebagai produk biologis vaksin memiliki karakteristik tertentu dan memerlukan
penanganan yang khusus sejak diproduksi di pabrik hingga dipakai di unit pelayanan.
Suhu yang baik untuk semua jenis vaksin adalah +2ºC s/d + 8ºC.
Sesuai dengan laporan KIPI oleh USA menyatakan sebagian besar
kejadian KIPI akibat kesalahan prosedur dan pelaksananaan. Oleh karena itu roses
pengiriman vaksin melalui transortasi darat atau udara, vaksin harus disiman pada
cold box. Di tingkat propinsi cold box berupa freezer atau lemari es, sedangkan di
tingkat puskesmas cold box sudah menggunakan termos anti panas.
Pemantauan suhu vaksin sangat enting dalam menetapkan secara cepat
apakah vaksin layak digunakan atau tidak.untuk memantau petugas dalam memantau
suhu vaksin ini, ada berbagai alat dan indikator yang sangat membantu seperti VVM,
freeze tag dan TTM.
Untuk meningkatkan pengolahan rantai dingin vaksin ditingkat
puskesmas, perlu ditingkatkan pengawasan oleh pimpinana puskesmas,terutama
dalam pemeriksaan vaksin yang akan dibawa kelapangan dan pentingnya pengolahan
rantai dingin vaksindalam mempertahankan potensi vaksin.
Belum diketaui data mengenai pengolahan rantai dingin vaksin di tingkat
puskesmas, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian utuk mengetahui bagaimana
cara pengolahan rantai dingin vaksin sehingga pengolahan rantai dingin vaksin
menjadi lebih baik dan mencegah ejadian ikutan pasca imunisasi.
VII. SASARAN
-
VIII. JADWAL
Setiap Hari pagi dan sore
BOJONEGORO,
Kepala Puskesmas Kanor Pemegang Program
KERANGKA ACUAN
PENCATATAN, PELAPORAN DAN VISUALISASI DATA IMUNISASI
I. PENDAHULUAN
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang
dilaksanakan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Output dari pencatatan dan pelaporan adalah sebuah data dan informasi yang
berharga dan berilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi data dan
informasi merupakan unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan
informasilah yang berbicara tetang keberhasilan atau perkembangan organisasi
tersebut.
Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya
bagi dinas kesehatan kota dan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
juga merupakan pondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya
informasi yang akurat yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data, data yang dihasilkan perlu
dicatat dan dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi
tentang pelaksanaan program dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat.
Pencatatan harian masing-masing program dikombinsi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disebut dengan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas ( SP2TP ).
VII. SASARAN
Bayi , balita, anak SD, calon pengantin wanita
VIII. JADWAL
Setiap bulan
Bondowoso,
Kepala Puskesmas Sempol Pemegang Program
drg. Rudy Iswoyo, MM PARNO
NIP. 19700823 200501 1 006 NIP. 19630163 199102 1 002