Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Praktikum Kimia Dasar 2
Identifikasi Kation Logam Berat

Nama :Luthfiya Ninda Ideliasari

NIM : 22030120140115

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Mengidentifikasi kation dalam logam berat dan menunjukkan reaksi yang terjadi dalam sampel.

II. DASAR TEORI


A. Kation
Kation adalah atom/ molekul yang bermuatan positif. Kation yang bermuatan positf dapat
tarik- menarik dengan anion bermuatan negatif sehingga menimbulkan ikatan ionik.❑1

Cations are classified into five groups on the basic of their behaviour against some reagents.
The groups reagents used for the classification of most common cations are hydrocholic acid,
hydrogen sulphide, ammonium sulphide, and ammonium carbonate. ❑2

Group 1 Cations of this group form precipitates with dilute hydrochloric acid. Ions of this
group are A g+¿¿ , P b2+ ¿¿, H g 2+¿¿

Group 2 The cations of this group do not react with hydrochloric acid, but form precipitates
3+¿ ¿
2+ ¿,Bi ¿
with hydrogen sulphide in dilute mineral acid medium. Ions of this group are C u2 +¿, C d ¿

Group 3 Cations of this group do not react either with dilute hydrochloric acid, or with
hydrogen sulphide in dilute mineral acid medium. However thwy form precipitates with
3 +¿¿
ammonium sulphide in neutral or ammonical medium. Cations of this group are Z n2 +¿∧B i ¿
B. Logam Berat
Logam adalah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam.
Logam merupakan salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan
ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Beberapa contoh logam terkenal adalah
aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan seng.

Logam berat merupakan logam yang mempunyai berat jenis (specific gravity) 5,0 atau lebih,
dengan nomor atom antara 21 (scandium) dan 92 (uranium) dari Sistem Periodik Bahan
Kimia
Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia dimuka bumi ini yang telah
teridentifikasi sebagai logam berat. ❑3

a). Karakteristik Kadmium(Cd)

Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa,
mudah bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila dipanaskan. Kadmium (Cd)
umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit).
Kadmium membentuk Cd2+ yang bersifat tidak stabil. (Widowati et al, 2008).

Berdasarkan pada sifat kimianya, logam kadmium (Cd) didalam persenyawaan yang
dibentuknya umumnya mempunyai bilangan valensi 2+, sangat sedikit yang mempunyai
bilangan valensi 1+. Bila dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion OH, ion-
Karakteristik Logam Berat 53 ion Cd2+ akan mengalami proses pengendapan. Endapan yang
terbentuk dari ion-ion Cd2+ dalam larutan OH biasanya dalam bentuk senyawa terhidrasi
yang berwarna putih (Palar, 2004)

Pengendapan logam Kadmium dapat dilakukan dengan penambahan senyawa carbonat,


phospat, sulfida atau hidroksida sehingga membentuk endapan kadminum karbonat, kadmium
phospat, kadmium sulfida atau kadmium hidroksida yang tidak larut atau kelarutannya sangat
kecil. Untuk pengendapan kadmium hidroksida dapat dilakukan dengan penambahan soda
kaustik (NaOH). Pengendapan kadmium hidroksida sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
konsentrasi logam kadmium yang ada di dalam air dan pH air atau larutan. Pengendapan
kadmium dapat juga dilakukan dengan penambahan karbonat, phospat atau sulfida
selanjutnya dilakukan pengendapan kadmium karbonat, kadmium phospat atau kadmium
sulfida dengan penambahan garam kalsium (CaCO3) atau besi (FeCl3). Pengendapan
kadmium sebagai karbonat efektif dilakukan pada pH 7,5 – 8,5.

b). Perak (Ag) tidak dapat diendapkan pada kondisi pH netral. Selain itu pengendapan perak
sebagai karbonat juga kurang efektif. Pengendapan perak sebagai garam phospat dapat
dilakukan sampai mencapai konsentrasi kurang dari 0,1 mg/l. Penghilangan logam perak di
dalam air limbah dapat dilakukan secara efektif dengan proses pertukaran ion dengan
menggunakan resin penukar ion tertentu (sulfide base ion exchange resin). Pengendapan
logam perak di dalam air limbah sebagai hidroksida dapat dilakukan dengan penambahan
NaOH dan pengendapan efektif pada pH 11 – 12 dan konsentasi perak dapat diturunkan
sampai 0,3 mg/l.

c). Logam tembaga (Cu) di dalam air limbah dapat dihilangkan dengan cara pengendapan
menjadi bentuk garam yang tak larut di dalam air, pengendapan sebagai logam tembaga dan
dapat juga dihilangkan dengan proses pertukaran ion. Proses yang banyak digunakan
umumnya adalah proses pengendapan logam tembaga sebagai garam atau hidroksida yang tak
larut di dalam air. Cara yang banyak dipakai dalam pengolahan Cu adalah proses
pengendapan dengan Ca(OH)2 atau NaOH. Dengan menambahkan NaOH dan mengatur pH
antara 8,5 – 9,5 hidroksida tembaga beserta logamlogam berat lainnya dapat mengendap
sempurna. Pada pH tersebut kelarutan tembaga hidroksida adalah yang terendah yaitu 0,001
mg/l. Pengendapan dengan Ca(OH)2 atau NaOH ini akan terganggu bila dalam larutan
mengandung sianida, pirosulfat atau senyawa kompleks lainnya. Untuk keadaan seperti ini
sianida harus dipisahkan terlebih dahulu. Khusus untuk larutan yang mengandung pirosulfat,
pengendapan dilakukan pada pH tinggi yaitu sekitar 12.

d). Timbal di dalam air limbah dapat dihilangkan dengan cara pengendapan sebagai sulfida pada
pH 7,5 - 8,5. Selain itu timbah di dalam air dapat juga diendapkan sebagai karbonat pada pH 7,5
– 8,5. Timbal karbonat (PbCO3) cenderung membentuk endapan seperti kristal dibandingkan
dengan timbal hidroksida Pb(OH)2 sehingga lebih mudah dilakukan penyaringan. Penghilangan
logam timbal di dalam air dapat juga secara efektif dilakukan dengan proses pertukaran ion.
Salah satu hasil percobaan dengan menggunakan resin Tulsion T-42 dapat menghilangkan
timbal (Pb) dengan cukup efektif.
e). Penghilangan Senyawa Nikel (Ni) dapt dilakukan dengan cara mengendapkan dengan kapur
(lime) yang dilakukan pada pH sekitar 12. Pengendapan senyawa nikel dapat pula dilakukan
dengan ferrosulfat, juga pada pH sekitar 10.

f). Penghilangan Senyawa Seng (Zn) Penghilangan logam seng (Zn) dapat dilakukan dengan cara
pengendapan sebagai hidroksida dengan penambahan lime, Ca (OH)2 atau NaOH. Dengan
mengatur pH air dengan harga tertentu akan dihasilkan proses pengendapan yang optimum.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat
Korek api, pembakar spiritus, penjepit, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, dan
erlenmeyer (untuk menyimpan larutan).

2. Bahan
a. Larutan AgN O3 (Perak Nitrat); 0,7 gr AgN O3+ 100 ml Aquades
b. Larutan Pb ( C2 H 3 O2 )2 (Timbal II Asetat); 1,5 gr Pb ( C2 H 3 O2 )2 + 100 ml Aquades
c. Larutan CuS O 4 (Tembaga II Sulfat); 1 gr CuS O 4+ 100 ml Aquades
d. Larutan CdS O4 (Kadmium Sulfat); 1,3 gr CdS O4 + 100 ml Aquades
e. Larutan ZnS O4 (Seng Sulfat); 1,5 ZnS O 4 + 100 ml Aquades
f. Larutan C 4 H 6 O4 Hg (Merkuri II Asetat); 0,8 gr C 4 H 6 O4 Hg + 100 ml Aquades
g. Larutan NiS O4 (Nikel II Sulfat); 1,3 gr NiS O4 + 100 ml Aquades
h. Larutan FeC l 3 (Besi III Klorida); 0,6 gr FeC l 3+ 100 ml Aquades
i. Larutan Bi( N O 3 ) (Bismut Nitrat); 1,3 gr Bi( N O3 ) + 100 ml Aquades
j. Larutan NaOH; 1 gr NaOH + 100 ml Aquades
k. Larutan K 2 Cr O4 (Kalium Kromat); 0,5 K 2 Cr O4 + 100 ml Aquades
l. Larutan HCl; 1,2 HCl + 100 ml Aquades
m. Larutan N H 4 OH ; 1 ml Amonia pekat + 100 ml Aquades
n. Larutan H 2 S O 4 (Asam Sulfat); 5,7 gr H 2 S O4 + 100 ml Aquades
o. Larutan C 2 H 7 N O 2 ( Amonium Asetat); 0,8 grC 2 H 7 N O 2 + 100 ml Aquades
p. Larutan K 4 [ Fe ( CN )6 ] ( Kalium Ferosianida); I gr K 4 [Fe ( CN )6 ] + 100 ml Aquades
q. Larutan KCN (Kalium Sianida); 1,2 gr KCN + 100 ml Aquades
r. Larutan KI (Kalium Iodida); 1 gr KI + 100 ml Aquades
s. Larutan SnC l 2 (Timah II Klorida); 0,7 gr SnC l 2 + 100 ml Aquades
t. Larutan C 4 H 8 N 2 O2 (Dimetil glioksim); 0,3 gr C 4 H 8 N 2 O 2 + 50 ml Aquades
u. Larutan NaSCN (Natrium Tiosianat); 1,3 gr NaSCN + 100 ml Aquades
v. Aquades

IV. CARA KERJA

1. Identifikasi ion A g+¿¿

a. Siapkan larutan perak nitrat sebanyak 5 tetes ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes
larutan natrium klorida. Campurkan kedua larutan dengan menggoyang tabung teaksi.
Amati perubahannya.

b. Tuangkan 5 tetes larutan AgN O3 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
K 2 Cr O4 .Campurkan kedua larutan dengan menggoyang tabung teaksi. Amati
perubahannya.

c. Tuangkan 5 tetes larutan AgN O 3 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutanHCl
.Campurkan kedua larutan dengan menggoyang tabung teaksi. Amati perubahannya.
Tambahkan 5 tetes larutan amoniak hingga berlebih lau amati perubahannya.

2. Identifikasi ion P b2+ ¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan Pb ( C2 H 3 O 2 )2 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


HCl. Panaskan campuran kedua larutan tersebut dengan pembakar spiritus. Amati
perubahan yang terjadi ketika terjadi pemanasan.

b. Tuangkan 5 tetes larutan Pb ( C2 H 3 O2 )2 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


K 2 Cr O 4 . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan larutan NaOH sebanyak 5 tetes.
Panaskan campuran larutan tersebut. Amati perubahannya.

c. Tuangkan 5 tetes larutan Pb ( C2 H 3 O2 )2 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


H 2 S O 4 . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 5 tetes larutan C 2 H 7 N O 2. Campurkan
semua larutan. Amati perubahannya.

3. Identifikasi ion C u2 +¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan CuS O 4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutanNaOH
. Campurkan kedua larutan dengan pemanasan. Amati perubahan yang terjadi ketika
pemanasan.

b. Tuangkan 5 tetes larutan CuS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
N H 4 OH . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan N H 4 OH hingga
berlebih, Amati perubahan yang terjadi.

c. Tuangkan 5 tetes larutan CuS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
K 4 [ Fe ( CN )6 ]. Campurkan kedua larutan tersebut dengan menggoyangkan tabung reaksi
secara perlahan. Amati perubahan yan terjadi.
4. Identifikasi ion C d 2 +¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan CdS O 4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
NaOH encer. Campurkan kedua larutan tersebut dengan menggoyangkan tabung reaksi
secara perlahan. Amati perubahan yang terjadi.

b. Tuangkan 5 tetes larutan CdS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
N H 4 OH . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan N H 4 OH hingga
berlebih, Amati perubahan yang terjadi.

c. Tuangkan 5 tetes larutan CdS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan KCN .
Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan KCN hingga berlebih, Amati
perubahan yang terjadi.

5. Identifikasi ion Z n2 +¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan ZnS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
NaOH . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 5 tetes larutan NaOH . Campur semua
larutan. Amati perubahan yang terjadi.

b. Tuangkan 5 tetes larutan ZnS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
N H 4 OH . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan N H 4 OH . Amati
perubahan yang terjadi.

c. Tuangkan 5 tetes larutan ZnS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
K 4 [ Fe ( CN )6 ]. Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan K 4 [ Fe ( CN )6 ]
ingga berlebih. Amati perubahan yang terjadi.

6. Identifikasi ion H g 2+¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutanC 4 H 6 O4 Hg ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


NaOH . Campur semua larutan. Amati perubahan yang terjadi.

b. Tuangkan 5 tetes larutanC 4 H 6 O4 Hg ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


N H 4 OH . Campur semua larutan . Amati perubahan yang terjadi.

c. Tuangkan 5 tetes larutanC 4 H 6 O4 Hg ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


KI. Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan KI. Campur ketiga larutan
tersebut. Amati perubahan yang terjadi.

d. Tuangkan 5 tetes larutanC 4 H 6 O4 Hg ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan


SnC l 2 . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan SnC l 2 hingga berlebih.
Campur ketiga larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi.
7. Identifikasi ion N i 2+¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan NiS O 4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutanNaOH .
Campur semua larutan. Amati perubahan yang terjadi.

b. Tuangkan 5 tetes larutan NiS O4 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
N H 4 OH pekat. Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 5 tetes larutan C 4 H 8 N 2 O 2.
Campur ketiga larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi.

8. Identifikasi ion F e 3+¿ ¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan FeC l 3 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutanNaOH .
Campur semua larutan. Amati perubahan yang terjadi.

b. Tuangkan 5 tetes larutan FeC l 3 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
NaSCN . Campur semua larutan. Amati perubahan yang terjadi.

9. Identifikasi ion Bi 3 +¿¿

a. Tuangkan 5 tetes larutan Bi( N O3 ) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
NaOH . Amati perubahan yang terjadi. Panaskan campuran kedua larutan tersebut, Amati
perubahan yang terjadi.

b. Tuangkan 5 tetes larutan Bi( N O3 ) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutanKI.
Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan KI hingga berlebih. Campur
kedua larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi.

c. Tuangkan 5 tetes larutan Bi( N O3 ) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes larutan
N H 4 OH . Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan 10 tetes larutan N H 4 OH . Campur
kedua larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi.

d. Tuangkan 5 tetes larutan Bi( N O3 ) ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes aquades.
Campur kedua larutan tersebut. Amati perubahan yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN

KETERANGAN
NO IDENTIFIKASI LARUTAN HASIL
ION SEBELUM SESUDAH

1. NaOH +
A g+¿¿

Berwarna hijau kecoklatan. Terbentuk endapan di


permukaan.
K 2 Cr O 4 . -

Tidak terjadi pengendapan


Berwarna merah bata dan berwarna sama
HCl dan -
amoniak

Tidak terjadi pengendapan


Berwarna putih tulang ketika ditambah amoniak
Warnanya jernih
2. P b2+ ¿¿ HCl

K 2 Cr O 4 dan +
NaOH

Timbul endapan oren di


Berwarna kuning kehijauan permukaan. Berwarna
oren.
H 2 S O4 dan
C 2 H 7 N O2

3. C u2 +¿¿ NaOH +

Berwarna coklat kehitaman


Berwarna biru muda
dan terbentuk endapan
N H 4 OH -

Warna sama dan tidak


Berwarna biru muda
terjadi pengendapan
K 4 [Fe ( CN )6 ] -

Berwarna hitam dan tidak


Berwarna hitam terjadi pengendapan

4. C d 2 +¿¿ NaOH +

Warna sama dan terbentuk


Berwarna putih tulang endapan putih di
permukaan bawah
N H 4 OH

KCN
5. Z n2 +¿¿ NaOH

N H 4 OH

K 4 [Fe ( CN )6 ]

6. H g 2+¿¿ NaOH

N H 4 OH

KI

Berwarna Krem
Bening
SnC l 2

Berwarna putih keruh


7. N i 2+¿¿ NaOH

Bening semu biru


Bening semu biru
N H 4 OH

Putih kebiruan
Berwarna ungu dan ada
endapan putih di dasar
8. F e 3+¿ ¿ NaOH

Berwarna kuning keemasan


Berwarna kuning keemasan
NaSCN

Berwarna hitam kecoklatan


Berwarna hitam kecoklatan Timbul endapan hitan di
tengah
9. Bi 3 +¿¿ NaOH

Berwarna bening Berwarna putih jernih


KI

Berwarna kuning
N H 4 OH

Aquades

VI. PEMBAHASAN
Bahas hasil pengamatan dengan reaksi yang terjadi. Jelaskan mengenai hasil tersebut (positif atau
negatif) jika disamakan dengan referensi yang diperoleh). Merujuk pada praktikum yang dilakukan,
pembahasan tidak mungkin kurang dari 1 halaman.

VII. KESIMPULAN

Berikan kesimpulan yang menjawab tujuan praktikum dengan dasar hasil dan diskusi
DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka minimal 3, boleh dari buku, jurnal, atau internet. Di dalam daftar pustaka tidak
diperbolehkan mencantumkan “buku petunjuk praktikum”. Daftar pustaka berisi referensi yang
digunakan dalam menulis dasar teori atau pembahasan.

Tuliskan daftar Pustaka seperti contoh di bawah

1. Moreira RG. Vacuum frying versus conventional frying - An overview. European Journal of
Lipid Science and Technology (2014) 116(6):723-34. doi: https://doi.org/10.1002/ejlt.201300272.
PubMed PMID: WOS:000337669200007.
2. Bouchon P. Food Deep-Fat Frying. In: Brennan JG, Grandison AS, editors. Food Processing
Handbook. Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA (2011). p. 455-89.
3. Sothornvit R. Edible coating and post-frying centrifuge step effect on quality of vacuum-fried
banana chips. J Food Eng (2011) 107(3-4):319-25. doi:
https://doi.org/10.1016/j.jfoodeng.2011.07.010. PubMed PMID: WOS:000295563800006.

http://sib3pop.menlhk.go.id/index.php/articles/view?slug=mengenal-logam-berat
file:///C:/Users/Asus/Dropbox/My%20PC%20(DESKTOP-QVH6BJ2)/Documents/GIZI/VOGEL
%20BOOKS%20CATION%20ANION.pdf
cambell
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1568450&val=4559&title=METODA
%20PENGHILANGAN%20LOGAM%20BERAT%20As%20Cd%20Cr%20Ag%20Cu%20Pb
%20Ni%20dan%20Zn%20DI%20DALAM%20AIR%20LIMBAH%20INDUSTRI

Anda mungkin juga menyukai