Anda di halaman 1dari 1

Strategi integrasi nasional merupakan penyatuan berbagai unsur dalam masyarakat berdasarkan

aturan tertentu sehingga terjadi kesepakatan dan tujuan secara nasional untuk diwujudkan bersama.

Dalam strategi integrasi nasional bangsa Indonesia, terdapat dua hal yang menyusunnya yaitu:

1. Asimilasi

Asimilasi adalah menyatukan masyarakat dengan menjadikan budaya yang dominan sebagai acuan dan
budaya lain melebur di dalamnya.Dalam asimiliasi ini perkuatan persatuan dan kesatuan bangsa
dilakukan dengan menjadikan budaya-budaya daerah yang berbeda tetap ada namun saling melebur
sehingga elem atau unsur budaya lain tidak dianggap sebagai suatu unsur yang asing.

2. Akulturasi

Akulturasi adalah menyatukan budaya yang berbeda di mana unsur dari masing-masing itu masih
tampak. Artinya, dalam akulturasi ini, budaya-budaya daerah yang disatukan tidak dihilangkan, namun
tetap dilestarikan sebagai bagian kekayaan bangsa, namun pelestarian ini diikuti dengan penyatuan
budaya membentuk suatu budaya nasional.

Perstuan ini selaras dengan motto bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda tapi Satu Jua,
Unity in Diversity Akulturasi menyatukan masyarakat dengan tetap mempertahankan terdapatnya
perbedaan. Misalnya, musik tradisional daerah tetap dilestarikan dan dipentaskan namun musik ini
mengalami akulturasi sehingga menjadi pembentuk musik nasional yang menjadi identitas budaya
bangsa.

Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu
isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki
lima (PKL) membentuk jaringan mereka ketika menghadapi Perda yang dikeluarkan Pemda atau ketika
mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang beretnik
Minang akan bersatu dengan PKLPKL beretnik lain. Singkat kata, integrasi pada dasarnya menyatukan
lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.

Anda mungkin juga menyukai