Judul Praktikum:
Oleh
NIM: B014170037
Kelompok: Selasa P1
2019
Tujuan Praktikum
Metode Praktikum
A. Penampungan Semen Sapi dengan Vagina Buatan
1. Cara Pemancingan Sapi Jantan
Siapkan dua sapi (jantan dan betina atau jantan dan jantan) dengan
salah satunya di tempatkan pada kandang jepit khusus (service crate)
yang telah disediakan (diutamakan sapi betina yang tengah birahi).
Sapi jantan lalu didekatkan pada bagian belakang sapi yang
dikandangkan di kandang jepit untuk melakukan percumbuan. Sapi
jantan seacar naluri akan langsung mencium bagian belakang dari sapi
yang dikandangkan. Hal tersebut akan membuat libido sapi jantan
tersebut naik dan terangsang. Sapi jantan tersebut beberapa kali akan
mengeluarkan penisnya dan berusaha menaiki sapi yang dikandangkan
sebagai penanda sapi tersebut mulai mengalami ereksi. Sapi jantan lalu
diajak berputar-putar dan berkeliling disekitar sapi betina untuk
merangsang libidonya agar lebih tinggi. Ketika sapi mulai menaiki sapi
yang dikandangkan lagi dan mengeluarkan penisnya, penis sapi
kemudian diambil dengan tangan kiri menjauhi alat kelamin betina
atau dikesampingkan arahnya. Sapi jantan diajak berputar lagi
mengelilingi sapi betina sampai dilihat bahwa penis jantan mulai
memerah sebagai penanda bahwa jantan siap mengejakulasikan
semennya pada saluran kelamin betina.
2. Cara Pemasangan Vagina Buatan
Inner liner dipasang pada bagian dalam seongsong karet tebal
kemudian ikat kuat dengan karet pengikat pada kedua ujungnya.
Corong karet dipasang pada bagian ujung vagina buatan yang paling
rektum. Setelah diberi pelicin masukan probe ke dalam rektum,dengan
mengarahkan probe holder ke lantai pelvis. Semen Collector siap
dengan tabung penampung dan diarahkan ke orifisium uretrae externa
Operator mesin memberi aba-aba bahwa proses koleksi akan dimulai.
Naikan tegangan dari nol (0) ke voltase 1 , biarkan selama 5 detik.
Lalu dikembalikan ke posisi voltase nol (0) biarkan selama 5 detik
Lalu kembalikan ke posisi nol (0) biarkan lagi selama 5 detik. Lakukan
hal tersebut berulang-ulang, semakin lama voltase diatur semakin
tinggi. Semen collector harus melaporkna reaksi yang terjadi, apakah
hewan mengalami ereksi atau bahkan ejakulasi. Jika tidak terjadi
reaksi maka, probe digerak-gerakan dan ditekan agar lebih menempel
dilantai pelvis.