Anda di halaman 1dari 36

PRAKTIKUM

Multimedia Teknik Rektovaginal

Dr. Tjuk Imam Restiadi, drh., M.Si.


Jumat, 11 September 2020
Kebuntingan Tua Kuda
Initiation and Control of the Parturient Process
Dasar Anatomi Palpasi Rektal/Rektovaginal Sapi
 Sama dengan spesies lain, saluran reproduksi

digantungkan di dinding dorsal oleh ligamen


Saluran reproduksi posterior (vagina, serviks
dan, kadang sebagian uterus) lokasinya terletak
di rongga pelvis (bentukan kedua tulang pelvis)
 Bagian anterior digantungkan diatas tepi pelvis

(uterus, oviduk, ovari, kadang sebagian


serviks) dalam rongga abdominal. Saluran
terletak di bawah rektum.
 Rektum dari sapi adalah cukup besar untuk

memungkinkan disisipi lengan dan telapak


tangan palpator.
 Keragaman organ reproduksi yang menyertai
palpasi rektal/rektovaginal
 Serviks
 Dapat dipegang dan dimanipulasi (tangan kiri

masuk rektum), dan menyisipkan gun/pipet


inseminasi buatan atau kateter flushing
embrio (dimasukkan oleh tangan kanan)
melalui cincin-cincin serviks masuk ke dalam
uterus. Serviks kadang dapat digunakan
menarik saluran reproduksi ke dalam rongga
pelvis selama palpasi agar supaya palpasi dari
ovarium dan struktur uterus lebih mudah.

 Dinding rektum sapi cukup lembut untuk
memungkinkan tangan satu orang masuk dan
meraba struktur saluran reproduksi melalui
dinding rektum.
 Dinding rektum sapi cukup kuat dan jarang

sobek (kecuali penasaran).... Hati-hati !!!...


Kepedulian harus diambil ketika palpasi
rektal, rektum dapat koyak atau rusak...
Jangan sembrono !!!....
 Situasi berbeda pada spesies lain, khususnya

kuda betina, dinding rektum mudah


rusak/sobek.
 Uterus
 Palpasi uterus untuk mendapatkan perkiraan

status endokrin/reproduksi sapi.


 Di bawah pengaruh estrogen terasa "tone”

uterus terasa bengkak dan muskulatur.


 Di bawah pengaruh progesteron uterus terasa

“flaccid”.
 Uterus sangat kecil merupakan indikasi

bahwa sapi secara reproduktif steril.


 Setelah beranak, uterus involusio (kembalinya

uterus ke kondisi sebelum bunting). Kriteria


utama adalah pengurangan ukuran kornua
uterus dan kembalinya kornua ke suatu
ukuran semula (ukuran sisi kornua setelah
bunting tidak lebih besar sisi kornua satunya)
 Selama kebuntingan (setelah hari ke35-40),
adalah memungkinkan melakukan palpasi
adanya konseptus dengan meraba-raba "fetal
slip". Fetal slip mengacu pada rasa dari
selaput plasenta yang bergerak melalui jari
ketika genggaman pertama palpator pada
uterus dan kemudian secara bertahap melalui
jari-jarinya.
 Pengujian ultrasound (USG) pada uterus dapat

juga memvisualisasikan fetus.


 Ovarium
 Struktur folikel terasa lembut “fluid-filled”.

Banyaknya folikel biasanya dideteksi dengan


palpasi rektal dengan pengujian ultrasound
diperlukan untuk mendeteksi semua folikel
pada ovarium.
 Korpus luteum strukturnya keras menonjol

pada permukaan ovarium. Praktikum in vivo


identifikasi struktur ovarium menggunakan
saluran reproduksi dari RPH.
 Sistik ovari dikenali dimana ovarium sangat

besar (2 X/lebih dari ukuran normal).


 Siste adalah stuktur folikuler yang tumbuh

sangat besar dengan ukuran (> 2.5 cm) yang


bertahan selama 10 hari atau lebih.
 Siste folikel merupakan petunjuk pada
hambatan ovulasi dan nymphomania.
 Siste folikel dapat menjadi luteinisasi atau

tidak.
 Siste lutein (sekitar 30% dari siste) dindingnya

lebih tebal dibandingkan siste non lutein.


Siste lutein dapat dikacaukan (DD) dengan
suatu “fluid-filled” korpus luteum yang mana
adalah suatu struktur normal yang tidak
mengganggu siklus birahi.
 Penggunaan dari palpasi rektal/rektovaginal
1. Inseminasi buatan
2. Penemuan embrio untuk tujuan transfer
embrio non bedah
3. Diagnosis kebuntingan
4. Pengujian postpartum reproduktif untuk
menentukan pantas tidaknya hewan untuk
diternakkan dan untuk menaksir apakah
sapi adalah bersiklus.
5. Diagnosis klinis dari penyakit sistik ovari
dan infeksi uterus.
Sapi kebuntingan 70 Hari
Sapi kebuntingan 110 Hari
Uji Rektal tampak Samping
Karena rumen menggantikan saluran reproduksi ke kanan, lebih
mudah mencari dan memanipulasi dengan tangan kiri
Serviks terletak di atas lantai cavum/rongga pelvis/pinggul di
dekat bagian anterior tulang pelvis
Ketika memasukkan gun/pistol breeding ke dalam vagina,
menjaga tangan bersarung/glove bahkan dengan ujung pistol
Jauhkan tangan terbuka datar terhadap lantai rektum/dubur, yang
memungkinkan feses melewati bagian atas tangan dan lengan
Untuk relaksasi cincin-cincin jepitan rektum, masukkan dua jari
melalui pusat cincin dan pijat kembali dan sebagainya
Bukaan serviks menjorok ke arah vagina
Pegang serviks dengan tangan kiri sementara tangan kanan
memegang gun IB dan mendorongnya lurus ke lipatan vagina
menembus serviks
Pegang eksternal serviks dengan ibu jari diatas dan jari telunjuk
dibawahnya untuk menutup fornix dan memandu gun IB menuju
ujung serviks
Menggunakan fleksibilitas pergelangan tangan, putar dan tekuk
serviks sampai dirasakan pada cincin kedua meluncur ujung pistol
Gunakan indeks jari telunjukmu untuk memeriksa penempatan
gun IB (1/4 inci dari posterior serviks) sebelum mendepositkan
semen
Semprotkan pelan-pelan isi gun IB sehingga tetesan semen jatuh
secara langsung ke dalam korpus uterus
Teknik IB dengan penempatan pistol yang tepat, semen
didepositkan dalam korpus uterus dan kontraksi akan men-
transportasikan spermatozoa ke depan ke kornua dan oviduk
Jika pistol lebih dari 1 inci melalui serviks, semua semen akan
didepositkan hanya ke salah satu kornua (kiri/kanan)
Jika menjumpai lendir serviks yang terasa tebal dan lengket di pistol
pada sapi yang sebelumnya diinseminasi, kemungkinan sapi tersebut
bunting. Deposisi semen setengah jalan melalui serviks
Pastikan mendorong dengan plunger/menyelusup dan tidak
menarik kembali pistol, karena mengakibatkan banyak dari dosis
semen yang disimpan dalam serviks dan vagina
Tugas 1

Format Laporan Praktikum:

Nama Mahasiswa: ............................................... Kelas:


NIM : ............................................. ........................
Topik Bahasan Praktikum Preparat Kering Organ Reproduksi Sapi
Betina, Palpasi Rektal dan Palpasi Rektovaginal
Dosen Pengampu: Tanggal Praktikum:
.............................................. ....................................
Pertanyaan:
1. Pentingnya mengetahui anatomi dan fungsi fisiologis organ reproduksi betina: jelaskan !
2. Sebutkan bagian-bagian organ reproduksi sapi betina: jelaskan dengan gambar !
3. Jelaskan dengan gambar bagian dari organ reproduksi betina untuk kepentingan diagnosis
per-rektal sapi bunting !
4. Jelaskan dengan gambar bagian dari organ reproduksi betina untuk pelaksanaan teknik
rektovaginal !

Jawaban dikirimkan ke email: tjukrestiadi@gmail.com


Maksimal hari Senin 14 September 2020 Jam 12.00
SEKIAN
 Terimakasih dalam menyimak materi
praktikum :
 1. Multimedia Organ Reproduksi Sapi Betina
 2. Multimedia Teknik Rektovaginal

Anda mungkin juga menyukai