Anda di halaman 1dari 3

Nama : Pramudya Surya Nugraha

NIM : 190514650030
Offering : E2
Mata Kuliah : Etika Engineering

1. Pelajari kode etik dari situs web komunitas profesional teknik,


https://www.nspe.org/resources/ethics/code-ethics atau yang lain. Bandingkan dan kontraskan
kode NSPE/lainnya dengan kode etik Persatuan insinyur indonesia (PII), pilih tiga atau empat
poin khusus untuk didiskusikan. Apakah mereka menyatakan persyaratan yang sama dengan
penekanan yang sama?

JAWAB :

Terdapat banyak kemiripan dan penekanan yang sama pada kode etik NSPE dengan kode etik
Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Berikut akan saya jabarkan point-pointnya yang menurut saya
mirip.

NSPE Code of Ethics for Engineers menyatakan pada point pertamanya “Menjunjung
tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.” Ini memiliki penekanan yang
sama dengan point pertama kode etik PII yang bebunyi “Mengutamakan keluhuran budi.” Yang
saya perhatikan kepoint tersebut memiliki penekanan yang sama yaitu pada keluhuran dan tatakrama
seseorang professional dalam menjalankan profesinya yaitu menjunjung tinggi dan mengutamakan
kepentingan masyarakan disbanding kepentingan pribadi. 

Kedua kode etik ini juga menekankan pada soal tanggung jawab seorang insinyur
professional dan mengenai hal ini dapat dilihat pada NSPE Code of Ethics for Engineers menyatakan
pada point “Bertingkah laku dengan hormat, bertanggung jawab, etis, dan sesuai hukum
untuk itu meningkatkan kehormatan, reputasi, dan kegunaan profesi.” Dan pada kode etik PII
pada point “Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.”

Persamaan penekanan yang ketiga yang saya lihat adalah mengenai kesejahteraan umat
mausia yang mengharuskan seorang insinyur memiliki loyalitas terhadap profesinya dan kepada
masyarakat umum. Hal ini dapat dilihat pada NSPE Code of Ethics for Engineers menyatakan pada
point “Bertindak untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen atau wali yang setia.”
Dan pada kode etik PII pada point “Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.”

1. Berkenaan dengan dua kode yang sama yang Anda gunakan dalam pertanyaan 1, buatlah
daftar tiga contoh tanggung jawab yang Anda yakini akan menjadi tanggung jawab
teknisi/engineer bahkan jika kode tertulis tidak ada, dan jelaskan alasannya. Juga buat dua contoh
tanggung jawab yang dibuat (seluruhnya atau sebagian) karena kode itu ditulis sebagai
dokumen konsensus dalam profesi.

JAWAB :

3 contoh tanggung jawab teknisi/engineer bahkan jika kode etik tidak ada

Pada point pertama kode etik NSPE internasional yang berbunyi “Menjunjung tinggi
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.”. menurut saya meskipin kode ini tifak
ditulis sudah seharusnya seorang teknisi menjunjung tinggi hal tersebut, karena sudah temasuk sebagai
norma dan keseharusan kita sebagai manusia sebagai makhluk sosial. Menjunjung tinggi keselamatan,
kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab setiap individu di dunia ini, dan
harus mencari inoasi dan cara untuk mewujudkan visi tersebut.

“Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas


dan tanggung jawabnya.” Ini merupakan point ke 3 pada kode etik PII, menurut saya sudah
seharunya kita hars bertanggung jawab dengan ilmu dan apa yang kita perbuat. Berkerja dengan
sungguh-sungguh dan maksimal sudah menjadi keharusan setiap seorang professional dalam
mengerjakan proyeknya dan harus dapat mempertanggung jawabkannya kepada masyarakat.

“Bertingkah laku dengan hormat, bertanggung jawab, etis, dan sesuai hukum untuk itu
meningkatkan kehormatan, reputasi, dan kegunaan profesi.” Sudah seharusnya seorang professional
berlaku dan bertindak seperti point diatas yang diatur dalam kode etik NSPE internasional. Menurut
saya hal tersebut sudah menjadi kewajiban seorang teknisi dan harus dapat bertanggung jawab akan
hal tersebut.

2 contoh kasus
Contoh Kasus Pelanggaran Kode Etik Insinyur 1:

Chevron adalah sebuah perusahaan asing di Indonesia yang bergerak pada bidang pertambangan
minyak. Chevron terkenal di antara sesama perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan
minyak sebagai perusahaan yang memegang teguh nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Nilai- nilai
tersebut secara tidak langsung bersesuaian dengan Kode Etik Insinyur Indonesia. Salah satu nilai
perusahaan yang bersesuaian dengan Kode Etik Insinyur Indonesia adalah Chevron senantiasa
mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar lingkungan kerja
perusahaan. Hal ini terlihat dari usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk sedapat mungkin tidak
melakukan pencemaran terhadap lingkungan di sekitar lingkungan kerja perusahaan. Selalu ada usaha
konservasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk lingkungan sekitar. Perusahaan juga membuka
peluang untuk masyarakat yang tinggal di daerah sekitar lingkungan kerja perusahaan untuk
mendapatkan kesempatan kerja. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggarkan oleh
perusahaan merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat
sekitar.

Berikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku pelanggaran kode etik :

1. Mendapat peringatan
Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika seseorang menyebutkan suatu
instansi terkait (namun belum parah tingkatannya) bisa saja ia akan menerima email yang berisi
peringatan, jika tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut ke tingkat selanjutnya, seperti
peringatan keras ataupun lainnya
2. Pemblokiran
Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang mengandung unsur pornografi baik
berupa image maupun .gif, seorang programmer yang mendistribusikan malware. Hal tersebut adalah
contoh pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan
untuk kasus tersebut adalah pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal, sebuah
akun pribadi sosial yang dengan sengaja membentuk grup yang melecehkan agama, dan ada pihak lain
yang merasa tersinggung karenanya, ada kemungkinan akun tersebut akan dideactivated oleh server.
Atau dalam web/blog yang terdapat konten porno yang mengakibatkan pemblokiran web/blog tersebut

3. Hukum Pidana/Perdata
“Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang dirugikan karena
penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain, berhak mengajukan gugatan pembatalan
Nama Domain dimaksud” (Pasal 23 ayat 3)“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau
mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya”

(Pasal 33) “perdata dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan” (Pasal 39)
Adalah sebagian dari UUD RI No.11tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE)
yang terdiri dari 54 pasal. Sudah sangat jelas adanya hukum yang mengatur tentang informasi dan
transaksi yang terjadi di dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan
pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan mendapat sanksinya, begitu pun pelanggaran
yang terjadi dalam dunia maya yang telah dijelaskan dimulai dari ketentuan umum, perbuatan yang
dilarang, penyelesaian sengketa, hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam
UU ITE ini.

Dalam hal diatas sudah mencangkup 2 jenis tanggung jawab yaitu “Bekerja secara sungguh-sungguh
untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.” Dan
“Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia.” Dua hal tersebut terdapat dalam kode etik Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Anda mungkin juga menyukai