Anda di halaman 1dari 3

Ethics in the Corporate Environment

Many companies and professional organizations develop their own codes of ethics. A code of ethics
is a collection of principles intended to guide decision making by members of the organization. For
example, the Association for Computing Machinery (wunv.acm.org), an organization of computing
professionals, has a thoughtful code of ethics for its members (see
www.acm.org/constitution/code.html).

Banyak perusahaan dan organisasi profesional mengembangkan kode etik mereka sendiri. Kode
etik adalah kumpulan prinsip yang dimaksudkan untuk memandu pengambilan keputusan oleh
anggota organisasi. Misalnya, Asosiasi Mesin Komputasi (wunv.acm.org), organisasi profesional
komputer, memiliki kode etik yang bijaksana untuk anggotanya (lihat
www.acm.org/constitution/code.html).

Keep in mind that different codes of ethics are not always consistent with one another.Therefore, an
individual might be expected to conform to multiple codes. For example, a person who is a member
of two large professional computing-related organizations may be simultaneously required by one
organization to comply with all applicable laws and by the other organization to refuse to obey unjust
laws.

Perlu diingat bahwa kode etik yang berbeda tidak selalu konsisten satu sama lain. Oleh karena itu,
seseorang mungkin diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan beberapa kode. Misalnya,
seseorang yang merupakan anggota dari dua organisasi besar yang berhubungan dengan komputasi
profesional mungkin secara bersamaan diwajibkan oleh satu organisasi untuk mematuhi semua
hukum yang berlaku dan oleh organisasi lain untuk menolak mematuhi hukum yang tidak adil.

Fundamental tenets of ethics include responsibility, accountability, and liability.

Responsibility means that you accept the consequences of your decisions and actions. Accountability
refers to determining who is responsible for actions that were taken. Liability is a legal concept that
gives individuals the right to recover the damages done to them by other individuaIs, organizations,
or systems.

Ajaran fundamental etika termasuk tanggung jawab, akuntabilitas, dan tanggung jawab.
Tanggung jawab berarti Anda menerima konsekuensi dari keputusan dan tindakan Anda.
Akuntabilitas mengacu pada penentuan siapa yang bertanggung jawab atas tindakan yang diambil.
Kewajiban adalah konsep hukum yang memberikan individu hak untuk memulihkan kerusakan yang
dilakukan kepada mereka oleh individu lain, organisasi, atau sistem.

Before you go any further, it is very important that you realize that what is unethical is not necessarily
illegaI. For example, a bank's decision to foreclose on a home can be technically legal, but it can raise
many ethical questions. In many instances, then, an individual or organization faeed with an ethical
decision is not considering whether to break the law. As the foreclosure example illustrates, however,
ethical decisions can have serious consequences for individuals, organizations, and society at large.

Sebelum melangkah lebih jauh, sangat penting bagi Anda untuk menyadari bahwa apa yang tidak
etis adalah belum tentu ilegal. Sebagai contoh, keputusan bank untuk menyita rumah dapat secara
teknis legal, tetapi dapat menimbulkan banyak pertanyaan etis. Dalam banyak contoh, kemudian,
individu atau organisasi dengan keputusan etis tidak mempertimbangkan apakah melanggar
hukum. Sebagai contoh penyitaan menggambarkan, keputusan etis dapat memiliki konsekuensi
serius bagi individu, organisasi, dan masyarakat pada umumnya.
In recent years we have wih1essed a Iorge number of extremely poor ethical decisions, not to mention
outright criminal behavior. During 2001 and 2002. three highly publicized fiasco occurred at Enron,
WorldCom, and Tyeo. At each company, executives were convicted of various types of fraud for using
illegal accounting practices.

Dalam beberapa tahun terakhir kita telah memiliki sejumlah kecil keputusan etis yang sangat buruk,
belum lagi perilaku kriminal yang jelas. Selama tahun 2001 dan 2002. tiga kegagalan yang
dipublikasikan secara besar-besaran terjadi di Enron, WorldCom, dan Tyeo. Di setiap perusahaan,
para eksekutif dihukum karena berbagai jenis penipuan karena menggunakan praktik akuntansi
ilegal.

Ethics and Information Technology

All employees have a responsibility to encourage ethical uses of information and information
technology. many of the business decisions you will be at work will have an ethical dimension.
Consider the following decisions that you might have to make:

• Should organizations monitor employees' Web surfing and e-mail?

• Should organizations sell customer information to other companies?

• Should organizations audit employees' computers for unauthorized software or illegally


downloaded music or video files?

The diversity and ever-expanding use of IT Applications have created a variety of ethical issues.
These issues fall into four general categories: privacy, accuracy, property, and accessibility.

1. Privacy issues involve collecting, storing, and disseminating information about individuals.

2. Accuracy issues involve the authenticity, fidelity, and accuracy of information that is collected and
processed.

3. Property issues involve the ownership and value of information.

4. Accessibility issues revolve around who should have access to information and whether a fee
should be paid for this access.

Semua karyawan memiliki tanggung jawab untuk mendorong penggunaan etika teknologi informasi
dan informasi. banyak keputusan bisnis yang akan Anda kerjakan akan memiliki dimensi etis.
Pertimbangkan keputusan berikut yang mungkin harus Anda buat:
• Haruskah organisasi memantau selancar dan e-mail karyawan?
• Haruskah organisasi menjual informasi pelanggan ke perusahaan lain?
• Haruskah organisasi mengaudit komputer karyawan untuk perangkat lunak tidak sah atau
mengunduh file musik atau video secara ilegal?

Keragaman dan penggunaan Aplikasi TI yang terus berkembang telah menciptakan berbagai masalah
etika. Masalah-masalah ini termasuk dalam empat kategori umum: privasi, akurasi, properti, dan
aksesibilitas.
1. Masalah privasi melibatkan pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi tentang
individu.
2. Masalah Akurasi melibatkan keaslian, kesetiaan, dan keakuratan informasi yang dikumpulkan dan
diproses.
3. Masalah properti melibatkan kepemilikan dan nilai informasi.
4. Masalah aksesibilitas berkisar siapa yang harus memiliki akses ke informasi dan apakah biaya
harus dibayar untuk akses ini.

Anda mungkin juga menyukai