Menurut IFRS, perusahaan dapat memilih untuk melaporkan kelompok aset
operasi-berwujud atau tak berwujud menggunakan model revaluasi. Model revaluasi memungkinkan perusahaan untuk menilai kembali aset secara periodik dan melaporkannya pada nilai wajar, bahkan jika jumlahnya yang dinilai kembali lebih tinggi dari nilai aset yang di susutkan. a) Perlakuan akuntansi IFRS mengizinkan aset untuk dinaikkan nilainya dalam dua kondisi terpisah. Pertama, perusahaan diizinkan untuk menilai kembali asetnya diatas biaya historis yang di susutkan melalui pembentukan surplus revaluasi. Kedua, perusahaan diizinkan untuk membalik penurunan nilai sebelumnya selama nilai yang di naikkan tidak melebihi biaya historis yang disusutkan. Meskipun kedua provinsi ini mengizinkan revaluasi aset , perincian yang diberikan berbeda, sehingga perlu untuk memeriksa secara terpisah. b) Model revaluasi Model revaluasi menunjukkan bahwa aset akan selalu dilaporkan sebesar nilai wajar pada laporan posisi keuangan. Namun model revaluasi ini tidak akan berlaku jika nilai wajar aset mengalami penurunan dibawah biaya historis yang disusutkan. Setelah hal ini terjadi aturan penurunan nilai umum akan ditetapkan, termasuk pembalikan penurunan nilai sebelumnya jika ada. c) Pengungkapan revaluasi d) Implikasi analisis Masalah yang harus dipertimbangkan saat menganalisis revaluasi aset : Jika dilakukan untuk alasan yang sah, revaluasi aset sebenarnya dapat memperbaiki angka laporan posisi keuangan. Angka laba umumnya terpengaruh negatif oleh besarnya jumlah sementara yang muncul melalui revaluasi aset, keatas dan kebawah. Analis harus mengetahui hal ini dan menghapusnya dari laba yang dilaporkan, terutama saat menentukan profitabilitas operasi pada periode bersangkutan atau mempekirakan laba dimasa depan. Revaluasi seringkali dilakukan bedasarkan kebijaksanaan manajemen. Banyak perusaah yang tidak melakukan revaluasi asetnya. Oleh karena itu, penting untuk menghapus dampak revaluasi aset, saat membuat perbandingan atar perusahaan. Perbandingan antara waktu dapat dipengaruhi oleh revaluasi aset, misalnya : revaluasi aset dapat memiliki dampak perataan dan rasio TAM, realitas yang mendasari tanpa revaluasi lebih mudah untuk berubah.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu