Anda di halaman 1dari 3

Gilbert Evan Prabowo

0711 18 4000 0022


Dept. Teknik Elektro

RANGKUMAN MATERI ANTENA

DASAR SISTEM & JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Antena berperan dalam mengubah energi elektrik RF menjadi gelombang EM yang


memancar di udara. Ukuran fisik dari antena berbanding terbalik dengan frekuensi kerjanya.
Semakin besar frekuensi, semakin kecil ukuran antenna. Antena berfungsi sebagai transducer yang
mengubah energi listrik yang merambat dalam kabel menjadi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan ke udara dan/atau sebaliknya. Antenna mempunyai beberapa fungsi. Antena
pemancar digunakan sebagai mekanisme untuk mengubah energi listrik yang merambat dalam
kabel menjadi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ke udara. Antena penerima
digunakan sebagai mekanisme untuk mengubah gelombang elektromagnetik di udara menjadi
gelombang elektromagnetik yang merambat dalam kabel/saluran transmisi. Pada antenna terdapat
4 istilah yaitu reciprocity, direktivitas, polarisasi, dan gain.

Reciprocity merupakan sebuah kemampuan untuk menggunakan antena yang sama pada
kedua antena, baik antena pemancar maupun penerimaan. Karakteristik listrik pada sebuah antena
yang terpasang akan sama secara umum apakah menggunakan antena sebagai pemancar maupun
sebagai penerima.

Direktivitas adalah Merepresentasikan ‘pengarahan’ antenna. Sehingga, semakin besar


direktivitas dapat diartikan bahwa lebar berkasnya semakin sempit. Antena dapat juga ditentukan
pengarahanya tergantung dari pola radiasinya. Dalam sebuah array propagasi akan diberikan
jumlah energi, gelombang radiasi akan dibawa ketempat dalam suatu arah. Elemen dalam array
dapat diatur sehingga akan mengakibatkan perubahan pola atau distribusi energi lebih yang
memungkinkan ke semua arah. Suatu hal yang tidak sesuai juga memungkinkan. Elemen dapat
diatur sehingga radiasi energi dapat dipusatkan dalam satu arah.

Gain (Penguatan Antena) adalah arah pancaran radio. Ada 2 jenis pancaran radio yaitu
omnidirectional dan bidirectional. Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai
kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, sifat pancaran semacam inilah yang dinamakan
omnidirectional. Ciri-ciri antenna omnidirectional adalah memiliki beamwidth yang lebar,
beradiasi pada 3600, daya pancar tersebar ke segala arah , jarak jangkausempit, tapi area coverage
Gilbert Evan Prabowo
0711 18 4000 0022
Dept. Teknik Elektro

besar. Contoh dari antenna omnidirectional adalah Antena Omni. Pada antena dipole, pancaran ke
arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping sinyalnya kecil, pancaran
semacam ini disebut bidirectional. Ciri-ciri dari antenna bidirectional adalah memiliki beamwidth
yang sempit, daya pancar lebih fokus pada arah tertentu, jarak jangkau lebih jauh. Contoh dari
antenna bidirectional adalah Yagi, Log-periodik, Parabola.

Polarisasi merupakan gelombang elektromagnetik yang melaju di udara atau di angkasa


luar terdiri atas komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama
lain. Gelombang radio yang memancar dapat dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya
listriknya.

Pola radiasi adalah pernyataan secara grafis yang menggambarkan sifat radiasi dari antena
(pada medan jauh) sebagai fungsi dari arah. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar pola
radiasi.

Gambar 1. Gambar Pola Radiasi

Beam utama (main beam)atau lobe utama (main lobe) adalah pancaran utama dari pola radiasi
suatu antena. Lobe kecil (minor lobes)adalah pancaran-pancaran kecil selain pancaran utama dari
pola radiasi antena. Lobe sisi (side lobes)adalah pancaran-pancaran kecil yang dekat dengan
pancaran utama dari pola radiasi antena. Lobe belakang (back lobe) adalah pancaran yang letaknya
berlawanan dengan pancaran utama dari pola radiasi antena. Titik setengah daya (Half power
point) adalah suatu titik pada pancaran utama yang mempunyia nilai daya separoh dari harga
Gilbert Evan Prabowo
0711 18 4000 0022
Dept. Teknik Elektro

maksimumnya. Haf power beam width (HPBW) adalah lebar sudut yang memisahkan dua titik
setengah daya pada pancaran utama dari pola radiasi. Front to back ratio adalah perbandingan
antara daya maksimum yang dipancakan pada lobe utama (main lobe) dan daya pada arah
belakangnya. Cross polarisation ratio adalah perbandingan antara daya pada saat antena menerima
gelombang dengan polarisasi vertikal dan pada saat menerima dengan polarisasi horisontal.

Mekanisme Propagasi terdapat berbagai jenis antara lain LoS, NLoS. Line-of-sight (LoS) adalah
propagasi gelombang radio yang terjadi tanpa adanya penghalang dan pantulan. Zona pancarannya
adalah zona Fressnel I bebas. Sinyal berkurang sesuai dengan redaman pathloss (20 db/dekade).
Non Line-of-Sight (NLOS) terdapat 3 cara reflection, difraction, dan scattering. Reflection adalah
perubahan arah tiba-tiba dari perambatan gelombang pada antar muka dua media yang berbeda.
Dalam hal ini, ukuran benda pemantul jauh lebih besar dibandingkan dengan panjang gelombang
sinyal radio. Difraction adalah mekanisme perambatan gelombang pada penghalang dengan profil
tajam, dimana gelombang radio akan merambat mengikuti bentuk ujung obyek tajam. Difraksi
memungkinkan sinyalditerima oleh Rx walaupun terhalang secara fisik dengan Tx. Terdapat
redaman tambahan akibat difraksi. Scattering suatu fenomena dimana arah atau polarisasi
gelombang berubah akibat perambatan melewati obyek-obyek yang lebih kecil
dibandingkandengan panjang gelombang ( dedaunan, butir hujan ). Hamburan akan menyebabkan
perubahan polarisasi dan distribusi energi secara acak.

Anda mungkin juga menyukai