Reciprocity merupakan sebuah kemampuan untuk menggunakan antena yang sama pada
kedua antena, baik antena pemancar maupun penerimaan. Karakteristik listrik pada sebuah antena
yang terpasang akan sama secara umum apakah menggunakan antena sebagai pemancar maupun
sebagai penerima.
Gain (Penguatan Antena) adalah arah pancaran radio. Ada 2 jenis pancaran radio yaitu
omnidirectional dan bidirectional. Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai
kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, sifat pancaran semacam inilah yang dinamakan
omnidirectional. Ciri-ciri antenna omnidirectional adalah memiliki beamwidth yang lebar,
beradiasi pada 3600, daya pancar tersebar ke segala arah , jarak jangkausempit, tapi area coverage
Gilbert Evan Prabowo
0711 18 4000 0022
Dept. Teknik Elektro
besar. Contoh dari antenna omnidirectional adalah Antena Omni. Pada antena dipole, pancaran ke
arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping sinyalnya kecil, pancaran
semacam ini disebut bidirectional. Ciri-ciri dari antenna bidirectional adalah memiliki beamwidth
yang sempit, daya pancar lebih fokus pada arah tertentu, jarak jangkau lebih jauh. Contoh dari
antenna bidirectional adalah Yagi, Log-periodik, Parabola.
Pola radiasi adalah pernyataan secara grafis yang menggambarkan sifat radiasi dari antena
(pada medan jauh) sebagai fungsi dari arah. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar pola
radiasi.
Beam utama (main beam)atau lobe utama (main lobe) adalah pancaran utama dari pola radiasi
suatu antena. Lobe kecil (minor lobes)adalah pancaran-pancaran kecil selain pancaran utama dari
pola radiasi antena. Lobe sisi (side lobes)adalah pancaran-pancaran kecil yang dekat dengan
pancaran utama dari pola radiasi antena. Lobe belakang (back lobe) adalah pancaran yang letaknya
berlawanan dengan pancaran utama dari pola radiasi antena. Titik setengah daya (Half power
point) adalah suatu titik pada pancaran utama yang mempunyia nilai daya separoh dari harga
Gilbert Evan Prabowo
0711 18 4000 0022
Dept. Teknik Elektro
maksimumnya. Haf power beam width (HPBW) adalah lebar sudut yang memisahkan dua titik
setengah daya pada pancaran utama dari pola radiasi. Front to back ratio adalah perbandingan
antara daya maksimum yang dipancakan pada lobe utama (main lobe) dan daya pada arah
belakangnya. Cross polarisation ratio adalah perbandingan antara daya pada saat antena menerima
gelombang dengan polarisasi vertikal dan pada saat menerima dengan polarisasi horisontal.
Mekanisme Propagasi terdapat berbagai jenis antara lain LoS, NLoS. Line-of-sight (LoS) adalah
propagasi gelombang radio yang terjadi tanpa adanya penghalang dan pantulan. Zona pancarannya
adalah zona Fressnel I bebas. Sinyal berkurang sesuai dengan redaman pathloss (20 db/dekade).
Non Line-of-Sight (NLOS) terdapat 3 cara reflection, difraction, dan scattering. Reflection adalah
perubahan arah tiba-tiba dari perambatan gelombang pada antar muka dua media yang berbeda.
Dalam hal ini, ukuran benda pemantul jauh lebih besar dibandingkan dengan panjang gelombang
sinyal radio. Difraction adalah mekanisme perambatan gelombang pada penghalang dengan profil
tajam, dimana gelombang radio akan merambat mengikuti bentuk ujung obyek tajam. Difraksi
memungkinkan sinyalditerima oleh Rx walaupun terhalang secara fisik dengan Tx. Terdapat
redaman tambahan akibat difraksi. Scattering suatu fenomena dimana arah atau polarisasi
gelombang berubah akibat perambatan melewati obyek-obyek yang lebih kecil
dibandingkandengan panjang gelombang ( dedaunan, butir hujan ). Hamburan akan menyebabkan
perubahan polarisasi dan distribusi energi secara acak.