Anda di halaman 1dari 2

Parameter Antena

Pola Radiasi
Pola radiasi sebuah antena didefinisikan sebagai gambaran grafis dari sifat-sifat pancaran
antena sebagai fungsi dari koordinat ruang. Pada koordinat bola, sebuah titik radiasi
merupakan fungsi dari r, T dan F, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Adapun pola radiasi antena dibedakan menjadi 3 yaitu:


1. Isotropis adalah arah pancaran antena ke berbagai arah dengan energi sama besar pada
seluruh bidang. Pola radiasi antena isotropis dalam tiga dimensi bentuk pola radiasinya
seperti bola. Antena isotropis ini merupakan jenis antena ideal dan secara teoritis dijadikan
sebagai referensi dalam pengukuran antena lain namun tidak mungkin direalisasikan karena
dalam hal ini antena sebagai titik.

2.      Unidireksional adalah arah pancaran antena ke satu arah. Antena dengan pola radiasi
unidireksional sering digunakan pada komunikasi point to point.

3.      Omnidireksional adalah arah pancaran antena ke berbagai arah dengan energi pada satu
bidang sama besar.

Parameter pola radiasi terdiri dari:


1.      Major lobe, Major lobe disebut juga main lobe didefinisikan sebagai radiation lobe yang
berisi arah radiasi maksimum. Major lobe merupakan daerah pancaran terbesar sehingga
dapat menentukan arah radiasi dan mempunyai daya yang besar.
2.      Side lobe, Side lobes terdiri dari:
a.       first side lobe yaitu minor lobe yang posisinya paling dekat dengan main lobe.
b.      second side lobe yaitu minor lobe yang posisinya setelah first side lobe.
c.       Back lobe yaitu minor lobe yang posisinya berlawanan dengan main lobe.
3.      Half Power Beamwidth (HPBW), Half Power Beamwidth adalah daerah sudut yang dibatasi
oleh titiktitik ½ daya atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada lobe utama.
4.      First Null Beamwidth (FNBW), First Null Beamwidth adalah besar sudut bidang diantara
dua arah pada main lobe yang intensitas radiasinya nol.
5.      Side Lobe Level (SLL), Side Lobe Level adalah perbandingan antara first lobe dan main
lobe. Side Lobe Level menyatakan besar dari side lobe.
6.      Front to Back Ratio (FBR), Front to Back Ratio adalah perbandingan antara main lobe
terhadap back lobe.

Dalam memancarkan daya, antena memiliki sifat radiasi sebagai berikut:


1.      Broadside: suatu pancaran daya yang arah main beam berada pada posisi tegak lurus
terhadap bidang yang berisi element antena.
2.      Endfire: suatu pancaran daya yang arah main beam berada pada posisi sejajar terhadap
bidang yang berisi elemen antena.
3.      Intermediate: pancaran daya yang arah main beam pada posisi tegak lurus ataupun sejajar
tapi mengarah pada sudut tertentu.
Polarisasi
Polarisasi adalah gambaran orientasi medan listrik dalam arah propagasinya. Polarisasi dapat
juga diartikan sebagai bentuk pergerakan medan listrik terhadap waktu. Bentuk dari polarisasi
dapat dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Polarisasi linier yaitu jika medan listrik pada arah y dan AR(axial ratio) = ~. AR adalah rasio
antara sumbu mayor dan sumbu minor. Polarisasi linier bisa horizontal dan vertikal.
Polarisasi ini bersesuaian dengan pemasangan antena, jika antena dipasang vertikal maka
polarisasi antena linier vertikal dan jika antena dipasang horizontal maka polarisasi antena
linier horizontal.

2. Polarisasi lingkaran yaitu jika sumbu mayor sama dengan sumbu minor dan AR (axial ratio)
= 1. Pada polarisasi lingkaran besarnya medan listrik sama dan berputar dalam lintasan
berbentuk lingkaran.

3.      Polarisasi elips sama dengan polarisasi lingkaran, tetapi polarisasi elips memiliki AR =
E2/E1 dan berputar dalam lintasan berbentuk elips.

Gain
Salah satu parameter penting untuk mengukur kualitas antena adalah gain.Gain sebuah antena
didefinisikan sebagai perbandingan rapat daya maksimum suatu antena terhadap rapat daya
maksimum dari antena referensi dengan daya masuk sama besar.

VSWR dan Bandwidth Antena


Return loss merupakan besaran daya pantul (faktor refleksi) yang disebabkan oleh tidak
sesuainya beban dengan saluran transmisi dalam dB. Besarnya return loss sangat tergantung
faktor refleksi yaitu perbandingan antara tegangan yang dipantulkan dengan tegangan yang
datang dari sumber.

Impedansi
Impedansi antena merupakan nilai tahanan yang timbul apabila sebuah antena dicatu arus
listrik. Besaran impedansi menjadi faktor penting dalam performa kinerja sebuah antena.
Ketidaksesuaian impedansi antena dengan saluran transmisi akan mempengaruhi transfer
daya yang akan dipancarkan oleh antena.
Impedansi Sendiri, Untuk memahami impedansi sendiri yang terjadi pada antena, kita
mengambil analisa pada antena linier dipole ½ dengan menggunakan metoda EMF Induksi
dengan distribusi arus sinusoidal.
Impedansi Gandeng atau mutual terjadi jika terdapat ‘benda-benda’ (terutama konduktor) lain
disekitar antena catu tergantung kepada posisi relatif antara benda tersebut dengan antenna
tercatu.

Transformasi Impedansi, Umumnya impedansi antena berbeda dengan impedansi karakter


saluran. Hal ini karena sulit mengkompromikan antara impedansi antena dengan diagram
pancar yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai