Anda di halaman 1dari 19

AMORTISASI UTANG DAN DANA PELUNASAN

O
L
E
H

KELOMPOK VIII

FRISKA SRI RAHAYU 4103230010


MARIKSON LUMBAN GAOL 4101230007
NURLELA 4102230011
SRI MINARTI 4103230035
TRI RAHMADANI 4103230038
VENNY PURBA 4103230039

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya dapat diselesaikannya tugas mata kuliah Matematika Keuangan yaitu
sebuah makalah yang berjudul Amortisasi sehingga makalah ini dapat menjadi
suatu bahan untuk menambah wawasan dalam memahami mata kuliah
Matematika Keuangan. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan, namun disadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari Dosen Matematika Keuangan.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama
kepada Dosen pembimbing, yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis mohon maaf jika dalam penyajian dan penyampaian makalah ini,
banyak hal-hal yang kurang berkenan atau berkualitas karena keterbatasan sarana
buku-buku yang bisa mendukung terciptanya makalah ini. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat dan demi kesempurnaan makalah ini, dengan
tangan terbuka penulis selalu menerima saran-saran yang bersifat membangun dan
membantu perbaikan-perbaikan dalam makalah ini.

Medan, September 2011

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Tujuan ………………………………………………………………..1

BAB II : PEMBAHASAN MATERI………………………………………….....2


2.1 Amortisasi Utang…………………………………………………….2
2.2 Amortisasi Utang untuk Anuitas di Muka…………………………..5
2.3 Pembiayaan Kembali Pinjaman (Refinancing of a Loan)………......6
2.4 Dana Pelunasan (Sinking Fund)…………………………………….8
2.5 Metode Dana Pelunasan untuk Pelunasan Utang…………………...10
2.6 Perbandingan Metode Amortisasi dan Dana Pelunasan………….…11

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………....13


Kesimpulan ……………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..14


LAMPIRAN
SOAL .………………………………………………………………………...15
Brosur KPR dan skedul amortisasi ……………………………………………..1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam peminjaman uang, untuk melunasi peminjaman dapat dilakukan
dengan berbagai metode seperti amortisasi utang dan dana pelunasan.
Dengan metode amortisasi kita dapat melunasi utang dengan cara mengangsur
atau mencicil. Kita juga dapat menyusun skedul amortisasi utang. Dalam
pelunasan utang juga dapat digunakan metode dana pelunasan yang dapat
digunakan untuk menghitung nilai buku utang.

1.2 Tujuan
1. Memahami alternatif pelunasan utang, yaitu dengan mengangsur
(amortisasi utang) atau dengan membentuk dana pelunasan
2. Menyusun skedul amortisasi utang seperti table KPR (Kredit Pemilikan
Rumah)
3. Menghitung nilai dana pelunasan pada tanggal tertentu dan nilai buku
pinjaman dengan metode dana pelunasan
4. Menghitung alternatif pelunasan utang yang lebih murah antara metode
amortisasi (mencicil) atau membentuk dana pelunasan

ii
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Amortisasi Utang


Metode Amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis
oleh perusahaan. Jika pola tersebut tidak dapat ditentukan secara andal, maka
harus digunakan metode garis lurus. Biaya amortisasi setiap periode harus diakui
sebagai beban PSAK lainnya mengizinkan atau mengharuskannya untuk
dimasukkan ke dalam nilai tercatat asset lain.
Metode amortisasi, yaitu pembayaran hutang yang dilakukan secara berkala
dengan jumlah tertentu. Dari angsuran yang dilakukan, hanya sebagian yang
merupakan pelunasan pokok (amortisasi utang) dan sisanya adalah untuk
pembayaran bunga. Berapa tepatnya untuk amortisasi utang dan berapa untuk
pembayaran bunga adalah berbeda untuk setiap periode. Tanpa menghitung atau
tanpa bantuan skedul amortisasi, kita hanya tahu total keduanya adalah sama
untuk setiap periode yaitu sebesar angsuran itu. Tabel amortisasi digunakan untuk
mengetahui secara akurat berapa pelunasan pokok yang dilakukan dan
pembayaran bunganya dari setiap angsuran.
( )
Rumus nilai sekarang anuitas biasa yaitu ( )
,
( ) an
dimana ( ) dinotasikan dengan i . Dalam kaitannya dengan

amortisasi utang, kita berkepentingan untuk mengetahui A yang menunjukkan


besarnya angsuran per periode. Jadi, rumus angsuran per periode (A) adalah
PV
( ) a
( ) n (due)
i

Selanjutnya, angsuran utang tersebut digunakan untuk menyusun tabel amortisasi


utang yang memuat saldo awal utang, bunga, angsuran, pokok utang, dan saldo
akhir utang.

ii
Misal:
seorang eksekutif muda pada tanggal 1 April 2001 memutuskan untuk membeli
sebuah rumah seharga Rp 400.000.000 dengan membayar uang muka
Rp 100.000.000 dan sisanya dengan Kredit Kepemilikan rumah (KPR) sebuah
bank dengan bunga 18% p.a. dan angsuran sebesar Rp 7.618.028,23 selama 60
bulan. Jika pada 1 April 2004 eksekutif itu ingin melunasi kreditnya, berapa
jumlah yang harus dia bayar?
Jawab: :
Cara 1: dengan skedul amortisasi
ANUITAS BIASA
Periode Angsuran Amortisasi Bunga Saldo Hutang
Rp 300.000.000
1 Rp 7.618.028 Rp 3.118.028 Rp 4.500.000 Rp 296.881.972
2 Rp 7.618.028 Rp 3.164.799 Rp 4.453.230 Rp 293.717.173
3 Rp 7.618.028 Rp 3.212.271 Rp 4.405.758 Rp 290.504.902
4 Rp 7.618.028 Rp 3.260.455 Rp 4.357.574 Rp 287.244.448
….. …... ….. ….. …..
35 Rp 7.618.028 Rp 5.172.798 Rp 2.445.231 Rp 157.842.583
36 Rp 7.618.028 Rp 5.250.389 Rp 2.367.639 Rp 152.592.194
….. …... ….. ….. …..
59 Rp 7.618.028 Rp 7.394.529 Rp 223.500 Rp 7.505.447
60 Rp 7.618.028 Rp 7.505.447 Rp 112.582 Rp 0
A = 7.618.028
PV = 400.000.000 – 100.000.000 = 300.000.000
i = 18%/12= 0,015
Bunga periode pertama = saldo KPR awal x i
= 300.000.000 x 0,015
= 4.500.000
Amortisai utang pertama = angsuran – bunga periode pertama
= 7.618.028 – 4.500.000 = 3.118.028,23

ii
Saldo KPR kedua = saldo KPR awal – amortisasi utang pertama
= 300.000.000 - 3.118.028
= 296.881.972
Demkian seterusnya
Dengan meneruskan skedul amortisasi hingga periode ke-36, kita akan
mendapatkan jumlah yang harus dibayar jika KPR ingin dilunasi pada 1 April
2004, yaitu sebesar Rp 152.592.193,5.
Cara 2 :
Dengan persamaan nilai sekarang dari anuitas biasa, dengan angsuran sebesar
Rp 7.618.028,23 sebanyak 24 periode dengan i = 1,5% per bulan.

(1 (1 i)  n
PV  ) A
i
(1 (1 0,015)24 )
PV  Rp 7.618.028,23
0,015
PV  Rp152.592.193,5 (saldo KPR per 1 April 2004)

Jadi, eksekutif muda tersebut harus membayar Rp 152.592.193,5 untuk pelunasan


kreditnya.
Dalam praktiknya, adalah sangat jarang pelunasan lebih cepat (early
termination) tidak dikenakan denda (penalty fee) oleh pihak kreditur (bank).
Berapa besar denda ini biasanya dimuat dalam salah satu perjanjian kredit.
Argument bank dalam hal pengenaan denda ini biasanya adalah karena mereka
harus melakukan perencanaan ulang mengenai dana dalam portofolionya akibat
adanya pelunasan itu. Kalaupun akan disalurkan sebagai KPR lagi, mereka
memerlukan waktu untuk mencari nasabah baru, survei, wawancara, dan evaluasi.

Contoh :
1. Seorang tukang ojek, Anto, memutuskan untuk membeli sebuah motor dengan
harga tunai Rp 12.000.000 secara kredit. Anto mendatangi perusahaan
pembiayaan yang mengenakan dan menyatakan ingin mengangsur
selama 36 bulan masing-masing sebesar Rp 400.000 sesuai dengan
penghasilannya menjadi tukang ojek. Untuk itu, Anto siap membayar uang
muka yang membuat angsuran menjadi tepat Rp 400.000. jika kemudian Anto
ii
mendapatkan penghasilan jauh lebih besar dan ingin melunasi utangnya pada
akhir tahun pertama, setelah angsuran ke-12, berapa yang Anto harus bayar?

Jawab :
Pada akhir tahun pertama, Anto sudah mengangsur 12 bulan dan masih
mempunyai 24 kali angsuran bulanan. Nilai sekarang dari 24 kali angsuran
bulanan Rp 400.000
Diketahui :
n = 24
A = Rp 400.000

i =

Ditanya : ….?

(
) )
(
(
) )

(
Jadi, Anto harus membayar untuk pelunasan pada akhir
tahun pertama ini.

2.2 Amortisasi Utang untuk Anuitas di Muka


Penyusunan skedul amortisasi utang untuk anuitas di muka pada dasarnya
sama dengan anuitas biasa kecuali untuk periode pertama. Jika pada anuitas biasa
angsuran pertama sebagian digunakan untuk membayar bunga dan sisanya untuk
amortisasi utang; pada anuitas di muka seluruh angsuran pertama adalah untuk
amortisasi utang karena belum adanya biaya bunga yang timbul mengingat
pembayaran dilakukan pada hari pertama sehingga t=0.

Contoh :

ii
Sebuah Notebook dijual dengan harga tunai Rp 15.000.000 atau dengan 5 kali
angsuran bulanan mulai hari transaksi dengan menggunakan j12 = 30%. Buatlah
skedul amortisasi utang secara lengkap!
Jawab :
PV = Rp 15.000.000
n = 5
30%
i = = 2,5% = 0,025
12
PV PV
A 
a n (due)
i
a 5 (due)
2,5%
A  Rp 3.149.954,064

Perhatikan bahwa kecuali untuk periode 0, perhitungan untuk periode lainnya


30%
adalah sama seperti skedul amortisasi utang anuitas biasa yaitu bunga = x
12
saldo hutang, amortisasi = angsuran – bunga, dan saldo hutang = saldo hutang
sebelumnya – amortisasi.
Tabel Amortisasi
ANUITAS SEGERA
Periode Angsuran Amortisasi Bunga Saldo Hutang
Rp 15.000.000
0 Rp 3.149.954 Rp 3.149. 954 Rp - Rp 11.850.046
1 Rp 3.149.954 Rp 2.853.703 Rp 296.251 Rp 8.996.343
2 Rp 3.149.954 Rp 2.925.045 Rp 224.909 Rp 6.071.298
3 Rp 3.149.954 Rp 2.998.172 Rp 151.782 Rp 3.073.126
4 Rp 3.149.954 Rp 3.073.126 Rp 76.828 Rp (0,00)

2.3 Pembiayaan Kembali Pinjaman


Cukup sering kita jumpai dalam perjanjian pemilikan kendaraan bermotor,
KPR, atau lainnya yang menggunakan angsuran bahwa tingkat bunga tidak
bersifat tetap (fixed,tetapi bersifat mengambang (floating atau variable). Maksud
dari bersifat tetap adalah sekali ditetapkan di awal akan berlaku terus hingga
angsuran terakhir. Sedangkan yang mengambang akan dievaluasi pada periode
tertentu, karena mengambang, skedul amortisasi baru harus dibuat untuk

ii
angsuran-angsuran yang tersisa. Penyesuaian tingkat bunga ini akan menyebabkan
perubahan besar angsuran bulanan dan amortisasi utang per periode. Sehingga
pada saat bunga pasar turun, seorang debitur dapat mempertimbangkan pinjaman
baru dengan bunga lebih rendah untuk melunasi pinjaman lama yang berbunga
lebih tinggi.

Contoh:
King Aragorn meminjam Rp 400.000.000 dari Bank GONDOR untuk
membeli sebuah rumah. Pinjaman itu akan dilunasi selama 15 tahun dicicil
bulanan dengan bunga tetap 21% p.a. Setelah melakukan pembayaran tepat 2
tahun, King Aragorn melihat tingkat bunga pinjaman di pasar telah turun menjadi
15% p.a. sehingga ia berminat untuk melunasi pinjamannya yang berbunga 21%
p.a. dengan pinjaman baru berbunga 15% p.a. Namun Bank GONDOR hanya
menyetujui pelunasan lebih cepat jika King Aragorn bersedia membayar denda
sebanyak 18 angsuran bulanan. Keputusan apa yang sebaiknya diambil King
Aragorn?
Jawab:
PV= Rp 400.000.000
i= 0.0175 n= 180
Pertama kita akan menghitung besar pinjaman yaitu saldo pinjaman setelah 24
kali angsuran ditambah 18 kali angsuran bulanan.

B esar angsuran per b u l a n :


PV R p 400.000.000
A 
(1  (1  i) )
n
(1  (1  0,0175) 1 8 0 )
i 0,0175
A  R p 7.322.449,08
D e n d a pel unasan lebih c ep at :
1 8  R p 7.322.449,08  R p 131.0804.083,44
S a l d o pi nj am a n setelah 2 4 k ali angsuran :
(1  (1  0,0175) 1 5 6 )
PV  R p 7.322.449,08
0,0175
P V  R p 390.484.200,1
Besar pinjaman yang harus diperoleh untuk pelunasan :
Rp 131.804.083,44 + Rp 390.484.200,1 = Rp 522.288.283,54
ii
Selanjutnya, dengan bunga 15% p.a. Kita menghitung angsuran bulanan selama
13 tahun (15 – 2) jika pinjaman baru ini jadi dilakukan.

Rp 522.288.283,54
A
(1 (1 0,0125)156 )
0,0125
A  Rp 7.626.910,33
Lalu kita bandingkan angsuran bulanan dari pinjaman baru dengan angsuran
bulanan pinjaman lama.
Karena angsuran pinjaman lama lebih rendah, maka sebaiknya King Aragorn
tidak melakukan pinjaman baru.

2.4 Dana Pelunasan (Sinking Fund)


Metode sinking fund atau dana pelunasan hutang, yaitu pembayaran hutang
yang dilakukan dengan 1 kali pembayaran pada akhir periode hutang. Merupakan
pengumpulan dana secara terencana melalui tabungan secara periodik dalam
jumlah yang sama untuk memperoleh sejumlah uang yang cukup besar pada
periode tertentu.
Suatu hutang yang berbunga dikatakan telah dilunasi jika seluruh
pertanggungan (pokok dan bunga) telah dibebaskan dengan suatu deretan
pembayaran yang dibuat dalam suatu interval yang sama.
Metode sinking fund mengasumsikan bahwa peminjam membuat
pembayaran secara berkala ke dalam suatu dana yang di sebut dana pelunasan
(sinking fund). Metode Sinking fund pada dasarnya sama saja dengan metode
amortisasi, bedanya adalah pembayaran oleh debitur kepada kreditur dilakukan
satu kali yang dikenal dengan istilah lump-sum payment, pada ujung periode
berlakunya hutang. Dengan metode ini, kreditur tidak membuatkan angsuran
cicilan kepada debitur melainkan menerima dana pengembalian sesuai dengan
suku bunga yang disepakati di akhir periode hutang, sehingga dalam banyak
kasus, debitur akan membuat suatu alokasi dana pribadi yang dapat dicicilnya
setiap interval waktu tertentu dengan harapan pada ujung periode hutangnya, dana
pelunasan telah tersedia. Beberapa debitur mencoba untuk mengalokasikan dana

ii
ke sebuah rekening atau pihak kreditur lain yang menawarkan suku bunga lebih
tinggi.
Persamaan anuitas nilai akan datang,
( )
)
(

)
( )
(

Contoh :
PT Protaniaga mengelola sebuah gedung apartemen dengan 150 kamar.
Manajemen perusahaan memperkirakan adanya kebutuhan untuk melakukan
pengecatan ulang gedung bagian luar dan lorong serta penggantian semua karpet
yang ada 5 tahun lagi. Biaya semua kegiatan itu sekitar Rp 2 milyar. Jika
manajemen PT Protaniaga memutuskan untuk membentuk dana pelunasan untuk
tujuan ini, berapa besar setoran bulanan selama 5 tahun jika bisa memperoleh
bunga 6% p.a.?
Jawab :
FV = Rp 2.000.000.000
n = 5 x 12 = 60 periode
i = 6%  0,5%  0,005
12
FV
A
((1 i)n 1)
i
Rp 2.000.000.000
A
((1 0,005)60 1)
0,005
A  Rp 28.665.603,06

ii
2.5 Metode Dana Pelunasan untuk Pelunasan Utang
Dana pelunasan dibentuk untuk tujuan pelunasan utang. Jumlah uang yang
diakumulasikan dalam dana ini pada akhir periode harus menjadi sebesar total
pokok utang yang harus dibayar. Sementara itu, sebelum utang itu jatuh tempo,
hanya bunga yang dibayarkan secara periodik pada tanggal-tanggal yang sudah
disepakati dengan bank(kreditur). Selisih antara jumlah dana pelunasan dan
pokok utang pada suatu saat tertentu disebut nilai buku utang. Ini dimungkinkan
karena dana pelunasan itu memang disiapkan khusus untuk penyelesaian utang
itu. Jumlah pembayaran tahunan yang harus dilakukan peminjam (debitur)
karenanya adalah jumlah untuk anuitas dana pelunasan dan bunga periodik.

Contoh:
Sebuah pinjaman sebesar Rp 500.000.000 akan jatuh tempo 4 tahun lagi dan harus
dibayarkan dengan metode dana pelunasan. Jika pinjaman itu berbunga sederhana (simple
interest) 9% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan dan pembayaran dana pelunasan dapat
memperoleh bunga 8% p.a. dihitung triwulanan, hitunglah:
a. Jumlah pembayaran tahunan
b. Jumlah dana pelunasan setelah 2 tahun
c. Nilai buku pinjaman setelah 2 tahun
Jawab:
PV = 500.000.000
n = 4 x 4 = 16 t = 4 tahun
i= 0,2 n = 16
a. Anuitas untuk dana pelunasan
Rp 500.000.000
A
((1 0,02) 16  1)
0,02
A  Rp 26.825.062,94
Jumlah untuk dana pelunasan dalam 1 tahun:
 4  Rp 26.825.062,94  R p 107.300.251,8
Jumlah untuk pembayaranbunga dalam 1 tahun:
9%
 2  Rp 500.000.000  Rp 45.000.000
2
Jadi, jum lah pembayarantahunan
 Rp 107.300.251,8  Rp 45.000.000 Rp 152.300.251,8 ii
((1 0,02)8 1)
b. FV  Rp 26.825.062,94
0,02
FV  Rp 230.238.685

c. Nilai buku pinjaman


 nilai pokok utang - jumlah dana pelunasan
 Rp 500.000.000 - Rp 230.238.685
 Rp 269.761.315

2.6 Perbandingan Metode Amortisasi dan Dana Pelunasan


Dengan metode amortisasi, pengeluaran periodik adalah sama besar
dengan besar pembayaran angsuran per periode, sedangkan dengan metode dana
pelunasan, pengeluaran periodik adalah jumlah pembayaran bunga dan setoran
untuk dana pelunasan.

Contoh :
Sebuah perusahaan yang sedang berkembang merencanakan untuk meminjam
sebesar Rp 1.000.000.000 selama 5 tahun dari bank. Bank Gryfendor bersedia
memberikan pinjaman dengan bunga 21% p.a. dengan angsuran setiap 6 bulan.
Bank lain yaitu Bank Slyterin bersedia memberikan pinjaman dengan bunga
sederhana 19% p.a. dibayarkan setiap 6 bulan, tetapi dengan syarat perusahaan itu
melakukan setoran untuk sinking fund dalam bank itu dengan bunga 14% p.a.
diperhitungkan setiap 6 bulan.
a. Tentukan alternatif mana yang sebaiknya dipilih?
b. Berapa penghematan yang bisa dilakukan setiap semester?

Jawab :
PV= Rp1.000.000.000
n = 2 x 5 = 10 kali
i = 0,105

a. Jika alternatif pertama yang digunakan, besar angsuranper 6 bulan adalah :


Rp1.000.000.000
A  Rp166.257.320,6 ii
1 (1 0,105)  10

 
 0,105 

Jika alternatif kedua yang digunakan, besar pembayaranbunga setiap 6 bulan adalah :
Bes ar anuitas untuk dana pelunasan adalah :
Rp1.000.000.000
A  Rp72.377.502,7
 (1  0,07)10 1 
 
 0,07 
Totalpembayaransemesteranuntukalternatif kedua :
Rp 95.000.000 Rp 72.377.502,7 Rp 167.377.502,7

Jadi pinjaman yang harus diambil adalah dari Bank Gryfendorkarenalebih murah.

b. Besar penghematan per semesteradalah :


Rp 167.377.502,7 - Rp 166.257.320,6 Rp 1.120.182,1

ii
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
 Amoritisasi merupakan pelunasan pokok yang merupakan pengurangan dari
angsuran utang dan bunga .
 Amortisasi utang selalu memiliki nilai lebih kecil atau sama dengan angsuran
utang.
 Dana pelunasan digunakan untuk membayar utang, untuk menebus utang obligasi
yang jatuh tempo, untuk dana penggantian mesin yang usang, dan untuk dana
pembelian peralatan baru.
)
 Rumus nilai sekarang anuitas biasa yaitu ( ( ) () )
,(
an
dinotasikan dengan i

 Persamaan nilai anuitas ,


Persamaan anuitas nilai sekarang:
( )
)
(
( ) an
dimana ( ) dinotasikan dengan i

Persamaan anuitas nilai akan datang:


( )
)
(

)
( )
(

ii
DAFTAR PUSTAKA

C, James dan John M.2007. Fudamentals Of Financial management. Edisi 12. Jakarta :
Salemba Empat
Frensidy, Budi. 2010. Matematika Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Mardiyanto, Handono .2008. Inti Sari Manajemen Keuangan.Jakarta: Grasindo
Sembiring,L, dkk.2005.Matematika Keuangan.Bandung: M2S
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2011/03/31/amortisasi-dan-sinking-fund/
http://www.scribd.com/doc/55408205/amortisasi

ii
Skedul amortisasi

PERIODE ANGSURAN AMORTISASI BUNGA SALDO HUTANG


0 - - - Rp 300,000,000.00
1 Rp 7,618,028.23 Rp 3,118,028.23 Rp 4,500,000.00 Rp 296,881,971.77
2 Rp 7,618,028.23 Rp 3,164,798.65 Rp 4,453,229.58 Rp 293,717,173.12
3 Rp 7,618,028.23 Rp 3,212,270.63 Rp 4,405,757.60 Rp 290,504,902.48
4 Rp 7,618,028.23 Rp 3,260,454.69 Rp 4,357,573.54 Rp 287,244,447.79
5 Rp 7,618,028.23 Rp 3,309,361.51 Rp 4,308,666.72 Rp 283,935,086.28
6 Rp 7,618,028.23 Rp 3,359,001.94 Rp 4,259,026.29 Rp 280,576,084.34
7 Rp 7,618,028.23 Rp 3,409,386.96 Rp 4,208,641.27 Rp 277,166,697.38
8 Rp 7,618,028.23 Rp 3,460,527.77 Rp 4,157,500.46 Rp 273,706,169.61
9 Rp 7,618,028.23 Rp 3,512,435.69 Rp 4,105,592.54 Rp 270,193,733.92
10 Rp 7,618,028.23 Rp 3,565,122.22 Rp 4,052,906.01 Rp 266,628,611.70
11 Rp 7,618,028.23 Rp 3,618,599.05 Rp 3,999,429.18 Rp 263,010,012.65
12 Rp 7,618,028.23 Rp 3,672,878.04 Rp 3,945,150.19 Rp 259,337,134.61
13 Rp 7,618,028.23 Rp 3,727,971.21 Rp 3,890,057.02 Rp 255,609,163.39
14 Rp 7,618,028.23 Rp 3,783,890.78 Rp 3,834,137.45 Rp 251,825,272.62
15 Rp 7,618,028.23 Rp 3,840,649.14 Rp 3,777,379.09 Rp 247,984,623.47
16 Rp 7,618,028.23 Rp 3,898,258.88 Rp 3,719,769.35 Rp 244,086,364.60
17 Rp 7,618,028.23 Rp 3,956,732.76 Rp 3,661,295.47 Rp 240,129,631.84
18 Rp 7,618,028.23 Rp 4,016,083.75 Rp 3,601,944.48 Rp 236,113,548.08
19 Rp 7,618,028.23 Rp 4,076,325.01 Rp 3,541,703.22 Rp 232,037,223.07
20 Rp 7,618,028.23 Rp 4,137,469.88 Rp 3,480,558.35 Rp 227,899,753.19
21 Rp 7,618,028.23 Rp 4,199,531.93 Rp 3,418,496.30 Rp 223,700,221.26
22 Rp 7,618,028.23 Rp 4,262,524.91 Rp 3,355,503.32 Rp 219,437,696.35
23 Rp 7,618,028.23 Rp 4,326,462.78 Rp 3,291,565.45 Rp 215,111,233.56
24 Rp 7,618,028.23 Rp 4,391,359.73 Rp 3,226,668.50 Rp 210,719,873.84
25 Rp 7,618,028.23 Rp 4,457,230.12 Rp 3,160,798.11 Rp 206,262,643.71
26 Rp 7,618,028.23 Rp 4,524,088.57 Rp 3,093,939.66 Rp 201,738,555.14

ii
27 Rp 7,618,028.23 Rp 4,591,949.90 Rp 3,026,078.33 Rp 197,146,605.24
28 Rp 7,618,028.23 Rp 4,660,829.15 Rp 2,957,199.08 Rp 192,485,776.08
29 Rp 7,618,028.23 Rp 4,730,741.59 Rp 2,887,286.64 Rp 187,755,034.50
30 Rp 7,618,028.23 Rp 4,801,702.71 Rp 2,816,325.52 Rp 182,953,331.78
31 Rp 7,618,028.23 Rp 4,873,728.25 Rp 2,744,299.98 Rp 178,079,603.53
32 Rp 7,618,028.23 Rp 4,946,834.18 Rp 2,671,194.05 Rp 173,132,769.35
33 Rp 7,618,028.23 Rp 5,021,036.69 Rp 2,596,991.54 Rp 168,111,732.66
34 Rp 7,618,028.23 Rp 5,096,352.24 Rp 2,521,675.99 Rp 163,015,380.42
35 Rp 7,618,028.23 Rp 5,172,797.52 Rp 2,445,230.71 Rp 157,842,582.90
36 Rp 7,618,028.23 Rp 5,250,389.49 Rp 2,367,638.74 Rp 152,592,193.41
37 Rp 7,618,028.23 Rp 5,329,145.33 Rp 2,288,882.90 Rp 147,263,048.08
38 Rp 7,618,028.23 Rp 5,409,082.51 Rp 2,208,945.72 Rp 141,853,965.58
39 Rp 7,618,028.23 Rp 5,490,218.75 Rp 2,127,809.48 Rp 136,363,746.83
40 Rp 7,618,028.23 Rp 5,572,572.03 Rp 2,045,456.20 Rp 130,791,174.80
41 Rp 7,618,028.23 Rp 5,656,160.61 Rp 1,961,867.62 Rp 125,135,014.19
42 Rp 7,618,028.23 Rp 5,741,003.02 Rp 1,877,025.21 Rp 119,394,011.18
43 Rp 7,618,028.23 Rp 5,827,118.06 Rp 1,790,910.17 Rp 113,566,893.11
44 Rp 7,618,028.23 Rp 5,914,524.83 Rp 1,703,503.40 Rp 107,652,368.28
45 Rp 7,618,028.23 Rp 6,003,242.71 Rp 1,614,785.52 Rp 101,649,125.58
46 Rp 7,618,028.23 Rp 6,093,291.35 Rp 1,524,736.88 Rp 95,555,834.23
47 Rp 7,618,028.23 Rp 6,184,690.72 Rp 1,433,337.51 Rp 89,371,143.51
48 Rp 7,618,028.23 Rp 6,277,461.08 Rp 1,340,567.15 Rp 83,093,682.44
49 Rp 7,618,028.23 Rp 6,371,622.99 Rp 1,246,405.24 Rp 76,722,059.44
50 Rp 7,618,028.23 Rp 6,467,197.34 Rp 1,150,830.89 Rp 70,254,862.10
51 Rp 7,618,028.23 Rp 6,564,205.30 Rp 1,053,822.93 Rp 63,690,656.81
52 Rp 7,618,028.23 Rp 6,662,668.38 Rp 955,359.85 Rp 57,027,988.43
53 Rp 7,618,028.23 Rp 6,762,608.40 Rp 855,419.83 Rp 50,265,380.02
54 Rp 7,618,028.23 Rp 6,864,047.53 Rp 753,980.70 Rp 43,401,332.49
55 Rp 7,618,028.23 Rp 6,967,008.24 Rp 651,019.99 Rp 36,434,324.25
56 Rp 7,618,028.23 Rp 7,071,513.37 Rp 546,514.86 Rp 29,362,810.89
57 Rp 7,618,028.23 Rp 7,177,586.07 Rp 440,442.16 Rp 22,185,224.82
58 Rp 7,618,028.23 Rp 7,285,249.86 Rp 332,778.37 Rp 14,899,974.96
59 Rp 7,618,028.23 Rp 7,394,528.61 Rp 223,499.62 Rp 7,505,446.36
60 Rp 7,618,028.23 Rp 7,505,446.53 Rp 112,581.70 Rp (0.18)

ii

Anda mungkin juga menyukai