Anda di halaman 1dari 22

Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BULU
Jl. Rembang - Blora KM 20 Bulu
Telp. 082136637011, 087717237720 Kode Pos
59255

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BULU


Nomor : 006/SK/III/2016

TENTANG
KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS

KEPALA UPT PUSKESMAS BULU

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan


berdasarkan kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis
dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien, bermutu,
dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu
disusun kebijakan penunjang pelayanan klinis di
Puskesmas Bulu.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269 tahun 2008, tentang Rekam Medis.

MEMUTUSKAN
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS BULU

KESATU : Kebijakan penunjang pelayanan klinis di Puskesmas


Bulu sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bulu
Pada tanggal 2 Mei 2016
Kepala UPT Puskesmas Bulu,

ISMAILIATI OKSUHARYANI
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA


PUSKESMAS NOMOR
006/SK/III/2016
TENTANG :
KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
BULU

I. PELAYANAN LABORATORIUM:
A. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas
meliputi;
1. Hemoglobin
2. hitung lekosit
3. hitung trombosit
4. laju endap darah
5. hematokrit
6. Hitung jenis lekosit
7. gula darah
8. asam urat
9. Cholesterol
10. Batang tahan asam (BTA)
11. Widal
12. HbsAg
13. Rapid test HIV
14. Urin rutin
15. Test Kehamilan
16. Malaria
17. Faeces
18. Golongan darah
19. Tes urin 3 parameter
B. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten,
yaitu: analis kesehatan dan petugas dengan minimal lulusan D III
Analis kesehatan dan telah mendapat pelatihan Mikroskopis BTA
dan malaria
C. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang terlatih
(Dokter)
D. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus
dipandu dengan prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan,
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan specimen
sampai penyerahan hasil.
E. Jika ada permintaan pemeriksaan di luar jam kerja maka adanya
pedelegasian wewenang pada bidan mampu bersalin untuk
pemeriksaan gula darah dan protein urin.
F. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi diatur sebagai
berikut:
1. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat penyakit hepatitis B,
maka petugas memakai APD sesuai prosedur
2. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat HIV/AIDS, maka
petugas memakai APD sesuai prosedur
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

3. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat TB paru, maka


petugas memakai APD sesuai prosedur.
G. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD untuk
menjamin keselamatan kerja
H. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman
menurut ketentuan yang berlaku
I. Bahan – bahan berbahaya dan beracun harus dilakukan penanganan
dan pembuangan secara benar
J. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus
dikelola sebagai limbah infeksius
K. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
disediakan
L. Reagen Essensial yang harus tersedia di laboratorium

1. Larutan Alkohol
2. Larutan Reesecker
3. Larutan metanol
4. Larutan Truk
5. Larutan Na Citrat 3,8 %
6. Larutan giemsa
7. Larutan HCL 0,1 N
8. Larutan Eosin 2%
9. Larutan EDTA 10 %
10. Larutan Drabkin
11. Larutan Carbon Fuscin 0,3 %
12. Larutan HCL asam 3 %
13. Larutan metelin blue 0,3 %
14. Oil immerse
15. Stik Glukosa
16. Stik Asam urat
17. Stik Cholesterol
18. Stik Urin 3 Parameter
19. Stik HbsAg
20. Stik Rapid HIV
21. Stik kehamilan
22. Reagen widal ( Salmonella thyphi O, Salmonella thypi H )
23. Reagen golongan darah ( Anti A,Anti B,Anti AB,Rhesus
M. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada
tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
N. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan
sekali
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

O. Petugas wajib menyatakan kapan reagen tidak tersedia yaitu saat


sisa stok reagen tinggal 25 % dari order awal.
P. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Hematologi : darah rutin ,golongan darah , Trombosit,Hematokrit
≤ 60 menit
2. Kimia darah : gula darah , Cholesterol,Asam urat ≤ 15 menit
3. Serologi : widal, Hbsag, Rapid test ≤ 30 menit
4. Urin rutin ≤ 30 menit
5. Feses ≤ 30 menit
6. Malaria ≤ 2 jam
7. BTA sampai 1 hari
Q. Hasil pemeriksaan laboratorium cito harus diserahkan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Haemoglobin ≤ 15 menit
2. Trombosit ≤ 20 menit
3. Hematokrit ≤ 15 menit
4. Gula darah ≤ 10 menit
R. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan
nilai normal
1. Hemoglobin nilai normal Perempuan 12 – 16 gr/dl
Laki –laki 14-18 gr/dl
2. Lekosit nilai normal 5000 – 10.000 /mm3
3. Trombosit nilai normal 150.000 – 400.000 /mm3
4. Hematokrit nilai normal 37 – 48 %
5. Hitung jenis :
a. Eosinofil nilai normal 0 – 1 %
b. Basofil nilai normal 1 – 3 %
c. Batang nilai normal 2 – 6 %
d. Segmen nilai normal 50 – 70 %
e. Limfosit nilai normal 20 – 70 %
f. Monosit nilai normal 2 – 4 %
6. Gula darah nilai normal 70 – 120 mg/dl
7. Asam urat nilai normal Perempuan 2 – 6 mg/dl, laki-laki 3 – 7,2
mg /dl
8. Cholesterol nilai normal ≤ 200 mg /dl
9. Widal nilai normal negative
10. Hbsag Nilai normal negative
11. Rapid test HIV nilai normal non reaktif
S. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera
kepada tenaga kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling
lambat satu jam setelah hasil diperoleh dengan acuan sebagai
berikut:
1. Untuk pemeriksaan glukosa darah puasa, nilai kritis: dibawah
50 mg/dl dan diatas 500 mg/dl
2. Untuk pemeriksan Asam urat nilai kritis:dibawah 1 mg/dl dan
diatas 55 mg /dl
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

3. Untuk pemeriksaan Cholesterol nilai kritis : dibawah 50 mg/dl


dan diatas 400 mg/dl
4. Untuk pemeriksaan Hemoglobin nilai kritis : dibawah 6 mg/dl
dan diatas 20 mg/dl
5. Untuk pemeriksaan Trombosit nilai kritis : dibawah
100.000 /mm3 dan diatas 500.000 /mm3.
T. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan
pemantapan mutu internal dan pemantaban mutu eksternal
U. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun
dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari program peningkatan
mutu puskesmas dan keselamatan pasien
V. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan
ditindak lanjuti

II. PENGELOLAAN OBAT:


A. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium
puskesmas
B. Yang berhak menulis resep adalah:
1. Semua kegitan pengobatan dan penulisan resep di UPT
Puskesmas Bulu di laksanakan oleh dokter/dokter gigi sesuai
kompetensinya dengan persyaratan sebagai berikut:a.Memiliki
Surat Tanda Registrasi.b.Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter
/Dokter gigi di UPT Puskesmas Bulu.
2. Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya di
bidang pengobatan karena sesuatu hal(misal:menghadiri
rapat),maka tugas pengobatan dan pemberian resep di
delegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman tentang farmasi:perawat/perawat
gigi/bidan yang bertugas pada hari itu.
C. Yang berhak menyiapkan obat adalah:
1. Apoteker sesuai kompetensinya.
2. Asisten Apoteker sesuai kompetensinya,apabila tenaga Apoteker
tidak ada.
3. Petugas kesehatan lain yang sesuai kompetensinya memiliki
pengetahuan dan pengalaman di bidang farmasi
yaitu:Perawat/Perawat gigi/Bidan.Apabila persyaratan petugas
yang di beri kewenangan melaksanakan penyediaan obat tidak
dapat di penuhi,maka petugas tersebut harus mengikuti pelatihan
khusus yang di berikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang untuk melaksanakan tugas manajemen kefarmasian di
UPT Puskesmas Bulu.
D. Jam buka pelayanan obat 24 jam, pada jam kerja dilaksanakan oleh
petugas obat, diluar jam kerja dilaksanakan oleh bidan piket.
E. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali
F. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien
G. Upaya meminimalkan adanya obat kadaluarsa dengan sistim FIFO
dan FEFO
H. Pemberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

1. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah


dilakukan oleh dokter.
2. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan
sebagai berikut:Petugas Pengelola obat meneliti keadaan
obat(ED,rusak atau tidak),Petugas Pengelola obat menyimpan
obat psikotropika ke dalam lemari yang terkunci dengan 2 kunci,
dan kuncinya dibawa oleh 2 orang petugas. Petugas merotasi
obat sesuai FIFO dan FEFO.
I. jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus
diidentifikasi dan ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter
J. Penyediaan obat dilakukan oleh tanga farmasi atau tenaga tehnis
kefarmasian dengan memperhatikan higiene dan kebersihan
K. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan
penyimpanan tiap-tiap obat
L. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi
minimal: nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan
pakai, cara pemakaian, waktu menggunakan, ....dst
M. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat
alergi, interaksi obat, dan efek samping obat
N. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan
dicatat dalam rekam medis
O. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan
dan ditindak lanjuti
P. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk
mengatasi jika terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
Q. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera
diganti jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi

III. PENGELOLAAN INFORMASI DAN REKAM MEDIS

A. Kode klasifikasi diagnosis menggunakan ICD X


B. Daftar pembakuan singkatan dalam rekam medis UPT Puskesmas Bulu sebagai
berikut :
NO KATEGORI SINGKATAN KETERANGAN

1. Hasil Pemeriksaan KU Keadaan Umum

PF Pemeriksaan Fisik

BB Berat Badan

TB Tinggi Badan

TD Tekanan Darah

S Suhu

N Nadi

RR Respiratory Rate
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

dbn dalam batas normal

APS Atas Permintaan Sendiri

Presbo Presentasi bokong

Presmuk Presentasi muka

Preskep Presentasi kepala

2. Poli Gigi Pulp Pulpitis

GP Gangren pulpa

GR Gangren radix

Perst Persistensi

Abs Abses

Pd Periodontitis

3. Laboratorium Hb Haemoglobin

BTA Bakteri Tahan Asam

Golda Golongan Darah

GDS Gula darah sewaktu

HCG test Human Chorionic Gonadotropin

Tg Trigliserid

HbsAg Hepatitis B antigen

OT SGOT

PT SGPT

CT Clooting time

BT Blooding time

A.U Asam Urat

Mal Malaria

LED Laju endapan darah

UR Urin rutin

DR Darah Rutin
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

4. Farmasi

PCT Paracetamol

GV Gentian Violet

TM Tetes Mata

SM Salep mata

SK Salep kulit

PK Kalium Permanganat

Dexa Dexamethason

MpPulv Dibuat dalam sediaan puyer

AC Antec Cunam (sebelum makan)

PC Post coenum (sesudah makan)

Syr Syrup

Supp Supositoria

Vag tab Vaginal tablet

Dtd Dalam tiap dosis

Gtt tetes

ISDN Isosorbiddinitrat

Bicnat Bicarbonat Natrikus

THP Tri Hexil Penidil

HPD Halloperidol

IM Intra Muskuler

IC Intra Cutan

IV Intra Venous

SL Sub Lingual

5. Loket Pendaftaran BY. NY Bayi Nyonya

BY. Bayi

AN. Anak
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

NN. Nona

SDR. Saudara

NY. Nyonya

TN. Tuan

JKN Jaminan Kesehatan Nasional

SS Sukses Simpus

Catin Calon Pengantin

Th Tahun

SKD Surat Keterangan Dokter

No Simbol Keterangan

1. ACD Anemia Chronic Disease

2. ADA Adenosis Deaminase Defisiensi

3. ADHD Atention Deficit Higher Activity Disorder

4. AF Atrial Fibrilation

5. AGN Acut Glumerulo Nephritis

6. AIDS Acquired Immunodeficieny Syndrome

7. AIP Acute Infective Polyneuritis

8. ALL Acut Leukimia Lymhotic

9. ALS Amyotropic Lateral Sclerosis

10. AMI Acute Myocardial Infact

11. AMP Austri Moore Prosthesis

12. ARDS Adulf Respiratory Distres Syndrome

13. AS Aortic Stenosis

14. ASD Atrial Septal Defect

15. ASH Asymetical Septal Hyperthrophy

16. ASHD Atherosclerotic Heart Diseasa

17. ATC Adenotonsilitis Chronich


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

18. ATE Adenoids Tonsilectomy (diagnosis)

19. ATHA Autoimmune Hemolytic Anemia

20. AV Arteriovenous

21. AVB Arterio Ventricular Block

22. AVM Arterio Venous Malformation

23. BBLR Low Birth Weight (Berat Badan Lahir Rendah)

24. BKB Batuk Kronis Berulang

25. BLRT Bayi Lahir Resiko Tinggi

26. BMP Bone Marrow Punctur

27. BMV Balon Mitral Volve

Biparietal Diameterbladder Neck Incision


28. BNI
(Operasi)

29. BNS Scelosis Bladder Neckcarpus Vitreous

30. BPD Biparietal Diameterbladder

31. BPH Benign Prostat Hyperthropy

32. BPPV Beningn Paroximal Posisional Vertigo

33. BRPN Bronchopneumonia

34. CA Carcinoma

35. CAEP Carcinoma Epidermoid

36. CBD Common Bile Duct

37. CC Commontio Cerebri

38. CHF Congestive Heart Failure

39. CIN II Cervical Intraepitalin Neophlasma

40. CLD Cronch Liver Disease

41. CML Leukimia Myelocytic Chronic

42. CMV Cytomegalovarus

43. COPD Chronic Obstructive Pulmonal Disease

44. CP Cerebral Palsy

45. CPA Cor Pulmonale Acute

46. CPC Cor Pulmonale Chronicum

47. CPD Cepahalo Pelvic Disproportion

48. CRF Chronic Renal Failure

49. CRVO Central Renal Vein Occlucion


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

50. CTEV Congenital Talipes Equino Varus

51. CTS Carpal Tunnel Syndrome

52. CV Carpus Vitreous

53. CVA Cerebro Vascular Accident

54. CWL Caldwell-luc ( operasi )

55. DAI Diffuse Acunal Injury

56. DAL Dilatation Aorta Left

57. DBN Dalam Batas Normal

58. DCM Dilated Cardiomyopathy

59. DD Demam Dengue

Dengue Hemorrhagic Fever (Demam Berdarah


60. DHF
Dengue)

61. DIC Disseminated Intravarcular Coagulation

62. DKA Dermatitis Kontrol Alergi

63. DKI Dermatitis Kontrol Iritasi

64. DKM Disfungsi Kelenjar Meibum

65. DKM Dysfuction Aconal Injury

66. DM Diabetes Melitus

67. DMP Dsytrophy Muscular Progresif

68. DORV Double Outlet Right Ventricle

69. DPL Drainage Peritional Laparotomi

70. DSS Dengue Shock Syndrome

71. DTA Deef Transverse Arrest

72. DUB Disfungsional Uterus Bledding

73. DVT Deep Vein Thrombosis

74. EDAS Enchalo dura Synogiosis

75. EDH Ephidural Hematom

76. EH Enchephalopathy Hepaticum

77. EKEK Extracapsuler Extraction

78. EPS Extraphiramidal Syndrome

79. ESA Episode Schizoprenia Acute

80. ESRD Endstage Renal Disease

81. ESWL Extra Corporeal Schock Wave Lithotripsy


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

82. ETA Elongatio Tendon Achiles

83. ETOF Epilepsy Tricer Of By Fever

84. FR Fracture

85. FUO Febris Unknow Origin

86. GAP Glanula Advancement Pasang Splint Pada Urethra

87. GEDS Gastroenteritis Dehidrasi Sedang

88. GGA Gagal Ginjal Akutt

89. GI Gastro Intestin

90. GMO Gangguan Mental Organic

91. GNA Glomerulo Nephritis Acute

92. GNC Glomerulo Nephritis Chronic

93. GO Gonnorrhea

94. HAV Hepatitis Virus Tipe A

95. HBV Hepatitis Virus Tipe B

96. HCM Hyperthropy Cardio Myopathy

97. HCV Hepatitis Virus Tipe C

98. HDN Hemorrhage Disease Newborn

99. HHD Hypertensive Heart Disease

100. HIE Hypoxia Iskemia Encephalopath

101. HIL Hernia Inguinal Lateralis

102. HIM Hernia Inguinal Medial

103. HIV Human Immunodeficieny Virus

104. HMD Hyline Membran Disease

105. HNP Hernia Nucleus Polposus

106. HOCM Hypertrophy Obstructive Cardiomyopath

107. HRS Hepto Renal Syndrom

108. HSV2 Herpes Simplex Visceral

109. HT Hypertension

110. IBS Irritacle Bowel Syndrome

111. ICH Intra Cerebral Hemorrhagic

112. ICM Ishchemic Cardiomyophaty

113. IHD Iscehmic Hearth Disease

114. IMW Inter Maxilary Wirimg


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

115. IRBBB Incomplete Right Bundle Branc Block

116. ISK Infeksi Saluran Kencing

117. ITP Idiophatic Thrombosy Thpenia Purpura

118. IUFD Intra Uterin Fetal Death

119. IUGR Intra Uterine Growth Retardation

120. KAD Ketoacidosis Diabetic

121. KAH Kongenital Adrenal Hyperplasia

122. KEP Kurang Energi Protein

123. KET Kehamilan Extra Tuba

124. KKP Kekurangan Kalori Protein

125. KLL Kecelakaan Lalu Lintas

126. KP Koch’s Pulmonary

127. KPD Ketuban Pecah Dini

128. KSB Carcinoma Basal Cell (Karsinoma Basal Kell)

129. KTG Kardiotografi

130. LBBB Left Bundle Branch Block

131. LBP Low Back Pain

132. LD Laryngescophy Direc

133. LDL Low Dencity Lopoprotein Type

134. LE Lupus Erythematosus

135. LFA-1 Lymphocyte Function Antigen 1 Defect

136. LHF Left Hearth Failure

137. LM Lymphoma Maligna Non Hodskin

138. LMG Line Mid Granuloma/ Granuloma Midline

139. LMNH Lymphoma Maligna Non Hodskin

140. LNH Lymphoma Non Hodskin

141. LRTI Lower Respiratory Tract Infection

142. LVF Left Vebtricular Failure

143. LVH Left Ventrikel Hypertropi

144. MAS Mekanium Aspiration Syndrome

145. MBO Mati Batang Otak

146. MCA Multiple Cinginetal Anomaly

147. MCI Myocardial Infarctio


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

148. MDS Myelo Dysplasia Sydrome

149. MH Mobus Hansen

150. MI Mitral Insufisiency

151. MIP Megameatus Intact Prepuce

152. MM Myeloma Mutiple

Multiple Organ Failure/ Gagal Ginjal Multiple


153. MOF
Organ

154. MR Mental Retardaction

155. MR Mitral Regurgitasi

156. MS Myocardial Stenosis

157. MTC Maintenence Chemontherapy

158. MVP Mitral Volve Prolaps

159. NASH Non Alkohol Steato Hepatitis

160. NAW Nasal Atrium Window

161. NHL Non Hodgin Lipoma

162. NIDDM Non Insulin Dependent Diabetes Melitus

163. NPC Nasopharynx Carcinoma

164. NPH Neurologia Post Herpetica

165. ODS Opstalmologi Adaextra Sinistra

166. OMA Otitis Media Acute

167. OMC Osteomyelitis Chronic

168. OMI Old Myocarditis Infract

169. OMP Otitis Media Purulent

170. OPLL Osifikasi Posterior Longitudinal

171. ORIF Open Redaction Internal Fixation ( operasi )

172. OUA Orificium Urehrae Externum

173. PACG Primery Open-Close Glucoma

174. PAI Perforasi Appendic Infiltral

175. PAPVD Partial Anomaly Pumonary Vein Drainage

176. PAT Paraxysmal Atrial Tachycardia

177. PBS Peritonial Bacterius Spontan

178. PCO Posterir Capsul Opacity

179. PCP Pneumocystiis Carinii Pneumonia


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

180. PDA Patent Ductus Aterious

181. PDE Fixid Drug Eruption

182. PE Pericardial Efusion

183. PH Prostate Hypertrophy

184. PID Pelvic Inplatory Disease

185. PIM Pembekuan Intra Vasculer Menyeluruh

186. PJI Penyakit Jantung Ischemik

187. PJR Penyakit Jantung Rhematik

188. PL Pyelolitiasis

189. PNP Purine Nuclesoside Phosphorylase Difisiensy

190. POAG Primery Open-Angle Glaucoma

191. PPLO Pleura Pnemonia Like Organic

192. PPOM Penyakit Paru Obstruktive Menahun

193. PSA Perdarahan Sub Arachnoid

194. PSSW Plate Screw Sublaminary Wire

195. PTC Plasma Thromboplastin Compen Difisient

196. PTCA Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasty

197. PUJO Pelvic Ureteric Junction Obstruction

198. RA Rheumatoid Arthritis

199. RAD Right Atrial Dilatation

200. RBBB Ringht Bundle Branch Block

201. RCCS Rembesan Cairan Cerebrospinal

202. RDS Respiratory Distres Syndrome

203. RHD Rheumatic Hearth Disease

204. RIND Reversible Ischemic Neurogical Defisit

205. RND Radical Neck Dissection

206. RPG Retrogade Pyelo Graphy

207. RVH Right Ventrikel Hypertrhopy

208. SAH Surachoid Hemorraghic

209. SBE Subbacterial Endocarditis

210. SCID Severe Combined Otak Organnic

211. SCIWORA Spinal Cord Unjuri Without Radiologic Assigment

212. SGB Syndrome Gulian Barre


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

213. SGE Syndrome Goldflam-ERB

214. SGH Subgleal Hematom

215. SH Stroke Hemorragie

216. SIADH Syndrome Adrenocoticol Hormon

217. SIRS Systemic Inflamation Respons System

218. SLE Systemic Lupus Erythematosus

219. SM Simple Mastectomy

220. SN Syndrome Neprotic

221. SNH Stroke Non Hemorragic

222. SNHL Sensory Neural Hearing LOST

223. SNM Syndrome Malignant Neuroleptic

224. SNNT Struma Nodular Non Toxic

225. SNT Struma Non Toxic

226. SOD Salpingo Oophorectomy Dextra

227. SOL Space Occupaying Lesion

228. SOO Syndrome Otak Organic

229. SOS Salpingo Oophorectomy Sinistra

230. SR Septum Reposisi

231. STNG Split Thick Ness Graft

232. STT Soft Tissue Tumor

233. SVT Supra Ventricular Tachcyardial

234. TA Tricuspid Atresia

235. TAVB Total Atrioventricular Block

236. TBC Tuberculusos

237. TCC Transitional Cell Carsinoma

238. TEN Toxic Epydermal Neccrolysis

239. TF / TO Tetralogy of Fallot

240. TFA Tonsilopharyingitis Acut

241. TIA Trancient Iscemic Attack

242. TK Tonslitis Kronik

243. TMC Tumor Mamae Dextra

244. TMJ Toot Mandible Jow

245. TMS Tumor Mamae Sinistra


Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

246. TR Tricuspid Regurgitasi

247. TTH Tension Type Headache

248. TUR Transurethra Prostatectomy

249. TVD Three Vessel Disease

250. TVP Transvesical Prostatectomy

251. UPJS Pelvic Ureteric Junction Stenosis

Upper Respiratory Tract Infection (Infeksi Saluran


252. URTI
Pernapasan Atas)

253. UTI Urinary Tract Infection

254. VE Vulnus Ecoration

255. VES Ventrikel Ekstra Sistole

256. VF Ventrikel Fibrilation

257. VL Vulnus Laceration

258. VODS Vision Opstalmologi Dextra Sinistra

259. VSD Ventrikel Septum Defect

260. WSD Water Seales Drainage

C. Petugas UPT Puskesmas Bulu yang boleh mengakses rekam medis adalah :
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Perawat Gigi
5. Bidan
6. Petugas Rekam medis

D. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap rekam
medis harus mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas, sesuai prosedur
yang berlaku dan wajib menjaga kerahasiaan.

E. Pemberian nomor yang diterapkan di UPT Puskesmas Bulu adalah dengan


sistem Unit atau Unit Numbering System (SNF), yaitu pemberian satu nomor
rekam medis kepada satu keluarga atau lebih sering disebut dengan istilah
Family Folder. Nomor rekam medis baru di UPT Puskesmas Bulu diberikan
sesuai dengan nomor urut pasien mendaftar di loket pendaftaran.
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

Nomor rekam medis pasien dibagi menjadi dua yaitu nomor rekam
medis dengan awalan 00 diberikan kepada pasien dalam wilayah, sementara
awalan 90 diberikan untuk pasien luar wilayah. Nomor rekam medis setiap
pasien berbeda dengan pasien lainnya, perbedaan penomoran tersebut
dilakukan dengan cara pemberian kode pada setiap pasien yang berkunjung.

Contoh :
Pasien Dalam Pasien Luar
Wilayah Wilayah
00 00 01 90 00 01
00 00 02 90 00 02
00 00 03 90 00 03

Setiap Pasien mempunyai satu nomor rekam medis

Family Folder nomor 000002 Family Folder nomor 000777


000002 - 1 : Kepala Keluarga 000777 - 1 : Kepala Keluarga
000002 - 2.01 : Istri ke 1 000777 - 2.01 : Istri ke 1
000002 - 2.02 Istri ke 2 000777 - 2.02 : Istri ke 2
000002 - 3.01 : Anak Ke 1 000777 - 3.01 : Anak Ke 1
000002 - 3.02 : Anak Ke 2 000777 - 3.02 : Anak Ke 2
000002 - 3.03 : Anak Ke 3 000777 - 3.03 : Anak Ke 3
000002 - 3.04 : Anak Ke 4 000777 - 3.04 : Anak Ke 4
000002 - 3.05 : Anak Ke 5 000777 - 3.05 : Anak Ke 5
Keluarga yang Keluarga yang
000002 - 4.01 : 000777 - 4.01 :
lain urutan Ke 1 lain urutan Ke 1
Keluarga yang Keluarga yang
000002 - 4.02 : 000777 - 4.02 :
lain urutan Ke 2 lain urutan Ke 2

F. Rekam medis disimpan dengan aturan sebagai berikut:


1. Sistem penyimpanan rekam medis di Puskesmas Bulu menggunakan
sistem sentralisasi yaitu sistem yang menggabungkan penyimpanan rekam
medis rawat jalan dan rekam medis rawat inap (pelayanan persalinan
normal) pada satu tempat penyimpanan. Sistem penjajaran rekam medis
menggunakan sistem Straight Numerical Filling (SNF) atau penjajaran rekam
medis secara langsung sesuai urutan nomornya.
2. Rekam medis UPT Puskesmas Bulu wajib disimpan sekurang kurangnya
untuk jangka waktu 2 tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat.
3. Setelah batas waktu 2 tahun dilampaui, kemudian rekam medis diretensi
dan disimpan selama 5 tahun sebelum dimusnahkan.

G. Pelaksanaan retensi rekam medis di UPT Puskesmas Bulu dilakukan


ketentuan sebagai berikut :
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

1. Masa retensi rekam medis adalah 2 tahun terhitung dari terakhir pasien
berobat
2. Kegiatan yang dilakukan saat retensi adalah sebagai berikut
a. Penyisiran Rekam Medis
Mencari rekam medis yang misfiled dan dokumen inaktif.

b. Retensi Rekam Medis dan Pemindahan dokumen inaktif


Memisahkan rekam medis yang inaktif dan di simpan dalam rak khusus
berdasarkantanggal berobat dan jenis penyakitnya.

c. Penilaian nilai guna rekam medis


Rekam medis yang mempunyai nilai guna dan harus dilestarikan
selama 10 tahun adalah sebagai berikut :

1) Ringkasan masuk dan keluar


2) Resume penyakit
3) Lembar Operasi
4) Identifikasi bayi baru lahir
5) Informed Consent
6) Lembar kematian

H. Isi rekam medis UPT Puskesmas Bulu


1. Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan sekurang-kurangnya
memuat :
a. Identitas pasien;
b. Tanggal dan waktu;
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis;
e. Diagnosis;
f. Rencana penatalaksanaan;
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah ditetapkan kepada pasien;
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik;dan
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan.
2. Isi rekam medis pasien rawat inap dan perawatan satu hari (Pasien
Persalinan Normal) sekurang kurangnya memuat :
a. Identitas pasien;
b. Tanggal dan waktu;
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan


riwayat penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis;
e. Diagnosis;
f. Rencana penatalaksanaan;
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan;
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan;
j. Grafik Partograf
k. Identitas bayi
l. Ringkasan pulang (discharge summary);
m. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan;
n. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu; dan
o. Untuk pasien gigi dilengkapi dengan odontogram klinik.
3. Pengisian rekam medis UPT Puskesmas Bulu menggunakan metode :
S (Subjective)
O (Objective)
A (Assasement)
P (Planning)

I. Kelengkapan isi rekam medis UPT Puskesmas Bulu harus dievaluasi setiap
hari dengan pemberian catatan kecil kelengkapan isi rekam medis dan
ditindak lanjuti dengan melengkapi isi rekam medis oleh petugas pelayanan.

D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib dipantau
secara rutin
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, linstrik, harus dipantau
secara periodik, dipelihara, dan diperbaiki dan dipastikan berfungsi
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus
didokumentasikan
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan
benar, dimonitor penyimpanan dan penggunaannya, dan ditindak
lanjuti
5. Harus disusun program menjamin lingkungan puskesmas yang
aman meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan
pelatihan, pemantauan dan evaluasi
6. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi
perencanaan, pelaksanaaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
Akreditasi Puskesmas 2016 Puskesmas Bulu

7. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu


8. Peraltan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar

E. MANAJEMEN SDM YANG BEKERJA DALAM PELAYANAN KLINIS


1. Pola ketenagaan sdm klinis harus disusun berdasar analisis
kebutuhan sdm
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinis
3. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat
ijin yang berlaku
4. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling
lambat satu tahun sekali
5. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus
diinformasikan kepada tenaga klinis
6. Tiap tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan
kewenangan klinik untuk masing-masing petugas
7. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan setiap tenaga klinis
harus dievaluasi dan ditindak lanjuti

KEPALA PUSKESMAS BULU

ISMAILIATI OKSUHARYANI

Anda mungkin juga menyukai