Anda di halaman 1dari 6

Sulfolane adalah bahan kimia yang banyak digunakan dalam industri perminyakan.

Penggunaan
yang paling umum dari sulfolane adalah pada ekstraksi aromatik dalam proses penyulingan
minyak dan ekstraksi CO 2 dari gas alam. Sulfolane merupakan senyawa organosulfur yang
mudah larut dalam air. Dalam bentuk murni, sulfolana adalah cairan yang tidak berwarna,
dengan massa jenis lebih besar dari air. Sulfolane tidak menguap dari air atau tanah, juga tidak
mudah menyerap ke bahan organik. Penelitian menunjukkan bahwa sulfolane terdapat pada
limbah industri dari kilang dan fasilitas pengolahan gas di sekitar 10 ppm atau kurang (Chou
1983). Konsentrasi Sulfolane dalam air limbah umumnya dapat ditentukan dengan menggunakan
lumpur aktif di dalam biotreaters pada tempat pengolahan limbah industri. Sulfolane tidak
menyebabkan korosif pada baja. Korosi baja umumnya diakibatkan oleh produk dekomposisi
sulfolane. Penyebab korosi berkaitan dengan penggunaan sulfolana adalah adanya kotoran dalam
ekstraksi sulfolane. Secara khusus, oksigen atau klorida saat terjadi kontak dengan sulfolane,
akan menyebabkan degradasi pada permukaan baja. Sulfolane secara termal, stabil pada keadaan
sekitar 220 °C. Keadaan ini ketika sulfolane mulai terurai menjadi sulfur dioksida dan bahan
polimer.

Karakteristik dari sulfolane

Sulfolane dikembangkan oleh Shell Oil Company pada akhitr tahun 1950-an. Pada saat itu,
sulfolane digunakan untuk memurnikan butadiena.

1. Sifat fisik dari sulfolane


Sulfolana dalam bentuk murni adalah cairan tidak berwarna, tetapi dalam industri
sulfolane yang digunakan berwarna kuning muda karena bereaksi dengan udara. Sifat
fisika dari sulfolane adalah sebagai berikut :
 Rumus kimia : C 4 H 8 O2 S
 Berat molekul : 120,17 gram per mol
 Titik leleh : 27.5 °C setara dengan 81.5 °F
 Titik didih : 285 °C (545 °F)
 Berat
 jenis : 1.261 gram per mililiter
 Titik nyala atau flash point : 165 ° C (329 ° F)
 Simbol bahaya : XN (berbahaya)
Rates Sulfolane Hazards berdasarkan The National Fire Protection Agency adalah
sebagai berikut:

Health Hazard 2 Paparan intens atau terus tapi tidak kronis dapat
menyebabkan menderita cacat sementara atau
mungkin cedera residual.
Flammability Hazard 1 Harus dipanaskan sebelum terjadi kebakaran
Reactivity Hazard 0 Biasanya stabil bahkan di bawah paparan api

2. Sifat kimia sulfolane


Sulfolane merupakan senyawa organosulfur, mengandung gugus sulfonil dengan atom
belerang berikatan rangkap pada dua atom oksigen. Struktur ditunjukkan pada Gambar 1.
Hasil sintesis oleh hidrogenasi sulfolene, produk dari reaksi antara butadiena dan sulfur
dioksida. Ikatan rangkap bersifat, sedangkan cincin karbon memiliki sifat non polar
dengan stabilitas yang tinggi. Tekanan uap meningkat dari tekanan 0.01 milimeter
merkuri (mmHg) hingga 421.4 mmHg. Peningkatan tersebut berlangsung pada kisaran
suhu 20 °C - 260 °C (68 °F - 500 °F). Densitas pada fasa uap adalah 4,2 g / L relatif
terhadap udara. Sulfolane secara termal stabil sampai sekitar 220 °C, ketika mulai terurai
menjadi sulfur dioksida dan bahan polimer. Sulfolane dapat berikatan stabil dengan
berbagai zat kecuali sulfur dan aluminium klorida.
Gambar 1. Struktur sulfolane
(CCME 2006)
Reaksi pada sulfolane
- Oksidasi

Berikut tabel properties dari sulfolane :


 Refining minyak pada proses Ekstraksi Sulfolane
adalah pelarut yang digunakan dalam unit ekstraksi aromatik cair-cair untuk
membuka rantai aromatik benzena, toluena, dan xilena dari aliran hidrokarbon.
Ekstraksi sulfolana Unit adalah nama yang sering digunakan secara khusus oleh
industri yang menggunakan sulfolana sebagai pelarut dalam proses ekstraksinya.
Unit ekstraksi Sulfolane umumnya dirancang dan diimplementasikan untuk
pemurnian suatu operasi pada perusahaan minyak besar yang berkoordinasi
dengan teknisi rekayasa yang sesuai. Dalam ekstraksi menggunakan sulfolana,
cairan umpan hidrokarbon (paling sering nafta, sulingan, dan minyak tanah di
kisaran C6-C8) bercampur dengan cairan sulfolana. Tujuan pencampuran tersebut
adalah untuk menselektif dan membuaka rantai aromatik ke sulfolana tersebut.
Sulfolane adalah pelarut yang banyak digunakan dalam industri minyak. Hal ini
dikarenakan, selektivitas dari sulfolane sangat tinggi untuk senyawa aromatik dan
digunakan untuk melarutkan senyawa dalam jumlah besar. Setelah ekstraksi,
senyawa non-aromatik dipisahkan dari sulfolana dan senyawa aromatic hasil
ektraksi dilanjutkan dalam proses distilasi ekstraktif. Setelah distilasi ekstraktif,
aromatik harus dipisahkan dari sulfolana menggunakan kolom pemulihan
aromatik. Kolom ini memisahkan komponen berdasarkan titik didih. Sulfolane
memiliki suhu didih yang sangat rendah (545 °F) relatif terhadap pelarut lainnya.
 Sintesis sulfolane

Gambar 2. Sintesis sulfolane


(CCME 2006)
 Ekstraksi sulfolane dalam proses refining
Gambar 3. Ekstraksi sulfolane pada proses refining

Anda mungkin juga menyukai