MIKROBIOLOGI UMUM
Disusun oleh:
TEOFILUS B ELVA
19/20860/THP/STIPP A
B. Fermentasi karbohidrat
1. Medium Glukosa Cair
a. Memasukkan ekstrak daging 3 g, pepton 5 g, glukosa 5 g, dan
phenol red 1,6% 1 mL ke dalam 1000 mL aquadest.
b. Memanaskan sampai mendidih dan aduk hingga homogen.
c. Mengambil 10 mL medium glukosa cair tersebut dan masukkan
pada tabung reaksi yang telah berisi tabung durham. Sterilkan pada
suhu 121°C selama 20 menit.
d. Inokulasi medium tersebut dengan biakan murni Bacillus subtilis
dan Escherichia coli pada tabung reaksi yang berlainan dengan
menggunakan ose.
e. Membuat kontrol yang berisi medium glukosa cair dan tabung
durham.
f. Inkubasikan selama 48 jam pada suhu 37°C atau pada suhu kamar.
g. Mengamati dan catat hasilnya.
2. Medium Glukosa Agar
a. Memasukkan ekstrak daging 3 g, pepton 5 g, glukosa 5 g, agar-
agar 15 g, dan phenol red 1,6% 1 mL ke dalam 1000 mL aquadest.
b. Memanaskan sampai mendidih dan aduk hingga homogen.
c. Mengambil 10 mL medium glukosa agar masukkan dalam tabung
reaksi dan sterilkan pada suhu 121°C selama 20 menit.
d. Inokulasikan medium tersebut dengan biakan murni Bacillus
subtilis dan Escherichia coli pada tabung reaksi yang berlainan
dengan cara tusukan.
e. Membuat kontrol, kemudian inkubasikan selama 48 jam pada suhu
37°C atau pada suhu kamar.
2. Skematis
A. Hidrolisis Pati
1.1. Ket
e ran
g an
2. Fermentasi Karbohidrat
2.a. Medium Glukosa Cair
Bakteri: Bacillus Subtillis Bakteri: Escherichia coli
B. Pembahasan
Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies
kuman yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia
yang berbeda sehingga tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses
identifikasi. Setelah sampel diinokulasikan pada media differensial atau selektif,
kemudian koloni kuman diinokulasikan pada media uji biokimia. Sel-sel pada
makhluk hidup tersusun dari biomolekul. Untuk dapat mempertahankan hidup,
sel-sel mengalami metabolisme (reaksi pada sel). Dalam metabolisme, sel
menyerap energi dari makanan atau nutrisinya, energi ini digunakan untuk
membentuk biomolekul penyusun sel. Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar
mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia.
Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit
tertentu yang di deteksidengan interaksi mikroba dengan reagen tes yang
menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi dengan
melakukan pengujian-pengujian tertentu.
Pada praktikum ini bertujuan untuk melakukan identifikasi mikroba
menggunakan uji biokimia, Untuk lebih spesifik praktikum ini bertujuan untuk
melakukan pengujian fermentasi karbohidrat pada bakteri anaerob dan fakultatif
anaerob. Suatu proses anaerob ini dilakukan pada karbohidrat yang dihancurkan
untuk menghasilkan energi. Berbagai macam karbohidrat difermentasi oleh
berbagai macam bakteri untuk menghasilkan energi, Dari hasil pengamatan yang
didapat diatas, diperoleh bahwa pada percobaan hidrolisis pati pada bakteri
Bacillus Subtillis dan Escherichia coli memiliki bentuk koloni yang sama yaitu,
circular fillamento, dengan teknik isolasi cara goresan. Pada percobaan
fermentasi karbohidrat medium glukosa cair pada bakteri Bacillus Subtillis
memiliki warna nila, sedangkan pada bakteri Escherichia coli memiliki warna
kuning. Pada medium glukosa agar, bakteri Bacillus Subtillis dan Escherichia
coli memiliki warna akhir yang sama yaitu kuning-merah.
BAB IV
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Pengujian biokimia didasarkan pada ekspresi hasil metabolisme yang
diakibatkan oleh aktivitas enzim yang dimiliki oleh suatu spesies bakteri.
2. Hampir semua reaksi hidrolisis memerlukan katalisator untuk mempercepat
jalannya reaksi.
3. Fermentasi merupakan salah satu aktivitas biokimia yang dilakukan oleh
mikroba. Fermentasi adalah proses pengunahan senyawa makromolekul
organik menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba pada
kondisi anaerob.
4. Mikroba yang digunakan untuk fermentasi dapat berasal dari makanan
tersebut dan dibuat pemupukan terhadapnya. Tetapi cara tersebut biasanya
berlangsung agak lambat dan banyak menanggung resiko pertumbuhan
mikroba yang tidak dikehendaki lebih cepat.
5. Penambahan Iodium didasari atas polisakarida dengan membentuk senyawa
kompleks adsorbs berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium
menghasilkan warna biru, dekstrin menghasilkan merah anggur, sedangkan
glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodin
membentuk warna merah coklat.
B. Saran
Diharapkan praktikan bisa lebih serius dalam melakukan praktiku m agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Dan pada saat mengamati bakteri diharapkan
lebih teliti agar mendapatkan gambar yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Handoko, A, Yoga., Dkk. Isolasi dan Karakterisasi Biokimia Pembusuk Buah
Cabai Rawit. Media Informasi Teknologi Pangan. Salatiga, Vol 11,
No 1 (2020) Halaman 34-41.
[2] Lubis, R, Mirna. Hidrolisis Pati Sukun dengan Katalisator H2SO4 untuk
Pembuatan Perekat. Banda Aceh. Jurnal Rekayasa Kimia dan
Lingkungan, Vol 9, No 2, Halaman 62-67. 2012.
[3] Retno, T, Dyah, Nuri, W. Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang. Prosiding
Seminar Nasional Teknik Kimia. Yogyakarta. 23 Februari 2011.
[4] Wahyuni, S., Dkk. Karakterisasi Sifat Biokimia Isolat Bakteri Karakteristik asal
Tambak Udang. Kendari. Jurnal Ilmiah Biologi Ekesperimen dan
Keanekaragaman Hayati, Vol 2, No 2, Halaman 60-66.
Mengetahui,