Anda di halaman 1dari 13

ACARA V

PERHITUNGAN BAKTERI SECARA LANGSUNG DAN


PERHITUNGAN BAKTERI TIDAK LANGSUNG

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM

Disusun oleh:

TEOFILUS B ELVA
19/20860/THP/STIPP A

SARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERKEBUNAN DAN


PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum perhitungan bakteri secara langsung dan
perhitungan bakteri tidak langsung adalah:
1. Mengetahui perhitungan bakteri secara langsung, dan
2. Mengetahui perhitungan bakteri secara tidak langsung.

B. Dasar Teori
Jumlah bakteri dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang hidup
atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung
cara-cara yang digunakan. Untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup dapat
dilakukan setelah larutan bahan atau biakan bakteri diencerkan dengan faktor
pengenceran tertentu dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu
tergantung dari macam dan sifat-sifat bakterinya[3].
Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara mikroskopis yaitu
dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil [4].
Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung yaitu jumlah bakteri di hitung
secara keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup atau hanya untuk
menentukan jumlah bakteri yang hidup saja, tergantung cara yang digunakan[1].
Peningkatan jumlah sel bakteri terjadi akibat adanya pembelahan sel sebagai hasil
dari penambatan nitrogen pada fase perbanyakan. Fase statis terjadi jika jumlah
sel bakteri mengalami peningkatan atau penurunan dengan jumlah sedikit, karena
jumlah bakteri yang membelah sebanding dengan jumlah bakteri yang mati[2].
Untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup saja dapat ditentukan setelah
larutan bahan atau biakan mikroba dengan faktor pengenceran tertentu dan di
tumbuhkan dalam media dengan cara tertentu tergantung dari macam-macam sifat
bakteri. Koloni-koloni yang terbentuk berasal dari satu sel tunggal yang dapat
hidup.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Tempat dan Tanggal Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 29 April 2020 di Laboratorium
Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta.
B. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah aquades steril 99 ml yang
mengandung 0,015% agar-agar, larutan cat erythrosine y 1%, larutan asam cuka
40%, aquades steril 99cc dan 9cc, minyak imersi, bahan padat (tanah), bahan cair
(susu), xylol, alkohol 95%, methylene blue, dan medium nutrient agar tegak.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mortal steril,
timbangan, tabung reaksi, pipet tetes, inkubator mikrobio, gelas benda, dan
mikroskop.
C. Cara Kerja
1. Teoritis
A. Perhitungan Bakteri Secara Langsung
I. Untuk bahan yang berbentuk padat (misal tanah)
- Haluskan contoh tanah dengan mortal steril.
- Timbang 10 g contoh tanah dan masukkan ke dalam 99 ml
aquadest steril yang mengandung 0,015% agar-agar, selanjutnya
gojog baik-baik kurang lebih 25 kali supaya bakteri tersuspensi
homogen.
- Diamkan sebentar supaya partikel-partikel padatnya mengendap.
- Pipet 0,1 ml suspensi tersebut dan ratakan 1x4 cm2 di atas gelas
benda yang bersih dan bebas lemak. Gunakan pola segi empat
yang diletakkan di bawah gelas benda. Jika tidak dapat merata
berarti gelas benda masih berlemak.
- Kringkan noda secara mendatar di atas uap air mendidih.
- Setelah kering rendam dalam larutan asam cuka 40% selama
kurang lebih 3 menit, kemudian cuci dengan air mengalir dan
kering anginkan.
- Bubuhkan larutan cat rose Bengal 1% atau erythrosine y 1% pada
noda dan keringkan di atas uap air mendidih (paling sedikit selama
1 menit).
- Setelah dingin cuci dengan air mengalir dan kering anginkan.
- Amati dengan mikroskop pada perbesaran kuat dengan minyak
imersi, tentukan jumlah bakteri rata-rata tiap bidang pemandangan
dari 25 bidang pemandangan, dan hitung jumlah bakteri tiap gram
contoh tanah.
Jumlah bakteri tiap gram
10× faktor pengenceran × 400
= x jumlah bakteri
luas bidang pemandangan
Keterangan : jumlah bakteri yang dimaksud adalah jumlah bakteri
rata-rata tiap bidang pemandangan.
II. Untuk bahan yang berbentuk cair (misalnya susu)
- Gojog contoh susu kuat-kuat kurang lebih 25 kali supaya bakteri
tersuspensi homogen.
- Inokulasikan 1 cc susu ke dalam 99 cc aquadest steril
(pengenceran 1:100/pengenceran 10-2) dan gojog kuat-kuat supaya
bakteri tersuspensi homogen.
- Pipet 0,1 cc suspensi tersebut dan ratakan seluas 1x4 cm2 di atas
gelas benda yang bersih dan bebas lemak seperti cara A.4.
- Keringkan noda secara mendatar di atas uap air mendidih.
- Rendam dalam xylol selama 1 menit, selanjutnya rendam dalam
alkohol 95% selama 1 menit.
- Bubuhkan larutan cat methylene blue pada noda dan diamkan
selama 2 menit.
- Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan.
- Amati dengan mikroskop perbesaran kuat dan tentukan jumlah
bakteri rata-rata tiap bidang pemandangan dari 25 bidang
pemandangan, dan hitung jumlah bakteri tiap cc susu.
Jumlah bakteri tiap cc
10× faktor pengenceran × 400
= x jumlah bakteri
luas bidang pemandangan
Keterangan : jumlah bakteri yang dimaksud adalah jumlah bakteri
rata-rata tiap bidang pemandangan.
B. Perhitungan Jumlah Bakteri Secara Tidak Langsung
- Ambil 1 cc contoh bahan yang akan ditentukan jumlah bakterinya,
masukkan secara aseptic dalam 9 cc aquadest steril (pengenceran
10-1), kemudian diteruskan sampai dengan pengenceran 10-5.
- Cairkan medium nutrient agar tegak kemudian dinginkan pada
temperatur kurang lebih 50oC.
- Ambil 1 cc/1 ml suspensi bakteri untuk tiap-tiap pengenceran,
masukkan ke dalam MNA tegak yang telah mencair.
- Goyangkan secara hati-hati supaya suspensi bahan tercampur
merata dengan medium.
- Tuangkan secara aseptic masing-masing medium yang telah
tercampur merata dengan suspensi bakteri tersebut ke dalam
petridish steril, dan ratakan.
- Inkubasikan secara terbalik selama 48 jam.
- Hitung koloni yang tumbuh pada masing-masing petridish, dan
kemudian hitung bakteri tiap cc.
2. Skematis
A. Perhitungan Bakteri Secara Langsung
I. Untuk bahan yang berbentuk padat (misal tanah)
Haluskan contoh tanah dengan mortal steril

Timbang 10 g contoh tanah dan masukkan ke dalam 99 ml
aquadest steril yang mengandung 0,015% agar-agar, selanjutnya
gojog baik-baik kurang lebih 25 kali supaya bakteri tersuspensi
homogen

Diamkan sebentar supaya partikel-partikel padatnya mengendap

Pipet 0,1 ml suspensi tersebut dan ratakan 1x4 cm2 di atas gelas
benda yang bersih dan bebas lemak. Gunakan pola segi empat
yang diletakkan di bawah gelas benda. Jika tidak dapat merata
berarti gelas benda masih berlemak.

Keringkan noda secara mendatar di atas uap air medidih

Setelah keringkan rendam dalam larutan asam cuka 40% selama
kurang lebih 3 menit, kemudian cuci dengan air mengalir dan
kering anginkan

Bubuhkan larutan cat rose Bengal 1% atau erythrosine y 1% pada
noda dan keringkan di atas uap air mendidih (paling sedikit selama
1 menit)

Setelah dingin cuci dengan air mengalir dan kering anginkan

Amati dengan mikroskop pada perbesaran kuat dengan minyak


imersi, tentukan jumlah bakteri rata-rata tiap bidang pemandangan
dari 25 bidang pemandangan, dan hitung jumlah bakteri tiap gram
contoh tanah
Jumlah bakteri tiap gram
10× faktor pengenceran × 400
= x jumlah bakteri
luas bidang pemandangan
Keterangan : jumlah bakteri yang dimaksud adalah jumlah bakteri
rata-rata tiap bidang pemandangan.
Diagram Alir 1. Perhitungan Bakteri Secara Langsung Bahan Padat
II. Untuk bahan yang berbentuk cair (misalnya susu)
Gojog contoh susu kuat-kuat kurang lebih 25 kali supaya bakteri
tersuspensi homogen

Inokulasikan 1 cc susu ke dalam 99 cc aquadest steril
(pengenceran 1:100/pengenceran 10-2) dan gojog kuat-kuat supaya
bakteri tersuspensi homogen

Pipet 0,1 cc suspensi tersebut dan ratakan seluas 1x4 cm2 di atas
gelas benda yang bersih dan bebas lemak seperti acara A.4

Keringkan noda secara mendatar di atas uap air mendidih

Rendam dalam xylol selama 1 menit, selanjutnya rendam dalam
alkohol 95% selama 1 menit

Bubuhkan larutan cat methylene blue pada noda dan diamkan
selama 2 menit

Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan

Amati dengan mikroskop perbesaran kuat dan tentukan jumlah
bakteri rata-rata tiap bidang pemandangan dari 25 bidang
pemandangan, dan hitung jumlah bakteri tiap cc susu
Jumlah bakteri tiap cc
10× faktor pengenceran × 400
= x jumlah bakteri
luas bidang pemandangan
Keterangan : jumlah bakteri yang dimaksud adalah jumlah bakteri
rata-rata tiap bidang pemandangan.
Diagram Alir 2. Perhitungan Bakteri Secara Langsung Bahan Cair
B. Perhitungan Jumlah Bakteri Secara Tidak Langsung
Ambil 1 cc contoh bahan yang akan ditentukan jumlah bakterinya,
masukkan secara aseptic dalam 9 cc aquadest steril (pengenceran
10-1), kemudian diteruskan sampai dengan pengenceran 10-5

Cairkan medium nutrient agar tegak kemudian dinginkan pada
temperatur kurang lebih 50oC

Ambil 1 cc/1 ml suspensi bakteri untuk tiap-tiap pengenceran,
masukkan ke dalam MNA tegak yang telah mencair

Goyangkan secara hati-hati supaya suspensi bahan tercampur
merata dengan medium

Tuangkan secara aseptik masing-masing medium yang telah
tercampur merata dengan suspensi bakteri tersebut ke dalam
petridish steril, dan ratakan

Inkubasikan secara terbalik selama 48 jam

Hitung koloni yang tumbuh pada masing-masing petridish, dan
kemudian hitung bakteri tiap cc
Diagram Alir 3. Perhitungan Bakteri Secara Tidak Langsung

BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Berikut ini adalah hasil pengamatan pada praktikum perhitungan bakteri
secara langsung dan perhitungan bakteri secara tidak langsung:
a. Perhitungan Bakteri Secara Langsung
10× faktor pengenceran × 400
= x jumlah bakteri
luas bidang pemandangan
10× 10−2 ×100
Koloni padat = x 61
4
= 61.000 x 10-2
= 610 bakteri
10× 10−2 ×100
Koloni cair = x 41
4
= 41.000 x 10-2
= 410 bakteri
b. Perhitungan Bakteri Secara Tidak Langsung
No Pengecatan Jumlah koloni tiap petridish
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
1 10-3 150 _ 150
2 10-4 38 _ 38
3 10-5 60 _ 60
1
Koloni pencampuran =Jumlah koloni×
fτρ
1
=150 =150 X 102
10−3
∑ Koloni Pengenceran 10−3
=
∑ Koloni Pengeceran 10−3
150.000
=
380.000
=0,394
K<1 = Di rata rata
K>2 = Pengamatan sebelumnya
B. Pembahasan
Pada praktikum mikrobiologi acara 5 ini terdapat dua cara perhitungan bakteri
yang harus dilakukan, yaitu perhitungan bakteri secara langsung dan perhitungan
bakteri secara tidak langsung. Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang
digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu
media pembiakan. Perhitungan secara langsung merupakan perhitungan yang
menghitung jumlah total sel (sel mati dan hidup) yang ada pada sampel.
Keuntungan metode ini ialah pelaksanaannya cepat dan tidak memerlukan banyak
peralatan. Namun mempunyai kelemahan sebagai yakni sel-sel mikroba yang
telah mati tidak dapat dibedakan dari sel yang hidup. Karena itu keduanya
terhitung. Dengan kata lain hasil yang diperoleh ialah jumlah total sel yang ada di
dalam populasi.
Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung yaitu jumlah bakteri di
hitung secara keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup atau hanya untuk
menentukan jumlah bakteri yang hidup saja, tergantung cara yang digunakan.
Untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup saja dapat ditentukan setelah
larutan bahan atau biakan mikroba dengan faktor pengenceran tertentu dan di
tumbuhkan dalam media dengan cara tertentu tergantung dari macam-macam sifat
bakteri.
Dari hasil pengamatan perhitungan bakteri secara langsung maka diperoleh
jumlah koloni bakteri berbentuk padat berjumlah 610 bakteri, sedangkan jumlah
koloni bakteri berbentuk cair berjumlah 410 bakteri. Dan perhitungan bakteri
secara tidak langsung diperoleh pada ulangan 2 tidak terdapat jumlah koloni
dipetridish tersebut baik di pengecatan 1, 2, dan 3. Hasil akhir dari pencampuran
koloni diperoleh 0,394, dimana jumlah K<1 = rata-rata, dan K>2 = Pengamatan
sebelumnya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung
jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan.
2. Perhitungan secara langsung merupakan perhitungan yang menghitung jumlah
total sel (sel mati dan hidup) yang ada pada sampel. Keuntungan metode ini
ialah pelaksanaannya cepat dan tidak memerlukan banyak peralatan.
3. Perhitungan jumlah bakteri secara tidak langsung yaitu jumlah bakteri di
hitung secara keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup atau hanya
untuk menentukan jumlah bakteri yang hidup saja, tergantung cara yang
digunakan.
4. hasil pengamatan perhitungan bakteri secara langsung maka diperoleh jumlah
koloni bakteri berbentuk padat berjumlah 610 bakteri, sedangkan jumlah
koloni bakteri berbentuk cair berjumlah 410 bakteri. Dan perhitungan bakteri
secara tidak langsung diperoleh pada ulangan 2 tidak terdapat jumlah koloni
dipetridish tersebut baik di pengecatan 1, 2, dan 3. Hasil akhir dari
pencampuran koloni diperoleh 0,394, dimana jumlah K<1 = rata-rata, dan
K>2 = Pengamatan sebelumnya.
B. Saran
Untuk praktikan agar lebih serius dalam melakukan perhitungan bakteri secara
langsung maupun tidak langsung, agar mendapatkan hasil yang akurat, dan
diharapkan praktikum kedepannya lebih baik dan lebih maju lagi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hanik, U., dkk. 2018. Hitung Jumlah Coliform pada Minuman Es The (Studi
Kasus di Kantin Perguruan Tinggi X). Semarang.
[2] Ummah, R., dkk. 2019. Potensi Isolat Bakteri Endofit Akar Tanaman Bawang
Merah (Allium ascalonicum) sebagai Penghambat Nitrogen. Surabaya.
[3] Wibowo, Wahyu, P, Ari., Andriyani, R. 2016. Perhitungan Jumlah Bakteri
Escherichia coli dengan Pengolahan Citra Melalui Metode Theresholding
dan Counting Morphology. Bandung.
[4] Wijaya, C, Raden, dkk. 2015. Perancangan Alat Penghitung Bakteri. Yogyakarta.

Yogyakarta, 4 Mei 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Amanda Talitha Hariyanto) (Teofilus B Elva)

Anda mungkin juga menyukai