Anda di halaman 1dari 2

Nama :Teofilus B.

Elva
NIM :20860
Kelas :THP/STIPP
Tugas :Pengantar Teknologi Pertanian
Pengaruh Penambahan Ekstrak Jahe(Zingiber officinalle Roscoe)
dan Variasi Lama Pemeraman Terhadap Aktivitas Antikoksidan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu:
1. Preparasi Bahan
Bahan yang akan digunakan adalah telur itik kandang. Kriteria pemilihan telur itik
kandang antara lain, telur yang berukuran seragam dan berkualitas baik(bentuk kulitnya
bagus, warnanya bersih, posisi kuning telur di tengah dan tidak terdapat bercak atau noda
darah, dan telur utuh bulat, tidak retak atau pecah kulitnya).
2. Pembuatan Ekstrak Jahe
Jahe yang digunakan yaitu jahe emprit, jahe dibersihkan, dipotong kecil-kecil baru
kemudian diblender. Konsentrasi ekstrak jahe yang dibuat adalah 0% dan 50% (b/b). cara
pembuatan ekstrak jahe pada konsentrasi:
a. 0% =tanpa penambahan ekstrak jahe
b. 50% =500 gram jahe/1000 gram air(b/b)
3. Pembuatan Adonan Pasta Pengasinan
Bahan yang digunakan pada pembuatan adonan pasta pengasinan ini adalah campuran
serbuk batu bata merah, abu gosok, garam dapur, dengan perbandingan 2:1:1.
4. Pembuatan Telur Asin
Telur itik yang tadi telah dibungkuss dengan adonan pasta pengasinan kemudian
disimpan selama 14 hari. Setelah 14 hari, telur asin diangkat, dibersihkan/dicuci dengan
air sampai adonan pasta tadi hilang, kemudian kukus selama 30 menit.
5. Metode Analisis
Pengujian dilakukan meliputi analisis aktivitas antioksidan

Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah:


Penambahan ekstrak jahe dan variasi lama pemeraman dapat mempengaruhi
karakteristik sensoris meliputi parameter warnaa, rasa, aroma, tekstur, damn overall pada
telur asin. Berdasarkanhasil penelitian, nilai tingkat kesukaan paling asin adalah
ditambahnya ekstrak jahe dengan lama pemeraman 20 hari yaitu sebesar 0,096%.Nilai
tingkat kesukaan paneliss terhadap karakteristik sensoris telur asin untuk parameter
warna(warna telur asin yang telah dibelah), menunjukkan bahwa telur asin tanpa
penambahan jahe nilainy hampir sama yaitu 3,5,-4,8. Nilai paling tinggi diperoleh pada
telur asin dengan lama epemeraman 20 hari yaitu sebesar 5,92. Tingkat kesukaan panelis
terhadap karakteristik sensoris telur asin parameter warna menunjukkan bahwa adanya
beda nyata pada telur asin yang ditambah ekstrak jahe, dapat dilihat dari proses
pemeraman yang tinggi, pemeraman juga salah satu factor yang menentukan tingkat
warna telur asin. Nilai tingkat kesukaan panelis terhadap karakteristik sensoris telur asin
untuk parameter rasa, rasa telur asin yang lama pemeraman sekitar 7,11,dan 14 hari akan
memeperoleh rasa yg tidak terlalu asin, jika waktu pemeraman ditambah lagi sampai 20
hari maka rasa telur asin akan semakin asin. Nilai tingkat kesukaan panelis terhadap
karakteristik sensoris telur asin untuk parameter aroma,didapatkan bahwa telu yang
pemeramannya 7 hari aromanya netral, sedangkan yang peemramannya 20 hari aromanya
cenderung lenih kuat. Nilai kesukaan panelis terhadap karakteristik sensoris telur asin
untuk parameter tekstur, telur yang pemeramannya sekitar 7 hari menghasilkan tekstur
yang sangat lembut,sedangkan telur yang pemeramannya 20 hari teksturmya sudah
matang dan bagus. Nilai tingkat kesukaan panelis terhadap karakteristik sensoris telur
asin untuk parametrer overall, nilai yang ditunjukkan saat pemeraman 14 hari sebessr
4,40 yaitu netral, sedangkan lama pemeraman 20 hari sebesar 3,40 yang berarti bahwa
telur asin ini kurang disukai panelis. Aktivitas Antioksidan, penambahan ekstrak jahe
pada telur asin mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehari-hari, sedangkan
pada telur asin tanpa penambahan ekstrak jahe cenderung sama hampir tidak ada
perubahan. Hasil analisis Fenol pada telur asin, berdasarkan hasil analisis diketahui
bahwa kadar fenol pada telur asin tanpa penambahan ekstrak jahe dan telur asin dengan
penambahan ekkstrak jahe terdapat adanya beda nyata, adanya peningkatan yang sangat
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai