Anda di halaman 1dari 6

FOTOSINTESIS

Teofilus B Elva1, Maria Heliana Putri Sanny2, Emanuel Hubertus Logman Andu3

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian1, Fakultas Teknologi Pertanian, INSTIPER Yogyakarta

Intisari

Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil dan
bakteri fotosintetik, dimana energy matahari (dalam bentuk foton ditangkap dan diubah menjadi
energi kimia (ATP dan NADPH). Cahaya matahari, klorofil, karbondioksida dan air merupakan
faktor utamayang mempengaruhi mekanisme peristiwa fotosintesis. Tanpa fotosintesis tumbuhan
tidak dapat menyintesis makanannya. Tujuan praktikum kali ini adalahuntuk mengetahui hasil
fotosintesis pada daun. Dimana fungsi utama fotosintesis adalah memproduksi zat makanan berupa
glukosa. Pada reaksi gelap terjadi pengikatan karbon dioksida oleh daun, kemudian karbon tersebut
diubah menjadi glukosa. Pada pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil, pada daun tertutup dimana
warna awal daun ialah hijau pekat berubah menjadi hijau pekat setelah ditetesi dengan larutan
benedict sebanyak 5 tetes. Sedangkan pada daun terbuka warna awal daun hijau muda berubah
menjadi hijau pekat setelah ditetesi 15 kali larutan benedict. Penambahan tetesan larutan benedict
bertujuan untuk mengetahui gula pereduksi suatu hasil fotosintesis.

Kata Kunci: Fotosintesis, reaksi gelap, faktor yang mempengaruhi fotosintesis, larutan benedict,
glukosa.

1. PENDAHULUAN
Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di bumikarena selain untuk menjaga
tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua
kehidupan di bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai
sumber utama energi dalam makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di
bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh
fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada
konsumsi energi peradaban manusia. Fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa
organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan
karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau
klorofil[1].
Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta
bantuan energi cahaya. Fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies,
beberapa cirinya selalu sama, misalnya prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh
protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis [1]. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di
dalam organel yang disebut kloroplas. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil
disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan
elektron dari zat seperti air. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang
mengkonsentrasikan atau menyimpan karbon dioksida.
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini mengandung banyak pigmen
klorofil. Kloroplas memiliki pigmen-pigmen lainnya, yaitu karotinoid yang merupakan derivate dari
likopen. Pada korola, kaliks, kulit buah yang telah matang atau masak. Dimana tumbuhan bisa
mendapatkan karbon dioksida (CO2) diudara yang masuk ke daun tumbuhan lewat stomata atau mulut
daun. Sementara air (H2O) bisa didapatkan lewat akar tumbuhan yang kemudian disalurkan ke daun
melalui batang tumbuhan. Saat sinar matahari jatuh ke permukaan daun, klorofil menangkap energy
dari cahaya matahari tersebut. Fungsi utama fotosintesis ialah memproduksi zat makanan berupa
glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar dasar pembangun zat makanan lain, yaitulemak dan protein
dalam tumbuh-tumbuhan. Zat-zat ini merupakan sumber makanan bagi hewan dan maupun manusia.
Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energy cahaya menjadi mata rantai makanan.
Rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menadi dua, yaitu reaksi terang (karena memerlukan
cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tapi memerlukan karbon dioksida), reaksi terang
terjadi di grana sedangkan reaksi gelap terjadi di stomata.Seperti yang disebutkan diatas, cahaya
matahari dapat mempengaruhi fotosintesis, lama penyinaran cahaya matahari juga mempengaruhi
fotosintesis dan berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari yang dapat diserap oleh tanaman.
Untuk menjunjang pertumbuhan secara baik, diperlukan lama penyinaran sekitar 9-10 jam perhari.

2. MATERIAL DAN METODE

2.1. Material
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah larutan aseton, larutan
benedict, daun tertutup dan daun terbuka (papaya).

2.2. Alat/Instrumen
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi, gelas beker
250 mL, gelas beker 500 mL, pipet tetes, mortar, gelas ukur.

2.3. Prosedur Kerja


Adapun cara kerja yang harus dilakukan dalam praktikum kali ini adalah, menyiapkan alat dan
bahan dalam keadaan bersih dan kering. Menarik dan menumbuk halus daun. Menambahkan 20
mL aseton mendidih dalam mortar untuk mengikat klorofilnya. Memanaskan larutan tersebut
dalam penagas air sampai mendidih. Mendinginkan larutan tersebut. Menyaring larutan tersebut.
Menguji filtratnya dengan benedict.

3. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Uji Gula Reduksi

Perubahan Warna
No Bahan dan perlakuan Banyak tetes
Awal Akhir
1. Daun tertutup Hijau muda Hijau pekat 5

2. Daun terbuka Hijau muda Hijau tua 15


Pada praktikum kali ini membahas tentang fotosintesis. Dimana arti dari fotosintesis adalah suatu
proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama
tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Cahaya matahari, klorofil, karbondioksida
dan air merupakan faktor utamayang mempengaruhi mekanisme peristiwa fotosintesis. Tanpa
fotosintesis tumbuhan tidak dapat menyintesis makanannya. Pada reaksi gelap terjadi pengikatan
karbon dioksida oleh daun, kemudian karbon dioksida tersebut diubah menjadi glukosa. Semakin
banyak karbon dioksida di udara, semakin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan
untuk melangsungkan fotosintesis.[2] Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap fotosintesis, jika
tumbuhan tidak menyintesis makanannya hal ini akan berakibat terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Berbagai bukti jelas jika tumbuhan sangat butuh reaksi fotosintesis dan
bukti fisiknya yang hidup ditempat gelap tumbuhan itu tumbuh dengan lambat, batang yang lebih
ramping, mudah rapuh, daun yang kepucatan, sedangkan tumbuhan yang hidup ditempat gelap
pertumbuhannya semakin cepat dan bentuk batang yang berisi, kokoh, dan duan yang segar.
Pada hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum kali ini pada perlakuan uji pereduksi
larutan benedict diperoleh di bahan perlakuan daun tertutup perubahan warna menghasilkan warna
hijau pekat dimana warna awalnya hijau muda pada tetesan ke 5. Dan bahan perlakuan pada daun
terbuka perubahan warna yang dihasilkan menjadi hijau tua dimana warna awalnya hijau muda pada
tetesan ke 15. Pada praktikum kali ini penambahan tetesan larutan benedict mempengaruhi reduksi
suatu tumbuhan terhadap fotosintesis, semakin banyak tetesan maka untuk menghasilkan warna hijau
tua dan lebih kepekatan butuh daun yang yerbuka dan terkena sinar matahari terlebih dahulu. Dimana
fungsi utama fotosintesis adalah memproduksi zat makanan berupa glukosa. Zat-zat yang dibutuhkan
tumbuhan seperti yang disebutkan diatas merupakan sumber makanan bagi tumbuhan, hewan, dan
manusia. Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energy cahaya menjadi energy kimia
selalu menjadi komponen yang terpentng dalam fotosintesis.
4. KESIMPULAN
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan
oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Cahaya matahari,
klorofil, karbondioksida dan air merupakan faktor utamayang mempengaruhi mekanisme peristiwa
fotosintesis. Tanpa fotosintesis tumbuhan tidak dapat menyintesis makanannya. Pada reaksi gelap
terjadi pengikatan karbon dioksida oleh daun, kemudian karbon dioksida tersebut diubah menjadi
glukosa. Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap fotosintesis, jika tumbuhan tidak menyintesis
makanannya hal ini akan berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada
reaksi gelap terjadi pengikatan karbon dioksida oleh daun, kemudian karbon tersebut diubah menjadi
glukosa.
REFERENSI
[1] Hasbiah, ST., Wahidah, F, Baiq. 2013. Perbandingan Kecepatan Fotosintesis pada Tanaman Sawi HIjau
(Brasicca Juncea) yang diberi Pupuk Organik dan Anorganik. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Alaudin Makasar. 1:61-69.
[2] Pertamawati. 2010. Pengaruh Fotosintesis terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum.
L)Dalam Lingkungan Fotoautotof Secara Invitro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 12:31-37.

Yogyakarta, 12 April 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Mutia Septi Faramita Lahay) (Teofilus B Elva)

Anda mungkin juga menyukai