Anda di halaman 1dari 1

Nama : Teofilus B.

Elva

NIM : 20860

Kelas : STIPP A/19

Mata Kuliah : Fisiologi dan Teknologi Pascapanen

Pada fisiologis dan morfologis perkembangan buah kelapa sawit buah dapat berkembang
dengan baik dengan berat dan ukuran pada 100 hari atau lebih setelah penyerbukan. Sintesis
minyak bergantung pada impor bersamaan dari asimilasi melalui floem hanya ada sedikit bukti
sintesis dari cadangan yang disimpan di dalam buah. Seperti disebutkan diatas sebelumnya, buah
brondolan dengan cepat menumpuk lemak bebas dalam jumlah besar asam (FFA), mungkin
karena mereka menderita kerusakan yang mengakibatkan pelepasan lipase endogen atau
mendukung aksi lipase eksogen asal mikroba. FFA yang tinggi menunjukkan penurunan kualitas
minyak. Peningkatan FFA terjadi pada saat pelonggaran buah pertama. Produksi tandan buah
kelapa sawit dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti nutrisi, air, karbohidrat pasokan,
pemangkasan di bawah / di atas, suhu, cahaya dan penyerbukan. Yang terakhir tergantung pada
pasokan serbuk sari dan penyerbuk aktivitas. Perubahan pada salah satu dari ini dapat
menurunkan atau meningkatkan level produksi tandan buah.

Dimana pada tujuan akhir membuka kebun kelapa sawit adalah produktivitas tinggi (TBS
dan CPO yang dipanen memuaskan), dan pada prinsip operasional dapat berjalan efektif dan
efisien. Pada prinsip panen kelapa sawit haruslah tepat saat melakukan pemanenan yang
berpengaruh pada jumlah janjangan yang diperoleh dan tepat waktu saat panen yang juga
berpengaruh pada kualitas mutu buah kelapa sawit itu sendiri. Ada banyak pantangan yang tidak
boleh dilanggar saat pemanenan buah kelapa sawit yang sudah diatur dalam peraturan
perusahaan. Jika semakin lama penyimpanan minyak dilakukan, maka semakin rendah tingkat
rendemen suatu minyak dan semakin tinggi pula tingkat ALB (asam lemak bebas) pada minya,
begitu pula sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai