Biologi Sistem Ekskresi
Biologi Sistem Ekskresi
Pernahkah Anda melihat busa di air seni alias urine? Apabila itu terjadi dalam beberapa hari, sebaiknya Anda segera
berkonsultasi ke dokter. Sebab kondisi itu bisa saja menjadi pertanda masalah serius pada ginjal.
Kondisi urine kerap menjadi indikasi awal suatu penyakit. Satu di antaranya, busa pada urine. Menurut urolog Erik
P. Castle, urine bisa saja berbusa. Namun, apabila busa hilang dalam beberapa hari, kondisi itu normal. Mungkin,
busa muncul akibat pelepasan buang air kecilnya terlalu cepat.
Yang harus diwaspadai apabila busa tak kunjung hilang saat air seni keluar. Itu bisa saja menandakan protein
berlebih pada urine atau proteinuria. Jika itu terjadi, Castle menyarankan Anda mendatangi dokter. Sebab jumlah
protein pada urine menandakan masalah ginjal serius.
Isi Materi
❑ Setiap ginjal terdiri atas 1–4 juta tubulus mikroskopis bernama nefron
yang kaya pembuluh darah.
❑ Nefron merupakan unit atau satuan struktural dan fungsional terkecil
ginjal.
❑ Setiap nefron tersusun atas satu glomerulus (jamak: glomeruli),
kapsul Bowman (kapsula glomerulus), tubulus konvolusi proksimal,
lengkung Henle, dan tubulus konvolusi distal (yang bersambungan
dengan saluran pengumpul)
Pembentukan Urine
❑ Karbon dioksida dan air dari seluruh jaringan akan diangkut oleh
darah melalui vena menuju serambi kanan dan bilik kanan jantung.
Selanjutnya, dari bilik kanan jantung, darah yang mengandung karbon
dioksida itu dipompa ke paru-paru.
Tubuh ikan air laut atau ikan laut bersifat hipotonis terhadap lingkungan
sekitarnya. Hal itu berarti darah mereka memiliki konsentrasi air yang
lebih tinggi dibandingkan air laut di sekelilingnya. Akibatnya, tubuh ikan
laut cenderung kehilangan air secara osmosis melalui seluruh
permukaan tubuhnya. Untuk menggantikan air yang keluar secara
terus-menerus dari tubuhnya, ikan laut minum air laut dalam jumlah
banyak.
Ikan Air
Tawar
Cairan tubuh (darah) ikan air tawar memiliki konsentrasi air yang lebih
rendah dibandingkan lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, darah
ikan air tawar bersifat hipertonis terhadap medium tempat hidupnya.
Akibatnya, air secara terus-menerus masuk ke dalam tubuh ikan
melalui kulit dan (sebagian besar) melalui membran insang dengan
cara difusi. Agar konsentrasi cairan tubuhnya tetap terjaga, ikan air
tawar juga harus secara terus-menerus mengekskresikan kelebihan air
yang mereka serap dengan cara menghasilkan urine yang banyak dan
encer
C. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Ekskresi
1. Albuminuria
Pada penyakit albuminuria, terjadi kegagalan proses filtrasi
(penyaringan) oleh ginjal, terutama filtrasi protein (albumin).
Akibatnya, albumin lolos dalam proses filtrasi dan ditemukan
dalam urine.
2. Anuria
Anuria merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak
terbentuknya urine. Kelainan tersebut disebabkan oleh adanya
kerusakan pada glomerulus sehingga ginjal tidak mampu
memfiltrasi darah.
3. Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk dari
pengendapan garam-garam mineral,
misalnya kalsium fosfat, di dalam ginjal
atau di saluran urine (ureter dan
uretra).
4. Diabetes Insipidus
Seseorang yang menderita diabetes insipidus menghasilkan urine
yang sangat banyak dan encer (hipotonis).
5. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan yang ditandai urine
penderita mengandung glukosa sebab kekurangan hormon insulin.