Anda di halaman 1dari 478

E D I S IK E T I G A

BENTUK, RUANG, DAN TATANAN


DILENGKAPI CD-ROM

FRANCIS D.K. CHING


ARSITEKTUR
Bentuk, Ruang, dan

PENERBIT E8IANGGA
JIH.Bang RgoNelOO
Ciro‹os, JoLano 13740
hnp://www.erIonggo.to.id
(Anggota IkÅPI)
Amitcktur:
Pentuk, Ruang, dan Tacanan
Edisi Ketiga
Francis D.K. Ching

Judul Auli: ArchitscCure:


Form, S'pace, & Order
Third Edition
Francis O.k. Ching

Copyright @ 2007 by John Wiley & done, Inc. Allrights reserved


translation Copyright @ 2006 by PenerkiC Erlangga
This translation in an authorized translation from the English
language Edition published Dy John Wiley & Rons. Inc.

Hak terjemahan dalam Bahasa Indonesia pada Panerblt Erlangga


berdasarkan perjanjian resmi tanggal 27 Februari 2008
Alih 6ahasa: Hanggan S'itumorang
Edits Lemeda Slmarmata

Buku ini diset dan dilayou¢ oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga
dengan Power Macinmsh Go (Tekcon Pro 10 pt)

Dicecak oleh: FT Gelora Aksara Pratama

12 11 765432

Dilarang kerao mengutip, menjiplak. memfotokopi, atau memperbanyak dalam bent.uk


apapun, ball sebagian atau keseluruhan isi buku ini. serta memperjualbelikannya
tanpa izin tertulis dari Penerbic Erlangga.

@ HAK CIFTA PILIHPUNGI OLEH UNDANG-UNDANG


Elemen-el0men Horisonca| yang MendefinisiLan
Pendahul an ix lang fl 03
Bidang-bidang Dasar 10
j. Elemen•deeien Ulomo Bidang-bidang Dasar yang Diangß8 106
Elemen-elemen Utama 2 Bidang-bidang Dasar yang Di@kan 1 12
Ïitiy 4 Oidang-bidang Atas Kepala 118
Elemen-riemen fitik 5 Elemen-slemen Vertikal yang Mendefinisikan
Dua Titik 6 Ruang 1 24
Garis 8 Elsmen-elemen Linear yang Vertikal 126
Elemen-clemen Linear 10 Bidang Yerrikal Tunggal 134
Dari Garis ke Bidang 14 Konfigurasl Oidang BerbenSuk-L 138
Oldang 18 Bidang-bidang V’ertikal yang Oejajar 144
Elemen-elemen Berbensuk Bidarg 20 Bidang-bidang b'erbentuk-U 1 50
Yolume 26 Empat Oidang: Penutup 156
Elemen-elemen Yolumecris 50 Rangkuman Tipologi: Elemen-elemen Pendefinisi
Ruang 160
BentvL Bukaan-bukaan dalam Elemen-elemen
5ifat-•sifat Bentuk 35 Pendeftnisi Ruang 162
Berituk Dasar 36 Butaan-bukaan di dalam Bidang 164
Bsn¢uk-bentuk Oasar yang Usama 58 Butaan-buWn di Sudur 166
Lingkaran 39 Bukaan-bukaan di Anthra Bfdang 168
Segitiga 40 Kualitas Ruang-ruang Arsitektural 170
Bujumangkar 41 Tingkat Penutupan 172
Permukaan 42 Cahaya 174
Parmukaan Melengkung 43 Arah Pandang 178
Bentuk-bentuk Solid Primer 44
8entuk-bentuk Bera¢uran & Adam Oeraturan Ozgonisasi
qg Organisaai Bentuk & Ruang 184
Tranrfomlasi Oertuk TO Hubungan-hubungan Spasial 185
Iransformasi Dimensional 52 uang Dalam P'uang 186
Bensuk-bentuk Subcraktif 54 Ruang-ruang yang Saling Mengunci 188
Bentuk-bentuk fi'ubtrakcif dan Adisif 57 Ruang ruang yang Oerdekatan 1 90
Bensuk-bencuk Adisif 58 !2uang-ruang yang Oihubungkan oteh Ssbuah
Bentuk-bentuk Tgrpusat 60 Ruang Bersama 192
Bentuk-gentuk Linear 62 Organisasi-organisasi 5'pasiaI 194
Bentuk-bentuk Radial 66 Organisasi-organisasi 7erpusat 196
Bentuk-bentuk 7erklasser 66 Ofiganisasi-organisasi Linear 206
Bentuk-bentuk Grid 72 Organisasi-organisasi Radial 216
Benturan-bensuran pada 8encuk Geo etri 0r9anisasi-organisasi Berklastsr 222
74 Organisasi-organisasi Grid 230
Lingkaran & Oujursangkar 76
Gnd yang Diputar 78 5. Sifluilasi
Penegasan Bentuk 80 Sirkulasi: +ergerakan melalui Kuang 240
fepi & Sudut 82 Elemen-slemen 5irf‹ulasi 241
Penegasan Pemukaan 88 Pencapaian 242
Pintu Masuc 250
1. Bech£ & £ueng konfigurasi Jalur 264
Bentuk A kuang: Eesacuan dari yang Hubungan Ruang-Jalur 278
Berlawanan 96 Bentuk Ruang Sirkulasi 2g2
Bentut yang Mendefinisikan Ruang 102
DAFTAg ISI

Proponi & SLala Hirarki 35@


Proporsi 6 5'kala 294 Darum 566
Proporsi-proaorsì Material 295 Irama 382
Proponi proporsi 5'trukturaI 296 Pengulangan 383
Proyorei yropor6i Pabrikan 298 fransformasi 402
Sismm-sistem Proponi 299
Penampang Emas Golden kcc/or} 302 Kesimpulan 406
Game-Maria yang Mengatur 506 Daftar Pustaka Pilihan 409
iatanan-SaLanan Klasik 5O& G!osari 1
Geom-non Renaisans 514 lnde£s 19
Modulor 318
ken 322
Anstopomettì fi26
5LaIa 529
Skala Visual ISO
Scala Manusia 332
+erbandingan Skala 534

7. Prinsip-prlnslp
+rinsip-prinsip Penyusunan 350
Sumbu 340
Edisi pertama buku ini memberikan pengantar kspada mahasiswa amitektur mengenai bentuk dan
ruang sara p'nsip-princip snataan keduanya di dalam lingkur›gan ciptaan. Benruk dan ruang
sangas psnting dalam arsitektur di mana di dalamnya Nrkandung suaM perbendaharaan desain yang
tidak saja sangat mendasar tetapi juga t.idak lgkang dimakan zaman. Edisi kedua melanjuttan
tradisinya sebagai puku pengantar yang komprehensif mengenai bagaimana hubungan dan organ'isaei ben
¢ur dan ruang terjadi pa|am pembgntukan lingkungan kita. Penyempurnaan pada edi•si kedua ini adalah
pengedican tsks dan oenambahan diagram-diagram untuk msmperjelas isi uuku, psnambahan consoh-contoh
karya amiwkr r pilihan. perluasar pembahasan pada bagian-bagian Wntang bukaan, tangga. dan skala, dan
yang terakhir, penambahan glosari dan indeks untuk para desainer. Edisi tetiga cecap melanjutkar
cradisi memberikan ilustrasi tentang bagaimana elemgn elemen fundamencal dan unsur-unsur utama
dalam desain arsitektural mgmanifes¢asikan diri di sspan@ng oer@brlan se@rafi umat, manusia, namun fall
ini dengan menambahLan sebuah komponen elektronlk untuk memberikan aspeL aspsk \ atsu man
pergerakan terhadap elemen-elemen dan pnnsip-princip yang sudah djelaskan.

Model-modet historis di dalam buku ini diambil dal kurun waktu yang berbeda-leda dan melampaui
bacas-batas budaya. Memang upaya psnyandingan langgam-langgam ini mungkin terasa mendadak dalam
beberapa kesempatan, namun psngambilan contoh-contoh yang saling berbada jauh ini mcmang disengaja.
Gaya berkolase ssperti ini dimakeudkan unsuk mgngajak pembaGa agar dapat melihaC kesamaan di antara
konstruksi-konstruksi yang sepercinya tidat serupa dan kernudiar mengamati dengan lebih
cermat qerbedaan-qerbedaan kri8is yang merefletsikan waktu serta tempat mbuatan
konstruksi-konstruksi tersebuc. bara pemba¢a didorong untuk membert Derha¢ian khusus pada contoh-
con tob sambahan yang
ditemui atau diangöt kembali di dalam konteks pengalaman indfvidu masing-masing. Seiiring semakin
akrabnya kila dengan elemen-elemen dan princip prinsiy dgsain tersebuc, ann lebih mudah bagi kita untuk
membangun hubungan-fiubungan. kaidah. fria tingkat pemahaman yang baru,

Contoh-contoh yang ditampilkan di dalam buru ini belum dapat oikatakan sudah lengkap dan bukan juga
melulu disujukan sebagai prototips untuk konssp ataupun princip-princip yang dibahas. Pemilihannya semata-
maj bertujuan untuk memberi pencerahan dan menjelaskan gagasan-gagasan spasial dan berituk yang
sengah diekuplorasi. Gagasan-gagasan ori6inil ini lebih tinggi nilainya katirnbang konteks hiscoris mereka dan
mendorong kila untuk berspekulasi: Bagaimanakah mereka dianalisis. dipandang. dan dialami? Bagaimanakah
mereka ditransforrnasikan menjadi struk¢ur-struktur ruang dan enklosur yang koheren, bsrman+aah,
dan oermakna? Bagaimanakah mergka diaplikasikan ulang untuk perbagai masalah araicsktural? Dengan cara
penyajian buku yang sepsrti mi diharapkan para mahasiswa akan memi|iki pemahaman yarg Igbih
evokAtif mengvai arsltur pang dialami seseorang, ansiteksar gang diliLac ssseorang di dalam
literanr dan arsitekcur yang dibayangkan sesrorang kerika ia sedang meranrang,
Saya berhucang budi kepada pihak-pihak ber!kus atas kontribusi mereka yang
sangat bssar dalam penyusunan edisi pertama buku Ini: Forrest Wilson.
yang
•a•asannya dalam kal cara penyampaian prinsip-prinsip desain membantu
memperjela¢ pengorganisasian materi buku, dan yang telah memberikan
dukungannya hingga bunu ini dapat trrf'it: Jamer Ace. yang pengetahuan
ssrta psmahamannya akan sejarah dan tc0û arsitektur memoerKuat proses
psnyusunan buku ini: Norman Cro 'e, yang keahlian dan kerja kerasnya dalam
mengajar arsitek¢ur mendorong saya untuk merampungkan buku ini; Rager
Sherwood, yang risetnya menggnai prinsip prinsip pengorgani0asian bentur
memban¢u Mrsusunnya Tab mengenai prinsip-prinsip psnacaan: Oaniel
Ffledmar. atas antusiasme dan hasil editannya yang sangat cermat pada tahap
akhlt proses penyusunan buku; Diane Turner dan Philip Hamp, atas bantuanılya
dalam merises materi unWk ilustrasi: dan kepada para staf editorial dan produksi
di Yan Nostrand Reinhold, atas dukungan dan pelayanannya yang luar biasa
selama pembuatan edisi yang pertama.

UnXtgdsiyang keduz, terima kasifi sebssar-besarnya|mpada


banyakmahasiswa dan juga dosen-dosen mereka yang telah mgnggunakan buku ini
Oelama bercahun- tahun dan memberikan usulan-usulan perbaikan terhadap buku ini.
Secara khusus, Maya ingin berterima kasih kepada para p¢ndidik oerikuc Uni atas
kfitik rnembangun yang merska sarrpaikan untuk edisi pertama: L. Rudolph
Barcon. Lawrence A. Clement, Jr.. Kevin Eoreetb, S'imon Herbert, Jan Jennings.
Marjorie Kriebei, Ihomas
E. Steinfeld, Cheryl Wagner James M. Wehler dan Robert L. Wright.

Dalam penyusunan edisi ketiga ini, raya ber'terima kasih pada Michele Chiuini,
Ahmeen Farooq. dan Dexter Hulse atas Nlaah merska yang sangat mendalam
terhadap edici kcdua. Meskipun saya telah mencoba memasukkan paran mgrüka ke dalam bukw saya tetap bertanggung jawab genuh terkadap ss
I°£ND£HUttIAIi

Arsitektur umumnya dibayangkan—didesain—dan direalisasikan—dibangun—dalam upaya


merespons seperangka¢ kondie'i yang ada. Kondisi-kendisi ini mungkin saja murnl bersifat
fungsional. atau mungkin juga dalam kadar yang berbeda-beda mereflek•sikan iklim eosial.
potit.ik. dan ekonomi. Dalam seciap kasus, diasumsikan bahwa seperangkat kondisi yang
ada tersebut masalahnya—dianggap kurang memuaskan, dan bahwa seperangkat kondisi
yang baru— solusinya—diharapkan akan hadir untuk memecahkannya. Wgia¢an menciptakan
arsitektur. oleh karenanya. merupakan suatu proses pemecahan-masalah asau proses
desain.

Tahap awal dari segala jenls proses desain adalah kesadaran akan adanya kondisi yang
problematik dan keputusan untuk mencari solusinya. Lebih dari segalanya, desain merupakan
suatu ¢indakan yang penuh tekad, suacu upaya sarat tujuan. 6'eorang desainer panama-tama
harus mendokumenta•sikan kondisi-kondisl yang ada dalam suatu masalah,
mendefinisikan konteksnya, dan mengumpulkan dasa yang rclevan unCuk kemudian dipelajari
dan diana!iuis. Ini merupakan tahap proses desain yang penting, karena. pada hakekatnya,
sebuah solusi mau tidak mau pasti terkai¢ dengan bagaimana sebuah masalah dipersep+ikan,
didefinislkan, dan
diartikulasikan. Piet Hein, seorang pujangga dan ilmuwan Denmark yang Wrnama, menjelaskannya
sebagai buükut:“9unladaah menyeesaikan ma$aah-masaahyaug tidak
dapatdformuta$kan sebelum masalah-masalah tersebut selssai dipecahkan. Proses
menetapkan bentuk dari pertanyaan merupakan bagian dari jawabannya.”

Tak terelakkan bahwasanya para desainer secara in¢ui¢if akan memperkirakan solusi a¢as
masalah yang ada di hadapannya, namun rentang dan tingkat kedalaman perbendaharaan
desainnya mempengaruhi baik persepsi akan suatu peWnyaan serca pembentukan jayvabannya.
Jika pemahaman bahasa desain seseorang serbacas, maka rentang kemungkinan solusi
terhadap suatu masalah pun akan cerbatas pula. 0Ieh karena itu. buku ini memfokuskan
pada usaha memperluas dan memperkaya peroendaharaan desain melalui s'tudi elemen-
elemen penting dan
prinip-prinipserta psngekspora$anjaananluassolusiterhadap mgsaah-masaah amitektura
yang berkembang sejalan dengan sejarah manu='ia.

5'ebagai seni. arsitek¢ur lebih dari sekedar memuaskan kebutuhan-kebutuhan fungsional


mumi dari sebuah program bangunan. fi'ecara fundamental. manlfestasi fisik dari arsi¢ek¢ur
mengakomodlr aktivltas manusia. Namun, pengaturan dan penataan bentuk serta ruang juga
menentukan bagaimana arsitektur mungkin mengangka¢ suatu usaha, membangkitkan respons-
respons. dan mengkomunikasikan makna. 0Ieh karena itu. meskipun buku ini benfoku ' pada ide-
ide bentuk dan ruang, namun ¢idak dimaksudkan uncuk mengesampingkan pentingnya aspek
sosial, politik. atau ekonomi dalam arsiwktur. Bentuk dan ruang ditampilkan bukan sebagai
akhir dari makna mereka sendiri, namun sebagai alan untuk memecahkan masalah dalam usaha
merespon kondisi-kondisi fungsi. tujuan. dan konWks—secara arsiWktural.

Analoginya mungkin adalah bahwa eeeeoran9 harus Yahu dan mengerti abjad sebelum
dapat membenCuk kata-kal serta mengembangkan koea kara: :fieueorang haru ' mengertl hata
bahasa dan sincaks sebelum dapat membangun talimat; seseorang haruo mengerti prinsip-
prensip
¥ompo•'isi (mengarang) sebelum dapat menulis esai, novel, dan sejenisnya 6egıtu elemen-elemen
ini dimengerti. seseorang dapat menulis dengan sendu maupun dengaıl keras,
menyuarakan perdamaian atau mengobarkan kerusuhan, mengomentari hal-hal kecil ataupun
berbicara dengan makna yang mendalam. Dengan cara yang ssrupa, ada baiknya apabila kita
memiliki kemampuan untuk mengenal elemen-elemen dasar bentuk dan ruang dan memahami
bagaimana mereka dapat dimanipulasikan dan diorganisasikan di dalam pengembangan sebuah
konsep desain. sebelum menghadapi isu yang iebih penting, yai'Lu makna di dalam
arsitektur.
Agar dapat meılempatkan sCudi ini dalam konte de yang
Namun. dalam semua kasus. semua elemen dan sismm
sepat, berikut ini merupakan pandangan umum tsntang
cemebuc sebaiknya saling dikaitkan untuk membentuk
elemen, sistem, serca kazanan dasar yang membentuk suasu kesatuan inWgra] yang memiliki sebuah strukCur yang
sebuah karya amiteksur. Unsur-unsur ini dapa¢ disadari logis dan menyasukan.
dan dialami. Beberapa di antaranya mungkin siap dan
Tatanan-wtanan arsitektural diciptakan ketika
jelas, sementara yang lainnya ¢idak begitu jelas diterima pengorganisasian bagian-bagiannya menampakkan hubungan
oleh incelektual dan indera kita. Beberapa mungkin saCu sama lain ssrta struktur secara keseluruhan.
mendominasi. sementara yang lainnya memainkan Ketika hubungan ini disadari sebagai sesuatu yang
peranan sekunder saling menguatkan serta memberikan andil terhadap
di dalam 'uatu organisasi bangunan. Beberapa mungkin sifat unik yang menyeluruh, maka hadirlah ssbuah
membawa pesan dan gambaran, sementara yang lainnya catanan yang kons'epcual—suatu Zaman yang bisa jadi
bertindak sebagai çemberi sifat maupun pengubah pesan- lebih tahan lama dibandingkan visi-visi pemahaman yang
pesan ini. bemifat sementara.

• Pola organisasi, hubungan, kejelasan. hirarki


• Definisl spasial dan cicra bencuk
• KualiWs bentuk, warna, tek 'Bur, s'kaIa. proporsi
• alitas permukaan, cspi, dan bukaan-bukaan

Dialami melalui
• Pendekatan dan akses masuk
• Anfigurasi jalur dan akses
• Sekuen ruang-ruang
• Cahaya. pemandangan. sentuhan, pendengaran, dan bau

Dicapai melalui perangkaf TeMologl


• Struktur dan keberdekasan
• Procsksi dan kenyamanan lingkungan
• Kesehatan, keamanan, dan kesejahseraan
• Kskuatan dan daya ¢ahan

Mengakomodir sebuah
• Kebutuhan-kebutuhan psngguna dan aspirasi
• Fakir-faktor eos’ıaI budaya
• Fakir-faktor ekonomi
• Kendala-kendala hukum
• Tradisl dan contoh-contoh his'toris'

Komparibel dengan
Tapak dan lingkungan
Iklim: Matahari. angin. suhu, endapan
Geogra€: tanah, 1;opogra 1, vegetasi. air
Karakceristik budaya dan kepekaan tempatnya
PEltDAHULUAN

Benluk dan 8iieng


Sistem dan organisasi dari:
• Bentuk-bensuk solid dan kosong (void) • Ruang
• \nte rior dan eksten‘or • 5¢ruktur
• Keberdekatan
• Mesin-mesin

Persepsi dan pengenalan panca indera


• Pendekatan dan keberangkacan
mrhadap elemen-elemen fisik dengan • Pergerakan masuk dan keluar
cara mengalaminya serara ber ahap di
• Pergerakan melalui tatanan ruang-ruang
dalam wak8u.
• Fungsi dan aktivilas di dalam ruang
• Kualitas cahaya. mama. tekstur, pemandangan, dan suara

Pemahaman menyelurUh @rhadap


• Citra
hubungan-hubungan, baik yang wrtaca
• Pola
maupun Cidak. di antara elemen dan
• landa
sistem suatu bangunan, serca responnya
¢erhadap makna yang dikandungnya.

RUANG

FUNGSI DENTUK

TEKNIK

“ Teknik terkait dengan teori, prnsip-princip, ataupun


studi Mrhadap suatu prover maupun kapa eeni.
• Integraai elemen-glemen dan ruang program secara Tiga • Jejaring kolom yang menopang balok-balok horisontal dan
dimensional mengakomodir beberapa fungsi dan hubungan pelas lantai.
di dalam sebuah rumah. • @alok kantilever menerima arah pendekatan di
sepanjang sumbu memanjangnya

• Empat buah bidang dinding eksterior mendefinisikan


sebuah volume pemegi yang bari 'ikan ruang dan
elemen- elemen program.

Villa Oavoya, E'oisa , Pari•s Timur 1925-U, Le Corbusier Analisis grafis íni mengilus'trasikan bagaimana amitek¢ur
mewujudkan integrasi harmonia bagian-bagian yang
ualing terI‹aic dan terinMgrasi menjadi sebuah
kesatuan yang kompleks dan menyeluruh.
PENDAHULUA8

• Sebuah bentuk eKeterior yang sederhana


menyelimuti sebuah organisasi ruang dan bentuk
inWrior yang kompleks.
Dinaikkannya lantai utama menyajikan sebuah
pemandangan yang lebih baik serta Wrhindar dari
kelembaban tanah.
• Sebuah eras Maman membagikan cahaya maWhari
kepada ruang-ruang yang berkumpu) di uekelilingnya.

”Bagian eYsteriornya yang kuas, hampir bujursangkar,


mengelilingi sebuah konfigurasi interior yang sekilas cerlİha
¢ melalui bukaan-bukaan dan tembusan di acasnya.
..................................................................................Tatanan
di datamnya mengakomodir banyak fungsi sebuah rumah,
skala domestik, dan misteri parsial yang melekat dalam
suatu nuansa privasi. lacanan luarnya mengekspresikan
kesasuan ide rumah pada skala mudah yang cocok terfıadap
pelataran hjaU ydng mendominasinya, dan mungkin
Wrhadap kola Wmpa¢ dimana ia kelak akan menjadi
bagiannya."
RobeW Venturi, Complexit:ş and Canwadictian in Archifiesmre,
f

rzılDAH ILIJA›I / xiii


Elemen-elemen Utamo
“Seluruh ben¢uk ber9ambar dimulai dari titik yang msnempaskan
dirinya dalam pergerakan.. .
litik itu bergerak. . .dan garis hadir menjadi sebuah wujud—
sebuah dimensi percama,
dika kemudian garis itu berpindah untui‹ memben¢uk sebuah
bidang, ki¢a mendapatkan sebuah elemen dua dimensi.
Pi dalam pergerakan dari bidang menuju ruang. benturan bidang-
bidang membangkiskan sebuah badan (Liga dimensional) . . . Sebuah
rangkuman energi kinetik yang menggerakkan titik tersebut menjadi
sebuah garis, garis menjadi sebuah bidang, dan bidang menjadi
sebuah dimensi spasial.”

Paul Klee
The Tfiinklng Eye: The Notebooka of Paul Klee
(Wrjemahan Bahasa lnggris)
19Ö1
IlIWEN.£I£#HNUTA *

Bab pembukaan ini menghadirkan elemen-eleman utama ben¢uk dalam tatanan


oertumbuhan mereka, mulai dari titik ke 6ebuah garis sacu dimensi, mulai
dari garip H sebuah bktang dua dimensi, dan rnulai dari bidaq ke sebuah
votume tiga dimensi. 0i dalam perbendaharaan desain arsitektural, setiap
elemen awalnya dianggap ssbagai sebuah elemen konseptual. kemudian
sebagaï sebuah elemen visual.

Sebagai elemer-elsmen konsepual. sikik, garis, bidang, dan voluma tidak dapa's
dilihat kecuali oleh maya pikiran. Mesklpun merska tidak bsrada secara atcual.
namun lila merasakan kehadirannya. Kira dapat merasakan sebuah 8i8ik pada
percemuan dua garis, sebuafi garis yang menandai kontur sebuah bidanq,
sebuah bidang yang membungkus suatu volurne. dan volume sabuah obyek
yang menghunl ruang.

Ketika dibuat tampak pada kertas acau ruang tiga dimgnsi. elemen-elemen
ini menjadi bentuk dengan karakteristik unsur, bentuk. ukuran, warna. dan
tekstur. karena kita mengalami bentuk-pentuk ini di dalam lingkungan Jika,
sudah sewajarnya kita dapat menyadan keberadaan elemen-elemen pnmer titik,
gari5. bidang. dan volume di oalam struktur mereka.

z I AzSlTzKTl/x. BEHTvK, zUAHG, s TAlAılAx


lbagai penghasil bentuk di dalam ruang,

Ïltik mengindlkasikan sebuah e


posisi d dalam ruang

Perpanjangar dari ¢itik menjadi Oebuah


Geris ya’g memiliki:
Pan
Arah

Perpanjangan dari garis menjadi sebuah


Bideng
yang mem

05

Perpanjangan sebuah bidang


menjadi sebuah

• Panjang, lebar
dan kedalaman
• Bentuk dan ruang
• Permukaan
• Orientaai
• Posisi

iLz Ex-ELE Ex rTAxA / z


Titik menandakan sebuah poliei di dalam ruang.
Secara konseptual, citîk tidak memiliki panjang, lebar.
maupun kedalaman, dan oley sebab itu sifacnya statis,
memusat, dan bak berarah.

Sebagai sebuan elemen utama di dalam pert'endaharaan


pentuk. sebuah titi< dapat digunakan untuk menardai:

• Ujung dan pangkal ssbuah gar!s


• Perpotongan dua buah garis
• Percemuan garis di suduz ssbuah bidang aWu volame
• Pusat sebuah bidang

Meskipun secara teorecis tidat memiliki rupa maupun


bentuk, subah ii+,Ik mulai membuat kehadirannya terasa
ketika dicsmpattan dl dalam sebuah bidang visual, Di
pusatlngkungannyg,titikstabildantenang, mgngatur
hemen elemen di sexitar serhadapnya dan mgndominasi
bidang tersebuz.

Namun. ketika Sebuah titik digeser bidangnya menjadi


lebih agrssif dan mulai bersaing untuk mendapatkan
keunggulan visual. Kssegangan visual tercipca di an•mra
ti¢ik dan bidangnya.

‹/ AeSITzK vx: BtxTvK, zıJAIIG, s ıATAI‹1Iı


5'ebuah titik tidak memiliki dimgnsi. kar dapat menandai poai6|
nya secara visual di dalam ruang atau di atas bidang dasamya,
sebuah titiz harus diproyeksikan secara vertıkal ke dalam sebuah
bentuk linear. sebagai sebuah Lolom, ¢ugu, atau menara. Semua
elemen terseput terlihac di dalam gambar denah sebagai sebuah
titik dan oleh karsnanya mempsrtahantan karak srissik visual
ssbuah tipik. Bentuk-bentuk lain yang dimunrulkan dari titik dan ” lazza da/ 6amyidog/ı Roma 154 , Mishslangelo b'u Îarroti
memiliki atribut visual yang serupa adalah: Patung Marcus Aurelius yang menunggang kudanya menandai
pusat ruang uroan ini.

"Tholoa" (I¢ubah) dari Polycleitos,


Epidauros, tYunani, 350 CM.

Silinder Ruang Baptis Menara Pisa, Iralia


1153-1265, Dioti haI'a

• Bolt "Cenocaph" (Tugu) bagi Sir Isaac Newton


Proygk, 1784. Etienne-Louis Boulü e

Uont S. Uir/te/, francis, Abad XII dan sesudahnya.


Komposisi piramidanya mencapai klimaksnya dalam rupa sebuah
punca< menara yang digunakan urtut‹ mgnandakan biara "”°’
rerbenteng ini sebagai sebuah ssmpac yang khusus di dalam
lansskapnya.

EL£¥£fI-EL£¥EIJ TAü A /s
DUA TlTIg

Dua titik menggambarkan sebuah garis yang menghubungkan mereka.


Meskipun ti¢ik-tiSik tersebut memberikan panjang yang tertentu terhadap
garis ini, garis juga dapat dianggap sebagai suatu segmen jalur lebih panjang
yang tidak tsrhingga.

Lebih dalam lagi, dua buah titik menunjukkan sebuah sumbu


yang tsgak lurus terhadap garis yang mereka gambarkan dan
menempatkannya secara simecris. Karma aksis ini bisa saja
tar
terhingga pan§angnya, pada saat tertentu ia dapat menjadi lebih
dominan dlbandingkan dengan garis yang digambartan tem•but.

Namun. dalam kedua kasus di atas, garis yang digambarI‹an dan


sumbu yang tegaklurus tarsebut secara oyfiia tampak lebih
dominan dibandingkan dengan tak tarhingganya jum|ah garis
yang dapat melewati masing-masing titik temebut.
Dua buah titik yang dihasilkan di dalam ruang oIe'fi
elemen- elemen berbentuk kolom acau bentuk-bentuk
terpusac dapat mendeflnisikan sebuah sumbu, yaitu
suatu psrangka8 penata yang cslah digunakan
sepanjang sejarah untuk mengorganisasikan ruang
dan bentuk bangunan.

Torii, Kuil lae, Prefektur Mit, Jepang, 960

Di gambar denah. dua buah titik dapat menandafan sebuah gerbang yang m4negaskan jalur dari Nadu tempat ke Wmpa£ yang Iain.
Jika ditinggikan, kedua tidak temebuc akan mendeftni'sikan baik Sebuah bidang ak5e5 masuk maupun pencapaian yang tegak lurus terhadapnya.

Tha Mall, Washington, D.C.. terletak di sepanjang sumbu yang ter¢lpta oIgh 7ugu Peringatan Lincoln. Monumen Washington, dan Gedung
Kongrss Amerika Serikat.

ELEazit-ELtxcx vTAxA / 7
"“""”" .”.”” ““ ” '“ ” ”“ ” * “ “ ” ' ” ' “ * ”* “ * ” ' ' ” ” “” ” " " ' ” * ” ” ""” " " ” "“" Sebuah tıtık yang dıpanjangkan akan
menjadı ” .. oebuah gans. Secara konsep¢ual, gans
• "" •• memılıkı panjang. tapı tanpa lebar maupun
” •. kedalaman. Jıka sebuah tıtık secara alamıah
' ” -. adalah scatıs, maka sebuah garıs, dalam
• “ ., menggamba4an jalur pergerakan sebuah huh,
' ” ‘•, mampu menggküprssikan arah. psrgerakan. dan
’’•. pertumbuhan secara visual.

Garis merupakan suatu elemen penting dalam


seluruh formasi konstrutsi visual,

“ 0 O Garis dapat
digunakan un8uk:

hubungkan, menopang,
mengelilingi, ataupun
memotong ejemen-e\emen v”ısual lainnya

menjelaskar bacas-bacas serta momberikan


ben¢uk kepada bdang

msnsgas\‹an psrmukaan bidang

8/ AzSITz TUT: BıHTIJ , zyA›IG, 6 TATA›IAx


GARIP

tvleskipun secara teori hanya memiliki satu


dimensi, sebuah gari5 pasti memiliki sskian — -—— --- — - - ——
tingkat ketebalan untuk membua¢nya dapat
terlihat. Dia terlibat s.•bagai gari's hanya
karena panjangnya yang mend¢minasi lebarnya
Karakter sebuah garis. tegang maupun lendr
tetap maupun sementara, anggun maupun
kasar ditentukan oleh pemgp'si kita
terhadap perbandingan panjang-lebarnya,
Consum a. dan dgrajat kemenerueannya.

Bahkan pengulangan sederhana elemen-elemen


yang serupapun, jika cukup rnenerus. dapas
dianggap eeoaqai Oebuah gari0. Jenis garis
ini memiliki kualitas-kualitas cskstur yang

Orisntasl sebuah garis mempengaruhi


peranannya di daïam sebuah konsrruksi
visual. Jikd sebuah garis vertikal mampu
mengekspresiLan suatu kordisi Ke •ecimbanga
dengan gaya gravitasi, mglumbangLan k0ndi»i —
manusia atau menandai sebUah posisi dalam
ruang maka sebuah garis horisontal dapas
mglambangkan scabilitas, bidang dasar
cakrawala. maupun tubuh yang sedang
beristirahat,

Garis yang midng


dan pgnympangan

horisontat. la basa
dilihat seragai garis vertikal yang jasuh ataupu ga horisontal yang bangLi¢. Back
koduanya, apakah i¢u jatuh menuju
ah t k d acas bdang darar

acau bangkft men°J^ • ePuah


tempa¢ di angkasa, garip adalah
dınamis dan aktif secara visuat
jika beraaa dalam keadaan tak

ELzxtH-ELE ‹I‹ vT1«1/ 9


Elemen-Riemen linear vertikal, sepsrti kolom, tugu, dan menara,
telah dfgunakan sepanjang sejarah untuk memperingati
perissiwa-peristiwa yang penting dan mengnasilkan titik-ticik
tertentu di dalam ruang.

. . --... -“

Kolom Marcus Aurelius, Tugu*"Lxor,


Sebuah monumen prasejarah yang Piazza Colonna. Roma, tahun face de la Concorde, Paris. Tugu ini, yang
cerbuac dan sebuah batu raksasa yang 174. 8atang silindrir Uni menandai pinsu masuk menuju kuil Amon
menjuang, biasanya berdiri sendiri namun mempsringati kemenangan sang di Luxor, dihadiahtan oleh e^9 Jasa Mssir,
kadang sejajar dengan yang lainnya. kaisar atas Suku ü eman/r di Mohamed Ali, kepada Louis Phillips dan dipasang
usara Oanube. pada 1836.

Elgmen-e|emen linear vertikal juga dapat mendefinisikan volume ruang yang transparan. Di contoh yang
gambarkan d ssbe ah kin, empat m naret (me memberikan game batas sebuah bidang spatial tsmpas dimana kuba

ss id
q 569-75

ı0/ AxSlTEKTvg: ezılTv , xvAxG, 4 TxTzkA›l


5L5M£N-ELEMEN LINEAg

ggo1;aggli ar 'as atan


material yang diperlukan bisa saja memiliki fungsi
struktural. Dalam tiga contoh berikut ini, elemen-

Membentuk sebuah rangka structural tiga dimensi

Caryatid Porch, The Erechtheion, Atena, 42 — 405 PM, Jembatan Salginatoäel, Swiss. 1929 — 50, Ro6ert
Mnas/r/x. Patung-patung wanita Terdiri sebagai penopang ¥o\om Maillart. Balok-balok penopang yang besar memiliki k8tuatan
bagi penutup Wkuk unfuk m9mbentangi ruarg antar penopangnya ssrta
menerima beban

Yilla kekaisaran katsura, Kyoto, Jepang, abad XY’IL


¢olom dan baloY linear bersama-sama m0mbentuk sebuah kerangka tiga dimensi
bagi ruang arsitektural.

zLzxol-zLzxtH I/ux1/ i i
ELEMEN•EL£MEN LINEA8

Garis dapat berupa sebuah elemen imajíner dibandingkan


denqan e emen yang tampak pada ami@ktur. Concohnya
adalah garis sumbu. yaisu sebuah garis çenata yang
t;ercipta oleh dua buah titik yang berjarak di mana
elemen- elemen yang dilaluinya diüusun sscara
simecris,

Yilla Aldobrandini, Italia, 1598-1603, Giacomo Della Posta

Rumah 10, 1966. John Hejdul‹

Mgskipun ruang arsitektural hadir dalam tiga dimensi, namun ia dapar


menjadi bentu‹ !inear unluk d§adikan jalur perge akan memasukı sebuah
bangunan serta rnenjadi penghubung ancar ruangnya.

Bangunan juga dapac menjadi linear “’


dalam hal bentuk. khususnya jika mereka
terbentuk dari ruang-ruang \erulang
yang ditaca di sepanjang jalur Sirkulasi.
Seperti yang diilussrauikan di sini,
bentuk-oentul‹ ban0unan linear memiliki
kemampuan menaungi ruarg eksterior
serca menyesuaikan diri terhadap kondisi
tingkungan di suatu tapak.

Hunian Mahasiswa Univcrsitae Comsll, lthaca, New York


1974, Richard Meier

1t / ARSITzxTI/t. Bz«TUK, z«IIG, s uuIu›I


Balai Kota, Säynätsalo, Finlandia, 1950 - 52, Plvar Palto

n di dalam maupun di antara material bangunannya, dengan bingkai di 6ekeliling jendela atau bukaan pintu, atau dengan dere8an kolom dan balok struktural. Se
DARI GARIS KE BIDANG

Oua buah garis yang sejajar mampu mecggambarkan sebuah


bidang secara visual. Sebuah membran syaøiaI yang tembur
pandang dapat dirsntangkan di antara garis-garis tersebut unMk
mengukuhkan hubungan \/i•uaI mereka. Semakin rapa8jaraknya 5aM
sama Iain, semakîn kuat pulalah kesan bidang yang dibawatannya.

Melalui perulangannya, serangkaian garis sejajar memperkuat


psrsepsi kica akan bidang yang digambarkanrya. kecika garis-
garis ini rnemperpanjang dirinya di sepanjang bidang yang
digamba4ann y a, lTl aka bldang yang dÍhasi|kannya menjadi ny ata,
dan lubang-lubang asli yang cerletak dt antaranya kembali berfungsi
sebagai hanya pemecah kemenerusar psrmukaan bidang tersebut.

diagram-diągram ini mengilus¢rasikan I.ranaiornaaì sebuah bariøan


kolom bundaF. yang awafnya menopang sebagian bidang dinding.
kemudian b¢rtembang menjadi peIas-pedal persegi yang
merupakan suatu bagian integral dari bidang dinding tersebut,
dan akhimya menjadi ko\om-'kolom psrsegi - sisa kolom-kolom
asalnya menjadi cuatan-cuatan di sepanjang pemukaan
dinding tersebut.

“ oIom merupał‹an sebuah bagian penguac dinding yang


menentukan, berdiri tsgak lurus mulai dari pondaüi hingga at;ap. . .
'ebaris bosom sesungguhnya merupakan sebuah dínding, y ang
terbuka dan tsrputus di beberapa tempac." Less 8acista Alibi.
E EMEN-ELEaEN tlNzAz YANG MENDEFINISIItzx BIDANG

Museum Alces, B'gr1in, 1825-30, karl Fredrich von


Schinkel

Barisan ko|om yang menopang sebuah entablatur—


£olonada—sering digunakan untuk mendeftnisikan wajah
publik asau fasad sebuah bangunan, khususnya bagian
yang m6nghadap sebuah area Jota besar lbuah fasad.
yang dlkolonadekan dapat ditembus dengan mudah
sebagai akses masuk. elemen-elemennya memberikan
sebuah perlindungan, beta membentuk sebuah layar Choi
¢ransparan yang menyatukan bentuk-ben¢uk eangunan
individual di belakangnya.

Basilika. Vicenza, Italia.


Andrea Palladio mendesain loggia dua lantai ini pada
1954 untuk membungkus sebuah strulrrur abad
psrtsngahan eksisting di dalamnya. Penambahan ini
Tidak hanya menunjang struktur eksistingnya, tapi
juga berfungsi sebagai sebuah layar yang menyamarkan Scoa Attalus yang menghadap Agora (ruang
ketidakterasuran inte aslinya ssrca menyajikan sua¢u publik tsrbuka) di Athena.
¢ampak yang seragam namun elegan bagi Fozza de/
Signori.
Beranda dan Koridor Biara Moissac. °ranr s. sekitar tal1un 1 1O0.

fic aga gsi k är ktural an Kedua contofi mi rrengilustrasitan bagaimana


iremainkan para Jan JaIan› menccanq bidang atap
atnu lantaacasnya otom ko omdapatrsbuz0 ruan4 eksterior)angdefihsikandi
menegaakan bates batas zony spasial yang dapa¢ ditsm£•usi yang irenyatu dengan ruang ruang yang

Itvil Achena Polias,

S't. Philiberc. fournus, francis, 950120.

bo ian koom dapst monyajkan sebuah besa<an gran bonram


ELEMEN-ELEMEN LIN£Ag YANG MENDEFINISIKAN BIDANG

Rumah Cal, Mil| bal]ey. California, 1963. Joseph Esherick Pekarangan Berteralis, Kediaman Georgia O’Keefe,
Abiquiu. Baraj Laus Çanta Fe, Ne.v Mexico.

Anggota-anggota linear darı anjang-anjang dan pergola daoac


menyajikan sebuah ¢ıngLat dsfinisı dan keberdeötan yang cukup
akan ruang-ruang luar dengan tetap memungkinkan angin dan
cahaya matahari yang tersaring umut menembusinya,

blemen linear vertikal dan horisonWl secara bersama-sama


dapat mendefinisikan sebuah volume ruang seperti solarium yang
diilus¢rasikan di sebelah kanan. "erhatikan bah\va bsntuL
volemenga
ditantukan haMya oleh tonfigurasi eemsn-oemon tinoarnya.

Solarium Kondominium Unit 1, da Aanr/î, California, 1966.


MLTW

ELE¥EfI-ELE¥E# 5TA#IA / 17
Sebuah gari0 jika dipsrpanjang ke arah selain
aran hakfkinya, maka ia akan menjadi sebuph
bidang. Secara konsepcual, sebuah bidang
memi\iki panjang dan debar, bagi tidak
memiliki kedalaman.

Bentuk dasar merupakan karakteristiL


psngldentifikasian utama sebuah bidang.
la dltentukan oleh kontur garis yang
memo ntuk batas-batas sebuah bidang.
Arena psmepsi kisa terhadap bentuk am
terdistorsi akibat sudut perspektif
yang mengecil, maca tita bisa melihat
bentuk
dasar dari 6ebuah bidang yang sssungguhnya
hanya jika Visa melihatnya secara frontal.

bifat-•sifas tambahan sebuah bidang—warna


permukaan, pola. dan teksturnya—memqe-
ngaruhi bobot dan stabilitas visualnya.

Di dalam komposisi sebuah konstruk5i


isual,sebuahbidzng bedongsi untuk
mendefinisikan bacas-badar sebuah volume.
Jika Arsitektur sebagai suatu seni visual
berurusan secara spesifik dengan formasi
vo\ume Tiga dimensional massa dan ruang,
maka Ndzug dapstdignggap xbagai ssbuah
elemen kunci di dalam perb5ndaharaan desain
arsitektural.

#;* *TENUR: EXTU, U*XG,€T*T* *


BIDANG

gidang di dalam amiceksur mendefinisikan


volume t,iga dimensional massa dan
ruang. 5i+at dan karakter setiap oidang
—ukuran. bentuk, warna, tskstuWserta
hubungan spasialnya sasu sanna lain
sangaf mgnentukan atribut-atribK visual
dari bsntuk yang didCnisiLan. serta
kualitas ruang yang dibentuknya.

gi daam dcsan ars4aktural fka memanPulasi


tga #nis bdang gneik

Bidang atas keoala bisa jadi adalah


bida0g acay yang membertang dan
melindungi ruang-ruang inrerior sebuah
bangunan oari
eleman-elemen iklım, atau bidang langis-langit
yang membentuk psrmukaan penutup pada
ruangan di a¢asnya.

Bideng Dindiag
8idang dinding. karena orien¢a5inya yang
varcikal, sifacnya akti* di dalam lingkup
pandang kita yang notmal, s«fi:a memegang
peranan yang penning dalam pembentuKan
dan oenutupan sebuah bidang arsitektural.

Bidang dasar dapas berupa s¢buaL


bidang lancai dasar yanl bdrfungsi 58bagai
ponda0' hsit dan dasar visual bentuk
bangunan,
ataupun bidang atap yang membentuk
permukaan penusup ssbuah ruangan di
ba'^'ah tempa¢ kita berjaIaI1.

-- - --- -’ -— ?-ü..e..

ELEBEfI-£LEB£fI lJTAVA / 19
ELEMEN-ELEMEfi BE9BENTUK BIDANG (PLANAg)

Bidar.g dasar sesungguhnya menopang segala jenis


kor.5truksi arsitektural. Bersama dengan iklim dan
kondiei Yondisi lingkungan lain di dalam sebuah taoak.
Larakter topografis bidang dasar rrlem ngaruh'
bentuk bangunan yang muncul oarinya. Bartgunan dapa¢
menyatu dangan pidang da6amya, duduk di atasnya.

Oidang dasar itu sendiri juga daya¢


dimanipulasi untuk djadikan suauJ podium Cagi
sebuah bentuk bangunan. la dapa¢ ditinggikan un
¢uk mengnormati temoat penting atau susl;
diberikan kanstin untuk mendefinısiLan ruang luar
f - ' ..,
atau ssbagai penghalang
--- .
£ondisi-kondisi yang tidak diinginkan; dipahat atau
ö'iMraa untuk menyediakan ssbuah alas bagi
bangunan; atau di¢rap untuk memungkinkan agar
perubanan sıevası dapat dilırrrasi dençan h.

Kuil Persemayaman Ratu Hatshaysvt


Der el-Baharı, Tllebes, 1511-1480 CM, 'enmut.
Tiga buah teras dicapai melalui ram darî damar
tebing tempac di mana arsa tsrsucinya ditembus
jauh ke dalam batu ssrsebus.

Machu Rcchu, sebuah Sofia 6'uku lnca Kuno yang


didiritan pada sei‹itar tahun 1500 di Pegunungan
Andss di atas ssbuah tapak yang diapit oleh ksdua
puncaknya, B0O0 kaki di atas Sungai Urubamea di P
¢ru *engah bagian 5'sIatan.

›0 ! zSlTzzTUR. BEIITUK, z AHG, 6 TATA IAx


z EMzN-zz Max szze‹ilTUr Bl»AilG (pM«Az)

Arsa Dvduk, Rumah Ksdiaman


Lawrence, fiea 'anch, ja/ifomia.
1966, MLTW/Moom-furnbutl

Bidang lantai merupakan elemen horisontal yang mgnahan Maya


gravitasi sementara kita mondar-mandir dan menempatkan benda
sesuai keperluan krta di atasnya. la dapat berupa sebuan oenu¢up
bidang dasar yang tahan lama, atau ssbuah bidang yang tebih
artifisial, ditinggikan membentangi ruang di antara qenopang-
gnopangnya. Apapun kasusnya. sskstur dan kepadatan material
penutup lantai alan mempengaruhi baik kualitas akus¢ik sebuah ruang
ssrta apa yang lita rasakan lika berjalan di atas psrmukaannya.

Walaupun bidang lantai yang pada hakekatnya bersifat


rnsnopang dan pragmatis, membatasi area yang daoat
dimanipulasikan, biar bagaimanapun juga ia adalah sebuah
elemen fencing di dabm desain arsi ural. Bercuk. wanna.
dan lanya menentukan sampai sejaun mana batas-batas
spasialnya atau bergeran sebagai sebuah elemen yang
menyatukan bagian-bagian ruang yang berbeda.

5'epeWi halnya bidang dasar ben¢uk sebuah bidang lantai dapat


dibuat b4rtingkat atau berteras untuL memecah skala ruang
ke dalam dimen•si manusia, serta menripcakan oodium untuk
tempat duduk, menlkmati pemandangan. atau aksi peWunjukan.
la dapat ditinggikan untuk mendefinisikan sebuah tempas yang Jempat Duduk Kaisar, Istana kckaisaran.
disucikan atau dihormasi. la dapat difungsikan ssbagai sebuah Kyoto, Jepang, Abad XViI
dasar netral dimana e!emen-elemen lain di dalam sebuah ruang
dilihat sebagai figur

Gedung Partantoran
Dacardi, Santiago de
Cuba, 1958, Mie5 van der
Rohe
0. Maria Novella, clarence, 1456 70.
fampak bangunan yang bergaya Rsnaisans oleh Alberti menyajitan suaru
wajah publik tsrhadap sebuah area terouka.
Bidang-bidang dinding ekstar‹or mengisolasikan sebagian ruang untuk Istana Uffizi, 1560-65, Giorgio Nasari.
menriptakan suatu lingkungan interior yang cerkendali. konstruksinya Jalan di Florsntine yang didefinisikan oleh kedua
menyediacan baie privas, maupun psrlindungan dari elemen-elemen i‹Ii sayap Satana Uffizi ini menghubungkan Piazza della
terhadap ruang-ruang in'ficnot sebuah gedung, semenWra bukaan-bukaan Signoria dengan Sungai Arno
di dalam atau di antara batas-patasnya mengembaliLan hubungan dengan
!ïngkungan eksteriomya. Ketika dir.ding-binding eksterior membentuk
ruang interior merska seCara borsamaan membensuk ruang etstsrior
dan
menggambarkan bantuL. massa, dan citra sebuah bangunan di dalam
ruang.

Sebagai •sebuah elemen desain, bidang dinding ekateciot dapat dinyatakan


°›ebagai bagian depan atau campak utama sebuah bangunan. Dalam situasi
perkotaan. tampak-tampak bangunan ini berfungsi sebagai dinding yang
mendefinisikan pekarangan.Jalan. dan sempat-empat berkumoulriya publik
sebagai area pertemuan dan pasar.

Razza 6an Marco, Vengsia.


Tampak bangunannya yang menerus
membentuk ‘dinding" ruang koka.

22/ AiSlizrTUt. BzI‹TvK, evAHG, t TATAH I‹


5a|ah sa8u cara yang menarik dalam penggunaan bidang dinding vertikal adalan fungsinya seoagai sebuah elemen genopang di dalam sistem stru
menciptakan zona-zona ruang yang saling Ngak lurus.

Rumah Kedlaman Peyrlssac, Chgrchell. Afrika Utara. 1942, Ls Corbusier

R«mah Drsa d•ngan Bacu Bata, Proyek. 1925.


Mige van der R0he

dinding ges r batu Data yang berdiri sendiri. bersama de an onfigang ber entu
dan T menciptakan serangkaian ruang yang saling

mengunci.
EtEuEN-z EMEx 8zaBENiuK BIDANG (rzAN‹r)

Aula Itonsar, Proyek,


1942, Mies van der

i‹Jang-bidang dinding inWrior mengatur ukuran dan bentuk ruarg


Sebaqai 6er'uah elemen desain. bidang dinding dapat
a•au kamar-omar internal di dalam sebuah banguran. Sifat-sifas menyatu dengan bidang lansai atau langit-langit, asau
ualriya, hubungannya salu sama lam, dan ukuran serta dis8dbu6i
ditegaskan ssbagai sebuah eiemer yang terisolir dari bidang-
.man-bukaan di dalam batas-batasnya akan rrenentukan baik bidang yang berdekatan la dapa¢ dipsr!akukan oebagai
,! cas ruang yang tercipra maupun ¢ingkat keberdeka¢an ruang latarbelakang yang pasif atau dimunourkan oemi elemen
yang
elemen lainnya di dalam ruang tersebut, atau ia dapat
“‹ait salu sanna lain.
menyacatan dirinya sendiri sebagai sebuah elemen yang aktif
sscara visual di da!am sebuah ruang melatui karakter bentuk,
warna, tshsWr, atau materialnya.

Jika dinding menyajikan privasi bagi ruang ruang intsrior dan


berfungsi sebagai penghafang yang membata0i pergerakan kita,
maka ja!ur pintu dan jebdela menoruskannya kemf'ali dengan
varg-ruang yang berdekatan dan memungkinkan masuknya

ka dyra ala
teDerdekstan yang disa/ikan oleb dinding. Pcmandangan yang
tertihat melalui bukaan bukaan menjadi bagian dalam sebuah

Finnish Fbvillion, New both World's Fair, 1939, Alvar Aalto


ELEMEN•EL£ME8 BERBENTUK BID NG (FINNAg)

Hanggar, Drsain I, 1935, her Luigo Nerv ” ”


Struktur membran mengekspresikan bagaimana gaya
dipecahkan dan dialirkan turun ke penopang-penopang Rumah Bata, New Canaan, Connecticut, 19 9.
atapnya. Philip Johnson. Bidang Iangi¢-langit: berkubah
Ie¿a6 ini tampak reperti mengapurg di atas
wmpat tidur.

Ketika kita berjalan di atas landa dan msngalami konjak Sebagai suatu lapisan yang Nrleoas, sebuah bidang Iangi¢-
fisik dengan dinding, bidang langi¢-langit biasanya tak ssrjangkau langit dayat melambangkan kubah langit a¢au menjadi
o|ej lita dan hampir selalu murni men)adi peristiwa visual di damen penaung ucamayang menyatulan bagian-dagianyanq
dalam sebuah ruang. la dapa¢ oerada di sist bawafi sebuah berbeda di dalam sebuah ruangan. la daoat beAngsi
lantai atas atau bidang atap ser mengekprssikan benruk sebagai dasar lukisan acau ekspresi ar-tistik lainnya atau
Otrukturnya yang m6mbencangi ruang di an¢ara penopang- diperlakukan sebagai Oebuah perrnukaan yang mundur atau
penopangnya, atau ia dapat digantung dan herfungsi sebagai pasif. la dapat dıtinggikan atau dıturunkan untuk merubah
Iapi5an penutup bagian atas sebuah ruang atau bangsal. skala suatu ruang atau memben¢uk zora-zora ayasia! di
dalam ssbuah ruangan. Bentuknya dapas dimanipulas untuk
mengendalikan kualitau cahaya atau suara dı da\am sebuah
ruang.
Oidang atap merupakan elemen psnaung yang sangat
penting dalam m¢lindungi interior sebuah bangunan
dari slemen-elemen iklim. Bentuk dan geometri
strukturnya dihasilkan melalui metode dimana ia
membentangi ruang unsuk diosbankan ke peno yang-
psnop»ngn)a dan miring untul‹ mengalirkan air hujan dan
saju yang mencair S'ebagai sebuah glemen desain,
Oolman, sebuah monumen prase arah yang terdiri dari dua atau bidang atap memiliki qeranan yang sanga¢ psnting
ieoih batu menjulang besar yang manopang sebuah plan baru karena dampak langsungnya 1;erl1adap pentut dan si|
horisonsal. ditemukan knususnya di Britania dan francis dan uet sebuah bangunan di dalam lingkurigannya.
biasanya dlanggap sebagai tempat pemakaman bagı
seseorang yang penslng. Bidang atap dapat disembunyikan dari pandangan
okej dinding-dinding eY'fit e‹fior wbuah bangunan
ataupun menyatu dengan dinding untuk mencgaskan
volume massa baMgunav la dapatdeksprg$tan
sebaggi sebuah bsntuk penaung sunggal yang
mengepung beragam ruang
ai bawah kanopinya, atau mengandung sejumlah penutup
yang menegas£an serangkaian ruangan di dalam sebuah
bangunan tunggal.

Sebuah bidang atap oapat djorokkan ks luar untuk mem-


bsntuk writis yang melindungi bukaan pintu dan
jgndcla dari hujan acau sinar matahari, atau
diperpanjang serus jauh ke bAwah lagi untuk
Rumah Robir, Chicago, 1909, Frank Lloyd Wright. mengaistan diFinya lebih erat kgpada bidang tanah. Di
Bidang-bidang atao landai dan t;sritis yang lebar merupakan iklim-iMim yarlg hangat, atap dapat ditinggikan untut
tarakteristik f’rair/a 'chooI of Archificcture ini. memungkinkan angin dingin mengalir melintasi ruang-
ruang interiot sebuah bangunan.

Rumah Shodhan, Ahmedabad, India, 1956. Lu Corbusier.


Jajaran kolom meninggikan pela¢ atap beton bertuJang di

z6/ AzslitKtUx. BEI‹TUK, zvAxG, 8 TATA IA›I


ErEMEN-ErzMrN BERBENTUK BID‹NG (P ANAR)

Fallingwater (Rumah Kaufmgnn), Jekat Ohiopyle, Pennsylvannia.


1936-57, Frank Lloyd Wright,. "elalat beta
mengekspresikan nilai-nilai horiaontai
anta dan b dang yang menjorok
keiuar (kantilever] dari sebuah inti

3.°ntuk keseluruhan sebuah bangunan dapac diciptakan dengan


‹ualitas bidang yang unik dengan rara menampilkan bukaan-
- kaan yang mengekspos ujung bidang horisontal dan versikalnya
ecara seksama. Bidang-bidang mi dapat dibedakan dan
.tonjolkan lebih jauh lagi dengan melakukan perubahan
pada 'anna, tekstur, atau material.

Rumah Schröder, Ucrechs, 1924-25, Gerrit


” kaas Rietveld.
mposisi-komposisi asimetris yang terdiri dari
*ntuk-bentuk psrsegi sederhana dan warna-
.arna pnmer memberikan karakter pada Sekolah
ü•ni dan Arsitekcur d Scjï lni.

£L£B£I/-EL£¥£H IJTA/tA / 27
'2ebuah bidang yang diperpanjang ke arav
selain arah nasuralnya alan menjadi sebuah
volume. Secara konsepWal, volume memi|iki
ciga dimensi: panjang, lebar. dan
kedalaman.

Seluruh votume dapat dianalisis dan dipahami


bah•a ia tsrdiri oari:
-• Trik atau verteks tsmpac beberapa bidang
— —• bertemu
' Garis atau tepi tempat dua oidang
Pertemu Bidang atau permukaan yang
mende+inisikan batasan sebuah
Volume

Bentuk merupakan karaWristik pengidentif!


kasian utama sebuah volume. la dihasilLan oleh
bentuk- bentuk dasar dan ketertaitan bidang-
bidang yang menggambarkan batasan volume
tersebut.

Sebagai blemen Liga dimsnsi di dalam psrbenda-


haraan desain amicsktural, sebuah volumjs dapat
berupa süatu benCuk padar (solid)—ruang yang
digantitan oleh massa—atau sebuah lubang
(void)—ruang yarg dikelilingi oleh bidang.
VOLUME

-—-’ W
“ _?^“‘
Ê

Denah dan Pocongan


Ruang yang diciptakan oleh dinding. IanUi. dan langit-
langit
atau bidang atap Di dalam amiteLtur, volume dapa¢ dilihat ssbagai suatu bagian dari
ruang yang dideftnisikan oleh dinding, lantai, dan langit-langit asau
bidang atap. atau sebagai sua¢u kuantitas ruang yang dipindahkan
oleb maaea sebuaJ bangunan. Penning sekali un3uk menyadari
dualisme ini, khu0u5nya kstika membaca denah, tampak, dan potongan

ELEM‹ii-zLExEiI vTMA / 29
E 1MEN-ELEMEN ¥0LUMETRIS

Bentuk-bent:uk bangunan yang menjadi o@eY di dalam


tapak dapac dianggap sebagai volame volume yang
menghuni di dalam ruang.

Kuil Dorlc (gaya arsitcktur dengan kolom kuat yang


meno|sang bidang scbal di atasnya), 5!cıIia,
YiIla Gauches, Vaucrsaaon, francis, 1926-27.
sekitar cahun 424 — 416 CM.
Le Corbusier
ElEWEN.EŁEÆ1@V0lUW£TRlS

9 Y^’ ’g'
sebuah pekarangan Iota.

1545. Andrea Ra?adio.


Rna
sebuah cortile (ruing dalam yang terbuka
Lh ra ua

Bangsal Chaitya Umat Buddha di karli,


a ashcra, India, tahun 100-125
ua
- - * di dalam ruang yang dipahat
dari a bebatuan padat

£LEItEłI-ELEu£łI UTAMA / J1
32 I zSITEKTIJx. BEIITIJK, eI»łlG, 8 T T x II
Bentuk
‘Bentuk arsitrktural adalah ti¢ik 5en¢uh an¢ara massa dan ruang
@entuk-bentuk arsitektural, tststur material, modulasi cahaya dan
bayangan, warna, semua berkombinasi untuk menghadirt‹an suatu kualitas
atau roh yang mengartikulasikan ruang. Kualitas amitektur aLan
ditsntukan oleh kgai1lian sang desainer dalam menggunakan dan
menghubungkan
elemen elemen ini. baik di dalam ruang inferior maupun di dalam
ruang di sekeliling bangunan."

Edmund N. Bacor
hie P•sign ob Bildes,
1974

8EHT8K I33
yang logis dan konsisten
Dalam lingkup studi ini, bentuk menawaAan rujukan baik pada
struktur in1;srnal maupun ekscerral serta princip yang membertkan
kesatuan pada keseluruhan. Jika berituL seringkali menyertakan
seruah indera massa atau volume yang tiga dimensional. maka
bentuk-bentuk dasar lsbih terJjuk secara khusus pada aspek
bentuK yang sangat pentlng yang mergendalikan penampilannya—
konfigurasi atau disDosisf retatif garis asau kontur yang
mensntukan batas srbuah figur atau beKuk.

Garis luar karakteristik atau


konfigurasi permukaan sebuah
bentuk yang thusus. Bentuk dasar
merupakan aspek prinsip yang
membantu kisa mengidentifikasi
ssrta mengategoritgn bentuk.
Sebagai tambahan bagi bentuk da0ar,
bentuk-bentuk memiliki Oifdt visual

” " Ułnimn
Dimessi fisik panjang, lebar.
dan kedalaman sebuah bentut.
Jika dimessi-dimessi tersebuc
menentakan proporsi suatu ben¢uk,
maka skalanya akan ditentukan
melalui uturann\’a secara rslatif
tsrhadap bencuk-bentuk yang Main di
dalam lingkungannya.

'uadu fenomena psrsepsi cahaya dan


visual yang bisa digamba4an dalam
hal persepsi individu terhadap nilai
rona, sasurasi. dan nuansa. Warna
merupakan atribut tsrjelas dalam
membedakan sebuah bentuk dari
lingkungannya. JajJga mempengaruhi
beban visual sebuah bentuk.
-’--’--’-’—n
' Kuali¢as visual dan terusama indera
Tel
sentuhan yaną diberiran pada suacu
permukaan melalui ukuran, ben¢uk
dasar tatanan, dan proporsi bagian-
bagiannya. Tekstur juga menentuxan

bentuk merefleksikan atau menyerap


"-—"” ” ” “ oahaya langsung.
BeKuk juga memiliki sifat-sifat yang saling terkait yang menentukan pola dan komposisi elemen“eIemen:

Fosisi Lokasi rela¢if suatu bgntuk tsrhadap *”


lingkungannya atau arsa visuaf di
dalamnya tempat di mana ia
dilikat.

... ... .... ... ..v ... ..... . _ _.. _ ... ._


Arah relatif suacu bencuk terhadap
bidang dasar, titi\‹ batas area,
bentuk-bentuk Iain, atau terhadap
oran9 yang melihat bentuk I
tersebut.

Deraja¢ konsentrasi dan stabilitas


suatu bentuk. lnemia visual
suatu bentuk tergantung pada
geometrinya, dan juga orientasi
rela¢ifnya terhadap bldang dasar.
gaya tadkgravİasi.dan 9aris
pandangan kıta.
Semua silah ben¢uk ini pada fenyataannya dipengaruhi oleh Londisl-kondisi yang
mempsngaruhi kita dalam melihatnya.
• Sebuah perspektif atau sudut pandang yang berubah menghadirkan bentuk-bentut
dasar maupun aspek suatu beKuL yang berbeda serhadap mata kita.
• Jarak dari suatu bentuk menentutan ukuran nyacanya.
kondisi pencahayaan dimana Vita meIi!1at suatu beKu£ mempengaruhi
keJeIasan bentuk dasar dan s¢rukturnya.
• Area visual yang mengelilingi suatu bentuk mempengaruhi kemampuan tita
untuk membaca dan mengidenCifikasinya.
Bentuk dasar merujuk pada garis bata0 khusus
sebuah figur bidang atau k0nfigurasi permukaan
sua¢u bentuk volumetris. la merupakan alat
bancu uca a bagi kita dalam mengenali,
mengidentifikasi. dan mengkategorikan sua8u
bentuk dan figur khusus. Persepsi kita akan
berituk dasar akan csrganrung pada derajas
kontras visual yang ada di sepanjang konsur
yang memisahkan sebuah figur dari lantai
dasarnya ataupun antara sebuah bentuk dengan

I° Ixing Kepala Ratu Ncfertlti


8o|a psrgerakan mama o‹anq yang melihac
figur tsrssbus. menurut hasil riset oleh Afd
L.
Yarbus dari Institut bagi Masalah Transmisi
Informasi di Moskow.

Di dalam arsl ur, Rica leöih memperhatikan


bentuk-benMk dasar yang berupa:
• Bidang lantai, dinding, dan Iangit:-langit yang
MgnUtU PU0f1
Bukaan-bukaan pintu dan jendela di dalam
suatu keberdekatan spasial
• 'iluJ dan kontur suatu bgntuk bangunan.

36/ AzSlTErTUz: BEI‹TUK, »AHG, & iATAH1H


Contoh-contoh berikut ini mengi|ustrasikan bagaimana pembgncukan
pertemuan amara massa dan ruang mengekspresikan cara kontur
sua¢u massa bangunan bangtit dari r'idang dasarnya dan bertemu

Yilla Garches, Vaucreeaon, Perancis,


1926 27, Le Corbusier. Komposisi
arsi@ktural ini mengilustrasikan hubungan
timbal balik antar en td an

8EfffIJ#/ 37
BENTUK•BENTUK DASAB YANG UTAMA

Psikologi Gestalt menyatakan bahwa pikiran kita akan menyederhanaLan lingkungan visual
agar dapat memahaminya. Ketika menghadapi berbagai komposisi bentuk, kita cenderung
mengurangkan hal ha| tersebut d! dalam area visual kita hingga menjadi bentuk yang paling
sederhana dan biasa. Semakin sederhana dan teratur suatu bentuk dasar, maka akan
sema£in mudah dikenali dan dipahami.

Dari 9eom‹firi lita mengenal bentuk-bentuk dasar wrasur yaitu IingLaran, dan rangkaian
tak tsrhingga poligon tera8ur yang dapa8 dimasukkan ka dalamnya. Dari sekian bentut ini.
yang paling peKing adalah bentuk-bentuk dasar utama: lingkaran, segitlga, dan
bujumangkar.

'ebuah bidang yang melengkung


di setiap titik yang memiliki
jarak yang sama darf sebuah
tifik pusat di dalam Lurva
tsrsebul.

Sebuah figur bidang yang


ditutup oleh tiga sisi
dan memiliki tiga buah
sudus.

Sebuahflgurbidangyang
, . ' memiliki empat sisi yang sama
¿... . ........ panjangnya dan empat buah
suduttegaklurus.
Denah Kota Ideal Sforzinda, 1464, Antonio FilareN

heater Romawi menuru¢ Yi¢ruvlus


Museum Seni Madmen. Caracas, Venezuela, 1955, Oscar Niemaysr ”” ” " ”
Rumah Kediaman \ñgo Sundt, Madison, Wisconsin,

1942,
Piramida Agung Cheops di Giza. Mesir, sekitar 2500 PM.
*rank Lloyd Wright
BUJURSA8GKAR

’ I * i

‘ _

komposisi yang dihasilkan dari putaran dan modifikasi bujursangkar

8ujursangkar melambangkan si mumi dan si rasiona!. Secara b'lateral, ia


merupakan sabuah figur yang simetris dan memiliki dua sumbu yang
ssgakluru5 dan Sanna panjangnya, Oeluruh persegi panjang |ainnya bisa
dianggap sebagai variasi bujursangkar — penyimpangan dari Londisi
normalnya dengan cara menambahkan ketinggian a¢au lebar. ' eaerti
halnya Segitiga. bujursangkar stabil jika diletakkan pada salah satu sisinya
dan menjadi dinamis LetiLa berdiri di atas salah salu sudutnya. Namun,
ketika garis diagonalnya menjadi vertikal dan horisontal, bujursangkar berada
di dalam kondisi puncak l‹eseimbangannya.

Smart Pemandlan. Pusat Komunitas Yahudi, Agora of Ephesus. Asia Kecil. Abad III CM.
Trenton,
. ‹-hey, 1954-59, Louise Kahn
Di dalam proses transisi dari bsntuk dasar oidang
menuju ben¢uk volume, terdapatlah dunia permukaan.
Permukaan peWma-lama merujuk pada ssmbarang
figur yang hanya memillki dua dimensi, sepsl sebuah
bidang datar. Namun istitah tersebut dapas juga
diterapkan pada sebuah csmpat titik-titik dua dimensi
berturva dan menegaskan batasan sebuah bentuk
padat tiga dimgnsi. Ada suatu tingkatan pada bentuk
padat tersebut yang dapat dihasilkan dari keluarga
kurva maupun gaFi5 lUP0s yaf § geomecrir. Tingkatan
permukaan berkurva ini csrmasuk:
Permukaan-permukaan silindris diha+iIkan dengan cara
menggeser suatu gari's lurus di sepanjang sebuah
bidang kurva. atau sebaliknya. Tgrgantung pada
kurvanya, wbuah permukaan Silindris dapat berbentuk
melingkar, elips, atau parabolik. 0Ieh karena geometri
garis lurusnya, sebuah permukaan •siIindri s dapat
dianggap baik ssbagai suasu psrmukaan translasiorol
acaupun psrmukaan yang teratur.

Permukaan sranslasional dihasiltan dengan cara


menggeser sebuah kurva bidang oi sepanjang garis
lurus atau di atas kurva bidang lainnya.

Permukaan serarah dihasilkan melalui pergera£an


sebuah garis lurus. Karena geometri garisnya yang
lurus. srbuah permukaan tsrarah umumnya lebih mudah
dibeKuk dan dibangun dibandingkan sebuah permukaan
berputar atau translasional.

Permukaan rotasional dihasilkan dengan cara memutar


sebuah kurva bidang terhadap sebuah sumbu.

Paraboloid merupakan permukaan di mana pertemuan


antara f'idang-bidangnya berupa parabola dan elips
maupun parabola dan hiperbola. Parabola adalah turva
bidang yang dihasilkan dengan cara menggerakkan
sebuah titik yang jaraknya selalu sanna tsrhadap
ssbuah garis tetap dan titik tetap yang tidak berada
pada garis tersebut. Hiperbola adalah kurva bidang
yang dibentuk oleh psrtemuan sebuah terucuc lingkaran
tegaklurus dengan sebuah bidang yang membagi dua
kerucut temebut.
Paraeoloid hiperbota adalah p5rmuraan yang dihasilkan
dengan cara menggeser sebuah parabola dengan
gerakan melengkung turun di sepanjang sebuah
parabola dengan lengkungan ke atas. asau dengan cara
rnenggessr sebuah segmen garis lurus dengan
kedua ujungnya pada dua garis yang dibengtokkan.
Ini dapat dianggap baik seDagai sebuah permukaan
sranalasional

‹2/ 1eSITEETvx: BEIiTvE, xUA›IG, t TATAI‹Ax


Permukaan“permukaan oelana mgmiliki lengkungan
ke atas dalam satu aran dan sebuah
lengkungan
\e bawah dalam arah yard 9^*!^^^+ ^^ \ ^6
berlengkung ke bawah mempertunjukkan
gerakan
membusur sementara area yang berlengkung ke atas
bertindak sebagai Sebuah 6truktur kar'el. Jika
ujung- ujung parmukaan pelana ini tidak ditopang,
psrilaku halok)uga dapat dimunrul&n.

an secara efektif di dalam pemodelan digıtal, big tupun ha rya d da'a/r peng9ambaran abrikas dan

yang kurvalinier Kualitas mengalir yang dimitiki permukaan


melengLung tampak kontras dengan karakter bersudut
yang dimi|iki oleh bentuk-bentuk bantukan garis lurus, dan
cocok uncuk msng mbarkan bensuk struktur cangkang
maupun ssragai elemen-elemen keberdeka¢an yang tidak
menanggung baban.

“ermukaan-permukaan me|engkung sime¢ris, seperti kubah


Man tabung berkubah, pada dasarnya scabil. Sebaliknya,
s.°rmukaan me|engkung yang asimetris dapat lgbih
.•nergetik dan ekspresif sifatnya. Berkut-bencuk dasamya
.•-ubah wcara dramatisjika kica melihatnya dari suduh-
eudul pandahg yang berbeda. Aula Konaer Walt Disney, Loa Angeles, Ca|ifomia, 1987 2003,
r”rank 0. Amy 6 Partner.
BE?iTUk-BENTUk SOLID PBIM£R

“.. ,kubus, L5rucut, bola, cabung, atau limas meruoakan bgnsuk-


bentuk primer yang luar biasa yang oleh cahaya
diMnjukkanlah kehebatannya: citra mereka sangat nya¢a
dan jelas di dalam diri jika Tanpa ada keraguan ssdikitpun.
Atas dasar itulah maka mereka merupaI‹an bentuk-benWk
yang indah, bensuk-bentuk yang paling indah.’” Le Cor#usiar

6entuk-bentuk dasar primer dapat dipanjangkan atau


fiiputar unjuL msnghasilkan bentuk atau bencuk pada“. (solid)
volumetris yang bsrbeda. biasa. dan mudafi dikenali.
Lingraran mengha5ilkan boka dan tabung; segitiga menghas:'!
kan kerucut dan limas; bujursangLar menghasilkan kubus.
Dalam koncsrs
ini. istilah “eolid” tidaL merujuk pada Lrkakuan unsurnya, namun
lebifi pada suatu figur atau tubuh geometris ti9a dimensional.

Bda 'ebuah soıd yang dihasllkan dari perputaran ssbuah


setengaL lingkaran di sepanjang garis csngahnya,
yang jarak seluruh tipik di rmukaannya sama ke
titiz pusatnya. Bo\a merupakan ssbuah bentuL
tsrpusat dan sangat terkonsentras’ı. S'eperti
halnya lingkaran yang msnjadi sumber
kemunculannya. bola memiliki pusat sendiri dan
biasanya ssabil di dalam lingkungannya. la dapat
dimiringkan dan bergerak memutar ketika
diletakkan di asas sebuah bidang yang menurun.
Oari segala titik pandang, bola mempertahankan
bentuk damar melingkarnya.

Sebuah solid yang dihasilkan dari psrputaran


sebuah pemegi pada salah satu si5inya. Tabung
terpusat pada sumbu yang melewasi 8iSik-titik pusat
kedua perrnuLaan |ingkarannya. la dapat diperpanjang
dengan mudafı di sspanjang arah sumbunya. Tabung
stabil jita ditefakkandiatas saah satu
grmukaantngkarannya: ia akan labil jika sumbu pusa
¢nya dimiringkan dari keadaan vercikal.

‹4 / ‹xSlıtKTl/x: BzHTUK, eI/xhG, & TATA›IIH


BENTfIK-B£8TUIt S0tID FglM£R

kntrl
Sebuah solid yang dinasilkan dari perpusaran sebuah " ”
" segitiga siku-
siku pada salah satu sisinya. Seperti halnya
tabung. kerucut merupakan bentuk yang sangas scabil
jika duduî di atas alas lingkarannya. dan menjadi labi!
kacika sumbu vertika]nya dimıringkan atau djatuhkan. !
la juga dapat berdiri di atas puncaknya dalam tondisi ;'
Lesetimbangan yang sangat rawan.

Limes
Sebuah polihedron (solid bgrsisi banyak] yang memiliki
sebuah alas poligonal dan permukaan segitiga yang
bercemu pada sebuah titik bersama acau verceks.
Liman memiliki sifat uifat y ang serupa dengan ksrucut.
Namun. karena seluruh parmukaannya merupakan bidang
datar, limas dapas duduk dalam cara yang stabil di atas
eembaranB perrrıukaannya. Jika kerucut sebuah bentuk
yang lemput, maka fimas rslatif keras dan bersuduc.

Kvbes
Sebuah solid prismatik yang disacukan oleh enam buah

, sizi bujumangkar yang sama, sudut antara dua muta


z malapunyang bQrde6tanadaafitmgaüurus KaMna
kssetaraan dim•nsinya, kubus merupakan sebuah benWk
yang statisyang tumng memiliki arzh
ataupergeratan.
BENTUK•B£IiTUIt S0tID P8IME9

MaupeJiuñ, Proyek untuk sebuah tempat Peristirahatan


Xawasan Pertanian, 1775, Claude-Nicholas Ledoex

lapel, Massachusetts Institute of Technology, Cambridge,


Massachusetts, 1955. Euro Saorinen and Associates

Proyek untuk lugu Madam Berbencuk Kerucut, 178°, Etienne-


you's 8ou!ée

‹+ / ARSI»‹TIJz. 8z›IiIJK, RIJ»iG, & tAT»i1›I


Rramida Chaops, Chephren, dan Mykarinos di Giza. Mssir sekitar 2'fi00 PM.
BNTULBNIUKB|RTURN¥TTD*€BRTURAN

8entuk-bentuk reraturan merujuk pada


bentuk yang bagian-bagiannya terhubung salu
sanna lain dengan cara yan9 konaiaten dan
teratur. Merska umumnya stabif dan •sim s
pada salu sumbu atau lebih. Bola, tabung,
kerucut, kubus, dan limas merupaLan
contoh- contoh bentuk teratur.

Bentuk dapat mempsrtahankan


keteraturan mersLa sekalipun jika
ditransformasikan secara dimensional atau
dengan penambahan maupun pengurangan
elemen-elemennya. Dari pengalaman dengan
bentuk-bentuk serupa, kita dapat membuat
sebuah madel imajiner sekalipun jika ada
potongan yang hilang atau jika bagian Iain
di¢ambahkan.

Berituf bgntuk sldak beraturan


merupakan beKuk yang bagian-
bagiannya ssrara alamiah tidak sama
darl terkait salu sanna lain dengan cara
yang tidak konaietsn.
Mereta umumnya asimetris dan lebih
dnamisdbandingkand ngan bentut-bentuk
beraturan. MereLa dapat terbentuk dari
bentuk-bentuk beraturan yang elemen-elemen
tak beraturannya dikurangkan acau dihasilkan
dari suatu kompoaiai cidak bera¢uran dan
bentuk-bentuk yang beraturan.

mena kina oerurusan baik dengan


massa- massa solid dan lubang-lubang
spasial
di dalam arsitektur, maka bentuk-bencuk
beraturan dapat diisi di dalam bensuk-bentuk
yang tidak beraturan. Pengan cara serupa.
kentuk-bentuk yang tidak beraturan juga
dapat dibungxus oleb bentuk-bentuk yang
bjswuran

‹8/ AzSIT«TUz: B‹HTIJK, RUANG, a MAT HAH


BENTUK-BENTUK BEgATU8AN & TIDAK BEgATU91N

L.. .. : ’ ’ t
’ : ... ” t , ' i
m—--“ —' “
-”-

i ' ’ * ” ' !

I ’ ‘ ' “
. - - .... . .. .
Sebuah Komposisi Beraturan dari Bentuk-bentuk yang leratur:
Rumah Bermain Coonley, Riverside, L!inoie. 191 2, Frank Lloyd
Wr: ht.

Suatu Komposisi 7idak Beraturan dari Bentuk-bentuk


3eraturan: Villa Kekaisaran Katsura, Kyoto. Jepang, abad X7fI
TgANSF0RMA5I B£NTU¥

Seluruh bentuk lain juga dapat dianggap sabagai sua¢u ¢ransformasi


daí aotd-solid primer. variasi- ariasi yang dimurculkan melalui
ts sac me pa d ensi atau dengan penambahan
:.,'P:t’P u.,g'::!: ^ ^
9 Ïmttsfomesi Dizieasional
Suatu bentuk dapat ditransforrriasikan dengan
cara merubah satu atau lebih dimensi-dimensinya
dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai
anggota sebuah keluarga bentuk. Sebuah kubus,
misalnya, dapas ditransformasikan ke bentuk

_ perubahan cerpisah pada tinggi, lebar atau


panjangnya. la dapat dimampatkan ••j d:
sebuah rentuk bidang (planar) atau
diregangtan rnen/adi sebuah bentut linier.

Tiandormasi Subioklil (Pengurangon)


Suatu brntuk dapat ditransformasiLan dengan
cara mengurangi sebagfan volumanya. E'engan
tsrgantung Cada tingkat ptoaea
subtraktifnya. bentu\ dapat mempercahankan
identitas asalnya atac ditransformasikan ke
dalam sebuah bentuk
! dari Ksluarga lain. Misalnya, sebuah kubus dapat
._____________________mempertahanKdn iderl¢ftasnya sebagai sebuah
kubus mesklpun sebagian darinya dicopot,
atau ditranuformasikan ke dalam serangkaian
polihedron teracur yang hampir menygrupai
sebuah bola.

dual bentuk dapat di¢ransformasikan dengan


penambahan elemen-elemen pada volumenya. Silas
dari proses aditif ini serta jumlah dan ukuran
i rslat i+elemen-elemen yang dicempslkan akan

menensukan apakah iden¢itas bentuk awalnya


! dirubah atau diosrtahankan.
TRAN5F098IASI BENTUK

Units d’Habitation, Firming-Bert, eranri5, 1963 - 68, Le Corbusie-

. Ix

Menci volu
Rumah Kadiaman Gwathmey, Amagensatt, New York 1967.
Charles Gwathmey/Gwathmey Siegel

II Redentore, Yenesia, 1577-92, Andrea Palladio


TgANSF0RMA5l DIMENSIONAL

Oebuah bola dapat ditransformasikan menjadi sembarang jumlah bentuk seperti celur atau elips dengan cara
memanjangkannya di sepanjang sebuah sumbu.

Sebuah limas dapat ditransformasiLan dengan cara mengubah dimensi dasarnya, memodifikasi ketinggian puncaknya, atau
memiringkan sumbu yang tadinya vercikal.

S2 / AxSlTzETvz. Bz›ITUK, zvAzG, s T1TAHA›I


TeANSFOkMASI DIMENSIONAL

Denah sebuah Gereja Berbentuk Eli]ss, Pensiero Della Chicsa 5. Carlo.


Prayed, abad /VJ, *rancesco Borromini

Proyek untuk KIuŁ Perahu Yahara, Madison, Nisconsin, 1902, Frank Lloyd Wright
BENIUW•BENTUKSUBTR*KIlF

Kita senaKiasa mencari kstera¢uran atau kemenerusan


pada bentuk-b6ntuk yang kita lihat di dalam lingkup
pandang kita. Jil‹a sebagian dari suatu bentuk solid
primer hilang dari pandangan, kira cenderung uKu£
melengkapi bentuknya serca m0mvisualisasikannya
seolah-olah lengkap, Larena pikiran kita mengisl apa
yang tak terlihat oleh maca Rita. Di dalam cara yang
serupa, kecita bentuk-bentuk beraturan kehilangan
sebagian dari volumenJa, merska akan mempertahankan
identitas bercuknya jika Rita menyadari mereka ssbagai
suatu keseiuruhan yang tidak lengkap. Kita merujukkan
bentuk-bentuk yang csmutilasi ini sebagai bentuk-
bensuk subtraktif.

karena mudah dikenali, bentuk-bentuk geometric


sederhana, seperti solid primer, akan siap beraoapWsi
terhadap operaei suAraktif. Oentuk-bencuk ini akan
mgmpsrtahanLan iden¢iras merska jika bagian-bagian
volamenya dihilangka tanpa merusak ujung. sudus, dan
prowl kgseluruhannya.

Ksragu-raguan mengenai identitas asal sebuah bentuk


akan Terjadi apaf'iIa bagian yang dibuang dari
v0lumenya memupuskan ujung-ujungnya dan secara
drastic mengubah profilnya.

Di dalam rangkaian figur di f'awah ini, pada $i8ik


manakah bentuk dasar bujursangkar yang sebagian
sudutnya dihilangkan akan menjadi Nuadu korrñgurasi
dua bidang psrsegl yang beroentuk huruf L*
Rumah Ksdiaman Gorman, Amagansett, New York 1966.

kumah di Scabio, 5wis0, 1961, Mario 8ott a

’/oIume-voIume epaeia\ bira saja dikurangkan dari sebuah


bentuk untuk menciptakan pintu masuk yang menjorok ke
da\im, ruang- ruang pekarangan yang pozitif, atau bukaan-
buLaan jendela yang d ıba an9ı oley permakaan-0ermakaan
dengan coakan ]nori6ontaI ban vert
Khasneh al Faroun, Petra, Abad I.
BENTUk•BENTUg SUBTgAKTlF

’’ ”. ' ’''

." ””“ ” *”

Kuma Kediaman Shodhan. Ahmedabad, India, 1956, Le Corbusier

PgRambahan RgmaŁ Kediaman Benarerraf, RnnceLon, New Jersey, 1969. Michael Graces

S+ / AzSITEKTIJz: ezIiTIJK, t AIiG, & uïAxAI‹


BEIiTUIt-BEN7UK SUBTRAKTIF 6 ADITIF

Komentar Le Corbusier mengenai


bentuk:
"Komposisi Kumulatif
• Bertuk aditif
• Suatu jenis yang agak mudah
' lndah seperti lukisan: penuh gerakan
• Dapat diatur sepenuhnya melalui
klasifìkasi dan hirarki" La Roche - R«mah-rumah
Jeannemt, Paris

-Komposisi Kubus (Prisma-pr:søa Murni)


• Mangal suli¢
(untuk msmuaskan
ssmangatnya)’
Yilla di Garches

-sangat mudafi ’ ’ ’ ’ ’
’ (engombinasian yang nyaman)

Rumah dl Stuttgart
"bentuk subtraktif:
• 'angar murah hari
• Pada bagian eksteriomya, sebuah
teinginan amitekrural akan Urpenuhi
• pada bagian intsriornya, seluruh
kebutuhan fungsional terpuaskan
(qenembusan caHaya,
xemer›srusan, sirkulasi)"

‹shah seouah sketsa, Empat Bentuk PurnaLi,"o\eb LsCorDuier untk sampu| buku Oeuvre Comp/rte Volume Dua, diterbitkan pada 1935"
8INTUIt-8ENTUg ADITIF

” ” ” " ” ”"”” Jika sebuah bentuk subtrakt.if dinasilkan oleh


gembuangan sebagian dari vo\ums a+alnya, mata
ssbuah bensuk aditif dihasi|kan dengzn cara
msnghubungKanatau msnempekansacara Gsil
satt atao lQbihbortukbonDul anakan terbadap

Femunqklnan-Yemunq¥inan dasar âalam


. ... mengelompokxan dua bentuk atau lebih
adalah dengan cara:

8enekanan Spatial
Hubungan jenis ini bergantung pada kedekatan jarak
bentuk-nsnrutnya atau kesamaan mereka terhadap
sebuah karakter visual bersama. seperci bsrcut
dasar, warna, acau maWrial.

It•«ak F•ti•le-T«p
Pada nubungan jeni•s ini, ben¢uk-bentuknya saling
membagi suatu tepi yang sanna dan dapat diputar
terhadap Sumbu di bagian sepi tersebut.

Jenis hubungan ini menuntut kedua bentuk untuk


memiliki psrmukaan bidang bgrhadapan pang ssjajar
salu sanna lain.

¥oluxi+voIune long Saling Mengvn‹i


Pada hubungan jenis ini, bentuk-bentuk paling
menembosiruang maWnq maWng. Bentuk-&ntuk

se / xflTzKTtJz. eEHiIJ , xlJlHG, t T


BEN7UIt•BENTUK ADITIF

Bentuk-bentuk aditif yang dihasilkan dari penambahAn e\emen-


elemen yang terpisah dapac dikenali melalui kemampuan
mereka tumbuh dan menya¢u dengan ben¢ut-b5ncuk lainnya.
Agar kita dapat meraaakan kelomyok-kelomgak aditıt
Bertuk Terpusat
aebagai suatu kesatuan komposisi bentuf—sebagai figur
Sejumlah bentuk seLunder yang dikelomgok-
dalam pandangan kıta—elemen-hemen temebut haruslah
Can terhadap sebuah bentuk-berinduk

terkair satu sama lain

Diagram-diagram ini m ngkategorikan bentuk bentuI‹ aditif


berdasarkan Sifaf hubungan yang ada kair di antara bentuk-
bsnWk Yomyonen maupun l‹onfigurasi keseluruhannya. Garis
besar dari organisasi tsratur ini sebaiknya dibandingkan Beatuk tinier
dengan suacu diskusi berbarsngan mengenai organisasi 5'erangkaian bentuk yang dfsusun secara
6pasial di dalam Bab 4. berurutan di dalam sebuah baris.

8enlr£ Radfal " ""


Suatu kompoeiei dari bentuk-bentuk Ilnier
yang memanjang keluar dari sebuah bentut
susat dalam cara radial (arah jari-jari).

Benl¥k TerMaster
Suatu koleksi bentuk yang digabungkan
bersama oley keberdekatan atau keaamaan
dalam pembagian karakter visualnya.

Benlrk Grid
5'eperangkat bentuk modular yang
Kuil LingaraJa, Bhubaneshwar lndia, sskitar tahun 1 100
dlhubungkan serta diatur oleh suatu
jaring tiga dimensional.
BENTU|{.BENIUCIERPUSAT

Sinagoga Beth Oholom. Elkins Park. Pennsy’vania, 1>^59, Yilla Capra (or Bafunda). firerza, ltalia, 1552 — 67
Frank
Andrea PaJtadio
L1c'yd Wrigk
BENTUG-8ENTUK TER9USAT

-•otukbentu1tmrpusat membutuhkzndominaai isuAl sebuah


-*cuk yang teratur secara geometris. dan diletakkan secara
susan, sepertl bola, kerucut, atau tdbung. 0Ieh karena nakekat
-susatan mereka, bentuk-bentuk ini saling membagi Sifat sifat

. - annya sebagai struktur-s¢ruktur yang berdiri sendiri yang


-‹ solir di dalam lingkungannya. mendominasi sebuah ti¢ik di dalam
-ung. atau m•nghuni pusat sebuah arsa yang dianggap
penting. ’*4<a dapat memoereonihkaaikan tempa¢-temya¢ yang
suci at;au 1.'-ng, ataupun mengenang orang atau peristiwa-
peristiwa.

BE1TUK/(l
Sebuah bentuk linier dapat dihasilkan
dari suacu perubahan proportional di
dalam sebuah dimensi bentuk ataupun
psnataan aerangkaian ben¢uk yang
terpisah di sepanjang sebuah garis.
Pada hasil yang tarathir, rangkaian
bensuk ini bisa bersifat mengulang atau
sidak serupa serta diatur oleh sebuah
blemen nyWa yang ¢erpisah. ssperti
dinding atau jalur setapak.

• Sebuah bentuk linier dapa¢


disegmenta5ikan atau dilengkungkan
untuk menanggapi topogrgG,vcgM:asi,
pemandangan, atau fitur-fisur lain
dari sebuaI1 capak.

• Sebuah bentuk linier dapac


dikedepankan atau menegaskan tcpi
sebuah ruang etsterior ataupun
menegaskan
sebidangaksesmasutked:üam uungdi
belakangnya.

• Sebuah bentuk linier dapat dimanipulasi


untuk menuMp sebagian ruang.

• 5ef'uah bentuk linier dapat


diorientasikan oecara vertikal sebagai
sebuah elomen julangan untut
mendapatkan atau menega•skan
•sebuah tilk di dalam ruan#

• Sebuah bentuk linier dapat berfungsi


sebagai suatu elemen pengasur yang dapat
ditsmpeli oleh berbagai bentuk sskunder.

62/ AxSIT‹KTUx. BExTUK, zI/A›IG, 6 TAT1›IAII


8EïITïllt-BEIt1flIt flNIER

Agora (pasar tradicional Yunani) Assos, Àsia

ï4 / zslTzKirz. BE›‹TrK zr1/iG, s T TA›IIW


Kediaman Henry Babson, kiverside. \I\inoie, 1907,
s 5u

0rg«nisesi•oiganisasi

The Mila-high Illinois, Proyek Pencakar Langif. Illinois, 1956,


*rank Lloyd Wright
Sebuah bentuk radial Nrdiri dari bentuk-bentuk linier yang
memanjang keluar dari sebuah glemen inti yang terletak
di cengah dengan cara menyebar dari pusat (radialis.
Bentuk ini mengombinasikan aspek-aspek kspusatan serca
lini8rita0 ke dalam sebuah komgo6i'fii tunggal.

ori a yan
terpusat dapat ditsgaskan melalui sebuah ntuk ang dom nan secara visual, ata
sekundä r terhadap lengan-lengannya yang

ngtersebarini,yang
ri sifac csrbukaan terhadap sebuah bend k radMereka dapas menggapa keluar dan dihubungkan. acau menempelkan dirinya sendiri pada
ti, ataU f’UBn9 ¥*"9

Berituk-benWk Fabia! dapat ¢umbuh


enuahjar+Ngant k p saty
dihubungkan oish lengan-lengan linier.

« I GzSlTzKTUx. BoITvK, zUAHG, & TATGlilx


BENTUK-BENTUK gADIAL

Gedung krotariat, Kantor Pusat UNESCO,


Place de F-ontcnoy, Paris. 953-56. Marcel
Breuer

Organisasi sebuah bentuk radial dapat difihat dan


dirasakan melalui pandangan dari udara. KeSika dilihat dari level
lantai dasar elemen inti sensralny a mUngkin tidak begitu tsrlihat
jelas dan
a menyebar dar engan engan li emya ungkin su ic d
ras atau terdistorsi akibat elev memendek yang
ditimbulkan okej
kt
MHUKMMUKTIMiUMR
Jika organisasi tsrpusat memiliki suatu dasar
geometris yang kuat un¢uk mengatur bentuk-
bentuknya, maka organisasi wrsebar (klastrr)
mengelompokkan ben¢uk-bentuknya menurut kebutuhan
ukuran, bentuk dasar atau keberdeLatannya. Me5kipun
kurang dalam hal keteraturan geometris dan sifat
introvem bensuk-bentuk yang terpusat. sebuah
organisasi tersebar cukup f!eksibeI dalam menyatukan
bentuk-bentuk dengan berbagai macam ukuran. bentuk
dasar dan oriencasi ke dalam scrulurnya.

" ""” Dengan mempertimbangkan fleksibilitasnya, organisasi


— ——— -" bentuk tersebar dapa¢ diatur dalam cara berikut ini:

Mereka dapat ditempelkan sebagai tambahan


s kund p sebuah bentuk atau ruang induk
bh
besa.’
• Merska dapat dihubungkan oleh LeberdeLasan
ssmata untuk menekan6n dan mengekspresikan
vo!umenya sebagai o yet-odjek Individual,
• Mereka dapat saling mengunci volumenya dan
menya¢u be dalam ssbuah bentuk tunggat
yang
. . . e...... . ......- - - memiliki beragam wa/ah

Sebuah orqaniea6i terklaster juga dapat terdiri dari


bentuk-bentuk yang umumnya setdra dalam ukuran,
fungsi, dan bentuk da5arny a Bsnt•uk-benSuk ini diatur
secara visual ke dalam sebuah organisasi non
hirarki5, logis, tidak hanya karena keberJekatannya
satu sama Iain, namun juga oleh kesamaan sifat-
sifar fisualnya.

68 / AtSITE1Ïvz. BtliTvK, tIJ1xG, s T Txllx›l


BENTUK•BENTUK T£RKLA5TER

Rumah Iscirahat, bea Ranrh, California, 1968,


MLfW/Moore

Plaster Benluk-Mentuk yeag Soling Mengunci:


G.N. Black House (Kragsyde), Manchester-di I:spi Laut, Massachusetts. 1682-&S, Peabody 6 Atrams

Klaster BenIvk•6emiL yony Diperlegas:


Studi Hunian, 1 9Só, óamee 5'tirIing & James Gowan
BINT{W-BINTUNTIRfl*STIR

Banyak contoh bentuk hunian berklastsr yang dapat diWmukan


di dalam arsitek¢ur vemakuler pada budaya yang beragam.
Meskipun setiap budaya menghasilkan sebuah gaya unik da!am
ITlenanggapi laflar iklim. Rknis, dan eosıal f'udaya y ang b rbeda,

namun organisasi hunian berklaster ini biasanya dipertahanLan oley


ındividualfcas sstiay uni¢ dan dengan tingkat yang cukup bervariası
di dalam Yonteks ssrhadap suatu kesatuan yang teratur.

Klastcr Hunian Oogon, Mali Tenggara. Afrika Oarat, abad XV sekarang. laos Pueklo, New Mexico, abad XIII

YO / AzslTErTvt: Bt›ITUr, zvAHG, s T T»IxH


Grio merupakan suatu sisssm yang terdiri dari dua
perangkat atau lebih garis sejajar yang berjarak tera¢ur
satu sama lain. fa menciptakan suatu yola geometris
sicik- sisik berjarak teraMr pada per•Lemuan-pgrtsmuan
garis grid dan bidang-bidang yang diben¢uk terasur
oleh garis- garis grid i¢u sendiri.

Grid yang paling umum ditemui didasarkan pada ben¢uk


geometris bujursangkar. Karsna kesamaan dimensi
dan simetri bilateralnya. srbuah grid bujursangkar
pada hakeka¢nya adalah non hirarki0 dan memiliki dua
arah. la dapat digunakan untuk mend0brak ukala suacu
psnuutaan durun menjadi unit-unit yang dapat diukur
serca memberikan suatu tekrtur yang secara. la dapas
digunakan untuk membungkus beberapa permukaan f'en
¢uk dan temudian menyatukan mereka melalui
geomWrinya yang bsrulang dan menyebar Le mana-
mana.

Grid bujumangkar jika diproyeksikan ke dalam dimensi


tetiga, akan menghasilkan sebuah jaringan spasial ticit
dan garis referensi. Di dalam kerangka kerja modules
inilah. berapapun jumlan bentuk dan ruangnya. akan dapat
diatur secara visual.

Oiagram Konecptual, Museum beni Murni Gunma Prefcctural, Jepang, 974, Arata lsozaki

Gcdung kapsul Hakagln. Tokyo. 1972, kisho


Euroka\va
BENTUg•BENTUK GgID

.. .. . .. ’ ‘ ' I
"" ”I ”'
— ... .=.. .. !

BENTUEf73
BENIURAN-BENTUR*NP*DABENTU€GE0NETRI

KeSika dua bentuk yang berlainan dalam


geometri ataupun orientaei mengalami
benturan kemudian saling menembus wilayah
masing-masîng. maka setiap bentuk akan
bersaıng umut mendaoatkan suprsmasi
dan dominasi visual. Oi dalam situasi yang
Lingkaran dan Parsegi demikian. bentuk-bentuk di bawah ini dapat
berubah oecata bertahap:

• Ksdua bentuk dapat menyingkirkan


identitas visual mereka Lemudian oersatu
untuk menciptakan sebuah komposisi
bentuk yang baru.

• Salah saM ben¢uk dapat mensrima yang


lain secara total di dalam volumenya.

' Kcdua bentuk dapat mempert:ahankan


identitas visual merska dan saıng
membagi mei antarJ‹unci volume mereka.

• Kedua bsntuk dapat bergisah dan


dihubungkan oleh sebuah elemen ketiga ”
yang mengembalikan geometri ealah sasu
bentuk awalnya.
BENTuzAN-BEN7UrAN PADA BExTuK Gz0ME7zI

Bentuk yarlg berlainan dalam geometri


maupun orientasi bisa saja dlgabungkan ke
dalam sebuah organisasi dengan alasan-
alasan sebagai berikut:

Untuk mengakomodiratau
mgngaksmn- ctasi kebutuhan-
kebutuhan rJang inferior dan bentuk
eYste‹fiot yang berlainan
Untuk mengskspresikan kepentingan
simbolis asau fungsional •sebuah bentuk
atau ruang di dalam IingLungannya-
Untuk menghasilkan suatu oen¢uk
komposit yang menggabungkan
geometri-geom tri yang
bercolakbelakang ke dalam organisa*i
terpusatnya

• Untvk mengalihtan ruang terhadap fitur


sprsifik sebuah tapak bangunan
• Untuk mencoak sebuafi volume ruang
yang tercipta secara nyata dari sebuah
bentu\ bangunan
, Unmut mengekspresikan dan menekankan

ada di dalam suatu


bSMtUk’bSn9UflS*'

Untuk memperkuat suacu kondisi simetri


lokal di daüm sebuah bentuk bangunan
Untuk merespons geometri-georfletri
topografi, vegetasi, bacas wilayah, atau
struktur-struktur eksiscing sua¢u Rpak
yang bertolakbelakang.
Untuk menegaskan jalur erggFakall ydFlg
sudahada menju tapatbangunan
Denah untuk Sebuah koca Ideal, 1615, Vincenzo Wmozzi

Sebuah bentuk melingkar dapat bebas berdiri di dalam


lingkungannya untuk mengekspresikan bentuk dasar idealnya •
dan •‹•F menggabungkan diri pada geometri yang !ebih
fungsional oan psrsegi d! dalam batas-batas wilayahnya.

Kepu'satan sebuah bentuk rn0lingkar memampukannya ”


untut bertindak sebagai uebuah pusat aktivitas dan ”
‘ *“ Gedung Duta Besar, Kcdutaan Pcranris, Brasilia,
msnyatukan bentuk bentuk geometri maupun or\entaei yang , 196^-65, Le Corbasier
bertolarbelaLang terhadap dirinya sendiri.

Villa Pulau (Teatro Marittimo), Yilla Hadrian,


Tivoli, ltalia, tahun 11B-125
LINGKA8AN € BtIJtI8SANGgAg

Mu6cum untuk horth Rhine-Westphalla. Dusseldorf, Jerman,


1975, James & Michael Wil’ord

Gadung Pengadilan Wilayah Lister, Solveebor9. Swedia, 917-21,


Gunnar Asplund

5'ual ruang silindris atau melingkar dapat berfungsi untuk men¿atur


ruang ruang di dalam sebuah area yarlg berbencuk aersegi.

Rumah Murray, Cambridge, Massachusetts. 1969. MLȚW/Moors-Turnbull


msngikutitata letakekssbng bsntmng tersebut.

Denah Iota Sforzinda yang Ideal, 19ö4, Artonio Filarece


GgID YANG DIPUTAR

Museum Nasional 9eni Romawi, Merida, 'panyol, 1980-6, Rafael Moneo. Grid scruktural pada lantai yang lebih rendah dar
dan tarn ak konstau dengan geometr pen ngga an komaw Nano Mer

Ta//csin l'I/esk, decal 5'cottsdaIe, Arizona, 1938 59. Frank


. .\d Wright

. ‘’ . .’?:' ’ -.-..
.’
— suah diagram oleh Bernhard Hoo5|i mengenai geometri yang mengatur
PENEGASAN BENTUK

- ARS'T***UR. #EN|UE, RU*NG, & r*tAN*


" ” ” ” ”””” ”””” ” ” ”t
” ”" ” ”
***

”-•negasan befäu atau artikulasi di strii berarti cara bagaimaria


r°-rmuLaan-parmukaan sebuah bentuk bersama-sanna menciptatan
«ntuk dasar dan voiumenya. Sebuah bentuk yang dipertegas
1.°ngan jelas menampilkan karakter detail bagian-bagiannya sena
ubungannya salu sanna lain dan ser^adap ben$uk keseluruhan.
'*rmukaannya muncul sebagai bidang-ridang yang teroisafi dengan
:.°ntuk-bentuk dasar yang bsrbeda, dan konfigurasi keselurunannya
*las terbaca dan mudah dikenali. Dalam cara yang serupa,
•-ceIompok bgntuk yang dipeWga5 akan m0ngaksentuasikan
afbungan-sambungan antar bagian pgmbentuknya agar dapa¢
-•ngekspresikan individualitasnya secara vi5ual.

Euatu bentuk dapat dipertegas dengan cara


• Membedakan r'idang-bidang yang bardekatan dengan
penggantian material, warna, sskstur atau pola
' Mengembangkan sudut ssbagai elemen-elemen linier indeperiden
bidang-bidang yang berdekatan tersebut
• Membuarg suduc-suduc un¢uk memisahkan secara fisit bidang-
bioang yang bertecangga
• Menerangl pentuk tersebut uncuk menciptakan kontras tajam
pada tingkat nada di sepanjang tepi dan sudut-sudutnya.
karena penegasan sebuah bentuk tergantung
pada deraja¢ bagaimana rmukaannya •saIing
bertemu di sudut. maka bagaimana kondisi-
kondisi tepi ini ditentukan adaIafi pending
bagi definisi dan kejelasan sebuah
bentuk.

Jika suatu sudut dapat dipertegas cukup


hanya dengan mengontraskan kualitas
permukaan bidang-bidang yang berdekatan,
atau mengaburkannya dengan cara melapisi
sambungannya dengan sebuah pola oatia,
persepsi kita mengenai eksissensinya juga akan
› dipergaruhi oleh hukum rspgkcif dan
kualitas cahaya yang menerangi bentuk
tersebut.

Agar Sebuah sudut dapat benan-benar aktif.


t perlu lebih dar' satu penyimpangan kec I
di
dalam sudut antar bidang yang berdekatan.
Karena kita secara konsten senantiasa
mencari kessra8uran dan kemenerusan di dalam
suduc yandang kila. maka kita cenderung
untuk meneraturI‹an atau menghaluskan
xetidakteraturan keril di dalam h5ntuk t›entuk
yang kita lihat. Miwlnya. sebidang dinding yang
hanya sediki¢ saja dibengcokkan atan tampat
sepsrti ssbuah bidang tunggal yang dalar
mungkın dengan sebuan kecidaksempumaan
pada ;:ermukaannya. Suducnya cidak aman •
, terlihat.

Pada titik manakah psnyimpangan-psnylmpangan


' bentuk ini menjadi sebuah +udut yang kurang
dari 90 deraja¢* ., ,yang tegak lurusf

Sebuah garis terpotongkah* ...sebuah garis


|uruskah8

Sgbuahsmgmen5ngkarankah2... peibahandi
SUDUT

Sudut menunjukkan pertemuan dua buah bidang. Jika tedua bidaru/


tersebut nanya bersentuhan dan sudutnya Tidak dihiasi. maka
Gberadaan sudutt/:rambutatan tergantung pada perlaluan
visual permukaan-permukaan yang berdetatan. kondisi sudu¢ ini
menekankan volume sebuah bentuk.

Suatu Yondiøì sudus dapat diperkuat secara visual dengan cara


enşŁadirkan sebuah elemen berbeda dan tsrpiøah yang pada
osrmukaan-permukaan yang bergabung. Elemen ini menpaskan
sudu¢ sebagai sebuah kondisi linier mendefìnisikan tspi-tepi bidang
yang berdeLatan, dan menjadi suatu flour positif dalam bentuk
tersebut.

Jika ssbuah bukaan dihadirŁan pada salah satu s‹si dari sudut
csmebut, maka Salah satu bidang ssolah-olãh melewati yarig Iain.
Sukaan tersebut menyamarkan kondisi sudut. melemahran definfsi
*<ntang volume di dalam bentuk. serta menekankan kualitas planar
sermukaan-œrmukaan yang berdekatan.

ùika Tidak ada sa¢upun Pidarg yang dipanjangkan unsuk


›endefìnisiran sebuah sudut, maka sebuah volume ruang
a an diciptakan unsuk mengha5ilkdn suduŁ. Śondiai sudut
ini memperburuk voIumg bentuk tersebut. yang
memungkinkan uang interior merembes ke luar dan secara
jelas menampilkan
.erryukaan-permukaan sebagai bidang di dalam ruang.

’vtembulatkan sudut akan menegaskan k5menerusan permukaan


.ang menutup sebuah bentuk. keringkasan volumenya, dan
‹.°lembutan Yontnm a. Skala ari-jari lengkungannya adalan pending.
.ika terlalu Cecil, ia akan kurang signifikan serara virual; jita terlatu
-esar ia akan mempengaruhi ruang intef ìOT yang dibungkusnya
e.°rta bentuk eksterior y ang digambarkannya.
Museum Everton. Syracuse. New YorT‹. 196B, I.M. Pei.
Sudut-sudut sederhana bentuk ini rrenegaskan volume massanya

Detail Abdul, lempat Pemujaan Izumo, Shimane +refecture, Jepang,


Tahun 717 (Wrakhir dibangun Lembali pada 174 ). Sambungan kayunya
menegaskan individualitas anggota-anggotanya yang bertemu di sudut.
SUDUT

Set.ail 9udut, Apartemen Commonwealth Promenade, Chicago, 1953-56,


Mies her Rohe. Anggota sudutnya dimundurkan dan menjadi independen
pada
-Eng-bidang dinding yang bertsmu.

BEfIT8K / BE
SUDUT

Menara Einstein, Potsdam, Jerman, 191 9, Eric Mendelsohn

5udu¢ sudut yang dibulatkan mengeksprgsikan kemenerusan


permukaan, Leringkasan volume, serta kelsmbutan bentuk.

Menara Laboratorium, Gedung Johnson Wax, Racins. Wisconsin,


1950. Frank Lloyd Wright

BI / AzSlTzKTOx. 8E›IïIJK, xUAłIG, s TAT1łIlN


SUDUT

ü -‹han-bukaan pada bagian sudut menegaskan definisi bidang di alas volume.

Saudi Deaain ArsicskMral, 923, Yan Dossburg dan Van Esmrsr


PENEGASAN PER IUKAAN

Persepsi kika alan beKuk dasar, ukuran, skala. proporsi,


dan beban visual sebuah bidang akan dipengaruni
oleh sifat-sifat permukaannya. dan juga lingkungan
visualnya.

• Sebuah konsras berbeda ancara warna permukaan


sebuah bidang dan lahan yang mengelilinginya dapat
enjelaskan oentuk dasarnya, semen¢ara jika tingkat
keterangannya dimodifika6i akan dapat menamrah
ataupun msngurangi beban visualnya.

, . • +andangan dari depan menampilkan bentuk dasar suatu


’ . ‘,. bidang yang wbenarnya; sedangkan pandangan yangy
miring akan mendistominya.

• Elemen-elemen ukuran yang dikecahui di dalam


lingkungan vlsual s«buah bidang daoat
membantu persepsi kita mengenai ukuran dan
skalanya.

• Tekstur dan warna bersama-sanna mempengaruhi


beban usual dan skala sebuah bidang serta
tingkatan ia meref!eksikan cahaya dan suara.

• Pola-pola opsis yang tsratab atau berukuran


sangat besar dayat mendistorsi benMk dasar atau
melebih- lebihkan proporsi sebuafi bidang.
PENEGASAN PEgMLIKAAN

Flat di Yincrnt Ssrvat, London, 928, Air Kdwin Lutyens

Palazzo Medici-Ricardo, Florence, |t.a|iB, 1444-60. Michelozzi

. .Nina. tekstur, dan po\a psrmukaan permukaan


*negaskan eksistensi bidang serta mempengaruhi beban

Rumah Hoffman, East Hampton, New York, 1966 67,


Richard Meier
Gadung John Deers & Company, Mobile, lIIinbJs, 96a -64, Eero Saarinen &
Aaeociatea.
Perangkat sirip matahari IiniPrnya mengaksentuasikan kehor!sontalan bentuk
bargunan ini.

Gedung CBg, New York City, 1962-64, Euro Saarinen & Associams.
E\emen etemen ko\om liniernya mempertegas kevercikatan struttur gedung bertingkar

Pola-pala yang liniar msmiliki kemampuan untuk menegaskan tinggi asau panjang
sebuah bentuk, menya¢ukan permukaan permukaannya, serca menciptakan kualicas
ARIfiULAlPENWUKAA@

Gereja Unitarian Partama, Rochester, New York, 1956-67. Louis Kahn.


”c!a bukaan serta lubang-lubangnya menginWrupsi <emenerusan bidang-bidang dinding eksteriornya.

B2NTUfi|91
92 *BlTtETUR BtNTUE, RU*NG,&TSTSNAN
Bentuk & Ruong
-Kita gabungkan Liga puluh buah jari-jari menjadi satu dan
menyebutnya roda:
Namun rada tefletak di dalam ruang dimana tad satupun
kegunaan roda ssrsebut bergantung padanya.
Kiba mengubah Kanal Fiat dan menjadikannya sebuah bejana:
Namun ia tertetaL df dalam ruang dimana tak satupun
’ kegunaan bejara tersebut bergantung Dadanya.
Kiba mambua¢ pintu dan jendela untuk membangun
rumah: Dan rumah tertWk di dalam ruang dimana tad
satupun kegunaan rumah tersebut bergantung
padanya.
Oleh ka‹ananga, kezika Yita mengambil keun¢ungan dari apa
yang ada, kita harus mengenali £egunaan dari sesuatu yang
cidak ada.'

Las-tzu
Two Te Ching
Ahao YI S.M.
Ruang secara konsten melingkupi keberadaan kika, Melalui volume ruang, lite
bergerak, melihat bentuk, mendengar suara, merasakan ang.n, mercium
aroma
¢aman bunga dikala mekar. la adalah sua¢u unsur material seperti halnya kayu
atau batu. Namun ia oun merupakan hawa yang pada hakeYatnya ada\ah cak
berbentuk. Bentuk visualnya, dimensi dan skalanya, kualitas pencahayaannya—
semua kualitas ini Wrgan¢ung pada persepsi kita tsrhadao batas-batas spa5ial
yang didefjnisikan oleh elernen elemen ben¢uk. Kstika ruang mulai dit:angkap.
dibungkus, dibentuk, dan diatur ohh elemen-elemen massa, arsiNktur pun hadir
dan menjadi nyata.

<n

Kuil kailasnach dii Ellora, dekat Aurangabad. India, tahun b00-S 000
BENTUK & RUANG: ItE5ATUAîi Dãgl YANG BERLAWANAN

Ruang pandang Vita biasanya nrdiri dari elemen-eIemen

a a hetsrogen yang berbeda bensuk dasar, ukuran, warna,


atau ori ntasinya. Untuk dapat memahami dengan
baik s¢ruk¢ur suacu ruang pandang. kita cenderung
meng0rgani'5lF elemen-gtsmennya ka dalam due buan
kelompok yang berlawanan: elsmen-elemen positif. yang
d.indera sebagai figur serta elemen-elemen negatiż yang
menyediakan ebuah latar bagi figur-figur tersebut.

*emepsi dan pengertian kita akan suatu komposisi


bergant:ung pada bagaimana Vita mgnginterpretasikan
irtsraksi visual ancara elemen posi¢if dan negate‘ di
dalam lingkungannya. Pada halaman ini. misalnya, huru*-
huruf tertihas sebagai figur yang gelap Terhadap
laŁar
putih permukaan kertas. Oleh karenarya, kita mampu
mengindera organisasi mereka dalam kat:a kaŁa.
Lalimac, dan paragraf. Pada diagram di sebelah diri,
z huruf a’ tsrlihat sebagai figur tidak nanya karena
kisa mengenalinya sebagai sebuah huru’ dalam alfabe
¢, tapi juga karena цro5!nga berbeda, nilainya kontrak
dengan Qatar belakangnya, dan penempa£annya
mengiso\irnya dari lingkungannya. Namun, ketika
ukurannya bertumbuŁ secara re|atii terhadap latarnya.
elemen-elemen lain
Duø wnjøh øtøu sebuAh d. dalam dan setelilingnya mulai berkompetisi untuk
pot banga# memperofeh psrhatian Vita sebagai figur-figur baru.
Pada akŁimya, hubungan antar figur dan latar belakang
^ucih di acas hizarr atau hicam di alas
menjadi begitu tidak pasŁi sehingga Vita secara visual
pucih
pun mengubah identitasnya botak balik hampir secara
serentak.

Na ur, dalam seluruh Value, kita seoaił‹nya


memahami bahwa figJr, filemen-elamen positif yang
menarik perhatian kica. tidak akan dapat eksis tanpa
kehadiran sebuah latar belakang yang komrae. Oleh
karena it,u, figur dan latarbelakang adalah !eáiń dari
Sekedar elemen- el° en yang sating berlawanan.
bersama nama, mgrska membentuY üebuah realitas
yang tab Wrpisahkan— quays keaatuan dari yang
berlawanan—seperti halnya eie'nen-elemen bentuk
dan ruang yang bersama-sama
B£NTUK & BUANG: ITESATUAN DMgI YANG B RLÂWANAN

Raj Mahal, Agra. India. 650-


55 Shah Jahan membangun
gsdung psmemayaman
bermarmer putih ini untuk isŁri
kgsayangannya.
Muntaz Mahal. /Ć°/ÏȚ

“' -.Ğ ‘
< U’ ” ' m
¿. ‘u._! î“ *Ğ

A. Garis mendefinisikan B.bentuk massa solid C. Bentuk tubang spasial


batasan
antara massa solid dan lubang diterjemahkan sebagai seouah dlterjemahkan sebagai figur

bentuk arsitekturai terjadi Sada cftik Pertemuan antara massa dan raaną. Dalam mømbuas
dan membaca gambar desain. kiea harus memœrhatikan baik bentuk massa yang menampung volume
ruang maupun bentuk dari volume spatial i¢u sendiri.

Cuplikan dari Peta Kota


Roma,
? .gambar oleh Giambauista
.!ii pada 1748

+ergantung dari apa yang kota anggap sebagai elemen-elemen positi+, hubungan figur-bidang dasar
antara massa dan ruang dapac dióalikkan ke dalam bagian-bagian berbeda pada peta kota Roma ini. ii
beberapa bagian pota. gedung-gedung tampak Seperti bentuk pssitif yang mendefinisiKan ruang-ruang
jalan. Di pagian lain dari gambar, laoangan puülik, pelataran. dan ruang-ruang besar di dalam gedung
publlk terbaca sebagai elemen-elemen Dositif yang tampak beńawanan dengan latarbelakang dari
rnzssa áan§un6n yang MsngeÏiÎtngínya.
BENTUK & RUANG: KESATUÂN DARI YANG BEkLAWANAN

HuoMngan simbiosis antara Dsntuk massa dan ruang dalam


arsitökgur dapat dinilai dan didapackan keberadaannya pada beberapa
skala yang berbeda. Pada tiap tingkatan, kåta harus memperhacikan
¢idak hanya ben¢uL sebuah bangunan, namun juga dampaknya
terhadap ruang di sei‹itarnya. Pada skala kota, kila harus
mempsrhatikan dengan seksama apakah osranan ssbuah bangunan
adalah untuk men5ruskan karaktär eksisting Ouatu Nmpat,
msmbentuk latarbelakang bagi bangunan lain, atau mendefini0ikan
”" suatu ruang bota yang positif, atau apakah alan lepih yantas jika ia
bebas bsrdiri sendiri sebagai uebuah obyeY yanq signifi‹an di dalam
ruang.

Pada stala sebuah tapak bangunan, ada beragam sCratsgi umut


nlenghubungkan bentuk sebuah bangunan Wrhadap ruang di sekitamya.
Sebuah bangunan dapat:

"""" ""” A. membensuk sebuah dinding di sepanjang tipi tapaknya dan mulai
mendefînisikan sebuah ruang luar yang pozitif:

B. menyatukan ruang intsriornya dengan ruang luar privac dari sebuah


tapak berdindfng;
C. membungkus sebagian tapaknya ssbagai suatu ruang luar
dan mel.ndunginya dari kondisi-Londisi iklim yang tidax
diinginkan;

D. mergeiilingi dan membungkus halaman atau ruang atrium di dalam


voıumenya—sebuah skema introvert.

Biara 5t. Meletios di Gunung Eithairon. Yunani, Abad IX


BEIiTUK 6 gUAIJG: KESATUAN D4RI YANG BE8LAWANAN

E berdiri sebagai seuuah o@e¥ khusus dan mendominasi


tapaknya melalui bentuk serta penempatan
topografisnya—sebuah skema ekstrovert.

Jiregangkan keluar dan menghadirkan sebuah wajah yang


iuas untuk menyajikan suasu psmandangan,
menghilangkan sumbu. atau mendefinisikan tepi suatu
ruang Sola;

- r rdiri äetaa dalam tayaknya tapi menerue kan ruang


ntsriornya untuk bersatu dengan ruang eketetior

erdiri ssbagai ssbuah bentuk positif di dalam


ruang nsgatif.

Bangunan sckagal sebuah benda dl dalam ruang:


8angunan•bangunan yang mendefinisikan ruang; Aula Dewan Jota Boston, 1960, kallmann, McKinnell 6 knowies
Pazza San Mama Venesa

BENTUK 8 RUANG: kESATIJAN DABI YANG B£RLAWAIiAN


Pada skala sebuah bangunan, kita cenderung
membaca konftgurasi dinding sebagai slemen-elemen
yang positif di dalam 0ebUah denah. Walaupun
demikian, ruang putih di antaranya harus tidak
hanya dilihat sebagai IatarbelaLang bagi dinding-
dinding Wmebut, namun juga sebaga figur di dalam
gambar yang juga memi|iki rupa dasar dan bentuk.

&abkan pada skala sebuah ruangan, elemen etemen


perabor dapat f'erdiri baik sebagai bentuk di dalam
suatu area ruang atau barfungsi mendefinisikan ben¢uk
suatu area spasial.

100 / 1zSIT«TUr. BEHTUK, zvA›IG, & TAuHAH


BENTUK & RUANG: KESATUAN DAgI YANG BERLAWANAN

7eatar di Srinâ joki, Finlandia, 1968-69

t* v.

ü .°ntuk dan penutup tiap ruang di dalam suatu bangunan bisa


snentukan, atau ditentukan oleh, benruk ruang di sekitarnya. Di
?.aIam Teatsr di Sginajoki karya A!var Aalto, misalnya, Mita dapa¢
.°mbedakan beberapa kategori bentuk spasial dan menganalisis B.
-agaimana mereka berintsraksi, Tiap kaNgori memiliki sebuah
r°.ranan asti* maupun pasif di dalam mendefinisikan ruang.

Beberapa ruang, seperti lobi, alaminya adalah fleksibel dan oleh


karsnanya dapat didef!nisikan dengan beas oleh ruang atau
aen9elompokan ruang di Oekitar mereka.

81NTUE&BU*fiGfl0l
BENTFIK YA8G MENDEFl8ISIgAN 9UANG

Üika Rita menempatkan sebuah f!gur dua dimensi pada sehefai kerta0, ia alan mempengaruhi
bentuk baaar ruang putih di sekelilingnya. Dangan cara yang serupa, setıap rentuk ¢iga dimensi
secara alamiah menegaakan volume ruang yang mengelilinginya dan menghasikan euötu ıarea
pengaruh atau tsritori yap diklaim sebagai wilayah miliknya. Bagian sslanjutnya dari bab ini membahas
elemsn-slsmen bentuk vertikal dan boûs onr al eert a menunjukkan contoh-rontoh tentang bagaimana
beragam konfıgurasi elemen bentuk ini menghasilkan dan mendefinisikan tipc-tipe ruang yang
khusus.

ı0t / AgSlTEzTUz. BE›ITUK, eııAııG, & TATAHuI


ELEM£N•ELEMEN fl0glS0NTAL YANG MENDEFINISIKAN BUANG

Bidong Dasar
Sebuah bidang 'horizontal yang cerhampar sebagai
sebuah figur dl atas ssbuah lasar yang kontras
mendefinislkan sebuah area ruang ssdgrhana. Area
mi dapat diperl‹uat secara visual dengan rara-cara
berikut.

Biéang Dacor long Dignykel


bidang horizontal yang diangkat di atas bidang
Jasar menghasilkan permukaan-permukaan vertikal
Ji sepanjang tepinya yang memperkuat
perpisahan
.’isuaI antara arcanya dengan bidang dasar di
sekelilingnya.

Bidoag Dacor yonş Diitırunkan


fi'dang horisontal yang diMrunkan dari bidang
;asamya memanfaatkan permukaan-permukaan
’ °.rtikaI pada area yang lebih rsndah unsuk
-.•ndefinisikan sebuah Yolume ruang,

3ang hodsontatyang dilgtaktzndiacas


-.•ndefinisitan sebuah volume ruang um ra dirinya
-.°ndiri dengan bidang dasarnya.

BE ITiiK 8 RiiANG / 103


Agar sebuah bidang Lorisont:al dapat
dilihat sebagai suatu figur dipar!ukan
suatu perubahan yang jelas pada warna,
nada, aLaupun tekstur di antara
permukaannya mauoun area yang
mengetilinginya.

Makin kua3 pendefinisian batasan sebuah


bidang horisontal. alan •semakin berbeda
pulalah areanya.

Walaupun terdapat aliran ruang menerus yang


melin¢as, suatu area tetap akan menghasilkan
sebuah zona spasial atau reali¢as di dalam
batasan-batasannya.

+enegasan permukaan bidang dasar atau


lantai seringkali digunakan di dalam arsi
¢sktur untuk menegaskan sebuah zona ruang
di dalam lingkup yang lebih besar konja k-
conto h pada halaman sebelan
mengilustrasikan bagaimana jenis definisi
spasial ini dapaC dipakai unjuk msmbedakan
suacu alur pergerakan dengan tempat-
tsmpat perhentian. mengha5ilkan suatu
area ¢ompaS bentuk sebuah bangunan
berdiri dari dasar, asau menegasLan sebuah
zona fungsional di dalam suatu ling£ungan
cinggal uerkamar tunggal.

I0‹ I AzSITt‹T¢t. BExTvK, evA›IG, & iATAxAH


BIDANG-BIDANG DA5A9

Jalanan di Woadstock. Oxfordsnire, Inggris

•ùlla Kekai5aran Katoura, Kyoto, Jepang, Abad XYII

lntedor Rumah Kaca, New Canaan, Connecticut, 1949, Philip óohneon

BEI‹TUK & IJ1iIG / 10s


BIDANG•BIDANG DASAR YANG DIANGKAT

Pengangkatan sebagian bidang dasar akan

Jika l‹arakterisril‹ permukaan bidang


dasar ini tsrus diangkat dan m9i6wati
bidang yang terangkaf, maka area bidang
yang terangkat nl akan tampak lebih
ssbagai suatubagian dpri ruangyang
mengelilinginya. Namun, jika rondisi
tspinya dinyata£an oleh psrubahan bentut,
yama,
ataupun tekstur, mala areanya akan
merjadi sebuah panggung yang terpısah
dan berbeda dari lingkungan 6ekitarnga.

Facehpur Sikri, Komplsks lstana Akbar


yang Agung, Kaisar Mogul dari India,
569-74.
Sebuah Nmpat khJsus diciptakan meIa\ui
sebuak panggung df sebuah danau buatan
yang dikslilingi olen ruang duduk dan
kamar tidur Taiwar

STf U 1NTU,RU*NG, t*T*H*N


BIDANG•BIDAItG DAGA8 YANG DIANGItAT

” gkat Lemenerusan visual dan spa5ial


.jag dipertahankan antara ssbuah ruang
ung terangkat dengan lingkungannya akan
- •gantung pada skala tingkat perubahan
- sebuc.

1. ”epi area ini tsrbentuk dengan jelas;


‹emenerusan vi5ual dan spasial
Jipercahankan: akses fisik dengan mudah
nroenuhf.

¢emeneruaan visual dipsrtahankan:


‹emenerusan spasial diintsrupsi; akses
^sik memb tuhkan tangga atau ramp.

¢emenerusan visual dan spasial


xrintsrupsi; area bidang yang terangkat
ssrisolir dari bidang lantai atau
oidang dasar; bidang yang wrangkat
disransformasikan ke dalam sebuah
elemen psnaung un¢uk ruang di bawahnya
Acropolis. benteng Atena, Abad V 5,M

Izumo Shrine, Shimane Prefecturs, Jepang,


tahun 717 (terakhir dibangun kembali
pada 1744)

Kuil JUpitcr Capitolinua, Roma, 509 S.M.

108 / 1zSITzKTI/x: BENTOK, zUAIiG, & T1TAIilN


BIDANG-BIDANG DAGAR YAflG DIAIiGKAT

- . .• ;*atan sebagian"bidang dasar akan msnciptakar:


sebuah
.J.'--g arau oodium yang sscara struktural maupun visual
- . .ung bentuk dan massa sebuah bangunan. Bidang
dagar
.' angLat dapat berupa ssbuah kondisi tapak prs-eksisting,
- Japa3 dibangun dan dengan ssngaja mendirikan
. hangunan di atas lingkungan di sekelilingnya atauoun
- cantik ritra di dalam lansekapnya. Contoh-contoh
dalam
annan beriku8 ini mengi!ustrauikan bagaimana
cskni£-
' - rsebuc telah digunakan unsuk membangun bangunar
ampac persambahan.

Paviliun Harmoni Utama {laihe Dian) di Kota Terlarang, Bejing, 1627.

Gunung Kuil di Kuil Bakong, ta frun 881, Hariharalaya. Kamboja

Valhalla, öeYat Regansburg, Jerman. Leon von klenze. 1&50-42

BNTUK&RUANG/l0?
BIDANG•BIDANG DAS4R YANG BIANGKAT

Halaman Pribadi Iscana Kekaisaran, Koma Ter!arang, Bejing, abad XV.

-ruah bidang yang diangkat dapat membentuk ssbuah ruang tran0isi


- -> a interior bangunan dengan ekateriom a. Jika dikombinasikan
°an bidang atap. ia akan mengembang
Le dalam area semi privat,
--r-^.i serambi atau beranda.

Gambar Potongan Rumah Famsworth, Piano, Illinois, 1950, Mies van der Forte.
Rumah Farnsworth ini dirancang untuk mengambang di atas genangan banjir Sungai for.
Bidang lantai yang tsrangtat, bersama dengan bidang afap di atasnya, menciptakan suatu
volume ruang yang mengambang lembut di atas permukaan tapaknya.
BID1NG•8IDANG DASAlt 1ANG DIANGłtAT

Sebagian biõang fantai dapat dinaikkan untuk menciptakan


zona ruang tunggai di daiam 6ebuah ruang yang lebih besar
ang is gk tb un ai
uat limbo! penarikan diri dari aktivitas di sekelilingnya atau
menjadi seb ah panggu mud meli ¢ r ang d
sekeliling iya dala struktur religius, ia dapat
menegaskan batasan cempat yang
ra au sk

Bangunan Pra Sekolah Harlem Timur, New Not City, 1970,


Hammel, Gram & Abrahamson

eEł/TfJI\ & euÅ#G / 111


BIDANG-BIDANG D4SAg YA8G DITUgUNKAN

F'enurunan sebagian bidang dasar akan


mengisolrlngkupamadzdtnglu
ganyang lebih besar. Bidang veJikal hasil
penurunan ini akan mencıptakan batas-
batas areanya. 6atas-batas ini s dal
dîimp\iYasikan seperti kalnya pada bidang
yang dinaikkan, namun lebih sebagai sisi-
sisi yang tampat mulai membentuk
dinding dari ruang tersebut.

Lebih jaun bgi. area ruang dapat


ditegaskan dengan cara memberikan
Yontrae pada psnanganan terhadap p
rmukaan area
yang diturunkan serta bidang dasar yang

6ntras dalam bentuk, geometri, a¢au


orientasi scrara visual juga dapat
mem rkuat iden'ritas dan kemandirian arma
yang dlturunkan dan lingkungan spasialn@
ari9 lebih besar.

ı2 I AzSlTtKTUz. BîxTIJK, zvAxG, 6 TATAHAIı


eiDANc-eiDANc DAsA£ ¥ANs DiTuRuNKAN
”<gkaf Lemenerusan spasial antara area ‹
. ang diturunkan dengan area di
sekelilingnya a‹an sangat cergantung pada
skala erubahan tecinggiannya.

• Area yang terbenam dapat menjadi


suatu intarupsi pada bidang atau
lantai dasar dan tetAp menjadi
sef'uah bagian tab
?erpisahkan dengan ruang di sekelilingnya.
• Penambahan singkat kedalaman area yang
h turunLan akan melemahkan hubungan
ısualnya dengan ruang yang mengelilingıny
orta memperkuat definisinya sebagai
suatu volume ruang yang Rrpisah.
• k°.Sida bidang dasar asli berada di atas _g
paris pandang lita. maka arsa yang “ "" "" "" ”
J:?urunkan itu akan mgnjadi sebuah ruang
-ersendiri dan Nrpisah.

'- buatan transisi yang berundak, _ .. ,


r-eras, atau ram dari satu lantai ke lantai '
- ikucnya akan membantu mengangkat nilai
'- ererusan antara ruang yang di8urunkan
.-- ¿an area di sekitarnya yang lebih Tinggi.

Ger a-gereja dari potongan batu Lalibela, abad XI:I

-sea.iknya, jika ak5i peninggian menjadi


s .g yang terangLat mungkin bisa
• - gek6prssikan sifat yang tsrbuka
.-- u menunjukkan kepentingan ruang,
“ 1‹a seoaliknya aksi menurunkan ruang
-a-i lingkungan sekitarnya bisa jadi akan '
”-•gesankan sifat teWutup maupun
•-al *as menutupi dan melindungi.

#ENTUNRAUAfiG£ll3
Area-area rendØŁ dï d8Ì8M @posra/ì sebuar tapak dapat berfUngsí f.’

9"P°"9g°°9ataupunWateramåb‹, bagi arena ruang luar Perubahan


tinggiannyaya g 8!8f!if8h 8k8Û men
gunt ungkan baik dan
dLldôl1gnya maupun kualiWs akustik ruang-ruang ;ş/
SIDING-BlDAIiG DAfA9 TAIiG DITU9UNlfAN

Power Plaza, Reckefâllar Center New Yort, 1 950,


Wallace Harrison & Max Abramovitz.
Plaza bawah Rockefeller Center sebuah Lal°e e stfirior di
musim panas dan area bermain ski di musim dingin, dapat
Pesa Bawah tanah dakac Loyang, Cina dilihac dari plaza atas semen¢ara toko-toko dibuka di Ian\ai
yang lebih rsndah.

Bidang dasar dapat dituruntan untuk menciptakan rUang


ruang luar dengan genaung untuk bangunan-bangunan di
bawah tanah. Halaman yang terbenam, selain terlindung dari
angin permukaan maupun kebisingan dari massa di
sek@rnya, juga akan tetap menjadi sumber udara,
psnerangan, ddn pemandangan bagi ruang-ruang bawah
yang terbuka yang menghadapnya.

B»tivx & «lAhG / 1is


BIDANG-BID4NG DASAR YANG DITURUNItAN

dada kedua contou ini, Alvar Aalto mendefinisikan sabuah


ruang baca di dalam ruang perpustataan yang lebih bgsar dengan
cara m¢nurunkan bidang lantainya ke bawah lantaí utama ruang
perpustakaanmrsmbut ta ksmudan menggunakan permukaan
pengika¢ vertikal dari area baca sebagai tambakan yang
berfungsi sebagai cempat penyimpanan buku.

Potongan Farslal
melintasi ruang boca utama
&l0fl90•8l0fihG â TAS

Sepenti halnya pohon rindang yang memberikan


rasa ternaungi di bawah struk¢ur payungnya,
sebuah bidang anar mendefinisi¥an suatu arsa
dengan ruang antara dirinya sendiri dengan
f'idang lantai dasarnya. Karsna tsyi-tepi bidang
ataslah yang menen¢ukan batas areanya. mata
bentuk dasar, ukuran, serta ketinggiannya di
alan bidang dasar akan menenWkan kualitas
ruang sesungguhnya.

Jika manipulasi-manipulasi terhadap bidang lantai


atau bidang dasar mcndefini0ikan |ingkup ruang
yang batas atasnya tercipra oleh lingtungannya,
maka Iain halnya dengan bidang atas yang
memiliki kemampuan mendefinisikan volume yang
terpisah hampir oleh dirinya sendiri.

Jika elemen-elemen linier yang vertikal seperti


kolom atau tiang digunakan untuk menopang
bidang atas, maka merska akan membancu
Wü tTlVi5Udi i5d5i@fi bdWS-Ö dW0 FUd’ yd’
didJnisikan tanpa mengganggu aliran ruang yafig
melalui area c•rsebuc.

Serupa halnya jika Upı-tepi bidang atar


temebus dıbalik. atau bidang dasar dı bawahrıya
daqaskan dengan mengubah ketinggian lantai,
mala bacas-batas volume yang didefinlsikan akan
diperkuat secara visual.

I18 / 1zSIT‹KTI/ . BENTIJK, UAIıG, &


TATAIıAN
BIDANG•BIDANG ATAS

• •dahkan atap sebuah rumah di Guinaa

. - a-as u¢ama sebuah bangunan adalah bidang atapnya.


- :r -ü‹ fianya berfungsi untur menaungi ruang interior
. -- lari sinar ma£ahari, hujan. dan saju, ¢api juga
memiliLi r.•0ar Wrhadap bentuk sebuah bangunan
sscara
--- . en serta gubahan ruangnya. BeKuk bidang atap, pada
' .a aLan ditentukan oleh material. geometri. dan
proporsi r -- +?ruLtur serta cara ia menyalurtan beban

melalui ruang

ficrutcur Tarik, Pameran Xaman Naeional, Cologne, derman, 1957, Frei Otto dan Peter Ssromeyer

#1NTUE#BUSNG/l?
Bl8AłiG•BlDANG ATAS

Lukisan Cina yang mengilustrasikan penggunaan a¢ruktur pavilion untuk mendefinisikan sebuah tempat istirahat yang teduh di dalam

events fiłub Rotsî/1cã, *õkôhama, Jepańg, Kênzo ’arige, 960 61

l2O/ARSTENTUŁ: ØtNtU1, RUANG,&TATANAN


BIDANG•BIDANG ATAS

Bidang atap dapat secara visual mengeksprssikan cara Aula Konvcnsi Chicago (Proyck). 955, Mies van der Rohe
pala anggota-anggota ü$rukturnya membagi gayz dan
menyalurkan beban ke sistsm penopangnya.

Rumah kaca, New Canaan, Connect:icuc, 1949, Philip óobna0n

Uang atap juga dapat menjadi elemen pembentuk


.ang utama bagi sebuah bangunan dan secara visual
-ongaturberbagai bentuldanruangdibawahtanQpi
r-•Iindungnya.

Centre Le Corbusier, Zurich, 1963-67, Le Corbusier

sEïiTuK s euaflG / 171


ükang Iangit-lanet sebuah and in Fior dapat mersüeksikan bensuk dari sistem struktur yang menopanq
ntai atar a£au bidang atap. Karsna tldak membutuhkan ketahanan terfiadap iklim maupun memi<ul beban
. *rat, mala bidang Iangi¢-langitjuga dapat dilepas dari bidAng lantai atau pun atap dan menjadi eebuah
* *n yang aktif secara v!suaI di dalam ruang.

InsCi8ut Tsknolagi BandMng, @andung,


lndon•sia. 1920, Henri Maclaine Pont
BIDANG•BIDANG ATAS

Kapsl Samping di Biara Sistersian La lourecte, dekac


Lyons, Peranci5, 1956 59, Le Corbusier

Arsa negatif atau lubang/void yang terbentuk den9an ]e\as


dalam sebuah bidang a'ras, sepemi)endela atap, dapat
dipandang sebagai bentuk-bentuk dasar positif yang
menghadirkan arsa spasial di bawan buxaan-bukaannya.

BibliochJque Nationale (proyek), 788, Etienne-Louis Boullée

!Wrior Gezeja, Paaki Pusat, Wolfsburg, Jerman, 1960 62; Alvar Aalto

8fisIUi & natte / 123


Pada bagian tsrdahulu di dalam bab ini, bidang bidang
horisontal mendefinisikan area ruang di mana f'asas äatas
vertikalnya lebir dinyatakan secdra tida£ langsung daripada
dipaparkan dengan tegas. Oagian b5ritut; akan mendiskusikan
qeranan penting yang dimainkan okej elemen-elemen vertikal
beKut dalam menghasilkan bacas-batas visual sebuah area
spasial dengan tegas.

Benc«r-bentuk vercikal memiliki keberadaan yang lebih besar di


dalam area pandang kila dibandingkan bidang-bidang norisonsal, ‘
dan oleh karsnanya menjadi lebih instrumental dalam mendefinisikan
volume ruang yang terpiaah ser-ta menyajikan sabuah
nuansa kedekasan serta privasi bagi yang berada di dalamnya.
Tambahan Magi. mereka juga berfungsi mgmisahkan salu
ruang dari ruang lainnya ser menciptakan sebuah
batasan bemama antara lingkungan interior dan
eksseriornya.

Elemen-glemen verfi ikal bentuk juga memainkan ranan ming


di dalam konstruksi benMk •serta ruang arsitektural, melalui
psranannye aebagai penopang struksural bidang lantai dan atap.
Mereka menyediakan naungan serta perlindungan dari
elemen- slemen iklim sena m•mbantu mengendalikan aliran
udara, panas. srrta suara ks dalam dan melalui ruang-ruang
interlor di dalam sebuah bangunan.
Elemen-efemen linier vertikal mendefinisikan tepi-tepi
tegaklurus suatu volume ruan'2-

Bidang Veñikal Tvnyyol


Sebuah bidang vertical akan mensgaskan ruang di hadapannya.

'ebuah kon/\gurasi bidang-bidang vertikal yang


perbentuk L akan memunculkan area ruang dari
sudutnya keluar searah dengan sumbu diagonalnya.

Dua bidang vertikal yang sejajar akan


mendefinisikan volume ruang ai ansara mereka
yang diorientasikan mengikuti sumbu di Ledua
ujung tsrbuka konfigurasi temebuc.

Sebuah könfigurasi bidang-bidang vertikal yang


mefflbensuk huruf U akan mendefinisikan volume ruang
an9 diorisntasikan wrutama menuju ujung tsrbuka
pada konfigurasi tsmebut.

Empat bidang vortikal akan menciptakan batas-batas ruang yang


)+
tertutup serta mempengaruhi area ruang di 0ekeli|ing penutupnya.
?
gbUdh eIgft1er1 |inÏer y,gpg yg/tgg| gg ¡
kOl0ft1, ¢ildF bg . a du mgpgj g g§gp
menghasilra s b ah ciCÏk di atas bidang darar
dan mgmbuasnya terliäas di daiam want.
Dg0§8l1 berdiri tegak sendirian te atas,
wpuah elemen IingzF yang ramping tidak
mem‹l‹ki arav
küGUdli jd |iJr yang fTiellgdrahkdn k¡rd mgg jq
po*isif1\a dl daldm Fuang. la dapac dilalui oleh
*°"•P•P r ju<!ah sumbu ho fiao‹fi»i.

lila dissm§dtkan di dalam sebuah


volumes yang didefinisikan dalaM FUa0g,
Oebuah kolom
_ * *’ ”•’*'W ° ana *pasial di wkicarnya
daN bePinWrdksi dengan penutup spasial
tersebut. 'ebuah kolom yang ditempelkan
pada dinding alan memperkua¢ bidang
dan menegaskan @rmukaannya. Di sudu
! ptjgpg
& UdÜ ÜO)OG /ggg Qg/gg g @g

dua bidang dinding. Jika ia äerdin bebas di


dalam ruang, ssävaL kolom alan mendefinirikan
ZONa-zona ruang di dalam baja |

ItjgggjqggpqyQ

Jika dilgC0kkan di tengah-tengah ruaf1g, sebuah


*0!o+ akan mengklaim dirinya gebagai piçi
dW8 dan mendefînisikan zona-zona mani
yan O#CâF8 dNWra dirinya sendiri dengan
bidang- bidang di0dİı1g di Setelilingnya. Jika
digeser, kOlOlll @pggbut akan mendefînisikan
zona-zona
ruang hirarkıs yallg dibodakan oleh ukuran,
bentuk, dan |okagı,
i / AtSITzETI/x: 8ENT«K, eUAHG, 8 TATAHAx
l

ldak ada satupun volume ruang yang dapat


dihasilkan tanpa pendefinisian tepi dan sudutnya.
Elemen-elemen linisr memenuhi cujuan ini dalam
menandai batas-batas ruang yang membutuhkan
kemengrusan spatial dan visual dengan lingkungan
sekslilingnya.

Dua buah kolom alan menghasilkan sebuah membran -


r spasial yang tembu s pandang melalui tekanan visual
’ antara kedua tiang tersebut. Dua buah kolom atau
ebih dapat disusun untuk mendefinisikan titik-
*itik sudut sebuah volume ruang. Ruang ini
tidak membutuhkan lingkungan spasial yang
lebih besar
mjuk mendefinisikannya, namun terJ‹ait secara bsbas t-—”
trrhadapnyg. )

".°pi-tepi volume ruang dapat diperkuat secara visual


> ngan cara msnegaskan bidang dasarnya secta
enciptakan batas-batas atasriya dengan balok
.ang membentang antar Motorn atau dengan sebuah
dang acap. Serangkaian pengu|angan elemgn kolom
.. sepanjang garis keliling alan lebih mgmpsrkuat
°.i1dcfnisian volume tersebut.
*LE**>-*LEM N ïINIEs YANG VEz7IKAL

f1dai |?usat ruang kota atau menjad


*•buan rua Ig k0Ld di @§anjang kelilingnya.

Jepang abad XVII


Pada contort di gambar atas, totobashira, Sering£ali
daI8Ift bentuk sebua6 batang kayu dengan bencuL
am merupa& n sebuah e emen s mbolis yang
m6tldlldaÏ 8a£u tspi tokonoma di dalam s6bUah
PUäng minum ten di Üepang.

Piazza S'anto PecPfJs, Erna. 1655-68,


Giovanni Bern

12#/*RSTMTUB#ENTUt,RO*¥O,#T%AxA¥
Taj Mahal. u»«u u«»ta uahal, isteri 6'hah Jahan. Agra, India,
1630-53

Sebuah Hei atau rimbunan pohon yang men-


Makam Jahangir, dekat Lahore
düfigi5ikan ssbuah tempat yang ceduh di dalam
sebuah Maman atau pgkarangan.

3i coning contort berikut, beragam bentuk menar4 Makam Muntaz Mahal, Agra
masjid (minaret) menandai sudut-sudut sebuah
uonggung dan menghasilkan suatu area ruang—sebuah
‹.•rangka kerja Riga dimgnsi—bagi struktur ruang
makam Mogul ini.

Yuri ssbuah analisis terhadap Arsitek ur India Islam Makam I’timad-ud-dauIa, Agra
-i•h Andras Yolwahsen

BEHTuK & RyAiiG / i29


£blazzo Antonini. Udine, ltafia, 1556,
Andrea Palladio

Atrium Tafirastșls, G‹fi a Perkawinan Perak.


Pompeii. Abad \\ S.M.

Empat buah kolom dapat menciptakan sudut-sudut volume ruang Selama era Rsnaisans, Andrea Palladio menggabungkan tema
yang terpisah di dalam Sebuah ruang atau tempat yang | mtrassy/e di dalam vessibulum (area pintu masuk) serta arla
ebih besar. Kolom-kolom yang menopang kanopi ini membentuŁ Dada sejumlah viìa dan pa/azzi (rumah Italia besar). ksempat
suatu aediculs. sebuah paviliun kecil yang berfungsi sebagai AcIom tersebut sidał‹ hanya menopang langit-langit Hrkubah
altar atau pusat simbolis suatu ruang. dan lantai di aŁasnya. tapi juga menyesuaiŁan dimensi-dim8nsi
ruang ke dalam skala Palladian.
Kumah-rumah ¢radis!onal tipikal zaman Pomawi aisusun di sekitar
sebuah atrium yang tsrbuka ke |angit dan diLefilingi oleh pada unit-unit kondomfnium Sea Eănrñ. empat Giang bersama
sebuah struktur atap yang ditopang di bagian suduC oleh dengan lantai yang direndahkan serta bidang atas mendefinisikan
empat buah kolom. Vi¢ruviu•' menamakannya atrium suatu a6iru/e (ruang kecil) yang inŁim di dalam ruang yang lebih
Tetra6tyle. besar.

Unit Køndominium Ao. 5, Sea Ranch, California. 1966. MLTW

TWO I xzSlTf T‹Iz. I‹HTtI , ełlAłiG, ã TATxHxłl


Cloist•r dan Salle dcs Chevaliers, Monc
-- Vichgl, Perancis, 1203-28

Sebuah jaringan kolorn di damm sebuah ruangan yang besar atau aula tidaL hanya
berfungsi menopang lantai atau bidang atap di atasnya. Barisan kolom yang tera
¢urjuga mensgaskan vo\ume spasialnya. menandai zora-zona mob har di da1am area
spasial, dan mgnciptakan sebuah irama dan skala yang tsrukur yang membuat dimensi
spasial menjadi dapat dirasakan.

BEfIT5K & 85AHG / 1J1


ELEMEN-ELEMEN LINIER YAflIG ¥ERTIKAL

Di tahun 1926. Le Corbusier menyatakan apa yang


diyakininya ssbagai “Lima IiCik Arsimkt:ur Baru.”
Observasinya ini secara luar biasa ¢elah menjadi
ha5il pengembangan konetr uksi beton berculang yang
dimulaı pada akhir abad XIF. konstruksi jenis ini,
khususnya dalam hal penggunaan kolom beton urcuk
menopang lantai dan pslat acap, memberikan
kgmungkinan- kemungLinan baru bagi pendefinisian
serta penutup ruang di dalam sebuah bangunan.

Pelat beton dapac djorokkan dari kolomnya dan


memungkinkan “wajah bebas” bangunan menjadi
“membran ringan” dari “dinding dan jendela layar.”
Di dalam bangunan, “d•nah yang bebas”
dimungkinkan karena penutup dan tata Ie¢ak ruang
tida\‹ ditentukan adam dibatasi okej goda dinding-
dinding pemikul beban yang besar Ruang-ruang
interior dapac didefinisikay dengan parti5i yang
tidak memikul bsban, dan tala IecaLnya dapat
mers5pon dengan bebas terhadap kebutuhan-
taoutuhan programatis.

Skatsa sknsa untuk Lima /itit Arsi>£mr Baru, 1926, La Corbusier

Pada halaman sebelah, csrdapat dua ilustrasi contoh


yang kontras mengenai penggunaan kolom:
1. Sebuah grid kolom menciptakan sua¢u area
ruang yang tstap dan netral yang
memungkinLan ruang- ruang intsriornya
didissribusikan dan dibentuk dengan bebas.
2. Sebuah grid kolom atau tiang berhubungan
secara erat dengan tata letak ruang-ruang
Proyek Rumah Domino. 914, Le Corbusier interiornya; ada kesesuaian yang debat antara
s¢ruk¢ur dan ruangnya.

It2/ AzsITzrT»z: BciiTlJr, lJAiIG,» T1TANAii


ELEMEN-ELEMEN LINlEg YANG VEkÏIItAL

1. Gedung Mi//ow//crs Association.


Ahmedabad, India, 1954. Le Corbusier

Penah Lantai 1

Denah Lancai 2

2. Rumah Iradisional J•panø

Grid Modular Pola hang Penah Lantai


Ssbuah bidang vertikal tunggal, berdiri sendiri
di dalam ruang, memiliki kualitas-kualitas visual
yang secara unik berbeda dibandingkan dengan
sebuah kolom yang berdiri sendiri. lbuah Lolom
bundar tidak nemiliki kecenderungan arah
kecuali pada sumbu vertikalnya. Sebuah kolom
bujursangkar memiliki dua buah wajah yang
setara dan oleh karenanya juga memiliki dua
sumbu yang iden¢ik. Sebuah kolom persegi juga
memiliki sumbu, namun mergka berbeda dalam
hal efeknya. Karena kolom persegi akan semakin
menyerupai sebuah dinding. ia dapat muncul
uncuk semata mata menjadi sebuah kepingan
dari bidang yang lebih panjang maupun lebih
besar tanpa batas, yang mengiris serca
membagi sebuah volume dalam ruang.

ebuah bidang vertikal memiliki kualitas fronMl#


Kedua permukaan atau wajafiinya b•rhadapan
dan menghasilkan tepi-t<pi dna area spasial
yang nyaca dan terpisah.

Kodua wajah dari sebuah bidang ini dapas menjadi


sstara dan menghadap ruang-ruang yang ssrupa.
Atau mePeka juga dapat dibedakan dalam bentuL,
warna, atau tekstur, agar mampu merespons atau
menegaskan kondisi-kondisi spasial yang berbeda.
Seb ah bidang vercikal oleh karenanya dapat
memilfki dua bagian depan atau sebuah 6isi depan
dan sebuah sisi b5lakang.

Area ruang yang dihadapi oleh sebuah bidang


vertical tunggal tidak jelas terdsf\nisikan di sini.
6idang tersebut oleh dirinya sendiri hanya dapat
menciptakan sebuah tepi area Mnggal. Agar
dapat mendefinisikan suatu volume ruang yang
tiga dimensional, bidang tersebut harus
berinteraksi dengan elemen-elemen bentuk
yang Iain

ıH / AzSIt«TUt. 8îxTUK, zv I‹G, & T TAHAI‹


BIDANG VERTIKAt TfINGGAL

fatinggian rslatif sebuah bidang vertikat


lrhadap tinggi badan dan garis pandang
lita merupaxan faktor penting yang mem-
sengaruhi kemampuan bidang ter••ebut untuk
>eca‹a visual menggambarkan ruang. Pada
‹stinggiangnam pWuhxntimr/mc sebuafi
pidang mendef!ni5ikan Npi arsa spasial namun
memberikan sediki¢ sskali atau tidak ada
asa tertutup. Pada ketinggian sepinggang,
ia mulai memberikan kesan pgnutup namun
tetap memungkinkan Lemenerusan visual
d•ngan bang yang berdekatan. Kstika
keCinggiannya mendekati garis pandang
mata kåta, ia mu|ai memisahLan sacu
ruang dari ruang lain. Di atas tinggi lita,
sebuah bidang menginterupsi
mgnerusan visual dan spasial ancara dua
area dan memberlkan ke0an pen tusan yang

Warna. tsksMr, dan pola permukaan sebuah


aidang mempengaruhi gersepsi kita akan
oobot. skala. dan propomi visualnya.

kstika dikaitkan dengan sebuah v0iume yang


didefini5ikan dalam ruang. sebuah bidang
vercikal dapat menjadi wajah utama ruang
tersebut dat memberikannya sebuah oriencasi
yang spe•sifik. la dapat menghadap ruang
dan mendefinisikan sebuah bidang arses
masuk ke dalamnya. la dapat menjadi sebuah
elemen yang Terdiri sendiri di dalam ruang
dan membagivotume mejudidua amayung
terpisah namun tetap berhubungan.
Dusur Septlmius dcverus, Roma. tahun 203

Ssbuah bidang vsrtikal dapat mendefinisikan


tampak prinsip sebuah bangunan yang menghadap
5. Agostino, Roma, 1 479-83. Gizoomo dz fietrasanta ruang puplit, menciptakan sebuah gerbang masut
bagi Orang, eerta ifiengartiLUlasiŁan z0na-z0na
spasial di dalam sebuah volume yang lebih besar.

Rumah Xaca, New Canaan. Connecticut, 1949.


Philip Johnson

136 I AtSITc TlJk: BENT IK, e01NG, t TATAłIAh


BIDANG V£RTIKAL TUNGGAL

zeouah Yomyoaiai bidang-bidang vertikal memoton9 araa menerus


siam sebuah volume arsitektural ini, menciptakan sebuah bidang ruang
- rbuka yang menyatu satu sama lain. Pad risi-partisinya tidak sedikitpun
-.°mbentuk area yang teMtup dan scatis secara geometric.

’Sebuah BanguuanBerdndngTaman
Aparlamcn Makasiswa, Selwyn College, Cambridge, Inggrls, 1959. James Scirling dan James Gowan
K0NFIGIJ8ASI BIDANG-BIDANG BEgBIIJTIJK f

Sebuah Yonh¿urasi bidang vertikal berberrLuk


huruf L mendefinisiI‹an sebuah area atau ruang
di seoanjang garis diagonal dari suduMya
menuju ke luar. Meskipun area inl serdefinisi
dan certutup dengan kuat pada bagian sudut
dan konfigurasi tersebut, ia mcnghilang dengan
cepat kctika berarjak darinya. Area teWtup
di sudut interior menjadi terbuta di sepanjang

Meskipun kedua sepi area ini terdefinisikan


d4ngan jelas oleh ksdua bidang dari
kor5ajarae'ı ini, tepi-tepi lainnya tesap tidak
jelas Lecuali jika diartikuIasiI‹an lenifi jauh
lagı oleh elemen- elemen vertikal tambanan,
manipulasi bidan§ dasar. atau kehadiran
sebuah bidang asas.

Jika ssbuah lubang dihadirLan pada satu sisi


sudut darl konfigurasi ini. dafinisi areanya
akan melemah, Krdua bidang akan tsrisolir
satu sama lain dan sat‹J buah akan tampak
seolah tsrgsser dan secara vıaual
mendominasi yang

Jlka tidak ada satupun bidang yang diteruskan


ke sudus. maka area ini akan menjadi lebih
dinamis dan mengatur dirinya sendiri di
sepanjang jalur diagonal dari konfigurasi ini.
BIDANG-BIDANG BENTUIt-L

Sebuah bentuk bangunan dapat memiliki konfigurasi


sentuk hurUf L dan bisa dibDCa ssba9a i be rikuc.
Salah sasu lengan dari konfigurasi temebut dapat
berupa ebuah bentuk liner yang menyatukan sudut
dalam Ladas-batasnya, sementara lengan ya’g Iain
dilihac sebagai tsmpslan tsrhadapnya. Asau sudut
tersebut Japan ditegaskan sebagai sebuah elemen
independen yang menggabungkan dua buan f'enruk
linier bersama- sama.

3ebuah bangunan dapat memiliki Lonfigurasi


rerbentu£ huruf L umut mencipsakan sebuah sudu
¢ vada tapaknya, rnenutup arsa ruang luar yang
tsrI‹ait fiengan ruang-ruang interiotnya, atau
menaungi
=.°bagıan ruang luar terhadap kondisi-kendisi sekitar
.ang tidak diinginkan.

- Jang-bidang dengan konfigurasi ben¢uk L tampak


--tbiI dan mampu menopang dirinya sendiri serta
>;ac berdiri sendiri dalam ruang. Karena ujungnya
:- buka, mereka adalah elemen-elemen pendefinisi
.ang yang fleksibel. Mereka dapat dikombirıasikan
-abu sama lain atau digabungkan dengan elemen
zntuk lain untuk mendefinisikan beragdm J""'* ••°
BID4NG•8IDANG B£NTUK•L

Vegocasi yang M€njadi lirai Aggin bcrbentuk L, Wllayah Shimano, Jepang

Aspek sebuah Lonfigurasi bentuk L yang bersifa¢ menaungi tsreksyresikan dengan baik pada concoh int dimana
para petani Üepang dengan telaten menjadikan yeyobonan pinus tumbuh rimbun membantuk huruf L yang tsbal
untuk melindungi rumah dan canah mereka dari angin musim dingin serta badai saju.

i‹0/ x2SlTEKTvz. ezHTUx, zvAHG, s TAiA›IAH


BID4NG-BIBANG 8ENTUK-L

- “

Unic Hunian Pasar

Tema umum yang biasa ditemukan pada contoh-concoh arsitettur keuntungan tata leta£ seprrti ini adalah Nr5edianya
fiunian pdalah konfigurasi ruang berbentuk huruf L yang sebuah pskarangan privat. yang dinaUngi Oleh bentuk
menutup ruang duduk di luar. 8iasanya, salah satu Oayap bangunan yang ruang-ruang interiornya dapat langsung
memiliki ruang- huang duduk bemama sementara sayao lainnya dihubungkan. Di estat Permukiman Kingo, kepada¢an yang
berisi ruang-ruang 'ndividual dan prlvat. lang-ruang servis dan
cukup tinggi ditemukan pada unif jsnis ini, yang masing-ma•'ing
utilitas biasanya
mgmiliki ruang luar priva$nya ssndiri.
enempati posisi sudut atau djejerkan di sisi belakang pada
salah
satu sayapnya.

Rumah Rosenbaum., Forense, Alabama, 19ñ9. Frank Lloyd Wright


Rumah Iradisional dl I¢onya, furti

BthTIJK & ItlJ£flG 1141


BIDANG•BIDANG BENTUK•L

5e rti halnya contoh-Cont oh hJnian di halaman sebelumnya,


bangunan-bangunan ini memanfaa¢Lan bensut huruf L-nya
sebagai elemen penaung a•-au penutup. Ruang luar yang
ditutup oleh etudio arsiteL di Helsinki digunakan sebagai
teacsr amfibi unsuk keperluan kuliah maupun a<tivi8as-aktivi¢as
aoeia|. la bukanlan
ssbuafi ruang pasif yang bentuknya ditsntukan oleh bangunan yang
menu8upinya, la lebih mengklaim. bsntuk posiLfnya dan menekan
bencuk psnulpnya. Gedung Fakultas Sejarah di Cambridge
menggunakan bloß berbentuk L berfantai tujuh untuk menutup
sebuah perpustakaan yang besar, beratap terang, yang merupakan
ruang paling pensing di dalam gedung ini.

Scudio Dreieck, f4elsinkl, 195s-56. Altar Aah


BIDANG-BIDANG BENTUIt-L
Gcdung Galsri Bangunan BarIin, 193a , Mies van der Rohe

Rumah-Rumah hunted. Empat unit Hunian Kefuarga. Diagram, Menara Sarco Markus,
Ardmore, Pennsylvania, 1939. Frank Lloyd Wright
New York City, 1929, Frank Lio d
WrighS

^- . .
' •/{

BENTUK 8 RlJAłIG / 143


BIDANG•BIDANG V£RTlIfAL Y4NG SEJ4JAR

Sapasang bidang vertiLal yang sejajar alan


mendefinisikan ana ruang di antara msreka. Ujung
csrbuka di areanya dihasilfan oleh tepi-cepi bidangnya
lang vertiÄl, yang memberikan suatu kualitas arah
yang kuat.0rientasiu%manyaGrdapatdisspznjang
sumbu yang simetris terhadap bidang-bidang
mrsebut. Oleb karsna bidang se/ajar tidak bertemu un
¢uk memben¢uk
sudus dan Menar-benar menutup area tersebut. maka
ruangnya secara alamiah bemifat tsrbuka.

Pefinisi arma spasial di sepanjang Npi-tepi Nrbuka


dari konfigurasi ini dapat diparkuat secara visual
dengan cara mgmanipulasi bidang dasarnya atau
menambahkany elgman penutup pada
kornyoaiainya,

Arsa spasial dapat dikembangkan dengan bara


meneruskan bidang dasar melampaui ujung ujunq serbuka
dari konfigurasi ini. Anna yang dikembangkan ini, pada
gilirannya, alan dihapus oleh sebuah bidang vertikal yang
panjang dan leoamya sama dengan arsa tersebu8.

Jika salah salu bidang Oejajar dibedakan dari


yang lainnya dengan cara perubahan pada bsntuk,
wama, atau mkstur mata sebuah aumbu sekunder
yang tegak lurus Nrfiadap aliran ruang akan tercipta
di dalam area tersebut. BuLaan yang ditempatkan
baik pada satu maupun kedua bidang juga dapat
memunculkan sumbu- sumbu sekunder pada area dan
mengatur kualitas arah rUangnya
8IDANG•BIDANG S5JAJAlt

Berbagai elemen dalam arsitektur dapat dilihat


sebagai bidang-bidang ssjajar yang mendefini5ikan
area ruang:

• Sepasang dirding interior yang sejajar di dalam


bangunan
• Ruang jalan yang dibentuL abel wajan dua
buah bangunan yang saling berhadapan
' Jejgran kolom tcduh acau pergola
• Sebuah promenade (area berjalan sarcai) yang
dibatasi oleh barisan pepohonan atau tumbuhan.
Sebuah bentuk topografie alami di dalam
lansekap

bra bidang vertikal yang sejajar seringkali


asosiasikan dengan sisNm Struktur dinding pemiLul
-•ran, dimana struktur lantai atau atap memben¢angi
-ung di antara dua atau lebih dinding psmikul beban.

- -•rangkaS bidang vertika| yang paralet dapat


- : srsformasikan menjadi suatu konfigurasi yang
-.- *af beragam. Area spasialnya dapat diLaitkan
-.:: sama Iain. smart itu melalui ujung-ujung terbuka
r.-» konfigurasinya maupun melalui bukaan-bukaan di
-.+ bidang ifu sendiri.
8IDANG-BI0ANG SEJAJAIt

Bagian utama (Nave) dari gersja ba6ilikan, 5. Apollinare in CIafise, Champ de Mam, Paris
Ravenna, Usaha, 534-39

Kualitas arah dan aliran ruang yang didJnisikan oleh


bidang- bidang 6e)a)at eecara alamiah dimanifestasikan di
dalam ruang yang digunakan untuk sirkulasi dan oergerakan,
sspsrti jalanan dan alun-alun Kota. Ruang ruang linier ini
dapa£ didefinisikan oleh lagat bangunan yang mengfiadap
mereka. maupun ohh bidang bidang yang lebih mudah
dilalui yang tercipta oleh jejeran Yobm, arkade, atau
barisan pspohonan.

Galleria Ylt¢orio Emanuellc ll, Milan. lsalia, 1865 — 77,


Giuseppe Mengoni
BIDANG-BIDANG SEJAJA8

Rumah di Old West.buzy, Ne\


York, 1969-71. Richard Meier

Aliran ruang yang didefifl|siLan owen bidang-bidang yang sejajar secara alamiah dö^
menyesuaikan dengan alur perg5FaLan di dalaM sebuah bangunan. di sepanjang koridor aula,
dan galerinya.

Bidang bidang ssj$jär yang mendefinisikan suacu ruang sirtulasi dapac berwujud solid dan
r:dak Prarsk ran demi memberikan privasi bagi ruang-ruang di sepanjang jalur sirkula*!
bidang bidang ini juga dapas diciptakan oleh Ouatu bari an kolom sshingga jalur
0lrkula5ifl\8.
yang tsrbufa balk pada sact mauoun kedua sisinya, menjadi bagiar dari ruang yang
dilalUinya.

e£NT8K g 8IJAIIG / 147


BIDANG-8IDANG SEJAJAR

Rumah Sarabhai, Eh •dabad, India, 955. Le Corbusier

f -. 1 bidang vcrtikal sistem struksur dindirlg pemikut beban yang ssjajar


- men adi summer Lekuatan di balik bentut maupun organisasi sebuah
...°an. lola mereka yang berulang dapa3 dimodifikasi dengan cara
. .a !asikan yanjangnya a¢aupun msmuncultan void/lubang di dalam
- ° .rtuk memenuhi kebutunan dimen6i’onaI ruang-ruang yang lebih
_ubang lubang ini juga dapa¢ mendufinisiLan jalur sirLulasi erna
. . c--alan hubungan visual yang segak Iuru0 t.erhadap bidang dindingnya.

meng yang dideflnisikan oleb bidang-bidang dinding yang sejajar juga


ra- >imoJulasikan dengan cara merubah spasi dan konfigurasi bidang
- ° urssbuc,
Paviliun Arnhrim. Negeri Belanda, 1966, Aldo van Eyck

‹8 zSlTEKirR. Bi›ItvK, evAI‹G, & TAiA›I1›I


BIDANG-BIDANG SEJAJAR

Proyck \/iIa, 1955,

. u‹an pada pengembangan nunian mul¢i tefuarga.


.fi -Jinding ini tidak hanya menyediakan
.'en bagi lantai dan atap sstiap unit hunian. !
/ ’,* '
. a berfungs untuk saling mgngeoiir unik-unit t • '
- -r-? salu sanna lain, mengurangi kebisingan. dan
. halikan oenygbaran aoi. lola dinding osmikul
.- <i eecara khusus alan cocok pada skema
. - dan rumah berjajsr dimana setiap unit
• ska aran otientasi.

Siedlung Halan, död r Bem. Swiss, 1961. ATelier 5

’* "’ '”
B‹›ITIJK & zU HG / 14t
50buah konfigurasi bidang vertikal berbencuk U
mgndefinisikan sua¢u area ruang yang memiliki
+okua ke dalam maupun onentaai ke luar. Di
sisi tertutup pada konfigurasi ini, areanya
terdefinisikan dengan jelas. namun di sisi yang
mgnghadap keluar areanya menJadl tsrbuka
secara alamiah.

Sisi yang terbuka meruoakan aspek utamy


pada konfigurasi ini yang secdra relatif menjadi
kelebihan keunikannya jika dibandingkan dengan
, ketiga bidang yang Iain. Hal ini memungkinkan
t areanya untuk memiliki kemenerusan visual
dan spasial dengan ruang yang berde<atan.

berdekatan itu dapat diperkuat secara


visuai dengan cara meneruskan bidang
dasarnya melewati ujung sisi terbuka pada
konfigurasi tarssout.

Jika bidang bukaannya didefinisikan lebih jauh


lagi dengan menggunakan elemen balok atas
ataupun kolom. maya definisi area aslinya akan
diperkuac dan kemenerusan dengan ruang yang
' berdekatan akan terincerupsi.

Pada kon'fiqurasi bidang berbensuk persegi


dan memanjang. ujung sisi yang terbuka
dapat berada pada sisi sempit maupun
lebarnya. Di marapun juga, ujung sisi yang
terbuka itu akan
i Qy menjadi wajah utama ared Spasialnya,
dan bidang yang berlawanan dengan sisi
NrsebuS akan menjadi elemen prinsip di antara
._._. _ _ ketiga bidang di dalam konfigurasi lnl
Jika Mita menempatkan bukaan di setiap bagiar sudut-
sudut konfigurasi im, maka zona-zons sekunder akan
ssrcipta di ba|am suatu area yang dinamis dan
beragam.

Jika area cerssbuc dia#ses dan sisi ujung ;yang tsrbu¥a


di dalam konfigurasi ini, maka bidang belakang, atau 'suatu
bentuk yang disempatkan di dspannya, akan melenyaptan
pandangan kita tarhadap ruangnya. Jika area tersebut I :
diakses dari sebuah bukaan pada salah sa¢u bidang, maka
gemandangan yang ada di luar sisi ujung yang terbuka akan
menanl‹ psrhacian kisa dan melenyapcan sekuen akses
masum tadı.

Jt›‹a vjup sisi sebuah area berüenWk U yang panjang


dan sempitnya terbuka. maka ruangnya akan mendorong
pergeıXgndanmengesanhnsuato kemauQn abu s#1u%
osris$iwa. Namun jika area Tersebut berbentuk
bujursangkar. atau hampir bujursangkar ruangnya akan
menjadi stadia dan memiliki nilai sebagai sebuah area
untuk oitempati, lebih daripada sebagai sebush ruang
untuk dilalui. Jika s si oanjangnya yarg terAXa, maka
ruang ini akan memiI ki kecenderungan untuk dibagi-
bagi menjadi s4ju lah zona.

Konfigurasi-konfigurasi dan organisasi bangunan berbsn'Luk


huruf U pada hakekatnya memiliki kamamyuan untuk
menangkap dan mendefinisikan ruang luar. 6mposisinya
dapat dipandang terdiri dari Dgn¢uk-bentuk yang l!nier Sudut
sudut dari konfigurasi ini dapat dicsgaskan sebagai elemen
independen atau dapat disatukAn ks dalam I.ubuh dari benSuk-
bentuk tinier tersebut.
BIDANG-BIDANG B59B£NTUK•U

Oenah Lantai Dasar

Gsdung Elorey, Kolese Ratu, Oxford, 1966-71, James Stirling

Fon'figürasi-Von f\gurasi bentuk bangunan berbentuf huruf U


dapat digunakan untuk mendefinisikdn sebuah ruang kota
dan mslanyapkan suatu kondisi akeia\ (bersumbu). Mereka juga
dapa¢ difokuskan keoaoa sebuah blemen yang psntirg di
dalam area- areanya, Jira s buan blemen ditsmpatkan di
sepanjang ujung sisi ter uYa dari area tsrsebut, maka ia
Kawasan Suri Athana, *ergamon, Asia Teil, 4 abad akan djadißn ssbuah titik
S.M. *okus. serta memiliki kesan penu¢upan yang lebih besar.
BIDANG•BIDANG BERBENTUK•U

Suacu pengaturan berbentu£ huruf U dapat villa Trissino di Maledo, Dari The Four Boaks on Architsctnre,
mendefinisikan sebuah halaman depan bagi pencapaian Le Andrea Paliadio
sebuah bangunan ataupun jalan masuk yang menjadi satu
dengan volume

SebU8h bangUnan bePbentuL U juga dapat berguna


Mbagai psnampung dan dapas mengorganisir kumpußn
bencuk dan ruang di dalam areanya.

Rumah Biara bagl Susser


7arelus Dominikan, proyeL, Media,
Pennsylvania, 965-68. Louis kahn
Tel-sel bilik membentuk sua¢u area
ber1‹antong bagi himpunan ruang
ruang Yomunltaa.

lampak Muka
BID4NG•BIDANG BEgBENTIJK-U

Kuil Nemasis,

Ruang Megaron Awal


^..ü •.g u*ama atau aula Denah-denah Kuil Yunani 5— kuil pada Ilissus.
4 abad S.M. Athena
-*uhh rumah Anatolian
û -aU Aegean Ayyal

Huang-ruang inMrior yan9 b rbentuk U memiliki orientasi khusus Hotel bagi Mahasiswa di Otanicmi. oleh Atvar Aalto,
terhadap ujung sisi terbukanya. Bilik bilik yang berbentuk U ini mendamonstrasikan panggunaan ruang-ruang berbentuk U umut
Japat mengglompokkan diri mereka sendiri mengelilingi mendü finisikan unit ruang dasar dalam skema sayap ganda uncuk
sebuah uang csngah sema membentuk suatu organisasi yang asrama, apartemer. dan hotel. Unic-unit ini terbuka. Mereka
tertutup. membelakangi koridor dan mengorientasi dirinya ke lingkungan luar.

Sinagoga Hurva (]sroyak). Yerusalem. 1968. louıe


Sketsa sebuah Gersja 0vaI oleh Borrominl, Away dan Carlo Alle Kahn
.attro *ontane
£MPAT BIDANG: PENIJTIJP

Empat buah bidang vertikal yang mengurung


suatu area ruang mungkin merupakan jenis
definisi spatial yang paling dhas, dan pastinya
paJing kuac. di dalam are teksur. 0Ieb karına
arsanya benar-bcnar tertutup, maka secara
alamiah ruang di dalamnya pun menjadi tertu¢up.
Untuk mendapa¢tan dominasi visual di dalam
sebuah ruang atau menjadi wajah utamanya.
Oalah 0aM dari bidang pcnurupnya dapat
dibedakan dan bidang lainnya melalui
ukuran, pentuk, artikulasi permukaan. atau
melalui sifat alamiah bukaan-bukaan di
dalamnya.

Area-arsa ruang yang teWtup dengan


jelas dapat ditemukan dalam arsitek¢ur
dengan beragam skala. mulai dari sebuah
lapangan boka yang besar pskarangan atau
ruang atrium. hugga sebuah aula tunggal atau
kamar di dalam sebuah kompleks bangunan.
Contoh-contoh di halaman
ini dan berfkutnya mengilustrasikan area-arsa
spasial tertutup dalam situasi baik pada stala
kota mauoun bangunan.

Dalam sejarahnya. gmpat buah f'idang seringkali


digunakan untuk mendefinisikan suatu area
visual dan spasial bagi sebuah bangunan suci
g yan aga
di dalam lingkungannya. Bidang-bfdang yang

memisahkan elemen-elemen sekelilingnya dari

Kompleks 6uri, Makam lae, Mie Prefecture, Jepang. direkonstruksi setiap 20 tahun sejak
tahun 690.
Dalam lingku gan perkotaan. sebuafi area ruang
ya{ıg terdefinfsi dapat mengorganisir serangkaian
bangunan di sepanjang kelilingnya. Kompleks ini
bisa terdiri darı ruang-ruang arkade atau galeri yang
mengangkat nilai
›nkfusivitas bangunan di sekelilingnya ke datam
area mereka ae‹•fia mengaktivasi ruang yang
didefînisikan tersabut.

Denah Agora di Priene dan lingkungan seLelilingnya, 4 abad O.M.

İbrahim Rauza, Kuburan '2ultan Ibrahim II. Bjapur, India. 1615


Forvm di Pompsii, 2 abad S.M.

etIITUK s evulG / ıf7


EMPAT BIDANG: PENUTUP
Rumah, Ur dari Chaldees, sekisar 2000 S.M.

Antob-comb pada dua halaman ini mengilustrasikan


Rumah Ho. 35, Priene, 3 abad S.M
bagaimana penggunaan volume ruang yarg ceWutup sebagai
stemen pengatur umoat ruang-ruang ddam ssbuah bangunan
disebar dan diatur. Ruang ruang pengatur ini umumnya dapat
dikenali melalui sentratit:as mereka, kejelasan akan definisinya,
ksteraturan bentuknya, serta ukurannya yang dominan. Mereka
dimanifestasikan di dalam ruang-ruang atrium perumahan,
corti/e (oelataran) dengan arcade pada sebuah plaza di lcalia,
dinding penutup sebuah afcar di Yunani, pekarangan sebuah
batai Doha di Finlandia. dan bilit di sebuah biara.

158/ AzSITzzTIJx: B‹IiTii , IJAIIG, t T1TANAI‹


Rumah Bcrpclataran Tradlslonal di Cina
EMPAT BIDANG: PENUTUP

Balai rota, Säynăcsalo, Finlandia, 1950-52,


Font<nay Abbey, Øurgurdy. Peransis, sekirar cahun 1159.
Alvar Aalto

BExTUK s e łlG / 1s9


gANGKUMAN TIPOtOGI: ELEMEN•ELEMEN PENDEFINISI RUAłiG

i60/ 1zSITz TUC: 8ExTiiK, uuNG, & TATA›IAIi


RA8GłtfJMAN TIPOtOGI: ELEMEN-EŁEME8 PENDEFINISI RUANG

BzłITIJK & elJ UG / 161


8UKMN•8UMAN DI DEMîg £L£NEN-ELE tEN PENDEFîNlSl•gU£NG

Tidak ada satupun kemenerusan visual dengan ruang


berdelatar yang dimungkinkan sanpa adanya bukaan di dalam
bidang-bidang penutup ssouan area spasial. Pintu meny8diakan
akses masuk ka dalam ruangan dan mgmpengaruhi yola
pergerakan dan kegunaari di dalamnya. Jendela memungkinkan
cahaya menembus ruang dan mengrangi permukaan ruangan.
memberikan pemandangan dari ruang ke area luar
menciotakan hubungan visual antara ruangan tsrssbut
dengan ruang-ruang yang berdgkatan. serta menyediakan
vent,iIasi alami bagi ruang. Meskiyun bukaan-
bukaan ini memberikan kemenerusan dengan ruang-nJang yang
b8rdekatan, namun mereka juga dapat (tsrgan¢ung pada ukuran,
jumlah, dan lokası) mulai melemahkan penutupan ruang ssrsebut.

Bagian dari bab berikut memfokuskan pada ruarg-ruang


tercutuo dalam skala ruang, dimana karakter bukaan-bukaan
di dalam pgnutup ruarg tersebut merupakan sebuaL faktor
utama dalam menentukan kuaI!tas ruangnya.

'” """”""" *””” ” "”””" "”"""”" ” ”t


i
, ı

-- _ _ _ .

16t/ xxsıTzı‹ı ız: eEııı ıE, uJA›ıs, t ıATAııAıı _


Oigeser dari Pusat Pil‹elompokkan Dilmkön di Dalam Jendela acae

Di Ihlam Sebuah bukaan dapat seperuhnya ditempafkan pada binding atau bidang fangit-langit dan selurutl sisinya dikelilingi
gueeg oleh permukaan bidang NrssbuS.

Di sspanjang salah Di sspanjang dua sisi Membelotkan sudur Dikelompokkan


Jerdela atap
satu sisi

P4da $ydul 5'ebuan bukaan dapat ditempatkan di sepanjang salah satu sisi atau pada rudut dinding atau bidang langft-langif,
Pada kedua contob ini, bukaan Nrsebut alan berada di sudut sebuah ruang.

Horisoncal Bukaan ’/ Jendela asap

/tara @ukaan dppas dipanjangkan secara vertikal antara lantai dan bidang langif-langit atau SeA88 h ^!* 8 8! 8^ 888 d^^
b*d^^g Bidang dinding. la dapat diperbssar untuk menempati seluruh dinding dari sebuah ruang.
BUKAAN-BUKAAN DI DALAM BIDANG

Sebuah bukaan yang tsrletak seluruhnya pada


dinding atau langit langit string tarlihat
sebagai Oebuah figur yang jelas di atas latar
Lelakan# atau area yang kondras. Jika
dfletakkan di tengah, bukaan tersebut akan
terllhat scabil dan secara visual mengorganisir
permukaan di sekelilingnya.
Penggeseran bukaanteremuutdari pusgakan
menciotakan daya tarik antara bukaan tadi
dengan tepi bidang arah Sujuan
penggeserannya.

Bencuk bukaan. jika serupa dengan bentuk bldang


yang dicsmpatinya, akan mencipcakan suatu
pola komposisional yang berulang. Bentuk asau
orientasi bukaan tsrsebuc blsa jadi konrras
dengan bidang di sskeiilingnya untuk
menekankan individualitasnya ssbagai sebuah
figur. kunikan bukaan terseout bisa diperkua¢
dengan sebuafi rangka yang berat atau ukiran
yang disambung.

Beb6rapa bukaan bïsa dikelompokkan untuk


memben¢uk suatu komposisi menyacu di dalam
bidang, asau diselang-ssling acau disebar merata
untuk menciotakan pergerakan visual di sepanjang
pamukaan bidangnya.

Ketika sebuah bukaan di dalam ruang


bertampah besar ukurannya, maka pada titik
trrcentu ia akan berher‹ti menjadi figur dalam area
s6kelilingnya dan sebagai gantinya ia akan
menjadi suatu elemen pozitif di dalam dirinya
sendtri, sebuah biöang transparan yang
dibungkus oleh sebuah bingkai yang berat.

BuLaan-bukaan di dalam ruang secara alamiah


terlihat lebih cerah dibandingkan permukaan
di dekan msreka. Jika kansas dalam tingkac
keterangan di sepanjang sisi bukaan tersebuc
menjadi berlebihan, mala permukaan tersebus
dapat disinari ohh sumber cahaya sskunder
dari dalam ruang, atau dapat dibuat suatu
bukaan yang menjorok ke dalam untuk
menciptakan oermukaan-permukaan yang
diterangi antara rukaan dan bidang di
sekelilingnya

i64 / AzSlTEKTvz: ez›ITIJK, tIJA IG, s TITAN II


BUKAAN-BUgAAN BI SUDUT

Bukaan yang tsrletak di sudut akan


memberikan sebuaI1 onentasi diagonal
bagi ruang dan bidang yang ditempatinya.
Efek yang memiliki arah in‹ mungLin
+aja diinginkan demi alasan Yomyo6i6i,
ataupun
bukaan sudut Wrsebut dapat dibuat untuk
mendapatkan suatu pemandangan yang
diingintanalau menusngissbuahsuduo
yang gdap padatuangMrsbt

Srbuah bu£aan sudu¢ secara visual


alan mengikis tepi-tepi bidang tempat dia
berada dan mengartikulasikan tepi
bidang yang berdekatan dan tcgak lurus
tsrhadapnya.
Sernakin Dssar bukaannya, maka semakin
lemah pulalah definisi sudutnya. Jika bu6an
tersebut ditujukan untuk menggerer y
area pojoknya, maka sudut ruang icu
akan dinyatdkan secara tidak langsung,
dibandingkan area spasial dan nyata
gang memanjang melewati btdang-bidang
@” ^P’Y^

Jika bukaan dimunculkan di antara bidang


penutup di seluruh kgempat sudut
pada sebuah ruang, maka iden8itas
individuat bldang-bidangnya akan
diperkuat dan pola-

kggunaan, dar pergerakan akan muncul.

Cahaya yang masuk ke dalam ruang melalul


sebuah bukaan sudut akan menerangi
” permukaan ruang yang berdekatan dan
--— csgak lurus terhadapnya. Permukaan yang
dissrangi ini dengan sendirinya menjadl
sumL'rr cahaya dan meningkatkan keGerahan
r«angt‹msebut. İlgkgspenerangannya
dapa'r dinaikkan lebih jauh lagl dengan
cara memvfiat sudut yang mgmiliki butaan
ataupun dengan menambah sebuah
js»dels atap di atas bukaan tersebut.
BUKA4N-BUKAAN DI ANTARA BIDANG

Sebuah rukaan vertikal yang menerus dari lantai


hingga ke bidang IangiS-langit sebuah ruang secara
visual akan memisankan dan mengarcikulasikan tepi
bidang-bidang dinding yang saling berdecatan.

Jika diIe1;akkan di sebuah sudut, bukaan vertikal akan


memupuskan definisi ruang serta memungkinkannya
melampaui sudut temebut menuju ruang yang
bsrdeI‹atan. la juga akan membiarran cahaya yang
masuk menerangi permukaan dinding yang tegaklurus
terhadapnya dan kemudian m4ngartikulasikan
keusamaan äidang tersebut di dalam ruang. Jika
dimungkinkan un¢uk memutar sudutnya, maya
oukaan vercikal lebih jauh lagi akan memupus definisi
ruang, memungkinkannya untuk saling mengunci
dengan ruang yang berdekasan, serca menjskankan
individualltas bidang-bidang penutupnya.

; Sebuah bukaan horisoncal yang diteruskan sepanjang


! t sebuah bidang dinding alan memirahkan bidang
I, tersebut ke dalam sejumlah layiean boriaontal.
Jika buLaan isu tidak terlalu dalam. maya ia cidak
akan memupus integritas bidang dindingnya. Namun
jlka kodalamannya ditambah hingga lebih besar dari
lapis di atas maupun bawahnya, maka bukaan
tersebut akan menjadi s•buah elemen positif yang
senkat di bagian atas dan bawahnya oleh bingkai-
bingkai yang berat.

Peletakan bukaan horisontal di area sudut akan


m6mpertuat ciri lapisan suatu ruang dan
memperluas psmandangan panoramik dari dalam
ruang tersebut. Jika bukaan tadi dibuat menerus di
sekelillng ruang. maka secara visual ia akan
msngangkat bidang
langit-langit dari bidang dinding, menglsolimya. serta
memberinya kesan ringan,

Peletakan jendela atap (s/‹y/'gfit) di sepanjang tepi


' dimana dinding dan bidang langit-langit bercemu alan
mernungkinkan cahaya masuk menerangi permukaan
dindingnya. dan meningkatkan kecerahan ruang
i
temebut. Oentuk jendela atap dapat dimanipulasi
untuk menangup cahaya matahari langsung, ¢ahaya
tidak langsung pada siang hari, ataupun kombinasi
ksduanya.

i68 / AtSlTEKTvz. Bz›ITvK, tUAI‹G, s TATAIiAH


Ruang Puduk, Rumah S'amucI Freaman,
Los Angeles, California, 1924. Frank Lloyd
Wright

Dinding yang berjendela menawarkan


psmandangan yang lebih ekspansif dan
memungkinkan kadar cahaya alami siang
hari yang lebih besar untuk m5nembus ke
dalam sebuah ruang dibandingcan dengan
bgperapa conrad beYaan sebelumnya, Jika
dinding- dinding ini diorientasikan untuk
mempero!eh
¢ahaya matahari langsung, maka
keberadaan psrangkat sirip matahari
mungkin akan diperlukan untuk mengurangi
si!au dan panas yang barlebih di dalam
ruang tersebut.

Meskipun sebuah dinding jendela akan


melemahkan bacas-batas vertikal sebuah
ruang, namun di sisi laifi ia juga ber|n si
unik memperluas ruang pandang
yang melampaui batas-bal.as fisiknya.

Ruang Pvduk, Yilla Maiera, Noorrriarkku.


Finlandia, 193B-39. Alvar Aalco

Pengombinasian jendela dinding dengan


jendela atap yang besar akan
mengha5ilkan ssbuah ruang berjemur atau
ruang rumah kaca. Balas bacas ancara
bagian dalam dat luar, yang didsfinisikan
oleh anggota-anggota bingkai liniernya, akan
menjadi sidak jelas dan lemah.

BCHTU&ggUANG£lÅ
KuALiTAs Ru‹Ns-8uANs AgsiTEKTuR‹L
Pola-gola elemgn planar dan linier dasar yang
men definisikan volumg-volume yang serpisah pada
ruang, serta keragaman bukaan y ang b rfungsi
untuk mgng- hubungkan volume-volume spasial
•sacu sanna lain
dan dengan lingkungannya di•'ajikan dl halaman 158-
59 dan 161. Namun, kualitas ruang arsi ural.
sesungguhnya jauh lebih kaya daripada apa yang
mampu digambartan olen diagram-diagram tersebuc.
Kualita+ spasial bgntuk, proporsi, skala,
sskstur, cahaya, dan suara pada hal‹efaWya
tergantung pada sifat-sifaf penutup sebuah ruang.
Persepsi kina akan kuaIi1:as-kuaIitas ini kerap
merupakan sebuah tanggapan tsrhadap elev
kombinasi sifat-sifat yang ditemukan dan
dikondi6ikan oleh budaya. pengalaman tsrdahulu,
ssrta ket rtarikan pribadi atau kesukaan.

Siiat-sifat I°enufupan

• Berituk dasar

.
. Wnrna
Permukaan
. Tekstur
. Tep

” Tngrat penutupan
• Pemandangan atau
Wawasan
• Cahaya
KUALITAS kUANG•RUANG ARSIT£gTUgAL

Jendela Anjungan di Ruang Duduk, Rumah Hill, Helensburgh, Skotlanüia, 1902-03. Chains Ronnie Mackintosh

Bab 2 membahas dampak dari bentuk dasar permukaan, dan


tsptterhadap parsepsi kit:a akan uensuk. Bab 6 menyajikar
hal- hal mengenai dimensi, proporsi, dan skala. Jira bagian
srtama pada bab ini menjelaskan sscara garis besar Menhang
bagaimana konfigurasi dasar elemen-elemen planar dan linier
mendefinisikan volume ruang, maka bagian rangkuman ini
menggambarkan pagaimana ukuran, bentuk dasar, dan
Ioka5i bukaan atau void
di dalam bencuk-bentuk penutup suatu ruang memqengaruhi
tualitas-kualitas ruargan perikur ini:
• Deta|4I Peaulupan....................bencuk ruang
• Pemandengan oIo¥ yeagll£at4n.. .fokus ruang
• Cahaya...................................pengrangan pada
permutaan dan bentuknya.

BEFIIUK 8 ItUAfIG / 171


“ Iingka¢ psnu¢upan suatu ruang. yang ditentukan owen kon59uraoı elemen-
elemsn Dendefinisi serta pola bukaan bukaannya, memiliki dampak yang
signifikan terhadap persspsi kica akan ben¢uk dan orientasinya. Dari
dalam sebuah ruang, kira harıya melihat permukaan sebuah dinding. Lapisan
material tıpi0 inilah yang memben¢uk batas vertikal di ruang cersebut. e
ebalan aktual sebuah bidang dinding dapar tsrlihat hanya di sepanjang tepi
pintu dan bukaan-bukaan jends

Butaan-bukaan yang seluruhnya tehe¢ak di dalam bidang penuMp suatu


man9 cidak akan mel5mahkan definisi tepi ataupun nuansa penuMpan ruang
iho. 8entux ruang alan tetap dan dapat oiksnali.

It
ü- .»

0ukaan-buLaan yang diletatkan di sepanjang tepi bidang penutup suatu ruang


secara visual akan melemahkan batas-batas sudut dari volumenya. Selain
memupus bentuk keseluruhan suatu ruang, bukaan-bukaan ini juga menaikmn
tingkat kemengrusan visual serca intaraksiny a dengan ruang-ruang yang
berdekatan.

Bukaan-butaan di antara bidang-bidang psnutup suatu ruang secara visual


mengisolir bidang dan mengartikulasikan individualitasnya. Kecika bukaan-
bukaan ini semakin bercambah jumlaL dan ukurannya, mata ruang akan
kshiiangan rasa tertucupnya, menjadi lebih terasa cersebar dan m lai
menyatu dengan roang-ruang yang berdekatan. Penekanan visua!nya lebih
pada bidang-bidang nutup dibandingLan volume ruang yang
didefinisikan otehnya.
TlNGKAT PENUTUP*N

Konscruksi Warna (Proyek Rug idi), 922. Theo van


Doesburg dan Cotnele van Eesteeren Palazzo Garzadore (Proyek), Yicenza. lcalia. 1570
Andrea +aIIadio

Rumah, Pameran Bangunan di Bcdin, 1931, Mies van der Rohe


'Arsitsktur adafah permainan massa yang indah, jujur dan lihai yang
dibawakan bemama di dalam cahaya. Mara kita diciptakan untuk
melihat beni k falan caraya; cahaya dan bayang-bayang
menampilkan bentuk- oentuk ini. . ."
Le €orbusier: Towards a New Arnhifiscl:ure

Notre Dame Du Haut, Ronchamp. eranris, 195O-55. Le Corbusier

Matahari merupakan sumber cahaya alami yang kaya


untuk menerangi ben¢uk dan ruang dalam amiWktur.
Kuatnya radiasi mataharı kualicas cahayanya, yang
dimanifestasikan dalam bentuk cahaya langsung ataupun
cahaya alami yang Wrssbar, bervariasi seiring dengan
waktu. dari musim ke musim, dan dari satu tempat
te tempat Ia!n. Kecika energi macahari yang terang
benderang disebar ohh awan, kabul, dan hujan, ia
memancarI‹an perubahan wama langit dan cuaca pada
bentuk dan parmukaan yang disinarinya.
Falllngyyafiar (Rumah Kaufman»), dekan Obıoyyle, Pennsylvania, 936 37, Frank
Lloyd Wright

Dongan menerobos ruang motalui jendela di dinding, atau


melalui st//ig#t di bidang alan, energi matahari yang bercahaya
itu jatuh Le permukaan-permukaan di dalam ruangan,
menghidupkan wama-\yarnanya, dan menampakkar wkscurnya. r-›r
Dengan pola cahaya, bayang-bayang, dan bayangan 12
ciptaannya yang berganti-ganti inilah matahari 22
Dewmbsr
menggerakkan ruang kamar ini, serta mengalikulasikan
bentut-bsntuX di dalamnya. Me|afui intensitas dan
sabarannya di dalam ruangan,
ene};gi cahaya dari matahari dapat memp6rjelas maupun
mendistomikan bensuk ruangnya mendistorsikannya. \'/arna
dan kecerahan cabaga matahari dapat mencipcakan sebuah
atmosfer yang Geria di dalam nJangan: atau cahaya alami yang 8 PAGi
lebih redup dapüt secara per!ahan membentuk nuansa syahdu
di dalamnya.

karena inten5i¢as dan arah cahaya yang dipancarkan oleh


matahari Gukup dapat diprsdiksi, maka dampak vi5ualnya
terhadap permukaan, bent,uk, serta ruang bisa dgadikan dasar Diagram Jalur Matahari untuk Beladan Utara fiumi

dan st.y/ight di dalam ruangan.

#EflTUfi&RUAWG/l7f
Ukuran jendela atau rt/igflt mengendalikan
banyaknya cahaya yang dapa* d:'terima 56buah
ruangan. Namun,
ukuran bukaan di dinding atau atap juga diasur oleh
faktor-fakcor sslain cahaya. seperti massrial dan
konstruksi oinding atau bidang atapnya; kebutuhan
akan pemandangan. privasi visual, dan ventilasi;
tingcat psnu¢upan ruang yang dikchendaki: dan
dampak bukaan terhadap bercuk ekstsrior suatu
bangunan. Oleh karenanya. lokasi dan
oûentaei)endela atau s/g'Yig#t bira jadi iepih penting
dibandıngkan ukurannya dalam menensukan kualitas
cahaya alami.

Bukaan dapat diorientasikan untu£ menerlma cahaya


mataharl langsung dalam jangka wakru tercentu dalan}
satu hari. Cahaya matahari langsung memberkan
cingkas penerangan yang tinggi yang khususnya sangat
buah pada jam jam tengah hari. la akan menciptakan
poIa-yola terang gelap yang tajam pada rmukaan
ruangan dan secara tsgas mengartikulasikan bentuk
dı dalam ruang terssbut. Kemungkinan dampak
berbahaya dari cahaya matahari langsung. seper¢i
silau dan penerimaan panas yang beriebihan, dapat
dikendalikan ohh perangkat sirip marahari yang
dibangun ke dalam bsntut bukaan atau dimungkinkan
melalui rgrimbunan dari ponon ataupun strukcur
struktur yang bardekasan.

Sebuah bukaan juga dapat dıorientasikan agar man-


jauni cahaya tangsung dari matanari dan sebagaı
garitinya menerıma cahaya p8ntulan dan wrang
fingkungan melalui jendela Ioten9 di asas, JandeIa lotsng
merupakan sumber cahaya alami yang menguntungkan
karena cukup konstan, bahkan pada wak1;u mendung.
serta dapat membantu meIembutI‹an ksrasnya ca'na a
matahari langsung dan menyeimbangkan tingkat
psnerangan di dalam ruang.
Lokasi bukaan mempengaruhi cara cahaya alami “”
memasuki sebuah ruangan dan menerangi bsntuk rerta
osrmukaan-permukaannya. Jika diletakkan seluruhnya
oada bidang dinding, bukaan dapa¢ tefiihac ssperti
ssbuah minik cahaya yang terang di atar germukaan
yang lebih gelap. Eondi6l ini dapat menimbulXan silau
jika urdapat tingKas kon¢ras yang tınggi antara
cerahnya bukaan tersebut dengan permukaan lebih
gglap yang mengeliiinginya. Tingkat kesilauan yang
kurang nyaman dan meI•mahkan yang disebabLan oleh
psrbandingan keCerahan yang berl4bihan antara
permukaan atau area yang berdekatan di dalam
sebuah ruangan ini dapat diperbaiki dengan cara
membiarkan canaya alami masum ke datam ruangan
melalui paling cidak dari dua arah.

Jika bukaan diletakkan di sepanjang tepi sebuah


dinding atau pada suduc sebuah rUangan, cahaya alami
yang masuk akan m¢nerpa permukaan dinding yang
berdakacan dan tegak lurus terLadap bidang bukaan
tersebu¢. Permukaan yang dlrangi itu sendiri akan
menjadi sumber psnerangan dan meningkatkan kualitas
pen¢ahayaan ruang tsmebur.

Faksor-faktör tam baban mempengaruhi kualitas t


cahaya di dalam sebuah ruangan. B'sntuk dan artikulasi
ssbuah bundan diWeksikan dalam bentuk pola
bayangan yang disinari oley cahaya masahari pada ’’
bentuk dan oermukaan ruangan tersebut. Warna dan
tekJur bentuk dan permuKaan ini, pada gilirannya.
akan mgmpengaruhi reflektivitasnya serta tingkat
pererangan di dalam ruang tsrsebus.

L
Kualitas ruang lainnya yang harus dipeWimpangkan dalam
menghasiII‹an bukaan-bukaan di dalam lingkungan ssbuah
ruang adalah lokua dan orientasinya. Beberapa ruang
mungkin memiliLi sebuan fokus intsrnal, seperti
perapian. ssmentara ruang |ainnya memiliki orientaei ke
arah luar yang dihasilkan oleh pemandangan ks arsa luar
atau ruang pang berd•xatan. Bukaan jendela dan sty/iyfit
menygdiatan pemandangan ini serta menciptakan sua¢u
hubungan visual antara ruang dan lingkungan sskitamya.
Ukuran dan lokasi bukaan-bukaan ini dengan sendinnya
atan meneKukan sifat titik pandangnya sej tingka¢
privasi visual bagi sebuah ruang irterior.
AgAH PANDAîiG

Sebuafi buLaan yang kecil dapa¢ mengungkap suatu dstail jarak


dekat acau membingkai suatu pemandangan sehingga lila
melihatnya sepsrti hatnya sebuah lukisan di dinding.

Sebuah bukaan yang sempit dan panjang, en¢ah i8u vertikal


maupun honsontal, tidak hanya dapac memisahkan dua buah
bidang, tapi juga mengungkao apa yang ada di luarnya.

SekslompoL jendela dapat disusun uncuk memecah sebuah


yemandangan dan memancing terjadinya Dergerakan di dalam
ruang.

ktika bukaan wrsebuf berLembang, ia akan memberi sebuah


ruang oemandangan yang lebih |uas lagi. Pemandangan yang
bjssar ini daoat mendominasi Sebuah rüang afau berfungsi
sebagai latar belaLang bagi aktivisas di dalamnya.
Pemandangan: fntsrior Kuil Horyu-Ji. Nara, Jepang. tahun 607.
Sebuah jende!a dapat dicsmpatkan sedemikian rupa sehingga
suaLu pemandangan khusus dapat dilihat hanya dari salu posisi
di dalam

Sbuah jendela anjungan dapat


””smorogeY'fi”ikan °›s°›eorang ke
ann suatu pemandangan. Jika
sela itu cukup besar, ruang
.‹- diproyekeikan daoat menjadi
-uah bilik yang dapas dihuni.

10? *RSTEETUR: BE¥TUX,AU*€G,& TAT*x*N


Yista, berdasarkan wbuah sketsakarya Le Corbusier untuk”desain kantor Fenari
+endidi6n National dan Kssehatan Masyarakat di Rio de Janeiro. 1956.

Pemandangan harus tidak mrbatas


hand ke ruang luar atau ruang yang
berdsLatan saja. Elemen-elemen
desain interior pun daoat menyajikan
eiemen-elemen penariL psrhatian
visual.

BENTUEgRUANGfll
\ñIIa Hadrian, Iivo\\, Italia, tahun 1 16 - 1 25
Orgonisosi
.Nadu rumah yang paik adalah satu benda ¢unggal, seperti
halnya dengan kumpulan ban,yak rumah, dan untuk mewu/udKannya
Visa memcrlukan sacu lompatan konsepcual yang dimuiai dari
komponen-komponen individual hingga viii ke6eluruhannya.
Pilihan- pilihannya...melambangkan berbagai cara daiam

menyusun bagian-
...bagian-bagian dasar sebuah rumah dapat digabungkan bersama-
sama untuk menjadikannya lebih dari sekedar bagian-bagian dasar:
Mereka juga dapa¢ menciptakan ruang. pola, dan area luar
Merska mendramaseir aksi e•! ^9 ölemencsr yang hans di!
akukan oletı arsitektur. Umut membuat agar sa¢u tambafi satu
sama dengan lebih dari dua, mala dalam me|a<ukan hal apapun
yang menuru3 Anda penting (membuat kamar mgnemparkannya
bersama-sama. atau menatanya pada lahan), latukanlah hal lain
yang anda pikir pen$ing juga (membuat ruang untuk tinggal,
mensipcaön suatu pola yang bermaXna di dalamnya, atau
mengklaim kenyataan lain yang berada di luar).

Charles Moore. Gerald Allen. Don\yn Lyndon


Te/fıpar fiagı Pumah-Purnah
1974

O8GAHISASI / 183
Oab tsrdahulu menjelaskan bagaimana beragam konfigurasi dayak dimanipulasi umut rnendefınis'ıLan suatu
area terpısan atau volume ruang, aerta bagaimana pola solid dar void mempengaruhi kualitas v‹sual ruang yang
didefinisikan NrseL’ut. Namun. beberapa bangunan, memiliki sebuah ruang yang msrıysndiri. Bıasanya
bangunan üangunan ini *mrdın darı sejumlah ruang yang trrhubung sat:u sama lain melalui fungsi. kedekatan,
atau jalur pergerakannya. Untuk ke rluan suudi dan disı‹usi. bap mi akan memaparkan cara-cara dasar ruang
pada suatu L’ ngunan dapa* dihubungkan satu sama dair› dan diatur menjadi pola-pola bentuk dan ruang yang

rapih dan

Alhambra, lstana dan Benteng Raja-raja Moor,


Granada, Spanyol. 1246-1354

îJ ' AItSIT£€}yIt: BthTIJK, tUAfIG, & IAIAkAh


Dua buah ruang bisa tsrhubung satu Mama lain dengan beberapa
cara yang mendasar sebagai beritut.

Ruang dapat ditampung di daam voume


sebuah ruang yang lebin besar

8uong•roang yang Soliag Mengun‹i


Ana ssouah ruang bisa
menumpuL pada volume ruang
lainnya

Dua buah ruang bisa saling bgmsntunan satu sama lain ataupun
membagi garis batas barsama.

guang-niaag y4ng Dikubunykan oleh 5eMvah gvong Benana


Dua buah ruang bisa sallng mengandalkan sebuah ruang peransara
untuk menghubungkan msreka.

0ItGGNIS1SI | 18S
RUANG DALAM RUANG

Sebuah ruang yang besar dapa¢ membungkus dan


menampung sebuah ruang yang lebih kecil di dalam
voIamen)a. ksmenerusan visual dan spasial antara kedua
ruang terssbut dapat dengan mudah dipenuhi. namun
ruang yang lebih I‹eciI. yang ruang dalamnya t e° •°
°9
pada ruang yang lebih besar akan membungkus
ruang dgmi menjalin hubungan dengan lingkungan
eksteriomya.

Pada hubungan spasial jgni' ini, ruang yang lebih besar


dan yang membung£us, berfungsi sebagai suasu area Liga
dimensional bagi ruang Igbih kscif yang ditampungnya.
Agar konsgp ini dapas dilihac dengan jelas. di|;erlukan
psrbedaan ukuran lang jelaa antara kedua ruang
sersebut. Jika ruang yang ditampung dibssarkan
ukurannya. fraka ruang yang lebfh brrar tersebut akan
mutai kehilangan Dengaruhnya sebagai sebuah ben¢uk
yang membungku
Jita ruang yang ditampung Mrsebu¢ mus bsrtambah
besar, maka ruang sisa di sekelilingnya akan menjadl
terlalu sempis untuk berfungsi uebagai ruang pernbungkus.
Malah ia hanya axan menjadi suatu lapisan acau kulit
tipis di sekoliling ruang yang ditampungnya. Kssan
aslinya pun

Untut memperolen perhazian yang lebih bagi dirinya,


*+/ . ’ maka ruang yang ditampung bisa saja memiliki bentuk
,. . yang sama dengan massa penampungnya, namun ia
,:*. ” ., diorientasikan dengan cara yang berbeda. Hal ini
” alan menriotakan suatu jaringan sekunder dan
seperangkat ruang sisa yang dinamis di dalam ruang
yarig lebih besar tersebuc.

Kuang yang dlsampung juga bisa saga bert'eda bercuknya


dibandingkan dengan ruang pemoungkusnya demi
memperkua¢ ritranya sebagai sebuah volume yang Terdiri
sendiri. Kekonsrasan benMk ini bi+a jadi mengindikasikan
nilai kspen¢ingan simbolis ruang yang ditampung I¢u.

i8G / AxSITtKTIJz. BzxTUr. z AIiG, s TXTA›IAH


8UANG DALAM 8UANG

Rumah Moore, Orinda, California, 1961, Charles Moore

Rumah daca, New Canaan, 1949, Conn•c¢icut, 1949, Philip Solomon

O8GA/IISASI / 187
Hubungan spatial yang saling mengunci dihasilkan
melalui penumpukan dua buah area spasial
ierta munculnya zona ruang yang dibagi.
Kesika dua buah ruang saling mengunci
volumenya melalui cara ini, maka masing-
masing ruang akan mempsrtahant‹an iden$itas
serca definisfnya sebagai Oebuah ruang. Namun
konfigurasi yang dihaui]kan oleh kedua ruang
yang saling mengunci itu bisa memiliki
interpretasi yang berbeda-beda.

Bagianyang saling mgngunci dari|mdga


votume ini dapas dibagi sama rata oleh
making-making ruang.

Bagian yang saling mengunci dapat menyatu


dengan salah satu ruang dan menjadi sebuah
bagian integral dari volumenya.

Oagian yang saling mengunci dapat


mengerrbangkan integritasnya sendiri
sebagai sebuah ruang yang berfungsi untuk
menghubungkan ksdua ruang a•sIinya.

88/ AtSlTtKTUz. BzI‹TvK, xvA›IG, & TAT HAH


RUANG-RfIANG YANG SALING M£NGUftCI

Drnah untuk 5t. Potrus (Yersi Eedua), Gereja Ziarah, Vierzehnheiligen, Villa di CarUia ge. Tunisia, 192g, Le Corbusiar
Roma, 1506-J 520, Donato Oramante Jarman, 17 4-72, Batthasar
& baldassare Peruzzi Neumann

Kuang bgrlantai satu ini mengalir ke dalam volume induLnya yang


iebib besar serta k5 area luar.

08G1fIISASI / 18f
Kedekatan merupakan jjsnis fiiubungan spasial
yang pa!ing umum. la memungkinkan masing-
masing ruang dapat terdefinisi dengan jelas dan
tanggap (masing-masing dengan raranya
sendiri) terhadap kebusuhan-kebutuhan
fungsional maupun simbolis. Tingkat
kemenerusan visual dan spasial yang serddpat
di antara dua ruang yang berdekatan ini
tergancung pada karakter bidang yang memisahkan
dan mcnyatukan mereka.

Oidang yang memisahkan dapat:


• Membasasi akses ftsik dan v‹suaI
antara dua ruang yang berderatan,
mempark¢at individualitas masing-
rnasing ruang. dan me l3gakomoóir
perbedaan-psrbedaanny a.

• fampil sepersi sebuah Didang yang berdiri


sendiri di dalam sebuah vo\ume ruang
sunggal.

• Didefinisikan oleh sebans kolom yang


memungkinkan kemenerusan visual dan spasial
di an¢ara kedua ruang tersebK,

• dirasAkan cukup hanya melalui perubahan


ketinggian acau Contras pada material
permukaan atau teks¢ur di ancara ksdua
ruang. Hal ini dan dua sebelumnya juga dapat
dipahami sebagai volume-volume cunggal dalam
ruang yang dibagi menjadi dua zona yang
terkait.
8tIANG•9UAIiG Y4IiG BE8DEKATAN

Pesain Paviliun, Abad XYlI, Fischer von Erlach

Izintei At‹is ‘

Ruang-ruang di dalam redua bangunan ini memiİiki sifat


individualistis dari segi ukuran. bentuk dasar. dan
bertuknya. Pinding yang membungLusnya mengadap¢asi
bentuk-ben¢uk mereka tsmebut un¢uk mengakomabır
perDedaan antar ruang yang saling berdekatan.

Tiga buah ruang—ruang duduk, ruang perapian, dan area macan—


didefinisikan lebih dengan osrbedaan ketinggian lantai, langit-langit,
serLakuatitascahaya danpemandangan,dibandngtanjka memakai

Rumeh Chiswick, Chiswick, lnggris, 1729, Lord Rumah Lawrence, 'ea Ranch, California, 1966, Moore-Turnbull /
BuJington & William Kent MLTW

OItGAIJISASI / 191
Dua buah ruang yang Wrpisah dapat dihubungkan
atau dikaitkan aalu sama lain del sebuah
ruang ketiga ssbagai perantaranya. linan
visual dan spasial antara kedua ruang trmebut
tergantung pada karaktär ruang ketiga tempac
mereLa membagi ikacan,

Ruang peransara ini dapat dibuat berbeda


bentuk dan orientasinya dari kedua ruang yang
dihubungkan agar dapat mengekspresikan fungsinya
smbagai penghubung.

Dua buah ruang, dan ruang psrantaranya, dapat


sama bensuk dan rupanya serta memben$uk uuatu
seLuen ruang yang Iinier z

Ruang psrantara itu sendiri juga dapat menjadi


Tinier bensuknya untuk menghubungkan kedua ruang
yang jauh satu sama lain, atau menggabungkan
seluruh rangkaian ruang yang tidak memiliki
hubungan langsung dengan satu sama Iain.

Huang perantara. jika cukup besar dapat


menjadi ruang yang dominan di dalam
hubungan tersebut, dan mampu
mengorganisir sejumlah ruang di
sskelilingnya.

Oentuk ruang psrantara secara alamiah dapat


dihasilkan dari sisa oan hanya diwKukan
oleh bentut dan orientasi kedua ruang
yang dıhubungkannya.

I+2/ AzSlTcEtUe. BExrUK, eiiA›iG, s T TAHAx


RUANG•gIJANG YANG DIHUBUNGKAN OLEH S£BUAH RUANG BE9SANA

ßernardo Rosselino

Rumah Caplin. VeniGe, California. 1979,


Frederick Fisher

‘’ 1*

Satu Setengah Rumah (^royek). 19b6, 3obn Hejduk ” " "

“ "" " " " ” ” ” 08GAIIlSAfI / 19J


O9GANISASI-ORGANISASI SPASIAL

” ” “"”” ” " """ i Komposlsl Sembilan 6ujursangkar:


Sebuah Scudi Bauhau5

a
.. .. . . _. ' .

'” ” "” "

› ’

- .- - - .-

Bagian berikut ini msmaparkan rara-cara dasar bagaimana”rita Cara bagaimana ruang-ruang tersebut disusun oapat menjelaskan
dapat mengatur dan men9organi'fiit ruang-ruang sepuah bangunan. kepentingan relatif dan iungsional atau pennan simbolisnya di
Dalam ssbuah pragram bangunan yang khas, biasanya terdapat dalam organisasi sebuah bangunan. Keputusan mengenai
jenis kebutuhan-ksbutuhan akan baragam jenis ruang. Mungkin ada organisasi mana saja yang alan digunakan urituk situasi
yang k6butuhan akan ruang yang: spesifik akan tergantung pada:
• memiliLi fungsi-fungsi khusus atau membutuhkan ben¢uk-bentuk • tuntutan program bangunan. seperti keberdekaUn, kebutuhan-
yang khusus kebutuhan dimensional, klasifikasi ruang-ruang yang hirarkis,
• f!eLsibel dalam penggunaan dan dapat beuas dimanipulasi serca kebutuhan akan akses, cahaya. dan pemandangan.
• Tunggal dan unik fungsi atau kepensingannya terhadap • kondia!-Yondiei ekstsrior tapak yang mungkin membatasi bgn¢uL
organisasi bangunannya atau pertumbuhan organisasi, atau yang mungkin
mendorong
• memiliki fungsi-fungsi serupa dan dapat ditelompokkan menjadi organisasi tersebu¢ un¢uk menggunakan fiMr-fitur
tertentu suatu kumpulan fungsional atau diulang dalam sebuah sekuandari tapaLnya dan berpaling dari yang lainnya,
linier
• membutuhkan paparan eYstefior terhadap cahaya, ventilasi,
pemandangan. atau akses ke ruang-ruang luar
• harus terpisah demi menjaga privasi
• harus mudah diakses
09GAfIl5ASl•0kGAkl5ASl !I5A!IIAL

Setiap jenis organisasi spasial diperLenalkan di dalam bagian • Ruang-ruang seperti apa sajakah yang diakomodir dan di mana?
lang membahas karakteri•stik bentuk. hubungan spasial. dan 8agaimana mereka didefirisikarï
rsspon-respon kontekstual kategori sersebut. Serangkaian contoh • Jenis hubungan sepsrti apa yang dicipcakan di antara ruang
kemudian mengilustrasikan qo‹n-min penning yang dibuac di da!am ruang tersebut, satu sama lain. dan t.•rhadap lingkungan
luar* psrkenalan itu. Setiap contoh itu sebaiknya dipelajari dalam hal: • Dari manaLah oryanisasi isu dapat diaksgs dan
konfigurasi
seyerti apa yang dimiliki alert jalur sirkutasinya?
• Seperci apakah bentuk ekscerior organisasi tersebut dan
bagaimana ia merespon ssrhadap Iingkungannya7

Orgaaisasi Ïerpisat
l2uatu ruang central dan dominan, yang dikelilingi oleh
sejumlaA ruan9 eekunber yang dikelomqokkan.

Organlsosi Llnier
Sebuah sekuen linier ruang-ruang yang berulang

Sebuah ruang Nrpu5a8 yang menjadi Central organisasi-


organisasi linier ruang yang memanjang dengan cara radial.
) '
.. i

Orgoaisesi 7erMacler i
Ruang ruang yang dikelompokkan melalui l‹edekatan acau

pembagiansuatutanda psngsMgl atat hubungan isuat

Ruang-ruang yang diorganisir di dalam area ssbuah grid


srruktur acau rangka kerja tiga dimensi lainnya.

OeGAHlSASl I t9S
0gGANI5ASl•0gGANISASI TERPUSAT

Organisasi yang tergusat merupakan


suatu komposisi yang stabil, terkonsen-
trasi, yang terdiri dari sejumlah ruang
sekundär yang dikelompokkan mengelilingi
suacu ruang General yang besar dan
dominan.

Ruang organisasi yang terpusat dan


f'emifat mempersatukan ini umumnya
bentuknya teratur dan ukurannya
pun rukup besar untuk mengumpulkan
sejumlah ruang sekunder di sskeliling garis
batasnya.

Ruang-ruang sekunder pada organisasi


Inl aapat saja setara salu sanna lain
dalam hal fungsi, beKuk, dan ukurannya.
serta menciptakan sebuah konfigurasi
keseluruhan yang secara geometris
teratur dan simesris pada dua buah
sumbu atau lebih.
Geraja Ideal okej Leonardo Da Yinci

Ruang-ruang sekunder ini bantuk


atau ukurannya mungkin saja
bsrbeda satu sanna lain agar
dapat
nerespon kebutuhan individual fungsi.
mengekspresikan kepen¢ingan relatifnya,

Pembedaan di antara ruang sekunder


ini juga memungkinkan bensuk suatu
! organisasi terpusat meresoon kondisi-
kondisi fingkungan tapaknya.
San Lorenzo Maggiom, Milan. Isalia,
sekitar tahun 4&0

i t6/ 1zSIT‹ETUt. BEilTUK, zl›AiIG, g TzTA›l1ii


Oes‹NısAsı-OesAflısAsı TERrUsAT
Karsna bentuk seruah organisası terpusat pada
hakekatnya adalah tidak berarah, mala kondisi-
kondisi psncapaian dan akses masuknya harus
dirinci oleh kapak serta psnegasan salah sa¢u
ruang sekundernya sebagai rebuah pin¢u atau
gerbang masuk.

Pola sirkulasi dan pergerakan di dalam


seauah organisasi tsrpusac bisa f'erbentuk
radial. bolaY balik, atau spiral, Namun, hampir
pada setiap kasus, pola tersebut akan
menghilang di dalam atau di sekeliling ruang
ssrpusa¢nya.

0r9anisasi-organisası serpusar yang bentuknya


rclatif rıngkas dan terarur secara geometris
dapat digunakan un¢uk:

- menripsakar sitik atau csmpat-tempat di


dalam ruang
• menghilangkan kondisi-kondisi aksial
• berfungsi sebagai sebuah L'sn¢uk-obyek di
dalam sebuah area atau volume ruang
yang didefinisikan.

Ruang pengatur pusatnya bısa berupa sebuah


ruang eksterior maupun ınt etior

0ItGAIIIS#Sl I 1¥7
0țGAxlsASl-0rGAxlSAsl rEzr\iS‹r

Gambar-gambar ini dibuat berdasarkan sketsa Leonardo


da Vinci mengenai denah-denah ideal ggdung gereja.
Sekisar tahun 1490.

I9z/ SIT«iIJt. BcHTUK, zv»IG, z T T ›I^›I


0gGANISASl•0ItGAîilSASl TEgPU5AT

Denah-denah Terpusat., 4 ö47, Sebastiano Sergio

’i
O

5. Ivo della 'apienze, k0n1a, 164a. SP, Etancesco Øcrromini


ORGfiNIffiSI/199
0kGANI5ASI•0RGANISASl TEItPIJfAT

TOO I 1zSITE T I . 8EłlTtJx, R‹I1h0, & w hA


Maj Idahal, Agra, India. 1632-54

Makam Humayun, Oelhi, India, 1565

Villa Capra (Rotunda), licenza, Italia, 1552-67, Andred Palladio __„


0BGANI5ASI•0RGANISA5I TERi'USAT

Pantheon, Roma, 120-24. 6ortico dari Kuil tahun 25 5.M

t02/ AxSITEKTIJk: BtilTUr, zlJAI‹G, 8 TATAN ii


08GANISASI-08GANISASI TERPUSAT

5.5. Sergio dan Bacchus, onetansinopel (Istanbul),


lurki, tahun 52ö-50

0tGA8IS£SI / 203
O9GANISASI-OkGANISASI TE9PUSAT

Perpustakaan Umum Storkholm, 1920 28, GuLIFI6F Ä5DllJnd


Museum Guggenheim. New York City, 1943-59, Frank
Floyd Wright

20‹ I AxSIiEKT«e. BtHTIJK, MUA G, s TAT IiAH


Gadung Parlsman Nasional, €ompleks Ibu Kota di Macca, Banglade'sh,
dimulai pada 1962, Louis Kahn

ORGAHIfAfI / 205
ORGANISASI-ORGANI£ASI LINIER

Sebuah organi•sasi linier pada hakekatnya terdiri


dari serangkaian ruang. Ruang-ruang ini dapat
aecara langsung tsrI‹air secara satu sama lain
atau dihubungkan melalui sebuah ruang linier yang
terpisah dan jaun.

S'ebuah organisasi linier biasanya serdiri


dari ruang uung berWangyang uluran,
bentuk
dan fungsinya ssrupa. la juga dapaL terdiri
dari sebuah ruang linker yang Wnggal yang
+e+ msngorgaiirxranqkaian ruang yang bQrbeda
ukuran. buntukataufungsidisepajang sisinya.
Dalam kedua kasus, se¢iap ruang di sepanjang
sekuen ini akan memiliki sebuah paparan eksterior.

Ruang-ruang yang secara fungsional at:aupuY


slmbolis perming bagi organisasi dapat berada
di manapun di sepajang sekuen linier dan
dipsntegas kepentingannya melalui ukuran dan
beKuknya.
Nilai kepentingan mereka ini juga dapat dipsrkuat

• Di ujung sekuen linier tsmebu¢


• Berjarak sejajar dari organi'fiaai linier
• Di tltik-titik sumbu rotasi suatu benWk
Iini0r yang tersegmentasi

Earena sifatnya yang memanjang, organisasi-


organisasi linier mengekspresikan suacu arah dan
menetankan suatu pergerakan, perpanjangan, dan
pertumbuhan. UntuL membatasi percumbukannya,
organisasi linier dapat dilenyapkan oleh ssbuah
bencuk acau ruang yang dominan, dengan
kehadiran sebuah akses masuk yang ditegaskan,
atau dengan menyasukannya dengan oentuk
bangunan lain atau melalui $opografi tapaknya.
0RGAHlSGSI-0gGANl£A£I tINIEg

B'entuk sebuah organisasi linier pada dasamya


adalah fl•ksibel dan dengan sigap mampu meresoon
beragam kondisi tapaknya. la dapat beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan di daiam topografi,
bermanuver di sekeliling sebuah Yo\am atau derstan
yepohonan. atau berputar menghadap ruang-
ruang untuk menangkap cahaya matahari dan
pamandangan. la dapat lurus. terpotong-porong.
atau kurvalinier. la dapat membencang secara
horlsontal melintasi tapaknya, secara diagonal
mengikuti alur kemiringan tanah, atau berdirt
vertikal sebagai sebuah menara.

Bentuk suatu organisasi linier dapat dihubungkan


dengan bentuk lain di dalam lingkungannya dengan

• menyambung dan mengotganisir bentuk-bentuk


lain temebu¢ di sepanjang jalumya.
• berfung5i Sebagai dinding atau tembok
penahan untuk memi5ahkannya menjadi
oidang-bidang yang berb’eda
• mengelilingi dan membungkus merska di dalam
suasu area ruang

Bentuk organisasi organisasi linier yang melengkung


dan tersegmentasi alan menutupi sebuah area
ruan9 e¥atsrior pada sisi cekungannya serta
mengarahkan ruang-ruangnya kg pusat area
t n /ebut. Di mimi Gekungnya, bentuk-bentuk ini
seolah menghadap ruang dan m¢ngeluarkannya dari
area merska.
Rumah Fanjang, sejenis hunian bagi anggota suku-suku 6oniederaei / uois di Amerika Utara, sekiWr tahun ö00

Hunian Bsrcrras Menghadap Jalan Pedesaan. Proyek Desa, 1955, James Stirling (km X)

BOB / AzSITEKT«z. BzNTiiK, tUAI‹G, s T1TAI‹AI‹


ORGANISASI-08GèNISASI LlNIEk

Perluasan permukiman, Universicas St. Andrews, Skotlandia, 964-68. James Whirling

Lan¢ai +ipikaI Apartemsn, UnitY d'Habltation, Mareeilles, 1946 52, Le Corbusisr

Denah Lantai Dua, Bangunan Utama, UnTv4rslsas Sheffield, Inggris, 1953, James Stirling

08GAIJISASI / 209
Rumah Kediaman Lord Derby.
London, 777, Robert Adam

Rumah P«amon (Proyek),


1957, Robert Ÿgnsuri

5ektiee•sehiea linier Buotigan...

Rumah kcdiaman Lloyd Lewis,


Livertyville, Illinois, 1940,
Frank Lloyd Wright
Rumah Romano, Eentfield, California, 1970, Esherick
Homsey Dodge & Davis

Rumah Marcus (Proyek),


Dallas, Texas, 1953, *rank Lloyd Wright

0RGAłIIS1SI / 211
Pusat kota untuk Cdmtroțs-Rauxel, German, (Mõ5Uk88 un*8k Komp88isi/
1965. Alvar Aalto

Memperkenalkon hirorki ke sekren-sekven linier...

I t<rama Proyek untuk sebuah Komunitaø Antar Amerika, Florida,


196 ó7, Louis 6hn
0RGANlSASI•0gGANISASI LlNIEk

“?Kolese S'carborough,
Ontafio, 1964,
I John Andrews

Pengembangan Pemukiman, Pavia. Italia, 1966, Al"ar Aalto

0rggnis4si•orgenlsasi IInIer y4ng menyeruokan lerhadap top4k...

2I / SITEKiIJz. eEHT«K, zIJAHG, s TAT1IiAx


oRsAflisAsi.oRsANisAsi LHiiEe

Denah Tipikal Lantai Atas, Rumah Baker, lnstitut Teknologi Massachusetts


Cambhdgc Vassachu?els 1948,ACarAato

Denah untuk S'irkus (1 754, John Wood, '2r.) dan Istafia Bulan Sabit (1767-75, John food) di Bach, Inggris
0gG NISA£I•09GANISASI 8ADIAL

Sebuah organisasi ruang berben8uk radial mengombinasi-


kar elemen-elemen organisasi linier maupun terpusas.
Organisasi ini cerdiri dari sebuah ruang pusa¢ yang
dominan yang dannya menjulurlah sejumlah organiaaai
linier secara radial. Jika sebuah organisasi terousat
adalah suaru skema tsrtutup yang terfokus ks
dalam ruang pusatnya, maka organisasi radiat
merupakan sebuaL denah terbuka yang menggapai
keluar dari lingkungannya. Dengan lengan-lengan linierrya,
organisasi ini dapat memanjang dan menempelkan
dirinya ke elemen a¢au fîtur-fîtur khusus tapaknya.

Sepef”ci halnya organisasi trrpusac, ruang pusac


sebuah otgani6aei radial umumnya mjsmiliki bentuk
yang teratur Lengan !engan liniernya, yang saling
menuju ruang central sebagai titik pertemuan, bisa
serupa ben¢uk dan panjangnya antara satu sama
Main serta mempercahankan kstsraruran bentuk
organi•asinya secara keseluruhan.

Lengan-lengan yang menjulur itu juga dapat oerbeda salu


_ _ sanna lain demi mar soon kebutuhan-&butuhan individual
fung5i dan lingkungan.

5'eouah varian khusus oqaniaaei radial adalah pala kincir


angin, dimana lengan-tengan liníer organisasi tersebut
menjulur Leluar dari sisi-sisí suasu ruang pusas yang
perbentuk bujursangkar ataupun p0rssgi panjang.
Susunan ini m.°nghasiIkan suatu pola dinamis yang
secara visual memberikan kesan psrgerakan berputar
mengelilingi ruang pusat temebuc.

t16 / A SITE«ï e. ezxT K, t 1IIG, 6 TAT IIAH


09GAI lSAfl•0gGA/iISASl gADIAL

Panjara Moabit, Berlin, 1669-79. August Busse dan Heinrich


Herrmann
’'•{
Hötel Dleu (Rumah Sakit). 1744, Antoine Pott "”" "" "”"" ” ” "
""

OITGAHISASI / 717
Rumah Herbert F. Johnson (h/ïrgspmad). Wind Point. Wisconsin, 1937. Frank Lloyd Wright

216/ AeSlTzKïlJz. BEłlTlJz, ztI1ItG, s TAT1NAłI


08GANISASI•0RGANISASI RADIAL

Rumah Gurun kaufitian, Palm 5'prings, California, 1946, Richard Neutra

r '
- I
. I

_ t.... t

!* . . ..

OAGANlSASlf2l?
0ItGANISASI-ORGANISASI RADIAL

Gedung Ûgkr•taPiat, Markas UNESCO, Place de Fonteco . Paris.


1953-58. Marcel Brsuer

Dcnali Unic Ilplkal

Pengembangan Hunian, Univcrsitas 58. Andwws, Skotlandia, 1964-68, James Whirling

”””“’ ””””” ” ”” ”“””” ”"“* ”” ”””””””


””""”
UU1ïI l5YSIłi¥080°lSYSlH¥0îI0
0îîGAIiISASI•08GANISASI TERgLASTEg

5ef'uah organisasi yang tsrk!aster bergantung


pada kedekatan fisik umut menghubungkan
ruang-ruangnya sa¢u sama lain. Seringkalf
organıoası ini mrdiri dari ruang-ruang berulang
dan ssluler yang memiliki ’ungsi-fungsi serupa
aerta membagi sebuah tanJa psngenal visual
bersama sepeti bensuc dasar atau orlentasi. Di
dalam komposirinya, srpuah organisasi terklastsr
Ruang ruang repetitıf Membagi se#uah juga oapas msnerima nuang ruang yang tidak
bentuk daear 6rsama serupa ukuran, ben8uk. dan fungsinya, namun
up Nrhubung saru sama lain o\eh kedekatan
atau melalci sejenis alat pengasur visual
sepeti simetri atau sebuafi sumbu. 6rena
polonya aldax berasal dari sebuah konsep
geometris yang kamu, maka bentuk sebuah
organisasi terktastsr adalah ü eksibel dan
ssnantiasa siap menerima pertumbuhan serca
perubahan banya mgrnpengaruhı karaktemya,
fe&Iarmr MrMdap '2ebuah poz yang
aebuah akses masum Ruang-ruang terklaster dapat diarur m¢ngelilingi
sebuah titik akse+ masuk k dalam ssbuah
bangunan asaupun di sepanjang jalur psrgerakan
yang melalufnya. Ruang-ruang ini juga dapas
terssbar mengelillngi suatu area yang terdefinisi
atau volume ruang yang besar. Pola ini serupa
dengan organisasi terpusat, namun kurang
memiliki keringkasan dan kmeraturan geometris.
Ruang-ruang sebuah organi6asi terklaster juga
Oitampung di dalam
dapat ditdmpung di dalam sebuah area yang
suatu ruang
terdefinisi ataupun volume ruang.

karena tidak ada tempat hasil bencukan


yang pending di dalam pola ssbuah
organisasi
terklaster make nilai kepentingan sebuah ruang
harus ditegaskan melalui ukuran, bentuk, atau
orientaei di dalam pola tersebut,

Kondısı-kondisi aksial Kondısi a¥sial Kondisi sımecris


Suatu kona’u'i simetri atau aksial dapat
digunakan uncut mgmperkuat dan meny3tukan
bagian-bagian sebuah organisasi terLlaster
serta memban¢u mengartikufasikan kspent.ingan
sat:u atau sekelompok ruang di dalam organisasi
ssmebut.

22/ AxSlTzETvz. BzHTUx, zv HG, s T T xAx


Fatehpur Sikri. Eompleks lstana Akbar kaisar Mogul Agung India, 1569-T4

0kGANlS£Sl / 22J
0l0â9l$A$l•0.l0â8l$fi$l TfilittASI£l . ... . .- ......... . -. . .-.-.. . ... -

gueng•ruaag yaag diorganisir oleh geomelri

Penah

Pandangan Preycksi Miring

Yeni-Xaplica (Tempat Mandi Air Panas). Bursa, Turki

t'Iuraghe di Palmavera, Sardinia, menara baru kuno dhas dari


Kebudayaan Nuraghic, 18—16 abad S.M.

Rumah Tradisional Jepang

zz4 / AzSlTzrTUz: ezilT r, e« UG, & T TAH H


19fi9-65, Louis Kahn

R mah Pertemuan, Institut S'tudi


ORGANISASI-ORGANISASI TEgKtASTEk

&mah Karuizawa, Rumah Retret Negara, 1


974, shh Kurokawa

latana Raja Minos. Knoasos, Krsta, sekitar 1 500


S.M.

OeGAIYISAfl / 22'i
08GANIfASI•0kGANlSASl TE8KLASTïIt

Kuil V’adakkunnathan, ’richur India, abad be

Kuil Rajarajeshwara, 6anjav r. India, bad ke 1 1

Rumah untuk Ny. Robert Yenturi, Che6tnuŁ Hïll. Penr y!vania. 4 962-64, 7enturi and Short

22 / 1esITzKT z: 8‹›łt K, z 1łIG, s TlułiA


09GANISASI-09GANISASI TERELASTE9

5. Carlo alle Quattro Fontane, Roma, 1633-41,


Francesco Borromini

Bank Inggris, London, Inggris. 17ò0-1633. Dir John Soane

It¥eng-niang yang didur oleh sietelri•simetri ablol

08GAfllSàSl / 227
ORGANISASI-0ItGANISAfI TEgKLASTER

Rumah Friedman, ^IeasantviIIe, N.Y, 1950, Frank Lloyd Wright

Wyntoon, Perumahan Desa bagi Kefuarga Hearse di California Utara.


1903, Bernard Mayberk
Huang-ruang yang Miahr oleh kondisi•kondisi lopok
Fallingwacer (Rumah Kaufmann), dekat Ohipyle, Pennsylvania. 1906-07. *rang Lloyd Wrig'•.?

Rumah Morrfs (Proyek), Mound Cieco. New York


1958, Louis Kahn

Rumah Judi. Pasadena, California, 1908, Greene & Greene

08GAkISASI / 22t
Sebuah or9aniaasi grid terdiri dari bentuL dan
ruang yang posisi-posisinya di dalam ruang
ssrta hubungannya satu sama lain diatur oleh
sebuah poIA atau area grid àerbentuk tiga
dimensi.

'ebuah grid tercipta ohh dua (biasanya


saling tegaklurus) buah rangkaian garis
sejajar yang mengha5ilkan sua¢u pola 8itik
yang teratUF
di persimpangan-persimpangannya. Setetah
diproyeksikan ke dalam dimen5i ketiga, pola
grid ini kemudian ditransformasikan ka dalam
seperangkat unit ruang moduler yang berulang.

Kuasz pgngaturyang dimitkisebuah grid


dihasilkan dari keteraturan dan kemenerusan
Dolanya yang merangsek ke dalam elemen-
elemen yang diaturnya. Polanya rnenciptakan
seperangkat atau ssarea titik dan gari•s
refsrensi di dalam ruang, tempat ruang-ruang
suatu organisasi grid, mesLipun ukurannya tidak
sama, dayan membagi suatu hubungan yang
sama.

t3a I AeslTzKivz: BEIiTvE, tv1IIG, s TATAHAx


0IIGANISA£I-08GANISASI G8IB

Dalam arsiteksur, sebuah grid umumnya dihasilkan


oleh suatu sistem utruktur rangka koiom dan
balon. Di dalam arsa grid im ruang-ruang dapat
Nadir sebagai peris8iwa yang terisolir ataupun
sebagai pengulangan modul grid tersebut.
8agaimanapurı disposisi mereka di dalam
arsa tersebus, ruang-ruang ini, jika dilihat
sebagai bentuk-bsntuk yang pozitif, akan
mencipcakan scperanglgtruang le
atifiua.

Karena sebuah grid tiga dlmensional cerdiri


dari unió-unit ruang yang moduler dan berulang.
maka ia dapat dikurangi, ditambahi. atau
dilapisi, dan up camps
mempertahankan identitasnya sebagai grid
dengan kemampuannya dalam mengatur
ruang. Manipulasi-manipulasl bentuk ini dapat
digunakan uruk mengadaptasi suatu bentuk
grid ke tapak, uncuk mendefirisikan suasu
ruang luar acau akses masuk. atau urituk

memungkinkannya mengalami peJumbufian dan

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan


dimensional ruangnya yang speslfik, atau unMk
mengartikulasikan zona-zona ruang untuk
ksycr!»s^ sirkulasi servis, ssbuah grid dapat
dibuat tidak terasur dalam sasu atau dua arah.
Transformasi dimensional ini akan menciptakan
seperangkat modu| hirarkis yang dibedakan olgh
ukuran, proporsi. dan lokasi.

Sebuah gr4d juga dapat melakukan transformasl


transformasi lain. Bagian-bagian grid tersebus
dapat oergeser untuk mendapatkan alternatif
\‹emenerusan visual dan spasial yang melintari
areanya. Sebuah pola grid daoat diinterupsi 1
untuk msndefinisiLan sebuah ruang bekar atau
umut mengakomadir sebuah fitur alamiah
tapaknya.
Sebagian dari grid temebut dapat dipindahkan
dan diputar terhadap sebuah tisik di dalam pola
dasarnya. Dengan melintasi amanya, sebuah grid
dapat m4rubah citranya, mulai dari sebuah pola
- dik-titik menjadi garis-garis, kemudian menjadi
ridang, dan akhirnya, volume.

O8GAHISASI / 23I
0°°‹°ISAS•-0£G*•''‹'lG°•D

Kara Priena. ’urki berdiri sejak tahun 334 S.M. Denah Dura-Europas, dekat Salhiyé. Siria. 4 abad S.M

Mas}id 1nmaI. MaroYo. 1 ñ5-54


0gGANISASI-0gGANIfASI GRID

Gedung Perpustakaan III, Chicago, Illinois, 1942 3.


Ludwig Mies van der Rohe
ORGANISASI-ORGANISASI GItID

Gedung Perł‹antoran Central fieheer, Apeldoom, Belanda. Rumah Adler (Prayed). Philadelphia" Pennsylvania, 195
1972, Herman Hertzberger dengan Lucas A Nigmeyer Louis Kahn
SET / ISYSIfIY360

4Iã0 ISYSI8Y0ã0°IS¥SIN¥0tI0
ORGANISASI-0ItGAIiIîîAîîI GglD

Museum Gandhi Ashram, Ahmedabad, India. 1958-63, Charles Cortea

Rumah Sn;yderman, Fore Wayne, Indiana, 1972, Michael


Gra

kediaman Manabe, TezuLayama, Osaka, Jepang, 1976-77, \adao Ando


pumah I Eric Boissonas, New Canaan, Connertirut. 956, Philip Johü6oI1

OItGAHISASl / 737
-‘z‹
Abu Sumbel, Kuil Ramses Agung II, 1501-1 235
S.M.

2zz / xSITEKTUz: BEI‹TUK, nuliG, a TATAIiAII


Sirkulosi
"...hingga kiwi, kita telah mengamati bahwa tubuh rnanusia. yang merupakan uujud
tiga dimensional kita yang oaling mendasar, I éak dengan sendirinya menjadi
perhatian utama dalam hal oemabaman pentuk amitsktura\; bahwa arsitektur
dalam pemaklumannya sebagai sebuah karya seni, pada tahap-tahap
perancangannya memparo!eh karakter sebagai suatu eeni ahstrak v’is al, dan
bulan sebagai sebuah karya semi yang terpusat pada tubuh ... Vita oercaya
bahwa pemahaman tiga dimensional yang paling pending dan melekat dalam inga
¢an kita ber'sumber di dalam psngâamantubuh.dan bahwa pamzhpman inidapat
membentukssbuah dasar untuk menghaya¢i rasaan akan ruang dalam
gngalaman kita Nntang bangunan.

Huoungan antara dunia tubuh dsngan dunia cempat tinggal tita scnantiasa
berubah-ubah. Kila membangun kämpat-Wmpa¢ yang rreruoakan sebuah
eksprssi dari pengataman-pengalaman kica akan ssntuhan, bahkan kecika
pcngalaman oen9alaman tcrwbu*• terc'pta oleb t°mpat yang telah kfta
bangun. Entah apakah rika sadar atau tidak sadar terhadap proses ini. ¢ubuI1
dan pergerakan kika akan ssnantipsa bsrdaog dengan bangunan-
bangunan üta/

Charles Moore dan Robert Yudell


Tubuh, lngatan, dan Arsit:ektur
4 977

SIg¥tlLASI / 239
Jalur pergerakan Rita dapat dianggap sebagai elemen psnyambung inderawi yang
mcnghubungkan ruang ruang sebuah bangunan, atau serangkaian ruang eYsterior

dan akan ke mana kisa mengantisipasi kepergian kita. 8ab ini menghadirkan
xomponen-Yomponen prinsip suatu sistem sirkulasi bangunan sebagai elemen-
elemen posicif yang mempengaruhi pandangan kita Nrhadap bentuk dan ruang
bangunan- bangunan

Ruang Publik Tert'uka Berjendela Atd]s,


Marl‹as Besar 0livet¢i, Milton Keyne5,
Inggris, 1971,
James Stirling & Michael Wilford

t‹ / AeSltzrT x: BcxT K, tJAtIG, t TATAhAiI


• Pandangan dari jauh
5LEM58-5tE¥EIi SI8K\JLA5I

Pintu Masuk

Konfigurasi Jalurnya

Hubungan-hubungan Jalur-ruang
• Ujung, TiLik, dan 8engakhiran Jalur

Bentuk Ruang S'irkulasi


• Foridoñ Aula, Galeri, Tangga. dan Kamar-Tamar

SB&UASI2I
Pencapaian mgnuju No¢re Dame Du
Haut, Ronchamp, Peranris, 1950-55
Le Corbusier

Sebelurn benar-benar berjalan mema8uki interior suatu bangunan, kita mencapai pintu
masuLnya me|aIui sebuah jalur. Ini adalah tahap pertama sistsm sirkulasi, yang ketika tengah
mgnempuh pencapaian itu fita disiapkan untuk melihat, mengalami, serta memanfaatkan
ruang-ruang di dalam sebuah bangunan.

Waktu tempuh pencapaian ke sebuah bangunan dan pintu masuknya bisa bervariasi: mulai
dari beberapa langkah melalui suatu ruang sempit hingga k8 sebuah ruh yang panjang
dan memutar. la bisa tegak lurus a¢avpun miring Wrhadao fasad u¢ama suatu bangunan.
Sifat pencapaiannya bisa bertolakbelakang dengan apa yang dihadapi pada akhirjalur a8au
bira juga dfteruskan ke dalam sekuen ruang-ruang interior bangunan tersebut, sehingga
manyamarLan perbedaan antara bagian fuar dengan dalamnya.
Pgncapaian frontal secara langsung mengarah ke
yintu masuk sebuah bangunan melalui sebuah jalur
lurus dan aksial. Ujurg akhir visual yang menghilangkan
penrapaian
ini jelas: ia bisa berupa seluruh fasad depan bangunan
atau pintu masuk yang mendetail di dalam bidang.

Sebuah psncaDaian tidak langsung menekankan efek


perspektif pada fa*ad dspan dan Len¢uk ssbuah
bangunan. Jalumya dapat diarahkan kembali sekali atau
beberapa kali untuk manunda dan melamakan rekuen
pencapaiannya. Jika sebuah bangunan dicapai dari sebuah
sudut yang 6ksSrim, pintu masuknya dapat dibuat
menjotoY dari fasadnya agar lebih terlihat.

Sebuah jalur spiral melamakan sekuen pencapaian dan


menekankan bentuk tiga dimensional •sebuah bangunan
semeXtara kita bergerat di sspanjang kelilingnya. Pintu
masuk bangunan ini bisa tsrlihat berulang kali pada
waktu pencapaiannya untuk msmpsrjelas posisinya, atau ia
bisa disembunyikan hingga tiga di sitik keda¢angan.
PE8CAPAIAN

lilla Barbara, Mager, ltalia, 1560 56, Andrea *afiadio

Portal dan pintu gerbang berdasarkan sradisi merupakan


sua¢u sarana dalam mengarahkan lita menuju jalur keluar dan menyambut ataupun melindungi akan k

KuII Buseoksa, Gyeongsangdo, Korea, tahun 676-1000

244 / ArSlirKT e. BEHi K, zUAIiG, s T1TAIiA›I


Qian Men, Penghubung antara Kota Terlarang ke bagian Usara dan Kota
-rerluar ke bagian S'elacan di Beijing, Cina. abad XP.

Gereja Katolik. Laos, New Mexico,


abad XIII

SIIt£8LASI / 245
Rumah Xaca, New Canaan,
Connectiruf, 1949, Philip Johnson

Rsrcana fapak, Balai Kota di Saynatsalo, Fif1landia, 1950-52,


var Aalto

Ram menuju dan melaluí Scntra Peira Kayu untuk Scni Yieual, Univers s
Harvard, kmbridge, Massachusetts, 1961-64, Le Corbusier
Gambar-gambar ruang tata yang didomina5i bangunan
gereja oleh Camilla 51 yang mengilustrasikan
pencapaian yang asimetris bak lukisan menuju
tapat bangunan-bangunan. Hanya beberapa se9rnen
dari gersja itu sajalah yang terlihas dari beragam
¢itik di dalam petak-patak tersebut.
S'trasbourg

Sazburg

Lucca
Perugia

Jalan di 5'iena, Italia

SI8fiU£ASI / 247
Pemandangan ke arah cimur dari Pro pylaea

Pandangan alas kota Acropolis, Athena, Yunani.


Garis putus-putus melambangkan jalur melalui Propylaea
ke ujung timur bangunan Part]nenon.

Spanyol, 1358 90
Fallingwacer (Rumah Kaufmann). d kat Ohiopyle, Pennsylvania, 1936-37,
Frank Lloyd WrighS

Rumah Edwin Cheney, Oak Part, Illinois, 1904, Frank Lloyd

Yilla Huthaasing (Proyek), Ahmedabad, India, 1952, Le Corbusier


Prosss memasuLi sebuah bangunan.
ruang di dalam bangunan, ataupun area
ruang eksterior tertentu, akan metibatkan
aLsi mengmbus suatu biaang vertikal yang
mem-
bsdatan satu ruang dari ruang lainnya serta

memisabkan magna “di sini™ dengan ’di sana.”

Pro6es masu£ ssrsebu¢ dapat ditegaskan


dengancara yang tgbih haus
dbandngkan sekedar membuat lubang di
dinding. la dapa¢ berupa sebuah jalur yang
melewa¢i sua¢u bidang yang tercipta oleh
dua
buan klang atau sebuah balok portal.
Dalam situasi dimana kemenerusan
visual dan opaeia! yang lebifi besar
antara dua buah ruang ingin ditampilkan,
dengan
mengubah ketinggian pun sudah akan
dapat menciptakan suatu ambang dan
menandai jalur tersebus dari satu
tempat ke tempat lainnya.

Di dalam situa5i notma\, ketika dinding


digunakan unruk mendefinisikan serta
menutup sebuah atau sederetan ruang,
Leberadaan pink masux akan terakomoäir
oleb sebuah bukaan pada bidang dinding.
Namun, bsntuk buraan tersebut dapat
berkisar mulai dari lubang sed5rhana di
dalam dinding hingga sebuah gerbang yang
jelas dan enduail.

Seperti apapun bentuk ruang yang dimasuLi,


atau apapun bgncuk prnutuonya, penanda
pintu masuk ke dalam ruang tersebut
paling baik adalah berupa seouah bidang,
langsung atau Tidak langsung. yang
mengarah tegak lurus terhadap jalur
psncapaiannya.
PINTU MASUK

MenUru¢ eenCuknya, pintu-pin¢u masuk dapat


dikelompokkan ke dalam tategori-kategori
berikut: rafa, d)orokkan, dan dimundurkan.
Sebuah pintu masuk yang rafa akan
mempgrtdhankan kemenerusan psrmukaan
dinding dan, jiKa diinginkan, dapat dengan
s.•ngaja disembunyikan. Seouah pintu masuk
yang djoro££an akan membentuk suatu
ruang peralihan, memberisakan fungsinya
pada pencaoaian, serca memberikan kanopi
pelindung. Sebuah pintu masuk yang
dimundurkan juga dapa¢ menyediakan
perlindungan dan mendapatkan sebagian ruang
eYatenor ke dalam arsa bangunannya.

Pada aet.iap kategor i tersebut di atas,


bentuk pintu rnasuk dapat serupa dengan,
dan berfungsi sebagai perwakilan dari, benWk
ruang yang sedang dimasuki. Atdu bi•sa •saja
bsntuknya bgrtolakbelakang dengan bencuk
ruangnya demi mempertuac bacas-batasnya
serta msnekankan karakcemya sebagai aebuah
tsmpat.

Menurut lokasinya, sebuah pinM masum dapat


diletakLan di tengah-tengah bidang frortal
sebuah Dangunan. atau digeser dari tengah
untuk menciptakan kordisi simetris fokaI
di sekitar bukaannya saja. Posisi sebuah
ping masuk relatif ternadap bentuk ruang
yang dimasuki akan menentukan
konfıgurası jalur serta pola aftivitas di
dalam ruang cemebut.

landa sebuah pintu masuk dapar


dipsrkuat secara visuaf dengan cara:

Membuat bukaan yang lebih rendah, lebih


lebar atau lebih sempit daripada yang ¡
diantisipasi
• Membuat pintu masuknya dalam
atau berk5lok-kelok
• Memperjelas bukaannya dengan ornamen f’àIazzo Zuccari, Roma,
atau pamak-pemik dekoratif sekitar Thun 1592,
Frederico Zuccari

SIFKULASI / 251
oleh Istana Doge di biri dan Perpuscakaan Scamozzi di Yanan. Pîntu ma6uk ke piazza Ini adalah dari arah taut ditandai dengan adanya dua buah LoIom gran

0 -to rii. gerbang pertama menuju fempat


Pemujaan Toshogu, Nikko. awaean +ochigi,
Jgpang, 1636
PINTU IASUK

ewan Lagislacif, Chandigarh, Eompleks MahI‹amaI1 Punjab, India, 1956-59, Lu Corrusier. Jejeran kolom diskalakan ke sifat publik yang dimiliki oleh bangunan ini.

fl8K\lLAfl / 253
Rumah Peristirahatan Kckaisaran Katsura, Kyofo, Jepang, abad XVII Balu Karang Naqsh-i-Rustam, dgkat Yola
JıLa pagarnya memisahkan, yfntu gerbang dan batu batu injakannya/ustru Persepolıs, Iran, abad III.
menyajik8n kemeÜeJ0an antara rx rsıan kersta kuda tekaisaran
dengan Gepoar0 (Paviliun Bulan-0mbak) di luarnya.
kako Kado Morris. Can Francisco, California. Bank Nasional Usahawan, Grinnell, Iowa, 914, Louie Sullivan
1948-49, Frank Lloyd brighs

Bukaan bukaan yang penuh dCail di dalam bidang-bidang vertikal


untuk menandai pintu masu¥ menuju kedua bangunan ini.

Pintu masuk Beni Nouveau di Doha Paris, Perancis


Tonggak-conggaL menara A£ses Masuk, Kuil Horus
di Edfu, 257—37 S.M.

Pengnen¢ian acau pemisahan vertikal dalam fasad untuk mendefînisikan


aLses akses mae k ke bang¢nan bangunan

Rumah bagi Nyonya Robert Yenturi, Ch9stnut


Hill, ennsylvania. 1962-64, Venturi dan Short

Tugu Peringatan John F. Kennedy, Dallas. lexas,


1970, Philip Johnson

tst I AzSITzKTI›x: eENT«K, zUAxG, & TAT1IıAN


PI8TU I¥IASUK

Pintu masuk menu/u Gedung Administrasi, Johnson Wax No., Racing, Wisconsin.
936-55 Frank Lloyd Wright

Pengadilan tinggi, Chandigarh. Kompleks balai Yoga di Diagram Denah


Punjab, India, 1956. Le Ccrbusier

SlRGULASI/337
Sinagoga Knesae JWeratfi Israel, ' ,* ,.
*ortcfiiea'fier, New York, 1954, Philip Johnson ”‘ ’ ’

---——— ” “””” - . .. . ... . .w_ . ““” “ ““”””

flayed Pazzi, dicambahkan pada Biara Lanka Croce, Firenzs, Italia, 1429 — 46, Filippo 8runelleschi

t5z / 1zSITzKTIJz: BtHTUK, zIJAIiG, s TIT NAH


5. Yitale, Ravenna, ltatia, ta frun 526-46 ”
Ruang pintu masur yang döma ukan dapat mengorientasi ulang sumbu prinsip
Sebuah organieas bangunan menuju ruang ekstrrior yang dihadapinya.

*’ “ ””’“” - “!.-. “',’*"’

., Paviliun Komemial. Jarnbore Peringatan ke-50, Prana.


Jan Kotsra

utarra sebuah banguran untuk menyajikan psrlindungan, ucapan ae\amas datang. dan penonjolan titik aksrs masuknya.

Rumah di M lwaukee, Wis”c ns n Teat•r Oriensal, Milwaukee, Wisconsin. 927, Dick dan Bauer

"
5. Andrea del Quirlnale. Roma, 1670, Giovanni B5min'

Rumah Gagarin, Peru. Vermont, 196g, MLM/Mœre-Turnbull


BeHra d C0hto h dari FUal1g yang dimundurkan untuk 5. Andraa, Mantra, Italia 1472-94, Leon Barista Albercl
menerima mereka yang memasuki sebuah bangunan.

Gcdung Timur, Galcri Boni Naaional, Washington, D.C„ 1978. I.M. Pei ab Barcrers

SI8KIJIJSI / 26I
P1NTU¥ASUf

Undak-undak dan ram nJenun/ukkan suatu üımensı ver ikdl


dan menambahLan kualitas temporer terhadap aktivıtae
memasulc sebuah bangunan.

Rumah Berdaret di Galena, Illinois

Ahmedabad, Inoia, 1954, Le Corbusier

z62/ ArSlTzKTUr: BzxTvr, evAxG, & TATA›IA›I


Sebuan tiang besar dan paCung Lura kura manjaga Makam Kaisar
Wan Li (156d — 1620), Barat Laut koka Bejing, Cina.

Lorong Pintu okej Francisco Borromini

STRKULASI/263
Seluruh jalur pergeral‹an, errrah itu oleh manUsla,
mobil, barang, atau jasa, swara alamiah adalah
linear. Dan seluruh jalur temebuf memiliki sebuaI1
titik awal, yang darinya kfka dibawa melalui
suatu tahapan ruang-ruang hingga menuju
’ ’’-. ’. tujuan kita. Kontur ssbuahjalurtergantung
pada moda transpo4aiWtaJikaGtasabagai
psaanaki dapat berbefok, berherıti ssjenak.
bsrhenti, dan beristirahat sesuka kita, maka
sebuah sepeda memitikiGbebasanyang tsbh
sedkt.dan sebuah mobil lebih tidak bebas bagi
dalam marubah Ia)a dat arahnya secara tiba-
tiga. fapi menariknya, jika sebuah kendaraan
beroda mungkin saja membutuhkan wbuah
jalur berkontur halus yang merafleksikan radius
pUWrnya, jus£ru lebar jalur mrssbut dapat
disesuaikan terhadap dimensi- dimensinya
dengan span. Sebaliknya, pejalan kaki, meskipun
dapat menolenr perubahan arah yang
mendadak, maIah membutuhkan ruang yang lebih
besar dibandingLan dimensi-dimensi fi5iknya ssrta
kebebasan memilih yang lebih besar selama
menjalani seb at jalur

Tîtik temu atau persimpangan jalur selalu menjadi


üebuah Etik psngambilan keputusan bagi orang
yang mendekatinya. kemenerusan dan skala setiap
jalur pada sebuah persimpangan dapat menolong
kita untuk membedakan rute-rute utama menuju
ruang-ruang yang besar dan jalur-jalur sekunder
-— yang mengarah ke ruang-ruang yang lebih
svikit. Eetika jalur-jalur di sebuah pemimpangan
setara sacu sanna lain, maka per!u disediakan
ruang yang cukup agar memungkinkan orang
barhenti sejenak untuk menyesuaikan
orientasinya. Bentuk dan
ella anses-akses masut dan jalur sebaiknya juga
membawakan pembedaan antara promsnade
umum. aula-aula privat, dan koridor servis.

5'ifat konfigurasi sebuah jalur mcm sngarühi


dan juga dipengaruhi oleh pola or9arıiaasi ruang-
ruang yang dihubungkannya. Konfigurasi sebuah
)aIat dapat memperLuat sebuah organisasi
spasial dengan cara menyejajarkan polanya. Acau
konfigurasi 8ersebut dapat dikon¢rasikarı dengan
bencuk organisasi spasialnya dan bertindak
sabagai sebuah genekanan visual. 'ekali kita bisa
memetakan konfigurasijalur-jalur di dalam sebuah
bangunan di dalam pikiran kita, mak a orientasi
Rita di dalam bangunan tsrsebut serta
pengertian kit,a akan tara letak spasia\nya
atar menjadi jelas
1. Liner
'eluruh jalur adalah linear. Namun, jalur yang lurus, dapat
menjadi elemen pengatur yang utama bagi serangkaian
ruang. Sebagai tambahan,§alur ini dapat berbencuk
kurvalinear atau trrpotong-potong, bersimpangan dengan
jalur Iain, bsrcabang, atau membentuk sebuah putaran

Sebuah konfigurasi radlal memilikija|ur-jalur linier yang


memanjang dari atau berakhir di sebuah titik
pusat

Sebuah konfigurasi spiral merupakan ssbuah jalur Wnggal


yang menerus yang berawal dari sebuah titiL pusat.
bergerak melingkar, dan semakin lama semakin jauh
darinya.

S'ebuah konfigurasi grid terdiri dari dua buah jalur


sejajar yang berpotongan pada inUrval-interval

rsguler dan
persegi panjang.

5. Jalingan
'ebuah konfigura5i jaringan ssrdiri dari jalur-jalur yang
menghubungkan titik-tick yang terbentuk di dalam ruang.

Pada kenyataannya, sebuah bangunan biasanya


menggunakan kombinasi pola-pola yang berurutan. Tisik-
sitik penting pada pola menapun akan menjadi pusat
aktivitas. akses-akses masuk ke dalam ruangan dan
aulayserta tempac bagi sirkulasi vertikal yang
disedia£an dengan tangga. ram, dan etevator. licik-tipik
ini m0nyelingi jalur pergerakan menuju ssbuah bangunan
dan memberikan kesempatan umut berferci se enak,
beristirahat, dan melakukan orienta si ulang. Untuk
menregah terjadinya sebuafı jalur cabang yang
berbelic dan cidak terorientasi. psrlu ada susunan
hirarkis di antara jalur dan minik-tipik sebuah bangunan
dengan cara membedakan skala. bencuk. panjang, dan
pengmpatan merska.

fIkfi#USI I U5
Kuil Persemayaman Ratu Hatshepøut, Der el Øahari.
tśatedral Canterbury, Inggris, 070—77
Thebes, 151 1—1 480 S.M.. Senmut

Denah lempas fuel !oshogu di Kawasan Taiyu-In, Nitko. Distrił‹ łochigi.


Jepang. 1636

2 /* l1XTUR NTU,RU*NG, T*TS *N


K08FIGURASI JALUR

Denah Lantai Dasar

Rumah di Old Westkury, New York, 1969 71, Richard Msier

Jalur-jalur linear sebeg4i elemea-elemen pengatur

Danah Lantai Satu, Rumah Hines, Sta Ranch California. 1966. MLJW/Moore dan Turnbull
Rumah Shodhan, Ahmodabad, lndia, 19'56. Le 6orbuaier

Potongan melalui ram dan tangga

Pvsat Pengrajin Kayu bagi Seni-senl


Ylsual, Univemitas Harvard, Cambridge.
MassachussefLs, 1961-64, L0 Corbusier

26t / 1zSITzKTvx. Bz ITvK, zUAIiG, 8 T1TAIilx


KOłtFIGUItASI JALU8

Kolese Scarborough, heothi!1, Ontario, 964, 3ob n And news

Rumah Bookstaver, Westminster Vermont, 1972, Peter L., Gluck

SI8KIJLASI / 269
g0NFIGU9ASI JALU8

Unlvcmitas Museum Sani, Universitas Californa-Berkeley,


tahun 197a , Mario J., Ciampi and Associates
K0NFIGU8A5I JALU8

-—- !" Konfigvr4si•konfigvr4si ŁerŁentvk


\ ° ’ S iral

Museum S'eni Barat, Tokyo, 1957—


59, Le
Mezzanine Plan Corbusier Roof Plan

t72 / xzłlizKilJz. BzłlïlJK, zlJxlłG, s


T1T1›ł1łI
Candi Borobudur monumen Candi Buddha yang
dibangun pada Shun 750-850 di propin6i dawa
Tengah Indonesia. ' eraya mengefilingí monumen ini,
para psziarah akan melalui dinding-dinding yang dihiasi
ornamen dengan relief-relief yang merggambarkan
kehidupan Øuddha dan prinsip-prinsip ajaranrya.

M« cuggenheim, New York City 1945-59 Frank


Lloyd Wright
Proyek Rumah Sakit, Vsnesia, 1964-66,

274 I AzSIT‹KTUz: BcI‹TIJK, R«AI‹G, & TATAIi1Ii


KONFlGUgASl JALU9

Jaipur, India, 1726

Priena, diNmukan pada abad IV S'.M.

ahead Kota Ideal. 1451-64, Frances di Giorgio Martini

"

Manhattan, New York Cicy

SIRKIJLASI / 275
Denah Paus Sixtus V untuk X'oma 1585

z/6 I AzSITE T z. Bz T K, eIJA G, s uT A


g0NFIGURASI JAtUR

II Yuan (Taman Kcsukaan). Suzhou,


Cina, Dinassi King, abad XIX

Pønah untuk WashingÆn, D.C., 1792, Pierre L’Enfant


HUBUNGAN JAtUR-RUANG

Jalur dapa¢ dikaitkan dengan ruang-


ruang yang dihubungLannya melalui
Dsberapa cara berikut. Mereka dapat:

” Integritas setiap ruang


di rcanantan
• Eonfigurasi jalurnya fleksibel
• Ruang-ruang yang menjadi
psnantara dapat digunakan untuk
menghubungkan jalur dengan ruang-
ruangnya

Isvat ¥enemMasi Buang


• Ja|ur dapat lewat me|aIui sebuah
ruang secara aksial, miring, atAJ di

jalur menciptakan pola-pola


pedstirafiatzndan psrgsrakandi
dalamn a.

• Lokasi ruangnya menghasilkan

• Hubungan jalur ruang ini


digunakan unsur mencapai dan
memasuki ruang-ruang pending
baik secara fuhgsional maupun
simbolis

278 / AtSlTzKTvx. BE›ITvK, zUA›IG, s TATA›I1›I


Kvil Pcmemayaman Bamees III, Medfnet-Habu, 1 9& 5.M

1 970, Charles Moore Associates

SIkKlJLASI 1179
'" ' "'/' “ ”^” Rumah Tradisional Jepang

Rumah Famsworth, Rana, IIIinois, J950,


Ludwig Miss van der Zone

Palazzo Amoinini, Udine, Italia. 1556, Andrea Palladio

280/ AxSITEI‹TlJe. Bt›ITUK, z lAtIG, 6 fATAN H


Gedung Aparcemen Neur Yahr, Bremen, Jerman, 1958-62, Alvar Aalto

Rumah Il Eric Boissonas, Cap eenat, Peranris, 1964, Philip Johnson

flkKlJLASl 1281
Tang$a ä<rkväah,
setelah gambar oleh Wil|iam R. Ware

Ruang-ruang untuk qsrgerakan membentuk”sebuah hagian integral darl otgan’isa¢i ”Oentut ruang sirkulasi bervariasi menurut
bangunan manapun dan memiliki jumlah yang signifikan dl dalam volume sebuah bangunan. bagaimana:
Jika hanya dianggao •sebagai alat penghubung fungsional semata, maka jalur •irkuIasi • 8atas-batasnya didefinisikan;
Jaoat menjadi ruang seperti koridor yang tak-berujung. Namun. bentuk dan skala sebuah • Bel tuknya berkaftan dengan bentuk ruang
ruang sirkulasi, sebaitnya mengakomodir psrgerakan manusia ketika mereka tengah yang dihubungkann¥a;
berjalan-jalan santai, berhenti se enak, b5ristirahat, atau m¢nikmati Demandangan di • kualitas skala. proporsi, pcncahayaan,
dan sepanjang JaIur. yemandangannya diartikulasikan;
• Pintu yintJJ masuk membuka oadanya; dan
• la menangani psrubahan kecinggian dengan
menggunakan tangga dan ram.
Sebuah ruang sirkulasi bisa:

member‹tuk suatu galeri publik asau koridor


privat yang berhubungan dengan ruang-ruang
yang dihubungLannya melalui anses-aksss
masuk di dalam sebuah bidang dinding;

membentuk ssbuah balkon atau galeri


yang menyajikan kemenerusan spasial dan
viuual dengan ruang-ruang yang
dihubungkannya;

Membentuk jalur setapak berkolom yang menjadi


penambahan fisik ruang yang dilaluinya temebut.

Tinggi dan lebar sebuah ruang sirtulasi haru6


proporsional dengan jenis dan jumlah pergerakan
yang akan ditampungnya. Perbedaan skala
sebaiknya diterapkan di antara area jalan santai
publik, aula yang iebih orivat, dan roridor sewis.

Sebuah ja|ur yang ssmpit dan tercutup oerara


alamiah akan mendorong psrgerakan fe depan.
Untuk mengakomodir lalu lintas yang lebih besar
serta menciptakan ruang untuk berhenti sgjenak,
berisrirahas, atau menikmati pamandangan.
maka bagian-bagian terteritu ssbuah jalur dapa¢
dipertgbar. Jalur ini juga dapar diperbesar dengan
menggabungkannya dengan ruang-ruang yang
diTa1uinya.

Di dalam ruang yang lebih besar, jalur


daoat mengacak, tdnpa bentuk atau
definisi. dan dite/u£an oleh aktivitas dan
psngaturan psrabotan di dalam ruang _
tersebut.

SIRKSLASI / 283
BENTUK 8UANG SI8KIILASI

Biara S'. Maria della Pace, Roma, 1500-04, Donato BramanN

Lorong Kadiaman Okusu, fodoroki, Tokyo,


1976-78, Tadao Ando

Yesclbulum (aula pintu masuk) sebuah iscana Renaisan


Beberapa contoh beragam bentuk ruang yang digunakan bagi
rgerakan me Iui0ebuah ban an

Sebuah bukaan koridor melalui jalur ber iang pada sebuah


nuang nterior dan melalui serangka an p ntu Peranc s
pada sebuah halaman eksterior.

Aula Nrangkat, Rumah di Wilayah M«rrls, New Jersey, 1971. MLM


BEN'IUg RfI8NG SlRgtILASI

Tangga dan jalur tangga tersedia uncuk pergerakan


vertikal kita antara lantai sdbuah bangunan atau ruang
luac Ksmiringuntangga,ynng drexukan oet
dmensi
tanjakan dan injakannya. harus diproporsikan agar sesuai
dengan pergerakan dan kemampuan Wbuh kita. Jika
curam, tangga membuat pendakian secara fisik melelahkan
dan tidak mengundang secara psikologis, serta dapat
membuat pergerakan turunrya membahayakan. Jika rendah.
I.angga harus memiliki tanjakan yang cukup dalam untuk
menyesuaikan Terhadap langkan normal kita.

Sebuah tangga harus cukup lebar untuk mengakomodir


perjalanan kita dengan nyaman. begitupun halnya
dengan gerabofian dan peralatan yang harus diangkus
ke atas maupun ke bawah dengan tangga. Lebar
tangga juga memberikan suatu petunjuk visual bagi
karakter publik a*.aupun privat tangga csrsebuc. Anak-
anak cangga yang lebar dan rendah dapat bersifat
menyambut, semenWra tangga yang sempit dan curam
dapas mengarah ke tempat- MmpatyaMg lQbh
priyat

Jika psrgerakan naiv tangga dapat menunjukkan privasi,


jauh, atau lepas, prose6 turunnya malah dapat
menyiratkan pergerakan menuju lantai dasar yang
annan, terlindungi,
Tangga, dalam hal mengakomodir perubahan ketinggian lantai,
dapat mempsrkuat jalur pergerakan, menghentikannya,
mengaYomodır psrubahan arah, ataupun menghilangkannya
sebglum mgmasukı sebuah ruang utama.

Eonfigurasi tangga menensukan arah jalur kita ketika menaiki


atau menuruni anak-anak tangganya. Ada beberapa cara dasar
mercjonfigurasi jalur dan arah sebuah sangga.

Tangga lurus
langga L
Tangga U
iangga Sirkuler
Ruang yang ditempati oleh tangga dapac besar, tapi bentuknya
dapat dima+uLkan ke dalam Inteñor dalam beberapa cara. la
dapat diperlakukan sebagai sebuah bentuk cambahan atau
sebagai sebuah solid volue‹mfis yang daripadanya ruang diukir
kejuar unMk keperluan pergerakan maupun untuk beristirahat.

W”“ ' t '


..-
\x /

’** “ x
...

Jalur tangga dapat memberrtang sspanjang sisi sebuah ruangan,


membungtus ruang, atau mengisi volumenya. la dapac
dirajut I‹s dalam batas-bacas suatu ruang atau dipanjangkan ke
dalam serangkaian panggung untuk duduk atau ceras untuk
aktivitas.

Jalur ssbuah tangga dapat mgnruat dari antara dinding


melalui sebuah lorong ruang yang sempit untuk memberikan
akses ke tempat yang privat atau ia juga dapat menegaskan
keartrrcapaiannya,

Di sisi Iain, bordes yang terlihat pada saat pencapaian akan


M engundang psrgerakan ke atas, begitupun haln y a dengdn injakan

yang meluber di bagian bawah seAah jalur tangga.

288 I AzSlTtKTUz. 8tHTUK, eIJAHG, & TATA›IAI‹


BENTUK kUANG SIBKULASI

Sebuan jalur tangga dapat menyusJr


ujung atau mengelilingi ba\as-batas ssbuah
ruang

Sebuah jalur tangga dapat dieksprasikan sebagai


sebuah bentuk srni tiga dimensi baik dengan
menampelkannya pada sebuah tspi atau
bebas berdiri da am ruang

Sebuah jalur tangga dapat menjadi elemen psngatur dan bamama-


mama menjalin serangkaian ruang pada tingLat yang berbeda di
dalam Oebuah bangunan ataupun ruang luar.

SIRK8LASI l289
Tangga merupaLan beKuL figa dim6nsional, sepel halnya
pergerakan naik ¢urun Sangga SeDagai sebuah pergalaman figa
oimensional. Kualitas figa dimensional ini dapat dieksploitasi jika
cita memperlakuLannya sebagai karya figa dimensi, Perdin bebas
di dalam ruang atau dimmpsl pada ssbuah bidang dinding.
Lsóih jauh lagi, ruang itu eend’iri dapat menjadi Ssbuah j’aIur
tangga dekoratif yang berukuran sangat besar

Tangga Besar, Rumah Opera Paris, 1861-7 , Clan8s Garnier

2t0 / xSIT«TU . B‹I‹TIJK, evAliG, a TATAI‹1x


BENTUK RUANG fIRKULA5I

Proyeksi Miring tangga ruang duduk, Rumah di 0Id Westbury, New Work, 1969 71, Richard Meier

SIgK\ILASI / 291
Manusia fitruvlus. Leonardo da Vinci
Proporsi & Skola
,Di dalam \fiIIa Fosrari Anda dapar merasakan tebalnya dinding yang
memisahkan ruangan, yaflg masing-maslng telah diberikan bentuk yang presisi
dan tertentu. Di kedua ujung batang-menyilang di aula tengahnya
Mrdapat sebuah Lamar bujursangkar berukuran 16 x 16 kakl. Kamar ini
terletak di antara rebuah lamar persegi yang lebih besar dan lebih kecil, salu
12 x 16, dan satu lagi 16 x 24 kaki, atau dua kali lebih be5ar. Kamar yang
lebih kecil yang lebih panjang dindingnya, dan kamar yang leoih besar
dindingnya lebih pendek. berbagi bersama dengan kamar bujursangkdr
tersebut. Paltadio memberikan penekanan yang sanga8 besaF terhadap
perbandingan sedsrhana berikut: 3:4, 4:4, dan 4:6, yang juga ditemukan di
dalam harmoni musik.
Lsbar aula tengah itu juga memiliki basis angka 16. Panjangnya menjadi !
ebih tidak presisi lagi karena I‹ecebatan dinding harus ditambahkan pada
dimensi prar¢is ruang-ruang tersebut. Efek khusus aula tersebut di dalam
Yomgo'fiisi yang saling kuat mengunci ini dihasilkan melalui kstinggiannya yang
luar biasa, Iangi¢-langit be4ubah-drum yang menjulang tinggi di atas ruang-
ruang samling ks dalam Ian1:ai mezanin.
Namun, Anda mungkin akan bertanya tanya: apakah para tamu
sungguh- sungguh merasakan proporsi-proporsi ini* Jawabannya adalah ya—
bukan karena ukuran-ukuran etsaknya, namun ide dasar df balik itu. Anda
akan memperoleh suatu rasa alan komposisi yang mulia, yang
terintsgrasi dengan kuat di
mana di dalamnya seciap ruangnya menghadirkan suatu bentuk ideal di dalam
kepenuhannya yang lebih besar. Anda juga alan merasakan bahwa lamar-
kamar teiebutsalingterlatdaam hal ukuran fldakadayangtidgk
nting—
seluruhnya luar biasa dan menyeluruh."

Scssn Eiler Rasmussen

1962
PROPORSI g SKALA

Bab ini membahas hal-hal mengena propomi dan skala yang Saling terkait salu
sama lain. Jika skala menyiratkan Wntang ukuran sesuatu dibandingkan
deflgan seuuah standar referensi ataupun ukuran sesuatu yang lain. maka
proporsi merujuk pada keyafltasan atau hubungan harmonis salu bagian
dengan bagian tainnya atau dengan bagian keseluruhan. H¢bungan ini bisa saja
bukan hanya sacu kepen¢ingan, tapi juga salu kuantitas atau derajat. Jita
desainer biasanya memiliki kisaran pilihan eswakCu menentuk6h yroporsi
sesuatu, bef'erapa pilihan pun
alan diberikan kepada kita melalui sffat material, oleh ragaimana glemen-elemen
bangunan merespon gaya, dan oleh bagaimana sesuatu it.u dibuat,

2s / AtSlizKTve. ezHTvr, 2v1IiG, & T1TAHA›I


P80P0RSl-Pg0P0RSI MATEglAL

Seluruh material bangunan di dalam arsitekcur


memıliki silah elas¢isitas, Lekerasan, dan daya tahan
yang unik. Dan mgrska semua memiliki patas
kekuatan puncak yang tidak dapat dicapainya jika
tidak dengan jalan memecahkan, memacahkan, asau
meruntuhkan ma¢srial tersebuc. Karena mkaran-
wkanar di dalam material yang berasal dari gaya
gravita5i akan bertambah sejalan dengan ukurannya,
maka seluruh material pun mgmiliki dimenri-dimensi
rasional puncak yang ¢idak dapat dilebihinya.
Misalnya: sebuah petat beton dengan let:ebalan
sepuluh sentimeter dan panjang dua setengah
mater wajar jika diharapkan mampu memikul
bebannya ssndiri sebagai sebuah jgmbatan di
antara dua tumpuan. Namun jika ukurannya
bertambah empat hali lipat, menjadi empat puluh
sen3imeter dan panjangnya menjadi seputuh '
meter, maka pelat tersebut mungkin akan runtuh
oleh karena bebannya rendiri.

Bahkan sebuah macerıal yang buah srpsrci baja


sekalipun memiliki batas panjang yang tidak dapa¢
dilewati lagi tanpa melebihi Patas kekuatan
puncaknya Seluruh bahan memiliki prooomi
rasional yang diatur oleh kekuazan dan kelemahan
dasamya. Satuan pasangan batu sepersi bata,
misalnya. akan kua¢ jika menerima tekanan dan
bergantung pada massanya dalam menghimpun
kekuacannya. Material-materia| seperti itu oleh
karenanya bentuknya volumetris.
Material seperti baja kuat oaik trrhadap gaya
tskdn maupun gaya tarih, dan oleh karenanya dapa¢
dibentuk menjadi Yolom dan balon !inier. şey menjadi
massrial lembaran cipis. Kayu. sebagai bahan yang I
İ
cukup Rekaibe! dan elaaT6, dapat dipakai menjadi
liang dan oalok linier papan, dan sebagai efemen
perXbensuk ruang pada YonasmYei rJmah batang kayu

F8OFOItSI & SKALX | 29f


I'g0P09SI-PR0P0RSI SIRUKTURAL

0i dalam konstruksl arsitektur elemen-elemen struLtur


dituntut unik mampu membenUngi ruang dan
menyalurkan beban merska melalui penopang-psnopang
vercikal ke sistem pondasi sebuah bangunan. Ukuran
dan propomi elemen-elemen ini Nrkait secara langsung
dengan tugas-tugas struktural yang diambannya, dan
oleh karsnanya dapat menjadi indikator visual alan
ukuran dan skala ruang yang dibanM diWSupinya.

Balon. misalnya, menyalurtan beban-beban secara


horisontal melirrtasi ruang menuju penyangga-penyangga
vsrtikalnya. Jika bentangan sebuah balon atau baban
dibesarkan dua kali lipat, lenturannya pun akan menjadi
dua kali lipat, dan mungkin akan mengakibalan
keruntuhan, Papi jika ketebalannya dibesarkan dua kali,
maka kekuat annya pUn akan bertambah menjadi empat
kali.. 0Ieh karena itu, ketebalan sebuan balok merupakan
dimensinya yang paling I‹rilis. dan perbandingan antara
teb»\ dan osntang merupakan indikator yang berguna bagi
psranan struksuralnya.

Sama halnya, tIang-liang akan menjadi lebih tebal ketika


bebannya dan benda-benda yang ditopangnya bercambah.
8a\oY dan Yolom bersama-sama membgnWk suatu
struktur rangka kang mendefinisikan madul-madul ruang.
Dari ukuran dan proporsinya. kolom dan balok menegaskan
keberadaan ruang dan menunjutkan skala oerca
struktur yang hirarkis. Hal ini dapat dilihat pada cara
ba\ok-balon tepi ditopang oleh balon anal, dan balon
anal ditopang oleh balon induk. Seciap elemen akan
Pintu gerbang Selatan dari dinding pagar ketiga Naigu, bagian dalam bercambah tebalnya jika beban dan bentangannya
tcmyat suci lee, Eawa6an Mie. Jepang, tahun 690. juga berrambah.
Proporsi elemen-elemen scrukcuraI”Iainnya. seperti
dinding pemiLul, pslat lantai dar atap. atap
lengkung. dan kubah juga memuerikan keoada kila
landa-landa visual dengan propomi-proporsi
peranannya dalam sistem struktur maupun sifat-
sifat bahannya.
Sebuah dinding bata, kuat dalam menahah 4aya
tezan, setapi re|acif |emah menerima gaya lentur alan " ““" “”“""
menjadi lebih tebal daripada dirdirig bacon betalar '
yang msnjalanran funq5i yang mama, Sebuah kolom 1

baja akan menjad lebih tipis dibandingkan sebuah


¢iang kayu da\am menopang beban yang mama. '
Srbuah pelat beton bertutang setebal 10 cm alan
membentang tebih jauh dibandirgkan lantai kayu .
ssteba\ 10 cm. t

drena struktur kurang tergantung pada beban dar *“ " ” :”


tekaLuan suatu material dan I6bih pada geometrisnya
uncuk stabiliras, seperti pada tasus srbuah struktur ‘'
pèl dan rangka ruang, maka un5ur-un5umya akan *
Kayu dan Bata
kemampuannya memberi skala dan dimensi tdFhadap Rumah Schwartz, Two Rivers. Wisconsin, 959, Frank Floyd
'öU¥£U FUdf4g.

itay s•Ia ssa s Renang Olimpiade. Munich, Jerfnan, 1972.


rrsd Otto

—-— Crown Hall, lns¢itut Teknologi Illinois, Chicago, 1956. Mie6 van
der Rohe

PR0P0AS#S#StA/29f
880P0RSI•PR0P0R5I FAB9lItAN

Banyalunsuramitekturyangdigkgrdandbuac
psrbandingannya tidak hanya berdasarkan sffat-
sifat serta fungsi struI‹turaInya saja. tapi juga
oleh proses pembuatannya. karena unsur-unsur
ini dibuat secara massal di dalam pabriL, mereka
memiliki ukuran-ukuran dan qroporsi standar
yang
dikenakan padanya oleh para produsen perorangan
mauoun srandar-standar industri.

i 6lok beton dan bata blasa. misalnya.


dlproduksi sebagai blok-blod modul bangunan,
Meskipun ukuran merska berbeda satu sanna
,_ lain, kgduanya
diproporsikan dengan dasar yang serupa. Kayu lapis
dan bahan-bakan tipis lain juga dibuat sebagai bIol‹-
blok un? dengan proporsi yang sudah tertentu.
Profil baja memiliki proporsi tercsntu anq umumnya
cslah disetujui oleh para produssn baja dan
Lembaga Konssruksi Baja Amerika. Jendela dan
pintu memiliki proporsi-proporsi yang ditetapkan
oleh para produsen perorangan unik-unik wrssbut.

Karsna hal-hal ini dan bahan Lahan lain pada


akhimya harus mgnjadi satu dan mencapai tingkas
kscocokan yang tinggi dalam konstruksi sebuah
bangunan, mala uturan standar dan proporsi
dari unsur unsur yang d pronuks pabrik akan
mempengaruhi ukuran, proporsi, dan tarak bahan-
bahan lainnya juga. Rntu dan jendela standar
harus dibsri ukuran dan proporsi yang pas di dalam
modul bukaan Nmbok. Kayu atau logam
penopang harus diberi jarak unt+Jk menenma
modul bahan tipis tersebut
Sekalipun sudah mempertimbangkan hambacan-
hambatan proporslonal yang dikenakan pada suatu
bentuk melalui sifat alami bahan, fungsi
struktural, acau proses produksinya. desainer
masih cstap mampu mengendalikan proporsi
bentuk dan ruang di dalam maupun di sekeliling
sebuah bangunan. kputusan untuk membuat
suatu denah ruangan
berbentu£ bujursangkar atau memanjang. bemkala 400 Saki pemegi
intim atau senjang, a¢au memberikan sesuatu
yang mengagumkan pada bangunan, +asad yang
lsbih singgi daripada norma!, merupakan hat sang
desainer temebut. Papi atas dasar apa keputusan-
kepucuran itu dibuat?
Sebuah ruang bujursangkar yang memiliki empat permukaan yang sama,
Rika dibutuhkan •ebuah ruang dengan luas 400 sifatnya statis. Jika panjangnya bertambah dan mendominasi Igbarnya,
ia kaki persegi, seperti apatah dimensi—berapa akan menjadi lebih dinamis. Jika ruang persegi dan memanjang
mendJnisikan perbandingan lebar-panjang dan panjang-tinggi—yang tempat un¢uk beraktivitas, maka ruang-ruang linier
menimbulkan pergerakan dibutuhkan* Senju saja, kegunaan ruang serta sifat serca dapat dibagi ke dalam sejumlah zona
dengan mudah.
aktivitas yang aKan ditampung akan mempengaruhi
bentuk dan propominya.

Fakor takis, spez swuWur, murgkD


akan membatasi satu atau lebh dlmeninya.
Lingkgngannyz—tngkunganetstmriorgtau rugng
inferior an9 berdekatan—mungkin akan memberikan
tekanan pada bentuknya. Keputusannya mungkin
adalah dengan menggunakan ruang dari waktu dan
tempat yang Iain dan mensimulasikan propomi-

Atau, keputusan tersebut akhirnya bila didasarkan


pada Penilaian vi•'uaI. essetis mengenai hubungan-
hubungan yang “diinginkan” di antara dimensi bagian-
bagian dengan keseluruhan sebuah bangunan.

kapel Woodland,
Stockholm, Swedia, 1918-20, Erik Gunnar Asplund
5IST£M-SISTEM I' 0P08SI

Sesungguhnya, persepsi kita alan dlmensl-dimensi


fisik arsitektur, tentang proqorei dan skala. adalah
tidak akura¢. Psrsepsi tersebut terdistorsi oieb
oemendekan perspek:Ut dan)arak. ian okej b'iau-bias
bla a, ban okej karenanya sutit untuk ditendalikan dan
diprediksi dengan cara yang prssi si dan oDyek¢if.

Perbedaan-perbedaan kecil atau sedikit khususnya


dalam dimensi sebuah bentuk akan sutit untuk dipahami.
Jika sebuah bujumangkar menurut defînisinya memitiki
empat si+i yang sama ssrta empac suduc psrsegi.
maka
ssbuah ben¢uk oersegi panjang dapa¢ terllhat seolah-olah
bujursangkar, hampir seperti bujursangkar. atau sangat
tidak m6nyerupai bujursangkar la dayak terlihat
yanjang, pendek, puntung atau gemyal, tergantung tlcik
oandang kita. Kita menggunakan istilah-istilah ini untuk
memberikan sebuah ben¢uk atau figur suatu kualıta5
viuual yang pada umumnya merupaön hasil dari
oemahaman kita akan prooorsi-proporsinya. Namun,
ia bukanlah ilmu pas¢i.

Jika dimensi dan hubungan-hubungan p ssisi sebuah


de+ain yang diatur o\eb suatu sistem proporsi tidak
dapas dipahami secara obyektif dalam sebuah cara yang
serupa oleh semua orang. mengapa 5i5Wm-'sisNm
proporsi bsrguna dan menjadi suatu hal penting di
dalam desain amitektur?

+ujuan seluruh leon propor•i int adalah untuk mencip8akan


sua¢u kepekaan akan harrroni dan aturan di antara
elemen-elemen di dalarn suatu konstruksi visual. Menurur
Euclid, rasio rnerujuk pada perrandingan kuantitatif
antara dua hal yang seruoa. sementara proporsi
merujuk pada kesetaraan oerbandingan. Oleh karenanya,
yang menjadi dasar utama selurUh vintern proporsi adalah
perbandingan karakteristik, suatu Yualitas permaren
yang disalurkan dari salu perbandingan ke
perbandingan yang lain. Maka,
suatu 0i0Wm proporsi akan menghasilkan sebuah rangkaian
hubungan visual yang konsisten antara bagian-bagian
dari •sebuah bangunan. begitupun antara bagian-
bagian tersebut dengan keseluruhannya. Meskipun
hubungan-
fiubungan ini bisa jadi tidak dipaham. secara langsung ohh
pengamat adam. catanan visual yang mereka ciptakan ini
dapat dirasakan, diterima. atau bahkan diksnali mclalui
ssrangkaian pengalaman yang berulang. ' etelah kurun
vak¢u tertentu, kita mungkin akan mulai dapat meiinat
bentuk kessluruhan di dalam bagian tersebut, dan sebagfan
di dalam k ssI«rvharnya
300/ tSI7tr›vx. eElıTv , xUAHG, & TATAxA›I
SISTEM-SISTEM PR0P09SI

5istem-si0Wm proporsi melampaui dacerminan-determinar


fungs‹onal dan seknis dari bgntuk dan ruang
arsitektural untuk menghasilkan ruatu rgaiona!iaasi estet‹s
bagi dimensi- • Penempang £mas (AlAr Sealion)
dimensinya. Sistem-sistsm ini dapat secara visual
menyatukan kslipatgandaan elemen-elemen di dalam desain • fusunan-svsunan Klaik
arsitektural dençan membuat seluruh bagiannya menjadi bagian
dari keluarga proporsí yang sama. Sistem-siswm propomi
dapat member!kan kesan keteraturan dalam meningkatkan
kualitas kemenerusan sekuen ruang. Merska dapat
menghasilkan hubungan antara clemen-elemen ekstsrior
dan interior sebuah bangunan. • Ken

Sejumlan teori proporsi yang di5ukai“ telah mengalami


perkembangan dalam prrjalanan sejarah. Pandapat
mengenai penggunaan suatu sıstrm urcuk desain dan • $kala Nuadu proporsi tetap yang digunakan
mengcomunikasikan maknanya adalah biasa di setlap masa. untuk menentukan dirrensi dan
Meskipun sikim yang sesungguhnya dari waktu ke wak¢u besaran.
selalu bermacam-macam. namun prinsip-prinsip yang dilibatkan
serta nilainya bagi desainer cidak akan pernah bembah.
- .- .. .. ...----..-. -- ... ........-... ............... .. . . .... ...

Jenis-|enis Pfoporsi:

c-b c
Geoincfrls (misalnya1, 2, 4)

c-b c
(misalnya 2, 3, 6)
Sistem-system proporsi matsmatis awalnya berasal
dari konsep Phytagoras tentang “semua adalah
angka' ssrta keyakinan rahwa hubungan-hubungan
numerik tertencu meman!festasi struktur harmoni
alam semeata. Oalah salu dari hubungan ini yang
telah oigunakan sejak zdman puroakala adalah
prooorsi yang dikenal dengan Penampang Emas
(gold.•n 5ert/on). Bangsa Yunani menyadari peranan
dominan 'oiden fi'ecfiion ini äalam ytoyor5i tubuh
manusia.
Dengan meyakini bahwa kemanusiaan dan tempat
suci yang menjaga dewa-dewa mereka harus berada
pada tacanan univemal yang leoih tinggi, merekapun

msnggunakan proporsi-proporsi ini di dalam s¢ruk¢ur-


juga mengeksplorasi Golden Section di dalam
karya- karyanya. Pada era yang lebih awal. Le
Corbusier mendasarkan sistem Modulornya pada
&/den Seycom.
Penggunaannya pada arsiteĞur bertahan hingga

elden Sektion dapat did6nisikan sebagai


perbandingan antara dua buah penampang garis, atau
dua buah dimensi suacu sosok bidang. dimana bagian
yang lebih kecil dar4 keduanya berbanding dengan
yang lebin besar sernentara yang bagian yang lebih
besar terssou¢ berbanding dengan jumlah keduanya.
bevara ajabar hal ini dapat diekspresikan mefalui
psrsamaan antara ksdua perbandingan tersebut:

b- a+b
golden Action memiliki beberapa sifat
geometric dan ajabar yang luar biasa yang
dipsrhitungkan
keberadaannya di dalam amitektur bsgitupun di
dalam struktur banyak makhluk hidup. Semua
derstan yang didasarI‹an oada ñâ/den S'action
seketika menjadi aditif dan geometric.

Dean bin yang hampir mendekati Soldan 5ar¢ion


dalam angka-angka kessluruhan adalah Derec
Fibonarci: 1. 1, 2, 3. 5, 8, 13 ...Setiao angka
merupa£an jumlah darı kedua angka sebelumnya, dan
perbandingan antara dua angka berurutan cenderung
mendekati 6oldsn baMon sementara derst ini
menerus sampai tak terhingga.

Dalam deret numerik: 1, B', B*, B , . ..g' . seclap


angka merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya.

z02 / AzSlTEKTve: ezxTvK, xI›AI‹G, & T TAIIAII


Suatu bentuk pemegi panjang yang sisi-sisinya
diproporsikan menuruc ûialdcn Sccfiian dıkcnal sebaga/
sebuah Persegi Emas (fiolden Rectangle). Jita suaM
bujursangkar didirikan pada sisi febih kecilnya, maka
bagian asal dari persegi panjang itu akan menjadi sebuah
Persegı Emas yang lebin kecil Papi serupa. Operasi ini
dapat diulang tanpa henri untuk menriotakan suatu
gradasi bujursangcar dan Persegi psrsegi Emas.
Selama proees transf0rma5i ini, setiap bagian akan
tetap serupa dengan ssluruh bagian lain, begitupun
dengan r'agian keseluruhan.
Diagram-diagram pada halaman ini mengilus
¢rasiLan pola pertumbuhan proses gaometri•s dan
aditif yang didasarkar pada ûÖ/den Serriorı.

AB + BC = CD
BC + CD = I7E

AB CD E
dll

rz0ı'0eSI t fKALA / 303


PENAMPAflG £MAS (G0I0£5 5££7fOP)

Parthanon, Athena, 447 432 S M., Ictinus dan Callicrat«s

Dua analisis grafis iri mengilus8rasikan penggunaan golden


Section dalam memproporei&n lasad Fârthenon. Menarik untuk
dicat.at bahwa sementara kedua analisis dimulai dengan
cara memasukkan fasad tersebut ke dalam sebuah Persegi
Emas, namun setiap analisis tsrnyata bervariasi satu sama
Iain dalam hal pendeka dnnya untuk membuktikan
keberadaan Golden 5'ection dan dampaknya pada dimgnsi-
dimensi serca dissribusi elemen di seluruh fasad tersebut.
AB BD AD AE
BC ” GB ' BD ' AD

304/ AESITEETIJIt: BEFITIJK, RUA#G, I TATAIJATI


yENAjgPANG £MAf (GOtO£0 s£€ /0ff)

D
2 3 4 5
.- . Ly .. . ..-.. .....-. - .-...........y

, 2

.’ "‘’ "”" | "‘••• ” “ ” "”t-." "”" "-•.

;, .‹-. ‘”* ; .. ; ” ” ”’” ”.


lle .. . . J . I ?J...1 . “

Tem§igt£o I. Piatr0 di M0n@riO.


Museum Dunia (Proye£), Jenewa, 1929, M COrbusier
Roma, 1502-10, 0onaO
Bramante

5‹rteIah F.M. Lund


Setelah Morssel
Palazxo Famase, Roma, 1515. Antonio da ú'angaIIo
yang Iübih muda

'

.. -....................................y

Jika garis-garis diagonal dari dua buah persegi panjang


rejajar ataupuntegalturus satu samalin, memka
menandakanbahwa xedua pemegi panjang tersebK memiliki
proporsi yang serupd . Ga‹fie-Jane diagonal ini maupun garis-
garie yang menandai calmar bemama elemen-giemennya,
disebut gar's-garir yang mengatur. Hal lni sebelumnya dibahas
dalam dlskusi mgnganai Sol film:ion, tapi mereka juga
dapat digunakan untuk
mengendallkan proporsi dan penempatan elemen-glgmen di dalam
sistem proporsi lainnya. Le Corbusier dalam /U•nuju insitedur
yarg Baru. memberikan pernyataan berikut:

“'ebuah garis yang mengatur adalah suatu jaminan yang


menentang ketidakteraturan. la adalah suatu sarana
verifikasi yang bisa menyetujui srluruh karya yang dibuat
dalam kegairahan, ..ia rnenganugerahi karya tersebut ruatu
kualitas
irama. Garis pengatur memasukkan bencuk nyata yang
rratematis ini yang memberikan psrsepsi yang meyakinkan
mengenai tatarlan. Pil'ıhan suatu gama penga¢ur akan
menecapkan geometn damat karya sersebut . ,.la adalah
medium menuju suatu akhir; ia bukanlah sebuah resep.”

30+ I zSITzrIyx: BztlTvK, xUA›IG, e TATAH1›I


2 1 2 1 2
........... ...... ...............,...... ....... .....
W " .... ..e....Ș......#............. ..... .........* .
3/,t
”””"”” ”“"” ””””””: ””””'””””" ”'”” ”“””“””“”““”“,

’ ...........y.....-ș.............ș......................'
c ‘
............ .... ............/c.... ....-...-..
;....... . ..Ș.....Ú...›.... . ..Ğ-....Ž............-
,

D‹ dalam esainya, Mafiematlka ’mile yang villa Garchas, Vaucresson. Perancis, 1926 27, Le
Arbuaier Ideal, 1947, Co\in Lowe menunjukl‹an
køøamaan antara subdivlsi •'paøiaI
seouah villa Palladian (‹eo-Y\asiY] dan grid
struktur sebuah villa karYa Le Corbuøier. w
Jika kaoua villa tersebut saling membagi
suakU 6istem propomi yang serupa
Serta ssbua\ hubungannya @nhadap
Nuadu tatanan masematis yang lebin
Singgl, maka villa Palladio csrdiri dari
ruang-ruang dengan bentuk da='ar yang
Tetap serca hubungan satu sama lain
yang harmonic Villa Le Corbusier
dikomposisi dari
laplsan-lapisan ruang betas ńorì 'annal ......................... ....
yariø didefinisikan oleh pslat lantai villa fóscarl, Malrontenta. ltalia, 1558, Andma Palladio
dan atap. Ruang-ruang tersebut
bervariari bgntuknya dan diatur secara
asimecris di satial lantøiriya.

PgOPOxSI & st ”l307


TTANANTflAN*NKUBK

"-” ””- latanan lonlk. dari Kuil IIIlesue, Achena. 449 fi'.M.,
Callicrates. Setefah gambar ohh William R. Ware.

Bagi oangsa Romawi dan Yunani kuno“k asik, tatanan-catanan ini


Karsna ukuran Yolom-Yolom bewariasi menurut lingkungan
direpresencasikan ke dalam proporsi elemen-elemen mereka melalui
suatu barıgunan. maka sacanan-tatanan tidak didasarkan pada
ekspresi £eindahan dan hamoni yang sempurna. Unlt dimensi
suatu unit pengukuran yang ö p. lntensirtya lebih pada untuk
dasarnya adalah diameter kolom. Dari modul inilah muncul dimensi
memaslkan bahwa seluruh bagian dari bangunan manapun ada
liang. puncak ko!om, maupun kaki kolom dl bawah dan balok
dalam proporsi serta harmonic terhadap casu eama Iain.
di atasnya. hingga ke detail yang paling kscil.
Internolumnıafiion—si'fitem penjarakan antar kolom—juga
YitruUus, dalam masa psmerintahan Kalsar Agu•M0,
didasarkan pada diameter kolom tersebut.
mempelajari contoh-contoh aktual dari tatanan-cacanan ini

terssbur dalam tulisannya, Aa T•n 0oo\s on Prchitectu/. \4gnola


merumuskan ulang aturan-aturan ini bagi Kaum Renaisans ltalia
dan bentuk-bentuknya bagf Tatanan-tacanan tersebut mungkin
60t 1 IlIhS 'î lSă0d0ă d

1!^^l ipop
TATANAN-TATANAN K£ASIØ
Evstyle

Di4style Klasifìkasi kuil menurut fntc/wofumniation ()arak any:ar kalam] eye

8/D

2D

3l2/ÆX# ITU NtUX,RUÆXG,& ÆTÆXÆX


LIC/ TY2S 8 ISä040ä4

umsn;weu/e wepP lişuedsq Any

g..... ..iii. -•...%..........................’,

’”’ i..-. -..

d9 BE
TEORI-T£0€I gEIJAI£AItf

5. Maria Novella, Floren¢ina, Italía.


A!berti merancang +asad Rsnaisans ini (1456-
70) urltuk melengkapi sebuah bangunan gereja
GosiY
(1278-J 350)

Pitagoras menemukan bahwa koneonan-Yonsonan


sissem musik Yurani dapat diekspres'ikan o\eh
derecan angka sedert1ana—1. Z. 5, 4—dan
peroandingan-perbandingan merska. 1:2, 1 5,
2:3, 3:4. Hubungan ini membuat orang *unanü
yerca s rahwa mereLa telah menemukan kunri
menuju harmoni misterius yang ada di atam
seme••ca. Prinzip-pnnsip Pitagoras adalah
"Sggala sesuasunya diacur mencrut angka." Rato
kemudian mengembangkan eswtika-estetika angka
Pitagoras ini kg dalam suatu proporsi estetika. la
rnemangkatkan dan menggandakan derstan angka
sederhana tersebut untuk menghasilkan deretan
ganäa ban Liga !ipat, 1, 2, 4, 8, dan 1, 3. 9. 27.
Bagi Plato, angka-angka ini serta perbandingannya
27
tidak hanya mengandung konsonan-konsonan
smla musik Yunani, namun juga mengekspresikan
struktur harmonis alam ssmestanya.

Para amitek zaman E'gnaisans, yang


J7
meyakini bahwa bangunan mereka harus
burada dalam suatu susunan yang lebih
tınggi, kembali ke sistem proporsi matematik
*unani ini. 'ecelah orang Yunani memahami
Diagram oteh Francesco Giorgi. 1525, mengilus8rasikan rangkaian bahwa musik merupakan
osrbandingan saling menganci yang dinasilkan dengan cara menerapkan geometri yang diterjemahkan l‹e dalam suara.
teon Pitagora0 terhadap interval-interval skala rnusik Yunarï. para arsitek 6naisans percaya bahwa arsitektur
adatah matematika yang diterjemahkan k
dalam unit- unit spasial. Dgngan menerapkan
teori Pitagoras itu terhadap perbandingan-
perDandingan suatu irama skala musik Yunani,
mereKa menggmbangkan srf'and!ngan-
psrbandingan rar›gkaian tak urp sus yang
membentuk dasar proporsi-propomi bagi
aruitskturflya. RangKaian perbandingan ini tidak
hanya memanifgstasi dirinya di dalam dimensi
sspuah ruangan adam fasad, namun juga dalam
proporsi suatu sekuen ruang acau ssluruh derah
yang saling mengunci.
T£0RI•TE0ItI R£NAlSANJi

Bujursangh r

Jujuh Oentuk Pasar Denah yang ldeal untuk Ruangan.


Andrsa Palladio (1508-80) mungkin adatah amitek
Benaisans ltaiia yang paling berpengaruh. 0i dalam Empat
Buku n ang ms/tem, diterbitkan psrtama kali di Venesia
pada 1570, ia mengikuti jejaL para pendahulunya, Alberti
dan S'arlio, dan mengajukan tujuh "cara pembagian ruang
yang paling indan dan proporsional" ini.

Menentukan Katinggian Buang.


Palladio juga mengajukan beberapa mae dalam menentukan
ketinggian sua¢u ruargan agar proporsional dengan panjang
dan tebarnya. 6tinggian ruangan dergan langi¢-langit
datar adalah sanna dengan lebamya. Kstinggian kamar
bujursangkar dengan langit-langit berkubah adalah sepertiga
lebih bcsar daripada lebarnya. UntuL ruang-ruang lain, Palfadio
menggunakan teori medium E’itaqorae untuk menentukan
ketinggiannya. Berdasarkan teori tersebut, terdapat t.iga
jenis medium: aritmetis. geometrir, dan harmonia.
Arismetis:
c-b
-- £'
(misalnya, 1, 2, 5 , . . atau 6, 9, 12)
G

Ge$metris
c- b
(misalnya, 1, 2. 4 .. . atau 4, 6. 9)
c
b —a '

b
Harmonis:

b (misalnya. 2, 3, 6. .. ata 6. 8, 12)

Dalam seciap kasus, ketinggian suat.u ruangan adalah setara


dengan titik tengah (b) antara lebar ekstrim (a) dan panjang
(c) ruangan tsrsebut.
TE0RI•TE09I RENAISANS

"Kscantikan akan hadir melalui bentuk dan hubungan yang


menye|uruh, dsngan mengingat beberapa bagian, dari bagian yang
berhubungan sasu sanna lain, dan kemudian dari hubungannya
t:erhadap keseluruhan; bahwa stFUt¢umya m‹Jngkin akan t:ampak
lengkap dan menyeluruh, dimana setiap anggotanya akur salu sama
lain, dan semuanya itu diperluxan untuk mengkom sisikan apa
yang ingin Anda bent:uk.’
Andrea Palladlo, £npas Buku tcntang AmiMktur 8uku I, Bab l.

,t ..' . ’

, t ’’ ),* ’ ’ ;

’ ’‹

Palazzo Chiericati, \/irenza, ltalia, 1 T '0,


Andrea Palladio
5 x16(1B). 18x50. 18x18, 18x12

01 f*EltVUX: EXTUE,£USNG,&TST*¥*N
TE0lI0NRM*S

\ùlIa Ihiene. Cicogna, Italia, 1549, Andrea Palladio


18x36, 36x36, 56x18, 18x18, 18x12

Palazzo !seppo Porto, Vicenza, ltalia, 1552,


Andrea Paliadio
5Ox50, 20x50. 4 Ox50, 45x45
226 Le Corbusi0r mengembangkan sissem propominya. Modulor."
untuk menyusun “dimen5i dimen5i yang mengandung dan yang
dikandung." la melihat alat pengukur dari Yunani, Mesir, dan
@radaban-oeradaban tinggi lainnya sebagai "tak terhingga kaya
dan |embuSnya karena mereka membentuk bagian matema¢is
¢ubuh manusia, aopan, elegan, dan tegas, sumbgr dari harmoni
tersebut yang menggerakkanWta,yitu
kecantiòn/0tehkamnanya/a
mendasartan atac oengukurnya. Modulor. pada matematika (dimensi-
dimen5i escscís úó/den fic‹fiian dan Deret Fibonacci), dan proporsi-
proporsi tubuh manusia (dimensi-dimensi funga\ona\).

70
Le Corbusier memulai studinya pada 1942, dan menerbitkan
43
Modular. Suatu Pengukur Harmonia terhadap [fikala ivlanusia bang Bisa
üTWra@6h sscdra Universal fiagi AmiNktur dan Matani\a pada 1948.
Volume kedua, Modular /l, diterbitkan pada 1954.
226

115

Grid dasarnya terdiri dari figa buah pengukuran: 1 13, 7O, dan 43
sensimeter, yang diproporsikan menurut 6oldsn Ei'scfiion.

43+70=113
1U+70=183
1 3+70+43=226 (2x1 ò)

1 5, 183. dan 226 mendefinisikdn ruang yang dihuni oleh


soeoY manusia. Dari 1 13 dan 226, de Corbusier
mengembangkan rangkaian Merah dan Biru, dengan
mengecilLan skala-skala dimensl yarig terkaif dengan posisi

berdiri 5oSok manusia.


M0DUL0£

4829

963

! 698

267
2C^
26
’/B

Le Corbusier mslihat bahwa Mcde or tidak han'ya merupakan


serangkaian angka dengan suatu harrroni üasar namun juga sebagai
6ua*u sistem pengukuran yang dapac mengatur parjang, permJkaan,
dat volume, serta "mempertahankan stala manusia di mana mana:" iä
daoa* ’menyürahkan dirinya s«ndi-i pada kombinasi-korrbirasi sanpa
batas: ia menjamin kesatuan dan osrbeúaan . . Leajaipan a’1gka-
angka.“
4597

1Ż6 -

24 meter, dan secínggi 70 me1;er.

Lg Corbusier menggunakan diagram-diagram ini untuk


mengitustraitan grbaan ukuran panel son permukaan-

!’ t Detail Fasad Unite d'Habitatlon


-- - Firming-YgW.’ Perancis, 1965-60,
""“" ' ""”"" Le Corbusier
MODULOR

Denah dan Potongan Unit lipikal


Apartemsn, Unitc d'Habitacion,
Marseill•s, 946-52. Le Corbusier

PItOPOkSI 8 SKALA / J2I


Unit pengukuran tradisional Jepang, shaLu. awalnya
diim r dan Cina. la hampir sama dengan satuan kaki
dari Inggris dan dapat dlbagl menjadi unit decimal.
Unit pergukuran lainnya, Len. diperI‹enaikan pada akhir
ercengahan Abad Pertenganan Jepang. Meskipun
awalnya digunakan hanya untuk menandai interval
antara dua kolom dan divariasikan dalam ukuran,
ben aegera djadikan standar untuk arsitektur
hunian.
Tfdak seperti modul Orde Klasik. yang didasartan
pada diametsr sebuah kolom dan divariasikan dengan
okuran sebuah bangunan. ben menjadi sua u
pengukuran mullat.

Namun. ken Tidak hanya merupakan sebuah unit


pengukuran untuk konssruksi bangunan. la
berksmbang menjadi suatu modul cstetira yang
menata struktur maNrial, dan ruang dalam
arsitektur Jepang.

Rumah Tradicional 3epang

Tokonoma adalah sebuah ceruL dangkal yang sedikit


diangkat untuk menampilkan kaKemono atau tataan
bunga. Sebagai pusa¢ spiritual s¢buah rumah tradicional
Jepang. dokoro rna ditempatkan di dalam ruang yang
aa\ing *otma!.

Dsnah PaPeial -”“"- ’—-- “” - " “”” ” ““”*” “*"”” - -


t ’0‘O"“a C“" ' ” "
' _ eriJ un U

322/ AzSlTzKTvz. BtHTI/K, zIJAHG, s umIA›I


Dua buah metode perancangan menggunakan
sıstsm gcid modular ken bsrkembang
dan mempengaruhi dimensinya. Dî dalam
metode makarna, grid ben sebesar 6
Ohaku menentukan jarak antara ¢itik-titik Ruanqan 5 alas
tenşah kolom. Ohh karenanya, alan lan
¢ai satami scandar (3x6 shaku atau
0.5 x 1 kgn) divariasikan sedikit untuk
m6mungkinkan ketebalan xolom
kolomnya. Ruangan 4 alas

Dalam metade K¥o-ma, alas lansai tetap


konstan (3,15 x 6,30 shaku) dan jarak
antar ko\omn a (modul ken) bervariasi
menurut ukuran ruangnya dan berkisar dari Ruangan 41 alas
6,4 hingga 6,7 shaku.

Ukurar sebuah ruangan ditentukan oleh jumlah


atas lantainya. Alas lancai trauisional ini
dulunya dipropomikan unsuk menampung dua
orang duduL atau satu orang lider Sejalan Ruangan 6 alas
dengan psrkembangan sıstem penataan grid
ken ini berkembang. alas lantai ini k6hilangan
ketergantungannya oada dimensi-dimensi
manusia dan dipakai untuk t,un8uWn 0ist,em
struktur dan jarak antara Yolomnya.

Ruangan 8 alas
0Ish karena sistem modularitas 1:2 ini. alas
lantai tsrsebu¢ dapat ditata dengan sejumlah
cara untuk semoarang ukuran ruangan. Dan
untuk se¢iao ukuran ruangan, Letinggian Iangit-
langit yang berbeda didapatkan dengan cara
berikut:
hetinggian tangit-langi¢ (shaku), diukur dari
atas papan lis = nilai alas x 0,5. Ruangan 10 alas
Tampak Utara

P90P0RSI 8 SKÅLA / 325


Ansropomecri merujuk pada pengukuran proporsi don besaran tubuh
manusia. Jika para arsiwk era Rsnaisans memandang proporsi aoaok
manusia adataI1 sebagai sua¢u psngultunan ulang bahwa perbandingan-
perbandíngan matematis tercentu mersfleksikan harmoni alam
ssmescanya. maka metode antropometri tidak mencari oerbandingan
simbolis a¢aupun abstrak. melainkan fÏJngsional. MersLa dileka¢kan
dengan teori yang menyatakan bahwa bentuk dan ruang dí dalam
arsitektur dapat menjadi penampung a¢au peryanjangan tubuh manusia
dan oleh karsnanya disentukan melalui ukuran-ukurannya.

kesulitan proporsi antropometris ini ada!ah filat data yang dibutuhkan


untuk kegunaannya. Misalnya. dimensi-dimensi yang diberikan di sini
dalam milimeter adalah pengukuran hata-rafa dan hanya sebagai
oanduan yang harus dimadiTîkasiI‹an untuk memuaskan ksbutuhan
pengguna khusus. Dimensi raca-rafa harus selalu digunakan dengan
haci-hati karsna variasi-variasi dari normalnya akan selalu ada
diwrenakan perbedaan ancara kaum lelaki dan wanisa. di antara y
kelomyok sulu dan usia yang oeragam, bahkan dari sasu individu
dengan individu beriïutnya.

650 700
225

90

650
AIiTg0P0XI5TRI

Dimensi-dimensi dan proporsi ¢ubuh manuaia mempengaruhi proporsi 6Iat-


alat yang kita psgang, ketlnggan dan jarak benda yang kila coba gapai,
serta dimensi psrabotan yang kita gunakan untuk duduk, pgLerja, makan,
dan tidur. Terdapac ssbuah oerbedaan ant:ara dimensi struktural kita
dengan kebutuhan-kebutuhan dimensional yang dihasilkan dari cara kila
menggapai sesuatu pada rak, duduk dakat m,sja. menuruni anak tangga,
atau berinteraLsi dengan orang lain. Ini merupakan dimensi-dimensi
’ungsional dan akan bervariaui ssjalan dengan eiias aktivicas yang dilakukan

Suatu area khusus yang bertembang dari suatu percimbangan


terhadap faktor-fattar manusia adalah ergonomi—itmu serapan yang
mengoordinasikan perancangan alat-alat, uistem, dan lingkungan dengan
Lapasitas ssrta kebutuhan 'fisiologia dan psikologls kita.

PA0P0Kl&S€*LA/3F
AfiTROPOMETgl

Sebagaı tambahan pada elemen-elemen y ang kita gUnakan di dalam


sebuah bagnunan, dimensi-dimensi tubuh manusia juga mempsngaruhi
volumg ruang yang kita butuhkan untuk bergerak. b6raktivitas, dan
bsrissirahat. Kssesua‹an amara bentuk dan dimensi sebuah ruang dan
dimensi Wbuh kita dapat menjadi sesuatu yang statis ketika kita duduk
di kursi. f'erserıder pada rai/ing. atau menyender pada sebuah coakan
ruang. Ada juga kesssuaian dinamit ketika wild memasuki suatu foyer
bangunan, menaiki anak tangga. atau bergeraL melalui ruang dan aula
sebuah bangunan. Jenis kesesuaian ketiga adalan f'agaimana suatu ruang
memenuhi kebutuhan kita dalam mempsrcahankan jarak soslal yang
pantas ssctamemitkikendatiterhadapruang pdbadilita.

Zona publiL
1^4‘—300” (3658—762O mm)

*”*”” “””””””””””” “”””"”” “” ““”“”””””’””””””*


Jika propomi berkaitan dengan seperangkat hubungan ( ”" “” “” “” “ " “” “ " “” “”“”
matematis yang teratur di ancara dimensi sebuah bentuk
atau ruang, maka skala merujuk pada bagaimana kita
memahami atau menilai ukuran suatu hal dalam
kaitannya d5ngan hal lain. 0Ieh karenanya dalam
menghadapi psmoalan skala, kita relalu membandingkan
sat+1 hal dengan yang

rsacuan sebuah oayeY atau ruang yang diperbandıngkan


dapat menjadi suatu satuan yang telan dikenal atau standar '
pengukuran. Misalnya, kica dapat mengatakan bal wa
ssbuah
mgja, menurut Sistem Tipikal A.5'.. lebarnya 3 kaki,
panjang 6 I‹aki, dan tingginya 29 inci. Oengan
menggunakan Sistem Metrls Internasional, meja yang
sama akan berururan Ihbar 914 mm, panjang 18Z 9mm,
dan singgainya 737 mm.
Dimensi-dimensi fisik meja ike tidak berubah, hanya sistemnya
saja yang digunakan urrLuk menghitung uLurannya.

Dalam gambar. kita menggunakan s£ala untuk menen¢ukan


prrbandingan yang menentukan hubungan antara suatu i
ilustrasi dengan apa yang dilambangkannya. Misalnya, skala
gambar arsitdrLur mencatat ukuran bangunan bergambar
dibandingkan dengan ukuran sesungguhnya.
Hal yang menarik £hususnya bagi desainer adalah
konsep mengenai skala visual, yang merujux cidat kspada
dimensi aktual suasu benda. tapi leblfi kepada seberapa
kecil atau besar sesuatu lampan berLaitan dengan ukuran
normalnya atau pada ukuran benda lain di dalam
lingkungannya.

Wtika kita rnengatakan sesuatu adalah bemkala kecîl asau


miniatur. biasanya yang kita maksudkan adalah oahwa benda
tersebut terlihat I¢bih kecil dibandingkan ukuran normalnya.
Oegitupun halnya, sesuatu yang berskala pesar dipandang
Seberapa besarLah f'ujumangkar ini* sebagai sesuatu yang lebih bssar dibandingkan dengan kendisi

Kita bicara mengenai skala psrYotaan ketika Jika merujuk pada


ukurar suatu prayed di dalam lingkungan sebuah kota, atau
skala lingkungan ketika k‹ca menilai kecocokan suatu bangunan
terhadap IoYaain a di dalam fora, a1;au skala jalanan kstik/ kita
menandai ukuran-ukuran relatif elemen yang menghadap jalan.

Vida ukala sebuah bangunan, seluruh elemen, entah sebiasa


apapun atau mungkln secdak penting bagaimanapun, pasti
memiliki uturan ¢ertentu. Dimens!-dimensinya dapat ditentukan
mrlebıh dahulu oley produsennya. atau mereka dapat dipilih
ohh desainsr dari serangkaian pilihan. 6iar bagaimanapun juga,
kita memahami ukuran setiap elemen dalam kaisannya dengan
bagian lain atau terhadap komposisi ke5eluruhannya.
6kNa mdmnls: uĞran acau 6kaIa «isual: ukuran atau
pmpomi musau rlatf proporsi suatu elemen yang
Mrhadap suatu standar tampak memiliki kaiWn
ngukuan yang hah tsrfıadap elemen lain yang
dkmal ukurannya diketahui atdu
diasumsikan.

Misalnya, uxuran dan proqor•'i jendela di dalam fasad sebuah


bangunan secara visual terkait satu sama Main. begitu
juga halnya dengan ruang di antara mereka serta
dimensl
keseluruhan fasad tersebuc. Jika jendela-jendelanya memi]iti
ukuran dan bencuk yang sama, mereka akan menciptakan suacu
skafa rslatif terhadap ukuran fasadnya.

Namun, jika salah satu jendelanya lebih besar daripada yang


lainnya, a akan menciptakan skala Iain di dalam komposisi
fasad temeouc. Lo npatan dalam skala dapat menandakan
ukuran atau keoentfngan ruang di balik jendgla tersebut. atau
ia dapat mengubah ]?emahaman kica mengenai ukuran jendela
Iain atau dimensi keseluruhan fasad tersebut.
Oanyak elemen bangunan yang memiliki ukuran serta
O!
karakteristik yang familiar bagi kita dan yang kita &
gunamn untuk menaksir ukuran elemen-elemen lain di
sekslilingnya. Elemen-hemen tersebut. seperti unit-
unitjendela dan pintu pada hunian menolong kira
membayangkan seberapa besar suatu bangunan dan
berapa banyak lantai yang dimilikinya. Tangga dar
material-material moduler tercsntu, sepercî bata dan blok
beton, menolon9 Rita mengukur skala suatu ruang.
Karena sifatnya yang familiar elemen-elemen ini, jika
ukurannya diperbesar, juga dapat digunakan untuk dengan
sengaja mengubah pemepsi kira akan ukuran suatu
bentuk bangunan atau ruang.

Bebsraoa bangunan dan ruang memiliki dua atau lebih


skala yang bekerja secara bersamaan. Portico pintu masuk
oerpustakaan di Univgrsitas V’irginia. dioentuk mengikuti
Bangunan Pantheon di Roma, diskatakan terhadap bentuk
bangunan ke5eluruhan. 5emen¢ara jalur pintu dan jendela
di betakangnya diskaIai‹an terhadap skala ruang di dalam
bangunan temebut.

Porcal-porcal cerukan pintu masuk pada Catedral E'sim•


ini diskalakan tsrhadap dimenüi-dimen0i fasad dan dapat
ditihat dan dlkenali pada jara¥ tertentu sebagai akses
masuk menuju ruang inferior gersja tersebut. Namun,
ketika fita bergerak leoih deka¢ iagi, kita akan meliha$
bahw'a pinsu masuk yang sebenarnya diskalakan

Wrhadap dimensi fita. yaitu skala

PzOPOxSI t SMLA / z3ı


Okala manusia da]am arsltektur didasarkan pada dimensi dan
proporsi tubuh manusia. Pi bagian I?rooorsi an¢ropomgtris telah
disinggung bahwa dimensi-dimensi ki1:a bervariasi dan sebaitnya tidak
digunakan sebagai suatu alat pengukur yang mutlak. Namun, kita
dapat, menghitung
ruang yang lebarnya sedemikian rupa ••ehingga kita dapat
menggapai danmenyentuhdndng-dndngnya. Serupa hanya,kita
dapatmenli ketinggiannya jika kika dapat menggapai dan
menyentuh bidang Iangit- Iangi¢ di atas kepala kita. Ketika kita tidak
mampu lagi melakukan hal ini. k@ harus lebih mengandalkan aspek
visual kila dibandingkan petunjuk- petunjut nyaU demi membsr4kan
kila rasa akan skala ser'uah ruang.

Dsngan petunjuk-pstunjuk ini, kita dapat menggunakan elemen-elemen


yang memilki makna manusiawi dan yang dimensi-dimensinya terkait
terhadap dimsnsi pos¢ur, langkan, gapaian, atau rengkeraman Lita.
Elemen-elemen tersebut, seperci meja atau kursi, tanjakan dan
injakan tangga. ambang plntu, serta lintel di atas pintu masuk, tidak
hanya akan menolon$ lita dalam menilai u‹uran suatu ruang. tapi juga
memberika}inya skala manusia.

Jika sesua¢u yang berskala monumencal membuat kica merasa l‹ecil,


maka suacu ruang yang ska|anya intim akan menggambarkan suatu
lingkungan yang membuat kita erasa nyaman di dalamnya, tertendali,
atau penting. Pengacuran meja dan kur5i san¢ai dalam dengan cara yang
intim di dalam sebuah lobi hotal yang besar menyampaikan kepada lita
'sesuatu tentang keluasan dan kelegaan ruang t:ersebut sena
mendefinisikan area-area berskala manusia yang nyaman di dalamnya.
Sebuah jalur tangga menuju balok lantai dua atau lotang bisa memberi
bayangan kepada kita tentang dimensi vsr¢ikal sebuah ruangan serta
menunjukkdn adanya manu5ia.
Sebuah jendela di dinding yang kosong menceritakan sesuatu tentang
ruang di bslakangnya serta memberikan sean bahwa ia dihuni.

332/ AzSlTzET lx. BE«TiIx, xUAiIG, 8 TAT HAH


Dari Liga buah dimensi dalam sebuah
ruang, ke¢inggian mgmiliki efek pada
skala yang lebih besar daripada panjang
maupun labannya. Jika dinding ruang
memberikan penutup maka kecinggian
bidang Iangit- langte di atas akan
menentußn kualltas perlindungan dan
kedekawnnya.

Kstinggian langit-langit sebuah ruangan


bsrukuran 12y16 kaki yang ditinggikan
dari 8 ke 9 kaki akan lebih terlihas dan
mempsngaruhi skalanya dibandingtan jika
lebarnya ditambahkan menjadi U taxi
atau panjangnya menjadi 17 kaki. Jika
ruangan berukuran 1 2 x 16 kaki dengan
langit-langit setinggi 9 kaki dirasa
nyaman okej ksbanyakan otang, maka
ssbuah ruang berukuran 50 x 50 kaki
dengan ketinggian langit-langlt yang
sanna akan mutai terasa
Pada dua halaman ini csrdapac struktur struktur arsitrkcural dari berbagai ygtiode dan Tempat bersejarah yang digambar dengan skal
sepsrti panan sebuah pssa^gtBoöng 747

Pagod

Pilar Batv (rcona#ange). Pagoda Shwezigon, Pagan. dekat Kuil Amun di Karnak, mesir
sekitar 1800 5,M, Nyangu, sskitar tahun 1500-323 5.M
Myanmar 1058

mu1ai dibangun seYitar tahun 920

Piramida Agung Cheops di Giza, Mesir, Yilla Farneac, Caprarola. l¢alia, 1559 60, iacomo Vigno!a
seLicar mhun 2500 S.M.
PERBANDINGAN SKALA

&asilika St. Petrus, 1607. Mirnaelangelo 8uorartoti


dan Carlo Maderno

tempat Mandi Caracalla, Roma, cahun 212-16

MesJid Sultan Hasan. kairo. Mesir, Knloseum, Roma, tahun 70-82


1356-63

\ -? .

8oeing 747-400
“i“ ' ,

Gedung Dewan Legislatif, Chandigarh. India. 1956-59, Lu Corbusier


Angkor Was, deas Diem gap, amboja, 802 1 Z 20

PItOPOItSI 6 SItALA / 33S


Inatitut Manajemen India, Ahmedabad, India. 1965, Louis kahn

tts / AgSITzKiIJz: ez›ITlJr, EU hG, G TAiAtu›I


Prinsip-prinsip
" ..Tak satupun kecuali kebingunganlah yang muncul ke¢iLa catanan
dianggap sebagai ssbuah kuaticas yang bisa diterima sekaligus
diabaikan, sesuatu yang bisa ditinggalkan maupun diganti dengan yang
lain.
Tatanan narus dipahami sebagai sesuasu yang sangat penting daiam
pemberdayaan fungsi sistem tsrorgani5ir manapun juga, entah fungsi fisik
maupun mentalnya. Seperti halnya tak sa¢upun misin atau orkestra
atau tim olahraga yang dapat berl‹inerja ¢anpa kerjasama yang
terintegrasi pada selurun bagiannya, begitu juga halnya dengan
karya seni atau amitektur, yang tidaL akan mampu memenuhi fUngsi dan
menyampaikan pesannya kecuali ia menyajikan suatu pola yang tartata.
kazanan adalah memungkinran di segala tingkat kompleLsitas: pada pa
¢ung-patung aaöekana aeperti di Eastar Isiarıds atau serumi¢ pa¢ung
karya Bernini, di dalam sebuah rumah petani dan di dalam geaung gereja
Borromini. Namun jika tidak ada catanan, tidal‹ akan ada cara un¢uk
menceritakan apa yang ingin di sampaikan oleh karya tsrsebut.’

RudofArnhgim
Jika 8ab 4 menggunakan suatu dasar geomettie uncut mengorganisir
bentukdan ruang daam ssbuahbangunan, mala bab ini
membahas onnsip-prinsip tambahan yang visa digunakan untuk
mgnciotakan tacanan di dalam suatu komoosisi arsitek¢ural. Tatanan
merujuk tidat hanya pada keteraturan geomesris saja, tapi lebih pada
suatu kondisi dimana seciap bagian dari suatu keseluruhan
ditempatkan secara pansas melalui rujukan pada bagian bagian Iain
yang tujuannya agar bisa mengfiasilkan suatu tatanan yang
harmonic.

Terdapa¢fah suasu ragam dan Yo yIeY6i'fia6 alami dalam memgnuhi


kebutuhan kebusuhar program bagi Pangunan. Bentuk dan ruang
dari selurufi jenis bangunan harus menyadari dasar hirarki di dalam
fungsi- fungsi yang rnereka cakup, para pengguna yang dflayani
okej mersta, rujuan-tujuan alan makna yang merska kemukakan, serta
ruang lingtup atau koaLeka yang mereka sampaikan.
Pergakuan akan keragaman. Lompleksitas. dan hirarki di dalam
pemragraman, oerancangan. dan pembuatan bangunan iriilah yang aLafl
dibahas dalam princip-prinsiy penyusunan.

+atanan tanoa ragarn dapat menghasilkan suatu monotoni


atau kebosanan; ragam tanpa tatanan dapat menghasilkan
kekacauan. Rasa kesatuan dengan keanekaragaman merupatan
idealnya. Prinsip-
prinsfy Denyusunan berikut ini dipandang sebagai perangkat visual yang
memungkinkan bentuk dan ruang suatu bangunan yarig berbeda dan
bervariasl un¢uk bersama-sanna hadir secara persepcual dan Yoneeytual
di dalam sua¢u Lesa¢uan yang tertata. dipersasukan, dan fiarmonis.

herzaman. DenaL Kan Acas, 2 abad S M.


Sumbv — • ' Sebuah garis yang dihasilkan otel dua buah titik di dalam
ruang, dimana padanya bensuk dan ruang dapat disusun

)lmehi Distribusi dan tatanan seimbang antara bgntuk dan ruang


O O
O O yang setara pada sisi-sisi berlawanan di suatu garis atau
O C O
O 9 g bidang pemuagi, atau terhadap sebuah sumbu atau ¢itik
pusat.

fllrorkl Arcikula0i tsrhadap kepenfingan suatu rantuk atau ruang


melalui ukuran. bentut dasar atau penempatannya relatif

lmme Suatu gerakan penyatuan yang dicirikan dengar adanya


suatu psngulangan beroola atau perubahan elemer-elemen
bentuk atau motif di dalam suatu bentuk yang dirubaL
atauoun ts¢ap.

Sebuah garis, bidang, atau volume yang, oleh kemenerusan


dan keceraturannya, berfungsi mergumpulKan, mengukur. dan
mengatur suatu pola bentuk dan ruang.

Tm¥#meG f'rinsip yang menjelaskan bahwa suaM konsep, struktur atau


organisasi arsitektural dapat diubah me|alui ssrangkaian
rnanipu am dan yermutaai tsrpisah dalam upaya rnananggapi
sebuah lingkungan Lhusus atau ssrangkaian koadiei. tanpa
kehilangan identitas atau konsepnya.
SUMBU

5'umbu mungkin merupakan alat penga¢ur bentuk dan


"" ruang yang paling mendasar dl dalam amitektur.
la adalah sebuah garis yang dihasilkan ohh dua buah
tipik di dalam ruang. dimana bgntuk oan ruang wrsebut
dapat disusun di seritarnya baik srcara *eratur
maup«n cidak teratur. Meskipun imajiner dan tidak
tsrlihas tecuali
oleh mata pıkiran, 6umbu dapat menjadi sebuah alat
yang kua¢. mendominasi, dan mengatur. Meskipun ia
menyiratkan simetri. uumbu membutuhkan keseimbangan.
Penempatan khusus eleman-eIemen di sekltar sebuah
sumbu akan menertuön apakafi daya visual suatu
organısasi aksial terseput lembus atau tsrlalu kuac,
berstruktur lepas atau lormai, seperti fukisan ataupun

Jalanan di kola Florsntina yang diapit ohh Istana U4izi ini meng bungkan
Sungai Arno dengan Piazza della Signoria. Lihat gambar denah di halaman
3^2.

karena sebuah sumbu pada dasarnya merupakan suatu


kondisi Iininr maka ia memiliki kualitas panjang dan
arah, dan merangsang pergerakan dan menonjolkan
pemandangan di sepanjang jalurnya.

Demi k9Deradaannya, sebuah sumbu harus dihi|angkan


kedua u/ungnya o|eh sebuah oentuk atau ruang yang
pencing.

Kesan sumbu dapat diperkuac dengan cara


menegaskan tepi-tepi di sisi panjangnya. lepi-tipi ini
dapat uerupa 9arıs di atas bidang lansai dasar, atau
bidang-bidang vertikal yang mendefinisikan suatu
ruang linier yang bgrbagi tempat dengan sumbu
tersebut.

Ssbuah sumbu juga dapas diben¢uk oleh suatu İnan


bentuk dan ruang yang simetris.

34â I 1ItSIT£KTIJR: BENT8K, BUAI/G, & TATAI/AFI


SUMBIJ

Villa Farncse, Caytorola, ltalia. 1560, Giacomo Yignola

Elsmen-eleman Denghitang sebuah sumbu


berfungsi baik untuk mengirim maupun
menerima dorongan vieualn a. Elemen-elemen
gaA9 memunrak ini datas berupa salah
sasu dari berikut ini:

• TitiL-titik di dalam ruang yang diha5ilkan


oleh elemgn-elemen vertikal, liniar, atau
DenCuk- bencuk bangunan yang ssrpusat.

• Bidang-bidang vertikal, seperti fasad


atau muka bangunan yang simstris.
didahu!ui dengan sebuah halaman depan
atau ruang terbuka yang serupa.

• Ruang-ruang yang terdefinisi dengan


jelas, umumnya t rpusat atau Nratur
bentuknya.

• Pintu-pintu gerbang yang membuka ke arad


|uar yang menampilkan suacu panoangan acau
bingkai pemandangan di luarnya.
“ ” ' "—w *

’ “ .../
'ayap sayap løtdna Uffizl di Florentina. ltalia ) 560, Giot9’io
ociłiuaran, kota Para Dcwa. erletak dekat Mexico City,
Yasari) membingkai sebuah ruang aksìal yang bergerak dari
Teo¢ihuacan adalah pusat ritual terbesar dan paling Hrpengaruh
Sungai Arno, melalui pintu busur Uffizi, menuju Piazza della
di IVleeoamerica, ditemukan sekìsar 100 tahun S.M. dan
Signoria dan Palazzo Yeccblo [? 298-13J 4, Arnolfo di
berkembang hingga seLitar tahun 750.. Tapaknya didominasi
Cambio). oleh dua buah piramida-kuil yang masič Piramida Matahari dan
^iramida Plan yang lebih kecil. yang darinya Jalan
Kematian membujur ke selatan menuju benteng dan komp|
eks pasar di tengah kota tersebut.

342/ AeSlTzKTvz: B‹HTv , evAIIG, s TATłHAIi


StIMBU

Oenah Koca Bejing, Cina. Pada sumbu utara-selacan kota ini


cerlecatlan Kota Terlarang, sebuah bagian berdinding di dalam
kota. dibangun pada abad XY dan terdapat Istana Kskaisaran
dan bangunan Main pada Pdf gn pemerincahan Eekaisaran Cina di
dalamnya. Dinamakan begitu karena dahutu ¢ertutup bagi yuolik.

f'klHSlI°-I°klNSlf' I333
“1

lorli adalah sebuah pfntu gerbang yang monumsntal, berdiri


Kuil Icsukushima, Kawasan Hiroshima, Jepang. abad XIII
bsbas datam oencapaian menuju tempat suci Shinto, iorii
terbentut dari dua buah pılar yang Nrhubung di bagian atasnya
eh sebuah ba ok pa ang dan ba ok pong tat asanya me engkun

Kuil Amun di 6rnak, Mesir, sskitar 1500-523


S.M.

34‹/ 1eSITEETvz: BEIıTvE, zUAIıG, t TATAx1Iı


SlJMBtI

Rumah dan I-artan mllik Darwin P. Mancin. Buffalo, New Yoft. 1904, Frank Lloyd Wright:

Istana Utara di Masada, Israet. sekicar tahun 50 20 S.M.


Kondisi-kondisi aksia! dapat bertahan mrhadap perubahan topografi dan
mengabaikan perubahan kectl dalam yengaturannya.
SUMBU
. ... ................................

Rumah Pekarangan Orang Cina Be”¿ing, Cdna

Hotel de Matignon, Paris, 1721. J. Courtonne


SIJMBtI

Yilla Madama. Roma, 15J 7. Raphael 6'anzio

Rumah W.A. Glasner, Glencoe, Illinois, 1905, Frank Lloyd Forum forum KekaiSaran Trajan, Augu6tur Caeear dan Nerva,
Wright
home, abad I S M. hingga abad II 5'esudah Masehi.

FItINSIP-FItINSIP / 347
Jika seCara bersamaan suatu kondisi aksial bisa ada tanpa
kan eksi•stensi suatmbk teh dg teat i diHac. Sebuah sumf'u diciptakan olen dua titiL: sebuah kondisl simetris membutuhkan pengaturan yang oerim

berlawanan ssbuah sumbu tengah, agar hanya satu

2. Simetri Badial merujuL pada penyusunan berimbang emen gmen yang serupa dan berp far sedem
rupa sehingga komposisinya dapat dibagi menjadi paruhan-paruhan yang serupa dengan melewa¢i sebuah r'idang dari su
atau di sepanjang sebuah sumbu Central.

6ePuah komposisi arsltektural dapat memanfaafkan metr untuk mengatur beKuk den ruangny
dua cara. Seluruh organisasi bangunan keseluruhan dapat buat s metrNamun pada beberapa
øimettìe' secara Tota! seperti apapun harus berhadapan
dan menye esa kan masa ah as metri tapak asau

Suatu kondisi asimecris hanya dapat terjadi di dalam suatu bag an bangunan dan mengatur p
Denah Gcrcja yang Idaal. 1 êfi›0, Hocel de B•auvais, Paris',
Antonio Filarete 1656, Antoine Le Pautr8

terakhir mengenai simetn lokal memungkinkan sebuah


oangunan merespon terhadap kondisi-kondisi tapak atau
programnya yang khusus. Kondisi simetris ifu sendiri
dapat dicadangkan untuk ruang-ruang venting di dalam
organi5asinya.

348/ AxSITEETUz: BzliTiiK, xIJAHG, & TATAxAx


fIMETRI

Stupa Agung di banchi, lndia, sekitar 100 5,M,

Kompleks Rltual di Fengrhu, Propinsi Shaanxi, Cina, sekiWr 1100-1000 S.M


L L.

Kolam-kolam mandi (thermal) Caracalla. Koma, I:ahun 21 1- 17

Rumafi NaChaniel Russell, Charleston, Touch Carolina. 809

lstana Diocwfian Spaato Yugoslaia seütartahun SOO.


irn tri yang banyak, baik besar maupun keril.
dapat menambah Yornp\eYoitas dan hirarki sebuah
komposisi serca memenuhi kubutuhan-kebutuhan
programatis dan konmks¢ualnya.
Denah Lantai liga, G dung Centrosoy s, Kimia Ulitsa, Mosko . 1929-56, LV Corbusier " ""

Rumah Hunter, Chicago, Illinois, 1899, Frank Lloyd Wright,

P&IN1IP*PItIłłSIF / J53
Rumah kediaman A.E. Bingham, Deas Santa Øarõara, California. 1916, Bernard Mayœck

umah kediaman Il Isaac Flagg. 0srke1ay, Cali’ornia, 1912, Bernard Maybeck

*
Studio Frank Lloyd Wright.
0aY Park, Illinois. 1889

Palazzo Pietro Massimi, Roma, 1532 36,


Baldassare Peruzzi. Sebuah fa0ad simetris yang
mengarah ke dalam sebuah interior yang asimetris.
Fasad Pin¢u Masuk

Fasad Zaman

Simetri Oangunan
Diportahankan
Villa Garches, Yaucresson, Perancis, 1926 27.
Le €orbuaier

T
+rinsip hirarki menunjukkan bahwa kebanyakan, jlka
bukan semua, komposisi amitektural, perbedaan-
perbgdaan yang nyata hadir di ancara bentuk dan
ruang merska. Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan
tingkan kepentingan bentuk dan ruangnya. ssrta
peranan fungsional, lo‹n al. dan simbolis yang
dimainkan di dalam organisasinya. Sistem nilai
yang digunakan un¢uk mengukur kepentingan relatie
tsntunya alan NrgaKung pada si¢uasi yang khusus,
kebutuhandan tinginan para penggunanya,
ssrta keputusan sang desainer. Nilai-nilai yang
diekspre sikan bisa bersifat ind!viduaI ataupun
kolektif, pribadi atau kuturatDaamkasus
manapunjuga,cara dimana psrbedaan-
perbedaan fungsional atau simbolis di antara
elemen-elemen sebuah bangunan dimunculKan
Sketsa srbuah gersja yang ideal oleb Leonardo da Vinci sangat pensing dalam menghasilkan suatu Maman
yang hirarkis dan dapat diliha$ di antara benCuk

Agar dapat d§eIaskan sebagai sesuatu yang pending


atau signifiLan bagi sebuah organisasi, maka
suatu bencuk atau ruang harus dibuat ferlihac
unik.
Penekanan visual dapat dicapai dengan memberikan
sebuah bentuk atau bentuk dasar dengan:

' Ukuran yang tidak biasa


• Bencuk dasar yang unit
• Lokasi yang strategic

Dalam setiap kasus, bentuk acau ruang yang penting


secara hirarLis diberikan mal‹na dan kepentingan
dengan menjadi sebuah pengecualian dari kondisi
normal, sebuah anomali di dalam pola yang semestinya
beraturan.

Di dalam sebuah komposisi arsitek¢ural, bisa terdapat


lebih dari sasu eleman dominan tunggal. Titik-¢itik
penekanan sekunder yang memiliki nilai perhatian
yang lebih kecil dibandingkan titik ioYua utamanya
akan menciptakan aksen-aksen visual. Elemen slemen
yang berbeda dari yang lain namun tetâp merupakan
hemen sekunder ini dapa¢ memenuhi ksragaman
serca menciptakan ke1;ertarikan, irama. dan
kecrgangan di dalam sebuah ¥omqoaıaı. Namun, jika
dibawa serlalu jauh, ketsrcariLan ini mungkin malah
akan digantikan oleh kebingungan. ka segalanya
ditekankan. justru tidak ada yang ditekankan
Hirarki oleîı Uksran
Suatu berıtuk atau ruang bisa mendomınaeı sebuah komposisi arsitektural
dengan menjadi perbada sacara Oignifikan dalam hal ukuran dibandingkan seluruh
eleman lain di dalam komgoaıei tsmebut. Biasanya, dominasi ini dibuat agar
terlihat owen ukuran khusus suatu elemen. Dalam beberapa Casus, sebuah elemen
dapat mendominasi dgngan menjadi lebih kecil secara signifikan dikandingkan
elemen lain di dalam organi0aai terssbut, papi dicempatkan di dalam suatu
lıngkungan yang tsrdefinisi dengan elas.

HiiaAi oleh Beatak Dasor


Suatu bentuk atau ruang dapat menjadi dominan seca‹a visual, dan ohh
karenanya menjadi genting, dengan cara membedakan bentuk dasarnya serara
jelas dari oentuk dasar e|emsn lain di dalam komposisi tersebut. kejelasan
kom.ta'fi pada bentuk dasar adalah psnting sekali, entah apakan
psmbedaannya tereebut didasarkan pada sebuah perubahan di dalam
geometri acau pun keteraturan. Tentu saja, pen¢ing juga bahwa ben¢uk
dasar yang dipilih untuk elemen yang signifikan secara hirarI‹is wrsebut
berkesinambungan dengan kegunaannya.

hirorki deli Penempalaa


Nuadu bentuk atau ruang dapac ditempatkan secara s¢raNgis untuk
mendapatkan perhatian bagi dirinya sendiri sebagai suatu alemen yang paling
penting di dalam sebnah kompoeisi. Lokaei-lokasi bagi auasu bentuk: atau ruang
yang psKing secara hirarkis termasuk:

• Penghilangan suatu tahapan linier atau organiaaal aksial


• Ficur utama suatu organisasi simecris
• Fokus sebuah organisasi yang tdrpusat atau radial
• Menjadikannya digeser ks atas, ke bawah, atau di dalam latar depan sebuah
Denah untuk Savannah, Georgia, 1733,
James Oglethorpe

Yilla Trissino di Maledo, Dari ka Four Books on ArchiMcI:nm, .... ,-=Ï..._..... _ .. )


Andrea Palladio -”

Denah Montłazier, Perancis. sebuah


kota Abad PeWngahan yang
ditsmukan di tahun 1264
terhadap
Rumah Kediaman Lowell Walter, Öua5queton,
Iowa, 1949, Frank Lloyd Wright

Hotel Amelot, Paris, 1710-15, Germain BoErand


Balai Kara. 1961-65. Alvar Aalto

Gedung Fakultas Sejarah, Universitas Cambridge,


Inggris 196 -67, James Stirling

Sekolah Pelacihan Olivetti, Haslemere, Inggris, 1969-72, James Stirling


S.S. Sergius dan Bacchus, Eonstantinopel
(Istanbul], sekitar Tahun 525 SO
Dgnah sebuah Gereja yang Ideal, sekitar Tahun 1490, Leonardo da
Vinci

Istana Charles 7, Granada, 1527-68, Pedro Machuca

DATUI#|
enggalan dari Gavotce i, Rangkaian Hello Kcenam, oleh Johann 5ebastJan
Bach (168s-17üO). Diaransemen untuk gitar klasik oleh Jerry 'nyder.

Datum merujuk bada sebuah garis, bidang, atau volume rujutan


tempas elemen-elemen lain di dalam suacu komposisi dapat
berhubungan. la me^ga*0^ suatu pola slemen acak melalui ketera8uran,
kemeneruoan, dan kehadirannya yang konsten. Misalnya, gang-garis
sebuah tongka'L birama musik berf'ungsi abagai ssbuah datum dalam
memberikan dasar visual untUk lTl6mbgC8 ¢0t ban tinggi rsndahnya
nada. Ketsra¢uran jarak dan kemenerusannya rnengatur menjelasLan,
dan mengaksen¢uasikan
ps-bedaan-perbedaan antara serangkaian not di dalam sebuah komposisi

Bagian seòe:umnya mengflustrarikan kemampuan ssbuah sumbu dalam


menga¢ur seranqkaian elemen di seluruh panjangnya. Dampaknya,
sumbu
<rsebut berfungsi ssbagai ssbuah datom.
Namun, sebuah da¢um tidak harus selalu berupa garis lurus. la juga
dapar berbentuk p'anar atau volumetns.

jar dapat menjadi aIa3 pengatur yang efekif, sebuah datum linier
harus memiliki kem°nerusan visual yang cukup untuk memotong atau
melewati seluruh elemen yang sedang diatur. Jika bentuknya planar atau
volume¢ris,
sebuafi daCuT harus memiliki ukuran, Denutupan, dan ¢ tgrat,uran yang
cukup Agar dapat dilihat sebagai sebuah 6o6oY yang mampu merangkul
atab P1ehguUoulkan elömen-elomen yang diatur di dalam areanya
secara
bersama-sama
JiLa difiadapkan pada organisasi elemen-elemen acak yang tidak serupa. ssbuah datum dapa¢
mengacur elerrien-elemen itu dengan cara-cara rerikut:

Sebuah garis dapat mgmotong melintasi atau membentuk sebuah tspi bersama untuk polanya. sementara suatu grid
garis dapas memben8uk sebuah area yang netral dan menyatukan bagi polanya tsrsebut.

'ebuah bidang dapat mengumpulkan pola elemen-elemen di bawahnya atau perfungsi sebagai sua¢u latzrbelakang
menyeluruh bagi elemen-elemen Nrsebut dan membingkai mere\‹a di dalam areanya.

Sebuah volume dapat mengumpulkan pala elemen-elemen di dalam batasannya atau mengatur meteYa di sepanjang
DATUM

Pusat Riset IImu Sosial, 'erIin, Jarman, 198 , James Stirling

Rumah ksdiaman Koshino, Ashíya, Kawasan Hyogo. Jesang, 1979-84, ladao Undo
DATUM

Daerah Barat, Kuil Horyu-Ji. awa6an Nara, Jepang. tahun 607-746

Arkade-arkade menya¢ukan fasad-fasad rumah yang menghadap alun-a\un bota hela, Republik Redo.

PRItISIP-F8IIJSIF I J£9
DATUM

Aoun-alun Durbar, Patan, Nepal, direnovasi pada abad Xml.

Denah Safavid Isfahan, Iran


Denah Agora, Athena
DATUM

Sencra Publik Wilayah Marin. han Rafael, California, 1957, *rank Lloyd Wriglc

Rumah Kedlaman D•Vore [Troyek). Wifayah Montgomery, Pennsylvailia, 195a. Louis Kahn
DATUÆ

Denah Kota limgad, sebuah koloai Bomawi di Afrika Utara. dibangun


pada shun 100 S.M.

374 AkSIT£KT\Ig: B£NT¥K 88ANG 8 TATAIJAN


Grid Struktural Bangunan Ütama, Pusat Komunitas Yahudi, !renton, New Jemey,
1954-59, Loaie 6hn

Museum, Ahmedabad, India, 1954-57, Le Coróusier


n Je
Dunia Montreal, 1966-67, Rolf
Gurbrod dan Frei Œto

Dinah Lantai Dasar

z76 / zSITErTIJr: ezI‹TU‹, eUA G, s TAïAHA I


DATUM

Tarnpak Usara

Centre Le Corbusier. Zurich. 1963-67, Le Corbusier


DATUW

mugu makam Humanyun, Delhi, 1370, Mirak Mirza GrÏyas


DATUM

Kuil Api di Sarvistan, Iran, abad V-VIII

Denah tapak Pagada Shwezigon, sagan, abad XII

Piazza Armerina. Sicilia, Italia, awal abad IY

z80 / eSITEKT«R. BzxT«K, zUAIiG, 8 TAT1IiAN


Perpu*takaan, Akadsmi Philip EXctcr, ExeRr New Hamğshier
1967-72, Louia Kahn
IgAMA

Detaıl-decail ¢o\om, Nocre Danny la Grande, Poitiers, Perancis, 1130-¢5

Irama rrerujuk pada segala pergerakan yang ditanoai oleh suatu pengulangan elemen atau mobil yang berpola
psds intsrval !nrerval yang bera8uran maupun tidak. Porgerakan tersebu* mungkin ada pada mala lila
ketika mengikuti eleman-elemen yang berulang di dalam sebuah komposisi, ataiJ pada tubuh kita ketika
bergerak melalui sekuen ruang-ruang. Dalam kasus manapun juga, irama mempersatukan nihai mendasar
pengulangan seoagaı sebuah atac untuk mengatur bentuk dan ruang di dalam arsitektur.

Hampir ssluruh jenis bangunan menyatukan elamen elemen yang beruiang secara alami. kolom âan
balok mengulang dirinya sendin ketika membentuk anjunaan struktural dan modul-modu\ ruang yang bsrulang.
Pintu- pintu dan jendela melubangi permukaan-perrnukaan sebuah pangunan secara berulang untuk
msmungkinkan cahaya, udara, osrnandangan. dan orang memasuki intenornya. Ruang seringLali berulang
untuk memenuhi kebutuhan-kebut:uhan +ungsional yang serupa atau berulang di dalam program
bangunan tersebut.
Bagian ini membahas pada-pod pengulangan yang dapat dipergunakan untuk mengatur serangkaian elemen
yang berulang, dan hasil irama-irama visual yang diciptakan oleh pola-oola tersebut.
Rica cenderung mengelompokLan elemen ai dalam sebuah komposisi acak menuru¢:
• Kseracan atau kedekatan mereka satu sama lain
• Sifat-sifac vsual yang mereka bagi bersama sama.
Prinsip pangulangan menggunakan tedua konsep srsepsi visual ini untuk menga¢ur eleman-elemen yang
berulang di dalam sebuah korrpssisi.

Bentuk pangulangan yang paling Oederhana adalah sebuah po\a linier eleman-efemen yang bsrlimpah.
Namur elemen-elemen ini ¢idak perlu identık semourna untuk dapat dikelompokLan di dalam suatu
tren yang beru|ang, Mereka lisa saja hanya m•mbagi suatu cirı bersama aWupun silah umum, yang
memungk!nkan setiap elemen unik secara individual, namun b5rasal bari keluarga yang sama.
Xacedral di Reims. 211 1290

Klasifikasi Kuil-kull menurut p4nyusunan jejgran kolornnya


Dari B Lu III, Bab II Ten Boaks an Architecxre karya Yisruvius

Pola-pola struktural seringkali menyatukan pengulangan


penopang- penooang vercikal pada selang yang teratur atau
harmonis yang mendefinisikan anjungan-anjungan atau divisi
divisi ruang. Dalam po!a-lola berulang seperti itu. kepen¢ingan
suatu ruang dapat ditonjoIl‹an me1aIui uLuran dan
penempat:annya.

Katedral di Salisbury. 1220-60

3z‹ / AzSlTzzTUR: Bz›ITiiE, »AI‹G, & TATAHA›I


Masjid Jami, Gulbarga, India. 1567

Dinah Lan\ai 1piŁaI, Unitã d'Habitation, Marseilles, 1946-52, Le Corbusier


PENGUfA8GAN

Dakshinameru (Euil Bajarajeshwara). lanjavur India, akhir abad X

Kuil BAkong, delay Diem Reap. amboja, eeYi ar Value 881

38G / ‹RSlizKTvx. 8zrtvr, zIJArG, s i1iA›IAx


Kuil-kuil Jain di Gunung Abu, India, abad XI — XII Gartrigny-dos-Pris. Perancis. 806-J 1. Oxon Massaecsi

Seperti halnya musik, sebuah pola drama bisa legal, menerus. dan mengalir atau smcrato dan bergejolak langkah atau intonasinya.

Komplaks Gedung Perwakilan Rakyat [Pro eY), Islamabad, Pakistan, 1965, Louis Kahn
PENGULANGAN

Siedlung Halen. dekat Ben. 5'uss. 1961, Atelier 5

Struktur dasar hunian kota


+otongan melalui aula srmbahyang utama: MasJid Jami di Ahmedabad, India. 1 23

Grlanggang Olimpiade, Tokyo, Jepang, 1961-04, Kenzo range

mengant!sipasi apa yang atau datang selanjutnya. Setiap pemutusan dalam polanya
•*•" menampiI*an dan mene*an*an kepentingan eleven atau interval pemusus tersebut.
Pemandangan Kota Lukit Spanyol Mojácar

Pemandangan Villa Hermossa, Spanyol

røxsir-eaxsır/ zti
lrama yang tercip¢a melalui titik tit:ik yang lrama-irama yang saling mengontraskan
berhubungan
di dalam ruang

Irama horisontal dan vertiLal

Pueblo g'onIto. Teping Cbaco, AV. abad X - XIII


Kuil Prasasci, Palenque, Mexico. sekitar Tahun ISO

Gereja Konventual di Alpirsbach, Jarman, sekitar Tahun 000

PRIWSIP-PRIłtSIP / zt3
Fasad-fasad Yikcorian menghadap sebuah jalan di kota Can Irama yang berulang dapat diterapkan terhadap satu sama
Francisco
lainnya dı dalam fasad sebuah bangunan.

thuds saudi mengenai Fasad Internal sebuah Basilika oleh Francesco


Borromini
Cola-pole irama yang lebih Yomp!ekø dapat dibuat dengan cara memajukan titik-titik oenekanan
atau interval-interval yang khusus ke dalam sebuah sekuen atau urutan. Aksen atau
denyut-

Bedford Park, London, 1875, Maurice Adams. E.W. Goodwin, E.J. May, Norman Shaw

"oia-pola bentuk dan ruang yang progresif dan berulang dapat diatur
melalui beb4rapa cara berikut ini:
' Dengan rara radial atau konsert:rik rrengelilingi sebuah titik
• Secara sekuenaia! (bertafiap/ menurur ukuran dalam sua¢u åren

396 I 1RSlTtGT\J8 BDIT\JK, RUAfIG, & TAT£ItAh ““


Hasan Pasha Han. Istanbul, abad XIV

Rumah Kcdiaman Jester (Proyek), halos Verdes, California, 1938, *rank Lloyd Wright
Denah dan potongan: 'Struktur-struktur melingkar yang memusat pada Kompleks
Gvă6hlmonton di 7euchi¢lán, tahun 300-gO0.

Galeri Seni, Chiraz, lFan, 1970, Alvar Malta

+*® /*RSITïKT¢t. BzHii/K, zUA›IG, & TATAIiA I


Can Lis. Ports Petro, Majorca, 1973. DBMS UtZOÜ
Denah

‹00/ AtSITzKT«x. BENTiiK, tIuIiG, & TATAIi1N


PENGULANGAN

Pusl Budaya, Wolfsburg, Jerman, 948-62, Alvar Aalto

Gereja di Yuokøenni9ka. Finlandia, 1956, Alvar Faldo

PIIIfISIP-PItlłISlP / 401
'tudl amitektur, 6eqe‹tı halnya ‹lmu-ılmu lain, sudan sewajarnya
jika melibarkan studi masa lalunya, pengalaman-pengalaman
terdahulu, usaha-u6aha, dan pencapaıan-pencapaian yang darinya
” banyak yang dapat dipslajari serta diperbandingkan.
Prin0ip transforması menerima konsep in ; buku ini, yang
mana seluruh contoh di dalamnya didasaAan pada hal
ini.

Prensip transformasi memungkinkan ssorang desainer untuk


memilih sebuah makst arsitektural yang prototipikal yang
stru\‹tur bsntuk dan elemen-elemen penatanya mungkin saja
cocok dan wajar, dan kemudian men¢ransforfrasikannya malalui
serangkaian maniputasi terpisah agar dapat merespon Londisı-
kondisi khusus dan Yonwke desain daiam tangannya.

Desain adalah sebuah proses generati* dari analisis dan


sintesis, trial and error mencoba segala kemungkinan, dan
menimbang peluang-peluarg. Dalam arosee menggali
sebuah ide dan menelusuri poten'fii-potenainya, adalah
penting bagi seorang desainer untuk memahami sifat
mendasa dan struktur konsep tsmebuC. Jima sistsm penataan
ssbuah model proto¢ipiLal dapat dimengerti dan disadari,
rnaka kasep dasain aslinya dapat, melalui serangkaian
psrmutasi tertentu, djelaskan. diperLuat, dan dibangun darinya.
dan bukannya dihancurkan.

Psngembangan Denah Celia India Ucara

OI / xtSITzrTIy. BE›IıvK, aulıG, 8 TAıAlıAx


'.*. ;,›,., *\ö,
Skema untuk 3 perpustakaan oleh Alvar '^
Aalto
Psrtantorandan Ruang-ruang Pendukung

' V:”'--

’t” “
..°
Parpuatakaan Mount Angel, Koless Benedline,
Mount Angel, Orsqon, 1965-70 ---- —--

Perpustakaan. Selnä}okl. Finlandia, 1963-65

Parpugtakaan, Rovaniemi, Finlandia. 1963-68


T8ANliF0RNASI

Rumah Ward WilleNu. Highland Park


all nois. 1902

ena£ Berbentuk S'alib oleh Frank

Rumah Thomas Hardy. Racine Wisconsin. 1905

Rumah George Blossom. Chic.ago Illinois 18@2 Rumah 'amuel Freeman, Los Angeles
California92

404 / ARtI»riIJR. eE T K, z xG, & T T1«A»


TRAN5F08MAfI

Museum beni Barat, Tokyo, 957-59

Irana+ormaai sebuah Organisas! Denah-Bebas, Ram-dalam-sebuah-


Bujursangkar. oley Le Corbueier

Gedung Asosiasi P4mi]ik Ki]ang, Ahmedabad,


ia, 95

J964
Melafui presentasi e|emen-elemen bentuk dan
ruangnya, buku ini memberikan parhatian
Nrutama pada aspsk-aspek vlsual realitias fisik
mereka di dalam amitektur. litik-titik,
pergerakan meIa!ui ruang dan garis-garis
p.•nentu, qaris-garis yar.g menentukan bidang,
bidang-bidang yang menentukdn volume berituk
dan ruang, Lepih jauh lagi dari fungri- fungsi visuai
ini, elemen- lemen sersebus, melalui
hubungannya Wrhadap salu sanna lain dan sifat
organisasinya. juga mengomunikasikan koneey-konaep
mengenai area dan tempat, akses masuk dan jalur
pergerakan. hirarki dan tatanan. Hal-hal ini dihadirt‹an
sebagai makna-makna bentukdanruang yang
%tgtal dan denoratif di dalam arsitaktur.

Namun, seperti halnya bahasa. bentuk-berrruk


dan ruang ar•'iwkturaI juga memiliki makna yang
konafiat.ıt: nilai-nilai asosıatif dan isi-Isi simbolis yang
bgrgan¢ung pada intsrqretasi pribad! dan budaya.
yang dapat berubah seiring dengan wakcu. Atap-atap
miring sebuah kacsdral Gotik dapat bertahan
dalam realita, nilai-nilai, acaupun cujuan-tujuan
Kristianitas. halam Yunani dapat mengutaraLan
konsey demokrasi, atau. sepsrti di Amerika pada
a»'al abad XIX, hadirnya oeradaban dalam
sebuah dunia baru.

Meskipun 6tudi mengenai makna-makna konotatif,


semiotika-ssmiofika dan simbo\agi dalam arsitekcur
melampaui lingkup pembahasan buku ini. perlu
dicatat di sini bahwa arsiceftur. dalam
mengombinasiun bentuk dan ruang ke dalam
sebuah esen•si ¢unggal, tidak hanya
mem*asiIitasikan Tujuan, tapi juga
mengomunikasikan makna. Beni arsitektur membuat
eksistsnsi kita cidak hanya dapat terlihat, tapi
juga bcrmakna
ebatuan, kayu. dan beton, dan dengan material- material ini kamu membangun rumah dan i0tana. Itulah konstruksi.

Papi tiba-küba, kamu menyertuh haciku, kamu memperlakukanku dengan


baik. Abu bahagia dan abu bsrI‹ata,”lni indah." Itulah arsitektur. 6'eni pun
masuk.

Rumahku orakcs. Aku berterima kasin padamu, seperti mungkin aku


peWrima kasih <epada para insinyur Rel Greta Api, atau qsnyedia jasa
Teley0n. Kamu belum menyent.un hatiku.

Namun, sekiranya dinding-dinding itu menjubng te surga dengan cara yang


sedemikian rupa sehingga aku pun tergerak. Aku memahami teinginan-

Bebatuan yang kamu dirikan mengataönnya padaku. kamu mencocokYan


akv di wmpatnya dan rnataku menghargainya, Mereka memandang
sedLa¢u yang mgngekspresikan sebuah pemikiran. Sebuan pemikiran
yang menyingkapkan dirinya sendiri tanpa kay U atau suara, Papi
semata-mata hanya oleh alan-alay perupa yang berdiri dalam sebuah
hubungan Nrtentu terhadap satu sama lain. Sedemikian rupa sehingga
bentuk-bentuk dasar ini terlınas jelas dalam canaya.
Hubungan anlar merska belum psrlu menjadi rujukan terhadap apa
yang praktis atau deskripci+. Mereka adalah sebuah kreasi matsma¢is
pikıran Rita. Mcrtta adalaL bahasa Arsicsktur. Dengan menggunakan
material- macerial dasar dan mulai dari kondisi-kondisi yang lebih
kurangnya adalah utilitarian. kamu telan menghasilkan hubungan
hubungan tercantu yang merang0ang emosiku. Inilah Arsitek8ur.”

To ’ardı a New Architectnre


1927
DÆFTARPUSTAÆA?lüH*N

AaIto,AIvar C0/rp/Ste h/orts 2 volumes. Zurirh: Les Edicions


Mumford, Lewis. be City in i history New Yort: Harcourt,
d’Architscture Arcsmis, 1965.
Brace & Worle, Inr.. 1961.
Arnheim. Rudolf Art and ñsuaT Perception. Ber\‹eley: University o( Norberg-5cnulz, Christian. Meaning in tYestem Afifihll:ecture. New
Cali+ornia Press, 1965. York: Praeger Publisher. 975.
Ahfhara, Yohinobu. EWfior Pesign in 4rr#iterture. New York: Palladio, Andrea. be Four Books of ArcñiWture. New both: Dover
Van
Publications, 1965.
Nostrand Rsinhold Co.. 19'70.
Pevsrirr, Nikolaus, A i-liefioy oT Building 7yps. Princeton: Princeton
Bacon, Edmond. Pes/gn & CÙeS, New York:The Viking Press,
University Press, 1976.
1974. Collins, George R-, 9en. ed. Planning and Ali:ier Series
Pye, Pa id. be Nature and Aesshefiica of Design NewYork: Yan
New fort:
Nostrand Rsinhold 6o„ 1978.
George razillgr, 1968.
Rapoport, Amos. House fiorm and Culture. Englewood Cliffs, N.J.:
Clark. Roger H. and Pause. Michael. Preceäenfie in Amhifiecfinre, hlew
Prentice Ha]|, Inc., 1 969.
York: Van Nostrand Reinhold Co. 1985.
Rasmussen, Steen Eilgr. Ex rienciny Archififictnre. Cambridge:
Enggh. HeirÏl jc n. The Japariefie HnUfie: A Traditi0ri fDr Canfiemfi›nrary
The MIT Press, 1964.
Prcñ@Jure. lotyo: Char]es E. tuttle. 6o„ 1964.
— Toxins and Buildings. Cambridge: Tfie MII Press,
Fletcher, Air Banister A History ofA/rñ'>cMm. 18" 6. Revised
1969. Rowe. Colin. be Mathematics of she ldc/ \fiIIa and
by
Other Essays.
J.C.PaImes. New York: Charles Srhrikers dont, 1975.
Cambridge: The MU Press, 1976.
Gigdion. 5ieg4ied. E'pace, Time end Architecture, 4'” B.
RuJofsky, Bernard. Archifiscsure ¥itfiaut /\r¢hitects. Gatden City,
Cambridge: Harvard University +reuu, 1965.
Giurgola, Romaldo and Mehta, Jarmini. Louis /. @hn. Boulder- N.Y: Doubleday A No.. 1964.
Westview Press, 1975.
5'imonds, John Ormsbee. Landsca rchimnurs. her York:
McGraw Hill Co.. Inc., 1961.
Hall. Edward T. le Hiddsn Pied sio . Garden City, N.Y.: Doubfeday
& Stierlin. Henry, gon. ed. living Arr/jiWrare brims. NewYork: Grosset
Company, Inc.. 1966. & Dunlao, 1966.
Halonn, Lawrence. d’ores. Cambridge: The MIT +rrss. 1972. Yenturi, Robert. Complexity and Contradiction in Architecture. New
Hitcllcock. Remy Russell. In tfir /Vatum of Matenalr. New York: Da York: W Museum of Modem Art, 1966.
Capo Press, 975. Vitruviu5, ke Ten Books of Archit.ei::turs. NewYork: Dover
Jenrks. Charles. Modem Modem.entr in Ar¢hitecmrs, Garden fish, +ublirations, 19b0.
N Y: ,Anchor Press, J973. Lassau, Paul and Tire. James. von Meiss. Pierre. E/emanrs ofArnhite‹fiure. NewYork: Yan Nostrand
.”rant Lloyd Nrighl:: Between Principle and Form. New York: eicbod to., 1990.
Yan Wilson, Forre 't. Structure: The Essence of ArchMcture. New both:
hos¢rand Relnhold Co.. 1992. Van Nostrand Rsinhold Co., 1974 .
.. üorbusier. peut img/iLe, 8 Volumes. Zurich: Les Wittkoweñ Rudolf. Ar¢hitert.uraI Pifinciples in che Age ad Humanism.
Editions fl Architecture, 1964-70. NewYort: MW. Norton & Co., Inc„ 1971.
— Ÿi‘arts a des Architecture. Condom The Architectural Press, Wong, Wucius., Principles of To-Dimensional Defii§n. NewYork: Van
1^46. Nostrand Beinhold Co.. 1972.
. •.doi. 0on!yn and Moore, Charles. Chambem for a Memory ffilacs. Wrignt, Frank Lloyd. Wrifiinga and Buildings. NewYork: Meridian
Cambridge: The IRIS Press, 1994. books. 1960.
'.‘'artienssen, Heather de Swaps of Structure. London: Zevi, Bono. Arsñitsctvm as Place. New York: Horizon Press, 1957.
0x*ord
Onivemity Press. 1976.
‘.*sore. Charles: Allen. Gerald; Lyndon, Donlyn. la Place ot Hauser.
New York: Hall, Rinehard¢ and Winston, 1974.
GLOSARI

Abakus: Petat mendatar yang men/adi bagian teratas sebuah induk


Antropolagi: IImu pasti mengenai makhluk manusia: khususnya.
Polarn. perbentuk Dolo•s dalam gaya Doris. ta xi dalam
saudi asal, psngembangan fisik dan budaya. dan hubungan
gaya lainnya, bentuknya bita diukir a¢au malah lebih
hubungan lingkungan serta sosial manusia.
didetait.
Antropomatri: Pengukuran dan st:udi menggnai ukuran dan
Abby lbuah biara yang berada di bawah pengawa5an seorang
proporsi cuhuh manusia.
keoala biara (aböot), atau sebuah biara suster di ba\van
Antropomorfisma: 5ua¢u konsepsi atau reprssentasi yang
pengawasan aeorang sustsr keoala, dan dimitiki oleh tingkat
melamuangun bentuk manu='ia atau yang memiliki atribut-
tertinggi iristitusi-insti¢usi ssjenisnya.
at,ribut manusiawi.
Dinding Penopang: Bagian sua¢u struLtur yang serara langsung
Apsdana: Aula panonton berkolom yang Sangat besar di dalam
rnenenma beban atau gaya cskan, seperti misalnya massa
istana Persia.
pasangan batu menerima dan menopang gaya dorong
bagian sshuah kubah atau busur; dinding berat yang Apse: 'ua¢u proyeksi semi lingkaran atau poıqonai. piasanya
mertdukung ujung sebuan jembatan atau membentang dan berkurah dan digunakan khususnya di tempat sue atau
menahan tekanan dari tanah; suacu massa atau struktxJr ujung
¢imur seouah yere a.
yang menahan tekanan air oada sebuah jembatan atau
dermaga; atau angkuran Label- kabef sebuah jembatan Arabesque: Sebuan desain yang kompleks dan uerornamen
gantung. barıyak yang menggunakan bunga, dedaunan. dan kadanq
Ak8Cn: 5'ebuah decail yang diperkuat dengan cara mengon #ınatang dan figur-figur geometrıs un¢uk menghasilkan suatu
¢raskannya terhadap lingkungan sskelilingnya. Juga, suatu pola mende'mıl n)ari6 garip yang djalın.
pola, mack atau warna khusus tapi bukan yang utama. Punjurg (An ang-anjang): Tempa¢ berlindung (halts) yang
Accouplement: Penempat:an bersama sama dua buan kolom atau dinaungi oleh tanaman-tanaman yang men)aIar.
oilar yang sangat berdeLatan. Arkada: Serangkaian atap busur yang ditopang pada *iang
atau kolom. Juga, sebuah galen acau gang yang berat: u
Akropolis: Sebuah benteng atau area tinggi yang berbenteng
ru-. dengan ejeran toko pada salu atau kedua sisinya.
Dada kota kuno Yunanl, khususnya benteng Athena dan tapak
Parr benon. Busur Sebuah strukt:ur melengkung unruk member.tangi s\
at- oukaan. dirancang un¢uk ifienopang gaya
Baca Jemur: Baca hasil pengeringan olen sinar matahari
vsrtikal \’ari¿ dhasilkanmruoama oteh tekananaksiat
yang tsrbuat dari ¢anah liat Jan lempung, umumnya
Arkitrafi Bagia'1 tsrendah scbuah encablasur Yolcm kiasiL. Juüuk
diguriakan di nega‹a negara yang curah hujannya
rendah.
langsung di atas kspala kcoala Yo\om dan menoonng bis
kelilingnya
Aediculg: Sebuah bukaan berkanopi at:au coakan diriding dengar
Arcuatc: Melengkung atau memousu seperti sebuah fiusur
dua kolom di kedua sisinva, tiang, atau pilar yang
pariah: istilah yang digunakan untuk menggambarkan struktur
menopang lis a¢ap. balok tepi, atau balok penahan atap.
berkur'ah alu berbusur gereja Rcmawi a£au ka'mdraI
Ag0ra: Pasar atau alun-alun publik di kota Yunani kuno.
G0tik. yang dibedakan dari arsitsktur balok-balok
biasanya diketiling! oleh bangunan Dublik dan porcico
horizontal äari sebuah aula .hypsst\/e (atap dan langit
(selasar oeratap] dan umumnya dgunakansebagaitempat
langit yang ber 'andar di atas kolom kolom) atau kuil
pertcmuan populär atau politis.
Poric Yunani.
Gang: 'emua pembagian melintang sebuah gersja, terpisan
Ashlar' Babu bangunan berbentuk perssgi yang duales halus pada
dari tubuh gereja oleb sebaris kolom atau tiang. Juga. gang
seluruh permukaannya yang berd.°katan dengan ba¢u-batu
tamara atau sepanjang bagian-bagian bangku dalam teater,
lain untuk memungkinkan sambungan plesteran yang sangat
audlmrium, gersja. atau tempat partemuan lainnya.
Lili*.
Alcazar: Istana atau benteng suku Moor d’ Spariyol.
Atrium: "ada awalnya. adalah aula dalam pusac atau bagiär
Alloe: Iscilah bahasa Perancis untuk sebuah gang sempit arcara
una rumah Romawi Juno, atapnya cerbuka di bagian
ruman-rumah, atau sebuah jalan lebar yang dicanami pohon.
tengafi dan biasanya memlliki kolam untuk menampung air
Amalaka: Dekorasi arsitektural ba¢u Dulat bersetrip pada sebuan hujan. Kemudian. menjadi pskarangan depan gereja Kristen
puncak atap dala«1 amitektur India. awal. disäyapi
Ambulasory: fi.ondor beratap eebuah at•rium a¢au beranda. atau dikelilingi o!eh selasar beratap ( Rico). Kini, ia
Juga. gang yang mengitari ujung area temoat paduan adaäh pskarangan beroencahayaan alami dengan
suara dalam sebuah gereja, awalnya digunakan untuk bangunan atau rumah di sekelilingnya.
acara prosesi. Sumbu: Sebuah garis tengah yang membelah suaru badan
Amfiteatsc: Sebuafi bangunan bundar ata¢ oval dengan undak atau so5ok dua dimensi atau tuouh atau sosoY Liga
undakan kumi yang mengelilingi sebuah anna, scperti dimensi yang s metris. Juga, sebuah gari•s lurus yang
yang digunakan di zaman Romawi Reno untuk bonde menjadi rujukan elemen-elcmen di dalam sebuah komposisi
gladiator dan para genontonn a. duga, sebuah area lantai ungut prngukuran ataupun simecri.
oerbentuk melingkar atau oval yang dikelilingi okej lantai Latarbalakang: Bagian sebuah citra yang diperlakukan sebagai
dagar yang dinaikkan. jarak maksimum dari bidang depannya.
Anomall: Suatu penyimpangan dari bsn¢uk, tatanan, atau susunan kesalmbangan: Kondisi keseimbangan antara elgmen-elemen yang
yang normal atau yang diharapkan. sa\ing kontras, berfawanan. atau berinwratsi. Juga, pengaturan
yang harmonic atau rayih, atau proporsi elemen atau 4›0/ AzSITc T R: BzHTI/K, zUAIiG, s T1TAHAH
bagian-
bagian di dalam sebuah desain acau Yompoaiai.
Balkan: Sebuah bidang panggung terangkat yang menjorok dari
dinding sebuah rangunan dan dikelilingi oleh mailing a¢au
parapet.
Baldachin: Sebuah kanopi otna fr enta! terbua¢ darl ba¢u marmer
yang ditsmpatkan secara permanen di atas altar sebuan
gersja.
BalvstraMa: Sejumlan psnopang railing tangga yang wrsntang
dgngan jarak yang dekat. Juga disebut banlster.
Bap¢lstery Bagian sebuah gensja atau bangunan terpisah
temoat
ritus psmbaptisan dilakukan.
Dasar: Bagian d nding, koiom, tiang, atau struktur lain yang
csm letar paling bawah bada sebuah dinding. biasanya
diperlakukan secara khuuus atau dianggap sebagai sebuah
unik arsitek¢ural.
Basilika: '2ebuah bangunan lonjong besar yang digunakan sebagai
balai pengadilan dan tempat peWmuan publik di Rosa
Rama kuno, biasanya mem!liki sebuah ruang tengah cnggi
yang ditsrangi oleh jendela dinding atas (c/errsOry) dan
di8utup oleh rangxa basang kayu. sena sebuah panggung
terangkat di dalam sebuah anjungan setengah IingLaran yang
menjorok dari dinding untuk ¢smpat duwan juri. Oasilika
Romawi berfung5i sebagai 6ebuah model oagi basilika-basilika
Kriswn awal. yang memiliki karaWr bentuk d.°nah yang
panjang. osrsegi. arga umat dengan je)eran Yolom tinggi
dan dimrangi oleh jendefa atap dan dicusup oleh atap
pelana kayu, dua atau empat gang yan9 lebih rendah,
anjungan semi lingkaran di ujungnya, narthsx (area penerima
di depan gereja), dan seringtali fitur-figur lainnya, srbagai
sebuah atrium, panti imam, dan anjungan- anungan kgcJ
bsrbentukssmi lingkaranyang msngakMiri gang- gang
tersebu¢.
Batter: sudut miring di pelakang sisi dinding tempat ia berdiri
Anjungan: Sebuah pemoagian spasial besar, biasanya satu dari
seran§kaian, ditandai atau diDatasi oleh penooang-penopang
ütruk8ur yang vertikal. Juga, jumlah ruang berdinding atau
bagian-bagian dari sebuah dinding, atap. atau bagian lain dari
sebuah bangunan yang ditandai dengan penopang-penopang
menyilang atau vertikal.
Balok: Bagian struktur kaku yang dirancang untuk m•mbawa
dan mengalirkan beban-beban melintang vertikai
membenWngi ruang menuju elemen-elemen
penopangnya.
binding Gescr: 'epuah dinding yang mampu menahan beban,
sepsrti dari lantai atau atap sebuah bangunan.
Belvcdere: S'ebuah bangunan, a¢au fitur ars@ktural sebuah
bangunan yang dirancang dan diposisikan sebagai tempat
untuk me!ihac dan msniLmati pemandangan.
Bcma Sebuah ruang terbuka melinsang yang memisahkan
badan gereja dengan a¢ap meiengkung gedung Gereja kristen
Awal, kemudian berkembang menjadi koridor ggrsja-gersja
bsrbencuk salib.
7anggul: Gundukar tanan yang ditempaskan terhadap satu
atau lebih binding eksterior suat.u bangunan dan berfungsi
sebagai pelindung terhadap suhu yang ekstrim.
Blind: Ceruk di dalam dinding yang tampak seperti jcndela Chatri: Dalam arsitektur India, sebuah kios bsratap atau
¿endela kerai) atau pintu (pinsu ksrai), disisipkan
untuk meIeng<api scrangkaian jendeta atau unik
memberikan s metri pada desain.
Boskgt: Semak belukar a¢au rimbunan aepohonan di dalam sebuafi
taman,
Drisa-solcil: Oebuah layar, bia6anya jalusi, yang d!
Umpatkan di bagian luar sebuah bangunan untuk
melindungi jendela dari sinar masahari langsung.
Dindlng Penahan: Sebuah penopang eYaternal yang
berfcngsi menscabilkan s¢ruWr dengan rara
melawan gaya-gaya xeluannya, khususnya ssbuah
penoyang yang menonjol yang dibuat k5 datam atau
terhadap si5i luar sebuah pasangar dinding.
Campanile Menara lonceng, biasanya terletak di deI‹ac (capi tidak
mgnempel) bangunan gereja.
kantilever: Sebuah balok atau anggota struktur kaku
fainnya yang memanjarig dari sebuan tumquan dan
ditopang ohh sebuah y anggota psnyeimbang
atau gaya ke bawah dari belakang tumpuan
terseput.
Kapital' Ujung atas sebuah kolom, pilar atau 8iang
yang didetail dengan rapih, memahkotai bacang
vertlLal tersebut dan menahan brban dari
entablatur atau arkitrave.
Caravansary: Sebuah penginapan di Timur Dekas tsmpat
bermalam para musafir, biasanya memiltki sebuah
pekarangan yang bcsar yang dikelilingi oleh dinding
solid dan diakses melalui sebuah geroang masuk yang
megan.
Carya¢id: Sebuah sosok patung wanita yang digunakan sebagai
kolom
Katener: Lengkungan yang dihasilkan oleb kabel yang
seragam, dan üsksibel secara sempurna. yang
tsrgantung bebas dari dua buah titik yang tidak
berada di dalam garis vertikal yang sama. Untuk
bebanyang ddstritusikan secacaseragamdatam
proyeksı horisontal, bentuknya mendekati sabuah
parabola.
Katedral: Gereja utama sebuah keu6kupan, perisi
singgasana uskup yang diseout katedra.
Langit-langit: Permukaan a¢au garis interior di atas
6ebuah ruangan. sering bsrfungsı juga sebagai
penyembunyi bagian bawan lancai acau acap
di atasnya,
Celia: Bilik utama atau bagian tertutup sebuah kuil
klasik, dimana gambar-gamuar yang dipuja
disimpan di dalamnya. Juga dissbat moe.
fugu Pcringatan: Sebuah monumen yang didiriLan
sebagai peringatan akan orang yang sudah meninggal
yang jenazahnya dikuuur di tempat lain.
Ckaitya: Sebuah temoat prmujaan di India,
biasanya dibuat dari ukiran patu solıd di lereng
bukit, memiliki bgn¢uk bas'lika berloron9 dengan
sebuah stupa di salah satu ujungnya.
Ckancel: Ruang di sekeliling altar sebuah gereja bagi
Oelebran dan koor, biasanya dıangkat di atar nave
(arsa umat) dan terpısah darinya dergan
menggunakan psgangan asau layar.
Kapel: Sebuah Wmpat pribaoı uncuk berdoa dan beribada¢.
GLOSARI

" mengelilingi sebuah dolmen adam b kit pemakaman.


Cupola: Struktur ringan pada kuban arau atap, berfungsi
CüaD%: Sgbuah pucuk bsrbsntut xpedi payung di sebagai sebuah menara lonceng, lentera, atau anjungan
puncatatap yang melambangkan harga diri, terbuat dari untuk melihat pemandangan. Juga. sebuah kubah kecil yang
sebuah piringan batu di atas sebuah liang vertikal. menutup suatu area melingtar adau poligona!.
Gereja: Bangunan tempat oranı Krîstiani beribadat. Cyitia Racta: Cetakan yarg men orok yang rnenliliki yrofil sebuah
Clerestery' Bagian interior yang berdiri di atas puncak-puncak kurva ganda yang oagian melengkung kedalamnya men)oroY
atap dan memiliki jendela yang memasukkan rahaya luar ke dari bagian melengkung keluarnya.
dalam. Juga, bagian paling atas sebuah nave (bergaya) Gotik Cymacium: Bagian pemahLota dari sebuah Norma klasi\, biasanya
yang dicirikan oley serangraian jendela Cesar yang bsrdiri sebuah cyma racra.
di atar puncak-puncak arap terdekat untuk memungkinkan
masuknya cahaya ke dalam interior gereja,
Cloistgr: Sebuah jalan setapaL temutup yang memilki Dado: Bagian utama sebuah umpak di antara dasar dan
sebuah kornis atau topinya. Juga. bagian rsndah sebuah dinding
arkade atau deretan kolom di satu sisi dan terbuka ke interior knika dihadapkan atau diperlakukan sscara
berbeda dari pagian atasnya, misalnya dengan panel atau
arah kertas dindıng (na//pa/;er).
Kolonada: Serangkaian Yo!om yang berjarak teratur satu sanna lain
Datum: Semua permukaan rafa, garis, atau titiz yang
dan menopang ssbuah entablatur dan biasanya salu •sisi
digunakan sebagai acuan un¢uk penempatan atau
dari sebuah struktur atap. penyusunan elemen elemen di dalam sebuah komposisi.
Kolom: Anggosa struktur yang reIa¢i+ ramping yang dirancang Dian: ' ebuah aula istana dalam arsltektur Cina. selalu pada
tsrutama untuk menopang beban-beban tewn pada ujungm/a. surri- tengah rsncara tapaknya dan dibangun di acas sebuah
Dalam arsiteWr klasik, kolom adalah sebuah penopang
podıum terangkac dan dilapisi dengan ba\a abu batu.
silindris yang tsrdiri dari kapitel, batang. dan biasanya
Dolmen: Monumen pra sejarah yang tsrdir! dari dua at.au lehih
sebuah dasar, baik monolitik a¢aupun blod batu silinder yang
ba*- oesar yang oerdiri dan menopang sebuah pelat batu
berdiameter sanna dengan batang tersebut.
horısontal. ditemukan khususnya di lnggris dan Perancis.
Bacon: Material bangunan artifisial seperti batu. dibuat
dan biasanya dianggap sebagai Sebuah kuburan.
dengan cara mencampur semen dan bsragam agregat
Kubah: 'truktur mgmbusur yang memiliki denah melingkar
mineral dan air secukupnya sehingga menyebabkan semen
itu mengeras dan dan biasanya osntuknya seperti bagian dari sebuah boka,
dikonstruksikan un¢uk memoagı beban ke segala arah.
massa tersebut.
Jendela atap: Scruktur kang menjorok ksluar dari arap miring.
Kontras: Elemen-elemen tak serupa yang bertentangan atau
bia6anya berisi jendela vertikal atau jalusi untuk ven8ilasi.
bsrseberangan dalam sebuah karya seni untuk menekankan
sstiap sifat e!gmen tersebut dan mgnghasilkan ekspresi Dovgong: Sistem penyangga yang digunakan dalam konstruksı
yang lebih dinamis. Cira tradisional untuk menopang balok-balon atap, menjorokkan
pinggiran atap ke luar dan menoçang Iangit-|angı¢ inssrıor.
Korbel: Cara meletakkan bada atau batu dalam susurian
Kstiadaan rangka ika¢ ssgi¢iga dalam arsitektur Cina membuat
yang saling menumpuk sehingga mengarah ke atas dan ke
penting untuk melipatgandakan jumlah penopang di bawah
bawah dari permukaan vertikal sebuah dinding.
buda-kuda. Agar dapat. mengurangi jumlah l‹oIom biasanya
Kopia: Anggota entabla¢ur (bagian atas bakom) klasik di dougong ini diperlukan. Area topangan yang dipicul oleh
bagian teracas, biasanya ssrdiri darl sebuah cyrnatiurn sstiap kolom bercambah oley dougong ni. Balok-bafok utama
(cefakan kornis di oagian atas), cofana (permukaan korris menopang atap melalui liang-tiang induk dan balon-baioY atas
yang vertikal dan rata di atas dasar permukaannya), dan yang lebih önden. yang memungkinkan atap itu berbentuk
cetakan dudukan. kurva rekung, Kurva yang unik ini diyakini berkambang pada
Corona: Bagian sebuah kornis klasik berbgntuk seperti pelat, awal masa dinasti lang, mungkin untuk menerangi beean visual
menjorok. yang ditopang olefi cetakan dudukan dan dimahkotai asap dan memungkinkan lebin banyak cahaya matahari masum
oleh cymafiurr. ke dalam ıntetiom a.
Koridor: Gang sempit atau galeri yang menghubungkan bagian-
oagian sebuah bangunan, Lhususnya ke dalam beberapa
Eklaktikisme: Suatu kecenderungan di dalam arsitsktur dan
ruangan atau lamar apaWmen. seni seni dekorat,if untuk secara bebas menggabungkan
Cortilc: Sebuah pekarangan utama atau besar dari sebuah ¿alazzo baragam gaya historic dengan Tujuan mengombinasikan
nilai dari sumber-sumber yang beroeda. atau menarrbah
Halaman: S'uatu area terbuka dan sebagian pesar atau ssluruhnya isi rindiran, khususnya selama psrtengahan kedua abad XIX
dikeli!ingi oley dinding atau bangunan. di Erooa dan Aft1eFika denial.
Pekarangan: Sebuah halaman yang dekat atau berada di
dalam sef'uah bangunan, khususnya satu yang disutup oleh GLOSAItI /tI I
keernpat 5i0inya.
Cromlarh: bulunan batu peringatan dengan pola melingkar
yang
GL0SA8I

Penekanan: Tekananatau penonjolan yang diberikan pada sebuan


penopang menerus yang memanjang oecara borioontal di
eiemen Yompoaisi d»\ä rr h \ Yonrta•. anoiria\i. asau e\emen
ae\uruh hangunan. r1emiliki +ejumlah ruangan dan menlbensut
pengontras.
satu level di dalam struktur
E»filade: Sebuah penyusunan a\sialjalur-jalur akses masuL
binding Penopang Layang: Barang pasangan bacu yang miring yang
yang menghubungkan serangkaian ruang untuk menyediakan
rnemikul sebuah bu*ur vang cerdirf atas bcberapa bagizn dan
vista (pemandangan) ke ba•ah teseluruhan panjang ruangan
menyalurkan gaya keI«ar dan ke bawak dari atap atau kubah
terssbut. Juga, suaru penyusunan aksial rurmin cermin
ke sebuan dindin¿ pem kul yang melalui massanya menyalurkan
pada sisi berlawanar dari sebuah ruangan untuk memberikan
Maya tersebut ke dalam bagian vertikalnya; sebuafi fitur khas
elak vista yang panjang dan tak teroatas. tnnstruk;-i Gc¢ik.
Kolom Penyatu: Sebuan kolom pang d!buat agar tampaL sunggah-
Bcntuk: Rupa dan struksur sesuatu yarg membedakannya dari
sungguh atau sepsrti ¢erikas dengan dinoing di 6ebelahnya unsur asau zatnya. Juda. cara menyu6un dan n engatur
Entablatur: Bagian honsontai seruah susunan klasik yang duduk elemen dan bagian bagian ssuuah romposisi unsuk
di atas kolom. biaaanya terdin dari kornis, hiasan Motorn. dan menghasilkan suatu Gitra yal4g lagi0: •truktur bentuk suatu
karya seni.
Entnsis: Seditit kecemnunrjan pada sebuah Motorn untuk Forum: Lapan an public atau pasar koda Romawl Kuno, pusat
mempsrbaiki ilusı oytia kecekungan jika sisı sisinya bisnis aan psngadilan. dan tempat berkumpul hAgi
lurus. khalayak. B asanya termasuk sebuah basilika dan
Ergonomi: Sebuah ilmu Dengetahuan terapan yang berkaitan aebuah Luik.
dengan karakteristik crang yang perlu dipertimhangkan dalan Frssco: Seni atau teLnik melukis di als permukaan pleswr
meran‹:en9 atak dan sistem agar manu5la dan benda dapat lernüab dan baru. dengan pigmen pionnen yang sercampur
berin£öraksi secara e+eI‹t:if dan aman. dom air atau campuran sir kapur.
Exsdra: S'ebuah ruangan atau area tsrtutup yang satu sisınya Frieze: öagian horisonsal scbuah en*.ablarur klasit antara
terbuka dan diperlengkapi denqan Wmoac duduk. âiguı›akan kcrnis dan arLicraf. seringka|i didekorasi dengan patung di
sebagaî tempat peWmuan di Eoma dan Yunani Euro. Juga.
dalam reliaf bawafi. Juga, sshuah pita zJs\oratiT tsrdzpar li
sebuah perpanjangan ›psıdaI (‹°•° g• ° >•!ı^98a^ J a HÇ sspanjang sebuah dinding intetior. langsung di bawah
L08ûjOr0k kornis. atau yang du rdidalamjaur dnding luar.
keluar dari panti imam gedung gereja) volume intsrior sebuah
gereja, urrumnya pada sumbu utanJanya.
lfis fils-. Bagian dinding berben¢uk segitiga yang menutup ujung asap
F
minns dari Yorni•. a' au lisplargnya ningga Dubungan
Faaad: Muka atau salah satu sisi sebuan bangunan yang
Gallema. 'ebuah promenade (tempat I°erjaIan-jalan) yang Iua s,
menghadap ke jalan atau ruang publik, terutama diseJakan
pekaran zn. atau mml ndncr. sizsanya msnttk atap kubah dan
oada polesan arsicekturaınya,
uetapis dengan tempat-tsmpat komersil.
Fasria (Lisplang): üatu dar lila yıla her sonsal yang men bentut
Galsri: S'ebu.an ruangan at:au aula yang panjang dan relatif semyt.
arkit af dalam susunan lonik. Juga, permukaan borisonta \
khususflya yang d gunakan un¢uk k.•perIuan publik serta
yana ıebar. rata, di ujung terluar sebuah komik atau atao.
mem!\iki xepentirigan arsitek¢ural melalui sralanya ataupun
Lapangan: Suatu area atau oengembangan ruang yang ditandaı
pengolaJan dekorasinyz, Juga, sebuah promenade beratap.
oley 'ua su propsrtı, fitur, asau aktivıcas khu '‹1s.
khususnya yang memanjang di dalam atau luar di sepanjang
Eenastrasi: Perancangan, pmporsi, dan disposisi jendela dinz4ing eksmrior sebuan L'angunan.
bukaan bukaan eksterior lainnya pada sebuah bangunail. Garllia-Griha: Sebuah “bilik kandungan", tempat ibadah ssbuan
Juga. suatu mobil ornamental yang menycrupai arkade kuil Hindu yang gelap dan paling dalam. temsat patung dewa
¢ercutup. seoerti pada lemari zanan abad percsngahan, dilarakkan.
Figur: S'ebuah rupa asau bentut. yang Jiten'tukan oleh garis !uar Gestel 5•.buah kssa¢uan Yon'fig'sraa\. go\a. acad area
atau permukaan eksteriot. Juga, sebuah kombinasi elsmen- dengan sifat-sifat khusus yang ¢idak dapas diorrolah
elemen geometrls yang ditempatkan dalam rupa ataupun dari penampahan pagian-eagiän ’«on pcnenn a.
osntuk khusus. Paikologi Garsa/c Teori atau doktrin bahwa ienomena psikologis
Figur-Pasar: bilar suatu pandangan dimana terdapa¢ ata a fiöiologis tidak tsrjadi melalvi p nan bahan .°Iemen-
kerenderungan untuL melihat bagian-bagian dari sednab arsa elen4en individual, sepsrti refleks atau sensasi, namun
visual sebaga! o@eY yang padat dan csrdefini5l dengan jelas, ri1elaiui yes/a/t yang berfungsi uecara terpisah atau saling
yang berdiri dan menon)o! dihandingkan lamar belakangnya yang teröis.
kurarg tar›pak. Pc«ampang Emas (Go/dan Scion): Propo‹-ei anta ra dua dimen5i
Finial: Seouah omamen pang relatit kecil. biasanya berdekorasi sebuah figur bidang atau dua bagian sebuah garis, dimana
oaun dan mengakhiri puncar sebuah puncak atau menara yang perbandingan an¢zra an9 lebih kecil dengan yang lebih
menjulang. besarnya sanna dengan perbandingan bagian yang lebih
Lantai: +ermukaan dasar dan raka sebuan ruangan atau aula besar ternadap kessluruhannya: perbandin5 annyä kira kira
tempat orang berdirl aLau bsrjalan. Juga suatu psrmukaan ada!ah 0,618 hingga 1.000.
Gopura' Sshuah menara gerbang masuk monumental yang msm k'
012 *<S3E<TU1:£ NTUN,€U*¥G,GTST*N*€
Gt05A8I
deI‹orasi yang berJeb'han menu)u sebuafi lingkungan kuş Hindu
di PaWian tjajahan Portia di lran}. Sassanfan, dan
yang csrtutup, khususnya di India Selatar.
kemudiar dalam arsitektur Islam. Juga, ivan, liwan.
Kubah I¢elangkang: Sekuan senyawa kupah yang dibentuk ohh
MasJid Jaml: Masjid Juma¢ Sebuah masjid konggregasional uncuk
pursilangan tegak turus antara dua buah kubah, membentuk
aholat bagi publik. khususnya pada hari Jumat.
dlagonal lengkung yang berdiri yang disebur ke|angkang.
Balok anak: Serangkaian balok sejajar yang kecil umut menopang
Juga diuebut kubah sitang.
lantai, langıt-langit acau atap damar.
Darar Permukaan acau lacar belakang utama dalam karya
kabah: 6ebuah bangunan batu berbentuk kubus yang ksril di dalam
lukis atau dekora¢if, Juga, baglan suasu area visual yang
lapangan Masjid Agung di Mekah yang mengandung sebuah
dimvndvAan terhadap sepuah figur yarg dirasakan.
batu hitam suci dan dianggap bagı umat Muslim 5ebAgai
H
Rumah 7uhan, tujuan bagi ibadah naik naji, dan ¢itik arah
Aula: Ruang aksi masum besar sebuah rumah atau bangunan. mereka berdoa.
sebagaisebuahsnnamb atau ruang deoan. Juga. szbuah
Batu penutup: Batu berbentuk bajı, seringkali dihias, pada
ruangan acau bangunan besar tempat bertumpulnya khalayak
mahtota wbuafi busur berfungsi sebagai oengunci batu
asau tsmpac hiburan.
lain di temDgtnya. Ousur sejati tıdak akan ssrbensuk
Hacienda: Sebuah tanah yang juan unsuk pertanian dan ranpa dlletakkannya r'atu penutup tsr5ebut.
peternakan di arta Amenka Utara dan Selatan ketika ösrada
kondo: Aula Emas: tempa¢ oeribadah dimana citra pemujaan
dalam pengaruh bangsa Spanyol. Juga. rumah utama yang
yang utama disımpan di dalam sebuah kuil 8uddfia bangsa
tsrletak pada lahan seperti di atas.
Jeoang. Sekte-sekte Buddhisme Jodo. Shinshu. dan NicLeirsn
fiaiden: Aula ibadat sebuah temyat suci agama 5'hinto, blasanya di menggunakan istllah Hondo untuk tempat ıbadah im. vkte
depan tıorıden (bangunan paling suci di tempat ibadah 'hinto). û'ningon dan Tendai menggunakar iscilah chudo, dan seks Z.•
Deret Harmonis: Urutan angka yang kebalikannya membencuk menggunaran istilah uutsuden.
sebuah derek aritmetık. Lecunar: 5'eruah Iangit:-langit. atau tubah yang dihıası dengan uü a
Harmoni: Susunan elemen-elemen asau bagian-bagıan yang atau pane|-panel yang dimasukkan.
teratur baik, atau serasi dalam ssbuah bentuk keseluruhan Lcntera: Sebuah s¢ruktur atar yang memahkotai sebuah
yang artiscik. asap atau kubah yang memiliki dinding tsrbuta adam
Hashira: Sebuah liang suci dalam arsitektur Shinto. berupa berendela umut memungkinkan cahaya dan udara
@qggg mqqpç¡q. masal.
Hirarki: Suatu sistem eleman-elemen diperingkat, diklasifikasikan. Lingga: ' ebuah lambang ksmaluan lakı-laki. lambang de +a
dan diatur •sahu di acas yang lainnya. menuruc S'yiwa dalam arsisektur Hindu.
keoencngan atau maknanya. Lingdao: Jalur roh yang mengarah dari gerbang selatan hingga ke
Hippodrnmc Sebuah arena atau struktur bagi Denunggang tuburan kerajaan dinasti kang. segaris dengan pılar-pilar batu
kuda atau penonton !ainnya. Juga. sebuah stadion terbuka di dan figur manusia srrca patung bınatang.
zaman Romawi dan Yunani Kano dengan jalor berbentuk ovai Lin¢al: 8a\ok kang menopang beban di atas pincu atau fiukaan
bagi kuda dan kereca kuda (city) yang berlomba. jendela.
Aula katy/r Sebuah aula besar yang memiliki banyak Loggia: Sebuah ruangan berarkade atau berkolonade di dalam
kolom tubuh sebuah bangunan tapi terouka ke udara luar para sa*a
*yan b b rism nopa gs b ahataprla r,dan adang sisinya, biasanya pada lantai atas yang menghadap Sebuah
sebuah jendela atap; Iazi wrdapas datam arsitektur Mesir pekarangan Nrbuka. Loggia marupakan Sebuah fitur ArsıcsLtu•
dan kekaisaran Aohaemenid (Persia). pen¢tng pada palazzi (bangunan basar Italia) bangsa ltalia.
Madrasah: Sekolan teologi Musllm yang disusun di
In Antls: Antara an/ae liang-liang atau oiar“piIar persegi sekeliling sebuah pekarangan dan menempel pada
yang dibentuk dengan cara mcnepalkan ujung sebuah sgbuah masjid, dicemu£an dari abad XI di Meoir,
dinding yang mcn/orok. Anat:olia. dan Pemia.
Intarcolumnlation: Sebuah sistem perhitungan jarak ko\om-Polarn Mandala: Sebuah diagram alam semesta, seringkaii dlgunakan
di dalan sebuah kolonade berdasarkan ruang antara dua buah un¢uk memandu perancangan denah denah kuil oangsa
kolom yang berdekatan dan diukur pada diamecsmya. india.
Incerfenestratlon: bang ancara dua buah jendela. Juga, ssni Mandapa: Sebuah aula yang luas Seperti serambi muka
atau proses panyusunan bukaan-bukaan di dalam sebuah yang mengarah ke ruang ibadat seoua^ kuil Hindu atau
dinding. Jain dan digunakan untuk musik dan Marian religius.
IMerotitial: Membentuk ruang penyela. Massa: Yolume fizik atau limpahan ssbuah tubuh yang pada¢.
lntradoa: Permukaan acau lengkungan dalam sebuah busur yang Marsing: Suatu kesatuan komposisi rupa dua dimersi atau
mambentuk cekungan di sisi bawahnya. mluma ciga dimensı, khususnya yang memiliki atau
Iwan: Sebuah aula berkubah yang berfungsi sebagai portal akses memberikan kesan bobst, padat, dan berlimpah.
masum dan bukaan menuju sebuah lapangan: lazım terdapa¢ Mastaba: Sebuah kuburan Mesir kano yang terbuat dari
bata lumpur, denahrya pemegi dengan atap dalar dan sisi-
sisi yang
GL0Ss8I I4I2
GLOSA8I

miring, yang darinya sebuah shalt mengarah ke psmakaman


Nave: Bagian selzuah gereja yang sentral abau utama, memanjang
bawah canah dan pi|ik-oilik pemembafian.
dari naWhex hingga kg area koor a¢au mimbar podium dan
Mausoleum: Oebuah kuburan yang luas dan agung, khususnya biasanya diapit oleh gang-gang.
dalam bentuk sebuah bangunan untuk menyimpan makam-
Naczopolle: Sebuah lahan pemakaman sejarah, Lnususnya yang
matam banyakorang, biasanya sebuahkMuargg.
besar dar tornple<s dari sebuah Jota kuno.
Magallt: Sebuah baru yang sangat besar yang digunakan sebagai
Niche: Ceruk ornamencal dalam sebuah dinding, biasanya berdenah
tempac mencetak at:au deLorasi kaoar, khurusnya pada
Demi lingkaran dan di acasnya di¢utup oleh Oeruah paruh
pekerjaan konstruksi kuno. kubah, unsuk temya¢ patung atau benaa dekoratif lainnya.
Magaron: 5gbuaI1 bangunan atau unit suatu bangunan yang semi
Nuzaghe: Babu menara yang pesar baik bundar atau segisiga.
indepsnden. biasanya memiliki sebuah bilik utama berbensuk
yang ditemukan di Sardinia dan ada sejak seribu chun kedua
psrssgi dengan Nmpat perapian di csngah dan serambi,
Sebslum Masehi hingga penjajahan Romawi.
biasanya dari kolom Perjejer tradisional di *unani ssjak masa
0b«Iisk: Oatang batu tinggi bemi i empat yang mengerucus mulai
Mycenaean dan diyakıni sebagai anal muasa| kuil *otic.
dari bawah hingga ke tipik limasannya, berasal dari zaman
Mgnhir: Monumen pra sejarah yang terdiri dari bacu megali8
Mes!r kuno sebagai suatu lambang suci bagi dewa Macahari da
yang menjulang, biasanya r'erairl sendin faoi terkadang
dan biasanya berdiri sepasang mendampingi pintu masuk kuil.
sebaris dengan yang lainnya.
Oculus: 8ukaan melingkar khususnya pada mahLosa rebuah kubah.
Mezanln: Lantai rsndah atau sebagian antara dua Ian¢ai
Tatanan: ' ebuah kondisi penyusunan logis, harmonis, atau
utama sebuah bangunan, khususnya yang menjorok sebagai
komprehensif di mana setiap hemen ssruah kelompok z
balkon dan mambentuk sebuah Lomposisi dengan lantai di
bawahnya.
ditempatkan secara tepat dengan rujukan ke elcmen lain
dan oada ¢ujuannya. Juga. suatu penyusunan kolom yang
Mihrab: Sebuah panel cekuk atau dekoracf dalam seboah masjid
menopang sgbuah encablatur. setiap Yo\om memiliki kapital,
yang mengarah ke kiblat.
basang. dan biasanya sebuah dasar.
Minaret: Sebuah menara ¢irggi dan langsing yang menempel
Oriel: Jendela anjungan yang dicopang dari bawah owen korbel (bafu
pada sebuah masjid. Memiliki tangga menuju satu asau lebih oenopang) asau psnyangga.
balkon yang menjof0Y. tempa8 juru Azan memanggif umat
Ortagrafik: Berkaitan dsngan, melibatkan, atau tsrdiri dari sudut-
Muslim untuk bersembahyang.
sudut tegak lurus.
Mirador Dalam arsitettur S'panyol, suatu fitur arsiteLtural yang Pagoda: Sebuan kuil Buddha berbsntuk bujur sangkar atau
memungkinkan mandangan ke sekelilingnya, seperti menara pofigonal dengan atap yang menjorok dari tiap
jendela anjungan, loggia. atau paviliun atap. lantainya yang baryak, berdiri ssoagai suatJ peringacan
Model: kontak yang berfungsi sabagai sebuah paha urıtuk imitasi atau untuk menyimpan rel k-relik. Dari stupanya, prototipe
atau ¢iruan dalam membuat sssuatu. bangsa fndia, pagoda secara bercanap bsrubah bentuknya
Modul: Uni¢ pgngukuran yang digunakan untuk menstandansasikan dan menyerupai menara pengawas berlancai banyak sejalan
dimessi-dimessi massrial bangunan atau mengatur proporsi- dengan penyabaran agama Buddha ke Cina dan Jepang. Pagoda
proporsi sebuah Yom0oeieì amitek¢ural. awalnya terbua¢ dan kayu. namun mulai dari abad V\, ieaıh
Biara: +empat permukiman komunitas orang yang tinggal sering terruat dari bacu atau bata. mungkin karena pengaruh
menycndiri di bawah surnpah reli9ius, khususnya oara biarawan. barlgsa Indıa.
Monolit: Sebuah blok bacu tunggal dengan ukuran yang cukup Pailou: Gerb•^9 ••°* ••° um ntal pada arsitsktur Cina, memiliki
bcear. biaaanya dalam benruk tugu peringacan atau Yo\om. bentuk balon dinding dari konstruks! basu atau kayu dengan
Maajld: Sebuah bangunan atau tempat Muslim untuk sembahyang satu, ¢iga, atau lıma butaan. dan biasanya memiliki aWp-
arap menjotoY yang tegas, didirikan sebagai perıngatan
Kuren: Anggota veWikal antara oandangan jendela adam panel pada pin¢u masum ke srbuah istana, mal‹am, aca tempac
dalam bingKai. 'fiucı: berhubungan dengan torana (gerbang masuk arsitektur
Hindu dan Buddha) lndia dan toni (gerbang masuk arsiteWr
Muqarnas: Sebuah vintern dekorasi dalam arsitektur isbm,
Jepang). Disebut juga dengan pailoo.
dibentuk okej rangkaian dudukan. dan limas terbalik yang
Palazzo.- Sebuah bangunan oublik a¢au hunian pribadi yang besar
rumit dan mendetail. kadang ditempa pada ba¢u tapi lebifi
sering oada o!ester. Juga disebut karya stalakti¢. dan megah, khususnya di Icalia.
Mural: Sebuah lukisan ossar yang dilukis langsung pada sebuah Motel Palladian: Jendela atau jalur pintu keluar masuk berbentuk
dinding arau permukaan Iangi8-langit. jalur busur berkepala melingkar yang diapit oleh kompartemen-
kompartemen yang lebih kecil pada kedua sisinya.
Haos. Lihac cella.
fiompartemen samping di¢utup dengan entablasur-entablatur
Martic Serambi bertiang sebalum area umat pada gereJa Kristen yang menjadi dudukan bagi busur kompartemen tengannya.
atau 'yzanLine awal. dipsruntukkan bagi para pengaku dosa.
£!anopticon: Bangunan, ssbagai sebuah oenjara, ruman sakit•.
Juga. sebuah serambi depan atau vescibulum yang mengarah
qerpussakaan. atau sejenisnya, yang disusun sedemikian rupa
ke arsa uma¢ dalam sebuah gereja.
sehingga seluruh baglan interiornya terlibat dari satu
balok ambang (lintel). Juga, sebuah pondasi beton car dı
ti8ik.
tsmpat yang diben¢uk dengan cara dibor dengan gurdi
Pantheon: Kuil yang didedikasikan bagi seluruh dswa manusia.
atau menggali dergan memouat lubang ke dalam tanah
Juga, sebuah bangunan puplik yang berfung6i sebagai
hingga mencapai lapisan daya tahan dan mengisi lubang
maI‹am at:au berisi benda-benda peringatan tokoh bangsa tersebuc oengan oeton.
terI‹enal yang selah wafar.
Pilastsc: Sebuah fisur pendek pemegi yang menon)o! dari
Parapet: Dinding pstindung yang rendah di ujung eras, balkon. atau dirding. memiliki kspala dan alas dar secara arsitsktural
atap, khususnya bagian dinding eye'::erior. dinding penahan dipsrla£ukan sebagai sebuah kolom.
api, acau dinding pemba¢as yang berdiri di atas a¢ap.
Pilar: Suatu struktur lurus dan tegak yang rslatif rampıng,
Parterra: Penyusunan hiasan duduLan ounga dengan rJpa dan
biasanya terbua¢ dari batu atau bana. digunaLan sebagaı
ukuran yang bgrbeda.
penopang bangunan adam berdiri sendiri sebagai sebuah
Parti: Digunakan oleh bangsa E’etancifi' pada Ecole dev eaux-Arcs monumen.
pada abad XIX, ide desa'n atau skersa yang menjadi asal
Piloti: 5edua/1 kolom fierbuas dan beton bercufang abu baja yang
muasal pengembangan sebuah proyek amitektural. Eini, skama
menopang bangunan di atas lancai dasar yang terbuka, dan
atau konaep daear suatu rancangan arsitektural ditampiltan
oleh karenanya menyedlakan rcang un¢uk keper|uan lain.
dengan menggunakan diagram.
Bcncuk Padat (Solid) Ratonie: kamu dari Iıma poliLedron biasa.
Makam Lorong: Sebuah makam megalitik dari Era NeolitiX dan
cecrahedron, heksahedron. oktahedron. dodecahedron,
awal Era Perunggu yang ditemukan di Etopa dan kepulauan
atau ikosahedron
Inggris. terdiri dari ruang pemakaman beratap dan lorong
Plaza: 6ebuah lapangan publik a¢au ruang terbuka di dalam kcta
masuk sempit, ditutup oleh gundukan tanah tubur: diyakini
a¢au Rota s¢ıl.
digunakan untuk memakamkan suacu auku afiau suatu ke!
uarga dalam rentang sejumlah generasi. Rin: PsIa¢ (biasanya) berbentuk bujursangkar yang terlrzak â
bawah alas sebuah kocam, liang. atau pedestal Juga. susc-
Paviliun: Bangunan ringan, biasanya wrbuka, digunakan sebagai
arah (biasanya) proyeksi batu menerus yang memhen*u< damar
tempat berlindung. Yonder, atau pameran, sepe<i di lapangan
atau pondası sebuah dinding.
oarkir atau pasar pasar malam. Juga, subdivisi suasu
Padium: Mas5a pasangan ba¢u padat yang terlihat di asas
fasad yang mejorok ke tengah asau ke camping. biasanya
lantai dasar dan berfungsi sebagai pondası sebuah L'angunan.
disonjolkan melalui dekorasi yang lebih mendetail atau
khususnya panggung yang membsnMk lantai dan struktur
ketinggian yang lebih besar dan psrbadaan garis angit
(sty//w)nya. bawah sebuah kuil klasik.
Scrambi: Tambahan sekunder pada sebuah bangunan. memben¢uk
Pedeatal: Suatu konstruksi dasar tempat sebuah kolom,
suaW pencapaian tertutup atau ruang penerima mcnuju
patung. tugu peringatan, awu sejenisnya, didirimn,
bia+anya tsrdiri dari sebuah dasar, dado (lis dinding sebuah pintu masum.
bawah), dan kornis atau Porcc-Coch+m: Sebuah atap ssrampi yang menjo‹oY d atas
jalur kgndaraan pada pintu masum ke sebuah bangunan dan
P'
rnenaurqı orang kang kduar masuk kendaraan. Juga eebuah
Pediment: Dinding atap berLemiringan landai yang dibungkus oleh
jalur kendaraan yang melalui sebuah bangunan atau dındıng
komia ber6udut pada kuil Romawi aNu Yunani, Juga,
sspuah elemen serupa atau ben¢ukannya, yang digunakan fayar ke dalam suatu halaman infierıor.
untuk menutup bagian utama sebuah fasad atau memahkotai Portico: Oerambi atau selasar yang memitiki arap yang
•sebuah pukaan. dıtopar¿ oleh kolom, biasanya mengarah ke pintu masum
Pendentive: Sebuah segi¢iga melengkung yang memberituk sebuah bargunan.
peralihan dari denah melingkar suatu kubah fe denah poligonat Tiang: enopang vertikal yang kamu, khususnya kolom kayu dalam
dari struktur penopangnya.
Psrgola: Sebuah struktur yang terdiri dari jejeran Yolom sejajar Paatern: Pintu masuk samping asau pribadi, untuk pejalan väi.
pang menopang balof-batof asau atap terbuka dan menyibngi terlatak di dekat sebuah pasta ccchere.
kuda-kuda atau pasangan teralis, yang dapat djadikan Promenade: 5'uadu area yang digunakan untuk b6rjalan santai.
panduan tumbuh bagi tanaman merambat. khususnya di suatu tempat publik, untuk kesenangan
Perl5Cylg: JejePan Yolom yang mengelilingi sebuah bangunan atau untuk diconton.
atau E'royorei: Relasi komparatif kecocokan. atau harmonic antara
halaman. Juga. untuk membongfus halaman. sack bagian dengan baoian lainnya atau mrkadap keseJurukan
Piano Nobila: Lantai utama sebuah bangunan besar seperci dengan memperhacLan repent.ingannya, kuantitas, atau
istara acau rumah peristlrahatan, dengan arsa pengrimaan tingkatannya. Juga, kesetaraan antara dua ‹asio dimana
rssmi atau ruang-ruang madam biasanya satu lantai di atas angka peWma dari enpat ekspresi dibagi dengan angka
lancai uasarnya, kedua adalah sama dengan angka ketiga dibagi dengan angka
Plazza: Sebuah alun-alun serbuka atau tempat publik di dalam keempat,
sebuan kota atau koka kscil, khususnya di Italia.
Rar: Struktur penopang vertikal, sebagai oagian dinding antara Gt0fa8l / 4JS
dua buLaan atau yang menopang ujung sebuah busur atau
Propylaeum: Sebuah gerbang masuk atau ruang penerima
Reguler: Memilıki seluruh musa yarg sesuai drngan ao|ı9on reguler
pending sebelum masuk ke area Luil atau ruang Ialnnya, dan seluruh sudut solid yang sama.
Biasanya digunakan dalam bentuk yang jamak, p«op/a6a.
RepHisi: Proses pengulangan elemen atau moti+-mocif bentuk
Propylon: Sebuah gerbang rna6uk yang Terdiri Oendin yang dalam sebuah desain.
berbsntuk seperti tanggal mgnara dan mendahului gerbang
mama: Pergerakan yang ditandaı oleh ruaM pengulangan
masuk utama menuju ssbuah kuil Mesir kuno acau ruang suci.
berpola atau penggant.ian elemen-elemen atau motif benMk
Procotipe: 6uadu contob sipikal dan awal yang menampilkan di dalam suatu ben¢uk yang sama atau yang
fisur-flour pending suatu kelompok atau kelas dan pada tahap dimadifikasi.
selanjutnya diacu atau dinilai,
Atap: ^eru¢up atas eksssrnal sebuah bangunan, cermasuk rangka
Proxemice: Szuui mengenai peranan sirrbolis dan komunikatif un¢uk menopang atap tersebut.
pemisahan spasia! yang dipertahantan individu-individu dalam
Ruang: Oagian ruang di dalam sebuan bangunan, dipisahkan oleh
berbagai situaui sosial dan ansar pribadi. serca bagaimaria
dinding atau partisi dari ruang-ruang 6erupa.
tfngka¢ dan si+aż penyuaunan spauial ini terkai8 dengan
Ruatlcation: Pasangan batu belah tipis yang memiliki muka-
łakcor-faktor lingkungan dan budaya.
muka yang tampak pada bebatuan hias yang dıtonjokan
Pylon: Sebuah geroang masuk monumen al menuju ssbuah kuil
atau bisa juga dikor¢raskan dengan sambungan-sambungan
Mesir Yuno. bisa terdiri dari srpaoang limasan tinggi yang
horisontal dan kiasanya vertikal, yang bisa dicoak dengan
teroancung dan sebuah pincu di antaranya. afaupun suacu
hali air dipotong miring. atau dissrong.
massa dari pasangan batu yang dilubangi oleh sebuah pinsu
masuk, biasanya dihiasi dengan rslief-rslief yang dicat. 6'afictuary: Ssbuah tempa¢ kudus atau suci, khususnya oagian
ssbuah gereja yang paling suci tempat artar utama diletakkan
Rramida: Sebuah struktur ba¢u massif yang mgmiliki dasar
atau sebuah tempas khusus yang suci di dalam ssbuah
osrsegi dan empat buah sisi yang haius dan miring curam
kuil.
yang menghadap ke titiŁ-titik penfing dan bertemu pada
sebuah puncak, digunakan dl Mesir kuno sebagai sebuah Skala: 5'uatu oropor'si yang menentukan nubungan suatu
kuburan yang berisi kamar mal‹am dan mumi para łiraun, perwakılan terhadap apa yang diwakilkannya. Juga, ukuran,
Piramida biasanya merupakan baąian dari sebuah kompleLs tingkunggn.atautingkatanpmpomi teintg,yang basanya
bangunan di dalam area yang dikelilingl olej dinding, dinilai dalam kaicannya dengan beberapa standar atau titik
rsferensi.
termasuk mastaba (makam Mesir) °•9 ^ ss0 !°a rga
Semiotik: Ssudi banda dan simbol sebagai elemen perilaku
kerajaan, dan menyediakan ó pel yyqpyp¡
seria sebuah kuil persemayaman. Sebuah ja|an setapak
muncul Struktur Cangkang: Sebuah struWur permukaan melengkung yang
dari ruangan tersebut turun ke sebuah kuil bawaŁ di sungai tipis, kaku. dibentuk untuk menutup sebuah vofi›me. Oeban
Nil. dimana ri¢ual penyucian dan pemumian difaksanakan. Juga, yang diberikan mengembangkan gaya-gaya tekan, tarik, dan
sebuah massa ba¢u yang memiliki sebuafi dasar persegi dan gessr di dalam bidang cangkang tersebut. Namun. kesipisan
empat buah muka bertingkas dan miring yang memuncak cangkang ini, memiliki ketahan lendutan yang kecil dan ¢idaL
pada ssbuah puncak tunggal. digunakan di Mesir kuno dan co¢oY un¢uk beban-beban terpusat.
Amerika Thora: Struktur csmpat lonceng kuil digantung. menjadi tabu dari
*gngah pn-Kotumba sehugai sabuah makam sepasang pavil iun y ang keCil. identik, dan ditempaskan sscara
ataupanggung simetris dalam sebuan kuil Buodha J
untuL sebuah kuil. Puro: Oebuah bangunan atau cempat pelindung lain, biasanya
Kiklat: Arah yang dihadap oleh umat Musfim unsuk bersifat agung dan megah, menutup sisa-sisa jenazah seorang
bersembahyang. khususnya Kabah di Mekah. Juga, dinding di santo/santa atau orang suci lainnya dan menjadi suatu obyek
dalam ssbuah masjid tempat mlhrab diletakkan, menghadap ke perighormatan dan ziarafi.
Mekah. Slkhara: Menara sebuah kuil Hindu, biasanya meruncing cembung
Quoin: Sebuah sudur solid eksternal sebuah dinding. atau satu dan ditutup o!sa ü ebuah amalaka.
dari Lebatuan yang mombentuk sudut tersebut. biasanya Ambang: Bagian horisonsal paling rsndah sebuah s¢ruWr rangka,
dibeuakan dari permukaan-permulaan yang berdekatan dengan urletak di aras dan diangkur ks sebuah dinding pondasi. Juga,
material. teksGur, wama. ukuran, atau proyeksi. bag!an hotiaontal di bawah bukaan pintu ataJ jendela.
Rampart (Dinding BcMeng): Gundukan tanah yang lebar yang Solarium: S'ebuah serambi, ruangan, atau galeri berpenutup
dıurug sebagai sarana pertahanan di sekeliling sebuah tempar kaca yang digunakan un¢uk mandi berjemur atau untuk
dan biasanya di atasnya didirikan parapet. pamaparan terapis ke sinar matahari.
tatlı: Sebuah potongan kuil Hindu yang dari batu padat yang Padat (solid): S'uatu figur geome¢ris yang memiliki Liga
dimensi panjang, rentang, dan Wbalan.
Baeio: Hubungan dalam besaran, kuantitdu,atau tin4karan antara Ruang: Area Liga dimensi tempat obyek dan peristiwa terjadi
dua atau lebih benda yang ssrupa. ssrta mamiliki posisi dan arah relatif thususnya bagian
RcenCrant: Masuk kembaTi aWu menunjuk ke da!am. sepsrsi dari ars3 terseput yang diletakkan terpisah di dalam jarak
misalnya sebuah 6udut interior sebuah poligon yang lebih tertrnsu atau untuk sebuah tujuan khusus.
Dssar dari 180 derajat.

+i+ I 12SITzrTU2. ełxTUK, zvAHG, 8 TATA›IAI‹


GLOSARI

S'pandrel: Area beroentuk segitiga, kadang dihias, ansara


ibada¢ *ahudi dan ajaran rsligius.
extrados (Jengkung luar seuuah busur) dari dua busur yang
ta Pagoda daiam arsitektur Cina
oerdekatan, atau antara extrado• kiri atau kanan dan
sebuah busur Teknologi: l!mu genge¢ahuan teraoan: cabang ilmu pengetanuan
dan rangka perssgi yang mengelilinginya. juga, sebuaL yang berurusan dengan pembuacan dan penggunaan alan-alat
area herhencuk panel di dalam sebuah mangka pangunan >knis dan interrelasi mereka dengan kehidupan, masyarakat.
tingka¢ finggi, antara ambang sebuah jendela pada dan lingkungan, menjadikannya sebagai seni industrial.
sacu lartai dan tepala jerdela di ra\vahnya lang•sung. engineering, som terapan, dan ssni murni.
Spire: Sebuah struLtur piramida yang tinggi dan meruncıng Tektoriik: dem dan ilmu pengetahuan mengenai perupaan,
dı atas sebuah puncak menara. penghiasan, atau perakitan material-masenal dalam konssruksi
bangunan.
7angga: 6atu undakan atau serangkaian tanjakan unruk
T«niatioe: Di Yunani kuno. sepstak lahan yang racara
khurus dipsruntukkan dan tertutup sebagai sebuah
beroinda/
trmpat suci.
bangunan.
Scruktur Tarik: Sebuah permukaan tipis yang üeksibel yang
Pasangan Stalaktit: Lihat Muquarna.
menga|irkan beban teru¢ama me!aIui pengembangan gaya-gaya
Stecple: Sebuah struktur ornamental yang ¢inggi, biasanya
tegangan tarik.
rerujung pada sebuah slim dan menutupi menara.
7eras: Lancai urangkaf dengan mimi-mimi atau bag an
Wlg: 5'ebuah pelat batu asau pilar yang berdiri dengan
depan yang vertikal atau miring yang dilapisi oleh
perrnukaan yang diukir at:au dituli5. dıgunakan sebagai sebuafi
pasangan batu. hamparan rumpu¢. asau sejenisnya.
monumen atau penanda. atau sebagai catakan prasasri
khususnya satu dat serangkaian lantai yang diangkas
penghormatan di muka sebuah bangunan.
di atas lancai lainnya.
Stoa: Sebuah porti ko Yunani kuno, biasanya terlepas dan
Jcttastyle: Memiliki empas buah kolom pada satu atau
Gurup panjang. digunakan sebagaı sebuah prorlenade atau masing- mgg;qg mq@
tempac pertemuan dı sekitar tempac publik.
Tholos: Sebuah bangunan me|ingkar dalam arsitekcvr flash.
Tingkat: Suatu pembagian hor ieontal lengkao pada ssbuah
Ambang: Sebuah tempat atau ti¢ik masuk atau permulaan.
bangunan, memiliki lantai yang menerus, atau hampir
menerus. dan ternasuk ruang antara dua tingkaf lantaı yang Tokonoma: Cerukan gambar: sebuah bilik kecil di dalam dinding
oerdekatan. Juga. kumpulan ruangan di lantai atau ¢ingkat yang dangkal. sedikit @rangLat untuk menampiltan susunan
yang sama oada sebuan bangunan. buriga atau kaYemono, sebuah gulungan gantung yang berisi
baik tulisan ataupun lukisan. Salah '2a8u sisi dari cerukan
5tring¢ourse: Arah pemasangan bata adam batu secara fiıorısonta\
dinding tsrsebut membatasi dinding luar ruangan yang
yang dıratakan dengan ataupun ditonjolkan dari oermukaan
dimasuki o!eh cahaya, semgntara sin intsriornya bersamrung
ssbuah bangunan, sering|mli dbentuk uMtut menandai
dengan tafla. seuuah cekukan dengar rad yang dibuat d›
pembagian dalam dinding.
dalamnya. Sebagai pusat spiritual sebuah rumah tradis:'ona'
Stupa: Sebuah buki¢ dengan gundukan oer ngatan yang didirikan
Jepang. tokonoma diJetakLan di dalam nJangan yang paiing
unMk melindungi sisa-sisa peninggalan Buddha dan untut
formal.
mengenang beberapa penstiwa atau menandai sebuah tick
lopagrafi: Konfigurasi dan fituf-fitur fisik suatu tapak. area. atau
yang suci. DimodalLan di ata+ urugan madam, stupa memiliki
y0eDah gundukan berbentuk kubah yang didirikan di atas
paktuardsngan smbuaW Varana: Gerbang masuk seremonıal yarg diukir dengan sanga¢
vedıka batu dan empat buah Varana. dan dimahkotai mondetaıl dalam arsi ur Hindu dan 8uddha, memiliki
dengan sebuah chattri. Sebusan ssupa di Ceylon adalah dua abu Siga puah balok lintsl di antara kedua
dagoba. dan dı Tibet dan Nepal: chorten. tiangnya.
Simbologi: Ssudı penggunaan simbol. Torii: Gerbang masum monumenta! dan bgrdin sendiri pada
pencapaıan m0nuju sebuah tempat suri Shinto, mrdıri dari
Simbol: Sesuatu yang melambangkan sgsuacu yang lain dengan
dua buah pilar yang terhubung dı bagian atas oteh scbuah
asosiari. ksmiripan. atau kesepakatan. khususnya sebuah
batang lintang dan lintel di atasnya. biasanya
o yer material yang digunakan umuk mewakili sesuatu yang
melengkung ke atar.
Jrabeata: Oerhubungan dengan sebuah sistem konstruLsı yang
memanfaatKan balon atau lintal. Juga, trabeated.
6imHri: Korespondensi persis dalam ukuran. bentuk. dan
penyusunan bagian pada sisı sisı yang berlawanan dan fransepc: Oagian persilangan ucama pada sebuah gereja berbentuk
suat:u gzns utgu bidang p salib. melintsi sumbu utama pada sudut yang tegak lurus
9 g
pusa¢ atau sumbu. Juga, keteraturan bentuk atau antara nave dan area koornya. Juga. lehgan yang menjorok dari
oangaturan bagian ini, di kedua sisi lorong central sebuafi gereja.
daam konNks psrsamaan, hubungan limba! bai. adu bagan- fransformaal: fYoaee perubahan dalam bentuk atau struktur
bagian yang bersesuaian. melalui serangkaian permuta6i dan manipulasi yang
Sinagoga: 'ua8u cempat atau bangunan tempa8 psrtemuan terpisah dalam menanggapi sebuah lingkungan knusus acau
bagi seperangkat kondisi tanpa kehilangan identitas maupun
tonsep.
GL0SA8I I4II
1eraIis: Rangka yang menopang pasangan rangka silang,
digunakan
dimensi yang ketiga. maya dindirig-dinding melintang yang
rnenopangnya harus diperkuat dasarnya untuk metawan gaya
sebagai layar awu tumpuan bagi tanaman merambat.
aksi pembusurannya.
7rullo: Sebuah tempat perlindungan darl ba¢u di kawasan
Beranda: sebuah ssrambi muta yang terbuka, biasanya beratap
Apulia di Itzlia Selatan, diacapi dengan konstruksi berbensuk
dan sebagian tertutup, misalnya dengan pagar, biasanya
kgrucut dari pasangan batu kering yang menjadi ror/zst
m6manjang melintafii bagian depan dan samling seuuah ruman.
biasanya dilamur putih dan dilukis dengan 'fiimbo! atau
figur. Banyak Yeatibulum: Sebuah aula masuk kecil antara pintu luar dan
trulli yang usianya lebih dari seribu tahun dan masih intsrior sebuah rumah atau bangunan.
digunakn hirgga seLarang. biasanya ditempaskan di antara Vihara: Biara kaum Buddha dalam amiWktur India yang biasanya
lahan anggur untuk berfungsi ssPagai struk¢ur penyimpanan dibangun dari ba¢u padat. cerdiri dari sebuah kamar
atau sebagai tempat t.inggaI semen¢ara selama masa beroilar di tengah-ssngah yang dikelllingi oleh sebuah
panen. beranda yang menuju sel-sel tidur kecil yang cerbuca.
Rangka Batang (Fruss): Sebuah rangka struk¢ural yang Berdekaran denqan biara ini adalah sebuah halaman
didasarkar pada kekakuan segirlga yang geomnris dan Wmpat stupa utama.
disusun dari anggo¢a-anggota linier, yang menerima tekanan Yilla: 'ebuah nunian atau tanah di e6aan.
atau gaya tarik aksial. Yoid: Ruang kosong di dalam atau yang dibatasi olefi
7umulus: Gundukan arcif\siaI tanah atau baru, thususnya di massa Volume: Ukuran atau batasan o@eY adam area
atas sepuah makam kuno. ruang tiga
lympanum: Ruang segi8iga yang direlungkan dan ditusup oleh dimensional, diukur dalam unik kubik.
kornis hotieonta\ dan runcing dari sebuah hiasan segitiga, Wainacot: Permukaan panel tayu. £husurnya ketika menusup ^
ssring dihias dengan patung. Juga, ruang ssruua antara bagian bawah sebuah dtnding interiot,
sebuah busur dan kepala notieon ta! sebuah pintu atau jendeta agam kons¢ruksi tegak yang menampilkan sebuah
di bawannya. permukaan menarus dan berfung0i untuk menutup, mjsmbagi,
Kcseragaman: Kondisi atau kualitas identik, homogon. atau atau melindungi suacu arma.
Wat: Biara Ouddha atAu kuil di Thailan atau Kamboja.
Kesatuan: Kondisi atau kuaIit.as yang tergaoung rrenjadi satu, Ziggurat: Sebuah menara kuil dalam arsitekcur ' umerian dan
ueoerti penga¢uran elemen-e|emen dalam sebuah karya artistik Assyrian. dibuat melalui tanap peralihan dari bata lempung
yang mengnasilkan suasu kessluruhan yang harmonis atau ke dinding-dinding penahan yang dilapisi dengan baia api,
maningLatkan kerunggalan suatu efek. f'erakfiir di dalam sebuah temoat suci atau Puii punra£
Kubah: 6'ebuan struWur berbusur dari batu. bata. atau baton yang dicapai o!sb serangkaian ramp' dianggao sebagai asal
bertulang. membentuk langi¢-langit ataa atap sebuah aula. muasal 5 merian, pada akhir milenium ketiga Sebelum
kamar. atau ruang yang mrtu¢uo sebagian atau keseluruhan. Masehi.
Earena berlaku sebagai sebuah busur yang memanjang di
dalam

i e / 1zSITtKTU2. etIITUK, t zIiG, & TATAIi1II


A Bosson City Hall, Massachusetts. 99
Abbey Church di Alpirsbach, Germany, 593 Brick House. New Cancan, Connecticut, 25
Abu 5imDel, Great Ismple of Pameses II. Bridge House (Project), 213
2gg
Buddhist Chalcya Hall as arli.
The Acropolis, Athens,106, 24& Maharashtra, India. 31
Administration building, Johnson tax No., Burroughs Adding Machine Company,
Racine, Wisconsin, 257 Rymouth, Michigan. 63
A.E. Bingham House. Santa Barbara. BuseoLsa Temple. Gyeongsangdo, Eorea,
California. 355 244
Agora (Ashens) Plan, 571 Business Men’s Assurance Co. of America.
Agora di Priene,157 Kansas Cicy. Missouri. 235
/\gota ot Assos. As'ia Minor. 64
gota at Ephesus, Asia Minor 41
Aller House (Project), Philadelphia, Ca d'0ro, Venice. 356
Pennsylvania, 234 Canberra. Australia, Plan for, 221
Alfiambra. Grenada, Spanyol. 1g4, 248 Cap Lis, Polo Pecro, Majora. 599
Alses Museum, Berlin. 15 Canterbury Cathedral, England, 266
Amédée Ozenfant Houee, Paris. 167 Capitol Complex di Darca. Bangladesh.
Angkor Was, Cambodia. 355 205
Architect’s Studlo, Helsinki, 142 Capitol Complex (Project), Islamabad.
Architectural Oesign S'tudy 87 Pakistan, 588
Arch of Segtimius Severus. home, 136 Caplin House. Venice. California, 193
Amheim Pavilion. The Netherlands, 148 Catyer‹fistCeifieHot The \fisuel Arts,
As Gallery, Shiraz. Iran. 598 Harvard Univemity, Cambridge.
Massachusetts, 246, 268
Carya¢id Loren, The Erechtneion. Athens.
Bacardi 0Pice Building. g.antiago de Cuba, 11
21 Cary House, Mill Yalley, California,
Baker House, MU, Cambridge. 17 Catholic Church, lao'fi. New Mexico.
Massachus&s, 215 245 CB5 Building, New Yort, New
Bakong Sample, Cambodia, 586 *orJ‹ 90 Cenotaph not Air Isaac
8andung Institute ot Technolagy, Indonesia, Neon, 5 Central Beheer Office
1 22 Building. The
Bank of England. London, ZAR Netherlands, 234
8apristsry as Pisa, leafy, 5 Centralized Rans, 199
Barn in Ontaño, Canada. 52 Central Pavilion, Horyu-Ji Sample, Nara,
Tilt 8asilia. \/icenza. 15. 86 Japan, 37
Bathhouse, Jewish Communlty Corttet, Centre Le Corbusier. Zuricn, g'witzrrIand
Trenton. New Jersey, 41 1 21, 377
Oaths (Ihermes) of Caracaila, Rome. Centrosoyus Building. Moscow, 353
335, Champ de Mars, Paris, 146
351 Chancellery Building, French Emba6Sy,
Bay Window of the Living Room, Hill Basilia, Brazil, 76
House,
Chapel. Massarhusetcs institute of
Scotland, 171
+6¢hnoIogy. Cambridge, Massachusetts,
Bedford Park, London. England. 395
46
Bejing (China) City plan, 343
Chapel Space, Nome Dame Du Hauk,
b'enacerraf House Addition, Princeton,
New Ronchamp, France, 165
Chinese Courtyard House, Bejing, 546
Jersey, 56
Chinese Patio House, 158
Oerlin building Exyoafiion
House,143.173 Chiswick House. England.191
Beth Sholom Synagogue, Elaine Park. Church at Vuoksenniska, Finland 10, 25,
Pennsylvania, 60 401
Bibliothégue Rationale Project, 123 Church of Christ the Worker Atlân¢ida.
Bookstaver House, Westminster Yemons, Uruguay, 0 '4
269
Borobodur Indonesia, 273
INDEKS / 119
lNDEfiS BÂNGUNAN

Mahavihara as Nalanda, India, 368 Museum of Endless Growth (Project), Palace of Diocletian, Spalato, 551
Maison de Force (Prison). Belgium.
Algeria, 272 Palace of king Minos. Crea, 225
247
Museum of Western Art. Tokyo. Japan. Palace of che Soviets (Compe¢ition),
The Mail, Washington, D.C., 7 354
272, 405
Mambo 6sidence. Osaka. Japan. 256
Palacio G sll. Barcslona, Spain. 6O
Manhattan (New York) City P!•N, 275
N Palazzo Antonini, Udine, 1 NO, 280
Marcus House (Project). Dallas, Texas.
Naigu, the imper shrine, Ise Shrine, E‘alazzo Chiericati, \dcenza, 316
21
Japan, 296 Palazzo Efietno Massimi. Rome, 556
Marin County Civic Center San
Nakagin Capsule Building. Tokyo, Japan, Palazzo Thiene, Vicenza, 31
Rafael,
72 Palazzo Vecchio. Florence. 542
California. 572
Nathanie! Russell House, Charleston, Palazzo Zuccari. Rome, 251
Maosarhusetts Institute of
6'ousn Caro|ine, 351 The Pantheon. Rome, 95, 202. 258,
Technology Chape!. Cambridge,
National Assembly Building, Capitol 306
MassachusWs, 46
Complex as Dacca, Bangladesh, 205 Paris (Fraflce) City plan, 276
Maupertius ProjeX. 46
National Gallery of Art, Wa•shington, Parish Cen@r Church Interior.
Meeting House. talk Institute
D,C., 201 Germany,1 23
of biological Studies' (Project).
National Gardon Show. Cologne. Parterre de broderie, VersaiIIes.105
California, 225
Germany, 1 19 The Parthenon, Athens. 246, 5O4
Menhir. 10
National Museum of Koman Art, Pavllion Design. 191
Mercer's Castle (Fonchill], Doylestown,
Mérida. Spain, 79 Pavillon oi Commerce, Prague, 25s
Pennsylvania, 228
Neur Yahr Apartment Building, Pavlllion of S'upreme Harmony (Taihe
Merchants' National Bank. Grinnell.
Bremen, Germany. 2&1 Dian). 6ejlng, 109
Iowa, 255
New Mummers Theater, Oklahoma City, Pavillon of the Academia, Hadrian's
Mile-high Illinois, Skyscraper Project.
Oklahoma, 221 Villa. 1voIi. 260
Chicago, Illinois, 65
Northern Palace as Masada Israel. Pazzi Chapel. Florence, 258
Miletus (Turkey) City Plan, 374
545 Pearl Mosque, Agra, lndia, 78
Millowners' Association Building.
North Indian Cella, 402 Pearson House (Project). 210
Ahmedabad, Indla, 133, 262. 405 Pensierro Della Chiera S. Carlo. 55
Nome Dame du Haul. Ronchamp,
Ministry of National Educatlon and
France, 29, 165. 174, 242 Pergamon City plan, 338
Public Health. Rio de Janeiro, Brazil,
Notre Dame la Grands, Poitiers, Peristyle Courtyard Housse on &eIos,
181
France, h82 Can o+, 278
Moabit Pnson. &eñ in, 217
Nuraghe au Palmavera. S'ardinia, 224 Peyrissar Residence. Cherchell. Norch
Modem Art Museum, Caracas,
Nuremberg Chart:erhouse, FBI Africa, 25
Venezuela, 40
Philharmonic Hall. Berlin, 49
Mojâ car. Spain, 391
Philip Execer Academy, Exeter New
MonasMry of 5c. Meletios. 98
Obelisk of LuxOr, PIaCe de la Concorde. Hampshire, 381
Mon¢fazier (Franre) city plan, 360
Paris. O Piazza Armerina. Sicily, 38O
Mon¢icello, Virginia. 350
0'Keefe. Residence. Sanca Fe, New Piazza del Campldoglio. Rome. 5, 152
Mona 5. Michel, France. 5,1 U1
Mexico, 17 Piazza del Campo, 'iena. 1 28
Moore House, Orinda, California. 187
Okusu Residence, Tokyo, Japan, 284 Piazza Maggiore, Sabbioneca. Italy, 51
Morris Gif-c Shop. S'an Francisco,
Olivetti Headquarcem. Milson Keynes, Piazza of '2t. Peter, Rome, l28
California. 255
England, 240 Piazza San Marco. Venire, 22, 99.
Morris House (Project], Mount Kisro,
0livMi Training School, Haslemere, 252,571
New York, 229
England, 56 Pilgrimage Church. Germany, 189
Mortuary Temple of Queen
0\ mpic Arena. Folio, Japan, 39P Place Royale, E'aris, 578
Has+hepsut. kebes. 20, 266
Olympic 'wimming Arena. Munich, Plan for Canberra. Australia, 221
MoJuary Temple of Kameses III.
Germany, 297 Plan of Civic Conner Isfahan. Persia.
Egyps. 279, 350
One-half House (Project), 195 534
Mosque of S'ultan Hasan. Calro,
Egypc, Oriental th eater, Milwaukee, Plan of Peristyle Courtyard Houses on
Wisconsin, Delos. Z78
4-9, 335
259 Pompeii residential fabric, Z89
Mos tue of Tinmal, Morocco. 232
0-corii, Toshogu Shrine. Japan. 252 Pope House. Connecticut. 271
Murray House. Cambridge,
NotaIa palace, Lhasa. lbec, 561
Massachuset:is, 77
Priene (Turkey) city plan, 252, 275
Museum. Ahmedabad India, 375
Museum for North Khine-Westphalla. Palace of Charles Y, Grenada. 565
Dusseldorf, Germany, 77

4i2 / AzslTzintlx: 8‹›ITtl , x‹IxHG, t TATAitAii


INDEItS BANGUNAN

Propylaea, Athens, 247


5. Maria Della Salute, Venice, 60 5kyligh¢ed Concourse, D\ivetti
+ueblo Bonito, C’naco Canyon, Z5 ,
5. Mar a Novella, Florence, 22. 31 4 Headctuarters, Milton Keynes,
592
5. *ietro in Montorio, Rome, 61, FOR England. 24O
pyramid oi Cheops at Giza, 40, 47
S Theodore now Kilieee Mosque}, Skyscraper by the Sea, rojecf for
pyramids of Cheops, Chephren, and Constantinople (Istanbul), Turkey. Algiers. 67
Mykerinos. Giza, 47
399 The Smichsum, 384
5. 7itale, Ravenna, 259 Snyderman House. Fort Wayne.
Q the Sacred Enclosure, Ise Shrine, Indiana, 236
Oian Men 245
Japan, 1 56 Soane Houee, London, Engla nd, 227
Dueen’s College. Cambridge, England, Sacred Precinct of Athena, 'ergamon. Social Science Research Center. Oeri in.
64-
152 Germany, 368
Salginatobel &ridge, Switzerland, 1 Spanish Whos (Scala de Spagna),
R 5alisbUy Cathedral, England, 584 Rome, 20
Rajarajeshwara Temole. India. 226. talk Insticuce of Biological Studies 55. Sergio and Bacchus,
(*ro)ecL). Caliiorn a, 225 Conetantinopie (leta nbu i), Turkey.
Ramp-in-a-5ntuare, 405 Salva¢+on Army Hoscsl, Paris, 373 203. 565
4 Redontore, Venice, S 5'amuet Freeman House, Los Angeles, 0t. Andrews University, Scotland,
Red Fort, heard Mosque, Agra, India, California, 169,1 04 209, 220
78 hon Lorenzo Maggiore. Milan, 196. Sr. Mark's Tower &iagram,1 43
terma Cathedral, *rance, 331, 38 203 it. Mark s Power project, New York.
Residence in Morris County, New Santa Barbara Courthouse, California. New Work, GB
Jersey, 285 26U UB. Fancras Station, London, Engla nd,
Ritual Complea as Fengchu, China, 349 Sarabhai house, India, 1 48 335
Robert W. Evans House, Chicago, Savannah (Georgia) city plan, 360 it. Peter’s (plan). Rome, 189 200
Illinois, 354 Scala de Spagna (Spanish Steps}, 5't Peter’s Baei\ica Rome, 189. 2OO
Robie House, Chicago, 4 inois. 26 Rome, 20 5t Phil I bert. Tournus, France, 6
Rock cut churches of LaIibeIa,1 3 Scamozzi s Library. Venice, 25a so. éerre. Arming-Ve rb . France,
Rockefeller Conor Lower laza, New
Scarborough College, Westhilt, Ontario, 53 Step vieil at Abaneri, India 1 1 4
Work, New York. 15
21 4, 269 Stern House, Woodbridge
Rock oi Naqsh i-Rus£am, Iran. 254 Scheme for 5 ibraries, 405
Eoman Camp. 2 74 Conn ccicur, 279
Schroder House, Utrecht, 27 iboa oi Attalus, 5
Romano House, Kenffield, California,
Schwartz House, two Kivers, Stockholm Publir Libras; 20*
21 1
Wisconsin, 297 Stonehenge, England, UU
Roman Theater. 39 5ecre¢arla¢ Building, UNESCO 5tuden¢ Apartmen¢s, Sei n College,
Rome (Italy] city plan, 276
Headquarters, Paris, 67, 2 2O Cambridge, 1 37
Kome (Italy) map, 97
Selim Mosque. Edirne,Turkey, 1 O Studio, Amédé e Ozenfant House,
Rest Housing Project, Cap-MaJin,
Selwyn College, Cambridge. England, +aris,167
France, 395
137 Suleymaniye Mosque, Constantinople
Rosenbaum House, 4J
S'orzinda, Coca I City Plan of, Z9, 7& (Istanbul), *urkey. 37
Rowhouses in Galena, Illinois, 262
SheGeld Unlver6iCy. England, 209 Dunlop Homes, Pennsylvania, 1 4I
Rogan Crescent ar path, England. 21 5 Shodhan houee, Ahmedabad, lndla, Sydney Open House, Australia. 4OO
Runcorn New down Housing, England,
26,
63 56, 255. 268 T
Stok in-Rei Pavil|on, Katsura Imperial Taj Mahal. Agra, India, 92, 29, 20,
Molla, Kyoco, 1 26 *a liesi n West, 5 cott sdaie, Ariz0fla, 79,
5. Agostino, Roma, 1 06 Shrine of Apollo Delphinios.
5 Andrea, Mantua, 261 262
MiIotus,J 59 !z os Pueblo, New Mexico. 70
5 Andrea del Ouir nale, Kome. 260 Shwez gon Pagoda, @urma, 334, 380
5 Apollinare in Classe, Ravenna, 1 46
teatro Maritcimo (lhe Island Villa),
Side Chapels in The Cistercian
5. Carlo alle QuaKro Fontana. Rome, Hadrian’s Villa, fivoli, 76
Monastery of La Tourette, France,
227 fempiem, 5. Pietro in Montorío. Eome,
1 23
S. Giorgio Maggiore. Fenice, 255 6n , 305
Siedlung Halon, Bern, Switzerland,
temple B, Selinus. g4
5. ivo deva Sapienze, Eome, 3 99 9, 589
5. Maria della Face. Rome, 284 temple Mountain as Bakong temple,
Sketch of an Oval Church by
Cambodia, 09
8otromin i.154

IN0£KS / 423
)NDEKS 8AItGUltAIt

Temple of Amun at Wrnak, Egypt,


United States Capitol building, Wingspread (Herbert F. Johnson
Washington, O.C., 7 House). Wisconsin. 218
temple of Athena Polias, Priene. 6 UnityTemple. Oak Nark, Illinois, 352 Wolfsburg Cultural Center Library.
Temple of Horus as Edfu, 256 University Art Museum, University oi Germany.116
Temple of Jupiter Capitolinus, Rome. California&eAeley, 27 3 Woodland Chapel. SRckholm. Sweden.
108 University of Virginia, 299
temple of Kailasnath ac Allora, India, CharIotcesviIIe,155, 331 Woodscork, England suree .1O5
94 World Museum (Projen). Geneva,
Temple of Nemesis, Rhamnus,154 Y S'witzerland. 3O5
Temple of the lnsrripcions. Mexico, Vacation House, S'ea Banch, California, Wyntoon, California. 228
Z90 69 Vadakkunna$han Temple. India.
Temple on his Ilissus. A¢hens,154, 226 Y
308 Valhalla, Regensburg, Germany, 109 Yahara Boat Club Project, Madison,
Tene›ile Structure. National Garden Vegetation Forming L-Shaped Wisconsin. 53
0how,CoIogne, 119 Windscreens, Japan. 140 Yeni-6plica (thermal Bath], Duma.
Teotihuacan, City o+ the Gods, Mexiro, Victorian faces, 394 Turkey, 224
542 Vigo fi'undt House. Madison, Yingxian Timber Pagoda, China, 3'34
Tnras¢yle Atrium, House of the Wiscon•sin, 4O Yi Yuan (Garden of Contentment),
5'iIver Villa Aldobrandinl. Italy, 1 2 China, 277
Wedding, Pompeii, 1 TO Villa at Carthage, Tunisia, 189 Hume-Dono, Eastern precinct of
theater as Epidauros, Greece, 1 14 \dlla &arbaro, Maser, Italy, 244 Horyu-Ji Temple, Nara, Japan, 61
Theater in Seinâ joki. Finland, 101 Villa Capra (The Kotunda). Vecenza,
fnird Floor Plan. Centroso us building. 60, 201. Z10
Moscow, 353 Villa Farnese, Caprarola, 534, 54 2
Tholos of Polycleitos. Epidauros, YIIIa Foscari. 507
Greece, S Vita Garrhes, Vaucresson, France, 32,
Thomas Hardy Hou'se, Racine, 57, 57, 245, 507. 357
Wisconsin. 404 Village Projecs,1 49, 208
^!mgad (Roman colony) town plan. Vflla Hermosa. 'panyol, 391
Villa HuCneeslng (Project), Ahmedabad.
+okonoma (spiritual censer), 181 India. 249
”omb o+ Emperor Wan Li, China, Villa Madama, Rome. 347
263 Lamb o* I’timad-ud-daula, Villa Mjairea. Noormarkku. Finland, 169
Agra, 1 29 \fi?a Savo e, Polssy, France. xii, 405
“Emb of Jahanqlr, Lahore. 4 29 \fiIIa Thiene. Cicogna, Italy, 317
”Emb of Muntaz Mahal, 97, 1 29 Villa Trissino as Meledo. 1 03, 360
”or›'i. Ise Shrine, Japan. 7 Vincent Stmec Flacs, London. England,
” rii (gas‹sway). 544 @9
” ehogu 5'hrine, Japan. ZSZ. Z66 Vi¢ruvian man, 292
”acsuka Country Club, Japan, 1 20 Yon Sternberg House. for Angeles,
”.an Center for Castrop-Rauxel, California, 255
Germany, 21 2
“o.vn Hall as Saynatso, Finland.
13,159, 246, 364 W.A. Glasner House, Glencoe. Illinoim,
” ull! Village. Alberobelfo. Italy, 70 347
Wall Pisney Concede Hall. Los
U Angeles.
UMzi Palace, F|orence. 22, 540, 542 Cafifiornia, 45
Underground village near Loyang, Chipa, Ward WiIIet¢s House. Highland Park,
15 Illinois. 404
UNESCO HeadquaWrs, Paris, 67, Washington D.C. City plan, 277
220 Washingmn Monument, Washington,
Units d’Habitation. Firming-key. D.C.. 7
Franre. 51. 520 West Precinct, Horyu-JI lemple, Nara.
Units d'Habitation. Marseilles, Franre. Japan. 569
209. 520. 521. UBS

42‹ / AzSITzKTIJz. ezliiiiK, SUING, &


TATAI‹1Ii
A
F
Aalto, Alvar, 13, 24, 25. 1 OF , 6,
Filarete, 4 ri te nio, 79, 76. Z°6
42. 15 , 155, 159, 169, 2 2,
*isher, ”rederick, 1 93
2 4, 2 5, 246, 281. 362, 564,
Frank O Ger ry & Partners, 43
Abramovi£z, Max, 1 15
Adam, Robert, 2 1 O
Adams, Maurice, 395 Garnier, Charles, 29O

Alberts. Leon Batista, 22, 26a , 31 4 Gaudi, Antonio, 50


Ando, Tadao, 236. 254. 568 Gehry, *rank 0., 5, 2 2 1
Ghiyas. Mirak Mirza, 5T9
Andrews, John, 21 4, 269
Giorgi, Francisco4 3 1
An£hemius of +raIles, 202
Asplund, Gunnar, 204, 299 Gluck, Pecer L., 269
Goodwin, E W., 595
Atelier 5, 589
Gowan, James, 69,137
Graves. Michael, 47, 56, 256
Greene & Greene, 22 9
Bach, Johann Sebastian 366
Gurbrod, bolt. 176
Barnes. Edward Larrrabee, 269
Gwachmey, Charles, of, 56
@auhaus Study, 1 94
Gyvath mey Siegel & Associa Yes, 5 1,
Bernini, Giovanni, 1 2&, 260
56
BoEra nd, Germain, 302
Borromini, Francesco, 93, 99, 2 27,
H
265, 394
Hammel. Green & Abrahamson 1
Ootta, Mario. SP
Harrison, Wallace K., 1 5
Boullée, E¢ienee- Louis, 5, 6
Hawksmoor. Nicholas. 6°
Boyle. Richard (Lord Burlingmn), 19
He/duk, John, 2, 1 93, 2 4 I
@ramanre, Donato, 61. 189, 200.
Herrmann, Heinrich , 2 7
005
Hoeeii, Bern hard, 79
Breuer Marcel, 67, 91,220
Bruneileschi, Filippo, 258
Buon, Barto\omeo, 356
Oxon, Giovanni, 356
Isidorus oi Milefus, 202
Isozaki, Ara£a, 72, 90
Buonartoti, Michelangelo, 5, 335
Burlington, Lord (Richard Boyle), 191
Busse. August:, 2 1 7
Jefferson, Thomas, 5 5, 3 I . I TO
Johansen, Joh n M, 2 OF. 2 2 27
z C
Johnson, hilip, 25, 1 OF. 1 2 3â
Cambio, Arnolfo di, Z42
257, 2 6, 256, 258, 251
Clampi, Mario 0., 2 7 4
Correa, Cha rles. 2Z6
K
Cou tonne. U . 346
Kahler, Heine, 260
Kahr, Albert, 6I
D
Kahn, Lou s 43 . 9 . 53. 154, 2O5,
Della Porta. Giacomo. 1 2
21 2, 225, 229, 23 , 257, 3I6,
E’eslgn Development Drawings, 79
365, 372, 375, 351, 368
Dick and Bauer, 259
Kallmann, McKinnell & Cnowiee 99
&ies¢e, Eladio, 554
Kappe, Raymond, 73
Kent, William, 19
E
Klenze, Leon von, 09
Eero 5aarin5n and Associates. 46, Cotera, Jan, 259
90
Rurokawa, Kisho, 7 2, 22U
Eisenman, Peter, 79
Erlach, Fischer von, 191
Latrobe, Benjam in Hen ry, 1 5 5
Esherick Homsey E'odge & Pavis, 2 1

IFIDEKS I4IS
Le Corbusier, xii, Z 5, 26, 29, CO. 57,
0
51, 53, 57, 67,76, 1 1, 1 21,
0giet:hrope, Samee, 360
1 23. 132, 1 48, 165, 74, 181,
Ö tto, Frei. 1 9, 297, 376 U
189, 209, 23 235, 242. 2 5
Owen, Christopher, 21 Z Ufzon. Jorn, 1 41, 399, 4OO
246, 249. 252, 25Z, 257, 262.
266. 272, 274. VOS, 307. 320,
p
521, 3I5, 353, 5' 4. 3D7, 365,
Ra\\adio, Andrea, 15. 31, 51. 60, Van Qoesbur¿. theo. 87,173
&5, kan Doesburg and kan Esteren, 87
Ledoux, Claude-Nicolas, 46
130, 153, 2P1, 244, 253, 280, Van Eesteren, Cornels, 87, 173
L’Enfanc, Pierre, 277
502, 3 5, 1 6, 317, 350, 360 Van Eyck, Aldo. 148
Le Notre. Andre, OU
Paxton, Joseph, 233 Vaear›, Giorgio, 22, 342
Le aume, Antoine. 54@
Longhena, Balda5sare, 6P
"eabody & Scearns. 69 Ventuni, Robert, 2 0
Pei, !. M., 8 , 261 Venturi and Short, 226, 256
Lucas & Niemeyer, 234
eruzzi, Baldassare 169, 556 Vignola. Giacomo da. 200, 3 O, 33 ,
Lu¢yens, Edwin, 89. 36
Pecic, Antoine, 217 341
+ietrasanta. Giacomo da, 136 Vinci, Leonardo da, 196 195, 292,
o! cleime, 4- 356, 565
Machuca, Pedro, 365
ont, Henri Maclaine, 1 22
Macinsosh, Charles Ronnie, 171
ychius, 6
Macerno, Mario, 335
klaillart, Robert, 1 W
R Ware, William R., 282, 308 Wilford,
‘Xalfaison and Kluchman, 2 7
.’atsaetsi, Oton, 388 Rietveld, Gerrit Thomas. 27 Michael, 77. 240
Rosselino, Bernardo, 193 Wood, John, Jr., 215
’.' y. E. J. 395
.‘aybeck, Bernard, 226.355 Wood, John, Mr. 2 ñ
‘.‘ er. Richard. 2, 69, 47, 267, 5 Wright, Frank Lloyd, 26. 2 7. 40, 49.
29 Saarinen, Euro, 46. 90 03, 6O, 65, 78, 79, 1 41, 1 5,
‘=-goni, Giuseppe, 1 46 5a+die, Moshe, 71 169, 20 , 210, 2 1,218, 228,
- cer Henry, 2 28 Salvi, ßio¢i, 5 229, 249, 255, 257, 262, 27I
‘ <slanglo, 1 52 Sanctis, Pra ncesco be. 20 297, 545, 3 7, 352 353, 354.
: ne!ozzi. 69 5anyaIIo lhr Youngen, Antonio 556. I62, 3'72 397. 4O4
< van der Kohe, Ludwig, fl U, 2 1 , da,
?I, Z 9, 65, 1 1 0, 21, 1 I7, D6, ZO6
da nzio, mphael, 347 Zuccari, Federico, 251
43. 73, 253. 260, 297.
‘.”’V 7,13O. 2b5 Ice mozz i, V incenzo, 76, 2DZ
.”'•JiMcore, 69 Scharoun, Hans, 49
.”iV!Moore-”urnbull, 21, 77, 9 , Schinkel, Carl *riedrich von, ^ 5
_ ?. Zö @, 267. Liha¢ juga Moore- i cott . George Gilbert, 555
Senmur, 2P, 266
”-”*‘!!* ‘”
Serlio '2ebas¢iano, 1 99
Shaw, Norman, 395
Shreve Lamb and Harmon, 334
Sinan, 37
bitte, CamJlo, 2 47
Snyder. Jerry, 566
Noa ne. John. 227
COM, 233
N
Specchi, Alessandro. 20
.‹ . . +ier Luigi, 2s
Whirling James, 63. 69, 77, 1 Z7,
.= <!. barbara, 55
142, 1 9. 152, 208. 209, 220,
’. -• bli. Julian, 5 5
2 0, 364, 366
‘. umann, Balthasar, 189
Stromeyer, Peter, 1 1 9
‘. extra, richard, 67, 2 9, 25a
5¢ubbins, Hugh. 1 1 7
’ ‹iemeycr oscar, 40
Sullivan. Lou‹e, 65,255
“’!!' ”‘
T
lange, Kenzo, 3 2Q. 590
A
Bentuk, xi, 25,3O-51,3d-31. 97,
Adapsasi tapak. 21 1-2 1 2. 214- 122
215, 228 Bentuk-bentuk asimetris, 48
Akus¢ik, 1 14, 1 22, 1 24, 149 Bensuk-bencuk primer. 38
Allberti, Leon Øaccis¢a. 14, Z15 Bentuk-benWk simerris, 48
Allen, Gerald. 185 bentuk-bentuk oak beraturan, 4Ø-49
Altar Yunani, 158 Benfuran-ben1;uran bentuk geomerri.
American institute of Steel 74-79
Construction, 296 feral vìsual. 155
Amfiprostyle, 384 Øiara, 158
Amfiteatsr 114, 142 Bidang akses masuk. 7
Antropometri, 301, 5Z6-525 Didang acap. 19, 25, 29, 1 19-123
Anjang-anjang, 7 Bidang atas. 19. 105, 118-125
Araeostyle, 51 2 Øidang berbentuk-L, 25, 54, 125,
Arbor, 1 45 13&-145
Area ruang yang Wrtu¢up, 156-159 Didang berbensuk-T. 23
Area spasial, 1 44-145, 150, 152, bidang berbentuk-U, 1 25,150-155
156 Bidang dasar bertingkat, 20.1 1Ş
Area visual. 96 Bidang dasar kanstin, 20
Arena. 1 14 bidang dasar ramp, 1 1 Z
Arkade, 146, 157, 158, 369 BØan9 dasar terae. 20, 1 15
Arnheim, Kudolf, 357 Bidang dae'ar yang diangka¢, 20,21,
Amitektur kurva linear. 45 109
Ars'itøktur perumahan, 1 41,1 Bidang dasar yang dinaikkan, 1 OF.
45 Ar 'iWk8ur vernacular, 70-71 106-111
AT Nouveau. 255 Bidang dasar yang dipahac, 20
Artikulasi bentuk. BO-8^ Bidang dasar yang ditskan, 103,
Artikulasi permukaan, 88-91, 104. 112-117
156 Bidang dasar, 1 1 1 1, 103, 104-105
Aura, 241 Bidang dasar. 9,19, 20, 21,115
Bukaan yang berkelompok, 6Z
bidang dinding eksterior 22
Bacon, Edmund N., č5
bidang dinding interior. 24, 145
Raja. 295. 297, 296
Bidang dinding, 19, 22, 25, 24, 29
6alok anak, 1 d 9
Bidang empat: , 1 25, 156-159
Balok, 296
Bidang horizonCaI, 27
ØaCa, 295, 297,296, 351
Bidang ke volume, 42
Balas-batas, 124, 139 bidang langit-langit, 19. 24, 25, 29.
Nadu, 295 168
Bendu¥ adi¢if. 57-59 Bidang lancai bertingkat, 21
Bentuk bera¢uran, 45-49 Bidang lantai eras, 21
Bentuk berkluscer: 59, 68,71 bidang lanzai yang diangkaŁ, 1 10,
Bentuk dan ruang, xi, 95-181 111
bentuk dua-dimensional, 42, 102
B‹dang lantai, 19, 21, 23, 24, 29.
Øentuk grid. 59,72-73. 32d-524 110. 11, 1 16, 117
Bentuk linear, 5, 59, 62-ó5 bidang veWikal tunggal, 1 25,154-
Bentuk manus'ia, 9, 239, 352
4 37
Bentuk radial, 59. 66-67
Øidang vertikal. 27, 154-137
ßentuk substraktif, 54-57
Bidang. 1, 3. 1 4, 15-17, 15-19. 58,
bentuk Mrpusat, 59, 60-61
103-123, 1ó3, A7
Bentuk-
Bidang-bidang sejajar,1 25, 1 44-149
bentuk terpusa8, 7
Bilik, 158
Bentuk Ciga-dimensional, 42, 102,
Blok beton, 295. 531
239, 211
Bola, 5. 44. 52
Bentuk, 15. 19, 36-37, 559, SBM

INBtKS / 427
Bordes, Z06, 2&6
Dist/ein Anti> 554 Hubungan figur — dasar. 96, 97
Boeken 1 29 Dia citik, 6-7,1 2. Lihat §uga Hubungan jalur ruang, 2 1, 276-28
Bujur sangkar dan lingkaran, 74- Sitik Hubungan ruang-jalur, 278-281
7Y
Hubungan spasial, 185-193
Bu§ursangkar, 38, 41,72,15 , 504-,
E
31 5
Elemen-elemen bidang, 20-2'7
Bujursangkar 41. 54, 1 CO. 3O3, 3O6 Elemen-elemen gari°', fl 0-1 3,15- 7 I
Bukaan dalam bidang. 164-165,177 Elemen-elemen horizontal, 1 OK-125 lnersia visual, 35
Bukaan di ruang pendefinisi, 162- 63 Elemen-elemen tnterior, 1 @1 lntercolumn acion (jarak anzar
Bukaan di sudut, 66- 67, 177 kolom), Elemen-ülemen kolom, 7 31 2
Bukaan diantara bidang, 6B- 69 Ele men-elemen linear vertikal, 10, IntsrnazionaI Me¢rfc System, 329
Bukaan horizon¢al, 163, 168 1 25, 26-155 lrama. 309, 382. Lihac juga
b'ukaan jendela-binding, 163, 169 Etemen-ele men pendefinisi-ruang, pengulangan
Bukaan off-cencer, 60,164 tipologi rangkuman, 6O-16 I¢alian palazzo, KB
Bukaan sudut, 65, 166-167, 166, Elemen-elemen primer, 1 -5 2
172 Elemen-ele men s rkulasi. 24 1
Bukaan tepi, 16a ‹28 / 1zSIitKTIJR. Bz TIEK, zl Elemen-elemen titik, 5
Bukaan terpU5aC, 16a UG, t ïATAIu Elemen-el5men vertikal, 1 24-159 Elemen elemen vo!
Bukaan vertikal. 63, 168 umetrik, CO-Z 1 Element-elemen iklim, 1 24
@ukaan,17O-170.178-dBV Lihar Elevasi dan Potongan, 29
juga jalur pin¢u: cahaya; jendela Elevasi, 29
atap; jendela; jendelü berbentuk Entablature, 5
6pesifik Ergonomie, 3 2 7
Bukaan-bukaan in¢erior. 81 Eustyle, 3 1 2

F
Cahaya alami. Lihar daylighr *asad, 394
Cahaya matahari Lihat daytght *igur 5Q, 96, 97
Cahaya siang. 174-177. Liha¢ French doore, 265
juga light deep-set opening, Fungsi, xi
163
Ca Ja a, 22, 164, 166. 17 -1 77.
G
Lihat j°9 a bukaan; jendela atap: Galeri-galeri, 241
jendela; jendela berbentuk spesifik
Gang, 45
Candi candi, 154 Garis ke bidang, 1 4
Ceruk, 155 Gari5 pandang (sight line), 'I 1 4 Garis pandang (eye
China, 32 2
level], 150 Garis yang menga¢ur. 306-307 Garis yang
Corak, 104 miring, 9
Garia, 1. 3, 8-9, 566, 567
Garis-garis horizontal, 9
Darm. 3D9. 366-381 Ga ris-garis sejajar, 1 4
De Stji School, 27
Gerbang, 7. 244
DÄÜ;i Mpl, 104, 106, 1 07, 118,
Gestalt psychology, W glare, 177
127. 56. 1 4, 172
Golden Rectangle, 503
De na b da n potongan,
Gravitasi. 9, 21, 295
29 Denah ortografik,
Grid bujur•sangkar, 72
29
End kolom, 5 4 -4 35
Derek Fibonacci, 018
Grid yang diputar, 74, 75-79
Diagram jalur-matahari, 75
Jiastyle,312
H
Dimensi. Iiha¢ proporsi; skala
Halaman depan, 53
Dinding ba8u, 297
Hirarki, 2 2-2 15, 3?9, 558-565
Dinding beton. 297
H rip t, g
Dinding penahan, 23. 14s, 48- 4-9,
297. Llha¢ juga ¢rans+er beban
D nd ng. 1 4. 1 40, d 45. Lihat
juga
dinding penahan
DipWral, 584
Jahan (Shah), 97, 1 29
jalur grid, 265, 274-275
Jalur jaringan, 265, 2 76-277
Jalur komposir, 265
Jalur linear 265. 267-269
Jalur pin£u, 24, 531
Jalur radial. 265, 270-271
jalur spiral, 265, 27 2-273
Jendela an/ungan, 1
71, 180 Jendela a
¢ap, 1 25,165,1O8,
169,175
Jendela, 24, 75- 77, 176-
18I .
350, 331, 352, 353. Lihar
juga
bu1aan;jendsta atao
Jepang, 722

K
jzmar 24, 241
6mpen, Belanda, 64
Karakferisck detail, 353
Karlsruhe, Jerman,
2 70 Kayu lapis
(+lywood}. 29& 6yu,
295, 297
Fekoeongan special, 97,
138 Kekosongan. Nee
kekosongan spasial
Kemenerusan spasial, 1
OK, 1 13, 186
Kemeneruean vieuai, 107
Kemeneruuan, 107, 25
Kemiringan tapak, 9
Ken (saCuan ukuran}. 501 , 52 2-525
Kepadat.an,
2 Keragaman,
53@ Kerucut.
45
Kesa¢uan dan yang berlawanan, 96-
OI
Kesatuan yang berlawanan, 96-10
Ketebalan. 9
Klasifikaai candi, 384
KI5e, Paul, 1
II DEgS MATEgI

Kolom bujursangkar. 154


N Persepsi, xi, 88, 96. TOO Pergola, 17,
Kolom bundar 154
NefeJiCi (raCu Mes'ir). 36 145
Kolom grid, 1 U - 153
Persimpangan. 264
Kolom rektanguler, 154
Perugia. Itali. 247
Kolom, U. 10. 14, 15, 1 26-1 27,
Obelisk, 5,1 0,126 Petani Uepang, 140
1 CO-1 U, 154, 47, 150, 190,
Orqanisasi area opa•sial, 226 Pilaster, 1 4
296, 306-Z13, 323. 364
Organisasi bent.uk dan ruang, 184. Pintu masuk di ¢engah, 251
Kolonade, 15, 151. 145, 14a. 285
264 Pintu masuk off-cencer. 251
Hmposisi tubus, D7
Organisasi berJ‹Iuscer. 195. 222- Pintu masuk yang djorokan. 251. 261
Komposisi kumula¢if. 57
229 Pintu masuk yang rata, 251
Konfigurasi jalur. 241, 264-277
Organisasi grid, 195. 230-257 PinCu ma 'Uk, fl 55. 197. 241,
Konfigurasi jalur 241, 264-277
Organisasi linear. 195, 206-215 250-26d. Lihat juga Approach
conoep, xi
Organisasi radial, 195. 216-221 equilibrium. 9
KonWk muka - ke — muka, 58
Organisasi spasial, 194-237 Piramida. 4F, 52
Eontak tspi-ke-opi. 58 Kon
Organisasi terpusat, d 95, 196-205 Placo. 5 4
¢eks, x, xi, xiii
Organisasi, 185-257 Pohon,1 29, 145, 46
Kontras, 96.112 Pola. 15. 88, 59, 91, 1 21. 1 22,
Koridor: 241 Orientasi. 55
155. Lihas juga organisasi grid;
Kualitas ruang arsitektur. 170-171 pengulangan: irama
p
Kubah batu. 119 Pola-pola optis, &8
Kubah, 1 fl 9. 297 Pailadjo, Anclrea, ñ O7. 51 F, '16
Paraboloida, 42 Polihedron, 45, 50
Kubah, 45. 297 Portal, 244
Kubus. 45. 50-51, 52 Panjang. 8-9
Paraboloida hiperL'olik, 42 Portico, 209
Kuil Yunani, 154
Pejalan kdki. 264 Posisi. 35
Pekarangan, 115,1 41.158 Prinsip-prinsip arsicek¢ur, 337-407
L Prinsip-prinsip cacanan. 338-359
Pelindung cuaca, 1 24
Lao-tzu. 95 Prinsip-prinsip, 537. 407
Latar belakang. 96 Pemanasan. 1 24
Pemandangan, 178-1@1 P va i, 1 24, 1 47, 178
Le Corbusier, 44, 57. 132, 174, 502. Program, x
Pemodelan digital, 43
506, 307. 315-520, 4O7 Progresi, f96
Penumpang emas. 001. 302-305,
Lingkaran dan bujursangkar, 74-77 Projected entrance. 251, 259
306, 318. 396
Lin9^•ran, 5, 36, 39. 315 Promenade, 145
Penumpang progonoi, 29
Louis Phillips (Raja francis), 10 Propomi aritmetik, 301. 302, 315
Louis ZIS (king of France). 276
Pencapaian frontal, 243
Pencapaian miring. Proporsi geometris, 501. Z15. Liha¢
Lucca, ltali, 247 juga geometrt propor 'i, 3@, 45, 54.
Lyndon. Donlyn, 0 83 24d Pencapaian splral,
243 72. 74-75.11 2.197, 224-225.
Pencapaian, 24-2-249. Lihat juga 31 4.538
pintu masuk Propomi harmonic. 3O1, 51 4, g 15.
Mahi|, MunWz, 9Y,1 29 Liha'L juga proporsi
Makna. 406-407 Penempatan, 559
Pengulangan spiral. 396 Proporsi macemacis. ROI. 302, 11
Marquee. 259 318
Massa solid, 97 Pengulangan, 9, 1 4, Z85-401
Penutupan, x, 1 24.169-170.172- Proporsi material, 295
Massa, 18-19 Rropot'si modular, 501
Material bangunan, 295 175
Perbandingan skalar, 554 555 Preparei pabríkan, 29.F map of Roma.
Material lantai, 21
Pergerakan. x, 213-21 4. 240. Lihas 97
Maceñ al sipis. 298 Proporsi s8ruktural, 296-297
Menara. 1 29 juga circulation multiple openings.
164 Proporsi, 135. 293-328. Lihac juga
Metode lnaka-ma. 323 skala; siscem proporsi spesifik
Metode Kyo-ma. 323 Peripheral. 564
Permukaan lengkung asimetns. 4Z Pros¢yle. 38a
Mobil, 264 Proteksi kebakaran, 149
Modena. Imali, 247 Permukaan lengkung simetris, 45
Permulcaan lengkung. 43 Pseudodipcsral. 384
Mohamed Ali (viceroy of Mesir), IO
Permukaan pelana. 45 Psikologi. 38
Mojacar, Spanyol. 391 Pycnostyle. 31 2
Moore. Charles.165, 239 Permukaan ro¢asi, 42
Permukaan translaCional, 42 Pychagoras. 31 4. Z15
Permukaan yang menga¢ur: 42
Permukaan. 42
INDEKS MATEgI

R
Smstrirada.Z48,349 Tangga (s¢aircase), 262, 290
Ramp, 1 07, 246, 262. 268
5ime8ri sumbu, 227 Tangga (stairway), 241, 286-291,
Rzsio tebal Wrhadap bentang, 296
Simetri, 6, 12, 139, 345-357 332
Rasio, 514
Sirkulasi. 46, 47, 15 1, 197, fangga berbentuk-L. 287
Rasmussen, bt‹sen Eiler: 295
259-291. lihat juga pencapaian; Tangga berbenCuk- U, 287
Rimbunan, 29
pintu masuk; movement, path Tangga berkubah, 282
Roda, 93
configuration +angga lurus, 287
Koma [kuno), 308-513 +angga melingkar 287
'2issem dan tatanan arsitektur x-xiii
Roma, peta, 97 fangga spiral, 287
Sistem modular. 302, 318-52
Rorasi, 4 Tangga-tangga, 107, 268, 256-291,
Sistem musik Yunan4i. 51
Round, Colin, ZO7 5isWm penutupan, xii SZJ
Kuang aCrium, 1 AB
Sistem proporei, 299-526 Tapak, 2O, 98 02,1 14, 1 ,21-
Ruang dan bentuk Form, 90-181 Nigam sirkulasi, xiii 2J2
Ruang di dalam ruang, 185,1@Ö -187
Sistem st:ruk¢uraI, Struktur, x fatanan Corinthian, 309, Z 1
Ruang dominan, 225-226
discern-siscem spatial, xii +atanan Doric, 309, 5° O
Ruang galeri, fl D7
5'ixrus V (pope of Rome], 276 +afanan ionic, 3O@, 509
Ruang greenhouse, 69
Skala bangunan, OO. Lihas juga +acanan klasik, 301, JOB 5 5
Ruang jalan, 1 45 proporsi, tapak bangunan. Lihat fa8anan komposit. 309
Kuang jsmur, 69
tapak Tacanan +usuat, 509, 51 0, 5 5 ’
Ruang ko!om, 31 2, AZ 5
Skala t‹amar, 1 OO Te9an¿an IenCur, 2 96
Ruang luar 5 1
Skala manusia. 264, 286, 302, 5 5. fegangan spasial, GB
Ruang perantara, 92
326 326, 331, 552-Uñ 3. Lilac Tegangan visual,
Ruang 5irkula'si penufupan , 283
juga proporsi, skala +eknik, xi
Ruang sirkulasi tsrbu ka, 2 SP
Skala mekanis, 350 +eknoIogi. x
Ruang sirkulasi, 241, 262 29
Skala urban, 96, 330 Tekstur, 16, 19, 2 , 68, 69, O .
Ruang tiga-dimensional, 1 2
Skala vimuaI, 330-331 1 06, 1 22. 135, 177
Ruang urban, 22, 31, 52,1 57, 247
Skala, 88, 98, 1 OO, 107, 1 Z. 135, Teori-teori renaisans tentang proporsi,
Ruang yang d‹4ubumgkan dsMqan
1 US, 164, 253, 264. 286, 294. FOR . 302. 3 -31 7
ruaMg
TOO, 329-335. Lihat juga skala fepi dan sudut, 82,1 27 liha£ juga
bersama, 165. 92- 95
manunia sudut
Ruang yang £emutup, 56
'Skeletal structure, 231 +epi, 1 5
Ruang, x, 18-1 9, 23, 24, 26, 29,
Stab beton, 2 97 be smirheum, 38
170- 71, 240
Slab lantai, 297 tinggi kamar, 315, 3Z3
Ruang-ruang yang berdeka can, 1 BS,
Slab veaikal, 51 tinggi. 3 5, 3 15, 530
1 gO-g g 1
Solid-solid primer, 44-47 Tingkat penutupan, 172-173
Ruang-ruang yang maling mengunci,
185, 168-189
Stabiitna. 9,4Q46. 139 tingkat-tingkat. 26@
Steejoi6t, 119 fipologi gere/a Armenia, 587
Ruang-waktu, x
Strasbourg, France, 247 Tirai angin, 40
5Lruktur balok anak. 1 21, 22, 2 , ^irik off“cencsr
5
1 45 +icik, , 3. 4. Lihat juga dua titik
5^ ab atap, 297 +okonoma (picture recess), 3 2 2
Struktur maueo\eum Mogu). 29
Salzburg, AU5tria, 247
Struktur mausoleum, 1 2g !oyograpi, 20, 1 4. 45
Satuan-satuan ukuran. 522, 529
Struktur membran, 29a lower 5, 1 0, 1 26
5egi¢iga, 58, 40
Struktur pavilion, z0 +rans+er beban, 1 21, 296. Lihac uga
Sekuen ! near kamar, Z 0-2 ñ 58ruktur tegangan, 1 19 dinding geser
Sekuen linear ruangan, 209-210
Suduc, 82-67. 1 27, 1 GB 139. II. Transformasi aditif, 50, 51
Sepeda, 264
Lihat juga Wpi dan suduc Traneformasi dimensi, TO, 5 , 52 U3
Serambi, 259
Sumbu perpendicular, 6 Transformasi subs¢raktif, TO, 51
Serlio, 5ebas¢iano, 315 +ransformasi, 50-51, 339, 4O2-4O5
jumbo, 6, 7, 41, 44, 46, 52, 13s,
hem iot!cs, 406-407 ”runs kayu, 1 19
4 , 152, 539, 340, 34?’. 366
Shaku (satuan ukuran), 3 22, 32 U
Systyle, 5 2 Truss. 1 9
Siena, ltali, 247
Silinder, 5, 42, 44
T U
Simbolisme, d-06-407
Tabung Derkubah, 43 U.S. Customary Syscsm, 529
Oimetri bilateral, 34S, Z49

‹30/ARSTEKTU4: £tNTUX,£U*£G,8TATANAN
lNDlKil¥AT£Rl

Ukuran dan bentuk kamar, 315-317,


525. 353
Ukuran, 86, 164,179, U 5-
517,359,383
Unit bangunan modular. 296
Unió jendela, 296
Unió pintu, 298

Ventilasi. ñ 24
Yenturi, Robert, xiii
Verona, Imali. 247
Yertikal 9, 10
Victorian faces, 594
V’ignola. Giacomo ca, 508
Villa Foscari (subject). 295
Villa Hermoea, Spain. 591
Villa Palladjan, 507
\dtruvius, FOR, 3!ñ '4
Volume kubus,73
Volume spasial, 97
Volume tiga-dimensional, I@-19. 28,
1 Z4 3/4
Volume, 0,17, 18, 26-29, 1 27. 135.
367
Volume-volume yang saling mengunci.
56
Yo\wahsen, Andras, 1 29

Warna permukaan, 18, 19


Warna, B8, 89, 104, 106. ° 22, 55,
175, 177

Y
Yarbus, Alfred L., 36
YuJell, Kobert, 279
Yunani (kuno), 508-II 5, U 4

Z
Zona-zona ruang yang saling tegak
luus, 23
C0 ini adalah tambahan untuk buku
Amifisktur: Bentuk, Puang, dan Tatanan.
• PC dengan Microsoft Windows985E atau setelahnya dan lncel6 Pentium il 4S0MHz
Disusun dalam modul-modul sesu6i bab-
m;au profesor yang lebih sepas (atar s•tara) dengar RAM 128 MB.
bab dalam bunu ini. Beberapa presentasi
atau
digftal yang menghubungkan aspek aspek
Macintosh dengan @ple OSX verse 10.1 atau lafinya dan Mac "uwerPC6 G3 500MHz
konseptual dan persepsi dari amiteksur
atau Intel Core™ Duo 1,83GHz atau profesor yang lebih cepas dengan RAM 120MB
dengan menggabungkan loto dan gambar
• 0riy'e CD-ROM
dengan diagram. Con@h-contoh oilihan,
terrcu saja dalam jumlah dan jangkauan
yang terbaWs, namun diharapkan sketsa-
sketsa yang ada di dalam CD dapat
Unfuk menginsWl isi CD ini ke dalam hard drive anda, ikutîlah langkah -lang\ah dibawan ini:
membantu anda mrngenali elemen-elemen
1. Masukkarı CD kedalam drive CD-ROM.
dan prinsip-prinsip abstrak dari apa yang
Z. InWrface CD-ROM akan muncul. Interface akan rnsmosrd‹an Doin-dan-khk scderhana atuk
wrJihas dalam buku ataa monito dan
menjelajafı ısi CD.
dapat membantu m4lihaC kesamaan dalam
Jika layar awaf CD-R0M tidak muncul secara otomatis. lakukanlah langkah-fangkafi berikut:
1. Klik Spart pada kiri bawah taskbar dan pilih Run dan menu yang muncul.
atau membzyangkannyz keuka 2, Pada kowk diabg yar.g muncul, tetik d:Start exs. (J\\‹a CD-k0M anda bukan di dnve d, g bart
membuat l1uru‘ d sesuai dengan drive anda.) Ldngkah ini alan memunrulkan incsrface CD dalam langkah-
dsm n. langkah sebelumnya.

1. Masukkan CD ke dalam drive CD-ROM.


2. ım CD-TOM akan muncul dalam desktop anda, do•ble-I‹Iik ikon amemus.
3. Double-Hit iron ört.
4. Ircerface CD-ROM akan munrul. Intrrfare atan memberikan poin dan-ktir scderhana
untuk m•njelajaI1 isi CD.

/\dobs Flash Rayer


Adobe Flash Rayer adalah ireeware plug-in untuL menjalankan isi CD ini.

Jika arda mengalaml kesulitan dengan CD-E'0M, silaLkan hubungi Wiley Product technical
Support di (800) 762-2974. Untuk di luar Ameñka. hubungi 1(g17} 572-5994-. Anda juga
dapat menghubungi Wiley Product technical Support di http:/support.wiley.com. John \ViIey &
Sons afar menyediakan bantuan teknis hanya untuk instalasi atau item-item kontrak kvalitae
yang umum. Untuk bantuan teknis terhadap aplikasi-aplikasi iW sendiri, hubungi vendor program
atau Menulis.

Unfiuk pemesanan tambahan atau informasi tentang produk-pa:dur Wtley fainnya, silahkan hubungi
(877) 762-2974.
cRTRTRH ONSUMEN: JIKA 8UKU INI DI5E6AKAN DENGAN 50FT\*/ARE, SILAHKAN 6ACA
PETUNJUK BERIKUI SEBELUM MEMBUKANYA.

Software ini berısi fire-file un¢uk membancu anda menggunakan madel-model yarg dıberimn di
dalam bu ku ini. Dengan rnembuka bungkus buku ini, anda dianggao teTah menyWjui yang berikut
ıni:

Praduk software ini dilindungi oleh hak cipta dan seizin wnulis, John Wiley & Rons, Inc.
atau pemegang liosnsi. Anda diperbotehkan menggunakan software Im untuk sa¢u
Computer Menggandakan software ke media atau fomat lain dalam satu Computer fidak
melanggar hukum hdk Cipta AI114nka. Menggandakan software unruk tujuan sslain itu adalah
pelanggaran tsrnadso fiukum hak cipta Amehka.

Probed software ini djval tanpa jaminan apa pun. baik yang dinyatakan atau pun tidak,
tetapi teroatas pada jaminan Pe................,. John \’/iIcy acau penjual atau discributor
beranggapan

34/ 1zSlTzETtI . BcHTIJE, xIJAıIG, g TATANAıı


Protirısl Jawx_7'imxe

Anda mungkin juga menyukai