Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SIGIT PRANOTO

NIM : 042897436

Selamat sore Tutor, Mohon izin menjawab


A. PENGAWASAN KUANTITAS
Pengawasan kuantitas adalah pengawasan yang ditujukan terhadap bahan-bahan
mentah, produk-produk atau jasa-jasa serta dokumen-dokumen dari berbagai sumber
dengan tujuan mendapatkan, mengolah, dan mendistribusikan barang-barang tersebut
dengan cara yang terbaik dan sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan ini
mengikuti suatu aliran/sistem tertentu yakni :
Input : perolehan bahan-bahan mentah dari berbagai sumber.
Proses : pengolahan terhadap input.
Output : hasil dari pengolahan tersebut, yang biasa juga disebut dengan produk.
Output yang dihasilkan ini selanjutnya akan di distribusikan pada konsumen dan akan
menghasilkan suatu umpan balik (feedback) tertentu yang merupakan sumber informasi
untuk mengadakan tindakan-tindakan perbaikan. Singkatnya, pengawasan kuatitas ini
merupakan pengawasan terhadap keseluruhan sistem yaitu input-proses-output yang
dijalankan dengan cara mengevaluasi jalannya sistem tersebut, perbaikan-perbaikan
tertentu berdasarkan informasi dari feedback tersebut. Jadi, di sini terlihat bahwa
pengawasan kuantitas ini mencakup lingkup yang luas, tetapi di sini pengawasan
kuantitas ini dibatasi pada pengawasan terhadappendistribusian output saja (penjualan)
dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan penyebab utama timbulnya sistem
keseluruhan dan merupakan kunci yang mengatur jalannya sistem pengawasan
kuantitas tersebut.
Pengawasan kuantitas yang baik memastikan, bahwa hasil-hasil produksi atau jasa-
jasa tertentu tidak sampai habis. Ia juga menolong mengidentifikasikan hasil-hasil
produksi dan jasa-jasa yang bergerak lebih maju dari rencana maupun yang
terbelakang dari rencana. Pengawasan inventaris merupakan bagian utama dari
pengawasan kuantitas. Pada umumnya inventaris-inventaris dapat di golongkan dalam
salah satu katagori ini : (1) Bahan mentah, (2) dalam proses, atau (3) barang-barang
jadi. Inventaris bahan mentah bertindak sebagai bantalan antara pembelian dan
produksi. Inventaris dalam proses digunakan untuk pembantahan perbedaan-
perbedaan dalam lajunya arus melalui berbagai proses produksi. Inventaris barang jadi
bertindak sebagai sebuah bantalan antara tahap terakhir prodoksi dan pengapalan
memungkinkan organisasi untuk :

1. Membeli, memproduksikan dan mengapalkan dalam partai-partai ekonomis


besar dan bukan dalam pekerjaan kecil-kecilan.
2. Memproduksi atas dasaryang lancar dan terus menerus, bahkan kalaupun
permintaan akan barang jadi atau bahan mentah mungkin turun naik.
3. Menghindarkan persoalan persoalan besar, kalau “forecast” permintaan keliru
atau penyetopan penyetopan yang tidak terduga dalam pengadaan produksi.

B. PENGAWASAN KUALITAS – “Quality Control”.


Pengertian Pengawasan – Kualitas adalah istilah relative bearti hal yang berbeda bagi
orang yang berbeda pula. Untuk menghapus pendapat umum salah, kualitas haruslah
diartikan, bahwa dalam ”quality control” tujuannya adalah mempertahankan kualitas
yang memuaskan untuk tujuan yang dimaksudkan, bukan kualitas yang setinggi
mungkin. Khusus, tujuan yang dicari adalah apa yang terbaik dalam istilah-istilah  :

(a) konsistensi dengan harga yang diminta untuk hasil produksi atau jasa itu dan

(b) di berikan hasil-hasil yang memuaskan dan dapat dipercaya. Pengawasan inveksi
maupun pengawasan control dapat digunakan.

Ada dua macam cara pengawasan terhadap kualitas, yaitu:


1) Pengawasan secara inspeksi,

2) Pengawasan secara statistic.

1. Pengawasan Inspeksi
Untuk melakukan suatu inspeksi dibutuhkan suatu standar tertentu. Inspeksi dilakukan
dengan cara membandingkan kualitas dari suatu produk tertentu dengan standar yang
dipakai, melalui suatu tes atau ujian secara visual. Untuk mempermudah inspeksi ini
dapat digunakan peralatan-peralatan dan mesin-mesin modern.

2. Pengawasan Kualitas secara Statistik


Seperti telah disebutkan pengawasan secara inspeksi berdasarkan sampel mempunyai
kemungkinan kesalahan yang cukup besar. Untuk mengurangi resiko terjadinya suatu
kesalahan itu, suatu pengawasan secara kualitas dapat didasarkan teori-teori statistic
dan metode probabilitas; dengan metode ini keterandalan (reliability) suatu sampel
dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan.
Dasar pengawasan kualitas secara statistik ini adalah suatu pengukuran yang disebut
dengan standar deviasi. Standar deviasi ini berada di antara batas pengawasan
terendah dan batas pengawasan tertinggi. Adapun batas pengawasan terendah dan
tertinggi ini ditentukan berdasarkan keadaan, yaitu barang-barang dan mesin-mesin
yang dipakai.

Sumber:

https://ruangbimbel.co.id/pengertian-pengawasan/

Modul Universitas Terbuka Asas-asas Manajemen

Anda mungkin juga menyukai