Rks Rumah Tinggal 2 Lantai PDF
Rks Rumah Tinggal 2 Lantai PDF
Pasal 01.
PENJELASAN UMUM
.1 Perijinan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah:
Pekerjaan pengurusan IMB, UKL/UPL dan perijinan lain yang
diperlukan dan dipersyaratkan.
Penyambungan daya listrik.
Pasal .02.
TEMPAT PROYEK
Pekerjaan ini dilaksanakan di lokasi Desa Purwosari Rt 2/Rw1, Kecamatan
Patebon, Kabupaten Kendal.
Pasal 04.
PEKERJAAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam kegiatan ini adalah pekerjaan galian pondasi, sloof, sesuai
dengan gambar rencana.
Pengadaan material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan
serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup
seperti dicantumkan dalam syarat syaratnya.
Persyaratan pekerjaan tersebut minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin menghalangi
jalannya pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan benda-
benda berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainase.
d. Penggalian dan penimbunan (untuk penimbunan dengan tanah urug).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standar Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.
h. Anti rayap pada dasar galian pondasi, urugan kembali serta urugan tanah.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, yaitu bahan yang telah disetujui
oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau
bahan yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil
dari daerah di luar Lapangan pekerjaan, dan merupakan bahan yang
kaya akan tanah berbatu kerikil (granular soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis,
barang-barang bekas/sampah-sampah.
Pasal 05.
PEKERJAAN PONDASI DANGKAL
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi
meliputi:
Pekerjaan pondasi batu kali untuk dinding, pondasi talud, saluran,
jembatan dan lain-lain.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja
serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan Gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus
mengadakan pengukuran-pengukuran untuk asas pondasi seperti pada
gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Pengawas
Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada
perbedaan gambar-gambar dari Konstruksi dengan gambar-gambar
Arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar
lapis pasir (sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah
jelek, maka perlu konsultasi dengan Perencana untuk mendapatkan
pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah
2x10 cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah,
4. Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan sirtu di bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibro
Roller/Stemper hingga mencapai kepadatan minimal 95%.
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
1. Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat
persetujuan dari Pengawas.
2. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting,
puing-puing, sampah-sampah harus disingkirkan.
3. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi
komponen-komponen yang kecil terlebih dahulu.
4. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max 20 cm lapis
jadi) dengan vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air
tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 95%.
5. Setelah urugan kembali selesai dilakukan/diberi anti rayap.
5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan
beton dalam buku spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan
harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu
kali, dengan catatan:
1. Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan
M.E, jika ada kelainan / ketidak cocokan harus dikonsultasikan
dengan Perencana.
Pasal 06.
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
1. Lingkup Pekerjaan :
a. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah : sesuai gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan
tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS
dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek
ini.
2. Galian tanah pondasi
a. Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan
menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan peil-peil yang
tercantum di dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan
lama, akar pohon-pohon yang terdapat di bagian pondasi yang akan
dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran
yang tidak dipakai harus disumbat.
b. Apabila ternyata terdapat pipa air, gas, pipa-pipa pembuangan, kabel-
kabel listrik, telepon dan lain-lainnya yang masih digunakan maka
secepatnya memberitahukan kepada Pengawas atau perencana/instansi
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
c. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan-kerusakan
sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut. Apabila ternyata
penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
Kontraktor harus mengisi/mengurangi daerah tersebut dengan bahan-
bahan yang sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi yang
sesuai dengan spesifikasi pondasi.
d. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut
bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu
dilindungi oleh alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air
(bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan
dengan baik.
e. Pengisian kembali dengan tanah bekas galian, dilakukan lapis demi
selapis, sambil disiram air secukupnya dan ditumbuk sampai padat.
Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah
diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan Pengawas, baik
mengenai kedalaman/lapisan tanahnya maupun jenis tanah bekas
galian tersebut.
3. Lantai kerja
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Semua pekerjaan beton struktur yang ada dalam masing-masing jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Pasal-Pasal buku RKS ini
.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja
serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
c. Jika diperlukan dapat mengusulkan konstruksi dengan kombinasi
beton Pra cetak atau selurus sistem konstruksi dengan beton Pra
cetak.
2. Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SK SNI T15199103 terutama yang menyangkut
pekerjaan beton struktur.
3. Bahan-bahan Yang Digunakan
a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland
Cement jenis II menurut NI 8, memenuhi S.400 menurut
Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement
Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan
tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Persetujuan PC hanya akan diberikan apabila di pasaran tidak
diperoleh semen dari merk yang telah dipilih dan telah
digunakan.
4. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen
yang sudah digunakan harus disertai jaminan dari Pemborong
yang dilengkapi dengan data teknis yang membuktikan bahwa
mutu semen pengganti setaraf dengan mutu semen yang
digantikannya.
5. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk
harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
b. Aggregates
Aggregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam
SK SNI T15199103, terdiri dari :
1. Pasir beton (aggregat halus). Kadar lumpur tidak boleh melebihi
4% berat pasir beton.
2. Koral atau crushed stone (agregat kasar) :
6. Pemasangan Pipa-pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh merugikan kekuatan konstruksi.
7. Kualitas Beton
a. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah dengan K
= 250 kg/cm2, Sedang beton praktis dengan K = 175 kg/cm2.
Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam SK SNI T15199103.
b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk
memenuhi kualitas beton ini dengan memperlihatkan data-data
pelaksanaan di tempat atau dengan mengadakan Trialmix.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan
yang disebut dalam SK SNI T15199103.
d. Pada masa permulaan pembetonan Pemborong harus membuat
minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat
diperoleh 20 benda uji yang pertama. Pengambilan benda-benda uji
harus dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan
pembetonan.
e. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas
beton yang dibuat, laporan tersebut harus disahkan oleh Pengawas
lapangan, laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga
karakteristiknya.
f. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5 cm
maximum 12,5 cm.
Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
1. Beton diambil tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan
(beton) (bekesting).
2. Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan di atas kayu yang rata
atau plat beton.
3. Cetakan di isi sampai kurang lebih 1/3 nya kali dengan besi dia.
16 mm panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat (seperti
peluru).
4. Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan
berikutnya. Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan
harus masuk dalam satu lapis yang di bawahnya.
5. Setalah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat
perlahanlahan dan diukur penurunannya (slumpnya).
g. Pengujian kubus atau silinder percobaan harus dilakukan di
laboratorium yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
h. Perawatan kubus atau silinder percobaan tersebut adalah dalam pasir
d. Toleransi Besi :
Pasal 08.
PEKERJAAN WATER PROOFING
1. Bagian-Bagian Yang Perlu Diberi Lapisan Kedap Air
Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat tempat :
4. Jaminan Struktural
a. Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka
atap, meliputi kuda-kuda, struktur pengaku dan reng.
b. Kekuatan rangka atap dijamin dengan kondisi sesuai Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan
seperti yang tercantum pada “Cold forned code for structural steel”
(Australian Standar/New Zealand Stabdard 4600:1995) dengan
desain kekuatan structural berdasarkan “Dead and Live Loads and
Load Combinations” (Australian Standar 1170.1 Part 1) dan “Wind
Loads” (Australian Standar 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup
berdasarkan ketentuan “Screw-Selft drilling-for the building and
construction industries” (Australian Standar 3566).
5. Lampiran hasil uji mutu bahan kayu
a. Hasil uji kuat tarik kayu dari Laboratorium.
6. Gambar Pabrik (Shop Drawing)
Apa yang diberikan adalah gambar kerja (working drawing). Gambar Pabrik
(shop drawing) yang terperinci harus dibuat oleh Kontraktor secara teliti
dengan memperhatikan working drawing yang diberikan dan harus
Pasal 10.
PEKERJAAN PENUTUP ATAP, LISTPLANK
1. Lingkup Pekerjaan Dan Ketentuan Umum
a. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, listplank, bangunan.
2. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap, bubungan nok,
gording dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan ini.
2. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini : Pekerjaan
konstruksi, atap, pekerjaan kerangka kayu, lisplank kayu.
b. Bahan-bahan
1. Bahan rangka kayu bengkirai.
2. Penutup menggunakan genteng keramik
3. Bubungan atap dari bahan yang sama satu produksi Bubungan
atap/pertemuan-pertemuan lainnya, harus khusus dari produksi
yang sama dengan atapnya, begitupun warnanya. Bentuknya
harus teratur menurut fungsi penempatannya, dipasang pada
kedudukannya harus memakai baut/paku pewarna khusus yang
dikeluarkan pabrik pembuatnya agar sesuai dengan warna
atapnya
Pasal 11.
PEKERJAAN PASANGAN
1. Jenis Pasangan dan Penggunaannya
a. Pasangan batu kali untuk pondasi, sedangkan pasangan bata merah
dan bagian lain seperti yang ada dalam gambar pelaksanaan.
b. Pasangan bata merah untuk sebagian besar dinding yang ada dalam
bangunan ini seperti yang ada dalam gambar pelaksanaan.
Pasangan bata merah trasram untuk dinding-dinding ruang toilet,
dinding-dinding luar bangunan dan bagian-bagian lain seperti
ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan.
2. Jenis Adukan Yang Digunakan
a. Adukan biasa dengan campuran 1Pc : 5Pasir.
Digunakan untuk seluruh pasangan pondasi batu kali, dan bata merah.
b. Adukan trasram dengan campuran 1Pc : 3 Pasir.
Digunakan untuk dinding ruang toilet, seluruh dinding luar bangunan
dan bagianbagian lain seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.
c. Adukan khusus dengan campuran 1Pc : 2Ps.
5. Contoh-contoh Bahan
Sebelum memulai pekerjaan pasangan, Pemborong terlebih dahulu harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan (Batu kali, Bata
merah, kerikil, split dan lain-lain). Bahan yang digunakan untuk pekerjaan
ini harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan/Perencana.
6. Syarat Pemasangan
Pasal 12.
PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja
yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai
dengan gambar kerja dan RKS.
Pasal 13.
PEKERJAAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan semua pekerja
yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian dinding sesuai
gambar kerja dan RKS.
b. Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan pelapis dinding
yang akan dipasang, khususnya untuk menentukan warna, tesktur
yang akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas.
c. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produser Sub
Pemborong kepada Pemilik Proyek untuk setiap penggunaan bahan
dinding dengan jangka waktu jaminan minimum 5 tahun.
d. Pekerjaan dinding bagian dalam bangunan (interior) meliputi
pekerjaan dinding dilapis keramik dan dinding dicat.
Pekerjaan dinding bagian luar bangunan (eksterior) meliputi pekerjaan
dinding plesteran cat.
2. Pekerjaan Dinding Keramik
a. Persyaratan Bahan
1. Bahan keramik yang digunakan untuk pelapis dinding pada
ruang toilet lantai dasar dan lantai 2 adalah bahan keramik
produksi Asia Tile atau setara dengan ukuran 20 x 25 cm, jenis
single firing heavy duty.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik
dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi
1Pc :3Ps, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah
pemakaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai dengan
tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cm atau bahan perekat khusus,
dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan
dinding seperti tertera pada gambar.
2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gempal
atau cacat lainnya.
3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus
untuk itu, sesuai petunjuk pabrik pembuat.
4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh.
5. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan
gambar.
6. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa
ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan Perancang/Direksi Lapangan sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
7. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar
harus benar-benar lurus, siar arah horisontal pada dinding yang
berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan garis lurus.
8. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar
sebesar 35 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua
garis tegak lurus.
Siar-siar keramik harus diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam
persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
9. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya
boleh dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk
keramik seperti "Gol Getter" buatan Johnson Wax.
Pasal 14.
PEKERJAAN PLAFOND/LANGIT-LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan plafond/langit-langit ini adalah
penyediaan bahan, tenaga dan peralatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan pemasangan langit-langit, yang tertera sesuai
menurut Gambar Kerja & RKS.
b. Pekerjaan langit-langit meliputi :
Pekerjaan langit-langit gypsum dengan rangka kayu dan list gypsum.
Pasal 15.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITAIR
1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga,
peralatan, bahan untuk pemasangan semua fixtures pada ruang dan
toilet.
b. Bahanbahan :
Pasal 16.
PEKERJAAN PENGECATAN
6. Pengecatan tembok :
Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam.
a. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat
pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian
dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai
proses pengkristalan/ pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan
sebagainya. Perbaiki retakretak serta kerusakan lainnya dan biarkan
mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari
pabrik pembuat.
7. Pengecatan Kayu :
a. Persiapan :
Biarkan kayu mengering sebaik mungkin bersihkan permukaan dari
debu, kotoran dan sebagainya. Biarkan permukaan mengering sebaik
mungkin, jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan
lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam.
Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas
sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan
sebagainya. Perbaiki retakretak serta kerusakan lainnya dan biarkan
mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari
pabrik pembuat.
8. Keahlian :
a. Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang
yang sudah ahli dan berpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat
tersebut selama pekerjaan dilaksanakan.
c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik
dan harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-
urutan yang tepat mulai dari pengerjaan dasar (Under coats) sampai
dengan pengecatan akhir (finishing coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga
dari mana cat tersebut diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas
dan pabrik pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan
Pasal 17.
PEKERJAAN KOSEN, PINTU, JENDELA DAN LAIN-LAIN
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
b. Meliputi Pekerjaan :
1. Kosen pintu dan jendela kayu dan jendela kaca.
2. Pintu kayu dan pintu kaca.
2. Pekerjaan daun Pintu Panil Kayu
a. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi semua pekerjaan seperti memasak, memahat, menyetel,
membuat lidah-lidah, spony dan lain-lain pekerjaan yang
diperlukan untuk menyambung kayu dengan baik.
2. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan
lain-lain untuk keperluan pelaksanaan.
a. Bahanbahan
1. Bahan kayu Kamper kualitas cat.
2. Pintu panil dengan rangka tepi kayu Kamper, finish cat.
3. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dan lain-lain harus
digalvanisir sesuai dengan NI5 Bab. VI.
b. Pelaksanaan
1. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan. Bila
terdapat kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan perubahan-
perubahannya.
a. Bahan-bahan
Semua pintu menggunakan peralatan kunci merk Fino, untuk
komponen sebagai berikut :
Lockcase
Cylinder
Handle
Back Plate
Engsel (Butt Hinges)
Handle pengunci daun jendela kaca interlock
c. Persyaratan Bahan
1. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi Teknis Bila
terjadi perubahan atau penggantian "hardware" akibat dari
pemilihan merk, Pemborong wajib melaporkan hal tersebut
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu
harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
3. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan
pintunya.
4. Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan
atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan standar
spesifikasi pabrik.
d. Contoh-contoh
5. Pekerjaan Kaca
a. Penggunaan :
Seluruh penggunaan kaca eksterior kecuali ada ketentuan lain
menggunakan jenis Ryben 5 mm ex Asahi Mas / setara, dengan
pemasangan sesuai dengan kebutuhan atau rencana gambar. Khusus
pada pintu utama digunakan kaca tebal 8 mm, sedang kaca lain-
lainnya dengan ketebalan 5 mm, sedangkan pada kaca jendela dalam
menggunakan kaca ryben 5 mm.
b. Bahan :
Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya
seperti disebutkan dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan
tidak ada bintik-bintik / noda-noda lainnya.
6. Railling tangga
1. Dikerjakan untuk seluruh railling tangga sesuai dengan rencana
gambar, sedang bentuk, ukuran dan cara pelaksanannya sesuai dengan
spesifikasi teknis.
2. Persyaratan pelaksanaan harus betul-betul kuat, rapi .
3. Bahan yang dipergunakan adalah stainless steel sesuai gambar.
Pasal 18.
KETENTUAN UMUM
1. Ketentuan Pemborong
Pemborong atau Sub Pemborong untuk Pekerjaan Instalasi Mekanikal dan
Elektrikal harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
1. Harus mempunyai izin-izin kerja yang masih berlaku, antara lain :
Instalasi listrik dan penangkal petir.
• TDR dari Jateng
• SIKA/SPI dari PLN Jateng
Instalasi Air/Plumbing.
• TDR dari Jateng
• Ijin Kerja dari PDAM Jateng
2. Pemborong atau sub Pemborong harus melaksanakan pekerjaan
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal berdasarkan dan sesuai dengan :
Ketentuan Umum ini
Uraian dan Ketentuan teknis
Gambar-gambar bestek
Ketentuan administrasi
Perintah Konsultan Pengawas di Lapangan baik tertulis maupun
lisan.
Pasal 19.
PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan
commisioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan
lain-lainnya, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji
dengan seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi tenaga maupun instalasi
penerangan.
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
Panel.
Panel pembagi utama
Sub panel
Panel-panel cabang sesuai single line diagram.
Kabel.
Kabel utama dari papan pembagi utama ke jaringan PLN.
Kabel pembagi dari MDP ke panel.
Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian.
Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency lightning).
Pentanahan.
b. Testing dan Commissioning.
Pasal 20.
PEKERJAAN INSTALASI PLUMBING
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan
utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperoleh instalasi plumbing yang
lengkap dan baik serta diuji dengan seksama & siap untuk dipergunakan, yaitu terdiri dari :
a. Alat-alat Sanitair :
Closet
Meja cuci tangan (washtafel)
Floor Drain
Floor Clean Out (type lantai)
b. Sistem Air Bersih
Pemipaan air bersih dari saluran PDAM langsung di distribusikan ke lantai
dasar dan lantai 2.
c. Sistem Air Kotor dan Air Bekas
Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, sampai ke septicktank dan resapan.
Dan zink, (bak cuci piring) dan floor drain sampai ke saluran primer / saluran air kota
(sungai).
d. Pipa ventilasi dari semua titik ventilasi ke udara luar.
e. Pipa Air Hujan :
Pemipaan dari atap gedung sampai selokan air hujan.
Selokan air hujan.
c. Persyaratan pemasangan
Semua pipa harus dipasang lurus dan sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horisontal maupun vertikal.
Semua pemasangan harus rapi dan baik.
Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung dan
penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran pipanya, sehingga pipa
tidak melentur.
d. Pengujian
Setelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan pengujian
kebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat berfungsi dengan
baik, memenuhi persyaratan sbb. :
. Tekanan uji Waktu Pen.bahan
max. uji
• Instalasi air bersih 8 kg/ cm2 24 jam 5 % air
• Instalasi pipa sanitasi 2 kg/ cm2 2 jam 5 % air
Setelah pengujian terhadap kebocoran selesai, maka diadakan pengujian
terhadap sistem dengan cara menjalankan sistem sekaligus selama 4 x 8 jam
terus menerus tanpa mengalami kerusakan.
Semua pengujian harus dilaporkan tertulis dan ditanda tangani Konsultan
Pengawas.
Semua kerusakan yang timbul akibat proses pengetesan dibebankan kepada
Pemborong Plumbing.
e. Disinfeksi
Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh
instalasi air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik.
Disinpeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kepada sistem pipa
dengan metode yang disetujui pemilik. Dosis chlorine ialah 50 ppm.
Setelah 16 jam sistem tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar
chlorine menjadi tidak lebih 0,2ppm.
f. Pembersihan
Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran. Bagian yang dilapis chlorine plated harus digosok sehingga bersih dan
mengkilap.
Semua pipa yang tampak exposed dan tidak dilapis chlorium harus dicat
Pasal 21.
PERATURAN-PERATURAN DAN SYARAT-SYARAT YANG DIGUNAKAN
Pasal 22.
PEKERJAAN LAIN-LAIN :
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan
ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh
Pemborong.
3. Dokumen pelaksanaan, Gambar, RKS, BQ, Berita acara aanwijzing merupakan dokumen
yang saling melengkapi.
4. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka
segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu
sendiri.
5. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
6. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan
dijelaskan dalam Aanwijzing.
ARSITEKTUR
MEKANIKAL / ELEKTRIKAL
1. Panel / MCB Merlin Gerin
2. Kabel Kabelindo
3. Lampu Philip
4. Armateure Lampu LOMM
5. Stop Kontak / Saklar National
6. Pompa Grundfos
7. Pipa air bersih GIP PPI
8. Pipa PVC & Fitting PVC Wavin
9. Pipa Galvanis PPI
STRUKTUR
Mutu Beton K-250 kg/cm2 memenuhi
1. syarat – syarat PBI 71, dan
SK SNI T – 15 - 1991 - 03
Semen PC Portland cement jenis II
2. ( sesuai NI 8 - 1972 atau
type I ASTM memenhi S400)
3. Besi beton U 24 < Ø 12 mm dg fy = 240
mpa U 32 > Ø 16 mm dg
fy = 320 mpa
4. Kuda – kuda Kayu Kayu bengkirai
5. Pasir Sesuai syarat SKSNI T–15–
1991-03
6. Kricak Dimensi max 2,5 cm sesuai
syarat SKSNI T–15–1991-03