SPESIFIKASI TEKNIS
Fakultas Ekonomi 1
UNSOED
10. Pembuatan / pemasangan tanki air/ roof tank.
11. Penyambungan air bersih.
12. Pekerjaan penangkal petir sampai disetujui oleh instalasi yang berwenang.
13. Pengadaan dan Pemasangan AC.
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, sesuai
dengan gambar rencana.
Penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta
menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti
dicantumkan dalam syarat-syaratnya.
Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi
jalannya pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainage.
d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah sirtu).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standar Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puing-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemeriksaan Lapangan
Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke
lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan
yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang yang nanti
mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
b. Penggalian dan Pembersihan
1) Seluruh rintangan yang ada dalam lapangan yang akan merintangi
pekerjaan harus disingkirkan, dan dibersihkan dari lapangan, kecuali hal-
hal yang mungkin akan ditentukan kemudian untuk dibiarkan tetap.
Perlindungan harus diberikan kepada hal-hal yang seperti itu.
2) Pelaksanaan penggalian pondasi baru bisa dimulai setelah as-as
ditetapkan secara cermat dan disetujui oleh Pengawas Lapangan.
3) Apabila selama pelaksanaan penggalian terjadi kelongsoran tebing,
Pemborong harus mencegahnya misalnya dengan casing dan lain-lain
sehingga pekerjaan tetap lancar.
4) Pelaksanaan pekerjaan penggalian jalur pondasi, sloof, haruslah
sedemikian rupa sehingga menjamin barang-barang berharga yang
mungkin berada di lapangan dari kerusakan.
5) Reparasi kerusakan pada benda-benda milik kepentingan umum, di dalam
atau di luar lapangan pekerjaan semuanya harus dipikul oleh Kontraktor.
6) Pemindahan semua material-material akibat penggalian dan semua
benda-benda yang merintangi pekerjaan, harus menurut petunjuk-
petunjuk Pengawas Lapangan.
7) Seluruh pohon-pohon, semak-semak, rumput-rumput, dan seluruh
tumbuh-tumbuhan yang semacam itu harus dipindahkan seluruhnya dari
daerah yang akan ditimbun, keluar site.
e. Bahan Pengisi
1. Bahan pengisi harus cukup baik, dan adalah bahan yang telah disetujui
oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah lapangan atau bahan
yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan yang diambil dari daerah di
luar Lapangan pekerjaan, dan merupakan bahan yang kaya akan tanah
berbatu kerikil (granular soil).
2. Bahan tersebut harus bebas dari akar-akar bahan-bahan organis, barang-
barang bekas/sampah-sampah,dan batu-batu yang besarnya lebih dari
10 cm.
1. Lingkup Pekerjaan
Jenis pencegahan rayap yang digunakan :
a. Ground Treatment, soil treatment dan floor treatment yang bertujuan untuk
membuat barrier pada pondasi dan permukaan tanah yang digunakan
untuk bangunan adalah jenis PRG Construction Termite Controls dengan
sistem injeksi dengan interval jarak per 30 cm pada sisi luar/dalam 50 cm
dari jarak as bangunan bagian dinding luar.
b. Wood Treatment / Wood Dranching, yang bertujuan untuk memberikan zat
kimia aktif yang bisa berfungsi sebagai termida (pembasmi rayap) untuk
seluruh bagian yang menggunakan kayu pada bangunan ini.
c. Terminte Maintenance program, yang bertujuan untuk mencegah,
menghalau dan pembasmi serangan rayap yang datang dari luar
bangunan.
2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan anti rayap harus memenuhi persyaratan :
a. Pelaksanaan anti rayap harus memenuhi dilakukan oleh tenaga kerja yang
telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan semacam ini dan dipimpin
oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
b. Pemborong harus dapat menujukkan surat ijin yang masih berlaku untuk
kegiatan bidang termite control yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan.
c. Apabila pelaksanaan ini tidak memiliki surat ijin tersebut di atas, maka
Pemborong boleh bekerjasama dengan pihak ketiga dalam melaksanakan
pekerjaan ini dengan syarat :
- Pihak ketiga memiliki surat ijin tersebut.
- Untuk pihak ketiga diusulkan pada Konsultan Pengawas untuk dapat
disetujui oleh Konsultan Perencana.
3. Bahan-bahan
a. Bahan-bahan yang digunakan sekualitas Termitox, Lentrex, Cuprinal dan
disetujui Konsultan Pengawas/MK.
b. Bahan-bahan termite control dalam proyek ini terlebih dahulu harus
diusulkan kepada Konsultan Pengawas/MK dilengkapi dengan brosur dan
referensi yang diperlukan.
c. Bahan termite control yang akan digunakan adalah bahan yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas/MK.
4. Pencegahan Kecelakaan :
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong harus sudah melakukan langkah-
langkah pengamanan yang diperlukan guna mencegah terjadinya kecelakaan,
keracunan serta hal-hal lain yang bisa membahayakan kehidupan (manusia,
hewan, tanaman dan barang) yang diakibatkan oleh pekerjaannya.
5. Peralatan :
Pekerjaan anti rayap yang sudah terpasang harus diamankan dari perbuatan /
kejadian-kejadian yang bisa merusak pekerjaan anti rayap ini.
6. Jaminan :
Pemborong harus memberi garansi secara tertulis bagi pekerjaan anti rayap ini
selama minimal 10 tahun.
7. Peralatan yang digunakan :
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Pemborong harus menggunakan
peralatan-peralatan yang memadai dan diperlukan untuk pekerjaan ini.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi :
- Pekerjaan pondasi batu kali untuk dinding, pondasi talud, dan lain-lain.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan Gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, Kontraktor harus mengadakan
pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti pada gambar
konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Pengawas Lapangan.
b. Kontraktor wajib melaporkan kepada Pengawas Lapangan bila ada
perbedaan Gambar-gambar dari Konstruksi dengan Gambar-gambar
Arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.
3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis
pasir (sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek,
maka perlu konsultasi dengan Perencana dan MK untuk mendapatkan
pengarahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10
cm.
d. Lebar penggalian di sebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah,
dengan pengarahan "Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stamper atau vibro roller
hingga mencapai kepadatan 90% Standar Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis
tanah yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang
terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan
hingga kepadatan 90% atas beban Pemborong.
4. Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir di bawah pondasi harus dipadatkan dengan vibro
Roller/Stemper sehingga mencapai kepadatan minimal 90% Standar Proctor.
c. Pengurugan kembali dengan tanah :
1) Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat
persetujuan dari Pengawas/MK.
2) Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing,
sampah-sampah harus disingkirkan.
3) Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-
komponen yang kecil terlebih dahulu.
4) Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 30 cm lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga
memperoleh kepadatan minimal 90% Standar Proctor.
5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lubang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus
terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali,
dengan catatan:
1) Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2) Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan M.E,
jika ada kelainan / ketidakcocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.
1. Lingkup Pekerjaan :
a. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah : sesuai gambar.
b. Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan
tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS
dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek
ini.
3. Lantai kerja
Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan merata,
lapisan dasar dari beton (plat concrete 1 : 3 : 5) supaya dibuat sebagai lantai
kerja dengan tebal tidak kurang dari 5 cm. Di bawah lantai kerja diberi
lapisan pasir yang dipadatkan setebal tidak kurang dari 20 cm atau sesuai
gambar.
4. Pekerjaan Pondasi
a. U m u m
Peraturan Umum yang digunakan adalah Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung dan untuk hal-hal yang belum
terjangkau dapat digunakan peraturan-peraturan, seperti ASTM, ACI
dan peraturan lainnya yang relevan.
c. Beton
1. Umum
Kekuatan beton untuk Poor, sloof, balok, plat lantai dan kolom
adalah dengan f‟c= 22.5 Mpa menurut SKSNI T-15- 1991-
03 dengan deviasi standar sebesar 40 kg/cm2. Beton harus
merupakan bahan yang kuat dan tahan terhadap bahan-
bahan berbahaya (seperti asam dan garam) karena terletak
di dalam tanah.
Pengecoran beton harus dilakukan dalam keadaan lokasi
tidak berair. Selama pengecoran dan pengeringan beton air
tanah yang ada harus terus menerus dipompa untuk
mencegah rusaknya adukan beton akibat air dari luar.
Adukan (adonan) beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-
1971 dan SKSNI T-15-1991-03.
Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk
penyambungan batang-batang tulangan minimal 40 kali
diameter tulangan ( 40 d ).
2. Pengecoran beton
Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat
pengecoran dengan menggunakan cara (metode) yang
sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya
pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran- kotoran
atau bahan lain dari luar.
Pemakaian beton ready mix harus mendapat persetujuan
Direksi, baik mengenai nama perusahaan, alamat maupun
kemampuan alat-alatnya.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat
persetujuan Pengawas, sebelum alat-alat tersebut
didatangkan ke tempat pekerjaan.
Semua alat-alat pengangkut yang digunakan pada setiap
waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang
mengeras.
Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum
pemasangan besi beton selesai diperiksa oleh dan
mendapat persetujuan tertulis Pengawas.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu tanpa berhenti
untuk keseluruhan dari seluruh 1 (satu) Pile Cap dan diberi
tanda maupun tanggal pengecorannya.
Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dan tidak dibenarkan
menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu
ketinggian yang akan menyebabkan pengendapan agregat.
Beton dipadatkan dengan menggunakan suatu vibrator
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian
rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.
Kontraktor harus menyediakan vibrator-vibrator untuk
menjamin efisiensinya tanpa adanya penundaan.
Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga
menyebabkan kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-
lain harus dihindarkan.
Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Semua pekerjaan beton struktur yang ada dalam masing-masing jenis
pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal buku RKS ini antara lain yang
dikerjakan :
Beton Bertulang Struktur bangunan.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
Pedoman Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti :
Semua ketentuan dalam SKSNI T-15-1991-03 terutama yang menyangkut
pekerjaan beton struktur.
Bahan - bahan Yang Digunakan
a. Semen
1. Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis II
menurut NI 8 atau tipe I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut
Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement
Indonesia.
2. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa
persetujuan Pengawas Lapangan.
3. Persetujuan PC hanya akan diberikan apabila di pasaran tidak diperoleh
semen dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.
4. Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang
sudah digunakan harus disertai jaminan dari Pemborong yang dilengkapi
dengan data teknis yang membuktikan bahwa mutu semen pengganti
setaraf dengan mutu semen yang digantikannya.
5. Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
b. Aggregates
Aggregates yang digunakan harus sesuai dengan syarat - syarat dalam
SKSNI T-15-1991-03, terdiri dari :
1. Pasir beton (aggregat halus). Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4%
berat pasir beton.
2. Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
- Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cm,
dan tidak lebih seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan.
- Khusus untuk pekerjaan beton, di luar lapis pembesian yang berat
batas maksimum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
- Pada bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet)
digunakan koral semua split digunakan pecah/giling mesin.
c. Besi beton
Besi beton yang digunakan ialah : besi beton ulir mutu fy = 390 MPa ex
Krakatau Steel/setara, untuk diameter lebih besar 12 mm dan fy = 240 MPa
untuk diameter lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka di
samping adanya sertifikat dari pabrik, juga harus dimintakan sertifikat dari
laboratorium secara periodik minimal 3 contoh batang untuk tiap – tiap jenis
percobaan tarik (stress-strain) yang diameter sama dengan panjang tidak
kurang dari 100 cm untuk setiap 20 ton besi.
d. Admixture
Pemakaian bahan tambahan untuk perbaikan mutu beton dari merk setara
Fosroc untuk beton biasa. Namun sebelumnya Kontraktor diwajibkan
mengajukan analysis kimia serta tes, dan juga bukti penggunaan selama 5
tahun di Indonesia. Penggunaan harus sesuai dengan petunjuk teknis pabrik.
Pemasangan Pipa-pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh merugikan kekuatan konstruksi.
Kualitas Beton
a. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah dengan fc' =
22.5 Mpa. Sedang beton praktis dengan fc' = 12,5 Mpa.
Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam SKSNI T-15-1991-03.
b. Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuannya untuk
memenuhi kualitas beton ini dengan memperlihatkan data-data pelaksanaan
di lain tempat atau dengan mengadakan Trialmix.
c. Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang
disebut dalam SKSNI T-15-1991-03.
d. Pada masa permulaan pembetonan, Pemborong harus membuat minimum 1
benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda
uji yang pertama. Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode
antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan.
e. Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat, laporan tersebut harus disahkan oleh Pengawas lapangan. Laporan
tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya.
f. Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5 cm maximum
12,5cm.
Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
1. Beton diambil tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan (beton)
(bekesting).
2. Cetakan slump dibasahi dan ditempatkan di atas kayu yang rata atau
plat beton.
3. Cetakan diisi sampai kurang lebih 1/3 nya kali dengan besi diameter 16
mm panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat (seperti peluru).
4. Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya.
Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam
satu lapis yang di bawahnya.
5. Setalah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan, dan
diukur penurunannya (slump-nya).
g. Pengujian kubus silinder percobaan harus dilakukan di laboratorium yang
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
h. Perawatan kubus silinder percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi
tidak tergenang air selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara
terbuka.
i. Jika dianggap perlu, maka Pemborong harus mengadakan percobaan
silinder umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan-ketentuan hasilnya tidak boleh
kurang 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan
benda-benda uji tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka
harus dilakukan pengujian beton di tempat dengan cara-cara yang ditentukan
dalam SKSNI T-15-1991-03 dengan biaya ditanggung Pemborong.
j. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
k. Penyampaian beton (adukan) dari mixer ke tempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya separasi
komponen-komponen beton.
l. Pemadatan beton harus menggunakan vibrator.
Penggantian Besi
a. Pemborong harus mengusahakan supaya besi yang dipasang benar sesuai
dengan apa yang tertera dalam gambar.
b. Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Pemborong atau pendapatnya
mengalami kekeliruan, kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada maka :
1. Pemborong dapat menambah extra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan
kepada Pengawas Lapangan untuk sekedar informasi.
2. Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Pemborong sebagai kerja
tambah, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari Perencana dan disetujui Pemberi Tugas.
3. Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari
Perencana.
Mengajukan usul dalam rangka kejadian tersebut di atas adalah
merupakan juga kewajiban bagi Pemborong.
c. Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter terdekat dengan syarat :
1. Harus ada persetujuan dari Pengawas Lapangan.
2. Jumlah luas besi tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam
gambar.
3. Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
di tempat tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar.
d. Toleransi Besi :
Diameter, ukuran sisi (atau jarak Variasi dalam Toleransi
antara dua permukaan yang berat yang diameter
berlawanan) diperbolehkan
Di bawah 10 mm ±7% ± 0,4 mm
10 mm sampai 16 mm (tapi tidak ±5% ± 0,4 mm
termasuk 16 mm)
16 mm sampai 28 mm ±5% ± 0,5 mm
29 mm dan 32 mm ±4% -
Perawatan Beton
a. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
b. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus
diperhatikan.
c. Beton harus dibasahi terus menerus selama minimal 10 hari sesudah
pengecoran.
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi
baja sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Penyediaan semua material, peralatan dan tenaga, fabrikasi baja struktur
terutama bagian penunjang seperti yang tercantum dalam gambar dan
spesifikasi, pengiriman hasil fabrikasi baja sampai site, erection konstruksi baja
dan pemasangan baut serta pengelasan.
Gambar kerja
a. Sebelum pabrikasi dimulai kontraktor harus membuat gambar gambar kerja
yang diperlukan dan harus disetujui Direksi sebelum dimulai dengan
pabrikasi.
b. Walaupun semua gambar kerja telah.disetujui Direksi tidaklah berarti
mengurangi tanggung jawab Kontraktor apabila terdapat kesalahan atau
perubahan dalam gambar.
c. Tanggung jawab atas ketepatan ukuran selama erection tetap ada pada
Kontraktor.
d. Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.
Pengelasan listrik
a. Pengelasan listrik harus dilaksanakan oleh tukang las yang berpengalaman
dalam pelaksanaan konstruksi baja.
b. Kawat las harus dipakai merk kobesteel atau sederajat.
c. Permukaan bagian yang dilas harus dibersihkan dari bekas cat, minyak, karat
dan bekas-bekas plotongan api yang kasar.
d. Bekas potongan api harus digurinda dengan rata.
e. Kerak bekas pengelasan harus dikeluarkan dan disikat.
f. Mutu elektroda las yang digunakan adalah E 70 XX.
Baut pengikat
Lubang lubang baut harus betul-betul tepat dan sesuai dengan diameternya.
Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa
seizing Direksi Lapangan.
a. Pembuatan lubang-lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi sampai
tebal maksimum 10mm boleh memakai mesin pons.
b. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak dibenarkan.
c. Baut-baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru.
d. Diameter baut, panjang ukir, harus sesuai dengan yang diperlukan.
Pemotongan baja
Semua bekas pemotongan besi harus rapi dan rata. Pemotongan hanya boleh
dilaksanakan dengan brinder atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las
sama sekali didak diperkenankan.
Erection
Sebelum erection dimulai kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan
angker-angker pada tiang-tiang beton dan memberitahu kepada Direksi
Lapangan, metode dan urutan-urutan pelaksanaan erection.
Perhatikan khusus dalam pemasangan angkur pada kolom-kolom dimana jarak-
jarak kedudukan angkur harus tepat, untuk mencegah ketidak cocokan dalam
erection dan untuk itu harus dijaga agar selama pengecoran kolom/balok angker-
angker tersebut tidak bergeser.
Semua peralatan dan steger yang diperlukan untuk pemasangan konstruksi baja
harus disediakan oleh kontraktor.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan kerja di
lapangan dan untuk itu harus menyediakan ikat pinggang pengaman, savety
helmet, sarung tangan dan pemadam kebakaran.
Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang
senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan erection.
Syarat Pelaksanaan
a. Bahan kedap air harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman
dan cara pemasangannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan
oleh pabrik pembuatnya.
b. Bidang permukaan beton yang akan diberi waterproofing haruslah kering
dan bersih dari kotoran-kotoran, lubang-lubang dan celah-celah harus
ditambal dengan adukan/acian terlebih dahulu, tonjolan-tonjolan harus
diratakan dengan grinda dahulu.
c. Pekerjaan yang disebut dalam point 2 tersebut harus disetujui dahulu oleh
Pengawas Lapangan/Konsultan Perencana sebelum pemasangan lapisan
kedap air dilaksanakan.
d. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus
lapisan kedap air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing,
maka pada keliling benda-benda yang sudah terpasang itu harus diberi
"Flashing".
e. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang
mengelilingi lantai toilet, lantai janitor plat beton atap, hingga setinggi
minimal 20 cm dari permukaan bidang tersebut.
f. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu
lapisan dengan permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak
berlubang-lubang atau bercelah-celah pada sambungan-sambungannya
ataupun keretakan-keretakan lainnya yang mungkin bisa menimbulkan
kebocoran.
Perbaikan Pekerjaan :
Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara
yang dianjurkan oleh pabrik. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Apabila ada pekerjaan
finishing yang rusak akibat perbaikan waterproofing tersebut, maka kerusakan
perbaikan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
Syarat Pemeliharaan
Pemborong harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai
dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan
kerusakan.
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi
baja sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Penyediaan semua material, peralatan dan tenaga, fabrikasi baja struktur
terutama bagian penunjang seperti yang tercantum dalam gambar dan
spesifikasi, pengiriman hasil fabrikasi baja sampai site, erection konstruksi baja
dan pemasangan baut serta pengelasan.
e. Pengelasan listrik
1. Pengelasan listrik harus dilaksanakan oleh tukang las yang berpengalaman
dalam pelaksanaan konstruksi baja.
2. Kawat las harus dipakai merk kobesteel atau sederajat.
3. Permukaan bagian yang dilas harus dibersihkan dari bekas cat, minyak, karat
dan bekas-bekas plotongan api yang kasar.
4. Bekas potongan api harus digurinda dengan rata.
5. Kerak bekas pengelasan harus dikeluarkan dan disikat.
6. Mutu elektroda las yang digunakan adalah E 70 XX.
f. Baut pengikat
Lubang lubang baut hars betul-betul tepat dan sesuai dengan diameternya.
Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa
seizing Direksi Lapangan.
1. Pembuatan lubang-lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi sampai
tebal maksimum 10mm boleh memakai mesin pons.
2. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak dibenarkan.
3. Baut-baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru.
4. Diameter baut, panjang ukir, harus sesuai dengan yang diperlukan.
g. Pemotongan baja
Semua bekas pemotongan besi harus rapi dan rata. Pemotongan hanya boleh
dilaksanakan dengan brinder atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las
sama sekali didak diperkenankan.
Semua peralatan dan steger yang diperlukan untuk pemasangan konstruksi baja
harus disediakan oleh kontraktor.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan kerja di
lapangan dan untuk itu harus menyediakan ikat pinggang pengaman, savety
helmet, sarung tangan dan pemadam kebakaran.
Kontraktor hars menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang
senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan erection.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap, bubungan nok,
gording dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
ini.
2. Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini : Pekerjaan
konstruksi, atap, pekerjaan kerangka baja untuk gording, pekerjaan
talang, pekerjaan listplank beton, pekerjaan listrik dan penangkal
petir.
b. Bahan-bahan
1. Penutup menggunakan Genteng beton, sesuai gambar, kualitas
terbaik.
2. Bubungan atap / pertemuan-pertemuan lainnya, harus khusus dari
produksi yang sama dengan atapnya, begitupun warnanya.
Bentuknya harus teratur menurut fungsi penempatannya, dipasang
pada kedudukannya harus memakai baut/paku pewarna khusus yang
dikeluarkan pabrik pembuatnya agar sesuai dengan warna
gentengnya.
Penutup Listplank
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup listplank finish cat, dengan bahan
GRC.
b. Bahan penutup listplank
1. Permukaan terdiri dari permukaan halus dan bagian lainnya kasar
serta tidak boleh terdapat retak atau cacat bawaan lainnya.
1. Harus menggunakan mutu bahan yang baik dan teliti cara
pelaksanaan biar tidak keropos.
2. Bahan GRC tebal dan bentuk sesuai gambar.
c. Pemasangan Listplank
1. Dipasang tegak (vertikal) pada rangka penyangga listplank dengan
konsol-konsol beton yang sesuai didalam jumlah yang cukup untuk
menyangga berat, sisi permu-kaan yang halus diletakkan dibagian
luar
2. Bidang permukaan listplank harus tampak lurus dan rata.
3. Pertemuan antara dua sudut harus siku tidak boleh terdapat celah
dan retak dengan bahan grounting.
Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat & bahan untuk
pekerjaan ini.
2. Pekerjaan meliputi pemasangan saluran talang mendatar, saringan-
saringan saluran cucuran ke bawah, kerangka dan penggantung
talang berikut pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Pekerjaan yang berhubungan dengan pemasangan talang (floor drain
/ saringan air, pekerjaan plafond, penutup talang tegak.
Bahan-bahan
1. Bahan untuk saluran talang datar digunakan plat beton dilapis
waterproofing merk Fosroc/SIKA.
2. Bahan untuk saluran talang tegak digunakan pipa PVC 3” dan 4" jenis
AW ex Wavin atau setara.
Pemasangan Talang
1. Semua pekerjaan dari plat beton yang di-waterproofing harus dibuat
& dipasang menurut standar yang paling baik.
2. Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak ada lekukan, harus
betul-betul kedap air, tidak ada lubang yang tercecer atau berlimpah.
Contoh-contoh Bahan
Sebelum memulai pekerjaan pasangan, Pemborong terlebih dahulu harus
menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan (Batu kali, Bata
merah, kerikil, split dan lain-lain). Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini
harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan/Perencana.
Syarat Pemasangan
a. Pemasangan batu kali untuk pondasi
1. Pondasi batu kali harus dimulai dan didirikan menurut bentuk, ukuran
dan ketinggian yang diminta sesuai dengan gambar rencana.
2. Pasangan Bata merah
- Dinding harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian
sesuai gambar rencana.
- Masing-masing bata merah dipasang dengan nat/jarak : 1 cm,
diberi dasar adukan pengikat dengan baik.
- Pemasangan dinding tidak boleh diteruskan di satu bagian setinggi
lebih dari 1 meter.
- Tidak diperbolehkan memakai potongan bata merah untuk bagian-
bagian dinding kecuali untuk bagian dinding yang terpaksa harus
menggunakan potongan. Potongan yang diperbolehkan untuk
maksud tersebut tidak boleh lebih kecil dari 1/2 bata merah.
b. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu kali yang sudah terpasang dan terkena
udara terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan
penutup bagian atasnya dengan sesuatu yang memadai.
c. Perawatan
Dinding pasangan batu bata dan pasangan batu kali harus dibasahi terus
menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.
d. Angkur-angkur dan pengikat
Setiap hubungan antara dinding bata merah dengan permukaan beton,
harus diberi angkur yang dibuat dari besi beton dengan bentuk, ukuran
dan diameter sesuai dengan kebutuhan. Permukaan beton yang
berhubungan dengan dinding bata harus dikasarkan dengan alat yang
sesuai agar adukan dinding dapat melekat.
e. Permukaan dinding yang dihasilkan oleh plesteran dan acian harus benar-
benar verikal, datar, rata, tidak melengkung atau bergelombang.
f. Kolom Beton/Tulangan Praktis
Untuk dinding dengan luasan minimal 10 m2 diharuskan pelaksanaan
dengan perkuatan kolom beton praktis dan balok latei dengan tulangan
pokok 4 Ø 12mm dan beugel Ø 6 mm - 15 cm.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja
yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan
gambar kerja dan RKS.
b. Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang
akan dipasang, khususunya untuk diseleksi kualitas, warna, tesktur, bahan
lantai untuk mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
c. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen/sub-
Kontraktor kepada Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing
penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu jaminan minimal 5 (lima)
tahun.
d. Pekerjaan lantai yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan lantai keramik;
2. Pekerjaan lantai homogenous tile;
3. Pekerjaan lantai vynil/parket kayu.
Masing-masing pekerjaan lantai tersebut di atas uraiannya adalah sebagai
berikut :
b. Syarat-Syarat Bahan
Umum
Bahan harus mempunyai kualitas yang baik, tahan lama terhadap
goresan, higienis, mudah dibersihkan dan mudah dalam perawatan.
Bahan terbuat dari PVC multilayer/heterogeneous, tanpa filter,
mampu meredam bunyi sampai batas tertentu (Acoustic flooring tipe,
minimal 15 dB)
c. Syarat Pelaksanaan
Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat retak-
retak, tidak ada lubang dan celah-celah, bebas debu, bebas lemak
dan minyak.
Pekerjaan lapisan vinyl harus rapid dan dilakukan sesuai dengan
yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan sehingga dapat
diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan dapat tahan lama.
Pekerjaan lapisan vinyl dilakukan setelah pekerjaan finishing yang
lain seperti plafond, dinding, pekerjaan ME, pengecatan selesai
dilaksanakan.
d. Syarat-syarat penyimpanan
Tempat penyimpanan barang harus terhindar dari genangan air, tidak
lembab, terhindar dari cuaca (panas matahari/air hujan) dan selalu bersih.
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian dinding sesuai gambar
kerja dan RKS.
b. Pemborong harus memberikan contoh-contoh bahan pelapis dinding
yang akan dipasang, khususnya untuk menentukan warna, tesktur yang
akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas.
c. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produser Sub
Pemborong kepada Pemilik Proyek untuk setiap penggunaan bahan
dinding dengan jangka waktu jaminan minimum 5 (lima) tahun.
d. Pekerjaan dinding bagian dalam bangunan (interior) meliputi pekerjaan
dinding dilapis keramik dan dinding dicat.
Pekerjaan dinding bagian luar bangunan (eksterior) meliputi pekerjaan
dinding ACP dan granite tile cat.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat
langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1Pc :3Ps,
diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah pemakaian adalah
10% dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih
dari 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gempal atau
cacat lainnya.
Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk
itu, sesuai petunjuk pabrik pembuat.
Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air
sampai jenuh.
Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran
harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan
Perancang/Direksi Lapangan sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.
Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus
benar-benar lurus, siar arah horizontal pada dinding yang berbeda
ketinggian peil lantainya harus merupakan garis lurus.
Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar
3-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak
lurus.
Siar-siar keramik harus diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam
persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya
boleh dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk
keramik.
Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan
supergrout.
Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan langit-langit ini adalah penyediaan
bahan, tenaga dan peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan langit-langit, yang tertera sesuai menurut
Gambar Kerja.
b. Pekerjaan langit-langit meliputi :
- Pekerjaan plafond gypsum tile
- Pekerjaan plafond gypsum board rangka metal furing
- Pekerjaan plafond Kalsiboard /GRC board rangka besi hollow.
Plafond Khusus
a. Plafond khusus dipasang dengan macam-macam tipe, sesuai gambar.
b. Persyaratan pemasangan masing-masing tipe plafond khusus tersebut,
harus sesuai dengan rencana gambar, baik bentuk ukuran dan cara
pelaksanaan.
Hasil akhir pemasangan plafond lurus betul-betul baik dimana cara
pelaksanaannya sesuai dengan rencana gambar dan petunjuk-petunjuk
arsitek/pimpinan proyek secara khusus.
c. Bahan-bahan yang dipakai antara lain :
c1. Penutup : Gipsum board dengan list-list profil gypsum sesuai
rencana, dengan warna ditentukan kemudian.
Daftar bahan-bahan :
a. Setelah kontrak ditanda tangani, Pemborong harus secepatnya, tapi tidak
kurang dari 1 (satu) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan,
mengajukan daftar dari semua bahan- bahan yang akan dipakai untuk
pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada Pemberi Tugas. Semua
bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas.
Pemilihan Warna :
a. Semua warna harus dipilih arsitek Perencana, Owner dan Pemborong
harus mengadakan contoh warna-warna yang disetujui.
Persiapan Umum :
a. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain
harus dicuci dan dijaga agar tidak ada debu beterbangan.
b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara
yang telah disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan banyak lap-lap bersih.
Pengecatan tembok :
a. Terutama dikerjakan pada plesteran dan sebagainya baik bagian luar
maupun dalam, pekerjaan baru/lama.
1. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat
pengkristalan / pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian
dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara di atas
sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan
sebagainya. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan
biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur
dari pabrik pembuat.
Pengecatan Kayu :
Permukaan baru - dalam/luar (Interior/Exterior).
a. Persiapan :
Biarkan kayu mengering sebaik mungkin, bersihkan permukaan dari
debu, kotoran dan sebagainya.
1. Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin. Jika terdapat
pengkristalan / pengapuran, bersihkan dengan lap kering kemudian
dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara di atas
sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan
sebagainya. Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan
biarkan mengering.
2. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur
dari pabrik pembuat.
Keahlian :
a. Pekerjaan mengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang
sudah ahli dan berpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat
tersebut selama pekerjaan dilaksanakan.
c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik
dan harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-
urutan yang tepat mulai dari pengerjaan dasar (Undercoats) sampai
dengan pengecatan akhir (finishing coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga
dari mana cat tersebut diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas
dan pabrik pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan Pengawas.
Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
2. Meliputi Pekerjaan
a. Kosen pintu dan jendela alumunium dan jendela kaca.
b. Pintu kayu dan pintu kaca.
2. Bahan-bahan
a. Bahan kayu Kamfer.
b. Rangka kayu dengan kualitas baik.
c. Pintu kayu Kamfer panil Multiplex T = 9 mm.
d. Perekat tahan air dari jenis Presto Contack-AD, Harferin atau yang
setara.
e. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dan lain-lain harus
digalvanisir sesuai dengan NI-5 Bab VI.
f. Semua permukaan daun pintu lapis finish HPL.
3. Pelaksanaan
a. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan. Bila terdapat
kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada Direksi Lapangan
untuk mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
b. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk
dimintakan persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.
c. Di atas kosen pintu dan jendela aluminium dipasang balok beton
bertulang (latei).
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Rangka
- Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan
SII Jendela 0649-82).
- Alloy 6053 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat
dari bahan serap/sisa).
- Seluruh pekerjaan alumunium pada bagian dalam ruang
menggunakan pewarnaan powder coating, dengan warna akan
ditentukan kemudian.
- Rangka utama "metal stud "Metal BMS”, dengan ketebalan
sesuai gambar.
- Pengikat berupa mur, baut, kawat, sekrup dan lain-lain harus
digalvanisir sesuai dengan NI-5.
- Penutup Kalsiboard / Gypsum board.
b. Ukuran
Kosen dengan ukuran profil : 50x100 mm / 4”
Beban angin untuk partisi : 100 kg/m2
Tebal profil minimal : 1,7 mm.
c. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan yang menunjukkan
ukuran, besaran-besaran ketebalan, kekuatan, alloy, tempers, trush
detail-detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara
keseluruhan, serta hitungan-hitungan bila diperlukan. Semua
pekerjaan yang akan dirakit dan dipasang harus sesuai dengan
desain arsitek dan gambar.
d. Surat jaminan
Pemborong harus memberikan surat pernyataan jaminan dari
supplier (sub Kontraktor) kosen aluminium harus yang disuplai
benar-benar produk sesuai dengan yang diminta, tebal 1,7 mm.
Apabila ternyata di belakang hari terbukti bahwa aluminium tersebut
bukan dari jenis yang diminta, Pemborong wajib menggantinya atas
beban biaya Pemborong sendiri.
e. Pelaksanaan
- Pemborong harus mengadakan pengukuran-pengukuran seteliti
mungkin di tempat pemasangan. Hindari sedapat mungkin
toleransi sambungan-sambungan pada rangka.
- Rangka atas partisi yang berhubungan dengan langit-langit harus
diperkuat dengan besi L, H, T atau yang sesuai dengan petunjuk
Pengawas Lapangan.
- Penggunaan las hanya dibenarkan setelah mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan.
- Setelah terpasang, dinding partisi harus cukup kaku dalam 2
(dua) arah.
Pekerjaan Kaca
a. Penggunaan :
1. Kaca yang dipakai meliputi kaca exterior dan interior dengan
pemasangan sesuai dengan kebutuhan atau rencana gambar.
Khusus pada pintu utama digunakan kaca Temperred blue 12 mm,
sedangkan pada kaca interior dipakai kaca bening 5 mm, Curtain
wall 8 mm (Panasap blue).
b. Bahan:
1. Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya
seperti disebutkan dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih
dan tidak ada bintik - bintik / noda-noda lainnya.
c. Pemasangan kaca pada kosen alluminium :
1. Pemasangan kaca harus betul-betul dijamin
kerapiannya/kekuatannya. Untuk menghindari kaca pecah akibat
panas (memuai), pemasangannya harus menggunakan seel karet
sesuai dengan prosedure pemasangan kosen/kaca dari pabrik.
d. Membersihkan dan memperbaiki :
1. Semua kaca, yang selesai dipasang, harus diberi tanda silang
dengan kertas ditempel dengan lem. Hal tersebut dimaksud untuk
menghindari benturan-benturan akibat salah masuk.
2. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan pertama kali, kaca
harus dibersihkan, yang retak/pecah atau gores-gores harus diganti
dengan yang baru.
e. Kaca Khusus
1. Untuk pintu kaca pada hall utama digunakan kaca Tempered Asahi
dengan tebal 12 mm tanpa rangka.
2. Untuk satu dan lain hal akan dijelaskan kemudian.
Fakultas Ekonomi 39
UNSOED
angkur/baut.
b. Persyaratan pelaksanaan harus betul-betul kuat, rapi halus rangka kayu
tersebut diletakkan pada dinding / pasangan beton dengan angkur, baut
sesuai rencana gambar.
c. Bahan yang dipergunakan :
- Pipa, hollow finish cat duco
Semua pemasangan dengan bentuk, ukuran dan cara pelaksanaan sesuai
gambar dan petunjuk Pengawas lapangan.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan bahan aluminium frame dan kaca penyetelan fastener yang
menghubungkan angker dengan bracket pada frame aluminium (frame tegak),
frame datar serta pemasangan kosen, jendela pada bidang pembakaan sesuai
dengan gambar-gambar rencana dan daftar rencana penggunaan bahan.
2. Bahan - bahan :
a. Alumunium
Produksi dalam negeri yang baik sekualitas ALKAN, ALEXINDO (sesuai SII).
b. Extrusi 0695-82 dan SII jendela 0649-82).
c. Alloy 6063 T.5/Billet yang digunakan harus asli tidak terbuat dari bahan-bahan
sisa (Scrap).
d. Finished permukaan powder coating (Poliester grade) produk setara duratec
minimal 12 micron.
e. Warna ditentukan kemudian.
Jenis ekstrusi.
3. Syarat-syarat Teknis
Aluminium Curtain Wall antara lain :.
1. Tipe : Aluminium Glass dengan kombinasi panel alumunium (sesuai
gambar).
Jenis : Struktur Glassing System (Back Mullion atau 2 Side system).
2. Spesifikasi profil :
3. Beban angin : 100 kg/m2 (Design load).
4. Ketahanan kebocoran terhadap air : 15 kg/m2 tekanan angin.
5. Ketahanan kebocoran terhadap udara : 12 m2/hr dengan tekanan angin 15
kg/m2.
6. Opening window (jendela bukaan) : project out dengan menggunakan
Armstay merk CISA atau setara dan handle camlatch locked.
7. Tebal kaca : 8 mm dan 6 mm.
8. Jenis kaca : Panasap blue.
9. Warna kaca : biru (blue).
10. Head insulation board : Perforated board 6 mm asbes ex lokal.
11. Glassing gasket : Neopreme gasket.
12. Sealant : Silicone sealant yang berhubungan dengan luar.
13. Struktural sealant pada back mallion system.
14. Produk : setara dow corning
15. Amker, Fasterner, bracket : sebagai pengikat struktural aluminium dengan
struktural bangunan menggunakan besi siku dilapisi karat zincomite minimal
30 micron.
16. Firestop dipasang antara curtain wall dengan struktur bangunan.
4. Surat Jaminan
a. Pemborong harus memberikan surat pernyataan dari supplier kaca bahwa
yang disuplai benar-benar sesuai dengan yang diminta (Float Glass). Apabila
ternyata di belakang hari terbukti bahwa kaca tersebut bukan dari jenis yang
diminta, Pemborong wajib menggantinya atas beban Pemborong sendiri.
b. Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh konstruksi dan
membuat shop drawing bagi rencana kusen aluminium guna mendapat
persetujuan Direksi atau Arsitek, sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
6. Pemasangan PMG
a. Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kosen aluminium
beserta kaca harus dilaksanakan oleh sub Kontraktor aluminium yang
disetujui direksi / perencana atau pemilik bangunan.
b. Untuk mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat, sub kontrakto aluminium
harus datang ke lapangan dan melakukan pengukuran-pengukuran.
c. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kusen
aluminium harus dilakukan di pabrik secara maksimal dan di lapangan
tinggal memasang saja.
d. Pemasangan kusen alumunium ke bangunan harus dengan menggunakan
angkur yang kuat.
e. Antara tembok / kolom / beton dan kusen aluminium harus diisi dengan "seal"
yang elastis, terutama untuk jendela-jendela luar.
f. Pemasangan kaca-kaca terhadap kusen aluminium juga harus
menggunakan "seal" yang berupa alur kuat.
g. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal, sambungan sudut
maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus
dipasang sempurna, bila perlu dengan sekrup-sekrup tidak boleh kelihatan.
h. Dalam keadaan tertutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar yang
menandakan kurang sempurnanya pemasangan sekeliling.
i. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak
akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.
j. Pemasangan kaca / panel, kaca sebaiknya dari arah dalam bangunan untuk
memudahkan penggantian.
k. Pemborong wajib menjaga kusen-kusen alumunium dan bidang-bidang kaca
yang sudah terpasang dari kotoran-kotoran seperti air semen, cat, plesteran
dan lain-lain serta mengamankannya dari benturan, misalnya dengan
memberi tanda pada kaca yang sudah dipasang, sehingga semua orang
mengetahui pada tempat tersebut ada kaca.
l. Kontraktor utama harus menjaga agar supaya dinding khusus ini, setelah
terpasang, terjaga dan terpelihara dari kotoran-kotoran atau kerusakan-
kerusakan akibat pekerjaan-pekerjaan lain yang belum selesai
ataupun terkena benturan-benturan baik oleh manusia maupun alat-alat kerja
dan sebagainya.
C. MEKANIKAL/ELEKTRIKAL
1. PENJELASAN UMUM
2. KETENTUAN UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Instalasi Listrik adalah pengadaan dan pemasangan
termasuk testing dan commissioning peralatan dan bahan, bahan-
bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya, sehingga
diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan
seksama siap untuk dipergunakan dan baik instalasi tenaga maupun
instalasi penerangan.
Pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
- Panel cubicle TM
- Transformator
- Panel pembagi utama (LVMDP)
- Panel Automatic Genset
- Panel kapasitor bank
- Sub panel
- Panel-panel cabang sesuai single line diagram
- Kabel
- Kabel utama dari papan pembagi utama ke jaringan PLN
- Kabel pembagi dari MDP ke panel
- Pengawatan dan peralatan dari sub panel ke pemakaian
- Lampu-lampu (lightning fixtures, exit lightning dan emergency
lightning).
- Pengetanahan.
Testing dan Commisioning.
2. Elektrode Konduktor Pengetanahan
Pipa Galvanized 2" dengan bar copper electroda ukuran 50 mm2 dan dimasukkan
dalam pipa Galvanized dan dibaut pada elektroda seperti pada gambar. Kedalaman
elektroda tidak kurang dari 6 m dan tahanan pengetanahan maksimal 1 ohm.
4. Persyaratan Bahan
a. Panel Listrik
- Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimal 1,6 mm untuk sub
panel, dan 2 mm untuk papan pembagi utama.
- Panel harus mempunyai pintu dan dilengkapi dengan kunci tanam jenis
master key.
- Panel harus dicat dengan 2 kali cat dasar dan 3 kali cat akhir dengan
jenis cat duco, warna cat akhir akan ditentukan setempat.
- Panel-panel buatan pabrik pembuat panel Indonesia,
- Komponen-komponen panel seperti MCCB, MCB Zekering NH Fuse
Disconnecting switch, Pilot Lamp & Circuit Breaker, harus buatan ABB,
Merlin Gerin, Fuji atau sederajat.
b. Kabel
- Jenis kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
S is t e m Jenis kabel
* MDP NYFGBY
* MDP-Sub Panel NYFGBY, NYY
* Kabel untuk kotak-kontak khusus NYY
* Kabel penerangan dan kotak-kontak biasa NYA/NYM
* Kabel lampu luar bangunan NYY
* Kabel lift, pemadam kebakaran dan pressure fan FRC ( Fire
Resistance Cable )
- Kabel produksi dalam negeri (Supreme, Kabel Metal, Kabelindo,
Tranka Kabel) yang sudah mendapat sertifikat dari LMK/SPLN.
- Penarikan kabel NYA dalam pipa PVC ex ega type AW di atas kabel
duct.
7. Dokumentasi Instalasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada pemberi
tugas, Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi-dokumentasi
sebagai berikut :
3 (tiga) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang telah
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
2 (dua) set : Buku instruksi pemakaian dan pemeliharaan untuk peralatan-
peralatan.
2 (dua) set : Keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN.
2 (dua) set : Berita Acara hasil Testing.
1. Scope Pekerjaan
a. Pembuatan dan pemasangan EF Carrier System of Lightning Protection
serta peralatannya pengetanahan.
b. Pengukuran tahanan sistem.
2. Ketentuan / Syarat Teknis
a. Pemasangan instalasi penangkal petir harus memenuhi syarat-syarat yang
berlaku :
- PUIL 2000
- AVE
- VDE
b. Pedoman Penangkal Petir SKB : 1.5.53.1987/UDC: 699-887.2
c. Pembuatan dan pemasangannya sesuai gambar rencana.
d. Pengurusan.
3. Ketentuan Sistem
Penangkal Petir yang dipakai adalah EF Carrier System Of Lightning protection
merk EF international SA, Switzerland atau sederajat.
4. Pemasangan :
a. Lightning Electrode :
Electrode dipasang pada ketinggian sebagai tercantum pada gambar.
Pemasangan pada rangka/tiang pipa galvanis 0 2" dan 1 1/4".
Pemasangan tiang dipasang kuat pada rangka/atap beton.
b. Earthing Conductor :
1) Dipakai kabel penghantar coaxial cable, EF carrier yang memiliki dan
penghantar inner dan outer 2 x 35 mm2.
2) Penyambungan ke Rod Electrode dengan mempergunakan kopling
kabel atau penyambungan pada rel tembaga ukuran 40 x 4. Tempat
penyambungan di atas Rod Electrode dan dibuatkan Bak Kontrol ukuran
40 x 40cm dalamnya 30 cm.
3) Pada belokan-belokan Earthing Conductor harus dibuat lengkungan
dengan radius 15 x diameter luar kabel.
c. Pengukuran tahanan sistem
Pengukuran tahanan sistem dilakukan pada sambungan dalam bak kontrol
dengan megger tanah, dalam keadaan sambungan terpasang (dua kali
pengukuran). Tahanan maksimum 1 (satu) Ohm R System 1 (satu) Ohm.
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini ialah :
a. Pengadaan/pemasangan instalasi/telepon termasuk pemasangan peralatan
utama / instalasi pengabelan utama.
b. Menyediakan tenaga-tenaga yang cukup ahli dalam bidangnya, untuk
memasang peralatan dan perkabelan, melakukan pengukuran, testing dan
penyetelan, sehingga seluruh sistem dapat berfungsi dengan memuaskan.
c. Untuk dan atas nama Pemberi Tugas menyelesaikan prosedur pengujian
Instalasi dengan PT. TELKOM serta penyambungan ke jaringan PT.
TELKOM.
2. Uraian dan Persyaratan untuk perkabelan di dalam gedung
a. U m u m
Instalasi di dalam gedung pada dasarnya terbuat dalam dua bagian :
- Kabel pokok, yang menghubungkan kotak pembagi (yang ada di setiap
lantai) ke tempat MDF.
- Saluran penanggal yang menghubungkan pesawat telepon ke kotak
pembagi.
Penarikan kabel ke out let sama dengan kabel untuk ke pesawat telepon
sesuai dengan syarat-syarat instalasi. Kabel-kabel pokok harus ditarik
melalui sesuatu shaft yang telah ditentukan.
Saluran penanggal ditarik di atas langit-langit (di atas langit-langit dari lantai
di bawahnya).
Penarikan kabel dari outlet telepon ke Terminal Box pada tiap lantai melalui
plafond (di atas langit-langit) dengan pelindung trunking kabel telepon jenis
PVC.
b. Instalasi :
- Instalasi pada dasarnya dilakukan menurut ketentuan yang dikeluarkan
oleh PT. TELKOM.
- Pada prinsipnya seluruh instalasi dilakukan secara inbow.
- Semua kabel, baik kabel pokok maupun seluruh penanggal, harus
ditarik di dalam pipa.
- Penyambungan pipa harus dengan soch atau T Doos.
- Penyambungan pipa harus di-lem, T Doos harus ditutup.
- Di dalam satu pipa hanya boleh ditarik sebanyak-banyaknya tiga kabel.
- Kabel pokok dari terminal box pada setiap lantai yang menuju ke MDF,
dan kabel yang dari terminal box sampai ke outlet telephone tidak
diperbolehkan adanya sambungan.
c. Kotak Pembagi
- Kotak dibuat dari plat besi (tebal minimum 0,5 mm).
- Kotak harus dapat ditutup dengan rapat dan diberi kunci.
- Untuk Instalasi Inbouw.
- Dilengkapi dengan Terminal (sekrup solder) yang sesuai dengan
ukuran kabel. Terminal untuk kabel masuk dan kabel keluar harus
terpisah, sedangkan penyambungannya dilakukan dengan jumperring.
- Kotak harus dicat disesuaikan dengan warna dinding.
- Contoh barang harus dimintakan persetujuan dahulu dari Direksi
Pekerjaan.
d. Kabel (buatan dalam negeri yang sudah mendapat sertifikat PT. TELKOM) :
- Isolasi dan selubung luar dari PVC.
- Tiap pasang harus dipuntir (twisted) dan mempunyai kode warna yang
jelas untuk membedakan dari pasangan yang lain.
- Screen dari lembar aluminium atau timah putih.
- Kawat tembaga dengan ukuran 0,6 mm atau lebih.
- Sebelum pemasangan dimulai, contoh barang harus diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
Penyerahan contoh harus disertai data teknis dari kabel yang
bersangkutan.
e. Pipa dan konduit :
- Untuk seluruh instalasi dipakai pipa PVC Ega / setara.
- Ukuran pipa disesuaikan dengan ukuran kabel yang akan ditarik.
f. Pengukuran :
- Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengukuran tahanan isolasi
dan tahanan loop untuk semua pair yang telah dipasang.
Pengukuran dilakukan dari out-put MDF sampai ke rozet pesawat
telepon.
- Dalam hal pair tersebut tidak sampai rozet, maka pengukuran
dilakukan sampai ke ujung yang terjauh.
g. Pengujian oleh PT. TELKOM.
- Pemborong diwajibkan untuk mengurus dan membiayai pengujian
instalasi oleh PT. TELKOM, sampai diperoleh surat lulus pengujian.
- Semua dokumen yang diperlukan untuk pengujian tersebut harus
disiapkan oleh Pemborong.
Fakultas Ekonomi 50
UNSOED
number dan lamanya pembicaraan oleh sebuah printer.
1. Administrative Procedure
Perubahan-perubahan data/parameter untuk penggunaan
operasional ataupun maintenance digunakan prosedur-prosedur
yang mudah melalui operator console atau peralatan
maintenance.
2. Console Less Operation
STLO dapat beroperasi meskipun operator console tidak efektif.
3. Customer Programming Control
Programming dapat disesuaikan dengan kebutuhan customer
(pelanggan). Pemakai dapat melakukan perubahan atau
penambahan parameter program sejauh tidak menyangkut
program dasar melalui operator console.
4. Direct In Termination (Permanent Line Extension)
Dapat melakukan sambungan langsung ke pesawat cabang
tertentu, misalnya hot-line, direct-line untuk pimpinan atau
pesawat fax.
5. Transfer dapat dilakukan dengan cara :
- Eart button / tombol tanah, dibutuhkan kabel 3 kawat
- Kode 1 (cukup 2 kawat)
- Hook flash (cukup 2 kawat)
6. Feature Confirmation Tone
Kode untuk menandai bahwa suatu fasilitas sudah diaktifkan.
7. Fired Party Release
Hubungan akan segera diputuskan apabila salah satu pihak yang
sedang berhubungan memutuskan pembicaraan.
8. Fleksible Numbering Scheme
- Sistem penomoran yang fleksible dan mudah
pengaturannya.
- Numbering scheme dapat sampai 6 digit dan dipasang pada
jaringan-jaringan STLO serta dapat dipindah/rubah sesuai
dengan keinginan user.
9. Free Numbering Scheme
Sistem penomoran yang bebas, sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
10. Night Service
Sistem memiliki dua cara operasi secara normal :
- Day service (pelayanan siang)
- Night service (pelayanan malam)
Lengkap dengan :
- Lightning arrestor pada 32 saluran PT. Telkom dan saluran extension yang
menggunakan kabel udara.
- Rectifier/penyearahan 220 V AC/48 V DC dengan kapasitas 1x12 ampere
dan accu 48 V/100 AH.
- Operator's console (supervisor 25)
- Main distribution Frame (MDF) kapasitas 2x100 pairs.
- Printer dan serial card.
A. ANTAR RUANG
(Background Music, Paging dan Emergency Call)
1. Lingkup Pekerjaan :
Instalasi Sound System pada gedung ini terdiri dari :
a. Background Music :
Lingkup pekerjaan background music ini meliputi pekerjaan desain
pengadaan peralatan dan berikut pemasangannya.
Background Music System dimaksudkan untuk memperkuat dan
menyampaikan program musik secara merata ke seluruh ruangan
perkantoran.
Program musik tidak hanya diperkuat tetapi harus mempunyai derajat
pengertian (intelligibility) yang tinggi dan bebas dari gangguan listrik
tegangan tinggi dan sinyal pemancar-pemancar, baik yang ada dalam
gedung itu sendiri maupun di luar gedung seperti ORARI, KRAP dan
sejenisnya.
Tingkat kekerasan suara dari ceilling speaker harus dapat diatur (baik
dari amplifier maupun volume control) untuk dapat menyesuaikan
dengan kondisi ruangan. Level suara dengan volume control dapat
diredam 3 dB/step.
b. Paging System :
Paging system dimaksudkan untuk melengkapi sistem komunikasi
yang telah ada pada kantor tersebut.
Paging adalah sarana komunikasi satu arah antara lain :
- Untuk menyampaikan informasi baik untuk perorangan maupun
untuk seluruh penghuni kantor.
- Untuk mengalokasi penghuni kantor yang diperlukan pada saat
mana tidak ada di tempat.
Berita Paging yang disampaikan harus mempunyai derajat pengertian
(intelligibility) yang tinggi dengan kekerasan lebih kurang 80 dB, di atas
sinyar derau (s/n ratio + 80 dB).
Hal ini perlu pengontrolan secara otomatis agar supaya pada setiap
dilaksanakan paging, volume control di by pass dan full power
loudspeaker.
c. Emergency Call :
Kebutuhan system tata suara untuk satu gedung, khususnya gedung
bertingkat tidak terbatas untuk keperluan background music dan
paging, tetapi juga untuk pemanggilan atau menyampaikan berita
darurat.
Adapun berita yang dapat disampaikan keseluruh gedung antara lain:
- Pengarahan penghuni kantor dan/atau tenant lainnya dalam
keadaan evakuasi darurat.
- Instruksi-instruksi lainnya dapat disampaikan keseluruh gedung.
2. Persyaratan Teknis :
Background Music, Paging dan Emergency Call :
a. 1 (satu) set INPUT SOURCE, terdiri dari :
- 1 buah Cassette Deck double players
- 1 buah Table stand microphone with on/off switch
- 1 buah Handheld microphone
3. Spesifikasi Peralatan :
a. DVD Player :
- Dolby noise rejection (Dolby NR), Dolby C, Dolby B Mode.
- Counter display & memories counter.
- Main supply 220 V.
b. Handheld Microphone
- Type : Handheld
- Polar pattern : cardioid
- Freq. range (IEC 268-4) : 200 Hz - 16 KHz.
- Rated output impedance : 200 Ohm
- Connector : 5 pole DIN Lockable
- Dimensions : 210 x 53 mm
- Weight : 0.39 Kg
d. System Amplifier
- Type : Pre-amplifier, FM Tuner built-in.
- Main Supply : 110, 127, 220-230 Vac.
- Rate Output (mains) : -
- Microphone inputs : Call stations (channels 1 dan 2) +
mic/aux.
(3 channel)
- Line inputs : two, aux. Channel 3, tape channel
4, FM tuner, channel 4, (range
87,5 - 108 MHz.)
- Freq. Response : 60 - 18000 Hz.
- Dimension : 100 x 440 x 348 m (HxWxD)
- Weight : 7 kg.
- Interconnection : available
- Output LED INDICATOR : available
- Headphone output : available
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi desain, pengadaan dan pemasangan berikut
pengujian sistem. Sistem ini dimaksudkan untuk komunikasi satu arah
antara resepsionis dan sopir kendaraan yang ada di sekitar tempat parkir
kendaraan.
Suara panggilan yang diucapkan oleh resepsionis/operator pada prinsipnya
harus dapat didengar dengan jelas di sekitar parkir kendaraan dengan level
tidak kurang dari 65 dB diatas derau (S/N ratio 65 dB).
2. Persyaratan Teknis
1 (satu) set input source, terdiri dari :
- 1 Hand Held Microphone
- 1 x microphone on table stand
- 2 set call amplifier 120 W
- 2 buah Horn speaker masing-masing 30 W
3. Spesifikasi Peralatan
a. Table Stand Microphone (LBB 9094/10)
- Type : Table stand
- Polar pattern : uni-directional
- Freq. range (IEC 268.4) : 270 Hz - 11 Khz
- Rated output inpedence : 600 Ohm
- Connector : 5 pole 1800 DIN
Lockable
- Weight : 980 gr.
b. Horn Speaker
- Power Handling cap. : 30 W
- Sound pressure level at 1 Khz
octave 1m, 1w, acc to IEC : 111 dB
- Max sound pressure level : 126 dB
- Rated voltage : 100 V
- Opening angle at 1 Hz : 75 0 / 750
- Dimensions : 108 x 342 mm.
- Weight : 3 kg
c. Mixing Amplifier
- Type : Call
- Main Supply : 110, 127, 220-230, 240
50/60 Hz
- Rate Output (mains) : 120 W
- Microphone inputs : two, one call input
having absolute priority.
- Line inputs : three, CD, aux., tape.
- Loudsperker output : 100 V, 75 V, 50 V.
- Freq. Response : 60 - 12500 Hz.
- Weight : 11 kg.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan semua peralatan dan bahan instalasi, serta
melakukan pengetesan dan percobaan sistem sampai berfungsi dengan
baik. Termasuk juga dalam lingkup pekerjaan ini ialah penarikan kabel-kabel
dari repeater panel pada tiap lantai ke announciator dan control panel yang
berada di bangunan Lantai Dasar, serta pekerjaan sipil yang berhubungan
dengan pekerjaan instalasi (pembobokan dan perbaikan kembali).
b. Pengadaan dan pemasangan hand telephone fire alarm dari repeater panel
pada tiap lantai ke central telephone di announciator dan control panel yang
berada di bangunan Lantai Dasar (pesawat cabang dan central hand
telephone fire alarm berikut instalasinya termasuk lingkup pekerjaan).
3. Penjelasan Sistem
Detektor yang dipakai adalah tipe "Heat Detector" kombinasi "Rate of Rise" dan
"Fixed Temperature", serta "Smoke Detector".
Pada tiap zone dipasang sebuah atau lebih alarm bell dan manual alarm station.
Jika salah satu zone memberikan sinyal kebakaran, maka alarm bell pada zone
tersebut harus berbunyi, demikian pula alarm bell bersama pada tempat control
station. Alarm bell hanya bekerja untuk indikasi pada masing-masing lantai.
Sistem ini dilengkapi dengan fasilitas tambahan untuk mengerjakan beberapa
fungsi, seperti :
- Memberi indikasi kebakaran ke announciator dan panel.
Detect
o r Heat
Detector :
a. Kombinasi "Rate of Rise" dan "Fixed Temperature" tipe bimetal.
b. Bekerja jika kenaikan suhu melebihi kecepatan 10 derajat C per menit
jika suhu mencapai 57 derajat C.
Smoke Detector
Berdasarkan prinsip
ionisasi.
6. Contoh Barang
Contoh Detector, Manual Alarm Station, Alarm Bell dan bahan instalasi harus
diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui sebelum instalasi
dimulai.
7. Instalasi
a. Untuk instalasi dipakai kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2 ex
produksi dalam negeri yang sudah mendapatkan sertifikat LMK/SPLN.
b. Pemasangan instalasi dalam pipa pelindung PVC diameter 0,5" sekualitas
ex PRALON/BANLON secara inbouw.
c. Sambungan kabel di atas langit-langit hanya boleh dilakukan pada unit-unit
detektor.
d. Control station dipasang pada dinding. Tinggi dari lantai akan ditentukan
bersama dengan Direksi.
e. Manual alarm station dipasang 150 cm dari lantai.
f. Alarm Bell dipasang di dinding, 200 cm dari lantai.
8. Uji Terima
a. Uji terima dilakukan atas permintaan tertulis dari Pemborong. Waktunya
akan ditetapkan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan Pemberi Tugas.
b. Di dalam uji terima tersebut, kerapian instalasi akan diperiksa dan semua
fungsi akan dicoba.
11. Perwakilan
Untuk peralatan yang ditawarkan harus mempunyai Perwakilan/Distributor/Sole
Agent di Indonesia/Yogyakarta.
1. Lingkup Pekerjaan
Penyediaan dan pemasangan pompa pemadam kebakaran 2 buah.
Penyediaan dan pemasangan pressure tank 500 liter dan pressure
switch dengan perlengkapan lainnya.
Penyediaan dan pemasangan perlengkapan listrik untuk menjalankan
pompa, serta pengamanan dan pengontrolan pompa.
Penyediaan dan pemasangan perlengkapan instalasi pemadam
kebakaran di luar bangunan dan di dalam bangunan.
Pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Jockey Pump :
- Merk : Grundfos, Ebara atau setaraf
- Type Pompa : NP 32 – 200/205
- Daya Motor : 5,5 kw/380V/3PH/50 Hz
- Putaran : 1.450 rpm
- Capacity : 10 m3/h
- Head : 45 m
- Pipa Isap dan Tekan : 2"
- Tegangan : 220/380 Volt, 3 phase, 50 Hz
- Banyaknya : 1 set
6. Kraan (Valve)
Stop valve, gate valve, check valve, globe valve sekualitas merk Kitz.
7. Hydrant
Untuk di luar bangunan dipakai Pillar Hydrant dilengkapi dengan fire hose dalam
fire hose box :
a. Pillar Hydrant :
Merk : APPRON
Type : Two Way Pillar Hydrant
: 2 stap stop valve
Pipe : diameter 3"
Fitting / coupling: diameter 3" (light alloy)
b. Fire Hose
Merk : APPRON
Type : All Tetoron Polyster Hose /
Jet Fire Hose
Panjang : 30 meter
Diameter : 2,5"
Hose Nozzle : 2,5", variable spray/jet noz
c. Fire Hose Box :
Bahan : Box terbuat dari besi plat tebal 2 mm dengan kaki
Pintu : Dilengkapi kaca dan kunci (Master Key)
Ukuran Box : 60x40x20 cm3, dapat diisi dengan fire hose dan kunci
pembuka katup dari Pillar Hydrant. Tinggi kaki Box 30
cm (dasar box 30 cm dari permukaan tanah)
d. Untuk di dalam bangunan dipakai :
Merk : APPRON
Hose Reel : dia. 1", panjang 30 m
Hose Nozzle : Type Jet Spray (variable)
Lengkap dengan globe valve, pemasangan pada dinding, ditanam.
Dilengkapi dengan : Leading valve dan kopling van de heade diameter
2 1/2" dan 1,5"
: Telephone unit dari Jack Indicating Lamp
Manual Push Button Station
e. Sprinkler : Merk Viking setara
Tipe Pendant diameter 0,5”
8. Pemasangan
Pompa-pompa
Pompa-pompa dipasang dalam ruang pompa di atas pondasi beton dengan
berat beton dua kali berat pompa. Pemasangan seperti pada gambar.
a. Pipa Hisap
Dilengkapi dengan strainer dan foot valve, sebelum masuk ke pompa
dipasang stop valve. Di antara kedua pipa hisap disambungkan dengan
stop valve. Pemasangan pada dinding reservoir dengan support.
b. Pipa Tekan
Pipa Tekan dari pompa dilengkapi dengan stop valve dan pompa return
valve, pressure tank dan pressure switch.
Pipa Hisap dan Pipa Tekan dicat dasar dan cat finish warna merah.
c. Dipasang pipa penguji (drain) dengan ukuran minimal 2" diambil dari
pipa header.
9. Testing
Seluruh instalasi pipa harus dilaksanakan testing dengan test pressure
10 atm bagian pembagian, masing-masing selama 24 jam tanpa ada
kebocoran/penurunan pada test pressure. Setiap kali dilakukan
penyambungan pipa pemadam kebakaran dilakukan testing ini
(sehubungan dengan pekerjaan pemasangan).
Seluruh sistem dilakukan percobaan sampai berfungsi dengan baik.
Peralatan testing disediakan oleh Pemborong dan atas beban/biaya
Pemborong.
10. Sistem pengabelan dan Panel Listrik dari Pemadam Kebakaran Gedung
Lingkup Pekerjaan.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah :
a. Pemasangan panel-panel
b. Pengabelan ke peralatan
c. Control system
d. Pekerjaan testing
Sistem pengabelan
a. Power Cable
- Pengabelan harus dilaksanakan dengan cable NYY.
- Penyambungan ke motor-motor harus menggunakan pipa
fleksibel dari merk yang sama dengan pipa.
- Cara pelaksanaan sesuai dengan rekomendasi dari Pabrik
Pembuat pipa.
b. Control Cable
- Pelaksanaan sesuai dengan power cable.
- Cable dalam tanah menggunakan cable NYY yang dilindungi pipa
PVC jenis AW yang ditanam pada kedalaman 80 cm.
c. Dipasang isyarat bila suplai daya listrik ke panel pompa terputus.
Panel Listrik
Panel Listrik harus dipilih dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
tahan terhadap kerusakan mekanis. Tebal minimum panel listrik adalah
1,5 mm untuk wall mounted dan 2 mm untuk free standing.
Semua peralatan di dalam panel harus dipasang sedemikian rupa
sehingga memudahkan operasinya, pemeliharaannya dan
perbaikannya. Peralatan diberi tanda yang terang untuk memudahkan
pengaturannya. Pengabelan di dalam panel harus diatur secara baik
dan penyambungannya menggunakan terminal. Tipe dari peralatan
harus sesuai dengan short circuit maupun ampere-rating yang
diinginkan dalam gambar. Sistem starting seperti manual/automatic
switch, push button (tombol), contractor, automatic star delta starter dan
pengaman (overload protection) dan semuanya yang dipasang pada
panel listrik, termasuk dalam pekerjaan ini.
Control System
Pengabelan ke alat-alat pressure switch, push button, level controlrelay,
automatic starting system dan sebagainya termasuk dalam pekerjaan
ini. Pengabelan harus serapi mungkin dengan menggunakan pipa dan
flexible connection.
Instalasi hubungan pengetanahan
Panel listrik yang ada di dalam Ruang Pompa, harus dihubung-
tanahkan. Semua peralatan yang memerlukan hubungan pengetanahan
harus dihubungkan ke sistem tersebut.
Testing
- Semua motor-motor harus dicek bahwa arus yang mengalir sesuai
dengan ratingnya.
- Semua control sistem harus dicek sesuai dengan fungsinya.
- Semua kabel-kabel harus dicek isolasinya dengan 500 Volt "Megger"
Test Set. Untuk kabel-kabel yang terjauh letaknya dari Panel Utama
harus dicek tegangannya, apakah masih memenuhi syarat yang
ditentukan. Kabel-kabel harus dipasang sesuai dengan warna yang
ditentukan oleh PLN.
Dokumentasi Instalasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada
Pemberi Tugas, Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan
dokumentasi-dokumentasi sesuai dengan yang dicantumkan mengenai
Ketentuan Umum.
2. Persyaratan
- Pada umumnya bangunan berlantai lima yang luas lantainya lebih dari 200
m2 harus ditempatkan alat pemadam. Pemadam kimia CO2 dengan ukuran
minimal 2 kg atau alat pemadam lainnya yang sederajat pada setiap luas
lantai 200 m2 dengan ketentuan minimal 2 buah untuk setiap lantai.
- Alat pemadam portable harus ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat
dan berjarak maksimum 20 meter dari setiap tempat.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Plumbing adalah pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan,
bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lain sehingga diperoleh
instalasi plumbing yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap
untuk dipergunakan, yaitu terdiri dari :
Alat-alat
Sanitair :
a. Closet duduk
b. Meja cuci tangan (washtafel)
c. Floor Drain
d. Floor Clean Out (type lantai)
e. Tempat Handuk
f. Kaca Cermin
Sistem Air Bersih :
a. Pemipaan dari bak penampung bawah tanah melalui pompa penyalur
(transfer pump) sampai Tangki Air.
b. Pemipaan dari Tangki Air sampai alat-alat Sanitair.
Sistem Air Kotor dan Air Bekas
a. Pemipaan air kotor/air bekas dari semua closet, urinoir, zink, (bak cuci
piring) dan floor drain sampai ke septictank dan rembesan.
Pipa ventilasi dari semua titik ventilasi ke udara luar.
Sistem pembuangan pipa penguras dan over flow dari Menara Air ke
selokan terdekat.
Pekerjaan Instalasi pipa PAM dari ground reservoir sampai ke meter air.
Pipa Air Hujan :
a. Pemipaan dari atap gedung sampai selokan air hujan.
b. Selokan air hujan.
3. Persyaratan pemasangan
a. Semua pipa harus dipasang lurus dan sejajar dengan dinding/bagian dari
bangunan pada arah horizontal maupun vertikal.
b. Semua pemasangan harus rapi dan baik.
c. Semua pipa harus digantung/ditumpu dengan menggunakan penggantung
dan penumpu yang kuat dari metal sesuai dengan ukuran pipanya, sehingga
pipa tidak melentur.
d. Semua pipa yang menembus konstruksi bangunan. Pemborong harus minta
persetujuan Konsultan Pengawas.
e. Pemborong harus menyediakan pipa sleve untuk pipa-pipa yang menembus
bangunan.
f. Pipa besi yang ditanam dalam tanah harus dilapis asphalt dan kain goni.
g. Kemiringan pipa air kotor/air bekas adalah 0,5 - 1 % ke arah septicktank.
h. Pipa PVC dalam tanah harus bebas dari benda-benda keras/di atas pasir
sehingga kemiringan dapat rata.
i. Pipa air bersih dan pipa air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang galian
yang sama.
4. Pengujian
- Setelah semua pemipaan selesai dipasang maka perlu diadakan
pengujian kebocoran pipa atas seluruh instalasi sehingga sistem dapat
berfungsi dengan baik, memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Tekanan uji Waktu Penurunan bahan te.
max. uji
a. Instalasi air bersih 8 kg/ cm2 24 jam 5 % air
b. Instalasi pipa sanitasi 2 kg/ cm2 2 jam 5 % air
5. Disinfeksi
- Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh
instalasi air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik.
- Disinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine kepada sistem
pipa dengan metode yang disetujui pemilik. Dosis chlorine ialah 50 ppm.
- Setelah 16 jam, sistem tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih 0,2ppm.
6. Pembersihan
- Semua bagian yang tampak kelihatan dari luar harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Bagian yang dilapis chlorine plated harus digosok sehingga
bersih dan mengkilap.
- Semua pipa yang tampak (exposed) dan tidak dilapis chlorium harus dicat
dengan warna berlainan agar mudah dikenali satu dengan yang lainnya.
Untuk ini Pemborong harus berkonsultasi dengan Pemilik.
7. Dokumentasi
Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada Pemberi
Tugas, Pemborong diwajibkan untuk menyerahkan dokumentasi - dokumentasi
berikut :
4 (empat) set : Gambar-gambar instalasi terpasang (As Built Drawing) yang
telah diperiksa oleh Konsultan Pengawas.
2 ( dua ) set : Buku Instruksi pemakaian dan pemeliharaan untuk
peralatan-peralatan.
2 ( dua ) set : Brosur-brosur (1 asli + 1 foto copy).
2 ( dua ) set : Berita Acara hasil testing pipa-pipa air.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan lift meliputi :
a. Pengadaan dan pemasangan instalasi lift berikut perlengkapannya. Pesawat
lift harus dilengkapi Emergency Landing Device, bila suplai PLN mendadak
mati, lift segera dapat menurunkan penumpang pada lantai terdekat.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari panel lift sampai ke alat
Fakultas Ekonomi 70
UNSOED
penggerak dan alat kontrol.
c. Pengadaan dan pemasangan exhaust fan dalam ruang mesin lift.
d. Pengadaan dan pemasangan separate beam untuk dudukan bracket.
e. Pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pekerjaan ini :
- Bobokan-bobokan dan perbaikannya kembali.
- Dudukan/pondasi mesin dan panel kontrol.
f. Mengurus/mengadakan perijinan instalasi lift dan penggunaan pesawat lift
dari Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja Daerah setempat.
g. Mendidik calon operator yang ditunjuk/disediakan oleh Pemberi Tugas.
2. Spesifikasi Teknis
Quantity : Hyundai, Louser atau setara.
Capacity : 15 person 1000 kg.
Speed : 90 m/min.
Control System : AC-VVVF (Variable Vartable frequency)
Operation System : IC – 2 BC (Simplex Selective Collective)
No. Of Stop : 5 floor Stop / 5 Opening, all in line.
Service floor : 5 floor Stop / 5 Opening, all in
line. Travel : + 23 m
Doors : Two panels automatic center opening
Cage / Car : Standard
Rear & side walls : Stainless steel Hairline finished
Front return panel : Stainless steel Hairline finished
Door : Stainless steel Hairline finished
Ceilling : CL 2
Lighting : Fluorescent lighting
Kick plate : Stainless steel Hairline finished
Entrance column : Stainless steel Hairline finished
Floorring : Vynil tile
Car operating panel & digital indicator
Face plate of car
operating panel : Stainless steel Hairline finished
Entrance : Stainless steel Hairline finished
Hoistway doors : Stainless steel Hairline finished
Door frame : Stainless steel Hairline finished
Transom panel : Stainless steel Hairline finished
For other floor : Type :
Door frames : Painted steel sheet
Landing sill for all floor : Extruded hard alumunium.
4. Pemasangan
Mesin penarik langsung ditempatkan di atas jalur lift dengan penumpu
batang atau channels baja, dilengkapi dengan bantalan plat yang
disediakan dan dipasang oleh Pemborong lift.
Balok Penunjang
Balok penunjang harus dipasang 1 inch di atas lantai dan ujung balok ini
ditumpu dengan bantalan baja sehingga beban tertinggi rarta pada
permukaan yang lebih luas dari balok. Setiap mur atau kepala baut diberi ring
penumpu sehingga duduknya benar pada permukaan miring.
5. Sistem Pengaturan
Sistem pengaturan harus direncanakan terhadap :
Kecepatan, percepatan switch dan pembebanan secara otomatis dan
memberikan hasil operasi yang lembut, tidak terjadi hentakan pada gerak
mula, percepatan jalan, perlambatan dan pemberhentian.
6. Spesifikasi Teknis :
Kereta Lift
a. Rangka :
Rangka kereta harus dari baja kuat, dengan sambungan las, kuat
dan rigit, sehingga tidak akan melentur (distorsi) dalam pembebanan
yang bagaimanapun serta pada waktu bekerjanya gigi pengaman.
b. Dinding :
- Dinding kereta sebelah belakang dan kiri/kanan terbuat dari panel-
panel berlapis plastik yang masing-masing diapit oleh lift baja anti
karat.
- Kosen-kosen pintu kereta terbuat dari baja anti karat, demikian juga
lempeng-lempeng tempat tombol dan indikator serta perlengkapan-
perlengkapan kerja lainnya.
- Indikator posisi lantai berupa indikator lampu sebagaimana lazimnya
terdapat pada lift-lift biasa.
- Tidak diperkenankan adanya panel terbuka selain ventilasi.
- Kereta lift harus diletakkan di poros sehingga bila berhenti di suatu
lantai, dengan pintu terbuka tidak akan ada kemungkinan suatu
benda terjebak antara lantai dan kereta.
c. Lantai :
- Plat form kereta lift terbuat dari rangka struktur baja yang lantainya
dibuat dari kayu seusuai dengan standar lift dan kemudian dilapisi
dengan ubin kereta setebal 3 mm.
- Plat form ini di dudukan pada bantalan-bantalan karet peredam
suara pada rangka penggantung melalui batang-batang kaitan yang
kuat dan dilengkapi tuegoard dari baja dan plat pembatas dari logam
pada sisi entrancenya.
Pada bagian bawah plat form terdapat penyensor berat beban yang
secara elektris dihubungkan dengan alat kontroler untuk setiap saat
memonitor beban di dalam kereta.
d. Langit-langit :
Langit-langit kereta lift berupa langit-langit tergantung yang terbuat dari
jalusi aluminium sehingga baik kipas penghisap udara maupun lampu-
lampu penerangan akan tersembunyi di dalamnya.
e. Penerangan :
Untuk penerangan di dalam kereta lift sedikitnya harus ada dua lampu
neon yang dipasang di atas plafond gantung, lampu harus tetap menyala
bila aliran listrik terputus, mendapat daya dari listrik/accu (AC/DC).
f. Ventilasi :
Exhaust fan dipasang di atas dengan daya dari listrik/accu (AC/DC)
untuk tetap bekerja bila aliran listrik terputus.
g. Pengamanan dan Pengatur :
Pengamanan terhadap kecepatan lewat harus dilakukan dengan suatu
alat pengaman otomatis yang akan menghentikan lift secara mendadak
dengan pertologan suatu pengatur di Kamar Mesin Lift. Pengatur
tersebut haruslah bekerja berdasarkan prinsip daya centrifugal yang
akan memperkerjakan sistem pengaman apabila kejadian di atas
dialami.
i. Penggerak pintu :
Penggerak pintu harus terdiri dari motor arus searah, mekanis, switch
untuk memberikan pelayanan yang lunak, kecepatan buka/tutup yang
optimum. Bila kereta mencapai lantai yang tertentuk, pintu kereta dan
pintu tiap lantai harus bekerja secara simultan tombol ditekan atau ada
panggilan dilantai lain selewatnya interval waktu tertentu.
m. Tombol Pemanggil :
Tiap lantai dipasang tombol-tombol sebagai berikut :
Untuk lift penumpang :
Lantai Dasar : Tombol permintaan naik
Lantai 1 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 2 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 3 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 4 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 5 : Tombol permintaan naik dan turun
Lantai 6 : Tombol permintaan turun
n. Bel tanda naik / turun
o. Sistem Call Dalam Lift
Pengimbang Berat
Terdiri/terbuat dari potongan-potongan balok-balok besi tuang pengisi
yang ditempatkan pada rangka struktur baja dengan berat keseluruhan
adalah berat kereta ditambah 15% berat beban, dan disusun sedemikian rupa
agar membentuk unit kompak yang dapat meluncur naik turun pada rell
melalui kompak yang dapat meluncur naik turun pada rel melalui sepatu
peluncur harus dilapisi dengan lapisan nylon molcote.
Pegas Peredam
Sedikitnya 3 buah peredam tenaga kinetik maupun potensial harus
ditempatkan diapit dengan susunan 2 (dua) buah penyangga kereta dan satu
buah penyangga penimbang berat.
Tali-tali Baja
Tali-tali baja penarik kereta dan pengimbang berat harus terbuat dari tali baja
khusus untuk lift yang mempunyai kekenyalan cukup, yang terdiri atas
berkas-berkas benang-benang baja dan di tengah antara berkas-berkas
haruslah tersedia hannep manila berminyak yang dapat melumasi setiap
benang dengan baik. Dengan begitu tali-tali baja penarik tersebut tidak akan
cepat berkarat. Tegangan regang antara tali atau dengan yang lainnya
haruslah sama dijamin pembagian beban pada semua tali. Tali-tali baja
Gubernor haruslah pula memenuhi syarat-syarat seperti tersebut di atas.
Mesin Penggerak
a. Mesin penggerak adalah mesin traksi single wrap kelas A yang khusus
untuk menggerakkan lift. Mesin yang terdiri dari motor, rem elektro
magnetis gigi cacing harus terbuat dari baja. Roda gigi harus terbuat dari
baja dan perunggu. Sedangkan gigi harus terbuat dari campuran baja
dan control terbuat dari molybdenum yang didudukan secara kompak
pada suatu chases atau lempengan dudukan. Poros thrust sisi dan untuk
menjamin kelurusan duduknya, poros kontrol didudukkan pada bantalan-
bantalan roler.
c. Rem :
- Rem penghentian harus rem listrik arus searah yang akan menjepit
karena aksi dari pegas mekanis dan terlepas karena adanya arus
penguat. Dengan begitu akan menjamin terjadinya penghentian
yang halus pada keadaan pelbagai beban.
- Sistem rem harus bekerja dan dapat menahan lift bila
mencapai pembebanan 150% dari kapasitas dan kecepatan tidak
lebih dari 110% yang direncanakan. Pegas rem yang menekan
sepatu rem adalah pegas tekan yang ditunjang dengan baik.
- Permukaan rem harus dapat diganti baru dan tidak dapat terbakar
dan dikaitkan sedemikian rupa sehingga keadaan normal tidak
melemahkan ikatannya.
- Rem harus bekerja otomatis bila ada gangguan yang diterima
perlengkapan pengaman elektrik. Penghubung ke tanah, hubungan
singkat, sipat magnetis tidak dibenarkan mengganggu pekerjaan
rem bila suplai listrik terputus.
d. Motor :
Motor penggerak harus motor listrik arus balik dengan dua kecepatan
khusus untuk lift. Bertorsi awal yang tinggi dan sebaliknya hanya
mempunyai arus awal yang rendah. Pada saat kereta akan mendekati
lantai untuk berhenti, maka kumparan kecepatan rendah harus bekerja
menggantikan kumparan kecepatan tinggi, sehingga dengan demikian
dapat dijamin kecepatan levelling.
e. Katrol - katrol :
Jika dari besi cor atau baja, dengan 4 alur "V" yang diproses secara teliti
untuk menghindari gesekan pada waktu pembebanan yang mengurangi
keausan. Fully ini dilengkapi dengan alur U yang cukup dalam menjamin
tali baja tidak keluar dan kelonggaran untuk tidak terjadi effek penjepitan.
Bantalan luncur seluruhnya dilengkapi pelumas otomatis.
b. Selector :
Suatu pusat untuk memonitor posisi setiap saat dari kereta, sekaligus
mencatat panggilan-panggilan kereta ataupun lantai haruslah
ditempatkan di kamar mesin. Selector tersebut harus juga berfungsi
sebagai pusat informasi kepada lantai-lantai dan kereta tentang dalam
arah mana perjalanan sedang dilakukan.
Begitu juga pada lantai ke berapa ia sedang berada dan lain-lain.
Cara Kerja
a. Kereta harus dapat dipanggil secara otomatis dari satu lantai dan kereta
datang pintu-pintu harus terbuka secara otomatis pula. Jika setelah suatu
selang tertentu seseorang telah memasuki kereta, pintu-pintu harus
dapat tetutup sendiri dan dalam hal dikehendaki, maka dengan menekan
suatu tombol ia harus lebih cepat menutup pintunya.
b. Segera segera tombol di dalam kereta bermotor sesuai dengan lantai
tujuan ditekan, maka kereta secara otomatis harus bergerak ke arah
yang sesuai dan setelah selesai akan membuka pula secara otomatis.
c. Apabila dalam perjalanan naik/turun terdapat panggilan, maka kereta
harus dapat berhenti dan membuka pintu secara otomatis. Apabila orang
tersebut telah masuk, maka pintu harus dapat tertutup secara otomatis.
d. Cara kerja selanjutnya haruslah sesuai dengan cara kerja yang
termaksud dalam standar lift sebagai otomatis full/selective.
Pengujian
a. Apakah instalasi telah selesai maka pengujian harus dilakukan oleh
Pemborong dalam jangka waktu yang dianggap memenuhi syarat
pengujian dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan dan Pemberi
Tugas, hingga seluruh sistem dinyatakan bekerja dengan baik dan
sempurna.
b. Selama pengujian maka harus dilaksanakan Pengawasan
yang teliti terhadap setiap setiap bagian sistem sampai dinyatakan
bahwa keadaan instalasi benar-benar baik dan normal.
Jaminan
Perwakilan/Distrubutor/Sole Agent sebagai Pemborong Pembantu
diwajibkan memberikan jaminan selama 1 (satu) tahun terhitung dari saat
penyerahan pertama. Selama masa jaminan perwakilan/Distributor/Sole
Agent sebagai Pemborong Pembantu wajib melakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Melakukan service dan memelihara serta memberikan kepada
pemilik buku mengenai "Operation Maintenance" dari seluruh
sistem.
b. Melakukan perbaikan-perbaikan peralatan yang disebabkan karena
kesalahan pemasangan atau cacat pembuatan, atas beban
Pemborong Pembantu. Untuk pekerjaan perbaikan kerusakan yang
bukan kesalahan pemasangan atau cacat pembuatan, biaya tidak
dibebankan Pemborong Pembantu, yaitu untuk kerusakan selama 9
(sembilan) bulan setelah masa pemeliharaan selesai/ dilampaui.
c. Penyediaan operator terdidik untuk memberikan penjelasan serta
pendidikan kepada petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik,
penjagaan dan melakukan pekerjaan perbaikan, penyetelan-
penyetelan/penyempurnaan, bilamana ada gangguan-
gangguan/ketidaksempurnaan operasi/ kerja dari pada sistem
keseluruhan (lift) atau bagian-bagiannya selama masa pemeliharaan
3 (tiga) bulan.
Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan adalah 3 (tiga) bulan setelah penyerahan pertama.
Dokumentasi Instalasi
Sebelum melakukan serah terima pekerjaan oleh Pemborong kepada
Pemberi Tugas, Pemborong Pembantu diwajibkan untuk menyerahkan
dokumentasi-dokumentasi sesuai dengan yang tercantum pada
ketentuan umum.
b. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada agar
dapat mengetahui hal-hal yang mengganggu mempengaruhi pekerjaan
mekanikal.
Apabila timbul persoalan, Kontraktor wajib mengajukan saran penyelesaian
paling lambat seminggu sebelum bagian pekerjaan ini seharusnya
dilaksanakan.
3. Petunjuk Khusus :
a. Kontraktor ini harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar kerja yang
mendetail untuk bagian-bagian dari sistem duct, pipa, atau sistem distribusi
lainnya yang diterangkan bagian yang cukup kompleks atau yang
membutuhkan koordinasi yang ketat dengan bagian-bagian pekerjaan
lainnya dari penyelesaian proyek ini.
Apabila ada hal-hal yang meragukan tentang ini, keputusan terakhir ada pada
Konsultan/wakil Konsultan.
4. Lingkup pekerjaan :
a. Yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan AC split duct pada tiap
lantai.
b. Penyerahan dan pemasangan lengkap alat-alat kontrol yang dibutuhkan oleh
sistem tata udara yang didinginkan sistem air.
c. Starting, testing, servising dan maintenance.
d. Melengkapi pekerjaan dan aksesoris tambahan yang diperlukan oleh seluruh
sistem sehingga dapat berjalan dengan baik bila belum disebutkan dalam
spesifikasi ini.
e. Pemborong yang melaksanakan pekerjaan ini, diutamakan yang telah
berpengalaman di bidang ini dan memiliki TDR bidang electrical khusus tata
udara.
f. Kapasitas AC yang digunakan :
- AC yang digunakan merk MITSUBISHI, DAIKIN setara.
- Tipe SPLIT Duct (sesuai gambar).
- Kapasitas setiap unit = 229.700 BTUH, per lantai gedung dipasang 3 bh,
AC Split duct.
c. Tebal Bahan
Tebal bahan duct yang dibuat dari plat baja lapis seng (BJLS) harus memiliki
persyaratan tebal sebagai berikut :
Ukuran terbesar duct yang dipakai “Baja” lapis seng (BJLS) antara lain :
d. Belokan
Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan gambar dan
spesifikasinya. Semua belokan pada supply duct harus dilengkapi sudut-
sudut pengarah (vanes) sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Semua
belokan harus jenis “long radius elbow” kecuali keadaan tempatnya
memungkinkan.
f. Percabangan
Semua percabangan (branch) harus dibuat sesuai dengan gambar dan
spesifikasinya. Semua percabangan supply duct harus dilengkapi dengan
adjustable splitter volume damper yang dapat diatur dan dikunci serta “turning
vane” sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
g. Lubang berpintu
Pemborong harus membuat lubang-lubang berpintu (access doors/opening)
untuk pemeriksaan dan pemeliharaan katup-katup, alat-alat pengatur,
saringan (filter) damper bahaya kebakaran (fire damper) serta untuk
pengukuran pada bagian-bagian penting dari duct.
h. Lubang Pengetesan
Pemborong harus membuat lubang penetesan (test connecting) pada
setiap duct udara keluar maupun duct utama udara balik serta pada tempat-
tempat lain yang sekiranya perlu sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
i. Air Extractor
Pemborong harus memasang “Adjustable air extractor” pada semua
percabangan ke diffuser udara keluar yang dapat diatur dikunci sesuai
dengan gambar dan spesifikasinya.
j. Penguatan duct
- Semua duct yang berukuran sisi lebih besar dari pada 50 cm (20”) harus
dipatah silangkan (cross broken) serta diberi besi penguatan (brancing).
- Rangka besi penguat harus dipasang pada ke 4 sisi duct dengan
persyaratan di bawah ini :
- Semua duct (berisolasi) yang ukuran besar lebih dari 90 cm dan semua
duct (tidak berisolasi) dengan ukuran terbesar dari 54” (135 cm) harus
diberi besi penguat siku memanjang yang dipasang pada tengah-tengah
sisi terbesar.
- Untuk duct yang lebih kecil bilamana ternyata dalam pemasangan
sampai melengkung harus diberi tambahan besi penguat.
- Semua besi penguat yang terpasang harus disikat dan dicat dengan cat
dasar (prime coating).
k. Penggantungan Duct
- Penyangga duct segi empat harus memenuhi syarat sebagai berikut :
l. Sambungan Fleksibel
- Pemborong harus menyediakan dan memasang sambungan fleksibel
(flexible connection) pada masuk dan keluar semua fan dan air handling
unit ke dalam duct untuk mengurangi penerusan getaran dan suara.
- Pemasangan sambungan tidak boleh sampai mengurangi luas
penampang duct. Bagian duct yang disambung / dihubungkan harus
dalam satu garis lurus yang berjarak 15 sampai 25 cm. Hendaknya diikat
rapat dengan strip metal yang kuat untuk mencegah kebocoran.
m. Damper
- Pada setiap percabangan supply duct, haruslah dipasang “Adjustable
splitter volume damper” yang dapat diatur dan dikunci. Damper ini harus
cukup baik dan tahan getaran.
- Pada setiap “Fresh Air Intake Fan” dan “Exhaust” jenis “Louver” sesuai
dengan gambar-gambar dan spesifikasinya.
- Semua damper harus dicat dengan cat dasar (prime coating).
- Untuk flexible found duct harus tipe flexible round duct dari bahan
aluminium sudah lengkap diisolasi panas dan dapat membuat belokan
180 deg tanpa rusak. Sebelum dipasang supaya dimintakan persetujuan
Direksi.
b. Bahan
Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl -
Choida) kelas AW bilamana tidak dinyatakan lain tersendiri.
7. Pekerjaan Listrik
a. Pekerjaan
Pekerjaan listrik yang dimaksud di sini ialah semua pelaksanaan instalasi :
- Panel kontrol daya mesin-mesin AC yang meliputi wiring, starter, switch,
transformator, zekering, alat-alat ukur serta peralatan-peralatan lainnya
yang dipergunakan sebagai sumber daya bagi mesin-mesin AC yang
tercakup dalam proyek ini. Pemborong menyediakan dan memasang
peralatan-peralatan dari panel kontrol ini sampai ke mesin-mesinnya.
Pihak lain yang menyediakan peralatan untuk penyambungan daya listrik
sampai ke panel ini.
- Panel AHU di setiap lantai yang meliputi wiring starter, switch,
transformator dan zekering serta peralatan lain yang diperlukan untuk
panel ini.
b. Syarat-syarat
- Semua pekerjaan listrik yang ada harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan-peraturan PUIL 2000, persyaratan PLN, peraturan-peraturan
Pemerintah setempat dan dari jawatan keselamatan kerja.
Selain dari pada itu harus pula memenuhi persyaratan standar negara
dan pabrik pembuatnya.
- Bila ada perbedaan, hendaknya dipilih mana yang lebih besar.
Hendaknya semua ijin, pemeriksaan pada pengujian beserta keterangan
resmi yang mungkin diperlukan dilaksanakan oleh Pemborong.
c. Bahan
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jerman
atau USA atau yang sejenis kecuali dinyatakan lain serta secara tersendiri.
Pemborong harus berkoordinasi dengan pabrik-pabrik lain agar sejauh
mungkin dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama
untuk seluruh proyek ini.
d. Peralatan
- Hendaknya pada masing-masing unit terdapat sistem pengaman yang
terpisah.
- Untuk setiap phase pada panel hendaknya diberi lampu indikator
(indicator lamp) atau alat-alat ukur lainya.
- Semua panel harus diberi lapisan cat anti karat.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukuran dan lain-lain yang
ada harus diberi papan nama yang sejenis dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukuran yang terpasang harus dari daerah kerja yang
paling sesuai dengan ketelitian 2 %.
e. Zekering cadangan
Untuk setiap panel yang menggunakan pengaman zekering harus disediakan
zekering sebanyak yang ada dan disimpan dalam tempat khusus dan diberi
tanda pengenal.
f. Penyambungan kabel
- Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan
persyaratan yang ada di antaranya ialah :
1. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
penyambung tembaga yang sesuai dan dilapisi timah putih.
2. Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet.
3. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC.
- Kabel-kabel yang disambung harus "color coded" atau diberi nama.
g. Tarikan Kabel
Tarikan kabel yang berada di atas plafond harus terletak di dalam suatu
"cable duct" sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Tarikan kabel dengan
posisi vertikal supaya diklem pada dinding secara rapi dengan jarak klem 1.5
m.
h. Starter
Kecuali ketentuan lain oleh pabriknya atau dinyatakan lain maka jenis starter
yang digunakan adalah:
b. Bahan
Semua kipas angin dan exhaust fan yang dipasang telah dibalans, dan diuji
oleh pabriknya dan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. Merk yang
digunakan Nasional, KDK atau setara.
1. Exhaust Fan : KDK, National 250 CFM
2. Pressure Fan : KDK, National 6000 CFM
c. Peralatan
- Semua kipas angin (fan) harus diberi peralatan damper otomatis yang
akan membuka bila fan bekerja dan penutup bila fan berhenti.
- Semua kipas angin (fan) bila berhubungan langsung dengan udara
luar harus diberi pelindung "brid screen" dari rangka alumunium
atau "galvanized iron 1/2" mesh".
- Ducting yang digunakan sesuai aturan yang berlaku untuk pekerjaan AC.
9. Peredam Getaran
a. Pemborong harus memasang peredam getaran (vibration) pada seluruh
peralatan mesinnya sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.
b. Pemborong harus menjamin bahwa pemasangan peralatan peredam getaran
tidak akan menyebabkan penerusan getaran dari alat-alat mesinnya.
10. Pengecatan
a. Pemborong harus mengecat semua pipa, rangka penggantung rangka
penyangga, semua unit-unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang
mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating) dan cat akhir
sesuai dengan persyaratan yang sesuai bahan masing-masing.
b. Semua pipa-pipa, penguat duct, rangka-rangka penggantung yang nantinya
harus dibersihkan dengan sikat baja dan dicat dahulu dengan lapisan black
asphaltum pain sebelum isolasi terpasang.
c. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau
dinyatakan lain dalam spesifikasinya.
d. Untuk peralatan-peralatan yang nampak maka bahan-bahan tersebut harus
dicat akhir dengan warna yang disetujui oleh Direksi dan Konsultan.
e. Pemborong harus memberikan tanda-tanda huruf dan atau nomor identifikasi
bagi peralatannya.
Sebelumnya Pemborong wajib memberitahukan mengenai tanda-tanda yang
hendak dipasang pada peralatan-peralatan itu kepada Direksi dan Konsultan.
11. Pengujian
a. Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan semua pengujian (run test) dan "balancing"
peralatan instalasi sistem air conditioning dengan disaksikan oleh Pengawas
yang berkepentingan. Direksi/Konsultan serta pihak-pihak lain yang
diperlukan kehadirannya. Semua kejadian tersebut dicatat dan dibuat Berita
Acaranya.
b. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini secara garis
besarnya mencakup persoalan-persoalan sebagai berikut :
- Pipa
1. Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan pipa.
2. Pengujian terhadap sistem isolasi dengan pengamatan terhadap
pengembunan luar pipa.
3. Pengujian terhadap kebocoran pada pipa.
4. Pengukuran "balancing" dan "adjusting" jumlah aliran suhu dan lain-
lain dari sistem dengan flow meter, pressure gauge, dan alat-alat
lainnya yang diperlukan.
- Listrik
1. Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, RPM setiap
phase unit-unit kompressor, motor dan sistem pengaturan listrik
yang ada.
2. Perbandingan dengan harga yang direncanakan atau data dari
pabriknya.
- Temperatur
1. Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada setiap
ruangan, diffuser, griller, register, fresh air intake "exhaust" "on" dan
"off" koil pendingin, udara luar dan sistem pengaturan yang ada.
2. Pengukuran dan pengujian temperatur, tekanan dan aliran yang
masuk dan keluar setiap alat.
c. Syarat
- Semua pengujian dilakukan setelah sistem berjalan dengan baik secara
kontinyu selama 9 jam.
- Pengukuran dan pengujian harus dilakukan pada saat suhu luar 32.2 deg
C (90 deg F).
- Pengukuran dan pengujian terakhir harus dilakukan setelah sistem
"balance" sesuai atau mendekati persyaratan teknis yang direncanakan.
- Semua peralatan penguji dan pengukuran harus dikalibrasi sebelum dan
setelah dipergunakan.
1. Lingkup Pekerjaan :
a Penyediaan 1 (satu) buah unit Generator set lengkap dengan semua
equipmentnya dan aksesorisnya, sehingga dapat beroperasi/berjalan
sesuai dengan rencana dan berhasil dengan baik dan memuaskan.
3. Materi pekerjaan :
a. Meliputi pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, pendidikan
crew/maintenance dan lain-lain.
4. Petunjuk Khusus :
a. Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja, gambar-gambar
brosur dan gambar-gambar sistem kerja dari gen set kepada pemberi
tugas.
b. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis minimal selama 1 (satu)
tahun kepada pemberi tugas, bahwa seluruh instalasi Gen-set,
pemasangan gen-set dan lain-lain akan bekerja dengan sempurna dan
memuaskan, Kontraktor akan menanggung semua biaya atas
kerusakan penggantian yang perlu selama jangka waktu garansi masih
berlaku.
c. Semua peralatan gen-set, instalasi genset dan lain-lain sebelum
penyerahan pertama harus sudah siap di test dan dijamin mendapat
sertifikat keur dari PLN.
5. Spesifikasi Teknik :
a. Mesin Diesel :
No. URAIAN TIPE
1. Daya mesin diesel Konstan HP sesuai AT 40 derajad CPF =
080
2. Putaran per menit 1.500 rpm
3. Sistem Pembakaran Penyemprotan langsung
4. Sistem Pernapasan Turbocharged
5. Jumlahsilinder 6 silinder dalam kedudukan bentuk V
6. Sistem kepala silinder Masing-2 berdiri
sendiri (individual) & pada tiap-tiap kepala
silinder terdapat 1 buah klep masuk & 1
buah klep buang.
7. Sistem pelumasan Forced Feed
8. Engine Governor Mekanikal dan secara
otomatis dapat menyesuaikan dengan besarnya
beban
9. Sistem Starting Elektrikal
10. Sistem pendinginan Air dlm radiator yang
ditutup kipas dan sirkulasi dengan pompa
11. Sistem Pengaman dilengkapi dengan stopping
device yg bekerja secara otomatis bila temperatur
terlalu tinggi,tekanan oli terlalu rendah, ataupun
putaran mesin terlalu tinggi maka mesin mati
dengan sendirinya.
b. Generator :
1. Daya Generator Kont. 500 KVA
2. Putaran 1.500 rpm
3. Voltage 220/380 Volt
4. Frequency 50 Hz
5. Power faktor 0,8
6. Model Brushless, self excited, radio suppression
7. Fase 3
8. Voltage regulation Max.2,5 % dalam segala kondisi beban.
9. Insulation class F
10. lain-lain Dpt bekerja secara pararel
& Generator standard VDE / BS
6. a. Mesin:
- Mesin adalah full compression ignitian, 4 langkah vertikal V type in
live, pendingin air.
Secara intergrated mesin dilengkapi dengan :
. Sistem suplai/pengisapan bahan bakar (fuel)
. Sistem pelumasan dan pendinginannya
. Sistem penyaringan udara suplai
. Sistem pendinginan mesin termasuk pompa, fan dan radiator
. Sistem Pembuangan (exhaust) & peredam suara (silinder)
d. Pelumasan mesin :
Sistem pelumasan adalah integrated di dalam mesin dengan sistem full
pressure lubricatin.
Sistem dilengkapi dengan drain, pemipaan, katub pompa pelumas
dengan strainer, filter.
g. Pendinginan :
Sistem pendinginan air dilengkapi dengan jacket water cooling system,
integrated dalam mesin yang dilengkapi dengan pemipaan fitting-fitting,
katup, pompa sirkulasi, fan radiator dan kontrol.
h. Protection :
Mesin harus dilengkapi dengan proteksi yang diperlukan atau sudah
terpasang secara intergrated, alat-alat tersebut harus berfungsi sebagai
berikut :
- Bila putaran mesin 10 % melebihi putaran sinkronnya;
- Bila temperatur mesin melebihi seharusnya;
- Bila tekanan minyak pelumas hilang.
Selain mematikan mesin, maka alat-alat tersebut juga harus men-trip
sircuit breaker pengaman.
k. Kontrol Unit :
Mesin harus dilengkapi dengan unit control yang terdiri dari metric
tachometer, oil pression meter, water temperature meter, hour counter,
dimana alat-alat control ini harus sudah terhubung dengan bagian-
bagian mesin sesuai dengan keperluannya, dan terpasang di generator
panel.
l. Peralatan :
1. Radiator, expantion tank;
2. Battery rock + battery + battery changer lengkap dengan meter
pengaman. Battery type 135 AH 28 Volt, Lead acit battery.
7. Pekerjaan Lain-lain :
Pekerjaan ini tidak termasuk pondasi dan rumah Diesel (pekerjaan ini
dikerjakan oleh Pemborong sipil)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
b. Pekerjaan saluran meliputi :
1. Saluran U 30 cm tertutup beton dan U 30 cm terbuka
2. Saluran U 30 cm tertutup besi grill
3. Saluran U 50 cm tutup beton
4. Saluran U 80 cm tutup beton
5. Bak-bak kontrol ukuran 50x50 cm.
Peralatan untuk perawatan gedung digunakan Gondola tipe Mobile roof beam
dengan rail tetap diletakkan di atap.
Dengan spesifikasi :
Model : SR
System : Single Arm With Telescopic + 6 M
Turn Table
Drum Hoist
Swivel Arm
Drum Motor : Twin Hoist
Loading Capacity : 250 Kg
Lifting Height : 60 m
Cradle : 2000x650x1000
Articulated Cradle up to 2,5 M
Power : 380 v/ 3 Phase / 50 Hz
Suspension Rope : 2 x 8 mm
Lifting Speed : 8.0 M/ Min
Travelling Speed : 6.0 M/ Min
Sliding Arm Speed : 2.0 M/ Min
Turning Speed : 1.0 M/ Min
Controlling : Remote magtron system
Accessories : Intercom System
Safety Device : Up/ Down/ L/S
Turning L/S
Final L/S
Travelling L/S
Telescopic Arm L/S
Anti Collision Bar
Emergency Stop
Made in : Secalt Luxembourg, SA
Rail (Baru) IWF 250
Acces control Dikey
1. PLATTROM
Construction : Steel with Al sheet
Size : 2000x650x1000
Weight : 90 Kg
2. WIRE WINDOW
Construction : Alluminium
Motor Gear Box : Bonfiglicity
3. HOIST
Type : Mobile roof beam
Quantity : 2 (two) unit
SWL : 100 Kg
Lifting Speed : 8.0 M/ Min
Power Consumpt : 380 v/ 3 Phase/ 0.5 Kw
Self Weight : 34 Kg
Safety Device : Block Stop
Operation : Push Bultze
Power Features : Brake Reloved
Country of Crigin : Japan
4. WIRE ROPE
Diameter : 8 mm
Main Rope : 2 x 50 M
Safety Rope : 2 x 50 M
Type : Galvanized
Strenght : 3600 Kg
Structure : 6x19/ WRC
5. CABLE POWER
Type : NYYHY
Structure : 4 x 2.5
Purwokerto, 2012
ARSITEKTUR
MEKANIKAL / ELEKTRIKAL
1. Panel / MCB Merlin Gerin, ABB
2. Conduit Instalasi EGA, Clipsal setara
3. Kabel Kabelindo, Kabelmetal, Supreme
4. Lampu Philips, Osram
5. Armateure Lampu Philips, Artolite
6. Ballast Philips, Osram
7. Stop Kontak / Saklar Schneider Electric, MK, Legrand
setara
8. Lift Louser, Hyundai setara
9. Hydrant
- Pilar Hydrant, Fire Hose, Fire Hose APPRON, Ozeki
Box
- Pompa electric
- Pompa jockey Grundfos, Ebara
- Pompa diesel
- Pipa instalasi Black steel schedule 40 PPI, Spindo, SPS
10. Fire Alarm Nohtifier setara
STRUKTUR
1. Mutu Beton K-250 kg/cm2 memenuhi syarat
– syarat PBI 71, dan SKSNI T – 15
- 1991 - 03
2. Semen PC Portland cement jenis II ( sesuai
NI 8 - 1972 atau type I ASTM
memenhi S400)
3. Besi beton U 24 < Ø 12 mm dg fy = 240 mpa
U 32 > Ø 16 mm dg fy = 320 mpa
4. Kuda – kuda Baja Ringan PRYDA, GIGA ,Steeltrus
5. Pasir Sesuai syarat SKSNI T–15–1991-
03
6. Kricak Dimensi max 2,5 cm sesuai
syarat SKSNI T–15–1991-03