Anda di halaman 1dari 12

Perancangan Sistem Informasi Manajemen

Modul
Layanan Pada Rumah Sakit

1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat membuat pengaruh besar dalam semua
lapisan kegiatan di masyarakat. Teknologi informasi sebagai acuan dalam perkembangan
jaman mengakibatkan kebutuhan akan informasi meningkat tajam. Bentuk dari teknologi

informasi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem informasi
manajemen. SIM biasa dipakai oleh organisasi atau perusahaan besar yang memiliki tingkat
produktivitas yang tinggi, salah satunya adalah rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit wajib dimiliki oleh setiap rumah sakit karena proses
bisnis rumah sakit sangat rumit dan banyak sehingga dibutuhkan sebuah metode yang
mempermudah kerja tersebut. Tetapi pada kenyataannya, belum semua rumah sakit
mengimplementasikan SIMRS. SIMRS Modul Layanan akan sangat bermanfaat untuk
menangani proses Perawatan, Instalasi Gawat Darurat, Penunjang, Rekam Medis,
Penjadwalan dan Pelaporan. Hasil yang diharapkan dari perancangan SIMRS Modul Layanan
adalah sistem yang saling terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya serta mampu
menggambarkan proses yang berada dalam sistem.
Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Siti Elda Hiererra dengan membuat sebuah
perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit Subsistem Registrasi Pasien di RS. Budi Lestari
Bekasi. Perancangan tersebut menghasilkan rich picture perancangan sistem informasi, UML
Class Diagram, dan Graphical User Interface [1]. Hendik Mulyanarko menciptakan Sistem
Informasi Billling pada Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Pacitan berbasis web.
Rancangan yang dibuat adalah berupa Entity Relational Diagram, Database, dan GUI [2].
Yudhistira Adi Nugraha Paturusi menghasilkan sebuah Sistem Rekam Medis Elektronik
berbasis Social Network Web dengan keinginan untuk menggabungkan beberapa komunitas
rumah sakit menjadi satu. Hasil yang dicapai adalah perancangan database dan GUI pada web
[3]. Rachmat Agusli membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Klinik Menggunakan VB.Net.
Hasil yang diperoleh adalah rancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity
Diagram, Class Diagram, dan GUI
Erlina Dayanti membuat Sistem Informasi Data Kunjungan Pasien pada Pusat Kesehatan
Masyarakat Munjul Kabupaten Majalengka. Rancangan dibuat dalam bentuk Diagram Konteks,
Data Flow Diagram, ERD, dan Physical Data Model menghasilkan Sistem
Informasi Rekam Medis di Rsud dr slamet. Perancangan yang dibentuk adalah
Diagram Konteks, DFD, ERD, Database, dan GUI
Rika melakukan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium di Rumah Sakit
Kanker Dharmais. Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada
penggunaan metode Total Architecture Synthesis. Metode TAS dilakukan dengan lima tahap
perancangan sistem
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan memiliki perbedaan
dengan perancangan yang dilakukan oleh penulis lain. Perbedaan tersebut terletak pada desain
rancangan penulis yang saling terintegrasi dengan enam modul lain. Hasil perancangan penulis
berupa Diagram Pertukaran Data antar Modul, Diagram Konteks, DFD, PDM, dan GUI. Tujuan
dari pembuatan rancangan tersebut adalah menciptakan kemudahan untuk melihat hubungan
antar entitas, datastore antar modul, dan tampilan aplikasi.

2. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah TAS. TAS merupakan metode
perancangan yang menghasilkan perulangan untuk mencapai tujuan, menjelaskan bisnis
proses, dan mendeskripsikan arsitektur sistem. TAS merupakan metode yang dilakukan dengan
beberapa tahap perancangan. Tahap-tahap tersebut antara lain
a. Menentukan Initial Scope.
b. Menentukan Kebutuhan.
c. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses.
d. Mendesain Arsitektur Sistem.
e. Evaluasi Arsitektur.
2.1. Menentukan Initial Scope
Initial Scope merupakan proses untuk menentukan rumusan masalah, batasan masalah, dan
tujuan dari penelitian yang dilakukan. Tujuan yang ingin dicapai adalah disain Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan yang layak untuk diimplementasikan secara langsung
disebuah rumah sakit.

2.2. Menentukan Kebutuhan


Kebutuhan dalam merancang SIMRS Modul Layanan terdiri dari tiga tahapan, yaitu pencarian
informasi yang terkait dengan proses rawat jalan, melakukan studi pustaka yang berkaitan
dengan pelayanan rumah sakit, dan melakukan observasi langsung ke sebuah rumah sakit.

2.3. Mendesain Arsitektur Bisnis Proses


Arsitektur Bisnis Proses terdiri dari pembuatan standard operating procedure untuk
menjelaskan setiap proses yang ditangani pada sistem informasi dan pengilustrasian hubungan
relasional antara satu entitas dengan entitas lainnya dalam entity relationship diagram.

2.4. Mendesain Arsitektur Sistem


Arsitektur Sistem yang dihasilkan oleh perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Modul Layanan adalah berupa disain Pertukaran Data Antar Modul, Diagram Konteks, Data
Flow Diagram, Diagram Berjenjang, Normalisasi, Physical Data Model, dan Graphical User
Interface.

2.5. Evaluasi Arsitektur


Evaluasi Arsitektur merupakan tahap terakhir dalam perancangan sistem menggunakan metode
TAS. Hal ini sangat penting karena akan digunakan sebagai tolak ukur bahwa sistem informasi
yang dihasilkan dapat dikatakan baik atau tidak.

3. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka menggunakan dasar teori pada beberapa sumber untuk menunjang
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan. Rumah Sakit adalah
tempat yang memfasilitasi orang sakit dengan mencari dan menerima pelayanan kedokteran
serta tempat untuk melaksanakan pendidikan klinik bagi mahasiswa kedokteran, perawat dan
berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya . Pasien yang pernah mendapatkan perawatan
medis di rumah sakit mendapatkan sebuah dokumen rekam medis. Rekam Medis adalah
berkas yang digunakan untuk menyatakan apa, siapa, dimana, mengapa, kapan, dan
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat
informasi minimal berisikan identitas pasien, diagnosis penyakit pasien, pelayanan kesehatan,
serta pengobatan dengan merekam hasilnya .

3. Perangkat Pemodelan Sistem


Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan dibuat berdasarkan
perangkat pemodelan sistem yang ada, yaitu DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, dan
PDM. DFD adalah alat untuk menggambarkan suatu sistem yang sebelumnya ada atau sistem
baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik
yang memiliki kontak dimana data tersebut akan disimpan Diagram Konteks adalah
sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran
dari sistem . Hasil keseluruhan proses DFD Level 0 sampai Level selanjutnya dapat
digambarkan menggunakan Diagram Berjenjang. Diagram Berjenjang merupakan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan untuk keseluruhan proses yang beradapada DFD.
Rancangan database diilustrasikan ke dalam sebuah rancangan PDM. PDM merupakan model
yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data yang disimpan serta hubungan
antar data tersebut
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan pembahasan berisi perancangan dan pembahasan dari Rancangan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Modul Layanan.

4.1. Gambaran Umum Sistem


Gambaran umum sistem yang dihasilkan merupakan bentuk dari pertukaran data yang
dilakukan oleh masing-masing modul. Modul yang berada pada perancangan SIMRS berjumlah
sebanyak tujuh modul yang terdiri dari Front Office, Layanan, Farmasi, Sarana dan Prasarana,
Payroll, Human Resource Development, dan Akuntansi dan Keuangan. Gambaran umum
sistem dapat dilihat pada Gambar 1.
Data List Rawat, Data List IGD, Data List
Operasi, Data List Lab, Data List Radio
Data Ruangan
Data Kamar, Kelas, Ambulance,
Bed Data Pasien, Data
Registrasi, Data
SARANA & Request Data Diagnosa Awal
PRASARANA Kamar,Ambulance, Bed LAYANAN
V P Kelas,
Data Rekam Medis,
L Data
Transaksi Tindakan,
Jadwal Operasi Pasien, A
H Jadwal Dokter
d P
Pembaya D
Posting Data Pembayaran, D D
Bukti Pembayaran, Faktur K
j
Jaminan B
Data
AKUNTING & KEUANGAN Transaksi Tindakan PEGAWAI
FR ICE
Laporan THR, DataD P
ON
Premi BPJS, L
Data Rekonsiliasi Request Data
ran
Pegawai, Request
Status Pegawai
Data Registrasi,
PAYROLL Data Pasien Data
Pegawai, Data Pegawai
Data Transaksi Obat Status H
Pegawai
D
O
B A R

Data Pasien, Data Registrasi,


FARMA Dokumen Jaminan
SI
PASIEN
Info Obat, Data DR Unit

Data SR Unit, Data Resep, Data Penggunaan Obat Habis Pakai

Gambar 1. Gambaran Umum Sistem

Modul Layanan yang berada pada Gambar 1 memiliki hubungan dengan beberapa modul lain,
diantaranya Front Office, Farmasi, Sarana dan Prasarana, Payroll, dan HRD. Pertukaran data
diantara modul tersebut diperlukan guna menjalankan beberapa proses yang saling terkait.

4.2. Diagram Konteks


Gambar 2 merupakan Rancangan SIMRS Modul Layanan yang dibuat dalam bentuk Diagram
Konteks. Sistem Layanan memiliki hubungan dengan sembilan entitas. Sembilan entitas
tersebut adalah Dokter, Perawat, Admin, Sarana dan Prasarana, HRD, Staff Medis, Direktur
Utama, Front Office, dan Farmasi.
Diagram Konteks Sistem Layanan pada Gambar 2 menjelaskan mengenai hubungan Sistem
Layanan dengan entitas. Hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Direktur Utama yaitu saat subsistem layanan

Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap,
Laporan Mordibitas Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, Laporan
Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
2. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Front Office yaitu saat subsistem layanan

dan front office memberikan Data Registrasi, Data Pasien, Data Diagnosa Awal.
3. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Farmasi yaitu saat subsistem layanan

Data Retur Pasif dan Farmasi memberikan Info Obat, Data DR Unit.
4. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Dokter yaitu saat subsistem layanan

Tindakan Medis Umum, Pemeriksaan Pasien, Data Diagnosa Lanjutan, Data Resep, Data
Visite Dokter, Data Status Operasi.
5. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Perawat yaitu saat subsistem layanan
memberikan Data Registrasi, Data Pasien dan perawat memberikan Tindakan Medis
Umum, Data Status Triage, Data Status Pasien, Data Status IGD.
6. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Admin yaitu subsistem layanan diberikan Data

Data Tindakan Umum, Data Tindakan Penunjang, Data ICD IX CM, Data ICD X.
7. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas HRD ketika subsistem HRD memberikan data

8. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Staff Medis yaitu saat subsistem layanan

Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan Medis Penunjang, View Data
Tindakan, Verifikasi Data Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan.
9. Hubungan Sistem Layanan dengan entitas Sarana dan Prasarana yaitu saat subsistem

Data Registrasi,
Data Pasien, Data
Data Data Pasien
Registrasi,
g Diagnosa
Awal f

PERAWAT
DOKTER

Tindakan Medis Umum,


Tindakan Medis Data Status Triage, Data
Pemeriksaan Pasien, Data Status Pasien, Data
Diagnosa Lanjutan, Data Status IGD
Visite Dokter, Data ADMIN
MODUL Resep, Data SMF, Data
FARMASI Data Status Departemen,
Data Penyakit, Data f
Data Radiologi,
Laboratorium, Data
Info Obat, Data DR Umum, Data
Unit Penggunaan 2 Tindakan
Penunjang, Data ICD IX
Data Resep Obat, Data CM, Data
Habis Pakai, Data SR Unit, Data Retur LAYA ICD X
NAN Data Ruangan O
Data Tindakan Medis
Keseluruhan, Data Data Data Pegawai
Jadwal Dokter, Data Data Pasien,
Jadwal Operasi Data Diagnosa
Awal

MODUL

MODUL HRD
FO
Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap,
Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Jalan, Pengolahan Data Tindakan, Pengolahan Data Jadwal, Tindakan
Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap, Medis Penunjang, View Data Tindakan, Verifikasi Data
Laporan Mortalitas Pasien Rawat Tindakan, Pengolahan Data Tindakan Keseluruhan
Inap, Mordibitas Pasien Rawat Jalan,
Laporan
c
Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan, h
DIREKTUR
Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Data Tindakan, Data Jadwal
Laporan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
UTAMA STAFF MEDIS

Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Layanan

4.3. Diagram Berjenjang


Gambar 3 merupakanGambar Diagram Berjenjang dari Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Modul Layanan. Diagram Berjenjang digunakan untuk menggambarkan proses-proses
dari DFD Level 0 hingga DFD Level selanjutnya. Diagram Berjenjang yang dihasilkan pada
perancangan ini sampai ke DFD Level 2.
2.0

SUBSISTEM
LAYANAN
TOP LEVEL

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7


DFD
MANAJEM
MASTER
EN
DATA
IGD PERAWATAN PENUNJA
NG
REKAM MEDIS PENJADWALAN PELAPORAN
LEVEL 0

2.1.1p 2.1.6p 2.5.1 2.5.4 2.6.1p


2.2.2p
PENGOLAHAN PENGOLAHAN 2.7.1p
MANAJEMEN TRIAGE 2.3.1
2.3.2 2.3.3 2.4.1 2.4.2 2. DATA RM DATA RM PENJADWALAN LAPORAN 10
MANAJEMEN 2.2.1
MASTER MASTER DATA MERAH TINDAKAN
RAWAT RADIOLOGI DOKTER REKAP
DATA SMF RAWAT RAWAT PENGGOLON PENGOLAHAN PENYAKIT
LABORATORIUM PEMERIKSA JALAN INAP PASIEN
MEDIS
H4.
2.1.2p 2.1.7p TRIAGE AN GAN PENUNJANG
AS
2.5 2.5.5 2.6.2p
2.2.3p IL .2 2.7.2p
MANAJEMEN PENGOLAHAN
PENGOLAHAN
PENJADWALAN
MANAJEMEN MASTER DATA DATA RM IGD LAPORAN
TRIAGE DATA RM OPERASI MORDIBITAS
MASTER DATA TINDAKAN
DEPARTEMEN UMUM HIJAU LABORATORIUM PASIEN
2.1.3p 2.1.8p 2. 2.5.6p
5.
PENGOLAHAN
MANAJEMEN PENGHIMPUNAN 2.7.3p
2.2.4p DATA RM
MANAJEMEN MASTER DATA DATA RM
OPERASI LAPORAN
MASTER DATA TINDAKAN TRIAGE MORTALITAS
PENYAKIT PENUNJANG
KUNING PASIEN
2.1.4p 2.1.9p

2.7.4p
MANAJEMEN MANAJEMEN
MASTER DATA LAPORAN
MASTER DATA
OPERASI ICD IX CM KUNJUNGAN
PASIEN
2.1.5p 2.1.10p

MANAJEMEN MANAJEMEN
MASTER DATA MASTER DATA
RADIOLOGI ICD X

DFD Level 1
2.2.1. 2.3.1.1p 2.3.2.1p 2.3.3.1p 2.4.2.1p 2.4.3.1p 2.5.1.1
2.4.1.1p 2.5.4.1p
1p ANALISA p
PEMERIKSAAN PENENTUAN RUJUKA VIEW DATA
PEMERIKSAAN PENENTUAN PENANGANAN VIEW DATA
AWAL POLI NRAWAT HASIL RM
SINGKAT MEDIS OPERASI RADIOLOGI RM RAWAT
RUANG JALAN RADIOLOGI
PERAWATAN
2.3.1.2p 2.3.2.2p 2.3.3.2p 2.4.1.2p 2.4.2.2p 2.4.3.2p 2.5.1.2p 2.5.4.2p
2.2.1.2p
PEMERIKSA TINDAKAN PENANGANAN VERIFIKASI VERIFIKASI
PENENTUAN TINDAKAN TANPA ANALISA HASIL
FISIK MEDIS POLI MEDIS MEDIS DATA DATA RM
TINGKAT AN RUJUKA LABORATORIUM RAWA
RADIOLOGI RADIOLOGI
KEGAWATDAR N T
URATAN
2.3.1.3p 2.3.2.3p 2.3.2.3p 2.4.1.3p 2.4.2.3p 2.4.3.3p 2.5.2.1
2.2.1.3p PENANGANAN UPDATE 2.5.5.1p
DIAGNOSA PEMBUATAN PEMBUATAN RUJUKA
MEDIS DATA VIEW DATA RM
RESEP OBAT RESEP OBAT RAWAT
N VIEW DATA
PEMILAHAN LABORATORIUM RADIOLOGI p LABORATORIUM
INAP RM IGD
PASIEN

2.4.3.4p
2.5.2.2 2.5.5.2p
UPDATE DATA p
VERIFIKASI VERIFIKASI DATA
LABORATORIUM DATA RM
RM
IG LABORATORIUM
D

2.5.3.1p

VIEW DATA
RM OPERASI

2.5.3.2p
VERIFIKASI
DATA RM
OPER
ASI
DFD Level 2

Gambar 3. Diagram Berjenjang Sistem Layanan

168
Diagram Berjenjang pada Gambar 3 menunjukan proses-proses DFD Rancangan SIMRS
Layanan yang menghasilkan proses sampai Level 2. DFD Level 1 merupakan subproses dari
proses-proses utama pada DFD Level 0. DFD Level 2 merupakan subproses dari DFD Level 1.

4.4. DFD Level 0


Gambar 4 merupakan DFD Level 0 dari perancangan SIMRS Modul Layanan. DFD Level 0
menyajikan proses-proses utama yang berada pada rancangan SIMRS Modul Layanan.
Proses-proses tersebut diantaranya Manajemen Master Data, Perawatan, IGD, Penunjang,
Rekam Medis, Penjadwalan, dan Pelaporan. Ketujuh proses utama tersebut berkaitan dengan
sembilan entitas dalam SIMRS Modul Layanan.
Alur perancangan SIMRS Modul Layanan dimulai dari proses manajemen master data.
Manajemen master data dilakukan oleh admin yang membuat isi atau konten dari datastore
yang digunakan pada sistem informasi. Datastore tersebut digunakan untuk menyimpan
pengolahan data yang terjadi dimasing-masing proses. Proses yang pertama adalah proses
perawatan, proses IGD, dan proses penunjang. Proses tersebut dilaksanakan tergantung dari
proses pengobatan yang dijalani oleh pasien. Data registrasi yang diberikan oleh Modul Front
Office menandakan dimana seorang pasien dirawat dan mendapatkan pelayanan medis apa
saja.
Proses perawatan dapat menangani proses rawat jalan (poliklinik) dan proses rawat inap.
Proses IGD dapat menangani proses ketika pasien mendapatkan pelayanan medis di ruang
gawat darurat. Proses penunjang merupakan proses yang menangani layanan penunjang
medis seperti laboratorium, radiologi, dan kamar operasi. Proses penunjang memiliki
keterkaitan antara proses perawatan dan proses IGD melalui rujukan fasilitas penunjang yang
diarahkan oleh dokter kepada pasien. Hasil dari proses-proses tersebut, yaitu data tindakan
perawatan, data tindakan IGD, dan data tindakan penunjang bermuara ke proses rekam medis.
Proses rekam medis menghasilkan data rekam medis masing-masing pelayanan untuk
diberikan kepada proses pelaporan. Proses pelaporan merupakan rangkuman dari proses
pelayanan rumah sakit yang dihasilkan secara rutin untuk dilaporkan kepada Direktur Utama
rumah sakit.

4.5. DFD Level 1 Perawatan


DFD Level 1 Perawatan merupakan subproses dari Proses Perawatan pada DFD Level 0. DFD
Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses utama didalamnya. Ketiga subproses tersebut
diantaranya Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat Inap. Setiap subproses yang berada pada
DFD Level 1 Perawatan memiliki keterkaitan dengan entitas-entitas dan data store yang berasal
dari DFD Level 0.
DFD Level 1 Perawatan terdiri dari tiga subproses, yaitu Pemeriksaan, Rawat Jalan, dan Rawat
Inap. Alur proses bermula dari proses pemeriksaan yang memperoleh data registrasi dan data
diagnosa awal dari Modul Front Office. Data tersebut digunakan ke dalam proses untuk
melaksanakan pra tindakan medis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis
merupakan tahapan dimana seorang dokter melakukan tanya jawab terkait dengan kondisi
pasien saat itu. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter atas keluhan
yang diberikan oleh pasien dengan menggunakan kelima indera manusia. Hasil dari proses
pemeriksaan tersebut menentukan seorang pasien untuk melakukan proses rawat jalan atau
rawat inap. Rawat jalan terdiri dari beberapa poliklinik sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien, bila pada tahap pemeriksaan belum dapat mengindikasikan tujuan dari pasien tersebut
maka dokter akan mengarahkan pasien menuju poliklinik umum. Hasil dari tindakan medis pada
proses rawat jalan akan menghasilkan data resep obat yang diberikan kepada Modul Farmasi
utnuk menyediakan obat kepada pasien. Proses rawat inap sedikit berbeda dengan proses
rawat jalan dimana proses rawat inap harus melalui persetujuan dokter dan persetujuan pihak
keluarga pasien untuk melaksanakan hal tersebut.
Data SMF
Data SMF LA1 Data SMF
Data Departemen
Data Departemen Data
LA2 Departemen
Data Penyakit
Data SMF, Data Departemen, Data LA3
Data Penyakit Data Penyakit
Penyakit, Data Operasi, Data Data Operasi
Radiologi, Data Laboratorium, Data LA4 Data Operasi
f1 2.1 Operasi
Data Radiologi
ADMIN MANAJEMEN Data Radiologi LA5 Data Radiologi
MASTER DATA
Data Laboratorium Data
Data Laboratorium LA6 Laboratorium
MODUL FARMASI Data Tindakan
LA7 Umum
Data Tindakan Penunjang
Data Tindakan Penunjang Data Tindakan
LA8 Penunjang
Data ICD IX CM LA9 Data ICD IX CM
Info Obat, Data DR Unit Data ICD IX CM
Data ICD X
Data ICD X LA Data ICD X
10
Data Resep Obat Data Resep
Data Resep Obat LA
Obat LA2 Data
Data Pemeriksaan 17 Departemen Data Departemen
LA Data
Data Pemeriksaan Pemeriksaan Data Tindakan
LA7
16
LA Umu Data Tindakan
Data ICD IX CM Data ICD IX CM m Umum
D 9 LA9 Data ICD IX CM
D LA Data ICD X Data ICD IX CM
Data ICD X
Data Departemen 10
Data 2
LA2 2.3 Data Registrasi, Data Diagnosa Awal
Departemen Data
Data Tindakan Tindakan Umum Rujukan Fasilitas Penunjang . Data Tind IGD
LA7 PERAWATAN Rujukan Fasilitas Penunjang I
Umum MODUL FO Data Tind IGD LA12 Data Tind IGD
Data Tind Rawat
G
LA11 Data Tind Hasil Tindakan Penunjang Hasil Tindakan Penunjang
Rawat Data Tind Rawat

D
S

D
T T P D V T
g T S
f g
PERAWAT MODUL SARPRAS DOKTE
PERAWAT DOKTER
MODUL SARPRAS
R
D

Data Ruangan

T T S
Data LA4 Data Operasi
U Operasi
2.4 Data Radiologi
Data LA5 Data Radiologi
L Data Tind Data Tind Radiologi PENUNJANG
Laboratorium LA6 Data
Radiologi Data Tind Radiologi Laboratorium c
Data Tind Laboratorium Data Tindakan
L Data Tind Penunjang Data Tindakan
A Laboratorium Data Tind Laboratorium LA8
Penunjang
DIREKTUR UTAMA
Data Tindakan
A Data Tind Operasi Umum Data Tindakan
L Data Tind LA7
Operasi Umu
Data Tind Operasi m
A Laporan Daftar 10 Penyakit Rawat Inap, Laporan Daftar 10
Penyakit Rawat Jalan, Laporan Mordibitas Pasien Rawat Inap,
1 Data Tindakan Laporan Mortalitas Pasien Rawat Inap, Laporan Mordibitas
P Penunjang Pasien Rawat Jalan, Laporan Mortalitas Pasien Rawat Jalan,
T Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Laporan
Data Tindakan Kunjungan Pasien Rawat Jalan.
Data Tindakan
Rawat IGD

Data Tind Rawat Data Tind Rawat


Data
View Data Tind, Data Tind Rawat LA11
MODUL HRD Pengolahan Data Tind Rawat Data Tind Rawat
Data Pegawai 2.6
h * Verifikasi Data Tind, Data Tind IGD Data Tind IGD
Pengolahan Data Tind 2.5 Data Tind IGD LA12 Data Tind IGD
Jadwal Dokter, 2.7
Keseluruhan Data Tind IGD
PENJADWALAN Pengolahan Data REKAM MEDIS Data Tind Operasi Data Tind Operasi
Data Registrasi Jadwal Operasi Data Tind Operasi Data Tind PELAPORAN
LA13 Oper Data Tind Operasi
MODUL FO
Data Rekam Data Tind asi Data Tind Radiologi
Data Tind Data Tind Radiologi
Dokter, Data Medis Data Tind
LA14 Radiologi
Jadwal Operasi Data Jadwal Dokter Data Jadwal
Keseluruhan Radiologi
Data Tind Laboratorium Data Tind Laboratorium
** Data Tind
LA15 Laboratorium
Data Jadwal Data Tind Laboratorium Data Tind Laboratorium
Operasi MODUL FO
Data Jadwal Data Rec Penyakit LA20 Data Rec
Data Jadwal Operasi LA19 Penyakit Data Rec Penyakit
Operasi Data Rec Penyakit Data Rec Penyakit

Gambar 4. DFD Level 0 Sistem Layanan

170
Data Data Departemen
LA
Departemen

2
Data
Data Tindakan Umum
LA
Umum
Tindakan
7
Data Tind Rawat
LA Data Tind

Data Tind Rawat


11 Rawat

LA Data ICD IX Data ICD Tindakan Medis Umum,


9 CM
IX CM Data Status Pasien

2.3.2
Data Pemeriksaan Data Pemeriksaan
LA1 Data
Data Pemeriksaan Pasien Rawat Jalan RAWAT
Pemeriksa
an Data Ruangan
JALAN
6
LA1 Data ICD X
Data ICD X D

Tindakan Medis
0
DOKTER
Pengarahan Poli,
MODUL D DataResep Obat
2.3.1

Data Registrasi, Data Umum,


Data Resep Obat,
PEMERIKSAAN Data O
Diagnosa Awal LA Data Penggunaan Obat
Oba
t Habis Pakai,
Rese
17 D Data SR Unit, Data Retur
Pemeriksaan
Pasif
Pasien, Data f
Tindakan Medis Umum,
Diagnosa Lanjutan
Data Pemeriksaan StatusData
Pasien PERAWAT

2.3.3
g
Pasien Rawat Inap Data Ruangan
FO RAWAT
DOKTER

INAP

Tindakan Medis Umum, g

Visite Dokter, Data


Data
Resep

DOKTER

Gambar 5. DFD Level 1 Perawatan Sistem Layanan

4.6. Perancangan Database


Rancangan database yang dihasilkan adalah berupa Physical Data Model. PDM menunjukkan
tempat penyimpanan data ketika sistem sudah berjalan. Gambar 6 menunjukkan skema dari
PDM tersebut.
tb_transJual (Farmasi)
PK transJual_id tb_det_resep_obat

transJual_no
transJual_tgl
transJual_status PK det_resep_id
FK1 resep_id
registrasi_id FK1 resep_id
nama_obat
tb_resep_obat jumlah
keterangan
PK resep_id
tb_pemeriksaan tb_jadwal_grupkerja (HRD)
PK pem_id PK jadwal_grupkerja_id
PK tind_rawat_id
FK1 departemen_id tb_tind_rawat FK1 reg_id
tb_pegawai (HRD) jadwal_kerja_id
FK2 id_pegawai status_pemberian grupkerja_id
pem_awal tanggal PK id_pegawai tgl_mulai
tb_mas_icd_x tgl_selesai
FK1 reg_id nip
PK icd_x_id FK2 pem_id keterangan
nama status_aktif
tb_registrasi (FO) (Copy) pem_fisik FK3 ruangan_id
tb_ruangan (Sarpras) tb_jadwal_operasi tempat_lahir
PK reg_id kead_umum FK4 resep_id
PK jadwal_operasi_id tgl_lahir
kesadaran tanggal PK ruangan_id tb_det_jadwal_dokter
id_jeniskel
no_reg icd_x_kode diag_utama status_pasien tb_det_rawat FK1 reg_id id_agama PK det_jadwal_dokter_id
pasien_id icd_x_diagnosis diag_penyerta rujukan gedung_id
PK det_rawat_id FK2 ruangan_id gol_darah
jenis_pasien deskripsi sistole/diastole ruangan_jenis
waktu_mulai id_nikah FK1 jadwal_dokter_id
tipe_rawat kadar_pernafasan FK1 tind_rawat_id ruangan_nama waktu_selesai alamat FK2 id_pegawai
jenis_inap_id suhu ruangan_lokasi telp
nadi FK2 tin_umum_id ruangan_kondisi tanggal FK3 jadwal_grupkerja_id
jenis_layanan_id qty tmt_cpns status_kehadiran
id_pegawai tanggal asset_id
tin_umum_tarif id_gol
kamar_id FK3 icd_x_id tb_mas_tin_umum (Copy)
tb_rec_penyakit obat_pakai tmt_gol
smf_id PK tin_umum_id id_jabatan tb_jadwal_dokter
PK rec_penyakit_id qty_obat
surat_rujukan_id FK3 icd_ix_cm_id sk_penempatan PK jadwal_dokter_id
tb_registrasi (FO)
perusahaan_id kat_tindakan_id no_sip
FK3 reg_id PK reg_id
no_polis tin_umum_nama no_sik FK3 departemen_id
FK2 pem_id
keluhan tin_umum_tarif tb_tind_igd1 foto FK1 smf_id
FK1 penyakit_id tb_mas_departemen
kondisi akun_id no_reg id_status dari_jam
tanggal PK departemen_id PK tind_igd_id
tgl_masuk pasien_id id_pendidikan sampai_jam
tgl_keluar jenis_pasien id_sub_unitkerja
FK1 reg_id tanggal
wali_nama departemen_nama PK det_igd_id tipe_rawat
FK2 departemen_id
wali_alamat status_aktif tb_det_igd jenis_inap_id
FK3 ruangan_id tb_det_jadwal_operasi tb_mas_departemen (Copy)2
wali_no_tlp jenis_layanan_id
FK4 resep_id id_pegawai
wali_no_hp PK det_jadwal_operasi_id PK departemen_id
FK id_pegawai
PK penyakit_id tb_mas_operasi FK1 tind_igd_id kamar_id
tb_mas_penyakit status_triage smf_id FK1 jadwal_operasi_id
FK2 tin_umum_id departemen_nama
FK1 kat_penyakit_id PK operasi_id tanggal surat_rujukan_id FK2 id_pegawai
qty status_aktif
rujukan
nama_penyakit perusahaan_id status
FK1 departemen_id tin_umum_tarif
keterangan no_polis
operasi_nama obat_pakai tb_tind_operasi tb_mas_smf
FK3 icd_ix_cm_id keluhan
operasi_harga qty_obat PK tind_operasi_id kondisi PK smf_id
status_igd jadwal_operasi_id wali_nama status_aktif
tgl_masuk
tb_mas_kat_penyakit FK1 reg_id tgl_keluar smf_nama
PK kat_penyakit_id tb_mas_icd_ix_cm
FK3 operasi_id wali_alamat
PK det_operasi_id tanggal wali_no_tlp
nama_kategori tb_det_operasi
hasil_operasi wali_no_hp
kode_kategori FK1 tind_operasi_id
qty PK icd_ix_cm_id

tb_mas_tin_umum icd_ix_cm_kode tb_rm_radio


icd_ix_cm_tindakan
PK tin_umum_id tin_umum_harga PK rm_radio_id
deskripsi
obat_pakai
FK1 kat_tindakan_id qty_obat FK2 reg_id tb_rm_lab
tb_det_radio FK1 radio_id
tin_umum_nama status_operasi PK rm_lab_id
tin_umum_tarif FK2 icd_ix_cm_id PK det_radio_id FK3 id_pegawai
akun_id tanggal FK2 reg_id
FK1 rm_radio_id tb_mas_radiologi FK3 lab_id
PK tin_penunjang_id tin_penunjang_tarif
FK2 tin_penunjang_id PK radio_id FK4 departemen_id
tb_mas_tin_penunjang hasil
qty PK jen_spesimen_id
tb_jen_spesimen FK1 jen_spesimen_id
FK1 kat_tindakan_id catatan
radio_nama FK5 id_pegawai
tin_penunjang_nama nama_spesimen
status_aktif tanggal
tin_penunang_tarif keterangan
akun_id
tb_mas_kat_tindakan tb_mas_laboratorium
PK kat_tindakan_id tb_det_lab PK lab_id
PK pem_lab_id
kat_tindakan_kode tb_mas_pem_lab lab_nama
kat_tindakan_nama status_aktif
PK det_lab_id
FK2 tin_penunjang_id
qty FK1 lab_id
FK1 rm_lab_id
tin_penunjang_tarif lab_pemeriksaan
hasil lab_satuan
lab_jenisnormal
lab_batasbawah
Gambar 6. Rancangan Skema PDM Sistem Layanan lab_batasatas

172
Gambar 6 menunjukan rancangan PDM keseluruhan dari Sistem Informasi Rumah Sakit Modul
Layanan. Rancangan PDM menggambarkan tempat penyimpanan data dari tujuh proses utama
Sistem Rumah Sakit Modul Layanan yaitu proses manajemen master data, proses perawatan,
proses IGD, proses penunjang, proses rekam medis, proses penjadwalan, dan proses
pelaporan.

4.7. Graphical User Interface


Gambar 7 memberikan ilustrasi mengenai rancangan Graphical User Interfacedari Sistem
Layanan. Terdapat 4 hal utama yang dapat diakses user, diantaranya Master, Rekam Medis,
Penjadwalan, dan Pelaporan. Setiap tab nantinya berisikan beberapa sub proses untuk dapat
digunakan oleh user sesuai kebutuhan. Tab Master memiliki 12 tabel yang dapat diedit dan
digunakan, yaitu Departemen, SMF, Penyakit, ICD X, ICD IX CM, Kategori Penyakit, Radiologi,
Laboratorium, Pemeriksaan Lab, Operasi, Tindakan Umum dan Tindakan Penunjang.

Gambar 7.Contoh GUI Menu Master

Gambar 8 merupakan halaman GUI Master Departemen menyajikan dua bentuk fitur, yaitu edit
dan view departemen. Edit departemen digunakan untuk mengubah isian dari tabel departemen
itu sendiri (dapat menambahkan departemen baru atau mengubah status keaktifan suatu
departemen).

Gambar 8. Contoh GUI Master Departemen

Gambar 7 dan Gambar 8 merupakan contoh dari penerapan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Modul Layanan ketika digunakan menggunakan aplikasi berbasis desktop. GUI
yang dihasilkan dirancang sedemikian rupa agar dapat digunakan dengan baik oleh user.

5. Kesimpulan
Perancangan SIMRS memiliki harapan untuk dapat dikembangkan dan mengubah proses
manual menjadi otomatis, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi jika menggunakan
proses manual dapat diatasi. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
dibuat merupakan sistem informasi yang terintegrasi dengan modul lain sehingga dapat
dibuktikan dengan adanya pertukaran data antar modul. Perancangan Modul Layanan memiliki
tujuh proses utama didalamnya antara lain Manajemen Master Data, Perawatan, IGD,
Penunjang, Rekam Medis Penjadwalan, dan Pelaporan. Rancangan dibuat dalam bentuk
Pertukaran Data Antar Modul, DFD, Diagram Konteks, Diagram Berjenjang, DFD Level 0, PDM,
dan GUI.

Anda mungkin juga menyukai