Anda di halaman 1dari 23

Kompetensi RMIK

dalam Sistem Casemix

Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Maulana Tomy Abiyasa, Amd.PK, SKM
Komponen Casemix
Coding
Costing
Clinical Pathway
Teknologi Informasi
UU No 36 / Th 2014
Pasal 11 Ayat `( 11 )

Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga


keteknisian medis :
▪ Perekam medis dan informasi kesehatan,
▪ Teknik kardiovaskuler,
▪ Teknisi pelayanan darah,
▪ Refraksionis optisien/optometris,
▪ Teknisi gigi,
▪ Penata anestesi,
▪ Terapis gigi dan mulut, dan
▪ Audiologis

Perekam Medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.(Permenkes 55/2013)
MANAJEMEN PELAYANAN
RMIK

Manajemen Pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah

kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara

manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di

rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan

kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

dan menjaga rekaman.

(Permenkes 55/2013)
Manajemen Sistem Informasi

▪ Perencangan kebutuhan sistem informasi

▪ Perancangan proses bisnis:


Basis data
Pemprograman web
Algoritma dan pemprograman

▪ Pengembangan sistem informasi:


Analisa sistem
Perancangan sistem
Pengelolaan sistem informasi
Monitoring dan evaluasi sistem informasi
Audit sistem informasi
KOMPETENSI RMIK

1. Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal


2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Manajemen Data dan Informasi Kesehatan

5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah


Kesehatan Lainnya,dan Prosedur Klinis
6. Aplikasi Statistik Kesehatan,Epidemiologi Dasar, dan Biomedik
7. Manajemen Pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Alur INA-CBG’s di RS
21 DATA VARIABLE
No Field name Description

1 Nama RS

2 Nomor Kode RS

3 Kelas RS A, B, C, D,

4 Nomor Rekam Medis

5 Nomor Register

6 Nama Pasien

7 Jenis Perawatan 1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap

8 Kelas Perawatan 1. Kelas 1, 2. Kelas 2, 3. Kelas 3, 4. Kelas VIP, 5. Kelas VVIP

9 Total Biaya

10 Tanggal Masuk Tgl / Bln / Thn

11 Tanggal Keluar Tgl / Bln / Thn

12 Jumlah Hari Perawatan Tgl Keluar – Tgl Masuk + 1

13 Tanggal Lahir Tgl / Bln / Thn

14 Usia Dalam Tahun

15 Usia Dalam Hari

16 Jenis Kelamin 1. laki. 2. perempuan

17 Cara Pulang 1.Sembuh 2.Rujuk 3.Pulang Paksa 4.Meninggal Dunia 5.Tdk tahu

18 Berat Lahir

19 Kode Diagnosis Utama Satu Diagnosis

20 Kode Diagnosis Sekunder Lebih 1 Diagnosis

21 Kode Tindakan Lebih 1 Diagnosis


Tugas dan tanggung jawab perekam medis
di pelayanan casemix

M E N C ATAT D A N M E N Y I M PA N D E N G A N B E N A R D ATA I D E N T I TA S
P R I B A D I PA S I E N D A N I D E N T I TA S PA S I E N D I R U M A H S A K I T.

M E N E N T U K A N D A N M E N U L I S D E N G A N T E PAT K O D E D I A G N O S I S
U TA M A S E S U A I R E S U M E D E N G A N M E M E N U H I AT U R A N C O D I N G
( I C D 1 0 TA H U N 2 0 1 0 ) , K E M U D I A N K O D E D I A G N O S I S S E K U N D E R .

M E N E N T U K A N D A N M E N U L I S D E N G A N T E PAT K O D E P R O S E D U R
U TA M A YA N G B E R H U B U N G A N D E N G A N D I A G N O S I S U TA M A
DILANJUTKAN DENGAN MENGKODE PROSEDUR-PROSEDUR LAIN .

M E L A K U K A N P E N G O L A H A N D ATA D E N G A N E N T R I G R O U P I N G ,
GUNA :
 Pengajuan Klaim pembiayaan dengan INA CBG 5.3

 Statistik rumah sakit


Peran Dokter dan Koder

DOKTER KODER
menegakkan dan melakukan kodifikasi dari
menuliskan diagnosis diagnosis dan
primer dan sekunder (bila prosedur/tindakan yang
ada) sesuai dengan ICD 10 diisi oleh dokter yang
menulis seluruh merawat pasien sesuai
prosedur/tindakan yang dengan ICD 10 untuk
telah dilaksanakan sesuai diagnosa dan ICD 9 CM
dengan ICD – 9CM untuk prosedur/tindakan
membuat resume medis
pasien secara lengkap dan
jelas selama pasien dirawat
di rumah sakit.
 Dalam Pengkodean pondasi utamanya adalah rekam medis.
 Tanpa dokumentasi rekam medis pengkodean tidak bisa dilakukan.
 Peran dokter dalam hal ini adalah mengisi kelengkapan baik resume
medis atau pendokumentasian lainnya dalam rekam medis.
 Di samping itu faktor kejelasan dan keterbacaan dari diagnosa dokter
pada dokumen rekam medis sangat menentukan keakuratan dan
ketepatan proses pengkodean.
 Sama halnya seorang koder haruslah juga untuk berkomunikasi
dengan dokter dimana nantinya menemukan diagnosa dari dokter
yang kurang jelas dan kurang terbaca.
Keterkaitan Coding dan INA-CBG’s

 Ketepatan pengkelasan CBGs (CBGs grouping) sangat tergantung kepada


ketepatan diagnosis utama.

 Diagnosis utama akan menentukan MDC (Major Diagnostic Category) atau


sistem organ yg terlibat.

 Tingkat keparahan penyakit (severity level) ditentukan oleh diagnosis


sekunder, prosedur dan umur pasien.

 Ketepatan jumlah biaya rawatan pasien ditentukan oleh ketepatan


pengkelasan CBGs dan pemilihan diagnosis

 Mengikuti standar resmi WHO dalam pengkodean diagnosis (WHO Morbidity


Refference Group)
 Mengikuti standar resmi aturan coding ICD 10 dan ICD 9 CM
 Untuk kasus pasien bayi baru lahir (usia 0 s/d 30 hari) data berat
badan lahir dalam gram harus dimasukkan.
 Gunakan kode P (perinatal) untuk diagnosa utama jika umur
pasien kurang dari 30 hari.
 Gunakan kode O820, O821, O828 dan O829 sebagai diagnosa
utama jika terdapat prosedur tindakan bedah Caesar (caesarian
section)
 Prosedur utama mesti berkaitan dengan Diagnosa utama
(upcoding, unnecessary procedure)(upcoding, unnecessary
procedure)
Peran Kompetensi Perekam Medis Dalam Sistem
Pembiayaan Kesehatan Nasional ( JKN )

•PELAYANAN KESEHATAN PASIEN RAWAT JALAN


•SISTEM PEREKAMAN DATA IDENTITAS PASIEN ( TPPRJ , TPPGD )
•SISTEM PEREKAMAN DATA RINGKASAN PERAWATAN
•SISTEM MONITOR LEMBAR SEP / RINGKASAN PERAWATAN
•SISTEM PENGKODEAN PADA LEMBAR RINGKASAN PERAWATAN /
KENDALI
•SISTEM ENTRI DATA DAN GROUPING INA-CBG

•PELAYANAN KESEHATAN PASIEN RAWAT INAP


SISTEM PEREKAMAN DATA IDENTITAS PASIEN ( TPPRI )
SISTEM PEREKAMAN DATA DRMRI DAN RESUME PASIEN PULANG
SISTEM ASSEMBLING DRM
SISTEM REVIEW DRM
SISTEM ENTRI DATA DAN GROUPING INA-CBG
••Identitas pribadi, kepesertaan, rumah sakit & informasi
SISTEM
SISTEM PEREKAMAN
PEREKAMAN DATA
DATA
IDENTITAS rujukan
IDENTITAS PASIEN
PASIEN
( TPPRJ , TPPGD)
TPPGD) • Lembar SEP
• Lembar ringkasan perawatan d rawat jalan

SISTEM
SISTEM PEREKAMAN DATA • Identitas Poliklinik , DPJP & Tenaga medis
RINGKASAN
RINGKASAN PERAWATAN
PERAWATAN • Dx Utama, dx sekunder, dx tindakan

• Ekspedisi pengiriman & pengembalian SEP


SISTEM MONITOR
MONITOR LEMBAR
LEMBAR SEP
SEP
/ RINGKASAN PERAWATAN • Penagihan SEP yang belum kembali

• Koding Dx Utama, dx sekunder, berdasarkan Vol 3 dan


SISTEM PENGKODEAN PADA Vol 1 ICD 10 tahun 2010
LEMBAR KENDALI / RINGKASAN • Koding Dx tindakan, berdasarkan Vol 3 dan Vol 1 ICD 9CM
PERAWATAN tahun 2010

• Entri kode Dx Utama, dx sekunder, dx tindakan


SISTEM ENTRI DATA DAN
GROUPING INA-CBG • Klik grouping INA CBG 5.3
SISTEM PEREKAMAN DATA
DATA •• Identitas
Identitas pribadi,
pribadi, kepesertaan,
kepesertaan, rumah
rumah sakit
sakit &
& informasi
informasi rujukan
rujukan
IDENTITAS PASIEN (( TPPRI
TPPRI)) ••
Lembar
Lembar SEP
SEP

•• Catatan integrasi pasien,


pasien, penunjang diagnose
diagnose && tindakan
tindakan
SISTEM PEREKAMAN DATA •• Pengisian
Pengisian dx Utama, dxdx sekunder,
sekunder, dx
dx tindakan
tindakan
DRMRI
DRMRI &
& RESUME
RESUME PASIEN
PASIEN •• Koding
PULANG Koding dx
dx penyakit
penyakit & tindakan secara
secara sistem DPJP
PULANG •• Data pasien saat
saat keluar
keluar

• Review kelengkapan lembar & isi dokumen


SISTEM ASSEMBLING • Menyusun lembar/ berkas secara kronologi yankes PJRM
DRM • Meminta dokter/ tenaga medis guna melengkapi berkas dokumen

KODER-
SISTEM REVIEW DOKUMEN • Mereview dx penyakit & tindakan d setiap berkas DRM VERIF INTERNAL
REKAM MEDIS & RESUME
• Konfirmasi pada PJRM jika di temukan ketidak lengkapan berkas
PASIEN PULANG
• Konfirmasi pada DPJP jika di temukan ketidak lengkapan diagnosa

• Cetak ulang resume pulang pasien


SISTEM ENTRI DATA DAN • Klik grouping INA CBG 5.3 KODER-
GROUPING INA-CBG CASEMIX
• Cetak klaim individu
Manfaat Penggunaan INA CBG
Bagi Pasien

 Adanya kepastian dalam pelayanan dengan prioritas


pengobatan berdasarkan derajat keparahan
Dengan adanya batasan pada lama rawat (length of stay)
pasien mendapatkan perhatian lebih dalam tindakan medis
dari para petugas rumah sakit, karena berapapun lama rawat
yang dilakukan biayanya sudah ditentukan.
Mengurangi pemeriksaan dan penggunaan alat medis yang
berlebihan oleh tenaga medis sehingga mengurangi resiko
yang dihadapi pasien.
Bagi Rumah Sakit

Rumah Sakit mendapat pembiayaan berdasarkan kepada


beban kerja sebenarnya.
Dapat meningkatkan mutu & efisiensi pelayanan Rumah
Sakit.
Dokter atau klinisi dapat memberikan pengobatan yang tepat
untuk kualitas pelayanan lebih baik berdasarkan derajat
keparahan, meningkatkan komunikasi antar spesialisasi atau
multidisiplin ilmu agar perawatan dapat secara komprehensif
serta dapat memonitor QA dengan cara yang lebih objektif.
Perencanaan budget anggaran pembiayaan dan belanja yang
lebih akurat.
Dapat untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan
oleh masing-masing klinisi.
Keadilan (equity) yang lebih baik dalam pengalokasian budget
anggaran.
Mendukung sistem perawatan pasien dengan menerapkan
Bagi Provider

Dapat meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian anggaran


pembiayaan kesehatan.
Dengan anggaran pembiayaan yang efisien, equity terhadap
masyarakat luas akan akan terjangkau.
Secara kualitas pelayanan yang diberikan akan lebih baik
sehingga meningkatkan kepuasan pasien dan
provider/Pemerintah.
Penghitungan tarif pelayanan lebih objektif dan berdasarkan
kepada biaya yang sebenarnya.Dalam pelaksanaan Case Mix
INA-CBGs, peran koding sangat menentukan, dimana logic
software yang digunakan untuk menetukan tarif adalah
dengan pedoman ICD 10 untuk menentukan diagnosis dan ICD
9 CM untuk tindakan atau prosedur.
• Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBGs ditentukan
oleh Diagnosis dan Prosedur.
• Kesalahan penulisan diagnosis akan mempengaruhi tarif. Tarif bisa
menjadi lebih besar atau lebih kecil.
• Diagnosis dalam kaidah CBGs, harus ditentukan diagnosa utama dan
diagnosa penyerta.
• Diagnosa penyerta terdiri dari Komplikasi dan Komorbiditas.
• Diagnosis penyerta juga dapat mempengaruhi besar kecilnya tarif,
karena akan mempengaruhi level severity (tingkat keparahan) yang
diderita oleh pasien.
• Logikanya pasien yang dirawat terjadi komplikasi, maka akan
mempengaruhi lama perawatan di rumah sakit.
• Jika lama perawatan bertambah lama dibanding tidak terjadi
komplikasi, maka akan menambah jumlah pembiayaan dalam
perawatan.
• Jika terdapat lebih dari satu diagnosis maka dipilih satu diagnosis
yang paling banyak menggunakan resources (SDM, bahan pakai habis,
peralatan medik, tes pemeriksaan dan lainnya.
Pembayaran Casemix

• casemix payment
Prospective • Capitation Payment
Payment
• Global Budget
Sistem Case-Mix adalah klasifikasi episode perawatan pasien yang
dibuat untuk mengelompokkan kelas-kelas yang relatif homogen
dengan memperhatikan sumber daya yang digunakan dan berisi
pasien dengan karakteristik klinis yang serupa(George Palmer, Beth
Reid).

Case-Mix merupakan suatu format klasifikasi yang berisikan kombinasi


beberapa jenis penyakit dan tindakan pelayanan di suatu rumah sakit
dengan pembiayaan yang dikaitkan dengan mutu dan efektivitas
pelayanan.
TUGAS MINGGUAN
Jelaskan peran PMIK dalam 4 komponen casemix yang meliputi :

1. CODING
2. COSTING
3. CLINICAL PATHWAY
4. SISTEM INFORMASI

Anda mungkin juga menyukai