Anda di halaman 1dari 87

KONSEP KESELAMATAN PASIEN

Tentang saya

Ratih Haendrawati

Karanglo Baru Blok A4


Donoharjo Ngaglik Sleman
081328847167
ratihhaendrawati@yahoo.com
Keselamatan Pasien Rumah Sakit - KPRS
• Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien
lebih aman.
• Hal ini termasuk: *asesmen risiko, *identifikasi
& pengelolaan hal yg berhub dgn risiko pasien,
*pelaporan & analisis insiden,
*kemampuan belajar dr insiden & tindak
lanjutnya serta *implementasi solusi utk
meminimalkan timbulnya risiko. (KKP-RS)
Tujuan Sistem Keselamatan Pasien RS
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien &
masyarakat
3. Menurunnya KTD di RS.
4. Terlaksananya program2 pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan KTD
Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 4
DepKes RI, 2006
“JUMBO JET UNITS”
Di Amerika th 1997
(98.000 pasien meninggal krn AEs/tahun)

Dalam 1 tahun
Setiap hari 1 pesawat jumbo jet
Berpenumpang 268 orang
jatuh – meninggal !!
NY KLL motor 43.458
KESELAMATAN PASIEN dlm UU no 44
th 2009 ttg Rumah Sakit

Permenkes 1691 / VIII / 2011


Tentang KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Pasal 9 Permenkes 1691
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan
kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yg kuat
& jelas ttg keselamatan pasien di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yg
potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf agar mudah
melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKPRS
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN, Dorong
staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana
& mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN,
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk
melakukan perubahan pada sistem pelayanan
SASARAN KESELAMATAN
PASIEN Pasal 8 Permenkes 1691

Bab IX PMKP, Standar 3 Layanan Klinis & SKP


6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN

IDENTIFIKASI
PASIEN DENGAN
TEPAT 2. KOMUNIKASI
EFEKTIF

3. KEAMANAN OBAT-OBATAN
4. TEPAT
LOKASI,
PROSEDUR, 5. KURANGI RISIKO
PASIEN INFEKSI

6. KURANGI RISIKO
PASIEN JATUH
SASARAN 1

IDENTIFIKASI
PASIEN
DENGAN
TEPAT
PENDAHULUAN
UK National Patient Safety
Agency (2003-2005):
236 insiden & near krn salah
data pd gelang identitas

Data JCI:13 % USA National Center for


surgical error, Patient Safety (2000–
67% kesalahan 2003):> 100 pasien salah
transfusi darah identifikasi

Medical error
karena tidak
identifikasi
pasien
dengan benar
Elemen penilaian SKP 1
•Pasien diidentifikasi menggunakan
dua identitas,tdk boleh mengguna
kan nomer kamar / lokasi.
•Pasien diidentifikasi sebelum
pemberian obat, darah & produk
darah.
•Pasien diidentifikasi sebelum
pengambilan darah & specimen lain
utk keperluan pemeriksaan.
*Kebijakan & prosedur mendukung
praktik Identifikasi yg konsisten
pd semua situasi & lokasi
MAKSUD & TUJUAN SKP 1

1
n te pa t& 2
p atan
si d e n ga a ke te d is/
e n ti fika an gk at n y n m e
Ter id n g a k n/ n in laya na
a s i en y a n da ka Me a n p e p a s ien
benar p n/ ti e ri a
i m a p e lay a n a pemb atan kepad
mene r pe raw
ke
r o s e d ur
p
Meningkatkan identifikasi pasien secara tepat
KAPAN SKP 1 DILAKUKAN

2 d a rah
h m bil
1 t , a ra
en ga t l a in
b a d M i m e n
ri o uk s p ec
b e rod &
em /p
M rah Bab VII Layanan Klinis Berorientasi Pasien
da Standar 6 Pelaksanaan Pelayanan
Elemen 3 Penggunaan & Pemberian darah/ produk darah
KAPAN SKP 1 DILAKUKAN

3
ros e dur 4
e l u m P a n sfer
Se b m entr
akan Sebel um
& ti n d
a ma r l ain
k
bayi ke
IDENTIFIKASI SPESIMEN
Bab VIII MPLK, St 1 Pelayanan Lab
WARNA GELANG

LAKI-LAKI PEREMPUAN
BIRU PINK

???
WARNA GELANG RISIKO

ALERGI RISK FALL


MERAH KUNING

DNR
UNGU
Contoh tanda risiko

23
JIWA ?
Luka Bakar?
NAMA
PASIEN

TANGGAL
LAHIR

NOMOR
MR

IDENTIFIKASI
ALAMAT,
dll, NO KM

MINIMAL 2
Lengan Dipasang di
kanan
mana ?
Lengan kiri

KAKI
KANAN

KAKI KIRI
Identifikasi di pendaftaran puskesmas
Bab VII Layanan Klinis Berorientasi Pasien, standar 1 Proses Pendaftaran

Identifikasi Pasien diminta menyebutkan nama, tanggal lahir & alamat


Cocokkan dg identitas resmi/KTP/SIM
Identifikasi kebutuhan pasien
IDENTIFIKASI RAJAL / PENUNJANG

VERBAL • MEMANGGIL NAMA PASIEN


• ( bila sudah mendekat )

• Nama
• Tanggal Lahir

VISUAL •

No CM
Alamat
• BERKAS RM
IDENTIFIKASI SEBELUM TINDAKAN
• Nama

VERBAL
• Tanggal lahir
• No CM
• Alamat
• Pertanyaan terbuka

• Nama
• Tanggal Lahir

VISUAL •

No CM
Alamat
• BARCODE
Cara identifikasi saat pengambilan darah
Pa
sie
n
tid
ak
sa
da
r
Pi
nd
ah
te
m
pa
tt
id
ur

Pi
nd
ah
ka
m
Pi ar
n
Salah identifikasi saat:

d a h
R
S
SKP 2
MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF
PENDAHULUAN
 Banyak KTD di RS disebabkan masalah
komunikasi termasuk di Bag
Keperawatan.

 Data hasil RCA salah satu RS di


Amerika :
 65% sentinel event ,
 90% penyebabnya adl komunikasi
 50% terjadi saat serah terima
informasi pasien. ( JCI, Journal on
Quality and Patient Safety, Vol.32,
March 2006 )

 1 Januari 2006, JCI menetapkan IPSG


2, “ Meningkatkan komunikasi efektif “
Daftar Critical
singkatan
Result Value/
baku yangnilai-nilai
“ Readtidak boleh
pemeriksaan“ Hand-off
digunakan.yang kritis
communicati
back “. ons “

ELEMEN
SASARAN
No. 2
KOMUNIKASI

Antar • Verbal langsung


• Tertulis
petugas • Elektronik

Petugas • Verbal
dengan pasien • Non verbal
Kesalahan yang sering terjadi
• Order melalui verbal & atau telepon saat
pelaporan hasil tes kritis
Contoh :
SOTATIK CYTOTEC

PHENOberbital PHENTOberbital

Lasix Plavik
SBAR mrp kerangka acuan dlm
pelaporan kondisi pasien
yg
memerlukan perhatian
atau tindakan segera.
SITUATION
Kondisi terkini yg terjadi pd pasien?
BACKGROUND
Informasi penting apa yg berhubungan dgn kondisi pasien terkini
ASSESSMENT
Hasil pengkajian kondisi pasien yg terkini
RECOMMENDATION
Apa yg perlu dilakukan utk mengatasi masalah pasien saat ini
Perintah lisan/ lewat telepon
• Read back
• Write back/ Write DOWN
• Rekonfirm
HAND OFF COMMUNICATIONS
( Komunikasi Serah terima pasien antar
perawat dan/staf medis )
RS mengimplementasikan
pendekatan yg standar/baku
utk “ Metode komunikasi
serah terima informasi
kesehatan pasien “.
Tujuan: menyediakan informasi
akurat, tepat waktu ttg rencana
keperawatan, pengobatan, kondisi
terkini & perubahan kondisi pasien
yg baru saja tjd / yg dpt diprediksi
selanjutnya
Pelaporan Hasil Kritis Dan Pemeriksaan Cito
Bab VIII Manajemen Penunjang Layanan Klinis, St 1 Pelayanan Lab

1. Proses penyampaian hasil kritis


kpd dokter yg merawat
2. Nilai / Hasil kritis (critical values
/ result)
hasil pemeriksaan diagnostik/
penunjang yg memerlukan
penanganan segera.

3. Proses penyampaian nilai hasil


pemeriksaan yg perlu
penanganan segera & harus
dilaporkan ke Dokter dlm
waktu kurang dari 1 (satu)
jam.
Dokter, bila tidak bisa
Petugas Laboratorium hubungi dokter/
Petugas Radiologi HASIL KRITIS perawat ruangan
Yang merekam EKG Dokter/ perawat penerima pesan:
Catat pesan, tanggal, jam, nama
Catat tanggal, jam, penelepon dengan TBaK
nama yang dihubungi, nama
penelepon
Perawat ruangan yg
Penyampaian menerima pesan: 15
hasil sesuai menit I melapor ke
SPO Dokter

15 menit III : 15 menit II :


Divisi / DPJP
TINDAKAN
Konsulen jaga
SKP 3

HIGH
ALERT

MENINGKATKAN
KEAMANAN OBAT OBAT
YANG HARUS
DIWASPADAI

Bab VIII MPLK, St 2 Pelayanan Obat


Pendahuluan

• Medication error 
penyebab paling sering
membahayakan pasien

• “ High alert drugs “


adalah obat-obat yg scr
signifikan berisiko
membahayakan pasien
bila digunakan dgn
salah / pengelolaan yg
kurang tepat.

http://www.ismp.org
TUJUAN
Mencegah kesalahan pemberian obat akibat
nama obat yg membingungkan ( Look a like,
sound a like drugs ) LASA/ SALAD

Mengurangi/ menghilangkan kejadian


kesalahan pemberian elektrolit konsentrat.
Elektrolit konsentrat hanya disimpan di farmasi
tdk di ruang rawat, kec di area ttt sesuai kebutuhan

Mengurang risiko medication error akibat obat2


/ cairan lain dlm kontainer yg tidak berlabel
injeksi
potassium
opium chloride
dan intravenous
( atau
phosphateanticoagulants
)
narkotik ,
concentrate ( heparin
, )
sodium
chloride
insulin solutions >
Obat yg dari 0.9%.
paling sering
menyebabka
n KTD &
Sentinel
Event

Study oleh Institute for Safe Medication Practices ( ISMP ) di US


Elektrolit Pekat

Natrium klorida 3%
Kolf 500 ml

Kalium klorida 7,46%


ampul 25 ml
OBAT HIGH ALERT
Apa yang harus dilakukan ?
Label per kemasan terkecil
Tempat penyimpanan terpisah
Double check

HIGH
ALERT
High HIGH
PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT Alert
ALERT

 Pisahkan obat high alert dr obat


lain sesuai Daftar Obat High Alert

 Tempelkan stiker merah/ kuning


bertuliskan “High Alert” di setiap obat
high alert

 Beri selotip merah di sekeliling


tempat penyimpanan obat HA yg
terpisah dr obat lain

 Simpan obat sitostatika & obat


narkotik scr terpisah dr obat high
alert lainnya
OBAT LASA ? LaSa
LASA : Look A like Sound A like
NORUM : Nama Obat dan RUpa Mirip
Obat yg dengan obat padanannya
kemasan atau rupanya scr visual mirip
Nama generik atau nama dagangnya bila
terdengar atau tertulis mirip

Indexon 5 mg/ml

Adrenaline 1 mg/ml
OBAT LASA ? LaSa
• Mefinter (asam mefenamat) Metifer
(mecobalamin)
• Leschol (fluvastatin) Lesichol (lesitin, vit)
• Proza (ekstrak echinaceae, vit C, Zn) Prozac
(fluozetine)
• Sotatic (metoklopramid) Cytotec
(misoprostol)
LaSa OBAT LASA
Apa yang harus dilakukan
Lafalkan saat komunikasi verbal (Nato
Phonetic Alphabet)
Label pd tempat penyimpanan
Ditempatkan tidak bersebelahan dg obat
padanannya
Double check
Di setiap tempat penyimpanan Obat di satelit
Farmasi / bangsal tersedia :
• Daftar Obat High Alert
• Daftar Obat Lasa
7 benar pemberian obat
Bab VIII MPLK, St 2 Pelayanan Obat

• Benar obat
• Benar dosis
• Benar cara
• Benar waktu
• Benar pasien
• Benar informasi
• Benar dokumentasi
Pelabelan obat
• Beri label nama obat dgn jelas
menggunakan huruf balok.
• Tuliskan nama pasien, tgl lahir, no RM,
nama obat, kekuatan, jumlah,
kuantitas pengenceran & volume, tgl
persiapan & kadaluwarsa.
• Verifikasi verbal & visual dilakukan oleh
2 orang
• Menyiapkan obat & larutan pd satu saat
& memberi label hanya pd satu saat
• Review obat & larutan saat operan jaga.
SKP 4

Mengurangi risiko salah lokasi


salah prosedur, salah pasien
Operasi
Bab VII, St 7 Pelayanan Anestesi lokal, Sedasi & Pembedahan, Elemen 2
SKP.4 : Menjamin benar sisi operasi yg tepat, prosedur yg
benar & pasien yg benar

1. Dokter operator melakukan penandaan lokasi operasi di


ruang rawat dgn spidol / skin marker, melibatkan pasien
dlm prosesnya. Paling lambat penandaan dilakukan di
ruang persiapan.
2. Perawat melakukan verifikasi pra operasi : benar sisi/
lokasi operasi, benar prosedur operasi & benar pasien,
serta verifikasi pra operasi bahwa semua dokumentasi &
peralatan yg dibutuhkan diterima dgn benar & berfungsi.
3. Seluruh anggota tim operasi melakukan komunikasi
scr verbal & mendokumentasikan prosedur time out
sesaat sebelum mulai operasi
3 ( tiga ) Elemen penting
dalam SPO
• Penandaan lokasi pembedahan
– Beberapa pengecualian
• Checklist sebelum pembedahan dilakukan
– Untuk memastikan semua siap pd tempatnya,
termasuk kesiapan peralatan & instrument bedah
• Time out
Salah amputasi
Marking site
PENANDAAN PD KASUS

Laterality Multiple level


vertebra

Multiple Strultur
Falank
PENANDAAN PD RAD

Gigi & dental Tulang


chard belakang

Ureteroscopi
i t em
19 klist
c
che
(sebelum induksi)
Pastikan •Tepat Pasien ( identifikasi )
•Tepat sisi lokasi operasi ( Marking site )

Pastikan •Obat - obatan


•Alat-alat yg dibutuhkan

Pastikan •Informet consent


•Dokumen penunjang
(sebelum insisi)

Pastikan •Seluruh Tim lengkap ( sebut nama )


•Tepat sisi lokasi operasi, Dx

Pastikan •Obat – obatan siap


•Alat-alat steril

Pastikan •Foto Rontgen, Ct Scan, MRI, dll (Tayang)


(sebelum tutup kulit)
• Nama Prosedur
Pastikan
kembali • Instrumen, Kasa, Jarum,
dll dihitung

Pastikan •Spesimen telah diberi label


kembali •Adakah masalah dng peralatan selama Op

Pastikan • Review masalah utama yg


kembali
harus diperhatikan
SKP 5
MENGURANGI RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN
KESEHATAN
SAAT HIGIENE TANGAN
1. SEBELUM KONTAK PASIEN

2. SEBELUM TINDAKAN INVASIF

3. SETELAH KONTAK PASIEN

4. SETELAH KONTAK CAIRAN TUBUH

5. SETELAH KONTAK LINGKUNGAN

72
SKP 6
i
n Data Statistik Tentang Kejadian Jatuh
j
J
a
t
u

u
h

m
e
n
g

r
a
k
i
b
a
t

y
k
a
n

9
0
%

f
r
a
k

&
t
u
r

H
i
p

&

2
0

t
%

m
e
n

r
i
n
g
g
a
l

a
d
u
n
i
a

u
p
e
r
t
a

m
h
u
n
n
y
a

a
(
A
I
G

c
o
u
n
s
u

(
l
t
a
n
t
,

A
2
0
0
8
)

I
G Kejadian Ini Bisa di cegah
8 Isue Terkait Risiko Pasien Cidera akibat jatuh

ta n
oba
bat
1. O uruk
ygb b a2
ta n al ti
ih a nt
n gl me
e us
2. P n stat
cocok
ah a tdk
er ub p atu
3. P 4. S e
L ic in
tai
5. Lan ur
rn it
k Fu
anya
6. B ata
dk R
an t a ng
d r
7. M
e
dra si ku
.H i
8
Mengurangi Risiko Cedera
Akibat Jatuh
 Melakukan pengkajian ulang scr
berkala mengenai risiko pasien jatuh,
Termasuk risiko potensial yg
berhubungan dgn jadwal pemberian
obat
Mengambil tindakan utk mengurangi
semua risiko yg telah
diidentifikasikan tersebut.
78
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN

Pengobatan :
Usia
Riwayat Jatuh
- Antihipertensi
- Hiploglikemik
Kondisi kesehatan
- Antidepresan
Bantuan ambulasi
- Neurotropik,Laxative
Gaya berjalan/
- Sedatif, Diuretik
berpindah
- Antikoagulan
Status mental
79
INSTRUMEN RISIKO JATUH DI RS SARDJITO

• HUMPTY DUMPTY Pasien anak

• EDMONSON Pasien jiwa

• MORSE SCALE Pasien dewasa

• GET UP AND GO Rawat jalan


Fall Morse Scale
PARAMETER STATUS KEADAAN SKORE
Riwayat jatuh 3 bulan terakhir) Tidak pernah 0
Pernah 25
Kondisi kesehatan Lebih dari 1 diagnosa penyakit 15
Alat bantu jalan/ bantuan Tidak ada 0
ambulasi
Di tempat tidur, butuh bantuan perawat, 0
memakai kursi roda
Kruk,tongkat, wolker 15
Furniture dindung, meja,kursi almari 30
Terapi intravena /Heparin ya 20
Gaya berjalan/ Berpindah Normal/ di tempat tidur/imobil 0
Lemah 10
Terganggu/ kerusakan 20
Status mental Orientasi dengan kemampuan sendiri 0
Lupa keterbatasan/ tidak menyadari 15
kelemahanya
Penilaian Risiko Jatuh Rawat Jalan
Modifikasi Get Up and Go Test
KOMPONEN PENILAIAN Ya Tdk
a. Perhatikan cara berjalan pasien saat akan duduk di    
kursi. Apakah pasien tampak tidak seimbang
(sempoyongan / limbung)?
a. Apakah pasien memegang pinggiran kursi /meja    
/benda lain sbg penopang saat akan duduk?

• Tidak berisiko (tidak ditemukan a dan b)


• Berisiko rendah (ditemukan a atau b)
• Berisiko tinggi (ditemukan a dan b)
ASSESSMENT RISIKO JATUH
1. Memonitor pasien sejak masuk
2. Memonitor dgn ketat pasien
yg mempunyai risiko tinggi :
memberikan tanda/ alert
( sesuai warna universal )
3. Libatkan pasien / keluarga dlm
upaya pencegahan risiko jatuh
4. Laporan peristiwa pasien jatuh
UPAYA PENCEGAHAN
•Monitoring kondisi tempat tidur pasien, brancart, kursi
roda scr berkala & kontinyu.
•Jaga penerangan ruang perawatan pasien.
•Yakinkan bel pasien,meja mudah dijangkau.
•Pastikan roda standart infus dlm keadaan baik, mudah
bergerak.
•Lantai kamar mandi pasien,jgn licin.
Tanda risiko jatuh
1. Beri tanda risiko jatuh (segitiga) di
tempat tidur pasien, pintu, apabila score
penilaian mencapai risiko tinggi.
2. Beri tanda risiko jatuh warna kuning pd
gelang identitas pasien
3. Lakukan Edukasi pasien yg berisiko
jatuh.
4. Dokumentasikan pd formulir penilaian
risiko jatuh & pd lembar grafik VS.

Pasien berisiko jatuh yg sedang mobilisasi


menggunakan brankart / kursi roda  tanda
risiko jatuh segitiga kuning pd alat
transportasi tsb.
KEGIATAN MENGENCANGKAN SEKRUP
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai