Anda di halaman 1dari 14

UPTD PUSKESMAS KRAS No.

Dokumen :
KABUPATEN KEDIRI
Revisi :
PANDUAN
AKREDITASI
PUSKESMAS IDENTIFIKASI DENGAN BENAR
Tgl Berlaku :

KEDIRI
TAHUN 2019

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 1


LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN
MANAJEMEN RISIKO

Disusun untuk menjadi acuan dalam Peningkatan mutu keselamatan pasien


Di UPTD Puskesmas Kras

Disahkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Kras

drg. AGUS SETYONO


NIP. 19771203 200312 1 003

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 2


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 3


BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
Pengertian identifikasi pasien adalah proses pengumpulan data dan
pencatatan segala keterangan tentang bukti bukti dari seseorang sehingga kita
dapat menetapkan dan menyamakan keteranga tersebut dengan individu seseorang.
Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda atau pembeda yang
mencakup nomor rekam medis dan idntitas pasien dengan tujuan agar dapat
membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya guna ketepatan
pemberian layanan, pengobatan dan tindakan atau prosedur kepada pasien.
Tujuan dari mengidentifikasi pasien denga benar adalah :
a. Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksutkan untuk mendapatkan
pelayanan atau pengbatan dengan cara yang dapat dipercaya/ reliable
b. Untuk mencocokan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
c. Untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama
perawatan di puskesmas
d. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi.
Kesalahan ini dapat berupa : salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan
medikasi, kesalahan injeksi dan pemeriksaan diagnostik
e. Mengurangi kejadian cedera pada pasien
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dariinsiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien).
1. Keselamatan pasien di sarana pelayanan kesehatan adalah upaya yang
dirancang untuk mencegah terjadinya outcome yang tidak diharapkan sebagai
akibat tindakan yang tidak aman atau kondisi laten di sarana pelayanan
kesehatan.
2. Insiden Keselamatan adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien.
3. Kondisi berpotensi Cedera (KPC): kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden (PMK 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien).
4. Kejadian Nyaris Cedera (KNC): terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien (PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien).

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 1


Kejadian atau situasi yang sebenarnya dapat menimbulkan cedera, tetapi
belum terjadi karena secara kebetulan diketahuan atau upaya pencegahan
segera dilakukan.
5. Kejadian Tidak Cedera (KTC): Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi
tidak timbul cedera. Terjadi penanganan klinis yang tidak sesuai pada pasien,
tetapi tidak terjadi cedera.
6. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD): Insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien. Cedera yang diakibatkan oleh tatakelola klinis bukan karena latar
belakang kondisi pasien.
7. Kejadian Sentinel merupakan kejadian tidak diharapkan (KTD) yang
mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer
dan membutuhkan intervensi untuk mempertahankan kehidupan, baik fisik
maupun psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan
pasien.
8. Risiko: probabilitas terjadinya insiden.
9. Kesalahan ( Medical error): deviasi antara apa yang dikerjakan dengan apa
yang seharusnya dikerjakan, kegagalan dari tindakan yang direncanakan
dalam mencapai hasil yang diharapkan dapat diakibatkan karena melaksanakan
suatu tindakan ( commission ) atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan ( Omission ).
10. Hazard: suatu keadaan, agen atau tindakan yang berpotensi menyebabkan
cedera.
11. Root Cause Analysis (RCA): suatu proses untuk mengekplorasi semua faktor
yang mungkin berhubungan dengan suatu kejadian dengan menanyakan apa
kejadian yang terjadi, mengapa kejadian tersebut terjadi, dan apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah kejadian tersebut terjadi lagi di masa mendatang.
Pertanyaan “mengapa / why ” yang diulang agar mendapat akar penyebabnya
dan tim investigator mendapat fakta bukan hasik spekulasi.
12. Register Risiko : suatu alat untuk mendokumentasikan risiko-risiko dan
tindakan untuk mengelola risiko tersebut.
13. Failure Modes and Effects Analysis (FMEA): suatu pendekatan untuk
mengenali dan menemukan kemungkina terjadinya kegagalan pada sistem dan
strategi untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut.

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 2


BAB II
RUANG LINGKUP

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dan pelaksanaan identifikasi pasien mencakup semua pasien
rawat jalan yang berkunjung ke Puskesmas Kras dan pasien yang akan menjalani
prosedur pelaksanaan identifikasi pasien adalah semua tenaga kesehatan ( medis,
perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya ), staf administratif, dan staf
pendukung yang bekerja di puskesmas Kras.
Kebijakan dan prosedur secara kolaboratif di kembangkan untuk
memperbaiki proses identifikasi, khususnya proses yang digunakan untuk
mengidentifikasi pasien. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
identifikasi pasien :
1. Pemberian obat
2. Pemberian tindakan medis ( invasif )
3. Pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis
4. Pemberian pengobatan atau tindakan lain
5. Intervensi pembedahan
6. Rujukan
7. Konfirmasi kematian

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 3


BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata Laksana Identifikasi Pasien


Kebijakan dan/atau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara untuk
mengidentifikasi seseorang pasien seperti nama pasien, dengan nomor identifikasi
menggunakan nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang (identitas pasien) dengan
Nomor kamar atau lokasi pasien tidak bisa digunakan untuk identifikasi.
Kegiatan identifikasi pasien merupakan hal yang terintegrasi, sehinggan
penerapan ini diperlukan standart operasional prosedur untuk pelaksanaan
identifikasi pelangga. Minimal terdapat dua identitas pasien meliputi nama pasien
dan tanggal lahir.
Kebijakan dan/prosedur juga menjelaskan penggunakan dua
pengidentifikasi/penanda yang berbeda pada lokasi yang berbeda di Puskesmas,
seperti di pelayanan rawat jalan dan RGD. Identifikasi terhadap pasien koma/ tidak
sadar yang tanpa identitas, juga termasuk tata laksana identifikasi pasien.

Tata laksana identifikasi pasien adalah sebagai berikut :

1. Menanyakan nama lengkap pasien dan tanggal lahir


2. Identifikasi pasien dapat menggunakan nomor rekam medik (NRM)
3. Menggunakan komunikasi aktif / pertanyaan terbuka dalam mengidentifikasi

Identifikasi pasien menggunakan dokumen foto :

1. Pasien yang tidak memiliki ekstremitas


2. Pasien dengan luka bakar luar
3. Pasien psikiatri yang tidak memungkinkan untuk dipasang gelang identitas
4. Pasien tanpa identitas

Identifikasi pasien menggunakan gelang identitas pasien


Gelang nama pasien diberikan berdasarkan jenis warna dengan ketentuan, berikut :
1. Gelang warna merah jambu diberikan kepada pasien perempuan
2. Gelang warna biru diberikan pada pasien laki-laki
3. Gelang warna putih diberikan kepada pasien berjenis kelamin ambigu
Label pada gelang identitas berisi :
1. Tanggal lahir
2. Jenis kelamin dan
3. Nomor rekam medik pasien

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 4


Identifikasi pasien berisiko menggunakan gelang identitas :
1. Warna merah diberikan kepada pasien yang mengalami alergi terhadap obat-
obatan terutama obat antibiotik
2. Warna kuning diberikan kepada pasien yang mempunyai risiko jatuh
Pemberian klip atau strip warna diberikan pada pasien :
1. Klip merah : pasien dengan risiko alergi
2. Klip kuning : pasien dengan risiko jatuh
3. Klip ungu : pasien dengan DNR ( Do not resucitate )
4. Klip pink : pasien dengan keterbatasan ekstrim
Pelaksanaan identifikasi di Puskesmas Kras
Identifikasi yang dilakukan di Puskesmas Kras yang merupakan puskesmas rawat
jalan dilakukan pada saat mendaftar, tindakan medis, tindakan pengambilan
sampling laborat, layanan konseling dan pemberian obat harus selalu minimal
menanyakan nama, tanggal lahir dan atau ibu kandung tanpa diberikan gelang
apabila pasien ada kendala fungsi wicara ataupun pendengaran yang berkurang
identitas tetap pasien ditanyakan kepada pendamping pasien.
Pasien yang baru mendaftar untuk mendapatkan pelayanan diidentifikasi
secara benar dan komprehensif yang diupayakan oleh Puskesmas Kras yaitu
dengan membuat assesment awal yang berisi identitas pasien secara lengkap
tentang kondisi awal pasien datang ke Puskesmas Kras. Cara penulisan identitas
pasien dengan menggunakan huruf balok untuk menghindari kesalahan membaca
yang bisa berakibat cedera pasien.
Indikator mutu identifikasi pasien dengan benar adalah :
Tidak terjadinya salah identifikasi pasien di tempat pendaftaran, RGD, farmasi,
laborat, KIA - KB, RGM.
Formula pengukuran indikator mutu adalah :
Jumlah prosentase kepatuhan petugas yang melakukan komunikasi efektif sesuai
prosedur dibagi jumlah petugas di UGD/ ruang tindakan, serta laboratorium yang
diamati.
Sample pengukuran yang di gunakan adalah petugas yang melayani di
pelayanan PKM (pendaftaran, pemeriksaan umum, gigi dan mulut, KIA, imunisasi,
farmasi dan laborat) ketika dilakukan monitoring.
Frekwensi pengukuran dan pelaporan
Monitoring dilaksanakan 1 kali tiap bulan dan pelaporan hasil tiap bulan saat
lokakarya mini bulanan.

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 5


BAB IV
DOKUMENTASI

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 1


Skor Nyeri (Dewasa)

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 2


Tidak ada nyeri Nyeri kronis Nyeri akut

Skala nyeri :............................ Lokasi :............................ Durasi :............................ Frekwensi :..........................

Nyeri hilang bila : Minum Obat Mendengarkan Musik Istirahat Berubah posisi tidur

Lainnya, sebutkan ……………………………………………….

Skrining Risiko Cedera / Jatuh

a. Apakah pasien tampak tidak seimbang (sempoyongan/ limbung) ? Ya Tidak


b. Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja atau benda lain sebagai penopang saat akan duduk ?
Ya Tidak
Hasil : Tidak berisiko (tidak ditemukan a, bdantidakmemakaialat bantu jalan)
Risiko rendah (ditemukan salah satu a atau b, dengan alat bantu maupun tidak),

Tindakan : Edukasi Ya Tidak


Risiko tinggi (ditemukan a dan b, denganalat bantu maupuntidak),

Tindakan : Edukasi Pasang pita kuning


Diberitahukan ke dokter : Ya, pukul............... Tidak

Yang dikaji/ Pendamping Petugas yang melakukan pengkajian

PENGKAJIAN DOKTER

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 3


Keluhan utama : Riwayat Penyakit Keluarga
Tekanan Darah Tinggi Ya / Tidak Asthma Ya / Tidak

Riwayat Penyakit Sekarang Kencing Manis Ya / Tidak Batuk Lama Ya / Tidak


Keganasan Ya / Tidak Gangguan Jiwa Ya / Tidak

Daftar Alergi Obat dan Reaksi Efek samping Obat


Nama Obat Reaksi Tanggal / Tahun
1.
2.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Obat yang diminum
Sakit kuning Ya / Tidak
Tekanan Darah Tinggi Ya/ Tidak
Kejang Ya / Tidak
Kencing Manis Ya / Tidak
Batuk Lama Ya / Tidak
Sesak Nafas Ya / Tidak

Pemeriksaan Fisik
Kepala Normal Abnormal Ketr :

Mata Normal Abnormal Ketr :

Telinga Normal Abnormal Ketr :

Hidung Normal Abnormal Ketr :

Tenggorokan Normal Abnormal Ketr :

Gigi Normal Abnormal Ketr :

Leher Normal Abnormal Ketr :

Dada Normal Abnormal Ketr :

Paru Normal Abnormal Ketr :

Jantung Normal Abnormal Ketr :

Abdomen Normal Abnormal Ketr :

Anus / Normal Abnormal Ketr :

Rektum

Genetalia Normal Abnormal


Ketr :
eksterna

Ekstremitas Normal Abnormal Ketr :

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 4


atas

Ekstremitas Normal Abnormal


Ketr :
bawah

Kelenjar Normal Abnormal Ketr :

getah bening

Integumentu Normal Abnormal


Ketr :
m

Kuku Normal Abnormal Ketr :

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis Kerja

Terapi

Rencana Rujuk ke : RS............................. Laboratorium Swasta Lainnya..........................


Tindak
Lanjut Konsul Internal ke :

Petugas Gizi PetugasKes .Lingkungan Pengelola P2 ………………….

Ruang Tindakan Lain-lain : ..................................................................................

Edukasi Edukasi awal, disampaikan tentang diagnosa, rencana, dan tujuan terapi kepada :
Pasien
Pasien

Keluarga pasien, nama : .................................................................

Tidak dapat memberikan edukasi kepada pasien atau keluarga,


karena..................................................................................................

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 5


Tanggal Nama Dokter Tanda Tangan
dan Jam

PANDUAN IDENTIFIKASI YANG BENAR UPTD PUSKESMAS KRAS Page 6

Anda mungkin juga menyukai