Dokumen :
KABUPATEN KEDIRI
Revisi :
PANDUAN
AKREDITASI
PUSKESMAS IDENTIFIKASI DENGAN BENAR
Tgl Berlaku :
KEDIRI
TAHUN 2019
PANDUAN
MANAJEMEN RISIKO
Disahkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Kras
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
A. PENGERTIAN
Pengertian identifikasi pasien adalah proses pengumpulan data dan
pencatatan segala keterangan tentang bukti bukti dari seseorang sehingga kita
dapat menetapkan dan menyamakan keteranga tersebut dengan individu seseorang.
Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda atau pembeda yang
mencakup nomor rekam medis dan idntitas pasien dengan tujuan agar dapat
membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya guna ketepatan
pemberian layanan, pengobatan dan tindakan atau prosedur kepada pasien.
Tujuan dari mengidentifikasi pasien denga benar adalah :
a. Mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksutkan untuk mendapatkan
pelayanan atau pengbatan dengan cara yang dapat dipercaya/ reliable
b. Untuk mencocokan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
c. Untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama
perawatan di puskesmas
d. Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi.
Kesalahan ini dapat berupa : salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan
medikasi, kesalahan injeksi dan pemeriksaan diagnostik
e. Mengurangi kejadian cedera pada pasien
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dariinsiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien).
1. Keselamatan pasien di sarana pelayanan kesehatan adalah upaya yang
dirancang untuk mencegah terjadinya outcome yang tidak diharapkan sebagai
akibat tindakan yang tidak aman atau kondisi laten di sarana pelayanan
kesehatan.
2. Insiden Keselamatan adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien.
3. Kondisi berpotensi Cedera (KPC): kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden (PMK 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien).
4. Kejadian Nyaris Cedera (KNC): terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien (PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien).
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dan pelaksanaan identifikasi pasien mencakup semua pasien
rawat jalan yang berkunjung ke Puskesmas Kras dan pasien yang akan menjalani
prosedur pelaksanaan identifikasi pasien adalah semua tenaga kesehatan ( medis,
perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya ), staf administratif, dan staf
pendukung yang bekerja di puskesmas Kras.
Kebijakan dan prosedur secara kolaboratif di kembangkan untuk
memperbaiki proses identifikasi, khususnya proses yang digunakan untuk
mengidentifikasi pasien. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan
identifikasi pasien :
1. Pemberian obat
2. Pemberian tindakan medis ( invasif )
3. Pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan klinis
4. Pemberian pengobatan atau tindakan lain
5. Intervensi pembedahan
6. Rujukan
7. Konfirmasi kematian
Nyeri hilang bila : Minum Obat Mendengarkan Musik Istirahat Berubah posisi tidur
PENGKAJIAN DOKTER
Pemeriksaan Fisik
Kepala Normal Abnormal Ketr :
Rektum
getah bening
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja
Terapi
Edukasi Edukasi awal, disampaikan tentang diagnosa, rencana, dan tujuan terapi kepada :
Pasien
Pasien