Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik

Dosen Pengampu: Trisnawati

Oleh

ERLINA SIHOMBING

Nim. 8166192009

PROGRAM PASCASARJANA

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016
1. Identitas Jurnal

Judul Jurnal : Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam


Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing (BIPA) di
Universitas Sebelas Maret

Vol. & Hal : Vol. 24, Hal. 176-186

Tahun terbit :   2012

Penulis :    Kundharu Saddhono

Penerbit :   Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret

Sumber :    kundharu@uns.ac.id

2. Isi Pokok

Jurnal ini bertujuan untuk mengkaji  pemakaian bahasa  oleh mahasiswa asing dalam


pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).  Metode
penelitian  ini  adalah  deskriptif  kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode simak dan metode cakap (Sudaryanto,1994:1) serta  teknik  wawancara mendalam yang
selanjutnya menggunakan teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat.

Di dalam jurnal ini penulis mengatakan bahwasannya, mahasiswa  penutur  bahasa asing  di


UNS dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua mereka. walaupun masih
banyak tuturan yang tidak sesuai dengan konteks walaupun secara kebahasaan sudah sesuai.
Kesalahan berbahasa bisa terjadi karena adanya banyak hal, misalnya pengaruh bahasa ibu,
kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya dan pengajaran bahasa yang
kurang sempurna (Setyawati, 2010:15-16).

Berikut adapun sepenggal kutipan dari percakapan di dalam kelas mahasiswa asing (BIPA) di
Universitas Sebelas Maret oleh penulis jurnal, yaitu sebagai berikut ini;

(1) Dosen                      : Adik  membeli  mainan  di Solo  Square.

* Ini  adalah contoh  kalimat  aktif  karena  diawali  dengan  prefiks me- [menunjuk papan


tulis]*

(2) Mahasiswa 1            : Mainan? What is the meaning?


(4) Mahasiswa 2            : Same dengan bermain, Pak?

(5) Dosen                       : No,  bukan.  Mainan means  toy.  Bentuknya  nomina bukan


verb.           Kalau bermain  berarti playing. Saya bermain  sepak  bola, I  am          playing
football.

*[sambil menulis di papan tulis]*

(6) Mahasiswa 1            : Oke. Another word, Pak?

(7) Dosen                      : Kata  dasarnya  ‘main’  bentuk  yang  lain  :  bermain,


permainan,  mainan,      bermain-main,  mempermainkan.  Ada yang tahu lainnya?

(8) Mahasiswa 3            : Mainkan, Pak

(9) Dosen                      : Ya betul. Apa lagi Nebojsa

(10) Mahasiswa 4          : Hmmm, I don’t know.

Dari percakapan di atas yang terjadi di dalam kelas, bahwa pemakaian bahasa yang dilakukan
dosen memiliki campur kode dan alih kode untuk mengimbangi tuturan mitra tutur yaitu
mahasiswa asing dengan tujuan agar mahasiswa asing lebih jelas dengan apa yang dipaparkan
oleh dosen.

Jadi, Hasil  dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia  dominan  pemakaiannya


dalam  peristiwa  tutur  karena  bahasa  pengantar dalam pembelajaran tersebut
menggunakan  bahasa Indonesia. Adapun bahasa Inggris  muncul  sebagai  bahasa
mediasi  antara dosen  dan mahasiswa  apabila
terdapat  kesulitan  dalam  pembelajaran.  Bahasa  lain  yang  muncul  dalam
pembelajaran  tersebut  adalah  bahasa  Jawa  karena  berkaitan  dengan  bahasa pergaulan di
Kota Solo menggunakan bahasa Jawa.

3.             Analisis Kritis

Kelebihan dari jurnal ini ialah dalam pembahasan penulis secara rinci memberikan beberapa
kutipan percakapan mahasiswa asing (BIPA) di Universitas Sebelas Maret sehingga, bisa
menjadi perbadingan untuk kajian sosiolinguistik yang meliputi alih kode dan campur kode.
Dengan demikian pembaca jadi lebih jelas dalam memahami kajian sosiolinguistik dari jurnal
tersebut.

Adapun sedikit kekurangan dalam jurnal ini yaitu dari segi penulisan yang memakai singkatan-
singkatan yang membuat sebagian pembaca bingung. Selain itu kesalahan dalam penulisan
seperti kurangnya huruf, tidak adanya tanda baca maupun rancunya bahasa karena kurangnya
imbuhan. Berikut kutipannya;

Ø  BIN                             :  Bahasa Indonesia

Ø  CK                              :  Campur kode

Ø  BIG                             :  Bahasa Inggris

Ø  AK                              :  Alih kode

Ø  ma-sih                          :  masih

Ø  BJAW                         :  bahasa jawa

Ø  Secaraclangsung          :   Secara langsung

Ø  Seta                             :   Serta

Ø  Pemakalain                  :   Pemakaian

Ø  Mungkinkan                :   memungkinkan

Ø  Pemakaian bahasa bahasa mahasiswa asing : Pemakaian bahasa-bahasa


mahasiswa                                                                                 asing

4.             Kesimpulan

Mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret mempunyai
kekhasan pemakaian bahasa dalam berkomunikasi. Pilihan pemakaian bahasa yang dilakukan
oleh mahasiswa asing sangat bervariasi bahasa yang paling dominan adalah bahasa Indonesia
oleh karena dalam pembelajaran BIPA diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar. Akan tetapi, secara Fenomena menunjukkan adanya campur kode, alih kode,
interferensi, dan integrasi dalam penggunaan bahasa oleh mahasiswa asing di Universitas
Sebelas Maret.

5.             Saran
Oleh karena Universitas Sebelas Maret terletak di kota Solo yang  mempunyai bahasa pengantar
bahasa Jawa maka, banyak tuturan mahasiswa asing yang dipengaruhi bahasa Jawa. Dalam hal
ini, bahwa kajian sosiolinguistik mempunyai peran yang dominan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia untuk penutur asing. Dengan demikian, mahasiswa asing tidak akan banyak
mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dalam  masyarakat sehari-hari. Sebaiknya dalam
pengajaran bahasa Indonesia untuk orang asing disesuaikan juga dengan konteks sosialnya bukan
sekedar bahasa Indonesia formal.

Anda mungkin juga menyukai