NIM : 200503156
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi (AR D)
Dosen Pengampu : Muhammad Zainul Bahri Torong, Drs., M.Si., Ak.
1. Figur 5-17 Sistem Pembelian/Pengeluaran Kas yang di-Rekayasa Ulang
Persediaan
Pindai persediaan
Pemasok dan buat pesanan File
yang valid pembelian Persediaan Barang
Dagang
Pesanan File Penerimaan
Pembelian Pembelian Perbarui
File Per-
Slip
Sediaan
Pengepakan
Pemaso dan tanda
k Barang
Daftar yang di-
File PO Terminal/
Transaksi terima
Terbuka dalam file Printer
PO
terbuka
Pembelia
Perbarui Laporan
n
File GL.
Penerimaan
Transfer,
PO
tertutup
ke file
File
utang
dagang
terbuka
Pengendali
File
Buku Besar
Laporan
Penerima
an
Open AP
File
Akun Pengendali
Buku Besar
Program Batch di akhir
File Utang Terminal/
jam kerja memilih utang
Usaha Tertutup Printer
dagang yang jatuh
tempo. Menulis Cek, Daftar
Daftar Cek
dan mencatatnya dalam Transaksi
daftar Daftar
Transaksi
Pemaso Cek
Pengeluaran
Kas File
Penjelasan mengenai Figur 5-17 :
Dalam figur 5-17 di atas, menggambarkan suatu sistem yang menangani banyak kelemahan
operasional yang ditemukan dalam sistem batch biasa. Secara khusus, bagian penting sistem
ini adalah
Sistem ini menggunakan prosedur real time dan file akses langsung untuk
mempersingkat waktu tenggang dalam pencatatan
meniadakan berbagai prosedur manual rutin melalui otomasi,dan
mewujudkan pengurangan dokumen kertas secara signifikan dengan menggunakan
komunikasi elektronik antara berbagai departemen dan dengan menyimpan berbagai
record dalam media akses langsung.
Akan tetapi perbaikan operasional ini memiliki implikasi pengendalian berupa pemisahan
tugas, serta pengendalian catatan akuntansi dan akses.
Pengendalian intern sistem pembelian dan pengeluaran kas berbasis komputer ini meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian intern harus
diterapkan di setiap organisasi publik maupun perusahaan yang membantu agar
terciptanya efisiensi operasional dan berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku. Penerapan pengendalian intern penting diterapkan untuk meyakinkan publik
bahwa kinerja organisasi telah berjalan secara efektif dan sesuai dengan fungsinya, serta
taat kepada peraturan.