Anda di halaman 1dari 26

Friday, 23 October 2020

PERILAKU BETON NORMAL


MENGGUNAKAN CACAHAN HDPE
PRATIKA RIRIS PUTRIANTI, S.T., M.T.

Sub Pokok Bahasan


 Latar Belakang

 Tujuan Penelitian

 Tinjauan Pustaka

 Metode Penelitian

 Analisa Hasil Penelitian

 Kesimpulan dan Saran

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 1
Friday, 23 October 2020

Latar Belakang

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Sampah
Plastik

Pengaruh
Inovasi Bahan
Pada
Penyusun
Materialistik Beton Beton
Beton

Pengaruh
Beton Apabila
diberi Cacahan
Plastik HDPE

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 2
Friday, 23 October 2020

Tujuan Penelitian

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Mengetahui pengaruh pemakaian olahan limbah HDPE sebagai subtitusi


parsial agregat kasar terhadap kuat tekan dan uji tarik belah pada beton

Mengetahui karakteristik beton dengan dan tanpa adanya campuran olahan


limbah HDPE terhadap uji tekan dan uji tarik belah pada beton

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 3
Friday, 23 October 2020

Tinjauan Pustaka

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Istilah dan Definisi


Semen Portland

Bahan Tambahan

Beton

Fly Ash / Abu Terbang

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 4
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Beton ?
Beton adalah bahan konstruksi yang berbasis perekat semen, sedangkan agregatnya berupa pasir dan batu atau kerikil.
Beton pada umumnya banyak dipergunakan dalam bidang konstruksi pembangunan rumah, gedung, jembatan, konstruksi
jalan dan lain-lain (Amirudin et al, 1982).

Kelebihan beton secara umum kelebihan beton adalah dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan
konstruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperature yang tinggi, biaya pemeliharaan yang kecil.
Sedangkan Kekurangan beton secara umum adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah, pelaksanaan pekerjaan
membutuhkan ketelitian yang tinggi, daya pantul suara yang besar, proses pengerasannya cukup lama, tidak tahan terhadap
lumut atau kelembaban tinggi yang menyebabkan beton cepat rapuh (Calvelri L. et al, 2003).

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Semen Portland
Semen Portland Jenis I
• Penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti
pada jenis yang lain

Semen Portland Jenis II


• Ketahanan terhadap sulfat atau kadar hidrasi sedang

Semen Portland Jenis III


• Kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi

Semen Portland Jenis IV


• Memerlukan kalor hidrasi rendah

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 5
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Semen Portland Pozzolan Semen Portland


Pozzolan
Pozzolan

• Campuran • Bahan yang


homogen mengandung
antara semen silika atau
Portland senyawanya
dengan dan aluminia
pozzolan halus • Tidak memiliki
• Kadar pozzolan sifat mengikat
6% - 40% seperti semen
massa semen
Portland
pozzolan

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Agregat
Penjelasan didalam ASTM C33M, agregat didefinisikan sebagai material granular, misalnya pasir,
kerikil dan batu pecah yang dipakai bersama-sama dengan satu media pengikat untuk membentuk beton
semen hidrolik atau adukan. Dalam struktur beton biasanya agregat biasa menempati kurang lebih 70 %
– 75 % dari volume beton yang telah mengeras.

Pada umumnya, semakin padat agregat-agregat tersebut tersusun, semakin kuat pula beton yang
dihasilkannya, daya tahannya terhadap cuaca dan nilai ekonomis dari beton tersebut. Atas dasar inilah
gradasi dari ukuran-ukuran partikel dalam agregat mempunyai peranan yang sangat penting untuk
menghasilkan susunan beton yang padat.

Faktor penting yang lainnya ialah bahwa permukaannya haruslah bebas dari kotoran seperti tanah liat,
lumpur dan zat organik yang akan memperoleh ikatannya dengan adukan semen dan juga tidak boleh
terjadi reaksi kimia yang tidak diinginkan diantara material tersebut dengan semen.

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 6
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Agregat (Cont.)
Agregat yang digunakan untuk beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Ketentuan dan persyaratan dari SII (Standard Industri Indonesia) 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat
Beton”. Bila tidak tercangkup dalam SII 0052-80 maka agregat harus memenuhi ASTM C33
“Specification for Structural Concrete Agregates”.

2. Berdasarkan ukurannya, agregat dapat dibedakan menjadi :

a. Agregat halus, diameter 0 – 5 mm disebut pasir, yang dibedakan


 Pasir halus : Ø 0 – 1 mm
 Pasir kasar : Ø 1 – 5 mm

b. Agregat kasar, diameter ≥ 5 mm, biasanya berukuran antara 5 – 40 mm yang disebut kerikil.

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Air Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan, harus berupa air bersih dan
tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas beton.

Menurut SNI 2847:2019, persyaratan dari air yang digunakan sebagai campuran bahan bangunan adalah sebagai berikut :

1. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik,
atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.

2. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.

3. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton
yang menggunakan air dari sumber yang sama dan hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air
yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang
dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai
dengan “Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50 mm)” (ASTM C 109).

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 7
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Bahan Tambah / Admixture


Bahan tambah adalah bahan selain unsur pokok beton (air, semen, dan agregat) yang ditambahkan pada adukan
beton. Tujuannya adalah untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan segar atau
setelah mengeras. Bahan tambah seharusnya hanya berguna kalau sudah ada evaluasi yang teliti tentang pengaruhnya
pada beton, khususnya dalam kondisi dimana beton diharapkan akan digunakan. Bahan tambah ini biasanya diberikan
dalam jumlah yang relatif sedikit, dan pengawasan yang ketat harus diberikan agar tidak berlebihan yang justru akan
dapat memperburuk sifat beton. Sifat-sifat beton yang diperbaiki itu antara lain kecepatan hidrasi (waktu pengikatan),
kemudahan pengerjaan, dan kekedapan terhadap air.

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Bahan Tambah / Admixture (Cont.)


Tri Mulyono tahun 2012 menyebutkan dalam bukunya bahwa bahan tambah dibagi menjadi tujuh tipe yaitu :

1. Tipe A “Water-Reducing Admixture”


2. Tipe B “Retarding Admixtures” Retarding Admixtures
3. Tipe C “Accelerating admixture” Accelerating admixture adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton.
4. Tipe D “Water Reducing and Retarding Admixture” Water Reducing and Retarding Admixture
5. Tipe E “Water Reducing and Accelerating Admixture” Water Reducing and Accelerating Admixture
6. Tipe F “Water Reducing, High Range Admixture” Water Reducing, High Range Admixture
7. Tipe G “Water Reducing, High Range Retarding Admixture” Water Reducing, High Range Retarding
Admixture

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 8
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Plastik
Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa. Polimer adalah suatu bahan yang
terdiri dari unit molekul yang disebut monomer (Mujiarto, 2005).
Plastik merupakan salah satu hasil penemuan manusia yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Plastik
digunakan dalam skala besar dalam produksi seperti botol untuk minuman, peralatan bayi, wadah untuk makanan, selang,
pipa bangunan, botol kecap, botol sampo, kantong pembungkus, sikat gigi, alat makan (sendok, garpu, piring, mangkok,
gelas), hingga mainan anak- anak (Hamonangan, 2009).
Plastik mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya (Azizah, 2009):

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Plastik (Cont.)
Plastik mempunyai berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya (Azizah, 2009):

a. Umumnya kuat namun ringan.


b. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat kimia lain).
c. Merupakan isolator listrik yang baik.
d. Mudah dibentuk, khususnya dipanaskan.
e. Biasanya transparan dan jernih.
f. Fleksibel/plastis
g. Harganya relatif murah.

Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu plastik termoplast dan plastik termoset. Plastik termoplast merupakan plastik yang dapat dicetak
berulang-ulang, sebagai contoh: PP (Polypropylene), PE, ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), nylon, PET (Polyethylene Perephtalate), BPT, Polyacetal (POM),
PC dll. Sedangkan plastik termoset merupakan plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali, sebagai contoh; PU (Poly
Urethene), UF (Urea Formaldehyde), MF (Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dll.

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 9
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

HDPE
HDPE adalah jenis polietilena termoplastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. polyethylene tidak
larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar. Polimer ini juga tahan terhadap asam dan basa tetapi dapat rusak oleh asam
nitrat pekat. HDPE dapat didaur ulang, dan memiliki nomor 2 pada simbol daur ulang. HDPE juga lebih keras dan bisa
bertahan pada temperatur tinggi (120°C). High density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. (Rino, 2015)

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

HDPE (Cont.)
Monomer adalah molekul organik yang mampu dikombinasikan secara kimia dengan molekul yang sama atau
berbeda untuk membentuk material High Molecular Weight yang disebut polimer. Ukuran polimer dinyatakan dalam massa
(massa rata-rata ukuran molekul dan jumlah rata-rata ukuran molekul) dan tingkat polimerisasi, sangat mempengaruhi
sifatnya, seperti suhu cair dan viskositasnya terhadap ukuran molekul (misal seri hidrokarbon). Polyethylene digolongkan
menjadi polietylene tekanan tinggi, tekanan medium dan tekanan rendah oleh tekanan pada polimerisasinya, atau masing-
masing menjadi polimer masa jenis rendah (LDPE) dengan masa jenis 0,910-0,926, polyethylene masa jenis medium
(MDPE) dengan masa jenis 0,926-0,940 dan polyethylene masa jenis tinggi (HDPE) dengan masa jenis 0,941 -
0,965,menurut masa jenisnya, karena sifat-sifatnya erat hubungannya dengan masajenis (kristalinitas).

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 10
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

HDPE (Cont.)
Karakteristik HDPE (high density polyetylene) (ilmu dan teknologi bahan Lawrence H. van vlack), sebagai berikut:
a. Berat jenis, g/cm3: 0.96
b. Kristallinitas, v/o: 50
c. Muai panas, oC-4: 120x10-6
d. Daya hantar panas (watt/m2) (oC/M): 0,52
e. Kekuatan tank, MPa: 20-40
f. Modulus Young, MPa: 400-1200
g. Ketahanan panas terhadap 80-120
h. pemakaian terus menerus, oC
i. Daya hantar 10 menit, oC: 120-125

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Karakteristik Beton
 Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa menggunakan standar
acuan SNI 7656 – 2012

 Pengujian yang dilakukan dalam hal ini adalah uji tekan dan uji tarik belah

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 11
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Kuat Tekan Beton


 Kuat tekan beton yaitu kemampuan beton dalam menerima gaya tekan
persatuan luas. Pengujian beton dilakukan menggunakan alat uji tekan dan
benda uji berbentuk silinder ataupun kubus pada beton umur 7 hari, 14 hari, dan
28 hari.
 Rumus kuat tekan beton mengacu pada SNI 1974-2011 tentang cara uji kuat
tekan beton dengan benda uji silinder. Rumus tersebut yaitu :

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Tabel Faktor Koreksi Kuat Tekan Beton


Diameter (mm) Tinggi (mm) Faktor Koreksi
50 100 1,09
75 150 1,06
100 200 1,04
125 250 1,02
150 300 1,00
175 350 0,98
200 400 0,96
250 500 0,93
300 600 0,91
Sumber: SNI-1974-2011

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 12
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Rumus Kuat Tekan Beton


= 1,04

Keterangan:

= Kuat Tekan ( / )

= Beban Tekan ( )

= Luas Penampang ( )

1,04 = Faktor Koreksi

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Kuat Tarik Belah Beton


 Kuat tarik belah beton digunakan dalam mendesain elemen struktur beton untuk
mengevaluasi ketahanan geser beton dan untuk menentukan panjang
penyaluran dari tulangan (SNI 2491-2019). Kekuatan tarik belah pada umumnya
lebih besar dari kekuatan tarik langsung dan lebih rendah dari kekuatan lentur
(Modulus of rupture).
 Rumus kuat Tarik beton mengacu pada SNI 2491-2019 tentang cara uji kuat
Tarik beton dengan benda uji silinder. Rumus tersebut yaitu :
=
Keterangan:
fct = Kuat tarik belah beton (Mpa) L = Tinggi Silinder (mm)
d = Diameter silinder beton (mm) P = Beban maksimum (N)

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 13
Friday, 23 October 2020

Metode Penelitian

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Obyek Penelitian
 Obyek penelitian pada penelitian ini adalah olahan cacahan limbah HDPE.
Cacahan limbah HDPE ini didapat dari pengepul barang-barang bekas. HDPE
Plastik yang didapat merupakan gelas yang sudah tidak terpakai atau yang
sudah tidak bisa digunakan. HDPE plastik yang sudah terkumpul di bersihkan
dan di cuci terlebih dahulu, kemudian dikeringkan seusai. Lalu bahan disaring
pada saringan yang lolos pada saringan No. 25 dan No.20.

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 14
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Obyek Penelitian

Gambar 1. Limbah Plastik HDPE (Skripsi Gigih Aprilianto, S.T., Pembimbing Utama Pratika Riris P. S.T., M.T.)

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Variabel Penelitian
 Variabel dalam penelitian ini adalah persentase agregat kasar HDPE. Adapun
persentase dalam penggunaan agregat HDPE tersebut adalah sebagai berikut :
1. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 0%.

2. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 15%.

3. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 25%.

4. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 50%.

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 15
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Variabel Penelitian
 Variabel dalam penelitian ini adalah persentase agregat kasar HDPE. Adapun
persentase dalam penggunaan agregat HDPE tersebut adalah sebagai berikut :
1. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 0%.

2. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 15%.

3. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 25%.

4. Beton normal dengan HDPE sebagai subtitusi agregat kasar tambahan pada beton sebesar 50%.

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Pengumpulan Data
 Data yang dikumpulkan antara lain, data – data pengujian properties.
Pengujian Agregat Kasar

• Pengujian berat jenis dan daya serap air


• Pengujian berat isi
• Pengujian Analisa saringan

Pengujian Agregat Halus

• Pengujian berat jenis dan daya serap air


• Pengujian berat isi
• Pengujian Analisa saringan
• Pengujian Kadar Lumpur

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 16
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Pengumpulan Data (Cont.)


 Data yang dikumpulkan antara lain, data – data pengujian properties.

Pengujian Olahan Limbah HDPE

• Pengujian Analisa saringan

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Pengolahan Data
 Adapun setelah mengumpulkan data, dilakukan pengolahan data.
Pembuatan Benda Uji

• Limbah HDPE 0%
• Limbah HDPE 15%
• Limbah HDPE 25%
• Limbah HDPE 50%

Uji Slump

Uji Kuat Tekan Beton

Uji Tarik Belah Beton

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 17
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Diagram Alir Penelitian


 Adapun secara ringkas dapat ditampilkan dalam diagram alir seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagran Alir (Skripsi Gigih Aprilianto, S.T., Pembimbing Utama Pratika Riris P. S.T.,
M.T.)

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 18
Friday, 23 October 2020

Analisa Hasil Penelitian

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Komposisi Bahan
Komposisi Bahan

Dalam penelitian ini ukuran benda uji silinder


Kode Agregat Agregat Limbah HDPE Air
yang digunakan berukuran d = 10 cm dan t = 20
Kasar Halus Kasar
cm sebanyak 72 buah benda uji , pengujian kuat
BU0 100% 100% 100% 0% 100% tekan dilakukan saat beton berumur 7 hari, 14
BU1 100% 100% 95% 5% 100% hari dan 28 hari
BU2 100% 100% 90% 10% 100%

BU3 100% 100% 85% 15% 100%

BU4 100% 100% 75% 25% 100%

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 19
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Hasil Pengujian Agregat


Jenis Agregat Pengujian Hasil Syarat Keterangan
Analisis Ayakan 7,47 3,0 - 8,0 √
Agregat Kasar (Batu Berat Jenis 2,55 gr/cm³ 2,2 - 2,7 gr/cm³ √
Pecah 10mm – Berat Isi 1,51 gr/cm³ >1,2 gr/cm³ √
20mm) Daya serap air 2,89% √
Kadar Lumpur 0,73% <1% √
Analisis Ayakan 3,16 1,5 - 3,8 √
Agregat Halus Berat Jenis 2,55 gr/cm³ 2,2 - 2,7 gr/cm³ √
Berat Isi 1,51 gr/cm³ >1,2 gr/cm³ √
Daya serap air 2,79% √
Kadar Lumpur 2,05% <5% √

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Mix Desain Beton


No Mix Desain Beton Normal (f’c 40 Mpa) Nilai
1 Kuat tekan rencana dalam 28 hari 35
2 Deviasi standar 5
3 Nilai tambah
4 Kuat tekan rata-rata yang direncanakan fcr' 40
5 Jenis semen tipe 1/biasa
6 Jenis agregat kasar pecah
7 Jenis agregat halus pecahan batu
8 Faktor air semen 0,32
9 Nilai slump 7 - 12 cm
10 Ukuran maksimum agregat kasar 25 mm
11 Kebutuhan air 193
12 Kebutuhan semen portland 603,125
13 Daerah gradasi agregat halus daerah zona no 3
14 Berat jenis agregat campuran 2,6
15 Berat jenis beton 2888,96875
16 Kebutuhan agregat 2695,96875
17 Kebutuhan agregat halus menjadi 60% 1255,70625
18 Kebutuhan agregat kasar menjadi 40% 837,1375

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 20
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Mix Desain Beton (Cont.)


Material Berat Per Silinder (kg) Berat Total 9 Silinder (kg)
Volume Silinder 0,00157
Semen 0,947 8,522
Air 0,303 2,727
Agregat halus 1,314 11,829
Agregat kasar 1,971 17,743
95% 1,873 16,856
90% 1,774 15,969
85% 1,676 15,082
75% 1,479 13,307
HDPE
5% 0,099 0,887
10% 0,197 1,774
15% 0,296 2,661
25% 0,493 4,436
Total 9,759

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Hasil Uji Slump Test


Tabel Hasil Pengujian Beton Segar
Limbah Slump
Nama

HDPE (cm)
Benda
(%)
Uji
0% 9,0
BU0

BU1 5% 9,1

BU2 10% 8,8


15% 8,9
BU3

BU4 25% 8,5

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 21
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Hasil Uji Kuat Tekan Beton


Nilai Kuat Tekan
Kadar NO 7 hari 14 hari 28 hari
HDPE produksi Load fc' Rata- Load fc' Rata- Load fc' Rata-
Weight Weight Weight
(kN) (MPa) rata (kN) (MPa) rata (kN) (MPa) rata
307,5 39,2 3,783 270,0 34,4 3,670 329,4 41,9 3,673
0% tekan 317,2 40,4 3,737 38,719 323,1 41,1 3,776 37,132 356,8 45,4 3,841 44,746
287,6 36,6 3,716 281,8 35,9 3,712 368,1 46,9 3,756
187,9 23,9 3,601 213,1 27,1 3,632 193,5 24,6 3,516
5% tekan 194,2 24,7 3,591 23,827 204,9 26,1 3,694 26,628 212,1 27,0 3,528 26,127
179,3 22,8 3,603 209,4 26,7 3,558 210,0 26,7 3,431
129,4 16,5 3,420 156,0 19,9 3,473 174,5 22,2 3,389
10% tekan 136,6 17,4 3,456 17,269 161,0 20,5 3,484 20,066 179,6 22,9 3,431 21,395
140,9 17,9 3,425 155,8 19,8 3,462 150,0 19,1 3,489
109,6 14,0 3,341 104,1 13,3 3,272 125,5 16,0 3,227
Gambar 3 Pengujian Kuat Tekan Beton 15% tekan 98,7 12,6 3,190 13,696 112,0 14,3 3,386 14,103 125,9 16,0 3,798 16,629
114,4 14,6 3,320 116,2 14,8 3,405 140,4 17,9 3,440
67,0 8,5 3,166 71,2 9,1 3,133 114,1 14,5 3,216
25% tekan 93,4 11,9 3,248 9,363 125,0 15,9 3,347 13,216 82,8 10,5 3,194 11,858
60,2 7,7 3,148 115,2 14,7 3,261 82,5 10,5 3,133

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Perbandingan Kuat Tekan Beton


Perbandingan Kuat Tekan Beton HDPE
50
45
40
Kuat Tekan (MPa)

35
30 Beton Normal
25 HDPE 5%
20 HDPE 10%
15 HDPE 15%
10 HDPE 25%
5
0
7 14 28
Usia Beton

Gambar 4 Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton HDPE

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 22
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Presentase Kuat Tekan Beton Normal vs Penambahan HDPE


Persentase penambahan HDPE
120,0%
111,8%

96,8%
100,0%
92,8%

80,0% 66,5%
Persentase

53,5%
65,3%
50,0% 7 hari
60,0% 41,5%
33,0% 14 hari
59,5% 34,3%
29,5% 28 hari
40,0%
43,3%
35,3%
20,0%
23,5%

0,0%
Beton Normal HDPE 5% HDPE 10% HDPE 15% HDPE 25%

Gambar 5 Grafik Presentase Kuat Tekan Beton Normal vs Penambahan HDPE

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Hasil Uji Kuat Tarik Belah Beton


Nilai Kuat Tarik Belah Beton
Kadar NO 7 hari 14 hari 28 hari
HDPE produksi Rata- Rata- Rata-rata
Load fc' Rata-rata Load fc' Load fc'
Weight Weight rata Weight rata semua hari
(kN) (MPa) (kN) (MPa) (kN) (MPa)
123,4 3,9 3,781 107,1 2,4 3,645 136,7 3,0 3,717
0% tari k 98,7 3,1 3,624 3,346 116,0 2,5 3,605 2,387 132,1 2,9 3,717 2,797 3,181
93,1 3,0 3,657 103,0 2,3 3,647 113,4 2,5 3,643
85,7 2,7 3,565 89,2 2,0 3,431 111,5 2,4 3,448
5% tari k 104,2 3,3 3,396 2,926 113,8 2,5 3,560 2,040 106,2 2,3 3,522 2,452 2,903
85,7 2,7 3,535 75,7 1,7 3,540 117,3 2,6 3,546
62,7 2,0 3,378 76,9 1,7 3,421 86,0 1,9 3,373
10% tari k 68,9 2,2 3,329 2,048 45,0 1,0 3,427 1,400 102,0 2,2 3,348 2,038 2,613
61,3 2,0 3,393 69,4 1,5 3,494 90,5 2,0 3,418
59,0 1,9 3,226 54,5 1,2 3,132 86,1 1,9 3,297
15% tari k 59,4 1,9 3,203 1,918 52,1 1,1 3,283 1,118 75,5 1,7 3,250 1,739 2,392
Gambar 6 Pengujian Kuat Tarik Belah Beton 62,3 2,0 3,207 46,2 1,0 3,204 76,0 1,7 3,243
33,3 1,1 2,959 50,3 1,1 3,113 77,0 1,7 3,190
25% tari k 43,6 1,4 2,988 1,299 56,7 1,2 3,278 1,252 60,4 1,3 3,124 1,558 2,256
45,5 1,4 3,111 64,0 1,4 3,171 75,4 1,7 3,249

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 23
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Hubungan Kuat Tarik Belah Beton Normal vs Beton HDPE


Persentase Kenaikan dan Penurunan Kuat Tarik Belah
Beton
118,8%
120,0%

110,0%
99,3%
100,0% 87,0%
103,9%
72,7%
90,0% 68,1%
% Hari Beton

84,7%
80,0% 72,4% 7 hari
55,3% 14 hari
70,0% 72,4%
28 hari
60,0%
44,4%
61,7%
50,0%
49,7%
40,0% 46,1%
39,7%
30,0%
Beton Normal HDPE 5% HDPE 10% HDPE 15% HDPE 25%

Gambar 7 Grafik Persentase Kenaikan dan Penuruan Kuat Tarik Belah Beton

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Karakteristik Beton Saat Pencampuran


 Terlihat bahwa kurang tercampurnya campuran beton dikarenakan variasi HDPE yang digunakan terlalu besar yaitu
25% dari berat total agregat kasar pada mix desain yang digunakan.

 Begitu juga dikarenakan bentuk cacahan limbah HDPE yang berbentuk acak dan runcing. Sehingga HDPE tidak
tercampur dan mengikat pada agregat lain.

 Hal ini dikarenakan juga HDPE memiliki permukaan mengkilap dan licin (Polished).

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 24
Friday, 23 October 2020

Kesimpulan dan Saran

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Kesimpulan
a. Presentase Kuat tekan beton normal adalah sebesar 111,8% atau 44, 74 MPa, beton yang direncanakan
sebesar 40 MPa kuat tekan sudah melebihi yang direncanakan. Kuat tekan dengan parsial limbah HDPE
tertinggi pada HDPE 5% dengan campuran 5% dengan kuat tekan sebesar 26,127 MPa. Dengan hasil
tersebut, maka beton parsial limbah HDPE bisa digunakan sebagai beton struktur dengan syarat diatas nilai
fc‟ minimal 17 Mpa sesuai dengan SNI–2847–2013.
b. Agregat kasar plastik HDPE memiliki permukaan yang lebih licin dan mengkilap (polished), hal tersebut
dapat mengurangi kualitas ikatan antara agregat dan kekuatan beton secara keseluruhan, tetapi agregat
buatan tersebut memiliki bentuk yang acak dan bersudut.

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 25
Friday, 23 October 2020

Tujuan Tinjauan Metode Analisa Hasil Kesimpulan


Latar Belakang
Penelitian Pustaka Penelitian Penelitian dan Saran

Saran
a. Penelitian selanjutnya dapat digunakan mutu beton yang lebih rendah yakni 20 MPa dan adanya kuat tarik
lentur beton, mengingat sifat HDPE yang lentur.
b. Diperlukan pengolahan HDPE dengan cara direbus/dioven kemudian didinginkan lalu dipecah menjadi
ukuran agregat kasar. Kemudian dilakukan pengujian berat jenis, pengujian abrasi agregat.
c. Menggunakan limbah HDPE dengan ukuran lebih kecil dari 25 mm (lihat point b).

Terima Kasih
Puji Syukur kepada Allah SWT.

Terima kasih kepada Bapak Budi Suryanto (Founder Sipilpedia) selaku media untuk berkomunikasi

Terima kasih kepada Sdr. Gigih Aprilianto, S.T.,

Terima kasih kepada Sdr. Aryo, Sdri Novita, Sdr Zhia yang telah berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian

Terima kasih kepada keluarga dan rekan – rekan atas supportnya

Copyright webinar sipilpedia Narasumber


Pratika Riris P., S.T., M.T. 26

Anda mungkin juga menyukai