Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI ELASTISITAS DI DUNIA NYATA

A. Tang Pengupas Kabel

Beberapa jenis perkakas di IT, seperti Tang Pengupas Kabel


membutuhkan pegas untuk dapat bekerja dengan baik. Dengan adanya pegas,
maka Tang Pengupas Kabel dan juga perkakas lainnya bisa digunakan dan
juga bermanfaat. Tang Pengupas Kabel yang terbuat dari bahan campuran
besi dan baja ini sangat kuat dan cukup tahan lama dalam masanya, hal ini
karena manfaat timah yang dapat membuat kombinasi dari besi dan baja
lebih kuat sehingga sangat cocok untuk penggunaan perkakas konstruksi
lainnya.

Gambar 1. Tang Pengupas Kabel


Sumber: http://wijayateknik.com

B. Rumah Bambu Elastis Tahan Gempa

Pohon bambu merupakan sejenis tanaman dengan batang berongga dan


banyak tumbuh di daerah tropis. Struktur batang pohon bambu memiliki
keunggulan, diantaranya memiliki serat yang elastis. Sifat yang elastis ini
dapat menahan beban (tekan/tarik, geser, dan tekuk) dengan baik, sehingga
batang pohon bambu dapat digunakan sebagai material bambu sebagai
struktur bangunan.
Gambar 2. Rumah Bambu Tahan Gempa
Sumber: https://www.beritainspiratif.com/berbahan-bambu

A. Treksando

Perhatikan gambar di bawah, tampak seorang pria berolah raga untuk


melatih otot-otot dada agar kokoh dan kekar. Alat olah raga (treksando) ini
memanfaatkan sifat elastisitas pegas. Pada alat ini terdapat pegas yang
disusun secara paralel.

Gambar 3. Treksando
Sumber: https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran

C. Spring Bed

Spring bed merupakan jenis kasur yang memanfaatkan pegas untuk


membantu meningkatkan kenyamanan pada saat kita beristirahat. Di dalam
kasur tersebut terdapat banyak sekali konstruksi pegas atau per yang dapat
menahan beban yang berat dan tetap nyaman untuk digunakan. Ketika kita
duduk atau tidur di atas spring bed, gaya berat akan menekan kasur. Karena
mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan. Akibat sifat
elastisitasnya, spring bed meregang kembali. Pegas akan meregang dan
termampat, demikian seterusnya.

Gambar 4. Spring Bed


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup

Pengaruh gaya pada benda

Benda umumnya terbagai dalam 3 wujud yaitu padat, cair, dan gas. Masing-
masing wujud memiliki sifat dan keunikan masing-masing. Misalnya pada
karet (zat padat) pada saat saudara menarik karet mainan sampai batas
tertentu, karet tersebut bertambah panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka
karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika saudara
merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi ketika
dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di
laboratorium sekolah saudara terdapat pegas, silahkan melakukan
pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan ketika dilepaskan maka
panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu
disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis.

Kali ini kita akan belajar mengenai salah satu keunikan dari beberapa benda
berwujud padat, yaitu elastis atau elastisitas. Perhatikan tabel berikut:
Tabel 4 Bentuk dan Sifat Zat
Tingkat wujud Bentuk Volume

Padat Tetap Tetap

Cair Berubah-ubah Tetap

Gas Berubah-ubah Berubah-ubah

Berdasarkan informasi yang tercantum pada Tabel 4, tampak hanya zat padat
saja yang dapat mempertahankan bentuk dan volumenya. Bagaimana
hubungan ini dengan elastisitas?

Jika suatu benda padat dipengaruhi gaya kemudian bentuknya berubah


(misal bertambah panjang), maka partikel-partikel benda tersebut akan
melakukan perlawanan terhadap perubahan bentuk. Perlawanan yang
ditimbulkan berupa gaya reaksi untuk mempertahankan bentuknya. Gaya ini
disebut sebagai gaya elastis. Gaya elastis inilah yang akan mengembalikan
benda ke bentuk semula.

Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke


bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis,
maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang
dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Gaya
yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika
diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis
tersebut memiliki batas elastisitas.

Gambar 5. Karet Gelang


Gambar 6 Pir

Benda yang tidak elastis (plastis) adalah benda yang tidak kembali ke bentuk
awalnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada tanah liat dan plastisin. Bila kita
menekan tanah liat dan plastisin, bentuknya akan berubah, tetapi saat gaya
dilepaskan dari tanah liat dan plastisin tersebut, maka tanah liat dan plastisin tidak
dapat kembali ke bentuk semula.

Gambar 7. Tanah Liat

Gambar 8. Plastisin
Menurut Halliday (2010), perbedaan antara sifat elastis dan plastis
adalah pada tingkatan dalam besar atau kecilnya deformasi yang
terjadi. Dalam pembahasan sifat elastis pada benda perlu diasumsikan
bahwa benda-benda tersebut mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Homogen artinya setiap bagian benda mempunyai kerapatan yang
sama.
b. Isotropik artinya pada setiap titik pada benda mempunyai sifat-sifat
fisis yang sama ke segala arah.
Deformasi pada benda akan menyebabkan perubahan bentuk tetapi
tidak ada perubahan volume, dan benda yang mengalami kompresi akan
terjadi perubahan volume tetapi tidak terjadi deformasi.

Anda mungkin juga menyukai